HUBUNGAN .ANT ARA KEPEMIMPINAN KEP ALA SEKOLAH
PE:MIJERIAN
~ENTIF
NON-MATERI DAN IKLIM SEKOLAH
DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DI SD NEGERI
DI KECAMATAN KUALA SIMPANG
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan
Untuk Memeroleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
HARISON SURBAKTI
NIM : 0771188130037
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
HUBUNGAN .ANT ARA KEPEMIMPINAN KEP ALA SEKOLAH
PE:MIJERIAN
~ENTIF
NON-MATERI DAN IKLIM SEKOLAH
DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DI SD NEGERI
DI KECAMATAN KUALA SIMPANG
KABUPATEN ACEH TAMIANG
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan
Untuk Memeroleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
HARISON SURBAKTI
NIM : 0771188130037
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
T E S I S
IIUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
PEMBERIAN INSENTIF NON-MA TERI DAN IKLIM SEKOLAH
DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DI SD NEGERI
DI KECAMATAN KUALA SIMPANG
KABUPATEN ACEH TAMIANG
Disusun dan Diajukan Oleh:
HARISON
SURBAKTI
NIM : 0771188130037Telah Dipertahankau Di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal 15 Desember 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memeroleh
Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidi.kan
Medan, 15 Desember 2011
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
Menyetujui Tim Pembimbing,
Pembimbing II,
Prof. Amrin Saragih. MA. Ph.D. NIP. 19550113 198203 I 002
PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
NO.
N A M A
1. Prof. Dr. Ir.H.Zainuddin, M.Pd. NIP. 131412356
Ketua
2. Prof. Amrin Saragih. MA. Ph.D.
3.
4.
5.
NIP.I95501131982031 002 Sekretaris
Prof. Dr. H. Syaiful Sagala. M.Pd. NIP. 19580509 1986111 001 Anggota
Prof. Dr. Hairil Anshari, M.Pd NIP. 19630910 1988031 002 Anggota
Prof. Dr. Harun Sitompul. M.Pd NIP. 19600705 1986011 001 Anggota
Mahasiswa, Nama NIM
Tanggal Ujian
.. ... f,':' ... ..
...
~
. .
ABSTRAK
Harison Surbakti.2011.Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Pemberian lnsentif Non-Materi, Iklim Sekolah dengan Pelaksanaan Tugas Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tengah.Tesis.Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut: (I) Apakah terdapat hubungan yang berarti antara kepemimpinan kepala sekolah dengan pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang ?, (2) Apakah terdapat hubungan yang berarti antara pemberian insentif non materi dengan pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang ?, (3) Apakah terdapat hubungan yang berarti antara iklim sekolah dengan pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang ?, (4) Apakah terdapat hubungan yang berarti antara kepemimpinan kepala sekolah, pemberian insentif non materi dan iklim sekolah secara bersama-sama dengan pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang ?
Sampel penelitian sebanyak 40 orang merupakan Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang. Instrumen penelitian menggunakan angket dengan skala Likert untuk kepemimpinan Kepala Sekolah, pemberian insentif non-materi, iklim sekolah, dan pengamatan untuk pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang. Uji validitas dan reliabilitas instrumen melalui uji product moment Pearson, dimana reliabilitas X1 sebesar 0,899, X2 sebesar 0,914, X3 sebesar 0,909, dan Y sebesar 0,928, uji normalitas berdasarkan rasio skewness dan rasio kurtosis, uji independensi dengan uji
Pearson chi square (X2), uji multikolinieritas dengan besaran VIF, analisis korelasi dan regresi Pearson pada a= 0,05.
Terdapat hubungan yang signifikan dengan tingkatan korelasi ry1 = 0,973, dimana analisis
data korelasi kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang sangat kuat, positip dan searah dengan bentuk persamaan regresi tinier sederhana
Y
= 28,437 + 0,516X1• Terdapat hubungan yang signifikan,dengan tingkatan korelasi ry1
=
0,974, dimana korelasi pemberian insentif non-materi terhadap pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang sangat kuat, positip dan searah dengan bentuk persamaan regresi linier sederhanaY
=
1,018 +0,969X2. Terdapat hubungan yang signifikan dengan korelasi r y3
=
0,967 bermakna sangat kuat,koefisien determinasi 93,51% bermakna variasi pelaksanaan tugas guru SO Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang dapat dijelaskan oleh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Pemberian Insentif Non-Materi, Iklim Sekolah secara bersama-sama melalui persamaan regresi berganda
Y
= 21,044 + 0,299X1 + 0,578X2 -0,207X3•ABSTRACT
Harison Surbakti. 2011. Principal Leadership Relationships, Incentives Non-Material with the Implementation of the School Climate Task State Primary School Teachers in the District of Kuala Simpang, Central Aceh District: Graduate School, State University ofMedan.
Research problem is formulated as follows: ( l) is there a significant relationship between school leadership by carrying out the duties of state primary school teachers in the distric of Aceh Regency Kuala Simpang, Tamiang?, (2) is there a significant relationship between non-material incentives with the performance of duties elementary school teachers district in Aceh Regency Kuala Simpang, Taming?, (3) is there a significant relationship between school climate by carrying out the duties of state primary school teachers in the distric of Aceh Regency Kuala Simpang, Tamiang?, ( 4) is there a significant relationship between leadership principals, non-material incentives and school climate together with the performace of duties of State Primary school teachers in the distric of Aceh Regency Kuala Simpang, Tamiang?.
Study sample as many as 40 people a Public Elementary School Teachers in Sub-distric of Aceh Regency Kuala Simpang, Tamiang. Research instruments using Likert-scale questionnaire for principal leadership, non-material incentives, school climate, and the observations for the implementation task elementary school in sub-distric of Aceh Regency Kuala Simpang, Tamiang. Test validity and reliability of the instruments through Pearson Product Moment test, where the reliability of0,899 for X., of0,914 for X2, for 0.909 for X3, and 0,928 for Y, the normality test based on the skewness ratio and kurtosis ratio, test independence with Pearson Chi Square test (X2
),
multicollinieritas with VIF scale test, Person correlation and regression analysis to a= 0,05.
There is a significant relationship with the degree of correlation ry1=0,973, where the
correlation data analysis principal leadership of the implementation of duties of state primary school very strong, positive and in line with the form of a simple linier regression equation Y=28,437+0,516X1• There is a significant relationship with the degree of correlation ry2=0,974, where the correlation of non-material incentives to the performace of duties of state primary school very strong, positive and in line with the form of a simple linier regression equation Y=I,OI8+0,969X2• There is a significant relationship with ry3=0,967, significant correlation is very strong, the coefficient of determination 93,51%, significant variations in performance of duties of state primary school can be explained by the Principal of School leadership, incentive non-material, school climate in together through a multiple regression equation
Y
= 21,044 + 0,299X 1 + 0,578X2 -0,207X3•Principal leadership contributes effectively for 21,456% and the relative contributon of 23,35% against the performance of duties of state primary school teachers in the district of Aceh Regency Kuala Simpang, Tamiang, non-material incentives effectively contributes 31,489% and the relative contributions of 32,81% the implementation of duties of state primary school teachers in district town, Kuala Simpang, Aceh Tamiang District, effective school climate contributes 43,046% and the relative contribution of 44,84%, against the performace of duties state primary school the findings in this study indicates that the non-material incentives contributes effectively relative contribution of 31,498% and 32, 81% for the implementation of duties of state primary school can be
predicted by the Principal of school leadership, non-material incentives, school climate either individually or together. These result imply that principal leadership giving non-material incentive, school climate must be maintained in the performance of duties of state primary school teachers in the district of Aceh Regency Kuala Simpang , Tamiang to improve the quality of educational in generally. The suggestions for the Principal elementary school must be continued to manage skills in improving the performance of duties ofteachers in schools.
KATAPENGANTAR
Segala puja berangkaikan puji kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan Taufik
dan HidayahNya sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan dalam melengkapi dan memenuhi persyaratan Ujian Magister Pendidikan pada Program Studi Administrasi
Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat berangkaikan salam
teruntuk Junjungan Ummat Nabi Muhammad SAW., yang membawa pencerahan
keimanan dan keilmuan menuju kehidupan yang penuh dengan keridhoan Allah SWT.
Berkat segala usaha dan kerja keras, bantuan dari segenap keluarga dan berbagai pihak akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan walaupun tentunya masih dari kesempurnaan. Penulis menghaturkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada seluruh
pihak atas motivasi, bantuan pemikiran, dan bimbingan dalam pelaksanaan penelitian hingga penulisan laporan penelitian ini. Tertuju ungkapan terimakasih yang
setinggi-tingginya kepada:
1. Ayahanda Almarhum C. Surbakti dan lbunda Almarhumah T. br. Tarigan, yang telah
memberikan segenap kasih sayangnya dan Ayahanda Mertua Alm. N. Singarimbun
dan lbunda G. br. Tarigan yang semasa hidup mereka telah memberikan cinta kasih
dan do'a keselamatan kepada penulis dalam mengharungi kehidupan.
2. Teristimewa kepada isteri tercinta Almarhumah Dra. Mutiara Singarimbun, atas
ketulusan dan kasihnya yang tiada henti hingga akhir hayatnya dalam mendorong
penulis menyelesaikan penelitian ini, serta kepada ananda Jr. Heriyanta Surbakti, M.Sc., Hendrik Perdana Surbakti, S.Hut., dan Hariyanti Meilysa yang menjadi
pendorong semangat atas keberhasilan pendidikan merekajuga atas segala sayang dan kesabarannya dalam mendukung penulis.
3. Prof.Dr.H.Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan
4. Prof.Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri
Medan
5. Prof.Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Administrasi
Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai Penguji
6. Prof. Dr. Ir.H.Zainuddin, M.Pd., selaku Pembimbing I
7. Prof. Amrin Saragih, MA., Ph.D, selaku Pembimbing II 8. Prof. Dr. Hairil Anshari, M.Pd., selaku Penguji
9. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku penguji
10. Bapak Asrijal, S.Pd., selaku Kepala UPTD Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang
11. Bapak dan lbu Kepala Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kuala Simpang
12. Bapak dan lbu Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kuala Simpang
Akhimya penulis sadar bahwa penelitian ini masih banyak kekurangangan ,
tetapi terbetik sebuah pengharapan kiranya tesis ini mampu memberikan setitik manfaat
bagi dunia pendidikan di Kecamatan Kuala Simpang. Semoga segala dukungan serta
kerjasama yang diberikan mendapat imbalan kebajikan dari Allah SWT.
iv
Medan, Desember 2011 Penulis,
DAFTAR lSI
ABSTRAK ... .
ABSTRACT ... .
KAT A PENGANT AR ... .
DAFTARISI. ... ..
DAFTAR TABEL ... .
DAFTAR GAMBAR ... ..
DAFT AR LAMP IRAN ... ..
BABI BABII A. B.
c.
D. E. F. A. PENDAHULUANLatar Belakang Masalah ... .
ldentifikasi Masalah Penelitian ... .
Pembatasan Masalah Penelitian ... ..
Perumusan Masalah Penelitian ... .
Tujuan Penelitian ... : ..... .
Kegunaan Penelitian ... .
LANDASAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
Landasan Teoritis ... .
I. Pelaksanaan Tugas Guru ... ..
2. Kepemimpinan Kepala Sekolah ... .
3. Pemberian InsentifNon-Materi ... .
4. Iklim Sekolah ... ..
B. Penelitian yang Relevan ... ..
C. Kerangka Pemikiran ... ..
I. Hubungan Kepernimpinan Kepala Sekolah dengan Pelaksanaan
Tugas Guru ... .
2. Hubungan Pemberian Insentif Non-Materi dengan Pelaksanaan
Tugas Guru ... .
3. Hubungan Iklim Sekolah dengan Pelaksanaan Tugas Guru .... .
v
Hal am an
4. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Pemberian Insenif
Non-Materi, Iklim Sekolah dengan Pelaksanaan Tugas Guru ... 54
D. Hipotesis Penelitian .. .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. 57
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian . . . .. . .. .. .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. .. . . . .. . .. 58
B. Metode Penelitian .. . .. .. .. .. . . .. .... .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. .... 58
C. Sumber Data Penelitian ... ... 59
1. Populasi ... ... ... 59
2. Sampel .... .. .. .... . . .. . . .. . . .. .. . .. . .. . .. . .. .. .. .. .. .. .. . .. . .. . .. .... 60
D. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ... ... ... ... .. . ... .... 63
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Penelitian . . . .. 64
1. Penyusunan Instrumen .. . .. . .. . .. .. .. . . . .. . . .. .. . . .. .. . .. .. . . . .. .. .. 64
2. Skala Pengukuran . . . .. . . .. . .. .. . . .. . .. .. . .. . . .. .. . .. . . .. . .. .. . . .. 65
F. Uji Coba Instrumen ... ... ... ... ... ... ... 66
l. Responden Uji Coba ... ... ... ... 66
2. Analisis Instrumen ... 67
G. Teknik Analisis Data... 71
H; Pengujian Hipotesis ... :.. 72
I. Hipotesis Statistik .... .. ... . .. ... .. ... ... ... ... ... ... 75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Variabel Penelitian ... ... ... ... ... ... .... 77
I. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) ... ... 78
2. Variabel Pemberian InsentifNon-Materi (X2) ... .. • .... . .... ... 80
3. Variabel Iklim Sekolah (X3) ... ... ... ... ... 82
4. Variabel Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kuala Simpang 84 B. Pengujian Persyaratan Analisis . ... ... . .. ... ... ... ... .. ... 86
1. Uji Normalitas . .. . . .. . .. . .. . .. . .. . . . .. . .. . .. . .. .... .. ... . .. .. . .. . .. ... 87
2. Uji Homogenitas ... ... ... 89
3. Uji Linieritas ... ... . .. ... . . . ... ... ... ... ... ... ... 89
4. Uji Multikolinieritas . .... . ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 92
5. Uji Independensi ... ... 93
C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... .
l. Hipotesis Pertama: Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah
dengan Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan
Kuala Simpang ... .
2. Hipotesis Kedua: Hubungan Pemberian Insentif Non-Materi
dengan Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan
Kuala Simpang ... .
3. Hipotesis Ketiga: Hubungan Iklim Sekolah dengan Pelaksanaan
Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang ... .
4. Hipotesis Keempat: Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Pemberian Insentif Non-Materi, dan Iklim Sekolah secara
bersama-sama dengan Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di
94
94
96
98
Kecamatan Kuala Simpang ... 99
D. Analisis Koefisien Determinasi ... I 02 E. Analisis Korelasi Parsial ... ... ... ... l 03
F. Konstribusi terhadap Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di
Kecamatan Kuala Simpang . . . .. I 05 l. Konstribusi Efektif . . . WS
2. Konstribusi Relatif . . . .. . . ... 105
G. Pembahasan Hasil Penelitian . . . .. . . .. . . .. I 06 1. Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan
Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala
Simpang ... .
2. Hubungan Antara Pemberian Insentif Non-Materi dengan
Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala
106
Simpang . . . I 08 3. Hubungan Antara Iklim Sekolah dengan Pelaksanaan Tugas
Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang . . . 110
,.
4. Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah, Pemberian Insentif Non-Materi, dan Iklim Sekolah secara bersama-sama dengan Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan
Kuala Simpang ... ... ... 112
H. Keterbatasan Penelitian .. .. . . .. .. . .. . . .. . . .. .. .. . . .. . .. ... 114
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN A. Simpulan . . . .. . . .. . . ... I 16 B. Implikasi ... . . .. . . .. . .. . .. . .. . . .. .. .. .. . .. .. . . .... . ... .. . . .. ... 118
C. Saran-saran... 120
DAFTARPUSTAKA ... 121
LAMPIRAN-LAMPIRAN .. .. . . .. . .. .. . .. .. .. ... ... ... ... .. .... ... ... .. . .. . . .. 125
viii
DAFT AR TABEL
Halaman
Tabel Sebaran Populasi Penelitian . . . 59
Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... ... . .... ... .. .. . . .. . ... . 65
Tabel 3 Rincian Validitas Butir Instrumen Penelitian ... . . . .. . . .. .... 69
Tabel 4 Data Butir Instrumen Penelitian Berdasarkan Reliabilitas Penelitian . . . 70
Tabel 5 Data Butir Instrumen Penelitian . . . 71
Tabel 6 Deskripsi Variabel Penelitian ... ... ... ... . . . ... ... ... ... 77
Tabel 7 Distribusi Data Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ... ... ... 78
Tabel 8 Kecenderungan Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ... ... 79
Tabel 9 Distribusi Data Variabel Pemberian InsentifNon-Materi ... . . ... 80
Tabel 10 Kecenderungan Variabel Pemberian InsentifNon-Materi ... ... ... 81
Tabel ll Distribusi Data Variabel lklim Sekolah 82 Tabel 12 Kecenderungan Variabel Iklim Sekolah 83 Tabel l3 Distribusi Data Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang . . . 84
Tabel 14 Kecenderungan Variabel Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang ... ... ... ... ... ... .... 86
Tabel 15 Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Uji Skewness dan Uji Kurtosis 87 Tabel 16 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov . . . 88
Tabel 17 Hasil Uji Homogenitas ... ... ... .... 89
Tabel 18 Hasil Uji Independensi ... ... ... ... ... ... ... .. . . .. . .. . . .. 93
Tabel 19 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Berganda ... ... ... ... .. ... 101
[image:13.547.45.479.54.639.2]Tabel 20
Tabel 21
Konstribusi EfektifVariabel Penelitian ... .
Konstribusi Relatif Variabel Penelitian ... .
X
105
[image:14.547.45.479.50.577.2]DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gam bar Succesful and Effective Leadership Continums ...
26
Gam bar 2 Paradigma Penelitian ...
56
Gam bar
3
Histogram Penyebaran Data Kepemimpinan Kepala Sekolah ....79
Gam bar 4 Histogram Penyebaran Data Pemberian InsentifNon-Materi
....
81
Gam bar 5 Histogram Penyebaran Data Iklim Sekolah ...83
Gam bar 6 Histogram Penyebaran Data Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang ...
85
Lamp iran Lamp iran 2 Lamp iran 3 Lamp iran 4 Lamp iran 5
Lamp iran 6 Lamp iran 7 Lamp iran 8 Lamp iran 9 Lamp iran 10
Lamp iran 11 Lamp iran 12 Lamp iran 13 Lamp iran 14 Lamp iran 15 Lamp iran 16 Lamp iran 20
DAFT AR LAMP IRAN
Halaman
lnstrumen Penelitian . . . 125
Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 147
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 151
Instrumen Penelitian . . . .. 165
Rangkuman Data Hasil Penelitian . . . 184
Deskripsi Variabel Penelitian . . . 186
Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ... . . . .. . . .. .. . .. . ... ... ... ... ... 190
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... ... ... ... ... ... 194
Uji Homogenitas . . . .. 195
Uji Linieritas ... ... ... . .. ... ... ... ... 196
Uji Multikolinieritas . . . .. 197
Uji Independensi ... . . . .. . . ... 198
Uji Regresi dan Korelasi . . . ... 199
Uji Korelasi Parsial ... ... . .. ... ... ... ... . . . ... . .. . . ... .. . .. . ... ... 207
Uji Konstribusi ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 209
Daftar Riwayat Hidup . . . 212
Data-data Pendukung . . . .. 213
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan bertujuan mengembangkan kesadaran dan tanggungjawab setiap warga
negara untuk menjadi sumber daya manusia yang siap bersaing di dalam kebidupan global,
dimana pengembangan kualitas pendidikan diharapkan mampu meningkatkan kualitas
sumber daya manusia itu sendiri. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan
masalah mendasar yang dapat mengbambat pembangunan dan perkembangan nasional.
Rendahnya kualitas sumber daya manusia akan menjadi batu sandungan dalam era
globalisasi, karena era globalisasi merupakan era persaingan mutu. Jika bangsa Indonesia
ingin berkiprah dalam percaturan global, maka langkah pertama yang barus dilakukan
adalah menata sumber daya manusia, baik dari aspek intelektual, spiritual, kreativitas,
moral, maupun tanggungjawab.
Mulyasa (2006:3) menjelaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia
merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Hal ini bennakna
bahwa pengembangan kualitas sumber daya manusia barus diikuti oleb pengembangan
proses dan kualitas pendidikan, artinya peningkatan kualitas pendidikan hams menjadi
perbatian dan sektor utama dalam proses pembangunan bangsa.
Pengembangan proses dan kualitas pendidikan diyakini berkaitan dengan kinerja
guru, dimana guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan, dan oleb karena itu perlu dikembangkan profesi guru yang bermartabat.
Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal4 menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat
tertentu, salah satu di antaranya adalah kompetensi guru. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 dinyatakan bahwa
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan ditidaklanjuti dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Akademik
dan Kompetensi Guru dipaparkan bahwa kualiftkasi akademik adalah tingkat pendidikan
minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah
dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku, sedangkan kompetesi merupakan satu kesatuan utuh yang menggambarkan
potensi, pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berkaitan dengan profesi tertentu yang
berhubungan dengan bagian-bagian yang dapat diaktualisasikan dan diwujudkan dalam
bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi tertentu. Peraturan Menteri
Pendidikan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 menggambarkan standar kompetensi
guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi
dalam kinerja guru.
Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan, khususnya di sekolah.
Komponen-komponen lain seperti kurikulum, sarana-prasaran, dan biaya tidak akan
memberikan arti apabila esensi pembelajaran yaitu interaksi guru dengan peserta didik tidak
berkualitas. Begitu pentingnya peran guru dalam mentransformasikan input-input
pendidikan, sehingga tidak akan ada perubahan atau peningkatan kualitas tanpa adanya
perubahan dan peningkatan kompetensi guru. Kualitas pendidikan diyakini akan meningkat
apabila guru melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas. Hal ini memberikan arti bahwa guru yang memiliki kompetensi tentunya akan mampu dan terampil dalam
memberdayakan sarana pembelajaran yang pada akhirnya akan mewujudkan pendidikan
yang berkualitas. Apabila peningkatan kualitas pendidikan berawal dari lingkungan sekolah
maka yang menjadi faktor penentu adalah guru. Artinya, upaya peningkatan kualitas guru
diyakini berdampak pada kualitas pembelajaran, selanjutnya berdampak pada kualitas
sekolah dan pada akhirnya berdampak pada kualitas pendidikan secara menyeluruh.
Pendidikan di sekolah dasar merupakan pendidikan formal pertama untuk
mengembangkan potensi dasar yang ada pada diri anak dalam perkembangan afektif, kognitif, maupun motorik setelah jenjang pendidikan taman kanak-kanak. Pendidikan di
sekolah dasar membutuhkan guru yang memiliki kemampuan profesional yang matang emosional, dan kepribadian. Sardiman (2005: 125) mengemukakan guru adalah salah satu
komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha
pembentukan somber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena
itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan secara
aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan
masyarakat yang semakin berkembang. Dalam hal ini guru tidak semata-mata sebagai
pengajar yang melakukan transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pendidik yang
melakukan transfer nilai-nilai.
Penataan somber daya tersebut perlu diupayakan secara bertahap dan
berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang berkualitas baik pada jalur pendidikan
formal, informal, maupun non formal, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan
tinggi. Pengembangan kemampuart dasar serta kaitannya dengan kesiapan anak untuk
menempuh pendidikan selanjutnya semakin memperjelas betapa peran guru sangat besar
dalam membimbing perkembangan anak. Dalam melaksanakan perannya guru tentu
harus
mengerti tentang karakteristik anak lahir dan batin serta memahami didaktik metodik dalam
menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mandiri kepada anak. Berkenaan
dengan besarnya tugas guru di sekolah, idealnya
guru
barus melaksanakan tugas tersebutsecara maksimal agar anak tidak terabaikan perkembangannya.
Hasil kajian yang dilaksanakan oleb Tim Kajian Staf Ahli Mendiknas Bidang Mutu Pendidikan tahun 2009 menemukan masih ada kesenjangan mengenai pelaksanaan
kompetensi guru, diantaranya ditemukan kasus bahwa proses pembelajaran yang
dilaksanakan di kelas tidak sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun
guru.
Secaraadministratif apa yang direncanakan oleb
guru
sudah sesuai dengan ketentuan yang ada, tetapi pelaksanaan di kelas tidak sesuai dengan rencana yang telah disusun. Selanjutnyaberdasarkan pra-survey pada beberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Kota Kuala Simpang
ditemukan gejala-gejala penyampaian materi pembelajaran bersifat satu arab dan k:urang
melibatkan siswa sebagai pusat pembelajar (student center), ketepatan waktu dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan kelengkapan keadministrasi dalam
proses pembelajaran, masih lemahnya prakarsa dalam menyelesaikan tugas-tugas
pembelajaran, dan lemahnya kemampuan sebagian guru dalam menggunakan proses evaluasi dan penilaian dan basil-basil proses evaluasi dan penilaian sebagai alat dalam meningkatkan kemampuan peserta didik, minimnya penggunaan alat
peraga
(media) dalammenyajikan pelajaran. Terkesan
guru
melaksanakan tugas asal-asalan saja tanpa adaperencanaan yang baik dan juga tidak sesuai dengan fungsi dan peran yang semestinya.
Para guru masuk ke lokal mengajar cenderung mendiktekan dan para siswa disuruh mencatat, bahkan siswa ditunjuk untuk membacakan sedangkan siswa lain mencatat. Begitu juga
disaat tes
formatif dilaksanakan para guru enggan untuk melakukan tugas perbaikandan
pengayaan bagi siswa. Secara umum setelah tes tersebut guru hanya mewanti-wantisiswa supaya sewaktu test sumatif lebih berhati-hati atau dengan menakut-nakuti siswa
di
saat
ujian akhir. Padahal idealnya seorang guru melaksanakan tugas pokoknya dengan penuh kesadaran dan disiplin, karena hal itu merupakan tugas pokok dalam proses pembelajaran.Nawawi (1992:24) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi semangat kerja guru diantaranya faktor minat, perhatian, gaji, upah, insentif (insentif materiil dan insentif non materiil), status sosial dari pekerjaan, tujuan yang mulia atau pekerjaan yang mengandung pengabdian, dan suasana kerja serta hubungan kemanusiaan yang baik. Nitisemito (1989:67) mengemukakan bahwa semangat kerja dipengaruhi oleh pemberian gaji yang cukup, memperhatikan kebutuhan rohani pegawai, memperhatikan harga diri pegawai, menempatkan pegawai pada posisi yang tepat, memberika insentif, memberi kesempatan untuk maju, mengusahakna loyalitas pegawai, mengajak berunding,
dan
memberi fasilitas yang menyenangkan.Sekolah sebagai wahana penting dalam pembentukan sumber daya manusia berkualitas akan dapat diwujudkan melalui tingkat satuan pendidikan. Kesuksesan untuk memperoleh mutu pendidikan yang baik tergantung kepada kepemimpinan yang kuat dari masing-masing kepala sekolah. Keberhasilan atau kesuksesan pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola organisasi pendidikan dipengaruhi oleh kemampuan untuk melakukan kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan
(actuating) dan pengawasan (controling) terhadap semua operasional tingkat satuan
pendidikan. Keberhasilan sekolah dalam meraih mutu pendidikan yang baik banyak
ditentukan melalui peran kepemimpinan kepala sekolah. Hal
ini
disebabkan peran kepala sekolah sangat kuat mempengaruhi prilaku sumber daya ketenagaan dalam hal ini guru dansumber-sumber daya pendukung lainnya.
Pelaksanaan tugas berkaitan dengan kesadaran dan kematangan kepribadian guru
serta
penguasaan
mereka terhadap keterampilan yang dibutuhkan, juga berkaitan denganbagaimana kondisi dan suasana sekolah di bawah kepemimpinan seorang kepala sekolah.
Kepemimpinan kepala sekolah menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pelaksanaan
tugas guru pada skala mikro dan peningkatan kinerja guru pada skala makro, memperhatikan akan hal ini maka upaya menumbuhkan pencitraan positif terhadap
kepemimpinan kepala sekolah menjadi bagian integral dalam upaya kepala sekolah
meningkatkan motivasi dan kemampuan pelaksanaan tugas guru. Dahlan (2008:i) menyimpulkan dalam penelitiannnya bahwa persepsi terhadap kepemimpinan kepala
sekolah mempunyai hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja guru dan
memberikan sumbangan yang efektif sebesar 34 % terhadap kinerja guru. Kinerja guru
akan menjadi optimal, bilamana diintegrasikan dengan komponen sekolah, baik itu kepala
sekolah, iklim sekolah, guru, karyawan maupun anak didik seperti yang dikemukakan oleh
Pidarta dalam Utami (2006:2) mengemukakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu: (I) Kepemimpinan kepala sekolah, (2) Iklim sekolah, (3) Harapan-harapan, dan (4) Kepercayaan personalia sekolah. Dengan
demikian nampaklah bahwa efektivitas kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah
Tugas guru juga dipengaruhi oleh penciptaan iklim sekolah yang kondusif. Iklim
sekolah yang kondusif bagi guru akan mendukungnya dalam melaksanakan tugas
sehari-hari, guru akan merasa sekolah menjadi wahana untuk mengembangkan segala bentuk kemampuan yang dimiliki guna meningkatkan kualitas kerja dan mutu pembelajaran
disekolah. Namun kondisi ini berbanding terbalik dengan realitas di lapangan dimana
iklim sekolah sering diwarnai oleh kurangnya suasana interaksi komunikatif antara sesama
guru dan juga dengan kepala sekolah. Sebab bagaimanapun juga suasana interaksi sesama
guru juga dengan kepala sekolah serta dengan bawahannya menentukan juga kekompakan
dan kerja sama mereka dalam memberhasilkan pendidikan di sekolah.
Menurut Dirawat, dkk dalam Asrul (2003:25), untuk mewujudkan suasana interaksi
dinamis seorang kepala sekolah diisyaratkan memiliki beberapa keterampilan seperti
kemampuan mengorganisir dan membantu staf dalam merumuskan perbaikan pengajaran
dalam bentuk program yang lengkap, kemampuan untuk membangkitkan dan memupuk
kepercayaan pada diri sendiri dari guru-guru dan anggota staf lainnya, kemampuan untuk membina dan memupuk kerjasama dalam memajukan dan melaksanakan program
supervisi, dan kemampuan untuk mendorong dan membimbing guru serta staf dengan
penuh kerelaan dan tanggung jawab berpartisipasi aktif pada setiap usaha-usaha sekolah
untuk mencapai tujuan-dengan baik.
Pidarta (1984:54) juga menjelaskan bahwa seorang kepala sekolah juga dituntut
untuk menciptakan suasana yang kondusif dalam organisasi sekolah. Hal itu diwujudkan
dengan melakukan antara lain; menempatkan personil sekolah yang relevan dengan
kemampuannya dan profesinya, membina hubungan dan komunikasi antar personalia
sekolah, mendinamiskan dan menyelesaikan konflik, menghimpun dan memanfaatkan
informasi, dan melakukan inovasi dan memperkaya serta menata Iingkungan kerja dan
belajar sesuai dengan kebutuhan sekolah. Kecenderungan dalam organisasi profesi, suasana
yang dibina oleh pemimpin akan mempengaruhi dinamika organisasi, walaupun ada juga
sebagian anggota organisasi dengan imbalan materi yang tidak mencukupi tuntutan
kebutuhan mereka dengan kesadaran penuh tetap melaksanakan tugas dengan baik. Tetapi
tidak dapat dipungkiri bahwa pemberian imbalan baik sifatnya materi atau non-materi
penting untuk mendorong staf bekerja sebagaimana mestinya. Pelaksanaan tugas oleh guru
di sekolah yang tidak maksimal berdampak kurang baik pada pembelajaran siswa. Diantara
dampak itu antara lain: efisiensi pembelajarannya tidak terukur, efektivitas metode tidak
diketahui, tidak dapat dibedakan mana siswa yang telah mampu mencapai tujuan, serta
siapa yang akan diberikan pengayaan dan perbaikan. Pada intinya hal itu berpengaruh besar
pada persoalan mendasar program pembelajaran di sekolah.
Beranjak dari realitas yang penulis amati di lapangan, dan didasarkan pada landasan
teoretis yang penulis kumpulkan, peneliti bermaksud memperdalam kajian tentang
Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah, Pemberian Insentif Non Materi dan
/klim Sekolah dengan Pelaksanaan Tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala
Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas guru
,meliputi:
I. Kurangnya persiapan guru dalam kegiatan pembelajaran. baik sebelum dilaksanakan
kegiatan pembelajaran meliputi persiapan materi pelajaran maupun alat bantu pelajaran,
pelaksanaan kegiatan pembelajaran meliputi metode pembelajaran , maupun
berakhimya kegiatan pembelajaran.
2. Terdapat kesenjangan antara penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dengan pelaksanaan pembelajaran, dimana RPP yang telah disusun tidak sesuai dengan
pelaksanaan di dalam kelas.
3. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat.
4. Guru kurang melibatkan peranan siswa dalam kegiatan pembelajaran sebingga terjadi
proses teacher-oriented.
5. Lemahnya kemampuan sebagaian
guru
dalam melaksanakan proses evaluasipembelajaran
6. Lemahnya kemampuan sebagian
guru
dalam menganalisis hasil-hasil evaluasipembelajaran
C. Pembatasan Masalab Penelitian
Proses penelitian dibatasi dalam pelaksanaan tugas guru sekolah dasar dengan
meneliti hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah, pemberian insentif non materi
dan iklim sekolah dengen pelaksanaan tugas guru, dengan rincian:
I. Pelaksanaan tugas guru adalah seperangkat tugas yang harus dilakukan oleh guru dalam
kegiatan belajar mengajar, yang dibatasi pada merencanakan pembelajaran,
melaksanakan kegiatan belajar mengajar, dan melaksanakan evaluasi.
2. Kepemimpinan kepala sekolah adalah prilaku yang diterapkan oleh kepala sekolah
melalui cara-cara dalam mengarahkan, memotivasi, komunikasi, mengawasi tugas-tugas
guru,
membimbing dan memupuk keJjasama. Kepemimpinan kepala sekolah dibatasi pada keterampilan teknik, keterampilan hubungan kemanusiaan, dan keterampilan konseptual.3. Pemberian insentif non materi merupakan suatu rangsangan atau penghargaan
yang
datang dari luar diriguru
berbentuk non materiil yang menimbulkan keinginan untuk melaksanakan tugas lebihbaik
yang diberikan oleh kepala sekolah kepadaguru agar
guru dapat bekeJja dengan motivasi yang tinggi, berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan sebagai pengakuan terhadap prestasi keJja dan kontribusi
guru
kepada lembaga pendidikan. Insentif non materi, dibatasi pada penghargaan, pujian, promosi jabatan, dan pemberian kesempatan.4. Iklim sekolah kondisi dimana keadaan sekolah dan lingkungannya dalam keadaan yang sangat aman, nyaman, damai dan menyenangkan untuk kegiatan belajar mengajar. Iklim sekolah dibatasi pada sikap saling terbUka, hubungan antarpribadi, saling menghargai,
dan mendahulukan kepentingan bersama.
D. Perumusan Masalab Penelitian
Masalah penelitian dirumuskan, sebagai berikut:
I. Bagaimana hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan pelaksanaan tugas
guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang ? 2. Bagaimana hubungan antara pemberian insentif non materi dengan pelaksanaan tugas
guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang?
3. Bagaimana hubungan antara iklim sekolah dengan pelaksanaan tugas guru SD Negeri
di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang ?
4. Bagaimana hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah, pemberian insentif non
materi dan iklim sekolah secara bersama-sama dengan pelaksanaan tugas guru SO
Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang ?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan hubungan:
I. Kepemimpinan kepala sekolah dengan pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan
Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.
2. Pemberian insentif non materi dengan pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan
Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.
3. Iklim sekolah dengan pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala
Simpang Kabupaten Aceh Tarniang.
4. Kepemimpinan kepala sekolah, pemberian insentif non materi dan iklim sekolah secara
bersama-sama dengan pelaksanaan tugas guru SO Negeri di Kecamatan Kota Kuala
Simpang Kabupaten Aceh Tarniang.
F. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data dan informasi yang dapat
digunakan dalam menguji kebenaran hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah,
pemberian insentif non-materi dan iklim sekolah secara bersama-sama dengan pelaksanaan
tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kota Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.
Berdasarkan hal tersebut maka diharapkan manfaat penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam peningkatan
wawasan dan pengetahuan tentang pelaksanaan tugas guru.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan masukan kepada guru tentang pelaksanaan tugas guru dan kondisi yang
memengaruhi pelaksanaan tugas-tugas tersebut.
b. Memberikan masukan kepada Kepala Sekolah tentang upaya-upaya peningkatan
pelaksanaan tugas-tugas gum dan faktor-faktor yang memengaruhinya
c. Memberikan masukan kepada instansi terkait tentang keadaan riil dilapangan
berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas guru, kualitas pelaksanaan tugas-tugas
guru, dan upaya-upaya peningkatan kualitas pelaksanaan tugas-tugas guru.
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan, yaitu:
a. Untuk variabel penelitian kepemimpinan Kepala Sekolah diperoleh basil
bahwa hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan
pelaksanaan tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang adalah
hubungan sangat kuat (signifikan}, positip, dan tinier (searah). Hal ini
menunjukkan bahwa semakin baik Kepemimpinan Kepala Sekolah maka
akan diikuti dengan peningkatan pelaksanaan tugas Guru SD Negeri di
Kecamatan Kuala Simpang. Konstribusi kepemimpinan Kepala Sekolah
terhadap pelaksanaan tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala
Simpang adalah cukup berarti yaitu sebesar 94,67%, dengan tingkat
kecenderungan data untuk variabel penelitian Kepemimpinan Kepala
Sekolah berada pada kategori cukup.
b. Untuk variabel penelitian pemberian insentif non-materi diperoleh hasil
bahwa hubungan antara pemberian insentif non-materi dengan
pelaksanaan tugas guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang adalah
hubungan sangat kuat (signifikan), positif, dan tinier (searah). Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi pemberian insentif non-materi yang
dilakukan oleh Kepala Sekolah maka akan diikuti dengan peningkatan
pelaksanaan tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang.
Konstribusi pemberian insentif non-materi terhadap pelaksanaan tugas
Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang adalah cukup berarti yaitu
sebesar 94,86%, dengan tingkat kecenderungan data untuk variabel
penelitian pemberian insentif non-materi berada pada kategori kurang.
c. Untuk variabel penelitian iklim sekolah diperoleh basil bahwa hubungan
antara iklim sekolah dengan pelaksanaan tugas Guru SD Negeri di
Kecamatan Kuala Simpang adalah hubungan yang sangat kuat
(signiftkan), positif, dan searah (linier). Hal ini menunjukkan bahwa
semakin baik iklim sekolah maka akan diikuti dengan peningkatan
pelaksanaan tugas Guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang.
Konstribusi iklim sekolah terhadap pelaksanaan tugas guru SD Negeri di
Kecamatan Kuala Simpang adalah cukup berarti yaitu sebesar 93,51%,
dengan tingkatan kecenderungan data untuk variabel penelitian iklim
sekolah berada pada kategori kurang.
d. Hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah, pemberian insentif
non-materi, dan iklim sekolah dengan pelaksanaan tugas Guru SD Negeri di
Kecamatan Kuala Simpang adalah sangat kuat (signifikan), positip dan
searah (linier). Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama
kepemimpinan kepala sekolah, pemberian· insentif non-materi, dan iklim
sekolah mampu menjelaskan pelaksanaan tugas Guru SD Negeri di
Kecamatan Kuala Simpang yaitu sebesar 96,04%. Hasil ini menunjukkan
hubungan yang lebih kuat dibandingan secara parsial.
B. Implikasi
Secara sistematis diketahui bahwa kepemimpinan kepala sekolah,
pemberian insentif non-materi, dan iklim sekolah baik secara sendiri-sendiri
maupun bersama terhadap pelaksanaan tugas Guru SO Negeri di Kecamatan
Kuala Simpang memiliki hubungan yang berbentuk tinier. Artinya, apabila
kepemimpinan kepala sekolah, pemberian insentif non-materi, dan iklim
sekolah ditingkatkan maka pelaksanaan tugas Guru SO Negeri di Kecamatan
Kuala Simpang akan meningkat. Berdasarkan hasil-hasil tersebut, maka
implikasi dari penelitian ini adalah:
1. Perlunya memertahankan kinerja kepala sekolah dalam proses-proses
yang berkaitan dengan Kepemimpinan Kepala, pemberian insentif
non-materi dalam bentuk pujian, sanjungan, teguran dan iklim sekolah harus
tetap dipertahankan dalam mendukung pelaksanaan tugas guru yang baik.
Untuk pelaksanaan tugas-tugas guru tentunya perlu dilakukan
upaya-upaya dalam pengangkatan kepala sekolah yang memiliki kemampuan
baik kemampuan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar maupun
kemampuan dalam pengelolaan kegiatan non belajar mengajar.
Pengangkatan kepala sekolah yang baik tentunya tidak hanya
mementingkan kepentingan personal, mapun kepentingan kelompok tapi
yang harus dipahami adalah pengangkatan kepala sekolah didasari pada
kemampuan bukan didasari kepentingan-kepentingan.
2. Bagi Kepala Sekolah kiranya dapat dipertimbangkan adalah :
a. Kemampuan Untuk Mengamati
Kepala Sekolah harus memahami tujuan organisasi sehingga mereka
bisa bekerja untuk membantu mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal
ini kepala sekolah tetap memerlukan kemampuan untuk untuk
memahami bawahan, sehingga ia dapat mengetahui kekuatan dan
kelemahan mereka serta juga berbagai ambisi yang ada. Di samping
itu kepala sekolah harus juga mempunyai persepsi intropektif
(menilai diri sendiri) sehingga ia bisa mengetahui kekuatan,
kelemahan dan tujuan yang layak baginya.
b. Kemampuan untuk berkomunikasi
Kemamapuan untuk memberikan dan menerima informasi merupakan
keharusan bagi seorang kepala sekolah. Seorang kepala sekolah adalah
orang yang bekerja dengan menggunakan bantuan orang lain, karena
itu pemberian perintah, penyampaian informasi kepada orang lain
mutlak dan perlu dikuasai.
3. Dalam memertahankan dan meningkatkan pelaksanaan tugas Guru dalam
mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing
dan melatih peserta didik, serta melaksanakan togas tambahan yang
melekat pada pelaksanaan tugas pokok tentunya kepala sekolah dan Dinas
terkait dapat mengupayakan peningkatkan melalui proses-prose
pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan, sehingga
tujuan-tujuan yang telah disusun dapat tercapai dengan baik.
C. Saran-saran
Berdasarkan uraian-uraian di atas baik pembahasan maupun
keterbatasan penelitian, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
Pertama, bagi para peneliti selanjutnya tentunya dapat menggunakan
variabel penelitian lain yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas Guru
SD, diantaranya kompetensi kepala sekolah, kinerja ketatausahaan, peranan
orangtua siswa, peranan masyarakat, peranan dan peraturan pemerintah, input
peserta didik, sertifikasi guru yang dapat dianggap sebagai faktor pendukung
bagi upaya-upaya meningkatkan pelaksanaan tugas-tugas guru.
Kedua, Guru-guru SD Negeri di Kecamatan Kuala Simpang harus
terus mengasah kemampuan dalam meningkatkan pelaksanaan tugas guru di
sekolah.
Ketiga, bagi pemangku kepentingan pendidikan di Dinas Pendidikan
baik tingkat Kabupaten maupun tingkat Kecamatan, kiranya terus
memertahankan aspek kepemimpinan kepala sekolah serta
aspek-aspek yang berkaitan dengan peningkatan pelaksanaan tugas Guru SD yang
diharapkan akan meningkatkan kualitas pendidikan secara umum.
DAFT AR PUST AKA
Achsin,Amir.l990. Pengelolaan Kelas dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang
Amrina.Amrina.2011.Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan //dim Sekolah terhadap Etos Kerja Guru di SMA Bukittingi.Padang:Universitas Negeri Padang.tesis.tidak dipublikasikan
Arikunto, Suharsimi.l993. Manajemen Pengajaran.Jakarta: Rineka Cipta.
Arter, J.A .. l989. Assessing School Climate and Classroom Climate. Test centre of the Northwest Regional educational Laboratory, Portland, Oregon.
Asrul.2003.Pengaruh Pengawasan Kepala Sekolah dan Kesejahteraan terhadap Kepuasan Kerja Guru di Madrasah Aliyah Negeri Medan.Medan: lAIN Sumatera Utara
Best, Jhon W. 1982, Metodologi Penelitian Pendidikan, terjemahan Sanapiah Faisal dan Muyadi Guntur Waseso, Surabaya: Usaha Nasional
Cochran, William G.l997.Sampling Techniques. New Delhi: Weseley Eastern Private Limited.
Davies, Ivor, K.199l.Pengelolaan Be/ajar, Jakarta : Rajawali
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.2009.Pedoman
Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Errnita.2008.Konstribusi Pemberian Intensif Non Materil Terhadap Semangat Kerja Guru SMA Negeri.Universitas Negeri Padang.dalam Buletin Pakar Pendidikan Volume 6 No. 1 Januari 2008
Gallerman, Soul.W.l985, Manajemen dan Bawahan. Jakarta: Pustaka Bimantara Bimantara Pres indo
Good, Carter, Cart. AD.l973.Dictionary of Education. Third Edition. New York: McGraw Hill Book Company.
Gunbayi, Ilhan.2007. School Climate and Teachers' Perceptions on Climate Factors: Research Into Nine Urban High Schools. The Turkish Online Journal of Educational Technology {TOJET). 6(3). 1-10. [Online]. Tersedia: http://www.eric.ed.gov/ERICDocs/data/ericdocs2sql/content_
storage_ 01100000 l9b/80/3d/04/58.pdf
Habjet, Marjunis.2003.Kontribusi Kegiatan Kelompok Kerja Guru dan Sikap Mengajar terhadap Pelaksanaan Pembelajaran. (Studi pada Sekolah Dasar Kecamatan Lubuk Basung).Tesis.UNP Padang.tidak dipublikasikan
Hamalik,Oemar.200l.Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.Bumi
Akasara: Jakarta
Hasibuan, Malayu, S.P.l996.0rganisasi dan Motivasi. Bandung: Bumi Aksara
Hersey, Paul & Kenneth H. Blanchard.l986.Management of Organization Behavior.
London: Prentice
Irianto, Agus. 2004.Statistik; Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Prenata Media
Koontz, Harold.et.al, l984.Management a System and Contingencey Analysis of Managerial Function . Tokyo : Mcgraw Hill, Kogakusha
Marjanis.200l.Konsrtibusi Motivasi Kerja dan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Disiplin Kerja Guru Mts Negeri Kabupaten Padang Pariaman.Tesis: UNP Padang. Tidak dipublikasikan
Marshall, Megan L.2002.Examining School Climate: Defining Factors And Educational Influences. Center for Research on School Safety, School Climate and Classroom
Martiningsih.Rr.2008.Bagaimana Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan?.dalam whandi.net.diunduh tanggal5 Januari 2009
Martoyo, Susilo, 1987. Pengetahuan Dasar Manajemen dan Kepemimpinan. Yogyakarta: BPE
Mintorogo, A.l997. Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: STIALAN
Milner, Karen dan Khoza, Harriet.2008. A Comparison of Teacher Stress and School Climate Across Schools with Different Matric Success Rates. South African Journal of Education. 28. 155-173. [Online]. Tersedia: http:l/ajol.info/index.php/saje/article/viewFile/25151/4350
Moos, R.H .. l919.Evaluating Educational Environment. Washington: Jossey-Bass Publishers
Mulyasa.E.2006.Standar Kompetensi Guru dan Sertijlkasi.Bandung: Remaja Rosdakarya
Nasution, S.l995. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Nawawi, Hadari dan Martini.2000. Kepemimpinan Yang Efektif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nawawi, Hadari. 1987. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta :Gunung Agung.
Nitisemito, Alex. 1989. Manajemen Sesuai Dasar dan Pengantar. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nur, Agustiar Syah.1995.Memahami Beberapa Konsep Kepemimpinan (makalah). Padang: IKIP Padang.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. dalam www.hukumonline.com. diunduh tanggall5 Januari 2009
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Akademik dan Kompetensi Guru.dalam www.hukumonline.com. diunduh tanggal 7 November 2009
Permadi, Dadi, 2001, Manajemen Berbasis Sekolah dan Kepemimpinan Mandiri Kepala Sekolah.Bandung:Sarana Panca karya Nusa
Pidarta, Made.1998.Manajemen Pendidikan Jndonesia.Jakarta:Bumi Akasara
_ _ _ _ _ .. 1984. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bina Aksara
Pratisto, Arif.2004.Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS /2.Jakarta:Elex Media Komputindo
Pretorius, Stephanus dan Villiers, Elsabe de.2009. Educators' Perceptions of School Climate and Health in Selected Primary Schools. South African Journal of Education. (29). 33-52. [Online]. Tersedia: http://www .sajournalofeducation.co .za/index. php/saje/article/view/230/ 141
Rahmat, Jaialudin.l985.Psikologi Komunikasi.Bandung: Remaja Rosdakarya
Raka Joni, T.l980.Pengembangan Kurikulum IKJPIIPIFKG: Suatu Kasus Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Resmiati,Atty.1998.Efektivitas Pembinaan oleh Kepala Sekolah Dilihat dari Kualitas Kinerja Guru Seko/ah Dasar. PPs IKIP Bandung:Tesis-tidak diterbitkan.
Sahertian, Piet A.1994.Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta: Andi Offset
Sanapiah Faisal, 1980, Sosiologi Pendidikan, Usaha Nasional: Surabaya
Sardiman A.M.l992. Interaksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo.
Saydam, Gozali.I996.Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Mikro.
Jakarta: Djambatan.
Sinuhaji. Dahlan.2008. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah dan lklim Organisasi dengan Motivasi Kerja Guru SMA Negeri Kabupaten Karo. Tesis : Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan.tidak dipublikasikan
Sofyan.Abror.20ll. Kepemimpinan Kepala Sekolah Yang Efektif. dalam www.umsu.ac.id. diunduh tanggal I 0 Mei 20 II
Sorenson, Richard D., Goldsmith, Lloyd M. 2008. The Principal's Guide to Managing School Personnel. Corwin Press. [Online]. Tersedia: http://books.google.co.idlbooks?id=tomNinqEARcC&printsec=frontcover#v=onepa ge&q=&f=false
Sudjana, Nana.1991.Dasar-dasar Penelitian Hasil Be/ajar. Jakarta: Sera Jaya
Suryosubroto.l997. Proses Be/ajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta
Sutarto.199I.Dasar-dasar Kepemimpinan Administrasi. Yogyakarta: Gajah Mada University, Press
Stogdill, R.M.1974.Hand Book of Leadership A Survey of Theory and Reseach. The Free A Devision of Mcmillan Publishing. Inc New York
Tampubolon,Biatna Dulbert.2007.Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja terhadap Kinetja Pegawai pada Organisasi yang telah Menerapkan SNI 19-9001-200J.dalam Jurnal Standarisasi-BSN Vol.9 No.3 Tahun 2007
Tuckman, Bruce W.1972.Conducting Educational Research, New York, Harcourt Brace Jovanovich, lnc.
Thoha, Miftah.l986.Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali
Tim Kajian Staf Ahli Mendiknas Bidang Mutu Pendidikan.2009. Kajian Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Dalam yusuthadi.net diunduh l Desember 2009
Tunggara,R.M.Imam.200I.Peranan Kepala Sekolah dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan melalui Konsep Manajemen Berbasis Sekolah.Bandung:PPs UPI Tesis tidak diterbitkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam www.hukumonline.com diunduh tanggal20 April2007
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Tentang: Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: C.V EkaJaya
Utami. Mutamimah Retno.2006. Pengaruh Kepemimpinan Kepa/a Sekolah dan lklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri 8 Semarang. Universitas Negeri Semarang.Skripsi.tidak dipublikasikan
Wiraputra, R. Iyeng.198l.Beberapa Aspek dalam Kepemimpinan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Wahjosumidjo.2002.Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritis dan Permasalahannya.Jak.arta:Raja Grafindo Persada