• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kronos.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kronos."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK

KRONOS

Oleh

Luthfi Zulkifli

NRP 1262009

Sejak awal keberadaannya, manusia ingin memahami dunianya. Ia juga ingin memahami dirinya sendiri. Dorongan ini bersifat alamiah dan akan selalu ada, selama manusia masih hidup. Memahami dunia berarti mengamati dunia apa adanya. Mengamati dunia apa adanya berarti mengamati dunia di dalam perubahannya. Perubahan adalah kenyataan yang tak dapat dibantah.Perubahan sendiri selalu berkaitan dengan waktu dan ruang. Waktu adalah cara untuk menyatakan perubahan dalam keadaan dan pergerakan yang merupakan ciri tak terpisahkan dari materi dalam segala bentuknya.

Seni sendiri mencoba mencapai satu rasa tentang ruang dan waktu, yang hadir bukan hanya diwakilkan oleh energi fisik tapi juga oleh desainnya. Warna, bentuk dan garis dari sebuah lukisan membimbing mata melintasi permukaan dalam irama dan tempo tertentu. Inilah yang menumbuhkan rasa, ide dan emosi tertentu pada kita setelah kita menikmati karya seni tersebut.

(2)

viii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRACT

KRONOS

By

Luthfi Zulkifli

NRP 1262009

Since the beginning of its existence, human want to understand his world. He also wants

to understand himself. It is a natural impulse and will always be, as long as the man is still alive.

Understand the world means observing the world for what it is. Observing the world for what it

is means observing the world in changes. Change is a fact that cannot be disputed. The change

itself always related to time and space. The time is the way to declare a change in circumstances

and the movement is an integral part of the material in all its forms.

Art tried to achieve a sense of space and time, are present not just represented by

physical energy but also by design. Color, shape and line from a painting guide the eye across

the surface in a particular rhythm and tempo. This is what fosters a sense of particular emotions,

ideas and on us after we enjoy these works of art.

(3)

ix UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

1.1 Latar Belakang Penciptaan... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Batasan Penciptaan ... 4

1.4 Tujuan Penciptaan ... 4

1.5 Metode Penciptaan ... 5

1.6 Sistematika Penulisan Laporan Penciptaan ... 5

1.7 Kerangka Penciptaan………...7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Penafsiran Judul ... 8

2.1.1 Kronos ... 8

2.2 Waktu……….. ... 9

2.3 Ruang….. ... 11

2.4 Repetisi.. ... 11

2.5 Ekspresionisme Abstrak ... 12

2.5.1 Mattiere……. ... 13

2.6 Seni Konseptual ... 13

2.7 Seni Instalasi ... 14

2.8 Api……... 16

(4)

x UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

2.9 Kertas………...………..18

2.10 Akrilik……….. ... 20

2.11 Lilin……. ... 20

2.12 Korek Api... 21

2.13 Seniman Refrensi ... 22

2.13.1 Yves Klein ... 22

2.13.2 Bernard Aubertin ... 24

BAB III KONSEP PENCIPTAAN ... 26

3.1 Ide / Gagasan ... 26

3.2 Konsep visualisasi karya ... 27

3.3 Identifikasi media dan teknik ... 28

3.3.1Kertas ... 28

3.3.2 Akrilik ... 28

3.3.3 Lilin dan Korek api ... 29

3.3.4 Mattiere ... 29

3.4 Rencana Display ... 31

3.5 Proses Berkarya ... 34

(5)

xi UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fire Painting F6, 1961 ... 23

Gambar 2.2 Fire Painting process, 1961 ... 24

Gambar 2.3 Tableau Clous, 1970 ... 25

Gambar 2.4 Untitled, 1974 ... 25

Gambar 3.1 Tampak I ... 31

Gambar 3.2 Tampak II ... 32

Gambar 3.3 Tampak III ... 33

Gambar 3.4 Tampak IV ... 33

Gambar 4.1 “T6916 ” ... 37

Gambar 4.2 “T6916 ” Tampak depan ... 38

Gambar 4.3 “T13916” ... 40

Gambar 4.4 “T13916” Tampak samping ... 41

Gambar 4.5 “T61016” ... 42

Gambar 4.6 “T61016” Detail karya ... 43

Gambar 4.7 “T111016” ... 45

Gambar 4.8 “T111016” Tampak samping ... 46

Gambar 4.9 “T131016” ... 48

Gambar 4.10 “T131016” Detail karya ... 49

Gambar 4.11 “T81116” ... 50

Gambar 4.12 “T81116” Tampak depan ... 51

Gambar 4.13 “T121116” ... 53

(6)

1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penciptaan

Sejak awal keberadaannya, manusia ingin memahami dunianya. Ia juga ingin memahami dirinya sendiri. Dorongan ini bersifat alamiah dan akan selalu ada, selama manusia masih hidup. Memahami dunia berarti mengamati dunia apa adanya. Mengamati dunia apa adanya berarti mengamati dunia di dalam perubahannya. Segala sesuatu terus berubah, tanpa henti.

Apa yang kita lihat sekarang bukanlah yang kita lihat sebelumnya. Memahami kenyataan didalam perubahannya berarti juga memahami alam didalam keterhubungannya. Segala hal saling terhubung satu sama lain. Hukum-hukum fisika yang bekerja, ketika kita mengangkat tangan kita, sama dengan hukum-hukum fisika yang menggerakan meteor di ruang angkasa nan jauh disana. Perbedaan hanya merupakan ilusi yang diciptakan oleh pikiran kita yang terbatas. Kotoran bagi satu mahluk adalah makanan bagi mahluk lain. Apa yang dianggap menjijikan oleh manusia justru menjadi rumah bagi peradaban serangga atau tumbuhan tertentu. Lingkaran saling keterhubungan adalah bentuk dari alam semesta kita. Tidak ada yang suci dan tidak suci, karena semuanya saling membutuhkan satu sama lain.

Kenyataan juga tidak memiliki konsep. Kenyataan adalah apa adanya, just as it is. Ia tidak memiliki nama. Kata “kenyataan” juga sebenarnya salah kaprah. Ia membuat aliran

(7)

2 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Namun, bukan hanya dunia yang berubah. Kita pun berubah di dalam dunia yang terus berubah. Hubungan kita dengan dunia adalah hubungan timbal-balik. Artinya, dunia mengubah kita, dan, pada saat yang sama, kita pun mengambil bagian didalam proses untuk mengubah dunia. Perubahan adalah kenyataan yang tak dapat dibantah. Perubahan sendiri selalu berkaitan dengan waktu dan ruang.

Waktu adalah cara untuk menyatakan perubahan dalam keadaan dan pergerakan yang merupakan ciri tak terpisahkan dari materi dalam segala bentuknya. Dalam tata bahasa, kita mengenal konsep tenses: past tense, future tense dan present tense. Penaklukan yang dilakukan nalar manusia memungkinkannya untuk membebaskan dirinya sendiri dari perbudakan waktu, untuk mengatasi situasi kongkrit dan menjadi "hadir" (present), bukan hanya disini dan sekarang, tapi juga dimasa lalu dan dimasa datang, setidaknya didalam pikiran.

Permasalahan tentang waktu juga banyak diperbincangkan oleh para filsuf, salah satunya Herakleitos. Herakleitos menyimbolkan waktu sebagai api yang menelan kita semua. Biasanya hal itu dilihat sebagai sesuatu yang destruktif, tapi sebenarnya waktu juga merupakan pernyataan dari proses permanen penciptaan diri-sendiri [self-creation], dimana materi terus-menerus berubah menjadi bentuk-bentuk lain yang jenisnya tak berhingga. Hal itu juga melambangkan konsep ruang.

(8)

3 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA dan garis dari sebuah lukisan membimbing mata melintasi permukaan dalam irama dan tempo tertentu. Inilah yang menumbuhkan rasa, ide dan emosi tertentu pada kita setelah kita menikmati karya seni tersebut.

Dalam konteks seni rupa, tema tentang waktu bukanlah tema yang asing. Salvador Dali dalam karyanya The Persistence of Memory membahas tentang ketidakrelevanan waktu. Bukan hanya itu, prinsip pokok dari seni lukis sendiri juga berurusan dengan waktu: membekukan gerak atau momen. Maka melalui karya tugas akhir ini, penulis ingin mengimplementasikan konsep tentang waktu dan ruang pada kekaryan seni.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka batasan masalah berkarya dalam tugas akhir ini dirumuskan sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana penulis menginterpretasi ide tentang permasalahan ruang dan waktu yang akan penulis hadirkan dalam karya?

(9)

4 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1.3 Batasan Penciptaan

Untuk menghadirkan konsep ruang dan waktu, karya yang diciptakan penulis terbagi menjadi tiga bagian : past, present, dan future. Hal ini penulis maksudkan sebagai simbolisasi tentang gerak dari waktu itu sendiri. Dalam bagian past, penulis akan memvisualisasikan bagaimana waktu itu tercipta dan past yang memiliki arti “masalalu” menjadi acuan dasar dalam penciptaan karya. Dalam bagian present dan future, penulis akan mencoba menangkap momen kekinian dengan cara membakar permukaan medium. Penulis juga melakukan kecenderungan mattiere, untuk memvisualkan tentang konsep kekinian dalam waktu. Penggunaan media yang

ephemeral atau amat sementara menjadikan kesementaraan adalah sebuah prioritas

substansial pada projek tugas akhir ini.

1.4 Tujuan Penciptaan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penciptaan karya seni dari pijakan ide tentang konsep waktu dan ruang, adalah:

1.4.1 Mewujudkan ide yang bersumber dari hubungan simbolisasi api dan permasalahan ruang dan waktu dengan menerapkan elemen seni rupa dalam mewujudkan karya seni lukis dan instalasi.

(10)

5 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1.5 Metode Penciptaan

Dalam proyek akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode yakni sebagai berikut:

1.5.1 Metode eksperimentasi : eksplorasi dengan api sebagai media dalam berkesenian. Eksplorasi juga dilakukan dengan menggabungkan api dengan medium kertas. Proses penciptaan karya mengacu pada hasil pembakaran.

1.5.2 Metode studi pustaka : mencari informasi untuk mendukung konseptualisasi karya, baik melalui studi literatur maupun karya beberapa seniman.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan Penciptaan

Penulisan ini dibagi menjadi 5 bab, sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Menjelaskan latar belakang penciptaan, kerangka penciptaan, tujuan dan manfaat penciptaan dan sistematika penulisan laporan penciptaan.

Bab 2 Landasan Teori

(11)

6 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Bab 3 Konsep Penciptaan

Menjelaskan konsep penciptaan yang berisi ide dan gagasan, proses berkarya.

Bab 4 Tinjauan Karya

Menganalisi karya yang telah diciptakan dengan landasan teori yang telah dipaparkan sebelumnya.

Bab 5 Kesimpulan

(12)

7 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

waktu dan ruangdalam berkarya seni lukis.

MASALAH PENCIPTAAN

Bagaimana penulis menginterpretasi ide tentang

permasalahan ruang dan waktu

Bagaimana pemilihan media dan teknik

penciptaan

eksplorasi dengan api sebagai

media dalam berkesenian

Proses penciptaan karya

mengacu pada hasil verifikasi – iluminasi.

(13)

56 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB V

KESIMPULAN

Keseluruhan karya yang telah dibuat mengacu dan mengangkat permasalahan tentang waktu dan ruang. Ide tentang waktu dan ruang telah mengganggu pemikiran manusia selama ribuan tahun. Waktu adalah satu pernyataan objektif tentang keadaan material yang berubah. Waktu bukan sekedar hal yang subjektif. Ia adalah cara kita menyatakan satu proses aktual yang hadir dalam dunia fisik. Waktu hanyalah satu pernyataan akan fakta bahwa segala materi hadir dalam sebuah keadaan yang terus berubah. Kita tidak akan dapat merasakan ketiadaan waktu, karena waktu hadir dalam segala sesuatunya.

Ada satu perbedaan antara ruang dan waktu. Ruang dapat juga menyatakan perubahan, sebagaimana perubahan dalam posisi. Materi hadir dan bergerak melalui ruang. Tapi jumlah cara yang dapat dilalui oleh perubahan ini besar tak berhingga: maju, mundur, naik atau turun, dengan derajat apapun. Pergerakan dalam ruang juga dapat berlaku kebalikannya. Pergerakan dalam waktu tidak dapat diputar balik. Keduanya adalah dua cara yang berbeda (bahkan bertentangan) dalam menyatakan satu ciri yang hakiki dari materi - perubahan. Inilah satu-satunya kemutlakan yang ada. Projek Tugas Akhir dengan metode pembakaran dianggap dapat mewakili bagaimana perubahan adalah hal yang mutlak dalam waktu dan ruang. Melalui projek ini, penulis mencoba memberi pandangan pada apresiator tentang hakikat dari ruang dan waktu. Terutama terkait perubahan yang menjadi ciri hakiki dari ruang dan waktu yang dapat ditemukan dalam keseharian.

(14)

57 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

(15)

KRONOS

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Strata Satu pada Jurusan Seni Rupa Murni

Disusun oleh: Luthfi Zulkifli NRP 1262009

Dosen Pembimbing M.A. Rahim. M.Sn. Ismet Zainal Effendi. M.Sn

PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

(16)

v UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT karena atas bimbingan dan karunia-Nya, sehingga penulisan Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan Tugas Akhir yang berjudul KRONOS, dibuat dan disusun dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan akademik dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) di program studi Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan membimbing penulis sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu, yaitu sebagai berikut.

1. Bapak M.A. Rahim. M.Sn. selaku dosen pembimbing I Tugas Akhir yang telah memberikan waktu dan ilmunya untuk membimbing serta memberi motivasi kepada penulis selama pembuatan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Ismet Zainal Effendi. M.Sn, selaku Ketua Program Studi Seni Rupa Murni dan Dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dalam memberi masukan dan motivasi selama pembuatan Tugas Akhir.

3. Bapak Ir. Heru Susanto. M. Sn, Bapak Wawan Suryana. M. Sn, Ibu Belinda Sukapura Dewi M.Sn, dan Ibu Dra.Ariesa Pandanwangi. M.Sn yang telah memberikan ilmunya serta membimbing penulis selama kuliah di Program Studi Seni Rupa Murni.

(17)

vi UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

5. Eko Bambang Wisnu M.FA, Sara Kristiana Rahardiani, teman-teman Seni Rupa Murni khususnya Miranti, Andhiny, Egga.JP, Rizaldy “perfyctstrangers”, Rocky “vampirekillerz”, Hedi “NVVLVTS”, Labib, teman-teman SR Radio khususnya Teguh,

Bramanzah, Ridwan, Farezqa dan semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

6. Semua pihak yang telah banyak mendukung penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

Penulis menyadari Karya Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu penulis dengan sangat terbuka menerima kritik serta saran yang membangun. Penulis juga berharap kiranya laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan.

Bandung, Desember 2016

(18)

xii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Bertens. 1990. Filsafat Barat Abad XX Inggris- Jerman. PT. Gramedia: JakartaDagun, Save M. 1990. Filsafat Eksistensialisme. Rineka Cipta: Jakarta.

Dempsey, Amy. 2005. Styles, Schools and Movements: The Essential Encyclopedic Guide to Modern Art. United Kingdom: Thames & Hudson.

Graham, Gordon. 2005. Philosophy of The Art : An Introduction to Aesthetics. United Kingdom: Routledge.

Paul, Gorner. 2007. Heidegger's Being and Time: An Introduction. Cambridge University Press.

Piliang, A. Y. 2012. Semiotika dan Hipersemiotika. Bandung: Matahari.

Robertson, Jean & Craig McDaniel. 2009. Themes of Contemporary Art: Visual Art After 1980. United Kingdom: Oxford University Press.

Thiele, Leslie Paul. 1995. Timely Meditations. Martin Heiddegger and Postmodern Politics. New Jersey : Pricenton University Press.

William, Behun. 2009. To the Center of the Sky. Environment, Space, Place 1 (1):7-25. Wood, David. 1991. The Deconstruction of Time. Atlantic Highlands: Humanities Press

International Inc.

KATALOG

 COMPOSITE REALITIES AMID TIME AND SPACE RECENT ART AND PHOTOGRAPHY, Contemporary Exhibition curated by David Thomas,2007

WEBSITE

http://c4gallery.com/artist/database/yves-klein/yves-klein-fire-paintings.html; diakses pada tanggal 22 september 2016; pukul 12.00WIB)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dalam rangka memenuhi

Muhammad Kholil, MT, Sebagai Kepala Program Studi Fakultas Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Industri Universitas Mercu Buana, yang telah memberikan kesempatan penulis

Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis panjatkan kekhadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

selaku pembimbing akademik yang membantu banyak hal dalam kehidupan perkuliahan yang saya lalui selama berkuliah di UPH Surabaya, serta dosen pembimbing pertama yang telah

Untuk tingkat lokasi disebut manajemen insiden (incident management), pada tingkat daerah atau unit disebut manajemen darurat (emergency management), dan pada tingkat nasional

Hukum kedua Newton untuk gerakan translasi menyatakan bahwa jumlah gaya yang bekerja pada suatu benda dalam arah tertentu sama dengan hasil kali massa benda tersebut

Pendapat yang serupa juga dikemukakan oleh Dagun, perbedaan dalam pendidikan antara laki – laki dan perempuan antara lain adalah (1) Perempuan memperoleh skor

Setelah melewati modul ini, peserta program diharapkan mampu memahami penyakit serta kelainan dalam bidang Kegawatdaruratan THT-KL dan mencapai kompetensi yang diharapkan di