• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN EVALUASI TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 14 Bandung Mata Pelajaran Ekonomi Dalam Materi Perekon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN EVALUASI TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 14 Bandung Mata Pelajaran Ekonomi Dalam Materi Perekon"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

No. 14/UN 40.FPEB.1.PL/2013

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE

STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

DENGAN EVALUASI TIPE COURSE REVIEW HORAY

TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA”

( Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 14 Bandung Mata Pelajaran Ekonomi Dalam Materi Perekonomian Terbuka )

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

GINA SYORGANAWATI 0806729

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR HAK CIPTA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE

STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

DENGAN EVALUASI TIPE COURSE REVIEW HORAY

TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA”

( Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 14 Bandung Mata Pelajaran Ekonomi Dalam Materi Perekonomian Terbuka )

Oleh

Gina Syorganawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Gina Syorganawati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE STUDENT

TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN EVALUASI TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA”

( Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 14 Bandung Mata Pelajaran Ekonomi Dalam Materi Perekonomian Terbuka )

Bandung, April 2013

Disetujui Oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Neti Budiwati, M.Si. Susanti Kurniawati, S.Pd.,M.Si. NIP. 19630221 198703 2 001 NIP.197601 11 200912 2 003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

Dr. Ikaputera Waspada, M.M

(4)

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN EVALUASI TIPE COURSE

REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA”

(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 14 Bandung Mata Pelajaran Ekonomi Dalam Materi Perekonomian Terbuka)

Dibawah bimbingan :

Dra. Neti Budiwati, M.Si. dan Susanti Kurniawati, S.Pd., M.Si.

Oleh

Gina Syorganawati 0806729

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya prestasi belajar siswa di SMA Negeri 14 Bandung dilihat dari nilai Ujian tengah Semester dan Ujian Akhir Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013. Rendahnya prestasi yang diperoleh siswa diduga disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah penggunaan model pembelajaran selama proses belajar mengajar. Penggunaan model pembelajaran ceramah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, siswa cenderung merasa bosan sehingga tidak mempunyai motivasi untuk belajar sehingga berakibat pada hasil belajar yang dicapai siswa. Hal ini perlu segera di atasi salah satunya dengan penggunaan model pembelajaran yang inovatif.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kelas ekperimen yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan Evaluasi Course Review Horay dan siswa kelas kontrol yang menggunakan model ceramah.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi yaitu penelitian yang dilaksanakan pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) dan kelompok pembanding (kelompok kontrol).

Hasil penelitian menunjukkan pengaruh metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan Evaluasi Course Review Horay terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi menunjukkan bahwa hasil belajar pada kelompok eksperimen berbeda dengan nilai hasil belajar pada kelompok kontrol. Hasil belajar pada kelompok eksperimen menunjukkan nilai rata-rata yang lebih baik daripada hasil belajar pada kelompok kontrol.

(5)

ABSTRACT

EFFECT OF MODEL STUDENT LEARNING TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) EVALUATION BY TYPE OF COURSE REVIEW HORAY OF STUDENT

LEARNING "

(Experimental Studies In Class XI students of SMA Negeri 14 Bandung Subject Matter The Economy Open Economy)

Under the guidance of:

Dra. Neti Budiwati, M.Si. and Susanti Kurniawati, S.Pd., M.Si.

By such as the use of models of learning during the learning process. The use of lecture learning model affect student learning outcomes, students tend to get bored so do not have the motivation to learn resulting in learning outcomes achieved by students. This needs to be overcome either by the use of innovative learning model.

The purpose of this study was to determine differences in student learning outcomes in the classroom experiment that uses the model of the type Cooperative Learning Student Teams-Achievement Divisions (STAD) with Evaluation Review Course Horay Evaluation and control class students who use the lecture models.

The method used in this study is a quasi experimental method of research that is conducted on a group of students (experimental group) and control group (control group). The results showed the influence of the method Student Teams-Achievement Divisions (STAD) with the Course Evaluation Review horay on student learning outcomes on economic subjects showed that the learning outcomes in the experimental group in contrast to the value of learning outcomes in the control group. Learning outcomes in the experimental group showed an average value of better learning outcomes than the control group.

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... vi

1.4 Manfaat Penelitian ... 11

1.4.1 Teoritis ... 12

2.1.1.2 Pengertian Hasil Belajar ... 14

2.1.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 18

2.1.2 Cooperative Learning ... 21

2.1.2.1 Pengertian Cooperative Learning ... 21

2.1.2.2 Teori yang melandasi Cooperative Learning ... 26

(7)

2.1.2.5 Langkah-langkah model Cooperative Learning ... 35

2.1.3 Model Pembelajaran STAD ... 37

2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran STAD ... 37

2.1.3.2 Langkah-langkah STAD ... 39

2.1.3.3 Pengaruh model pembelajaran tipe STAD terhadap hasil belajar ... 45

2.1.4 Teknik evaluasi Course Review Horay ... 47

2.1.4.1 Pengaruh model pembelajaran tipe Course Review Horay terhadap hasil belajar ... 49

2.2 Kajian empirik beberapa penelitian ... 50

2.3 Kerangka pemikiran ... 53

2.4 Hipotesis ... 56

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 58

3.5.1 Tahap Persiapan Penelitian ... 68

3.5.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 68

3.6 Teknik Analisis Instrumen Penelitian ... 70

3.6.1 Teknik Analisis Instrumen Penelitian ... 70

3.6.1.1 Uji Tingkat Kesukaran ... 70

3.6.1.2 Daya Pembeda ... 71

3.6.2 Teknik Analisis Penglahan Data ... 72

(8)

3.6.2.2 Uji Homogenitas ... 73

3.6.2.3 Uji Hipotesis ... 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian ... 75

4.4.3.1.3 Uji Hipotesis Kelas Kontrol ... 89

4.4.3.2 Uji Hipotesis Kedua ... 90

4.4.3.2.1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen ... 90

4.4.3.2.2 Hasil Posttest Kelas Eksperimen ... 92

4.4.3.2.3 Uji Hipotesis Kelas Eksperimen ... 95

4.4.3.3 Uji Hipotesis Ketiga ... 96

4.4.3.3.1 Gain dan N-Gain Kelas Kontrol ... 96

4.4.3.3.2 Gain dan N-Gain Kelas Eksperimen .. 98

4.4.3.3.3 Gain Kelas Kontrol dan Eksperimen . 99 4.4.3.1.1 N- Gain Kelas Kontrol dan Eksperimen Hasil Pretest Kelas Eksperimen ... 103

4.4.3.1.2 Uji Hipotesis Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 105

(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 115

5.2 Saran ... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 118

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata UTS Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI ... 5

Tabel 1.2 Nilai Rata-rata UAS Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI ... 6

Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dan Konvensional ... 23

Tabel 2.2 Langkah-langkah penerapan STAD ... 39

Tabel 2.3 Nilai Perkembangan Skor Individu ... 43

Tabel 2.4 Tingkat penghargaan Kelompok ... 43

Tabel 2.5 Fase-fase Pembelajaran STAD ... 44

Tabel 2.6 Hasil Penelitian Terdahuluu ... 50

Tabel 3.1 Rancangan penelitian ... 60

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 65

Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 70

Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda... 72

Tabel 4.1 Uji Tingkat Kesukaran ... 79

Tabel 4.2 Uji Daya Pembeda ... 80

Tabel 4.3 Uji Normalitas dengan Chi-Square ... 82

Tabel 4.4 Uji Homogenitas... 83

Tabel 4.5 Rata-rata Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 84

Tabel 4.6 Rata-rata Nilai Posttest Kelas Kontrol ... 87

Tabel 4.7 Hasil Hipotesis Kesatu ... 89

Tabel 4.8 Rata-rata Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 90

Tabel 4.9 Rata-rata Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... 93

Tabel 4.10 Hasil Hipotesis Kedua ... 95

Tabel 4.11 Gain dan N-Gain Kelas Kontrol ... 97

Tabel 4.12 Gain dan N-Gain Kelas Eksperimen ... 98

Tabel 4.13 Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol (Pertemuan 1)... 100

Tabel 4.14 Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol (Pertemuan 2) ... 101

Tabel 4.15 Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol (Pertemuan 3) ... 102

Tabel 4.16 N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol... 104

Tabel 4.17 Hasil Hipotesis Ketiga ... 105

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mekanisme Pembelajaran Cooperative Learning ... 36

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 53

Gambar 4.1 Rata-Rata Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 86

Gambar 4.2 Rata-Rata Nilai Posttest Kelas Kontrol ... 88

Gambar 4.3 Rata-Rata Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 92

Gambar 4.4 Rata-Rata Nilai Postest Kelas Eksperimen ... 94

Gambar 4.5 Gain dan N-Gain Kelas Kontrol ... 97

Gambar 4.6 Gain dan N-Gain Kelas Eksperimen... 99

Gambar 4.7 Rata-Rata Nilai Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ( Pertemuan 1) ... 100

Gambar 4.8 Rata-Rata Nilai Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ( Pertemuan 2) ... 102

Gambar 4.9 Rata-Rata Nilai Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ( Pertemuan 3) ... 103

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia. Tanpa adanya

pendidikan manusia akan sulit berkembang dan terbelakang. Di era globalisasi

seperti sekarang ini, pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia. Melalui pendidikan diharapkan terbentuk pribadi-pribadi

yang cerdas sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Bila

suatu bangsa yang miskin sumber daya alamnya tetapi memiliki sumber daya

manusia yang berkualitas, tentunya akan mencapai kemakmuran yang lebih

cepat dibandingkan dengan bangsa yang mempunyai sumber daya alam yang

melimpah tetapi tidak didukung sumber daya manusia yang berkualitas.

Selain menjadi kebutuhan setiap manusia, pendidikan juga memegang

peranan penting dalam pembangunan suatu bangsa karena dapat untuk

mempersiapkan generasi penerus bangsa yang mempunyai kemampuan untuk

menghadapi persaingan dari arus globalisasi. Jelas pendidikan memegang peranan

penting karena merupakan suatu tempat untuk menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas. Dengan terciptanya manusia-manusia berkualitas akan membuat

suatu bangsa dapat memajukan kehidupan dan kesejahteraan masyarakatnya.

Pada umumnya pendidikan diperoleh dari proses pembelajaran yang

dilaksanakan di sekolah, meskipun pada hakikatnya pendidikan dapat diperoleh

(13)

2

keluarga ataupun dari lingkungan masyarakat yang tujuannya tetap sama sesuai

dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab II

Pasal 3 yaitu :

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang utama dalam proses

pendidikan. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran merupakan proses komunikasi

yang bersifat timbal balik antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan

siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Maka dari itu,

peningkatan kualitas pembelajaran menjadi suatu hal penting yang harus

diperhatikan dalam suatu proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu

pendidikan. Hal ini merupakan tugas bagi sekolah sebagai tempat berlangsungnya

proses pembelajaran terutama bagi guru sebagai tenaga pendidik.

Dalam proses pembelajaran guru merupakan komponen yang sangat

penting, karena guru adalah ujung tombak yang berhubungan langsung dengan

siswa. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Suroso dalam Budiwati dan

Permana (2010 :48) bahwa “Guru merupakan komponen pendidikan yang sangat

penting dalam penyelenggaraan pendidikan, tak akan pernah ada kontribusi dan

inovasi dalam pendidikan apabila guru tidak diberdayakan dan dianggap

komponen maha penting.”

Tugas seorang guru adalah merancang pembelajaran, melaksanakan

(14)

3

harus menentukan konsep pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan sekolah

dan keadaan siswa. Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus memiliki

keterampilan mengajar, mengelola tahapan pembelajaran, memanfaatkan metode

pembelajaran, menggunakan media dan mengalokasikan waktu.

Guru haruslah selalu kreatif dan inovatif dalam melakukan pengajaran

agar membuat siswa lebih memahami materi pelajaran dan siswa lebih semangat

dalam mengikuti proses belajar, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan

menjadi berkualitas dan mencapai hasil yang maksimal. Tetapi pada kenyaannya,

fenomena yang terjadi di lapangan masih banyak guru yang menerapkan model

pembelajaran konvensional atau yang kita kenal sebagai metode ceramah, dengan

alasan pembelajaran seperti ini dinilai lebih praktis dan tidak menyita banyak

waktu.

Dari hasil pengamatan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di

SMAN 14 Bandung pada mata pelajaran ekonomi di kelas XI IPS , ketika guru

menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah sebagian besar

siswa terlihat merasa bosan, bahkan beberapa siswa terlihat mengantuk, dan

sebagian siswa yang lain berbincang atau bermain-main dengan teman

sebangkunya.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa SMAN 14

Bandung, dengan menggunakan metode ceramah siswa cenderung merasa bosan

dan jenuh dengan penyampaian materi yang disampaikan oleh guru. Siswa merasa

bosan karena tidak ada cara lain bagi siswa selain duduk, mendengarkan dan

(15)

4

adanya rasa tertarik terhadap mata pelajaran ekonomi yang menyebabkan

rendahnya motivasi siswa untuk belajar. Karena sudah merasa malas, akhirnya

siswa lebih tertarik berbincang dengan teman untuk mengusir rasa bosannya

daripada memperhatikan materi yang sedang disampaikan oleh guru. Hal ini

mengakibatkan penguasaan terhadap materi mata pelajaran ekonomi menjadi

kurang dan tentunya berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah.

Sedangkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru ekonomi di

SMAN 14 Bandung Ibu Mimi Ratnaningsih, S.Pd., masalah yang timbul dalam

proses belajar mata pelajaran ekonomi di kelas XI IPS SMAN 14 Bandung adalah

rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar ini diakibatkan oleh

pemahaman siswa yang kurang terhadap materi pelajaran yang diakibatkan oleh

proses belajar mengajar yang kurang efektif. Faktor dominan yang menyebabkan

rendahnya hasil belajar karena siswa kurang tertarik pada mata pelajaran ekonomi,

ini disebabkan kurangnya penerapan model belajar yang bervariasi dalam

penyampaian materi pelajaran.

Permasalahan diatas menjelaskan bahwa siswa kurang termotivasi dalam

mengikuti pembelajaran ekonomi. Hal ini diakibatkan karena siswa merasa malas

dalam proses pembelajaran yang cenderung monoton. Kurangnya motivasi belajar

dalam diri siswa membuat siswa menjadi tidak fokus untuk belajar yang akhirnya

mempengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri.

Pada hakikatnya, hasil belajar adalah tolak ukur keberhasilan suatu proses

pembelajaran. Hasil belajar juga merupakan tolak ukur dari tingkat pemahaman

(16)

5

maka proses belajar mengajar berhasil dilakukan, tetapi jika siswa mendapat nilai

rendah maka proses belajar tidak berhasil dilakukan. Hasil belajar diukur dengan

evaluasi, tinggi rendahnya hasil belajar dapat dilihat dari hasil nilai ulangan

harian, nilai Ujian Tengah Semester (UTS), nilai Ujian Akhir Semester (UAS),

dan nilai Ujian Nasional (UN).

Siswa dikatakan berhasil jika nilai yang diperoleh memenuhi standar

kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. KKM yang

ditentukan SMAN 14 Bandung yaitu sebesar 78. Berikut hasil nilai UTS siswa

kelas XI jurusan IPS dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.1

Nilai rata-rata Ujian Tengah Semester 1 Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013

Kelas Jumlah

Sumber : Arsip data guru ekonomi SMAN 14 Bandung (data diolah)

Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa dari tiga kelas XI siswa jurusan IPS

SMAN 14 Bandung secara keseluruhan nilai rata-rata yang diperoleh masih

rendah yaitu sebesar 51,93 masih jauh di bawah KKM yang telah ditentukan.

Nilai rata-rata tertinggi diperoleh siswa kelas XI IPS-3 yaitu sebesar 55,17

meskipun memperoleh nilai rata-rata paling tinggi, tetap saja perolehan nilai

masih di bawah KKM yang ditentukan yakni 78. Sedangkan kelas XI IPS-1 dan

(17)

6

Tidak hanya nilai UTS yang berada di bawah nilai KKM, hal ini juga sama

dengan perolehan nilai ulangan harian yang diperoleh siswa, berikut data nilai

UAS kelas XI IPS semester 1 (satu) :

Tabel 1.2

Nilai Rata-rata Ulangan Akhir Semester Kelas XI Mata Pelajaran Ekonomi Semester 1 di SMA Negeri 14 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013

Kelas Jumlah

Sumber : Arsip data guru ekonomi SMAN 14 Bandung (data diolah)

Dari data di atas nilai UAS semua kelas XI IPS masih berada di bawah

KKM. Kelas XI IPS-2 memperoleh nilai rata-rata UAS tertinggi sebesar 51,04

berada 34,56% dibawah KKM yang ditentukan. Kelas XI IPS-3 memperoleh nilai

rata-rata UAS terendah sebesar 44,45 berada 36,65 % dibawah KKM yang

ditentukan. Sedangkan kelas XI IPS-1 memperoleh nilai rata-rata UAS 49,02

berada 37,15% di bawah KKM yang ditentukan. Hal ini dikarenakan siswa

merasa bosan dan jenuh dengan penyampaian materi, sehingga siswa menjadi

kurang efektif dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini mengakibatkan

siswa tidak memahami materi pelajaran yang berdampak pada rendahnya hasil

belajar siswa.

Untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran ekonomi,

pemilihan metode pembelajaran oleh guru sangatlah penting. Selain itu, pemilihan

metode yang tepat akan membuat siswa lebih mudah menerima materi

(18)

7

belajar siswa yang aktif agar siswa lebih dapat menggali potensi yang ada dalam

dirinya sehingga dapat menguasai materi sehingga hasil belajar yang diperoleh

tinggi. Maka dari itu harus dilakukan perubahan pembelajaran yang awalnya dari

terpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang terpusat pada siswa (student centered).

Dari permasalahan di atas, perlu adanya solusi yanng tepat untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS di SMAN 14 Bandung. Salah satu

solusi dari permasalahan tersebut adalah penerapan model pembelajaran yang

tepat bagi siswa.

Oleh karena itu perlu digunakan model pembelajaran yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satunya adalah Cooperative Learning.

Menurut Budiwati dan Permana (2010 : 87) :

Cooperative learning memungkinkan siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga memberikan dampak yang positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi siswa.kualitas interaksi dan komunikasi siswa ini dapat memotivasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Model pembelajaran Cooperative Learning melibatkan peran seluruh siswa. Dalam pembelajaran ini, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok

kecil untuk bekerja sama.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan model pembelajaran tipe

Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe Course Review Horay. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yani Apriyani dalam Jurnal Pendidikan Ekonomi volume 1 tahun 2012, menyimpulkan

(19)

8

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dan berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Adeneye Olarewaju, Adeleye Awofala, Alfred Olufemi Fatade,

dan Samuel Adejare OlaOluwa dalam Jurnal Matematika dan Teknologi volume 3

tahun 2012, menyimpulkan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran tipe STAD dapat meningkatkan peran aktif dan hasil belajar siswa.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Dessy Anggareni pada tahun

2011 dalam Jurnal Kependidikan Dasar volume 1, menyimpulkan bahwa dengan

menggunakan pembelajaran model Course Review Horay dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam model pembelajaran tipe STAD, pembelajaran ditekankan pada

aktivitas dan interaksi siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam

penguasaan materi sehingga hasil belajar yang diperoleh tinggi. Siswa dibagi

dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang anggota kelompok yang berbeda-beda

tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang sosialnya. Setiap anggota

kelompok membantu anggota kelompoknya yang belum memahami materi.

Dengan begitu siswa yang belum paham menjadi paham materi pelajaran.

Melihat permasalahan yang telah diuraikan di atas, dengan menggunakan

model pembelajaran tipe STAD akan mengurangi rasa bosan siswa karena siswa

tidak hanya duduk dan mencatat saja tetapi siswa mencari jawaban dan

mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini, membuat siswa tidak

mempunyai waktu untuk berbincang dengan temannya selain berdiskusi tentang

(20)

9

Selain mengggunakan model pembelajaran tipe STAD, Peneliti

menggunakan teknik evaluasi dari model pembelajaran Course Review Horay

untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pada umumnya siswa tidak menyukai

adanya kuis atau tes akhir, sementara di dalam model pembelajaran tipe STAD

terdapat evaluasi pada akhir pembelajaran dengan pemberian kuis.

Di dalam teknik evaluasi Course Review Horay, siswa yang sudah mengisi jawaban benar membentuk garis horizontal, vertikal atau diagonal diwajibkan

meneriakkan horay, atau yel-yel lain yang disukai. Sehingga suasana kelas saat

kuis menjadi meriah dan menyenangkan. Dengan menyebutkan horay akan

menimbulkan keinginan siswa untuk meneriakan horay karena tidak ingin kalah

dari teman yang lainnya. Hal ini memicu motivasi siswa untuk memperhatikan

materi yang disampaikan oleh guru, dan membuat siswa sungguh-sungguh

mengerjakan tugas yang telah diberikan sehingga membuat siswa berperan aktif

dalam proses pembelajaran dan tentunya akan berdampak pada peningkatan hasil

belajar siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian yang diberi judul “Pengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan

Evaluasi Tipe Course Review Horay Terhadap Hasil Belajar Siswa ( Studi

Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 14 Bandung Mata Pelajaran

(21)

10

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi saat pretest dan posttest pada kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi saat pretest dan posttest pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan Evaluasi Tipe Course Review Horay?

3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran ekonomi pada siswa kelas eksperimen yang menggunakan

model pembelajaran tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

dengan Evaluasi Tipe Course Review Horay dan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

(22)

11

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi saat pretest dan posttest pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan Evaluasi Tipe Course Review Horay.

3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran ekonomi pada siswa kelas eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan Evaluasi Tipe Course Review Horay dan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1.3.2.1 Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

penelitian di bidang ilmu pendidikan ekonomi khususnya model

pembelajaran tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

dengan Evaluasi Tipe Course Review Horay terhadap hasil belajar siswa.

1.3.2.1 Secara Praktis

a) Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak sekolah dan

guru mata pelajaran ekonomi dalam memilih model pembelajaran yang

tepat untuk diterapkan di kelas, sehingga diharapkan dapat

(23)

12

memberikan gambaran tentang tingkat kemampuan siswa dalam

menguasai materi pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe Course Review Horay.

b) Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai pengaruh penerapan model pembelajaran tipe

Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe

(24)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan

dilaksanakan. Objek dari penelitian ini terdiri dari dua variabel terdiri dari

variabel terikat yaitu hasil belajar (Y) dan variabel bebas yaitu model

pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe

Course Review Horay (X).

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMA Negeri 14 Bandung.

Setelah melakukan observasi dipilih kelas XI IPS-2 sebagai kelas eksperimen

yang dikenakan perlakuan (treatment) dengan menggunakan model pembelajaran

Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi Course Review Horay dan kelas XI IPS 1 sebagai kelas kontrol yang dikenakan tindakan atau perlakuan dengan metode.

3.2 Metode dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Arikunto mengatakan (2006: 160) “Metode penelitian adalah cara yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.” Metode

penelitian merupakan langkah-langkah kerja atau prosedur penelitian yang akan

dilakukan pada saat mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa dan

(25)

59

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen semu (quasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) dan kelompok pembanding

(kelompok kontrol). Dalam metode penelitian eksperimen semu, keberhasilan

dan keefektifan model pembelajaran yang diujikan dapat dilihat dari perbedaan

nilai tes kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test).

3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian, dalam pengertian yang lebih sempit,

desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja.

Adapun jenis desain kuasi eksperimen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah non equivalen pre test- post test group design. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang

kemudian kedua kelompok ini diberikan pre test dan post test, namun perbedaannya kelompok eksperimen diberikan treatmen atau perlakuan

penggunaan model cooperative learning tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe course review horay sedangkan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional.

Gambaran non equivalen pre test- post test group design dapat digambarkan sebagai berikut berikut

(26)

60

Tabel 3.1

Rancangan Penelitian

Grup Pre Test Treatment Post Tes

E 01 X 02

K 03 - 04

Sumber : Arikunto (2006:86)

Keterangan :

E : kelompok kelas eksperimen

K : kelompok kelas kontrol

X : dikenakan perlakuan model pembelajaran STADdengan Evaluasi

tipe Course Review Horay

- : tidak dikenakan perlakuan (treatment)

01 : tes awal/pretest (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen

02 : tes akhir/posttest (setelah perlakuan) pada kelompok eksperimen

03 : tes awal/pretest (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol

04 : test akhir/posttest (setelah perlakuan) pada kelompok kontrol

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 2 (dua) kali,

yaitu sebelum eksperimen dan setelah eksperimen. Pengambilan data yang

dilakukan sebelum perlakuan disebut pretest sedangkan pengambilan data yang dilakukan setelah perlakuan disebut posttest. Pretest dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum diberikannya treatment. Sedangkan posttest untuk menguur kemampuan siswa setelah diberikan treatment.

Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran kooperatif tipe

(27)

61

dilakukan pada kelas eksperimen dalam desain penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Sebelum pembelajaran dimulai, dilakukan pretest untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan. Pada pertemuan pertama,

mengenai materi perekonomian terbuka dan perdagangan internasional

mengerjakan soal dengan bentuk soal berupa pilihan ganda sebanyak 9

butir . Pada pertemuan kedua, materi nilai kurs tukar valuta asing siswa

megerjakan 9 butir soal. Pada pertemuan ketiga materi neraca pembayaran

bursa siswa mengerjakan 9 butir soal.

2. Tahapan pembelajarannya adalah sebagai berikut :

a. Presentasi kelas

Presentasi dilakukan oleh guru dengan menyajikan materi pembelajaran

berupa audio visual. Disini guru hanya menyajikan garis besar materi

pembelajaran saja. Untuk mempelajari materi yang lebih dalam tentang

materi yang diajarkan, siswa akan mencarinya sendiri melalui

pembelajaran kelompok berupa pemberian tugas dan diskusi.

b. Tim

Setelah guru menyajikan pelajaran siswa dibagi dalam kelompok untuk

mengerjakan masing-masing tugas yang telah diberikan oleh guru.

Setiap siswa dalam anggota kelompok bertanggung jawab terhadap

tugasnya sendiri. Setelah selesai mengerjakan tugas masing-masing,

siswa yang sudah memahami materi menjelaskan kepada siswa yang

(28)

62

memahami semua materi yang sedang dipelajari. Eksperimen dilakukan

pada kelas XI IPS-2 yang berjumlah 46 orang. Hanya saja ketika

eksperimen berlangsung ada siswa yang tidak mengikuti pembelajaran,

sehingga jumlah siswa eksperimen yang diikutsertakan dalam penelitian

ini adalah 38 orang. Satu kelompok dibagi menjadi 4 orang sehingga

terdapat 7 kelompok berjumlah 4 orang dan 2 kelompok berjumlah 5

orang.

c. Kuis

Disini kuis berupa posttest yang menggunakan teknik evaluasi Course Review Horay. Teknik evaluasinya adalah guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya

disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda

benar () dan salan diisi tanda silang (x). Kemudian Siswa yang sudah

mendapat tanda  vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak

horay atau yel-yel lainnya. Pada pertemuan pertama, dengan materi

perekonomina terbuka dan perdagangan internasional siswa

mengerjakan soal dengan bentuk soal berupa pilihan ganda sebanyak 9

butir soal . Pada pertemuan kedua dengan materi nilai kurs tukar valuta

asing siswa megerjakan 9 butir soal. Pada pertemuan ketiga dengan

materi neraca perdagangan siswa mengerjakan 9 butir soal.

d. Skor kemajuan individual

Eksperimen dilakukan selama 3 x 45 menit yaitu sebanyak 3 kali

(29)

63

mengidentifikasi manfaat, keuntungan, dan faktor-faktor perdagangan

internasional, sedangkan pertemuan kedua dan ketiga mengenai

kompetensi dasar mengidentifikasi kurs tukar valuta asing dan neraca

pembayaran. Pada setiap pertemuan dilakukan kuis (posttest), hasil dari setiap kuis akan dibandingkan. Sehingga dapat diketahui apakah skor

yang didapat siswa dari tiap pertemuan mengalami kemajuan atau tidak.

e. Rekognisi tim

Dalam tahapan merekognisi tim, pada setiap pertemuan setelah siswa

melakukan posttest dan mengetahui hasil skor yang didapat. Masing-masing kelompok menjumlah skor yang mereka dapat, hasilnya dibagi

empat untuk yang jumlah anggotanya empat. Sedangkan untuk

kelompok yang jumlah anggotanya lima orang dibagi dengan lima,

kelompok yang mempunyai nilai rata-rata tertinggi akan mendapatkan

penghargaan.

Sedangkan pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan seperti pada kelas

eksperimen yang menggunkan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

evaluasi tipe Course Review Horay. Untuk kelas kontrol proses pembelajaran menggunakan metode ceramah. Langkah-langkah yang akan dilakukan pada kelas

kontrol dalam desain penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sama seperti pada kelas eksperimen, pretest dilaksanakan pada awal pembelajaran. Bentuk soal berupa pilihan ganda sebanyak 9 butir soal. Soal

(30)

64

karena tujuan didadakannya pre-test adalah untuk mengukur hasil belajar

siswa sebelum diberikan perlakuan.

2. Tahapan pembelajarannya adalah sebagai berikut :

a. Presentasi kelas

Presentasi dilakukan oleh guru dengan menyajikan materi pembelajaran

berupa audio visual. Berbeda halnya dengan kelas eksperimen dimana

guru menyajikan hanya garis besar materinya saja, disini guru

menyajikan materi secara lengkap. Karena dalam pembelajaran ini

tidak terdapat belajar secara kelompok. Dalam metode ceramah siswa

hanya mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru.

b. Tanya jawab

Setelah guru menyajikan materi, siswa diberikan kesempatan untuk

bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Guru tidak langsung

menjawabnya tetapi memberikan kesempatan dahulu kepada siswa

yang bisa menjawab. Kemudian setelah itu guru menambah jawaban

yang diberikan siswa dan menjawab pertanyaan dengan benar.

3. Posttest

Kegiatan terakhir dalam pembelajaran ini adalah dengan dilakukannya

posttest. Bentuk soal berupa pilihan ganda sebanyak 9 butir untuk masing-masing kompetensi dasar mengenai kompetensi dasar mengidentifikasi

manfaat, keuntungan, dan faktor-faktor perdagangan internasional, dan

mengenai kompetensi dasar mengidentifikasi kurs tukar valuta asing dan

(31)

65

3.3 Operasional Variabel

Operasionalisasi variabel merupakan petunjuk pelaksanaan bagaimana

caranya mengukur suatu variabel dimana terdapat konsep teoritik, dan konsep

analitik. Konsep teoritik merupakan variabel utama yang bersifat umum.

Adapun bentuk operasionalisasi variabelnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Analisis

Model Pembelajaran

Langkah- langkah penerapan model pembelajaran tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan Evaluasi Course Review Horay :

a. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang anggotanya terdiri dari 4-5 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll).

b. Guru menyajikan pelajaran

c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.

(32)

66

diagonal harus berteriak horay atau yel-yel lainnya

e. Memberi evaluasi f. Kesimpulan Hasil Belajar

(Y)

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar

Nilai ulangan mata pelajaran ekonomi yang diperoleh dari pre-test dan post-test.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang di kumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data

kuantitatif didapat dengan cara melakukan tes tertulis yaitu tes awal (pre test) dan data akhir (posttest).

3.4.1 Pretest

Pre test atau tes awal dilakukan pada awal penelitian dengan tujuan untuk mengetahui dan mengukur pengetahuan siswa sebelum dilaksanakan eksperimen

dengan menggunakan dua metoda pembelajaran pada kelas yang berbeda, yaitu

model pembelajaran tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe Course Review Horay untuk kelas eksperimen dan metode konvensional pada kelas kontrol.

3.4.2 Posttest

Post test atau tes akhir dilakukan pada akhir penelitian dengan tujuan untuk mengetahui dan mengukur hasil belajar siswa setelah dilaksanakan

eksperimen dengan menggunakan dua metoda pembelajaran berbeda, yaitu model

pembelaaran tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe Course Review Horay untuk kelas eksperimen dan metode ceramah untuk kelas kontrol.

(33)

67

1. Dokumentasi, digunakan untuk memperoleh data mengenai daftar nama

siswa kelas XI IPS yang akan menjadi obyek penelitian sebelum

dilakukan tindakan.

2. Wawancara, antara peneliti dengan guru bidang studi, berbentuk

percakapan untuk memperoleh informasi. Pada penelitian ini

wawancara dilakukan secara bebas tanpa terikat oleh pertanyaan tertulis

agar dapat berlangsung nyaman dan tidak kaku.

3. Observasi, digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa dalam

kegiatan pembelajaran di kelas. Pengambilan data dilakukan dengan

pengamatan langsung di kelas mengenai kondisi siswa.

4. Tes, digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa (aspek

kognitif) yang dilakukan setelah tindakan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dengan evaluasi tipe Course Review Horay. Teknik pengumpulan data ini dengan cara melakukan post-test di akhir

pembelajaran melalui tes tertulis.

5. Catatan lapangan, digunakan sebagai sumber yang sangat penting

dalam penelitian karena catatan lapangan merupakan catatan tertulis

tentang apa yang didengar, dilihat, diamati, dan dipikirkan dalam

rangka mengumpulkan data dan refleksi data dalam penelitian

kualitatif.

3.5 Prosedur Penelitian

(34)

68

Tahap persiapan dimulai dengan melakukan penelitian awal di SMAN

14 Bandung dengan cara berdiskusi dengan guru mata pelajaran ekonomi

tentang permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga

menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa, kemudian mengobservasi.

Selanjutnya menentukan kelas mana yang akan diberikan perlakuan

sebagai kelas eksperimen dan menentukan kelas mana yang akan menjadi

kelas kontrol. Setelah dilakukan penelitian maka diperoleh kelas XI IPS-1

sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPS-2 sebagai kelas eksperimen.

3.5.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian langkah-langkahnya adalah sebagai

berikut :

1. Melakukan perizinan pada pihak-pihak terkait dalam penelitian ini.

2. Menetapkan materi pelajaran yang akan dipergunakan dalam

penelitian.

3. Membuat skenario pembelajaran / RPP

4. Menyusun tes dalam bentuk pilihan ganda berdasarkan kurikulum.

5. Menetapkan jumlah soal yang akan dijadikan instrumen penelitian

yang beracuan pada validitas butir soal, reliabilitas, daya pembeda,

dan tingkat kesukaran instrumen penelitian.

6. Melakukan uji coba soal penelitian.

7. Menganalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat

(35)

69

8. Menentukan waktu penelitian untuk melakukan model

pembelajaran tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) dengan evaluasi tipe Course Review Horay dan berkonsultasi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan.

9. Memberikan tes awal (pretest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui tes kemampuan awal siswa.

10. Memberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen berupa

penerapan model pembelajaran tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe Course Review Horay,

sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran

konvensional melalui metode ceramah.

11. Memberikan tes akhir (posttest) pda kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui hasil belajar siswa.

12. Menguji kesamaan dan perbedaan hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

13. Membandingkan perbedaan hasil skor atau gain skor kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

3.6 Teknik dan Analisis Pengolahan Data

3.6.1 Teknik Analisis Instrumen Penelitian

3.6.1.1 Uji Tingkat Kesukaran

Arikunto (2007:207) menyatakan bahwa bilangan yang menunjukkan

(36)

70

menunjukkan taraf kesukaran soal. Untuk menghitung tingkat kesukaran (TK)

dari masing-masing butir soal tes dilakukan dengan langkah- langkah sebagai

berikut :

1. Menghitung jawaban yang benar per item soal.

2. Memasukan ke dalam rumus yang digunakan yaitu :

JS B P

(Arikunto, 2007:208)

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran diklasifikasikan Arikunto (2007:210) sebagai

berikut:

Tabel 3.3

Klasifikasi Indeks Kesukaran

Besarnya koefisien Interpretasi Soal dengan P 1,00 sampai 0,29 Soal sukar Soal dengan P 0,30 sampai 0,69 Soal sedang Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 Soal mudah

3.6.1.2 Daya Pembeda

Suharsimi Arikunto (2007:211) menyatakan bahwa daya pembeda adalah

kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai

(37)

71

Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D),

cara menentukan nilai D dijelaskan sebagai berikut :

a. Untuk kelompok kecil seluruh kelompok tes dibagi dua sama besar,

50% kelompok atas (JA) dan 50% kelompok bawah (JB).

b. Untuk kelompok besar biasanya hanya diambil kedua kutubnya saja,

yaitu 27% skor teratas sebagai kelompok atas (JA) dan 27% skor

terbawah sebagai kelompok bawah (JB).

Suharsimi Arikunto (2003: 213) menyebutkan rumus daya pembeda

sebagai berikut:

Klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Klasifikasi Daya Pembeda

Besarnya koefisien Interpretasi D : 0,00 -- 0,20 Jelek (poor)

(38)

72

D : 0,40 – 0,70 Baik (good)

D : 0,70 – 1,00 Baik sekali (excellent)

D : negatif (-) Lebih baik butir soal dibuang karena tidak baik.

(Suharsimi, 2007:218)

3.6.2 Teknik Analisis Pengolahan Data

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data, apakah

berdistribusi normal atau tidak, Arikunto (2006:151) menyatakan bahwa “

Teori-teori menaksir dan menguji hipotesis berdasarkan asumsi bahwa populasi yang

sedang diselidiki berdistribusi normal, jika ternyata populasi tidak berdistribusi

normal, maka kesimpulan berdasarkan teori itu tidak berlaku.”

Dari pendapat di atas maka kondisi data yang berdistribusi normal menjadi syarat

untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Tetapi jika data tidak

normal menggunakan ststistik non-parametrik.

Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah gain atau selisih skor pretest dan posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Setelah mendapatakan data awal nilai, data tersebut diuji

kenormalannya apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Pengujian

kenormalan data dilakukan menggunakan uji Chi-Kuadrat yang diolah

menggunakan SPSS 19.

Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut :

(39)

73

Jika nilai signifikansi (sig) < 0,05, maka data tidak berdistribusi

normal.

 Jika nilai X2hitung < X2tabel , maka data berdistribusi normal.

Jika nilai X2hitung > X2tabel , maka data tidak berdistribusi normal.

3.6.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan sampel tersebut apakah

kedua kelas homogen atau tidak. Apabila kelas tersebut homogen berarti tidak

terdapat perbedaan yang berarti antara kemampuan awal kelas eksperimen dan

kelas kontrol sebelum dilakukan pembelajaran. Uji homogenitas menggunakan

data pre-test dari kedua kelas yang diolah ke dalam SPSS 19, dengan kriteria

sebagai berikut :

 Jika level signifikansi > α 5% maka data tersebut homogen.

 Jika level signifikansi < α 5% maka data tersebut tidak homogen.

 Jika F hitung < F tabel maka kedua sampel homogen

3.6.2.3 Uji Hipotesis

Apabila data gain skor berdistribusi normal dan homogen, maka untuk

menguji hipotesis digunakan statistik parametrik yaitu uji t. Pengujian hipotesis

menggunakan uji t independen dua arah (t-test independent). Uji t dua arah ini digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata (mean) yang terdapat pada program pengolahan data. Adapun yang dibandingkan dalam uji hipotesis ini

(40)

74

dihitung Normalized Gain (N- Gain) pada tabel di atas digunakan rumus sebagai berikut :

N- Gain = � � − � � �

� ��� �� � − � � �

(Arikunto, 2006:126)

Data yang digunakan adalah skor gain siswa kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol, dengan kriteria :

H0 : µ1 = µ2

H1 : µ1≠ µ2

Dimana :

µ1 = skor gain kelompok ekperimen

µ2 = skor gain kelompok Kontrol

Jika dibandingkannya dengan t tabel, maka :

 Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

(41)

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data hasil penelitian tentang penggunaan model

pembelajaran teknik Student Teams Achievement Division dengan Evaluasi Tipe

Course Review Horay dan metode ceramah, dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi saat

pretest dan posttest pada kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah. 2. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi saat

pretest dan posttest pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dengan evaluasi tipe Course Review Horay.

3. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi pada siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dengan evaluasi tipe Course Review Horay dengan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah. Kelas eksperimen memperoleh peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kontrol.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disebutkan pada

(42)

116

berlangsung, penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division

dengan Evaluasi Tipe Course Review Horay dinilai baik dan relevan jika digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran didalam kelas terlebih lagi dalam pembelajaran

ekonomi. Oleh karena itu,ada beberapa saran yang penulis sampaikan, yaitu:

1. Bagi guru,

Bagi seorang guru sebaiknya dalam proses belajar mengajar di dalam kelas

dapat mengatasi kurangnya motivasi siswa dalam belajar, selain itu diharapkan

bisa mencari metode-metode yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dalam pembelajaran. Model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dengan evaluasi tipe Course Review Horay dapat dijadikan salah satu alternatif baru dalam pembelajaran dengan catatan dalam

pelaksanaannya guru dan siswa harus memahami tahapan-tahapan yang harus

dilalui dalam penelitian ini. Selain itu guru senantiasa mengontrol dan

mengawasi proses pembelajaran dalam diskusi, dan terus memotivasi siswa

dalam belajar agar metode pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dengan evaluasi tipe Course Review Horay dapat berjalan lebih optimal.

2. Bagi pihak sekolah diharapkan memberikan dan mengikutsertakan guru pada

berbagai seminar, lokakarya, semiloka, dan diklat, yang dilaksanakan oleh

institusi pendidikan, terutama berkenaan dengan proses pengajaran dan

pembelajaran sehingga dapat mengembangkan inovasi-inovasi dalam

(43)

117

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menjadi referensi mengenai model

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Bahri Djamarah, Syaiful dan Zain, Aswan (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiningsih, C. Asri 2005. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiwati, Neti dan Permana, Leni. (2010). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Lab. Pendidikan Ekonomi dan Koperasi UPI Bandung.

Isjoni.(2011). Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta.

Nana Sudjana. (2009). Peniliaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosda Karya.

Sagala, Saiful. (2010) konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. (2009). Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung : Nusa Media.

(45)

Solihatin, Etin. Dan Rahardjo. (2009). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.

Syah, Muhibbin. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sosialisasi KTSP. Model Pembelajaran Kreatif, Departemen Pendidikan Nasional.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Gambar

Tabel 1.1 Nilai rata-rata Ujian Tengah  Semester 1 Mata Pelajaran Ekonomi Siswa
Tabel 1.2 Nilai Rata-rata Ulangan Akhir Semester Kelas XI Mata Pelajaran Ekonomi
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi guru reguler dalam melayani anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

// Berperahu mengelilingi waduk dan mendatangi rumah makan terapung menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.// Mereka dengan mudah juga bisa mendapatkan ragam ikan segar

Hampir seluruh siswa memberikan tanggapan setuju dan guru sangat setuju bahwa penerapan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat dengan metode Saintifik dapat membuat

meminda hkan loyang- loyang yang telah kosong ke stasiun pemoton gan meminda hkan loyang- loyang yang telah kosong ke stasiun pemoton gan dari meja kerja 6 Operator mengamb il roti

Untuk menarik minat pencari informasi bentuk elektronik misalnya website, maka dapat dibuatkan tampilan gambar yang menarik sekaligus informasi yang up to date. Pada kesempatan

Bagi para pengusaha kecil dan menengah yang memiliki keterbatasan dalam modal usaha untuk promosi dan menjual produk dapat memanfaatkan teknologi e-Commece ini, karena tidak

Pada Mega Electronik Store, pengolahan data dalam hal pemesanan barang electronik masih dilakukan secara manual, dalam penulisan ilmiah ini akan dibahas tentang pembuatan

[r]