• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PEMBERIAN INSENTIF NON-MATERI DAN IKLIM SEKOLAH DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DI SD NEGERI DI KECAMATAN KUALA SIMPANG KABUPATEN ACEH TAMIANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PEMBERIAN INSENTIF NON-MATERI DAN IKLIM SEKOLAH DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DI SD NEGERI DI KECAMATAN KUALA SIMPANG KABUPATEN ACEH TAMIANG."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN .ANT ARA KEPEMIMPINAN KEP ALA SEKOLAH

PE:MIJERIAN

~ENTIF

NON-MATERI DAN IKLIM SEKOLAH

DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DI SD NEGERI

DI KECAMATAN KUALA SIMPANG

KABUPATEN ACEH TAMIANG

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan

Untuk Memeroleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

HARISON SURBAKTI

NIM : 0771188130037

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

HUBUNGAN .ANT ARA KEPEMIMPINAN KEP ALA SEKOLAH

PE:MIJERIAN

~ENTIF

NON-MATERI DAN IKLIM SEKOLAH

DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DI SD NEGERI

DI KECAMATAN KUALA SIMPANG

KABUPATEN ACEH TAMIANG

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan

Untuk Memeroleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

HARISON SURBAKTI

NIM : 0771188130037

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCASARJANA

(3)

T E S I S

IIUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

PEMBERIAN INSENTIF NON-MA TERI DAN IKLIM SEKOLAH

DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DI SD NEGERI

DI KECAMATAN KUALA SIMPANG

KABUPATEN ACEH TAMIANG

Disusun dan Diajukan Oleh:

HARISON

SURBAKTI

NIM : 0771188130037

Telah Dipertahankau Di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal 15 Desember 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memeroleh

Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidi.kan

Medan, 15 Desember 2011

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

Menyetujui Tim Pembimbing,

Pembimbing II,

Prof. Amrin Saragih. MA. Ph.D. NIP. 19550113 198203 I 002

(4)

PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

NO.

N A M A

1. Prof. Dr. Ir.H.Zainuddin, M.Pd. NIP. 131412356

Ketua

2. Prof. Amrin Saragih. MA. Ph.D.

3.

4.

5.

NIP.I95501131982031 002 Sekretaris

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala. M.Pd. NIP. 19580509 1986111 001 Anggota

Prof. Dr. Hairil Anshari, M.Pd NIP. 19630910 1988031 002 Anggota

Prof. Dr. Harun Sitompul. M.Pd NIP. 19600705 1986011 001 Anggota

Mahasiswa, Nama NIM

Tanggal Ujian

.. ... f,':' ... ..

...

~

. .

(5)

ABSTRAK

Harison Surbakti.2011.Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Pemberian lnsentif Non-Materi, Iklim Sekolah dengan Pelaksanaan Tugas Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tengah.Tesis.Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut: (I) Apakah terdapat hubungan yang berarti antara kepemimpinan kepala sekolah dengan pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang ?, (2) Apakah terdapat hubungan yang berarti antara pemberian insentif non materi dengan pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang ?, (3) Apakah terdapat hubungan yang berarti antara iklim sekolah dengan pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang ?, (4) Apakah terdapat hubungan yang berarti antara kepemimpinan kepala sekolah, pemberian insentif non materi dan iklim sekolah secara bersama-sama dengan pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang ?

Sampel penelitian sebanyak 40 orang merupakan Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang. Instrumen penelitian menggunakan angket dengan skala Likert untuk kepemimpinan Kepala Sekolah, pemberian insentif non-materi, iklim sekolah, dan pengamatan untuk pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang. Uji validitas dan reliabilitas instrumen melalui uji product moment Pearson, dimana reliabilitas X1 sebesar 0,899, X2 sebesar 0,914, X3 sebesar 0,909, dan Y sebesar 0,928, uji normalitas berdasarkan rasio skewness dan rasio kurtosis, uji independensi dengan uji

Pearson chi square (X2), uji multikolinieritas dengan besaran VIF, analisis korelasi dan regresi Pearson pada a= 0,05.

Terdapat hubungan yang signifikan dengan tingkatan korelasi ry1 = 0,973, dimana analisis

data korelasi kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang sangat kuat, positip dan searah dengan bentuk persamaan regresi tinier sederhana

Y

= 28,437 + 0,516X1• Terdapat hubungan yang signifikan,

dengan tingkatan korelasi ry1

=

0,974, dimana korelasi pemberian insentif non-materi terhadap pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang sangat kuat, positip dan searah dengan bentuk persamaan regresi linier sederhana

Y

=

1,018 +

0,969X2. Terdapat hubungan yang signifikan dengan korelasi r y3

=

0,967 bermakna sangat kuat,

koefisien determinasi 93,51% bermakna variasi pelaksanaan tugas guru SO Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang dapat dijelaskan oleh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Pemberian Insentif Non-Materi, Iklim Sekolah secara bersama-sama melalui persamaan regresi berganda

Y

= 21,044 + 0,299X1 + 0,578X2 -0,207X3•
(6)

ABSTRACT

Harison Surbakti. 2011. Principal Leadership Relationships, Incentives Non-Material with the Implementation of the School Climate Task State Primary School Teachers in the District of Kuala Simpang, Central Aceh District: Graduate School, State University ofMedan.

Research problem is formulated as follows: ( l) is there a significant relationship between school leadership by carrying out the duties of state primary school teachers in the distric of Aceh Regency Kuala Simpang, Tamiang?, (2) is there a significant relationship between non-material incentives with the performance of duties elementary school teachers district in Aceh Regency Kuala Simpang, Taming?, (3) is there a significant relationship between school climate by carrying out the duties of state primary school teachers in the distric of Aceh Regency Kuala Simpang, Tamiang?, ( 4) is there a significant relationship between leadership principals, non-material incentives and school climate together with the performace of duties of State Primary school teachers in the distric of Aceh Regency Kuala Simpang, Tamiang?.

Study sample as many as 40 people a Public Elementary School Teachers in Sub-distric of Aceh Regency Kuala Simpang, Tamiang. Research instruments using Likert-scale questionnaire for principal leadership, non-material incentives, school climate, and the observations for the implementation task elementary school in sub-distric of Aceh Regency Kuala Simpang, Tamiang. Test validity and reliability of the instruments through Pearson Product Moment test, where the reliability of0,899 for X., of0,914 for X2, for 0.909 for X3, and 0,928 for Y, the normality test based on the skewness ratio and kurtosis ratio, test independence with Pearson Chi Square test (X2

),

multicollinieritas with VIF scale test, Person correlation and regression analysis to a= 0,05.

There is a significant relationship with the degree of correlation ry1=0,973, where the

correlation data analysis principal leadership of the implementation of duties of state primary school very strong, positive and in line with the form of a simple linier regression equation Y=28,437+0,516X1• There is a significant relationship with the degree of correlation ry2=0,974, where the correlation of non-material incentives to the performace of duties of state primary school very strong, positive and in line with the form of a simple linier regression equation Y=I,OI8+0,969X2• There is a significant relationship with ry3=0,967, significant correlation is very strong, the coefficient of determination 93,51%, significant variations in performance of duties of state primary school can be explained by the Principal of School leadership, incentive non-material, school climate in together through a multiple regression equation

Y

= 21,044 + 0,299X 1 + 0,578X2 -0,207X3•

Principal leadership contributes effectively for 21,456% and the relative contributon of 23,35% against the performance of duties of state primary school teachers in the district of Aceh Regency Kuala Simpang, Tamiang, non-material incentives effectively contributes 31,489% and the relative contributions of 32,81% the implementation of duties of state primary school teachers in district town, Kuala Simpang, Aceh Tamiang District, effective school climate contributes 43,046% and the relative contribution of 44,84%, against the performace of duties state primary school the findings in this study indicates that the non-material incentives contributes effectively relative contribution of 31,498% and 32, 81% for the implementation of duties of state primary school can be

predicted by the Principal of school leadership, non-material incentives, school climate either individually or together. These result imply that principal leadership giving non-material incentive, school climate must be maintained in the performance of duties of state primary school teachers in the district of Aceh Regency Kuala Simpang , Tamiang to improve the quality of educational in generally. The suggestions for the Principal elementary school must be continued to manage skills in improving the performance of duties ofteachers in schools.

(7)

KATAPENGANTAR

Segala puja berangkaikan puji kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan Taufik

dan HidayahNya sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan dalam melengkapi dan memenuhi persyaratan Ujian Magister Pendidikan pada Program Studi Administrasi

Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat berangkaikan salam

teruntuk Junjungan Ummat Nabi Muhammad SAW., yang membawa pencerahan

keimanan dan keilmuan menuju kehidupan yang penuh dengan keridhoan Allah SWT.

Berkat segala usaha dan kerja keras, bantuan dari segenap keluarga dan berbagai pihak akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan walaupun tentunya masih dari kesempurnaan. Penulis menghaturkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada seluruh

pihak atas motivasi, bantuan pemikiran, dan bimbingan dalam pelaksanaan penelitian hingga penulisan laporan penelitian ini. Tertuju ungkapan terimakasih yang

setinggi-tingginya kepada:

1. Ayahanda Almarhum C. Surbakti dan lbunda Almarhumah T. br. Tarigan, yang telah

memberikan segenap kasih sayangnya dan Ayahanda Mertua Alm. N. Singarimbun

dan lbunda G. br. Tarigan yang semasa hidup mereka telah memberikan cinta kasih

dan do'a keselamatan kepada penulis dalam mengharungi kehidupan.

2. Teristimewa kepada isteri tercinta Almarhumah Dra. Mutiara Singarimbun, atas

ketulusan dan kasihnya yang tiada henti hingga akhir hayatnya dalam mendorong

penulis menyelesaikan penelitian ini, serta kepada ananda Jr. Heriyanta Surbakti, M.Sc., Hendrik Perdana Surbakti, S.Hut., dan Hariyanti Meilysa yang menjadi

pendorong semangat atas keberhasilan pendidikan merekajuga atas segala sayang dan kesabarannya dalam mendukung penulis.

(8)

3. Prof.Dr.H.Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan

4. Prof.Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri

Medan

5. Prof.Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Administrasi

Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai Penguji

6. Prof. Dr. Ir.H.Zainuddin, M.Pd., selaku Pembimbing I

7. Prof. Amrin Saragih, MA., Ph.D, selaku Pembimbing II 8. Prof. Dr. Hairil Anshari, M.Pd., selaku Penguji

9. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku penguji

10. Bapak Asrijal, S.Pd., selaku Kepala UPTD Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang

11. Bapak dan lbu Kepala Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kuala Simpang

12. Bapak dan lbu Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kuala Simpang

Akhimya penulis sadar bahwa penelitian ini masih banyak kekurangangan ,

tetapi terbetik sebuah pengharapan kiranya tesis ini mampu memberikan setitik manfaat

bagi dunia pendidikan di Kecamatan Kuala Simpang. Semoga segala dukungan serta

kerjasama yang diberikan mendapat imbalan kebajikan dari Allah SWT.

iv

Medan, Desember 2011 Penulis,

(9)

DAFTAR lSI

ABSTRAK ... .

ABSTRACT ... .

KAT A PENGANT AR ... .

DAFTARISI. ... ..

DAFTAR TABEL ... .

DAFTAR GAMBAR ... ..

DAFT AR LAMP IRAN ... ..

BABI BABII A. B.

c.

D. E. F. A. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah ... .

ldentifikasi Masalah Penelitian ... .

Pembatasan Masalah Penelitian ... ..

Perumusan Masalah Penelitian ... .

Tujuan Penelitian ... : ..... .

Kegunaan Penelitian ... .

LANDASAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

Landasan Teoritis ... .

I. Pelaksanaan Tugas Guru ... ..

2. Kepemimpinan Kepala Sekolah ... .

3. Pemberian InsentifNon-Materi ... .

4. Iklim Sekolah ... ..

B. Penelitian yang Relevan ... ..

C. Kerangka Pemikiran ... ..

I. Hubungan Kepernimpinan Kepala Sekolah dengan Pelaksanaan

Tugas Guru ... .

2. Hubungan Pemberian Insentif Non-Materi dengan Pelaksanaan

Tugas Guru ... .

3. Hubungan Iklim Sekolah dengan Pelaksanaan Tugas Guru .... .

v

Hal am an

(10)

4. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Pemberian Insenif

Non-Materi, Iklim Sekolah dengan Pelaksanaan Tugas Guru ... 54

D. Hipotesis Penelitian .. .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian . . . .. . .. .. .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. .. . . . .. . .. 58

B. Metode Penelitian .. . .. .. .. .. . . .. .... .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. .... 58

C. Sumber Data Penelitian ... ... 59

1. Populasi ... ... ... 59

2. Sampel .... .. .. .... . . .. . . .. . . .. .. . .. . .. . .. . .. .. .. .. .. .. .. . .. . .. . .. .... 60

D. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ... ... ... ... .. . ... .... 63

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Penelitian . . . .. 64

1. Penyusunan Instrumen .. . .. . .. . .. .. .. . . . .. . . .. .. . . .. .. . .. .. . . . .. .. .. 64

2. Skala Pengukuran . . . .. . . .. . .. .. . . .. . .. .. . .. . . .. .. . .. . . .. . .. .. . . .. 65

F. Uji Coba Instrumen ... ... ... ... ... ... ... 66

l. Responden Uji Coba ... ... ... ... 66

2. Analisis Instrumen ... 67

G. Teknik Analisis Data... 71

H; Pengujian Hipotesis ... :.. 72

I. Hipotesis Statistik .... .. ... . .. ... .. ... ... ... ... ... ... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Variabel Penelitian ... ... ... ... ... ... .... 77

I. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) ... ... 78

2. Variabel Pemberian InsentifNon-Materi (X2) ... .. • .... . .... ... 80

3. Variabel Iklim Sekolah (X3) ... ... ... ... ... 82

4. Variabel Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kuala Simpang 84 B. Pengujian Persyaratan Analisis . ... ... . .. ... ... ... ... .. ... 86

1. Uji Normalitas . .. . . .. . .. . .. . .. . .. . . . .. . .. . .. . .. .... .. ... . .. .. . .. . .. ... 87

2. Uji Homogenitas ... ... ... 89

3. Uji Linieritas ... ... . .. ... . . . ... ... ... ... ... ... ... 89

4. Uji Multikolinieritas . .... . ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 92

5. Uji Independensi ... ... 93

(11)

C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... .

l. Hipotesis Pertama: Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah

dengan Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan

Kuala Simpang ... .

2. Hipotesis Kedua: Hubungan Pemberian Insentif Non-Materi

dengan Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan

Kuala Simpang ... .

3. Hipotesis Ketiga: Hubungan Iklim Sekolah dengan Pelaksanaan

Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang ... .

4. Hipotesis Keempat: Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah,

Pemberian Insentif Non-Materi, dan Iklim Sekolah secara

bersama-sama dengan Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di

94

94

96

98

Kecamatan Kuala Simpang ... 99

D. Analisis Koefisien Determinasi ... I 02 E. Analisis Korelasi Parsial ... ... ... ... l 03

F. Konstribusi terhadap Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di

Kecamatan Kuala Simpang . . . .. I 05 l. Konstribusi Efektif . . . WS

2. Konstribusi Relatif . . . .. . . ... 105

G. Pembahasan Hasil Penelitian . . . .. . . .. . . .. I 06 1. Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan

Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala

Simpang ... .

2. Hubungan Antara Pemberian Insentif Non-Materi dengan

Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala

106

Simpang . . . I 08 3. Hubungan Antara Iklim Sekolah dengan Pelaksanaan Tugas

Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang . . . 110

(12)

,.

4. Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah, Pemberian Insentif Non-Materi, dan Iklim Sekolah secara bersama-sama dengan Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan

Kuala Simpang ... ... ... 112

H. Keterbatasan Penelitian .. .. . . .. .. . .. . . .. . . .. .. .. . . .. . .. ... 114

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN A. Simpulan . . . .. . . .. . . ... I 16 B. Implikasi ... . . .. . . .. . .. . .. . .. . . .. .. .. .. . .. .. . . .... . ... .. . . .. ... 118

C. Saran-saran... 120

DAFTARPUSTAKA ... 121

LAMPIRAN-LAMPIRAN .. .. . . .. . .. .. . .. .. .. ... ... ... ... .. .... ... ... .. . .. . . .. 125

viii

(13)

DAFT AR TABEL

Halaman

Tabel Sebaran Populasi Penelitian . . . 59

Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... ... . .... ... .. .. . . .. . ... . 65

Tabel 3 Rincian Validitas Butir Instrumen Penelitian ... . . . .. . . .. .... 69

Tabel 4 Data Butir Instrumen Penelitian Berdasarkan Reliabilitas Penelitian . . . 70

Tabel 5 Data Butir Instrumen Penelitian . . . 71

Tabel 6 Deskripsi Variabel Penelitian ... ... ... ... . . . ... ... ... ... 77

Tabel 7 Distribusi Data Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ... ... ... 78

Tabel 8 Kecenderungan Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ... ... 79

Tabel 9 Distribusi Data Variabel Pemberian InsentifNon-Materi ... . . ... 80

Tabel 10 Kecenderungan Variabel Pemberian InsentifNon-Materi ... ... ... 81

Tabel ll Distribusi Data Variabel lklim Sekolah 82 Tabel 12 Kecenderungan Variabel Iklim Sekolah 83 Tabel l3 Distribusi Data Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang . . . 84

Tabel 14 Kecenderungan Variabel Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang ... ... ... ... ... ... .... 86

Tabel 15 Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Uji Skewness dan Uji Kurtosis 87 Tabel 16 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov . . . 88

Tabel 17 Hasil Uji Homogenitas ... ... ... .... 89

Tabel 18 Hasil Uji Independensi ... ... ... ... ... ... ... .. . . .. . .. . . .. 93

Tabel 19 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Berganda ... ... ... ... .. ... 101

[image:13.547.45.479.54.639.2]
(14)

Tabel 20

Tabel 21

Konstribusi EfektifVariabel Penelitian ... .

Konstribusi Relatif Variabel Penelitian ... .

X

105

[image:14.547.45.479.50.577.2]
(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gam bar Succesful and Effective Leadership Continums ...

26

Gam bar 2 Paradigma Penelitian ...

56

Gam bar

3

Histogram Penyebaran Data Kepemimpinan Kepala Sekolah ....

79

Gam bar 4 Histogram Penyebaran Data Pemberian InsentifNon-Materi

....

81

Gam bar 5 Histogram Penyebaran Data Iklim Sekolah ...

83

Gam bar 6 Histogram Penyebaran Data Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang ...

85

(16)

Lamp iran Lamp iran 2 Lamp iran 3 Lamp iran 4 Lamp iran 5

Lamp iran 6 Lamp iran 7 Lamp iran 8 Lamp iran 9 Lamp iran 10

Lamp iran 11 Lamp iran 12 Lamp iran 13 Lamp iran 14 Lamp iran 15 Lamp iran 16 Lamp iran 20

DAFT AR LAMP IRAN

Halaman

lnstrumen Penelitian . . . 125

Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 147

Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 151

Instrumen Penelitian . . . .. 165

Rangkuman Data Hasil Penelitian . . . 184

Deskripsi Variabel Penelitian . . . 186

Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ... . . . .. . . .. .. . .. . ... ... ... ... ... 190

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... ... ... ... ... ... 194

Uji Homogenitas . . . .. 195

Uji Linieritas ... ... ... . .. ... ... ... ... 196

Uji Multikolinieritas . . . .. 197

Uji Independensi ... . . . .. . . ... 198

Uji Regresi dan Korelasi . . . ... 199

Uji Korelasi Parsial ... ... . .. ... ... ... ... . . . ... . .. . . ... .. . .. . ... ... 207

Uji Konstribusi ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 209

Daftar Riwayat Hidup . . . 212

Data-data Pendukung . . . .. 213

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bertujuan mengembangkan kesadaran dan tanggungjawab setiap warga

negara untuk menjadi sumber daya manusia yang siap bersaing di dalam kebidupan global,

dimana pengembangan kualitas pendidikan diharapkan mampu meningkatkan kualitas

sumber daya manusia itu sendiri. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan

masalah mendasar yang dapat mengbambat pembangunan dan perkembangan nasional.

Rendahnya kualitas sumber daya manusia akan menjadi batu sandungan dalam era

globalisasi, karena era globalisasi merupakan era persaingan mutu. Jika bangsa Indonesia

ingin berkiprah dalam percaturan global, maka langkah pertama yang barus dilakukan

adalah menata sumber daya manusia, baik dari aspek intelektual, spiritual, kreativitas,

moral, maupun tanggungjawab.

Mulyasa (2006:3) menjelaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia

merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Hal ini bennakna

bahwa pengembangan kualitas sumber daya manusia barus diikuti oleb pengembangan

proses dan kualitas pendidikan, artinya peningkatan kualitas pendidikan hams menjadi

perbatian dan sektor utama dalam proses pembangunan bangsa.

Pengembangan proses dan kualitas pendidikan diyakini berkaitan dengan kinerja

guru, dimana guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan, dan oleb karena itu perlu dikembangkan profesi guru yang bermartabat.

Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal4 menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.

(18)

Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat

tertentu, salah satu di antaranya adalah kompetensi guru. Berdasarkan Peraturan Pemerintah

RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 dinyatakan bahwa

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran,

sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional. Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan ditidaklanjuti dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Akademik

dan Kompetensi Guru dipaparkan bahwa kualiftkasi akademik adalah tingkat pendidikan

minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah

dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang

berlaku, sedangkan kompetesi merupakan satu kesatuan utuh yang menggambarkan

potensi, pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berkaitan dengan profesi tertentu yang

berhubungan dengan bagian-bagian yang dapat diaktualisasikan dan diwujudkan dalam

bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi tertentu. Peraturan Menteri

Pendidikan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 menggambarkan standar kompetensi

guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi

pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi

dalam kinerja guru.

Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan, khususnya di sekolah.

Komponen-komponen lain seperti kurikulum, sarana-prasaran, dan biaya tidak akan

memberikan arti apabila esensi pembelajaran yaitu interaksi guru dengan peserta didik tidak

berkualitas. Begitu pentingnya peran guru dalam mentransformasikan input-input

pendidikan, sehingga tidak akan ada perubahan atau peningkatan kualitas tanpa adanya

(19)

perubahan dan peningkatan kompetensi guru. Kualitas pendidikan diyakini akan meningkat

apabila guru melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas. Hal ini memberikan arti bahwa guru yang memiliki kompetensi tentunya akan mampu dan terampil dalam

memberdayakan sarana pembelajaran yang pada akhirnya akan mewujudkan pendidikan

yang berkualitas. Apabila peningkatan kualitas pendidikan berawal dari lingkungan sekolah

maka yang menjadi faktor penentu adalah guru. Artinya, upaya peningkatan kualitas guru

diyakini berdampak pada kualitas pembelajaran, selanjutnya berdampak pada kualitas

sekolah dan pada akhirnya berdampak pada kualitas pendidikan secara menyeluruh.

Pendidikan di sekolah dasar merupakan pendidikan formal pertama untuk

mengembangkan potensi dasar yang ada pada diri anak dalam perkembangan afektif, kognitif, maupun motorik setelah jenjang pendidikan taman kanak-kanak. Pendidikan di

sekolah dasar membutuhkan guru yang memiliki kemampuan profesional yang matang emosional, dan kepribadian. Sardiman (2005: 125) mengemukakan guru adalah salah satu

komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha

pembentukan somber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena

itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan secara

aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan

masyarakat yang semakin berkembang. Dalam hal ini guru tidak semata-mata sebagai

pengajar yang melakukan transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pendidik yang

melakukan transfer nilai-nilai.

Penataan somber daya tersebut perlu diupayakan secara bertahap dan

berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang berkualitas baik pada jalur pendidikan

formal, informal, maupun non formal, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan

(20)

tinggi. Pengembangan kemampuart dasar serta kaitannya dengan kesiapan anak untuk

menempuh pendidikan selanjutnya semakin memperjelas betapa peran guru sangat besar

dalam membimbing perkembangan anak. Dalam melaksanakan perannya guru tentu

harus

mengerti tentang karakteristik anak lahir dan batin serta memahami didaktik metodik dalam

menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mandiri kepada anak. Berkenaan

dengan besarnya tugas guru di sekolah, idealnya

guru

barus melaksanakan tugas tersebut

secara maksimal agar anak tidak terabaikan perkembangannya.

Hasil kajian yang dilaksanakan oleb Tim Kajian Staf Ahli Mendiknas Bidang Mutu Pendidikan tahun 2009 menemukan masih ada kesenjangan mengenai pelaksanaan

kompetensi guru, diantaranya ditemukan kasus bahwa proses pembelajaran yang

dilaksanakan di kelas tidak sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun

guru.

Secara

administratif apa yang direncanakan oleb

guru

sudah sesuai dengan ketentuan yang ada, tetapi pelaksanaan di kelas tidak sesuai dengan rencana yang telah disusun. Selanjutnya

berdasarkan pra-survey pada beberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Kota Kuala Simpang

ditemukan gejala-gejala penyampaian materi pembelajaran bersifat satu arab dan k:urang

melibatkan siswa sebagai pusat pembelajar (student center), ketepatan waktu dalam

menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan kelengkapan keadministrasi dalam

proses pembelajaran, masih lemahnya prakarsa dalam menyelesaikan tugas-tugas

pembelajaran, dan lemahnya kemampuan sebagian guru dalam menggunakan proses evaluasi dan penilaian dan basil-basil proses evaluasi dan penilaian sebagai alat dalam meningkatkan kemampuan peserta didik, minimnya penggunaan alat

peraga

(media) dalam

menyajikan pelajaran. Terkesan

guru

melaksanakan tugas asal-asalan saja tanpa ada

perencanaan yang baik dan juga tidak sesuai dengan fungsi dan peran yang semestinya.

(21)

Para guru masuk ke lokal mengajar cenderung mendiktekan dan para siswa disuruh mencatat, bahkan siswa ditunjuk untuk membacakan sedangkan siswa lain mencatat. Begitu juga

disaat tes

formatif dilaksanakan para guru enggan untuk melakukan tugas perbaikan

dan

pengayaan bagi siswa. Secara umum setelah tes tersebut guru hanya mewanti-wanti

siswa supaya sewaktu test sumatif lebih berhati-hati atau dengan menakut-nakuti siswa

di

saat

ujian akhir. Padahal idealnya seorang guru melaksanakan tugas pokoknya dengan penuh kesadaran dan disiplin, karena hal itu merupakan tugas pokok dalam proses pembelajaran.

Nawawi (1992:24) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi semangat kerja guru diantaranya faktor minat, perhatian, gaji, upah, insentif (insentif materiil dan insentif non materiil), status sosial dari pekerjaan, tujuan yang mulia atau pekerjaan yang mengandung pengabdian, dan suasana kerja serta hubungan kemanusiaan yang baik. Nitisemito (1989:67) mengemukakan bahwa semangat kerja dipengaruhi oleh pemberian gaji yang cukup, memperhatikan kebutuhan rohani pegawai, memperhatikan harga diri pegawai, menempatkan pegawai pada posisi yang tepat, memberika insentif, memberi kesempatan untuk maju, mengusahakna loyalitas pegawai, mengajak berunding,

dan

memberi fasilitas yang menyenangkan.

Sekolah sebagai wahana penting dalam pembentukan sumber daya manusia berkualitas akan dapat diwujudkan melalui tingkat satuan pendidikan. Kesuksesan untuk memperoleh mutu pendidikan yang baik tergantung kepada kepemimpinan yang kuat dari masing-masing kepala sekolah. Keberhasilan atau kesuksesan pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola organisasi pendidikan dipengaruhi oleh kemampuan untuk melakukan kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan

(22)

(actuating) dan pengawasan (controling) terhadap semua operasional tingkat satuan

pendidikan. Keberhasilan sekolah dalam meraih mutu pendidikan yang baik banyak

ditentukan melalui peran kepemimpinan kepala sekolah. Hal

ini

disebabkan peran kepala sekolah sangat kuat mempengaruhi prilaku sumber daya ketenagaan dalam hal ini guru dan

sumber-sumber daya pendukung lainnya.

Pelaksanaan tugas berkaitan dengan kesadaran dan kematangan kepribadian guru

serta

penguasaan

mereka terhadap keterampilan yang dibutuhkan, juga berkaitan dengan

bagaimana kondisi dan suasana sekolah di bawah kepemimpinan seorang kepala sekolah.

Kepemimpinan kepala sekolah menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pelaksanaan

tugas guru pada skala mikro dan peningkatan kinerja guru pada skala makro, memperhatikan akan hal ini maka upaya menumbuhkan pencitraan positif terhadap

kepemimpinan kepala sekolah menjadi bagian integral dalam upaya kepala sekolah

meningkatkan motivasi dan kemampuan pelaksanaan tugas guru. Dahlan (2008:i) menyimpulkan dalam penelitiannnya bahwa persepsi terhadap kepemimpinan kepala

sekolah mempunyai hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja guru dan

memberikan sumbangan yang efektif sebesar 34 % terhadap kinerja guru. Kinerja guru

akan menjadi optimal, bilamana diintegrasikan dengan komponen sekolah, baik itu kepala

sekolah, iklim sekolah, guru, karyawan maupun anak didik seperti yang dikemukakan oleh

Pidarta dalam Utami (2006:2) mengemukakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu: (I) Kepemimpinan kepala sekolah, (2) Iklim sekolah, (3) Harapan-harapan, dan (4) Kepercayaan personalia sekolah. Dengan

demikian nampaklah bahwa efektivitas kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah

(23)

Tugas guru juga dipengaruhi oleh penciptaan iklim sekolah yang kondusif. Iklim

sekolah yang kondusif bagi guru akan mendukungnya dalam melaksanakan tugas

sehari-hari, guru akan merasa sekolah menjadi wahana untuk mengembangkan segala bentuk kemampuan yang dimiliki guna meningkatkan kualitas kerja dan mutu pembelajaran

disekolah. Namun kondisi ini berbanding terbalik dengan realitas di lapangan dimana

iklim sekolah sering diwarnai oleh kurangnya suasana interaksi komunikatif antara sesama

guru dan juga dengan kepala sekolah. Sebab bagaimanapun juga suasana interaksi sesama

guru juga dengan kepala sekolah serta dengan bawahannya menentukan juga kekompakan

dan kerja sama mereka dalam memberhasilkan pendidikan di sekolah.

Menurut Dirawat, dkk dalam Asrul (2003:25), untuk mewujudkan suasana interaksi

dinamis seorang kepala sekolah diisyaratkan memiliki beberapa keterampilan seperti

kemampuan mengorganisir dan membantu staf dalam merumuskan perbaikan pengajaran

dalam bentuk program yang lengkap, kemampuan untuk membangkitkan dan memupuk

kepercayaan pada diri sendiri dari guru-guru dan anggota staf lainnya, kemampuan untuk membina dan memupuk kerjasama dalam memajukan dan melaksanakan program

supervisi, dan kemampuan untuk mendorong dan membimbing guru serta staf dengan

penuh kerelaan dan tanggung jawab berpartisipasi aktif pada setiap usaha-usaha sekolah

untuk mencapai tujuan-dengan baik.

Pidarta (1984:54) juga menjelaskan bahwa seorang kepala sekolah juga dituntut

untuk menciptakan suasana yang kondusif dalam organisasi sekolah. Hal itu diwujudkan

dengan melakukan antara lain; menempatkan personil sekolah yang relevan dengan

kemampuannya dan profesinya, membina hubungan dan komunikasi antar personalia

sekolah, mendinamiskan dan menyelesaikan konflik, menghimpun dan memanfaatkan

(24)

informasi, dan melakukan inovasi dan memperkaya serta menata Iingkungan kerja dan

belajar sesuai dengan kebutuhan sekolah. Kecenderungan dalam organisasi profesi, suasana

yang dibina oleh pemimpin akan mempengaruhi dinamika organisasi, walaupun ada juga

sebagian anggota organisasi dengan imbalan materi yang tidak mencukupi tuntutan

kebutuhan mereka dengan kesadaran penuh tetap melaksanakan tugas dengan baik. Tetapi

tidak dapat dipungkiri bahwa pemberian imbalan baik sifatnya materi atau non-materi

penting untuk mendorong staf bekerja sebagaimana mestinya. Pelaksanaan tugas oleh guru

di sekolah yang tidak maksimal berdampak kurang baik pada pembelajaran siswa. Diantara

dampak itu antara lain: efisiensi pembelajarannya tidak terukur, efektivitas metode tidak

diketahui, tidak dapat dibedakan mana siswa yang telah mampu mencapai tujuan, serta

siapa yang akan diberikan pengayaan dan perbaikan. Pada intinya hal itu berpengaruh besar

pada persoalan mendasar program pembelajaran di sekolah.

Beranjak dari realitas yang penulis amati di lapangan, dan didasarkan pada landasan

teoretis yang penulis kumpulkan, peneliti bermaksud memperdalam kajian tentang

Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah, Pemberian Insentif Non Materi dan

/klim Sekolah dengan Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala

Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan di atas, maka dapat

diidentifikasikan masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas guru

,meliputi:

(25)

I. Kurangnya persiapan guru dalam kegiatan pembelajaran. baik sebelum dilaksanakan

kegiatan pembelajaran meliputi persiapan materi pelajaran maupun alat bantu pelajaran,

pelaksanaan kegiatan pembelajaran meliputi metode pembelajaran , maupun

berakhimya kegiatan pembelajaran.

2. Terdapat kesenjangan antara penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

dengan pelaksanaan pembelajaran, dimana RPP yang telah disusun tidak sesuai dengan

pelaksanaan di dalam kelas.

3. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat.

4. Guru kurang melibatkan peranan siswa dalam kegiatan pembelajaran sebingga terjadi

proses teacher-oriented.

5. Lemahnya kemampuan sebagaian

guru

dalam melaksanakan proses evaluasi

pembelajaran

6. Lemahnya kemampuan sebagian

guru

dalam menganalisis hasil-hasil evaluasi

pembelajaran

C. Pembatasan Masalab Penelitian

Proses penelitian dibatasi dalam pelaksanaan tugas guru sekolah dasar dengan

meneliti hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah, pemberian insentif non materi

dan iklim sekolah dengen pelaksanaan tugas guru, dengan rincian:

I. Pelaksanaan tugas guru adalah seperangkat tugas yang harus dilakukan oleh guru dalam

kegiatan belajar mengajar, yang dibatasi pada merencanakan pembelajaran,

melaksanakan kegiatan belajar mengajar, dan melaksanakan evaluasi.

(26)

2. Kepemimpinan kepala sekolah adalah prilaku yang diterapkan oleh kepala sekolah

melalui cara-cara dalam mengarahkan, memotivasi, komunikasi, mengawasi tugas-tugas

guru,

membimbing dan memupuk keJjasama. Kepemimpinan kepala sekolah dibatasi pada keterampilan teknik, keterampilan hubungan kemanusiaan, dan keterampilan konseptual.

3. Pemberian insentif non materi merupakan suatu rangsangan atau penghargaan

yang

datang dari luar diri

guru

berbentuk non materiil yang menimbulkan keinginan untuk melaksanakan tugas lebih

baik

yang diberikan oleh kepala sekolah kepada

guru agar

guru dapat bekeJja dengan motivasi yang tinggi, berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan sebagai pengakuan terhadap prestasi keJja dan kontribusi

guru

kepada lembaga pendidikan. Insentif non materi, dibatasi pada penghargaan, pujian, promosi jabatan, dan pemberian kesempatan.

4. Iklim sekolah kondisi dimana keadaan sekolah dan lingkungannya dalam keadaan yang sangat aman, nyaman, damai dan menyenangkan untuk kegiatan belajar mengajar. Iklim sekolah dibatasi pada sikap saling terbUka, hubungan antarpribadi, saling menghargai,

dan mendahulukan kepentingan bersama.

D. Perumusan Masalab Penelitian

Masalah penelitian dirumuskan, sebagai berikut:

I. Bagaimana hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan pelaksanaan tugas

guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang ? 2. Bagaimana hubungan antara pemberian insentif non materi dengan pelaksanaan tugas

guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang?

(27)

3. Bagaimana hubungan antara iklim sekolah dengan pelaksanaan tugas guru SD Negeri

di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang ?

4. Bagaimana hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah, pemberian insentif non

materi dan iklim sekolah secara bersama-sama dengan pelaksanaan tugas guru SO

Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang ?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan hubungan:

I. Kepemimpinan kepala sekolah dengan pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan

Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

2. Pemberian insentif non materi dengan pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan

Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

3. Iklim sekolah dengan pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala

Simpang Kabupaten Aceh Tarniang.

4. Kepemimpinan kepala sekolah, pemberian insentif non materi dan iklim sekolah secara

bersama-sama dengan pelaksanaan tugas guru SO Negeri di Kecamatan Kota Kuala

Simpang Kabupaten Aceh Tarniang.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data dan informasi yang dapat

digunakan dalam menguji kebenaran hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah,

pemberian insentif non-materi dan iklim sekolah secara bersama-sama dengan pelaksanaan

(28)

tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

Berdasarkan hal tersebut maka diharapkan manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam peningkatan

wawasan dan pengetahuan tentang pelaksanaan tugas guru.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan masukan kepada guru tentang pelaksanaan tugas guru dan kondisi yang

memengaruhi pelaksanaan tugas-tugas tersebut.

b. Memberikan masukan kepada Kepala Sekolah tentang upaya-upaya peningkatan

pelaksanaan tugas-tugas gum dan faktor-faktor yang memengaruhinya

c. Memberikan masukan kepada instansi terkait tentang keadaan riil dilapangan

berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas guru, kualitas pelaksanaan tugas-tugas

guru, dan upaya-upaya peningkatan kualitas pelaksanaan tugas-tugas guru.

(29)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil

beberapa kesimpulan, yaitu:

a. Untuk variabel penelitian kepemimpinan Kepala Sekolah diperoleh basil

bahwa hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan

pelaksanaan tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang adalah

hubungan sangat kuat (signifikan}, positip, dan tinier (searah). Hal ini

menunjukkan bahwa semakin baik Kepemimpinan Kepala Sekolah maka

akan diikuti dengan peningkatan pelaksanaan tugas Guru SD Negeri di

Kecamatan Kuala Simpang. Konstribusi kepemimpinan Kepala Sekolah

terhadap pelaksanaan tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala

Simpang adalah cukup berarti yaitu sebesar 94,67%, dengan tingkat

kecenderungan data untuk variabel penelitian Kepemimpinan Kepala

Sekolah berada pada kategori cukup.

b. Untuk variabel penelitian pemberian insentif non-materi diperoleh hasil

bahwa hubungan antara pemberian insentif non-materi dengan

pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang adalah

hubungan sangat kuat (signifikan), positif, dan tinier (searah). Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi pemberian insentif non-materi yang

(30)

dilakukan oleh Kepala Sekolah maka akan diikuti dengan peningkatan

pelaksanaan tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang.

Konstribusi pemberian insentif non-materi terhadap pelaksanaan tugas

Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang adalah cukup berarti yaitu

sebesar 94,86%, dengan tingkat kecenderungan data untuk variabel

penelitian pemberian insentif non-materi berada pada kategori kurang.

c. Untuk variabel penelitian iklim sekolah diperoleh basil bahwa hubungan

antara iklim sekolah dengan pelaksanaan tugas Guru SD Negeri di

Kecamatan Kuala Simpang adalah hubungan yang sangat kuat

(signiftkan), positif, dan searah (linier). Hal ini menunjukkan bahwa

semakin baik iklim sekolah maka akan diikuti dengan peningkatan

pelaksanaan tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang.

Konstribusi iklim sekolah terhadap pelaksanaan tugas guru SD Negeri di

Kecamatan Kuala Simpang adalah cukup berarti yaitu sebesar 93,51%,

dengan tingkatan kecenderungan data untuk variabel penelitian iklim

sekolah berada pada kategori kurang.

d. Hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah, pemberian insentif

non-materi, dan iklim sekolah dengan pelaksanaan tugas Guru SD Negeri di

Kecamatan Kuala Simpang adalah sangat kuat (signifikan), positip dan

searah (linier). Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama

kepemimpinan kepala sekolah, pemberian· insentif non-materi, dan iklim

sekolah mampu menjelaskan pelaksanaan tugas Guru SD Negeri di

(31)

Kecamatan Kuala Simpang yaitu sebesar 96,04%. Hasil ini menunjukkan

hubungan yang lebih kuat dibandingan secara parsial.

B. Implikasi

Secara sistematis diketahui bahwa kepemimpinan kepala sekolah,

pemberian insentif non-materi, dan iklim sekolah baik secara sendiri-sendiri

maupun bersama terhadap pelaksanaan tugas Guru SO Negeri di Kecamatan

Kuala Simpang memiliki hubungan yang berbentuk tinier. Artinya, apabila

kepemimpinan kepala sekolah, pemberian insentif non-materi, dan iklim

sekolah ditingkatkan maka pelaksanaan tugas Guru SO Negeri di Kecamatan

Kuala Simpang akan meningkat. Berdasarkan hasil-hasil tersebut, maka

implikasi dari penelitian ini adalah:

1. Perlunya memertahankan kinerja kepala sekolah dalam proses-proses

yang berkaitan dengan Kepemimpinan Kepala, pemberian insentif

non-materi dalam bentuk pujian, sanjungan, teguran dan iklim sekolah harus

tetap dipertahankan dalam mendukung pelaksanaan tugas guru yang baik.

Untuk pelaksanaan tugas-tugas guru tentunya perlu dilakukan

upaya-upaya dalam pengangkatan kepala sekolah yang memiliki kemampuan

baik kemampuan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar maupun

kemampuan dalam pengelolaan kegiatan non belajar mengajar.

Pengangkatan kepala sekolah yang baik tentunya tidak hanya

mementingkan kepentingan personal, mapun kepentingan kelompok tapi

(32)

yang harus dipahami adalah pengangkatan kepala sekolah didasari pada

kemampuan bukan didasari kepentingan-kepentingan.

2. Bagi Kepala Sekolah kiranya dapat dipertimbangkan adalah :

a. Kemampuan Untuk Mengamati

Kepala Sekolah harus memahami tujuan organisasi sehingga mereka

bisa bekerja untuk membantu mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal

ini kepala sekolah tetap memerlukan kemampuan untuk untuk

memahami bawahan, sehingga ia dapat mengetahui kekuatan dan

kelemahan mereka serta juga berbagai ambisi yang ada. Di samping

itu kepala sekolah harus juga mempunyai persepsi intropektif

(menilai diri sendiri) sehingga ia bisa mengetahui kekuatan,

kelemahan dan tujuan yang layak baginya.

b. Kemampuan untuk berkomunikasi

Kemamapuan untuk memberikan dan menerima informasi merupakan

keharusan bagi seorang kepala sekolah. Seorang kepala sekolah adalah

orang yang bekerja dengan menggunakan bantuan orang lain, karena

itu pemberian perintah, penyampaian informasi kepada orang lain

mutlak dan perlu dikuasai.

3. Dalam memertahankan dan meningkatkan pelaksanaan tugas Guru dalam

mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing

dan melatih peserta didik, serta melaksanakan togas tambahan yang

(33)

melekat pada pelaksanaan tugas pokok tentunya kepala sekolah dan Dinas

terkait dapat mengupayakan peningkatkan melalui proses-prose

pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan, sehingga

tujuan-tujuan yang telah disusun dapat tercapai dengan baik.

C. Saran-saran

Berdasarkan uraian-uraian di atas baik pembahasan maupun

keterbatasan penelitian, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

Pertama, bagi para peneliti selanjutnya tentunya dapat menggunakan

variabel penelitian lain yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas Guru

SD, diantaranya kompetensi kepala sekolah, kinerja ketatausahaan, peranan

orangtua siswa, peranan masyarakat, peranan dan peraturan pemerintah, input

peserta didik, sertifikasi guru yang dapat dianggap sebagai faktor pendukung

bagi upaya-upaya meningkatkan pelaksanaan tugas-tugas guru.

Kedua, Guru-guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang harus

terus mengasah kemampuan dalam meningkatkan pelaksanaan tugas guru di

sekolah.

Ketiga, bagi pemangku kepentingan pendidikan di Dinas Pendidikan

baik tingkat Kabupaten maupun tingkat Kecamatan, kiranya terus

memertahankan aspek kepemimpinan kepala sekolah serta

aspek-aspek yang berkaitan dengan peningkatan pelaksanaan tugas Guru SD yang

diharapkan akan meningkatkan kualitas pendidikan secara umum.

(34)

DAFT AR PUST AKA

Achsin,Amir.l990. Pengelolaan Kelas dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang

Amrina.Amrina.2011.Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan //dim Sekolah terhadap Etos Kerja Guru di SMA Bukittingi.Padang:Universitas Negeri Padang.tesis.tidak dipublikasikan

Arikunto, Suharsimi.l993. Manajemen Pengajaran.Jakarta: Rineka Cipta.

Arter, J.A .. l989. Assessing School Climate and Classroom Climate. Test centre of the Northwest Regional educational Laboratory, Portland, Oregon.

Asrul.2003.Pengaruh Pengawasan Kepala Sekolah dan Kesejahteraan terhadap Kepuasan Kerja Guru di Madrasah Aliyah Negeri Medan.Medan: lAIN Sumatera Utara

Best, Jhon W. 1982, Metodologi Penelitian Pendidikan, terjemahan Sanapiah Faisal dan Muyadi Guntur Waseso, Surabaya: Usaha Nasional

Cochran, William G.l997.Sampling Techniques. New Delhi: Weseley Eastern Private Limited.

Davies, Ivor, K.199l.Pengelolaan Be/ajar, Jakarta : Rajawali

Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.2009.Pedoman

Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Errnita.2008.Konstribusi Pemberian Intensif Non Materil Terhadap Semangat Kerja Guru SMA Negeri.Universitas Negeri Padang.dalam Buletin Pakar Pendidikan Volume 6 No. 1 Januari 2008

Gallerman, Soul.W.l985, Manajemen dan Bawahan. Jakarta: Pustaka Bimantara Bimantara Pres indo

Good, Carter, Cart. AD.l973.Dictionary of Education. Third Edition. New York: McGraw Hill Book Company.

Gunbayi, Ilhan.2007. School Climate and Teachers' Perceptions on Climate Factors: Research Into Nine Urban High Schools. The Turkish Online Journal of Educational Technology {TOJET). 6(3). 1-10. [Online]. Tersedia: http://www.eric.ed.gov/ERICDocs/data/ericdocs2sql/content_

storage_ 01100000 l9b/80/3d/04/58.pdf

Habjet, Marjunis.2003.Kontribusi Kegiatan Kelompok Kerja Guru dan Sikap Mengajar terhadap Pelaksanaan Pembelajaran. (Studi pada Sekolah Dasar Kecamatan Lubuk Basung).Tesis.UNP Padang.tidak dipublikasikan

(35)

Hamalik,Oemar.200l.Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.Bumi

Akasara: Jakarta

Hasibuan, Malayu, S.P.l996.0rganisasi dan Motivasi. Bandung: Bumi Aksara

Hersey, Paul & Kenneth H. Blanchard.l986.Management of Organization Behavior.

London: Prentice

Irianto, Agus. 2004.Statistik; Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Prenata Media

Koontz, Harold.et.al, l984.Management a System and Contingencey Analysis of Managerial Function . Tokyo : Mcgraw Hill, Kogakusha

Marjanis.200l.Konsrtibusi Motivasi Kerja dan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Disiplin Kerja Guru Mts Negeri Kabupaten Padang Pariaman.Tesis: UNP Padang. Tidak dipublikasikan

Marshall, Megan L.2002.Examining School Climate: Defining Factors And Educational Influences. Center for Research on School Safety, School Climate and Classroom

Martiningsih.Rr.2008.Bagaimana Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan?.dalam whandi.net.diunduh tanggal5 Januari 2009

Martoyo, Susilo, 1987. Pengetahuan Dasar Manajemen dan Kepemimpinan. Yogyakarta: BPE

Mintorogo, A.l997. Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: STIALAN

Milner, Karen dan Khoza, Harriet.2008. A Comparison of Teacher Stress and School Climate Across Schools with Different Matric Success Rates. South African Journal of Education. 28. 155-173. [Online]. Tersedia: http:l/ajol.info/index.php/saje/article/viewFile/25151/4350

Moos, R.H .. l919.Evaluating Educational Environment. Washington: Jossey-Bass Publishers

Mulyasa.E.2006.Standar Kompetensi Guru dan Sertijlkasi.Bandung: Remaja Rosdakarya

Nasution, S.l995. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Nawawi, Hadari dan Martini.2000. Kepemimpinan Yang Efektif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nawawi, Hadari. 1987. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta :Gunung Agung.

Nitisemito, Alex. 1989. Manajemen Sesuai Dasar dan Pengantar. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Nur, Agustiar Syah.1995.Memahami Beberapa Konsep Kepemimpinan (makalah). Padang: IKIP Padang.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. dalam www.hukumonline.com. diunduh tanggall5 Januari 2009

(36)

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Akademik dan Kompetensi Guru.dalam www.hukumonline.com. diunduh tanggal 7 November 2009

Permadi, Dadi, 2001, Manajemen Berbasis Sekolah dan Kepemimpinan Mandiri Kepala Sekolah.Bandung:Sarana Panca karya Nusa

Pidarta, Made.1998.Manajemen Pendidikan Jndonesia.Jakarta:Bumi Akasara

_ _ _ _ _ .. 1984. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bina Aksara

Pratisto, Arif.2004.Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS /2.Jakarta:Elex Media Komputindo

Pretorius, Stephanus dan Villiers, Elsabe de.2009. Educators' Perceptions of School Climate and Health in Selected Primary Schools. South African Journal of Education. (29). 33-52. [Online]. Tersedia: http://www .sajournalofeducation.co .za/index. php/saje/article/view/230/ 141

Rahmat, Jaialudin.l985.Psikologi Komunikasi.Bandung: Remaja Rosdakarya

Raka Joni, T.l980.Pengembangan Kurikulum IKJPIIPIFKG: Suatu Kasus Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Resmiati,Atty.1998.Efektivitas Pembinaan oleh Kepala Sekolah Dilihat dari Kualitas Kinerja Guru Seko/ah Dasar. PPs IKIP Bandung:Tesis-tidak diterbitkan.

Sahertian, Piet A.1994.Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta: Andi Offset

Sanapiah Faisal, 1980, Sosiologi Pendidikan, Usaha Nasional: Surabaya

Sardiman A.M.l992. Interaksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo.

Saydam, Gozali.I996.Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Mikro.

Jakarta: Djambatan.

Sinuhaji. Dahlan.2008. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah dan lklim Organisasi dengan Motivasi Kerja Guru SMA Negeri Kabupaten Karo. Tesis : Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan.tidak dipublikasikan

Sofyan.Abror.20ll. Kepemimpinan Kepala Sekolah Yang Efektif. dalam www.umsu.ac.id. diunduh tanggal I 0 Mei 20 II

Sorenson, Richard D., Goldsmith, Lloyd M. 2008. The Principal's Guide to Managing School Personnel. Corwin Press. [Online]. Tersedia: http://books.google.co.idlbooks?id=tomNinqEARcC&printsec=frontcover#v=onepa ge&q=&f=false

Sudjana, Nana.1991.Dasar-dasar Penelitian Hasil Be/ajar. Jakarta: Sera Jaya

Suryosubroto.l997. Proses Be/ajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta

Sutarto.199I.Dasar-dasar Kepemimpinan Administrasi. Yogyakarta: Gajah Mada University, Press

(37)

Stogdill, R.M.1974.Hand Book of Leadership A Survey of Theory and Reseach. The Free A Devision of Mcmillan Publishing. Inc New York

Tampubolon,Biatna Dulbert.2007.Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja terhadap Kinetja Pegawai pada Organisasi yang telah Menerapkan SNI 19-9001-200J.dalam Jurnal Standarisasi-BSN Vol.9 No.3 Tahun 2007

Tuckman, Bruce W.1972.Conducting Educational Research, New York, Harcourt Brace Jovanovich, lnc.

Thoha, Miftah.l986.Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali

Tim Kajian Staf Ahli Mendiknas Bidang Mutu Pendidikan.2009. Kajian Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Dalam yusuthadi.net diunduh l Desember 2009

Tunggara,R.M.Imam.200I.Peranan Kepala Sekolah dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan melalui Konsep Manajemen Berbasis Sekolah.Bandung:PPs UPI Tesis tidak diterbitkan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam www.hukumonline.com diunduh tanggal20 April2007

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Tentang: Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: C.V EkaJaya

Utami. Mutamimah Retno.2006. Pengaruh Kepemimpinan Kepa/a Sekolah dan lklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri 8 Semarang. Universitas Negeri Semarang.Skripsi.tidak dipublikasikan

Wiraputra, R. Iyeng.198l.Beberapa Aspek dalam Kepemimpinan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Wahjosumidjo.2002.Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritis dan Permasalahannya.Jak.arta:Raja Grafindo Persada

Gambar

Tabel Sebaran Populasi Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tabel 20 Konstribusi EfektifVariabel Penelitian ............................. .

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ini, sebagian besar responden (89%) menyatakan bahwa produk hasil pengembangan media pembelajaran meyimak bahasa Perancis tingkat dasar dalam

Berdasarkan hasil preparasi histologi yang telah dilakukan, pada masa awal pemeliharaan sebelum diberi perlakuan, gonad ikan belum berkembang atau dalam tahap

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan dan melimpahkan hikmah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas

Smartphone yang digunakan terdiri dari 9 seri yang berbeda, dan hasilnya seluruh smartphone dapat menjalankan aplikasi dengan memanfaatkan Kartu Tanda Penduduk

Persoalan yang sering muncul dalam pengaturan kewenangan bidang perindustrian pasca otonomi daerah di Propinsi DIY (Kota Yogyakarta & Kabupaten Sleman) adalah dalam

Demikian pula dengan hasil penelitian (Leary, 1983) yang menyatakan bahwa wanita memiliki skor yang lebih tinggi dalam pengukuran ketakuatan dalam situasi sosial dibanding

Semakin baik aspek lingkungan Posdaya, maka akan semakin baik pula aspek kesekretariatan, aspek kemitraan, aspek ekonomi, dan aspek kesehatannya; sementara

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedian Barang dan Jasa Nomor: 19/PPBJ/02.12/DPKP/VI/2014, Tanggal 23 Juni 2014, Dengan ini Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pertanian