• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH UMUM : Studi Kasus Upaya - Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di SMU YWKA Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH UMUM : Studi Kasus Upaya - Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di SMU YWKA Bandung."

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

KEPEMIMPINAN

KEPALA SEKOLA

MENENGAH UMUM

(Studi Kasus Upaya - Upaya Kepala Sekolah

Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di SMU YWKA Bandung)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagaian

Dan syarat memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Bidang Studi Administrasi Pendidikan

Oleh

EULIS ROKAYAH

999608

PROGRAM PASCASARJANA

▸ Baca selengkapnya: manusia memiliki lima lapisan badan yang wajib diketahui dalam upaya meningkatkan kualitas diri melalui

(2)

Dil^nahu;

Ketua Program Studif A4jl.

Prof. Dr. PhTB, AN n Maksum, MA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(3)

Disetujui dan disyahkan oleh Pembimbing

Pembirrjbt

Prof. Dr. I I.'l in Maksum, MA

Pembimbing II

Prof. Dr. IT. Djam'an Satori, MA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(4)

ABSTRAKSI

Tesis ini berjudul "Kepemimpinan Kepala Sekoiah Menengah Umum (Studi Kasus Upaya-Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan

Kualitas Pendidikan Di SMU YWKA)."

Pendidikan merupakan sarana yang srategis dalam pengembangan

sumber daya manusia, oleh karena itu SMU sebagai salah satu jenjag

pendidikan yang berfungsi sebagai unit pelaksana tehnik pendidikan

formal yang hendaknya dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi

pencapaian kualitas pendidika.

Adapun yang dibahas berkaitan dengan fokus penelitian ini meiiputi : (1) Upaya kepala sekolah dalam membina, membimbing dan

memotivasi bawahannya ; (2) Upaya kepala sekolah terhadap

peranannya sebagai pemimpin pendidikan ; (3) Faktor-faktor yang

mempengaruhi kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola sekolah

; (4) Pendekatan yang digunakan kepala sekolah dalam

meningkatkankualitas pendidikan ; (5) Hubungan kerjasama yang

dilakukan kepala sekolah denga pengurus YWKA dan Dinas ; (6)

Penerapan misi dan visi yang dilakukan kepala sekolah dalam membina

para bawahannya ; (7) Kendala yang dihadapi oleh kepala sekolahh

daam membia para bawahannya.

Yang menjadi objek penelitian ini adalah kepala sekolah dalam upaya-upayanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ditinjau dari salah satu segi pembinaan, peranan, faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan

menggunakan data yang ada untuk memperoleh makna yang

mendalam.Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi,

wawancara dan observasi yang diiakukan di lapangan. Data tersebut diolah dan dianalisis selama dan setelah kurung waktu pengumpulan

data.

Dari analisis tersebut diketahui bahwa upaya kepala sekolah

terhadap tugasnya sebagai pemimpin pendidikan dalam pengelolaan

sekolah dirasakan cukup berat. Persepsi tersebut tergambar dalam

pernyataan kepala sekolah tentang pentingnya meningkatka disiplin,

memberikan teladan, mendorong kreatifitas, mengatasi atau

memecahkan masalah dan mengadakan pendekatan pribadi.

Berdasarkan hal-hai di atas untuk perilaku kepemimpinan kepala

sekolah melakukan berbagai kegiatan yang dapat menyelesaikan tugas

dengan baik mengembangkan upaya inisiatif dan kreatif, mengembangkan hubungan kerja sama yang multi ataumenerapkan

nilai-nilai kebersamaan dan saling menghormati, mengembangkan

(5)

°AFTAR

iSl

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAKSi

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI V||

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR XI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Fokus Masalah dan Pertanyaan Penelitian 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 14

D. Paradigma Penelitian 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Upaya Kepala Sekolah dalam Mengembangkan 20

Sumber Daya Manusia.

1. Konsep Pengembangan Sumber Daya Manusia 20

Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan.

2. Kreteria Kepala Sekolah dalam Mengembangkan 21

Sumber Daya Manusia.

B. Kualitas Sumber Daya Manusia Bagi 30

Administrasi Pendidikan.

C. Pembinaan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan 32

Kuaiitas Pendidikan.

D. Konsep Kualitas Pendidikan di Sekolah 35 E. Kreteria dan Standar Baku Kualitas 40 F. Konsep Dasar Kepemimpinan Kepala Sekolah 42 G. Kreteria Kepemimpinan Kepaia Sekoiah 43

H. Upaya Kepala Sekolah dalam Mengembangkan

Kegiatan Sebagai Pemimpin Pendidikan 51

I. Hubungan Kerjasama yang Dilakukan Kepala

(6)

Y. faktor-faktor yang Mempengaruhi Upaya

Pemimpin Pendidikan 69

J. Studi Terdahulu yang Relevan 74

BAB III PROSEDUR PENELiTIAN

A. Metode Penelitian 77

B. Lokasi Penelitian 80

C. Subjek Penelitian 83

D. Tehnik Pengumpulan Data dan Pengelolaan Data 94

E. Pengujian Tingkat Validitas Data 96

BAB IV ; HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian 99

B. Pembahasan Hasil Penelitian 133

C. Analisis KKPT (Swot) 145

BAB V; KESIMPULAN IMPLIKASI DAN DOKUMENTASI

A. Kesimpulan -j 45

B. implikasi -j 63

C. Rekomendasi 167

DAFTAR PUSTAKA 168

(7)

DAFTAR TABEL

1. Pedoman Pengumpulan Data 92

(8)

DAFTAR GAMBAR

1. Sketsa Kerangka Penelitian 18

2. Bagan Manajemen Pendidikan 30

3. Ruang Lingkup Tugas Kepala Sekolah 36

4. Ilustrasi Organesasi Pendidikan 37

5. Sifat dan Keterampilan Kepala Sekoiah 45

(9)

BAB i

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan dapat diartikan sebagai upaya investasi masyarakat untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, dengan pendidikan pula masyarakat berharap dapat memperoieh pekerjaan secara iayak dan

mudah. Menyadari akan hal itu, perkembangan suatu bangsa tidak terlepas dan perkembangan sistem pendidikan. Laju pertumbuhan

penduduk dan semakin kompleknya permasalahan hidup telah

memposisikan betapa pentingnya arti pendidikan bagi keiestarian dan

kemajuan hidup manusia. Meningkatnya perhatian masyarakat tentang pendidikan perlu direspon dengan menyediakan berbagai jenjang dan

satuan pendidikan secara memadai, kita dituntut berpacu untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan

pendidikan.

Keberhasilan suatu sekolah tidak lepas dari dukungan sumber daya

yang tercamtum sesuai dengan Undang-Undang No 2Tahun 1989 ( pasai 1 ayat 10) yang menyatakan bahwa :

Sumber daya pendidikan adalah perwujudan

dan penunjang pelaksanaan pendidikan yang

terwujud sebagai tenaga, dana , sarana dan

prasarana yang tersedia atau diadakan dan

didayagunakan oleh keluarga , masyarakat

(10)

Untuk memperoleh sumber daya yang berkuaiitas khususnya di bidang pendidikan diperiukan berbagai upaya. Di siniiah pentingnya peran kepala sekolah sebagai pengelola satuan pendidikan yang berupaya terus menerus dan bertanggung jawab pembinaan terhadap

guru sebagaimana tercantum daiam pasal 30 PP No. 38 Tahun

1992 , yang antara lain:

"Pengelolaan satuan pendidikan bertanggung jawab

atas pemberian kesempatan kepada tenaga

kependidikan yang bekerja di satuan pendidikan

yang bersangkutan untuk mengembangkan

kemampuan masing-masing."

Oleh karena itu tenaga pendidikan sudah sewajarnya memperoleh

upaya pembinaan dari kepala sekolah terhadap para pendidik secara

efektif dan efesien, karena hal ini merupakan faktor kunci yang turut

menentukan keberhasilan pendidikan sebagaimana diisyaratkan daiam penjeiasan Peraturan Pemerintah tersebut di atas .

Sesuai dengan kajian tentang arah tantangan dan tuntutan pada abad 21 yang disampaikan oieh Kartadinata (1997: 7) yakni

"Pendidikan merupakan modal dasar pembangunan

bangsa yang mencakuphaiayak luas yang masing -masing mempunyai tujuan yang berbeda - beda .

pendidikan mendorong orang untuk beiajar sendiri

secara aktif dan memberdayakan seluruh potensi yang ada pada dirinya. Proses beiajar akan menjadi iebih bersifat diaiogis daiam konteks yang iebih fungsional yang berlangsung dalam iklim koordinatif.

Produk pendidikan yang berwujud sumber daya manusia yang menampiikan kualitas mandiri dan mengandung keunggulan. Di sini dituntut kualitas

kepemimpinan, manajemen, organesasi dalam

(11)

Daiam upaya mencapai tersebut, baik pemerintah maupun

masyarakat berusaha menyelenggarakan pendidikan, salah satu

diantaranya adalah lembaga pendidikan formal atau sekolah. Belakangan ini sekoiah-sekoiah khususnya SMU YWKA menghadapi berbagai

permasalahan daiam pengeioiaan pendidikan, kualitas pendidikan,kuaiitas

guru, dan kualitas kepala sekolah.Hal terakhir ini nampaknya perlu

mendapat perhatian yang serius dalam upaya meningkatkan kualitas

pendidikan secara keseluruhan daiam konteks pembangunan pendidikan, karena peningkatan pengeioiaan sekoiah dan peningkatan kualitas pendidikan banyak tergantung kepada upaya kepaia sekoiah, partisifasi,

dan tanggung jawab personil sekolah.

Daiam upaya meningkatkan kuaiitas pendidikan , maka para

pengajar teiah banyak diikut sertakan seperti penataran-penataran,

seminar, MGMP ( Musyawarah Guru Mata Pelajaran ). Sedangkan

upaya peningkatan kualitas kepala sekolah belum banyak diperhatikan. Untuk itu periu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan Kepala Sekoiah agar dapat melaksanakan tugasnya. Untuk mencapai

tujuan tersebut diperiukan suatu upaya yang sungguh - sungguh untuk

meningkatkan kuaiitas pendidikan .

Penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses kerja sama

daiam upaya mencapai tujuan pendidikan serta mencapai kualitas pendidikan yang diharapkan, maka memeriukan sumber daya, baik

(12)

daya manusia mempunyai peranan penting dan menentukan

keberhasilan sumber daya non manusia . Lebih jauh lagi dalam

GBHN 1999 - 2001 dinyatakan :

Mengembangkan kuaiitas sumber daya manusia

menyeiuruh meialui berbagai upaya proaktif dan sedini mungkin secara terarah , terpadu , dan reaktif

oieh seiuruh komponen bangsa agar generasi muda dapat berkembang secara optimal serta

dengan hak dukungan dan iindungan sesuai dengan

potensinya.

Realisasi tujuan di atas telah dituangkan pemerintah ke dalam

Undang-undang Sistem Pedidikan Nasional ( UUSPN ) Nomor 2

Tahun 1989 pasai 15, yakni :

Pendidikan menengah diselenggarakan serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota

masyarakat yang memiiiki kemampuan untuk melanjutkan dan meiuaskan pendidikan dasar

mengadakan hubungan timbal baiik dengan

lingkungan sosiai, budaya dan alam sekitar serta

dapat mengembangkan kemampuan iebih ianjut

dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi.

Maka dari itu jenjang pendidikan SMU merupakan jenjang vital untuk menyiapkan sumber daya manusia yang siap fisik dan mental yang ditunjang pengetahuan yang tinggi daiam menghadapi era

globalisasi.

Implikasi era globalisasi menuntut manusia berkualitas untuk mampu memecankan persoaian-persoaian dan memenuhi kebutuhan

hidupnya secara individual dan pada giiirannya memberikan soiusi

(13)

Berdasarkan uraiaan di atas, maka setiap sekoiah patut berusaha meningkatkan layanan pendidikan terhadap anak didik, baik pembinaan

maupun proses pendidikan . Kedua aspek ini perlu diselaraskan dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat disatu pihak , perkembangan ilmu pengetahuan dan teknoiogi di pihak lain. Sehingga hai ini sesuai dengan kemajuan zaman, baik faktor relevansi maupun kepraktisan

program pendidikan tersebut dapat lebih terjamin.

Setiap jenis sekoiah mempunyai toiak ukur tersendiri sebagai

batas keberhasilan minimal oieh sekoiah tersebut.Keberhasilan itu diukur

dari hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program pendidikan , dimana

program itu disebut kurikulum. SMA mempunyai kurikulum 1975 sebelum

kurikulum 1984 dilaksanakan. Menurut kurikuium SMA 1975 ini keberhasilan ditentukan meiaiui toiak ukur sebesar 75 persen dari tujuan yang ditetapkan (Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 1982.6). Siswa - siswi yang menguasai materi kurang dari 75 persen mereka dianggap

beium berhasii.

Hasii tes tersebut merupakan gambaran keseluruhan tentang daya serap siswa-siswi kelas tiga. Kenyataan ini cukup menghawatirkan para pendidik yang memiliki rasa tanggung jawab. Oleh sebab itu masalah tersebut perlu upaya yang sebaik-baiknya. Penanganan masalah ini bukanlah sesuatu yang mudah sebab banyak faktor yang

(14)

terhadap tujuan. Faktor yang ikut mempengaruhi pencapaian itu antara

lain faktor kepala sekoiah,guru, siswa, dana, sarana, dan kurikulum.

Menurut Engkoswara (1987 : 43) bahwa pengelolaan sekolah

pada hakekatnya meiiputi perencanaan, peiaksanaan, dan pengawasan

atau pembinaan sumberdaya yang meiiputi manusia, program pendidikan

atau sumber belajar dan fasilitas. Yang hal ini tidak dapat dipisahkan, melainkan harus dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam pengeioiaan sekoiah. Ha! ini sesuai dengan PP 28 tahun 1990 yang menyatakan

Kepaia sekoiah bertanggung jawab atas

penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi

Sekolah , pembinaan ketenagaan kependidikan

lainnya serta pendayagunaan serta pemeliharaan

Sarana dan prasarana.

Selanjutnya, upaya kepala sekolah dituntut untuk dapat memanfaatkan sumber daya yang ada daiam masyarakat dan mengajak

masyarakat bersama-sama mengatasi hambatan yang terjadi di sekoiah.

Hambatan itu baik daiam bentuk material maupun spiritual sehingga

pengelolaan sekoiah dapat terlaksana secara efektif.

Kenyataan kegiatan kepala sekoiah sehari- hari di sekoiah sering

tidak menunjang terbinanya kemampuan kerja guru di sekoiah. Hai

mi disebabkan oleh kepemimpinan kepala sekolah teriaiu berorientasi

pada tugas, sehingga pembinaan terhadap kemampuan kerja guru

di sekoiah kurang mendapat perhatian.

(15)

Paternahstik , (2) Kepatuhan semu , (3)Kemandirian daiam bekerja

lemah , (4) Konsensus ,(5)Evasive (menghindar) . Di luar upaya tersebut

, ada juga upaya kepala sekolah yang membiarkan guru -guru bertindak bebas sehingga terjadi keiaiaian terhadap tugas yang dibebankan

kepadanya. Oieh karena itu ,secara tidak disadari dapat menurunnya disiplin guru dan bahkan dapat puia menjadi faktor penyebab rendahnya

mutu pendidikan di sekolah .

Berdasarkan beberapa pandangan secara teoritis tentang

pentingnya upaya kepemimpinan kepaia sekoiah ,baik secara perencana .pengelola, pengevaluasi segala program serta kegiatan sekoiah dengan

anggotanya.Dalam kaitan ini kurikulum dan petunjuk pelaksanaannya

ditentukan secara sentraiis , namun keberhasiian peiaksanaan kegiatan sekoiah sangat bergantung kepada kepaia sekoiah. Daiam hai ini penuiis

terdorong untuk mengkaji upaya-upaya kepala sekoiah daiam

meningkatkan kualitas pendidikan di salah satu sekolah swasta

yang ada di kota Bandung, di bawah naungan Yayasan Wanita Kereta

Api dikepalai oieh Drs.Nyoto Arbadi.

Yayasan Wanita Kereta Api memiliki sekolah dari mulai tingkatan Taman Kanak-kanak Teladan (TK), Sekoiah Dasar (SD) Sekolah

Menengah Tingkat Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Tingkat Umum (SMU).Sekoiah ini dikeloia oieh Darma Wanita Yayasan Wanita

(16)

Umum (Stud. Kasus Upaya-Upaya Kepaia Sekoiah daiam

MMwE&\

Kualitas Pendidikan di SMU YWKA Bandung)".

"

"*"

SMU YWKA yang berdin pada tahun 1984 dengan status\||

dan pada tahun 1985 pembangunan gedung SMU YWKA dimuiai yang

terdiri dan dua iantai, jumiah kelas terdin 20 kelas dengan status

disamakan. Sebelumnya SMU YWKA dalam melaksanakan proses

belajar mengajar, gedungnya numpang di SD YWKA.

Sedangkan keadaan karyawan SMU YWKA yang terdiri dari

karyawan tatausaha, guru dan pesuruh. Guru-guru yang berada di SMU

YWKA terdiri dan guru DPK (Diperbantukan )yang jumlahnya 21 orang,

guru yayasan 14 orang, guru honorer 16 orang. Sedangkan jumlah

karyawan terdiri dari 13 orang.

Sistem penggajian d. SMU YWKA ada perbedaan antara guru DPK,

guru Yayasan dan guru honorer. Untuk guru DPK wajib jam mengajar

terdin 18 jam dengan dihitung setengahnya dari honorer, lebih dan

deiapan beias jam disesuaikan dengan honorer. Guru DPK di SMU YWKA

dalam jam ngajar cukup banyak, sehingga penerimaan honor dan

Yayasan hampir sama dengan peneriman honor dari pemerintah

-Sedangkan untuk guru Yayasan diperhitungan honornya sesuai dengan

iamanya mengabdi, pendidikan terakhir dan dedikasi. Selain itupun

untuk guru yayasan diperhatikan mengenai gaji pokok yang disesuaikan

berdasarkan sistem penggajian dari pemerintah.Sedangkan untuk guru

(17)

Za+-honorer diperhitungkan sesuai dengan ketentuan Yayasan berdasarkan

banyaknya jam mengajar.

Keadaan dan cara kerja kepala sekolah di swasta berbeda dengan kepaia sekoiah di negeri, misainya masaiah dana untuk kegiatan sumatif

kepaia sekolah yang menentukan. Sedangkan untuk kepaia sekoiah

swasta segaia sesuatu harus diketahui yayasan, yayasan yang lebih wewenang dari pada kepala sekolah untuk menentukan segala sesuatunya,misainya penerimaan siswa baru, penerimaan guru baru, mengenai keuangan, sarana dan prasarana,

Dalam hal ini kepala sekoiah dituntut harus mampuh beradaptasi

dan berkomunikasi dengan yayasan, begitu juga dengan dinas, karena

dinas merupakan pemdamping dalam peiaksanaan kegiatan sekoiah,

juga memonitor kegiatan guru DPK yang mengajar di sekoiah swasta .

Sebagaimana dijelaskan di bagian awal bahwa keberhasilan penyelenggaraan pendidikan tidak semata-mata didasarkan pada keiengkapan fasiiitas, keadaan guru maupun siswanya, tetapi dituntut juga upaya - upaya kepala sekoiah daiam pengelolaan sekoiahnya itu sendiri. Oleh karena itu penulis merasa terdorong untuk mengkaji

"Kepemimpinan Kepala Sekolah Menengah Umum (Studi Kasus Upaya - Upaya Kepaia Sekoiah Dalam Meningkatkan Kuaiiatas

(18)

B. Fokus Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Posisi kepala sekoiah berada pada "bottle neck* dan sulit dl

berbagai kepentingan yang kadang-kadang antara satu dengan yang lainnya saling bertentangan. Dari atas menerima instruksi, tanggung jawab dan peraturan-peratutan yang harus dilaksanaka. Sedangkan pada

posisi lain, kebawahan juga merupakan tanggung jawab kepala sekolah

terhadap hai-hai yang ada kaitan dengan kepentingan guru, misalnya

daiam pembagian tugas guru, pembinaan dan pemberian motivasi juga

inspirasi.

Untuk itu kepala sekolah harus dapat menempatkan dirinya pada

posisi yang tepat diantara berbagai kepentingan dengan tetap

memperhatikan aturan - aturan (birokrasi). Upaya kepemimpinan pada saat sekarang semakin dituntut kepemimpinan yang berkualitas, apalagi setelah diberlakukannya keputusan Menpen No 26 tahun 1989 tentang

angka kredit bagi jabatan guru daiam lingkungan Depdikbud, dimana

untuk dapat naik pangkat guru harus dapat mengumpuikan sejumlah angka kridit yang ditetapkan.

Pada satu pihak gum harus memiliki dan melaksanakan tugas

unsur utama, diantaranya pendidikan, proses beiajar mengajar, dan

pengembangan profesi. Apalagi gum yang memegang sebagai waii kelas

dituntut harus mengemban tugas dengan maksimal. Keadaan di lapangan

(19)

mengumpuikan angka kridit , seoiah -oiah peiaksanaan tugasnya untuk mencari dan mengumpuikan angka kridit .. Ada kecendrungan bahwa

iebih penting mempersiapkan yang bersifat administratif dari pada meiaksanakan tugas mengajar yang sudah merupakan kewajiban, karena mereka pikir bahwa persiapan yang bempa administrasi guru dan

wali kelas mendapat angka kridit.

Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa upaya kepemimpinan

kepaia sekoiah berorientasi pada tugas-tugas yang diiaksanakan dan

sekaligus pada tata hubungan manusiawi dengan seiuruh stafnya. Kepaia

sekoiah dituntut dapat mengkonformasikan dan mengkomunikasikan

ide-idenya secara jelas dan dapat dipahami. Di samping itu, kepala sekolah dituntut harus dapat mempertimbangkan gagasan-gagasan yang muncul dari individu atau kelompok stapnya.

Daiam hai ini keterampilan administratif mempakan faktor yang dapat mempengaruhi upaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kemampuan dan iatar beiakang pendidikan yang sesuai, serta pengaiaman administrasi yang cukup,maka dapat menjadi faktor pendukung tercapainya tujuan. Di sini tampak bahwa kepemimpinan lebih

banyak tergantung pada upaya kepala sekolah itu sendiri.

Posisi kepaia sekoiah menurut Oteng Sutisna ( 1985 : 331 )

menggambarkan posisi kepala sekoiah sebagai suatu kedudukan

administratif yang tercakup ke dalam dua dimensi umum pokok , yaitu :

(20)

eksekutif, kepaia sekoiah harus dapat menggunakan dan memelihara

struktur - stmktur dan prosedur - prosedur yang beriaku untuk

mencapai tujuan sekolah Sebagai seorang eksekutif, kepala sekolah

dianggap sebagai suatu kekuatan stabiiitas . Sedangkan pada dimensi kepemimpinan , kepaia sekoiah dilihat sebagai orang yang melakukan perubahan. Hai tersebut sejalan dengan apa yang

dikemukakan Hemphill ( 1958 ) , dimana kepemimpinan menurut mereka penekanannya pada pembaharuan dan perubahan.

Upaya kepemimpinan kepaia sekoiah kadang - kadang harus

disesuaikan dengan kematangan gum , kesediaan guru bekerja sama ,

sehingga timbul adanya rasa senang dan puas antara guru dan

kepaia sekoiah daiam melaksanakan tugas. Dengan adanya upaya penciptaan / pemeliharaan suasana atau kondisi sekoiah yang konduktif secara keseluruhan.Maka aspek ini yang akan diteliti dengan maksud agar upaya kepemimpinan sebagai pemimpin tidak terlepas dari

konteksnya.

(21)

Pendekatan yang digunakan daiam peneiitian ini yakni kuaiitatif

yang akan menghasilkan data yang bersifat deskriptif. Permasalahan

deskriptif adalah suatu permasalahan yang berkenaan dengan vareabel mandiri (Sugiyono , 1992 : 35 )vareabel yang akan diteliti adalah upaya-upaya kepaia sekoiah dalam mengembangkan kegiatannya sebagai

pemimpin , tentu dalam hai ini adanya kerja sama dengan guru , kepaia

sekolah dengan karyawan lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas

pendidikan .

Dari uraian di atas, aspek-aspek pokok yang dikaji daiam peneiitian ini dijabarkan pada pertanyaan - pertanyaan di bawah ini:

1. Upaya yang bagaimana yang dilaksanakan kepala sekolah dalam

membina, membimbing, dan memotivasi bawahannya.

2. Bagaimanakah upaya kepaia sekoiah terhadap peranannya sebagai

pemimpin pendidikan dalam mengelola SMU YWKA.

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepemimpinan kepala

sekoiah daiam mengeioia sekoiah.

4. Pendekatan yang bagaimana yang digunakan kepaia sekoiah daiam

meningkatkan kuaiitras pendidikan di SMU YWKA.

5. Bagaimana hubungan kerjasama yang dijalin kepala sekolah dengan

Pengurus SMU YWKA dan Dinas.

6. Apa yang dilakukan oleh kepala sekoiah dalam menerapkan Visi dan

(22)

7. Kendala apa yang dihadapi oieh kepaia sekoiah daiam membina para

bawahannya.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Peneiitian

Tujuan umum peneiitian ini adaiah untuk memperoieh gambaran yang

jelas mengenai upaya kepaia sekoiah dalam meningkatkan kuaiitas pendidikan di SMU YWKA, dalam hal ini Kepemimpinannya yang utama

diteiaah, kemudian diidentifikasikan meiaiui deskripsi, sedangkan yang

dianaiisis mengenai upaya kepaia sekoiah daiam mengeioia suatu sekoiah untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di SMU

YWKA.

Berdasarkan dari tujuan umum tersebut, maka tujuan khusus yang ingin dicapai meiaiui peneiitian ini adaiah untuk :

1. Mendesknpsikan dan menganaiisa terhadap upaya kepaia sekoiah dalam membina, membimbing dan memotivasi bawahannya.

2. Mendesknpsikan dan menganaiisa upaya kepala sekolah terhadap

peranan sebagai pemimpin pendidikan daiam mengeioia SMU YWKA.

3. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan

kepala sekolah dalam mengelola sekolah.

(23)

5. Mendesknpsikan dan menganaiisa hubungan kerja sama kepaia

sekoiah dengan Pengurus SMU YWKA dan Dinas.

6. Mendeskripsikan tentang penerapan Visi dan Misi yang dilakukan

kepaia sekolah daiam membina para bawahannya.

7. Mendesknpsikan kendala yang dihadapi oieh kepaia sekoiah daiam

membina para bawahannya .

b. Manfaat Peneiitian

Peneiitian ini berusaha mengkaji secara mendaiam mengenai upaya

Kepemimpinan kepaia sekolah daiam pengelolaan dan hubungan

kerjasama baik dengan pengums YWKA maupun dengan Dinas. Oieh

karena itu hasii peneiitian ini secara teoritis diharapkan dapat

mengungkapkan informasi yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pendidikan spesialisasi Administrasi Pendidikan pada khususnya.

Temtama daiam bidang pengelolaan lembaga pendidikan formal. Selain

itu mudah - mudahan bermanfaat juga untuk penelitian iainnya yang

ada kaitannya dengan pengembangan peneiitian secara kuaiitatif. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini secara praktis adalah

sebagai berikut :

1. Temuan peneiitian ini dapat dijadikan iandasan untuk mengembangkan

strategi pembinaan guna menghindari terjadinya hambatan yang

menghaiangi perbuatan kepala sekolah yang mengandung nilai-nilai

(24)

2. Temuan peneiitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan masukan terhadap kepala sekoiah SMU YWKA dalam penyempurnaan dan perbaikan kegiatannya sebagai pemimpin.

3. Penelitian ini sebagai masukan bagi Yayasan Wanita Kereta Api

(YWKA) sebagai penanggung jawab dan pengelola atasan dari kepaia

sekoiah SMU YWKA.

4. Penelitian ini sebagai masukan bagi Dinas dan Pengawas lainnya

daiam merencanakan, meiaksanakan, dan mengevaiuasi pembinaan

yang diberikan terhadap kepaia sekolah.

5. Deskripsi serta analisis yang diperoJeh dapat digunakan oleh sekolah

atau kepala sekolah sebagai informasi aktual dalam menyusun

kebijaksanaan sekoiah atau pengembangan proses administratif di sekoiah.

6. Dengan hasil peneiitian ini diharapkan dapat meningkatkan kerja

sama antara SMU YWKA dengan SMU negeri yang ada disekitamya. 7.Dengan hasii peneiitian ini diharapkan semakin dikenai di mata

masyarakat, sehingga

SMU YWKA menjadi sekoiah swasta yang

menjadi idaman

bagi

masyarakat, dan

disamping itu mampuh

kualitasnya sejajar dengan sekolah negeri

D. Paradigma Penelitian

Paradigma peneiitian ini mempakan jalan pikiran yang ditempuh

(25)

dirumuskan . Hai ini menunjukkan bahwa upaya kepaia sekoiah sebagai

pemimpin pendidikan dituntut hams melaksanakan kegiatan-kegiatannya

seperti perencanaan.pengorganesasian,pengkoordinasian, pengarahan

dan pengawasan, serta menjalin hubungan kerja sama dengan pengurus yayasan YWKA serta Dinas. Karena ada perbedaan antara SMU negeri dengan SMU YWKA (swasta) dalam pengelolaannya.Oleh karena itu maju mundurnya SMU YWKA ditentukan oleh upaya kepala sekolah yang kreatifi daiam pengeioiaannya

Kemampuan kepala sekoiah daiam mengeioia bawahannya merupakan hal yang sangat penting karena guru merupakan ujung

tombak teriaksananya proses belajar- mengajar. Oleh karena itu

untuk meningkatkan kualitas guru, kepaia sekolah periu meiakukan

upaya daiam mengadaan dana, Fasiiitas, dan kesempatan . Dengan demikian kepala sekoiah dapat memberikan bantuan bempa pelayanan

dan motivasi sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan gum.

Kesemua upaya ini yang menjadi sasaran tersebut di atas

ditujukan untuk mengembangkan upaya Kepala sekolah sebagai

pemimpin pendidikan di SMU YWKA , yang bemsaha berperan sebaik mungkin sebagai pemimpin dan supervaisor yang mampuh memberikan

bantuan dan pengawasan daiam mengatasi permasaiahan-permasalahan

(26)
(27)

penyelenggaraan administrasi sekoiah umum disebutkan bahwa :

Untuk memanfaatkan tenaga yang tersedia sehingga menjadi tenaga

yang tepat guna dan berhasil guna." (depdikbud, 1989 : 164).

Kerangka peneiitian ini disajikan daiam bentuk gambar sebagai

berikut:

SKETSA KERANGKA PEfMFi ITiAM

Keterampilan Kepemimpinan

Kepala Sekolah

Pengurus Yayasan SMU

YWKA

Gaya

Kepemimpinan

Kualitas Pendidikan

Keterampilan

Administrasi Kepaia J

(28)

agar berkuaiitas, maka kegiatan pembinaan terhadap gum dapat

diberikan

meiaiui

memberikan

kesempatan

untuk

mengikuti

pendidikan dengan jenjang yang lebih tinggi, penataran, seminar ,

diskusi dan kegiatan- kegiatan yang iainnya.

Daiam hai ini kepaia sekoiah perlu melakukan upaya menjalin

hubungan kerja sama dengan berbagai pihak untuk memudahkan

mengikutsertakan gum dalam mengadakan kegiatan- kegiatan yang dibutuhkan oieh guru itu sendiri, hai ini mempakan pembinaan terhadap para gum untuk menciptakan kondisi sekolah nyaman sehingga guru dapat menyesuaikan diri dan mengembangkan din.

Upaya kepemimpinan kepala sekoiah dalam pengelolaannya merupakan bagian yang akan menentukan pelaksanaan tugas sekolah,

yang akhirnya mengarah pada tingkat kuaiitas pendidikan sehingga

efektifitas pengeioiaan di sekoiah harus benar - benar diperhatikan.

Kepemimpinan yang ditampilkan kepaia sekoiah dalam pengeioiaan

sekolah dapat dipengaruhi oleh persepsi yang dimiliki kepala sekolah

dan faktor-faktor yang mempengaruhi upaya kepemimpinan kepala

sekolah. Upaya kepemimpinan kepala sekolah dapat dilihat dari aspek

pendekatan kepemimpinan yang digunakan kepala sekoiah dan

hubungan kerja sama yang dijaiin oleh kepaia sekolah dengan intern organesasi sekolah juga secara ekstern. Secara intern, mengadakan

hubungan kerja sama dengan staf pimpinan, para guru, para karyawan

(29)

Pendekatan dan hubungan kerja sama tersebut pada akhirnya

akan mempengamhi upaya kepemimpinan kepala sekoiah sebagai

pemimpin daiam pengeioiaan sekoiah. Kesemuanya itu dapat

mendukung tumbuhnya kemampuan kepemimpinan kepala sekolah

daiam meningkatkan kuaiitas pendidikan khususnya di SMU YWKA

Bandung.

Aspek yang menjadi peneiaah kepemimpinan kepala sekoiah

daiam peneiitian ini yakni upaya dalam bentukpendekatan kepemimpinan

terhadap pengeioiaan pengajaran, kesiswaan, kepegawean, sarana dan

prasarana, anggaran dan hubungan kerja sama dengan yayasan

(30)
(31)

BAB Hi

PROSEDUR PENELITIAN

Pada Bab iii ini dikemukakan prosedur peneiitian yang terdiri dari:

Metode Peneiitian, Lokasi dan Subjek peneititian, teknik Pengumpuian dan Pengoiahan data serta tingkat pengujian vaiiditas data dapat

dicapai signifikansi data dari hasil peneiitian.

A. Metode Peneiitian

Sebagaimana yang teiah dirumuskan padabagaian pertama bahwa

peneiitian ini untukmendeskripsikan dan menganalisis upaya-upaya

kepaia sekoiah daiam mengembangkan kegiatannya sebagai pemimpin pada Sekoiah Menengah Umum (SMU) YWKA Kota Bandung bertujuan untuk memperoieh pemahaman dan pengertian tentang suatu penstiwa atau upaya -upaya kepaia sekolah yang berperan sebagai pemimpin. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka peneiitian ini menggunakan

metode kuaiitatif. hai ini berdasarkan kepada rumusan masaiah

(32)

teon Konseps. ini merupakan persekt.f teoritis yang dijadikan pedoman

proses inquari oleh peneiiti.

Peneiitian kuaiitatif sering disebut dengan metode etnografis,

metode fenomenoiogis atau metode naturalistik yang peneiiti sendiri

menggaii data dan informasi secara iangsung dari nara sumber. Maksud

peneiitian semacam ini agar dapat diperoieh gambaran tentang fonemena

periiaku peranan seseorang dalam mengembangkan kegiatannya sebagai

kepaia sekoiah.

Peneiitian mi iebih cenderung daiam kata-kata dan pada

angka-angka, dan hasiinya pun berupa uraian Jadi peneiitian kuaiitatif kaya

dengan deskripsi dan penjeiasan tentang aspek-aspek masaiah yang

menjadifokuspeneiitian.Namun dengan demikian bukan berarti bahwa

daiam penei.tian kuaiitatif sama sekai. bebas daiam

penyampa.an

laporan, meiainkan harus relevan dengan maksud dan tujuan dan

peneiitian. Peneiitian ini daiam mengumpuikan data deskripsi mengenai

kegiatan atau upaya-upaya kepaia sekoiah yang menjadi subjek diteiiti,

baik persepsinya maupun pendapatnya serta aspek -aspek lain dapat

diperoieh dengan melalui kegiatan wawancara, observasi, dan studi

dokumentasi.

S. Nasution ( 1988 : 5 ) berpendapat yakni :

(33)

Sasaran peneiitian diarahkan kepada usaha menemukan teori-teori

dasar penei.tian yang bersifat deskripsi, Iebih mementingkan proses,

memiiiki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan, dan hasii

peneiitian diabsahkan oleh kedua pihak yakni peneiiti dan subjek

peneiitian. Lebih lanjut Lexy JMoieon (1993:3) mengemukakan yakn,

"Peneiitian kuaiitatif berakar pada iatar beiakann piami=»h

sebagai kebutuhan mengandaikan manusia sebagaf aiat peneift"

srtssSf.metode kuai,tat,f dan -™- ^,rs

Daiam penei.tian ini, peneiiti sendir. menggai. data atau informasi

secara iangsung dan nara sumber yang represents, sasaran penei.t.an

diarahkan kepada usaha- usaha menemukan tiori dasar peneiitian yang

bersifat deskriptif, iebih mementingkan proses dan pada hasii, membatasi

stud, dengan fokus, memilik, seperangkat kretena untuk memeriksa

keabsahan data .

Hal ini disebabkan karena pada tahap awai peneiitiannya,

kemungkinan peneiiti beium memiliki gambaran yang jeias tentang

aspek-aspek masaiah yang akan ditelitinya .a akan mengembangkan

fokus peneiitian sambil mengumpuikan data. Bogdan dan

Bikiin

(1982 : 31 ) mengemukakan bahwa :

"Peneiitian kuaiitatf akan

menaruh

perhatiannya

untuk

memaham.

periiaku , pandangan , perseps.

sikap dan ,ajn

iekaTng ;an9 ^ ^ P-dangan PsubjeT^yang diTelitJ

(34)

yang d.maksudkan d. sini adaiah sebaga.mana yang dilakukan oieh

Bogdan dan Bikien (1982 : 27 - 28) yakni:

'' sout^en/eTlCh

source

of

data

^ thG natUral Settin9 as he

and

the

researcher

,s

the

direct

kev

instrument. *ey

2. Qualitative research is decriptive

3. Qualitative

research

are concerned with process

rayher

man simpiy whit outcomes or products

\nducSy. reS6arCherS ^

t0 ana,^e

"*

data

5. Meaning is of essential concern to the qualitative approch .

Karakteristfk tersebut menjiwai peneiitian ini, penei.tian sendir,

sebaga. instrumen utama untuk mendatang, secara iangsung sumber

datanya, seianjutnya mengimiikas.kan data yang d.kumpuikan daiam

peneiitian ini Iebih cenderung daiam bentuk katakata dan pada angka

-angka. Jad. hasii analisisnya berupa suatu ura.an. Hasii peneiit.an

kuaiitatif iebih menekankan terhadap proses, tidak hanya akan hasilnya

saja. Meiaiu, anai.sis induktif peneiiti mengungkapkan makna dan

keadaan yang diamati.

B. Lokasi Peneiitian.

Sesuai dengan apa yang teiah disampaikan pada bab pertama,

maka peneiitian ini mengambii lokasi di wiiayah Bandung Barat SMU

YWKA (Yayasan Wanita Kereta Api) Kota Bandung propinsi Jawa Barat,

untuk memperoieh informasi yang reievan dengan fokus peneiitian, maka

secara keseiuruhan gambaran lokasi peneiitian dapat dikemukakan di

(35)

1.Sekolah Menengah Umum (SMU YWKA)

Sekolah Menengah Umum YWKA yang dijadikan iokas, peneiitian,

di bawah naungan Darma Wanita YWKA sedangkan yang menjalankan

oprasionai dalam pelaksanaan kegiatan sekolah adalah dipimpinan oieh

seorang kepaia sekolah yang bertanggungjawab. Di lingkungan sekolah

iniiah diperoieh data dan informasi mengenai upaya-upaya kepemimpinan

kepala sekoiah daiam pengeloiaannya yang sesuai dengan masaiah dan

tujuan peneiitian. Upaya- upaya kepemimpinan kepaia sekoiah yang

dimaksud dalam tulisan in. adalah mengenai kepemimpinannya yang

dilaksanakan oieh setiap kepala sekolah dalam pengeloiaannya sekolah.

Daiam pengeloiaannya, kepala sekoiah sebagai pejabat formal,

sebagai manajer,sebagai seorang pemimpin, sebagai pendidik, sebaga,

kepala staf.dan sebagai penanggung jawab atas pelaksanaan di sekolah,

baik terhadapYayasan wanita Kereta api maupun kepada pemerintah

serta kepada masyarakat pada umumnya.

Sekolah Menengah Umum (SMU)YWKA yang berstatus disamakan

yang menjadi lokasi peneiitian, sedangkan kinerja kepala sekolahnya

tergolong cukup baik. Sedangkan subjek yang menjadi sumber data akan

diambil upaya-upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas

pendidikan.

2. Kantor Dinas Wiiayah Propinsi Jawa Barat

(36)

dan penataran yang pernah diikutinya oleh kepala sekolah yang

merupakan studi dokumenter. Dalam hal ini dihubung, Kapala Dinas Kota

Bandung selanjutnya memperoieh informasi yang berkaitan dengan

masaiah proses pembinaan kepemimpinan kepala sekoiah, dilaksanakan

wawancara dengan para pejabat setempat yang berkaitan seperti

para pengawas.

3. Kantor Depdikbud Kota Bandung

Kantor in. sebaga. kantor yang mempunyai tugas melaksanakan

sebagaian tugas Kantor Wiiayah Depdikbud kota Bandung Propinsi Jawa

Barat yang merupakan koordinator bagi Sekolah Menengah Umum(SMU),

maka pada kantor ini diperoieh data yang ada kaitannya dengan urusan

kepegawaian dan personii khususnya bagi karyawan guru ataupun

kepaia sekolah .

Disamping lokasi tersebut di atas menjadi tempat peneiitian

juga peneiiti melakukan pertemuan dengan responden di rumahnya

seiain di tempat kerjanya / sekolah, hal ini dilakukan disamping

siiaturahmi juga pendekatan -pendekatan secara kekeluargaan , agar

dapat member,' data yang bebas tanpa pengamh dari pihak lain.

Disamping kepala sekoiah, juga guru-guru dan pejabat lain yang dianggap

dapat memberikan informasi yang berguna yangada kaitannya dengan

data yang diperiukan dikunjungi secara kekeluargaan, sehingga

terciptanya hubungan baik dengan subjek peneiiti dan data yang diberikan

(37)

C. Subjek Peneiitian

Pada bagaian pertama teiah d.jelaskan bahwa peneiitian mi

mengambii (okas, di Wiiayah Kota Bandung bagian Bandung Barat

tepatnyadiKecamatan Andir Keiurahan Garuda Jaian Eiang ii No 3

yakn. d, SMUYWKA dengan status Disamakan, yang d, bawah naungan

Yayasan Darma Wanita PJKA ,yang menjadi subjek atau responden

utama iaiah kepaia sekoiah seiain juga para guru, karyawan dan

Ketua Yayasan nya sendiri.

Kemudian untuk mendukung data primer dan pihak kepaia sekoiah,

juga informasi ditelusuri terhadap pihak-pihak yang ada kaitannya

dengan kepemimpinan kepala sekoiah SMU YWKA,hal ini untuk

mengetahui sejauh mana upaya-upaya kepaia sekoiah daiam

melaksanakan kegiatannya.yang d.pandang kepaia sekoiah itu sebagai

pejabat formal, sebaga. Manajer, sebaga. seorang pemimpin, sebagai

pendidik, juga sebagai stap. Di samping data dan informas, tentang

pengelolaan sekoiah, kepada kepaia sekoiah dimintakan pandangan

tentang kepemimpinannya.

Subjek peneiitian ini dengan maksud untuk memperoieh data

yang sesuai dengan fokus peneiitian. Subino Hadisubroto [1988:1]

Mengemukakan bahwa :

"

peneiiti kuaiitatif tidak akan memuiai dengan

menghitung atau memperkirakan banyaknya popuias. dan kemudian menghitung proporsi

sampeinya sehingga dipandang sebagai yanq

(38)

Sejalan dengan pendapat di atas , daiam proses penentuan

banyaknya subjek peneiitian atau responden tidak dapat d.tentukan

sebeiumnya. Subjek peneiitian yang dipiiih semakin lama, semakin

terarah sesuai denganfokus peneiitian. Bila sudah dianggap cukup

memada., subjek peneiitian tidak lag, periu d.perbesarkan. Dengan

demikian, yang menjadi subjek penei.tian in. adalah kepaia sekolah

Pemilihan kepaia sekoiah sebagai subjek atau responden didasarkan

pada pertimbangan :

" S ~ SLPenan"UnS ^b -

*"**"

2

^ S ^ T "

pen9e,olaan organesasi pend,d,kan <*•

3. Mengetahui

perkembangan

dan permasaiahan

pendidikan

secara menyeluruh di sekoiah yang dipimpinnya

TJT

™mberikan inf°rmaSi tentang barba9ai' teaman yang

sudah , sedang , maupun yang akan dilaksanakan.

Salah satu sifat metode kuaiitatif .alah memil.h referendum yang

berkembang terus sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu,

responden yang berkaitan dengan data yang terhimpun, dijadikan subjek

peneiitian. Jumiah data dan informasi dan kepaia sekoiah ditambah lagi

daridata dan informas, dari wakil kepala sekolah dan guru yang

terpiiih,tidak ditetapkan sebeiumnya. Jumiah subjek atau responden

yang diwawancarai terus berubah seiring dengan iengkap tidaknya

data.Dalam hal ini, peneiiti juga tidak dapat menggunakan personii

yang adap ada SMU YWKA yang teiah ditetapkan.terutama mereka yang

(39)

wawancara dilakukan beruiang-uiang dengan para respond^^^

%X

I!

yang benar-benar akurat.

\\

°i

&V'r

d^

? •

\\ ^ •*** .,*•• //

u Tehnik Pengumpuian Data dan Pengeioiaan Data

1. Tehnik Pengumpuian Data

Kegiatan yang dilakukan daiam usaha mengumpuikan data meiiputi

iangkah-iangkah sejak dari persiapan pelaksanaan pengumpuian data

sampai data itu dikiasifikasikan dan dikonstruksikan daiam penuiisan ini .

Rangka. keg.atan yang d.gunakan daiam mengumpuikan data adaiah

observasi, wawancara dan stud, dokumentasi . Ket.ga tehnik tersebut

digunakan dalam peneiitian in, dengan harapan dapat saiing meiengkap,

daiam memperoieh data yang diperiukan.

1. Observasi

Sesuai

dengan

pendekatan

peneiitian

naturalistik

dan

pengumpuian data secara grounded.maka tehnik observasi merupakan

tehnik pengumpuian data yang utama. Dengan observes," diharapkan

dapat memperoieh data yang benar-benar alami dan berbagai upaya

kepemimpinan kepaia sekoiah. Peneiiti secara iangsung mengadakan

observasi terhadap keadaan kepemimpinan kepala sekolah, seperti

periiaku,pendapat,perseps.,sikap dan iain-iainnya berdasarixan pandangan

subjek yang diteliti, apaiag, dalam hal ini dengan adanya otonomi daerah

dan menyongsong Manajemen Berbasis Sekolah. Betul-betul dituntut

(40)

Patton (1980) yang disarikan oieh Nasut.on (1988:59-60) mengemikakan

sebagai berikut :

1' konteks cS,fI,"' iaflan9f Peneiiti iebih mam?u memaham,

Konteks data dalam keseiuruhan situas,

2) £K5T 2T

—^™

^ ' menggunakan

3) £3 'oTng ^n" ^ " h3! ^

kUran9 ataU

^

4) temnnLn8P? kmenemukan hal " hal V^g sed.anya tidak akan

_ terungkap oieh responden daiam wawancara

e! nfEjS'n d3Pat menemukan hai" "a! diiuar persepsi responden

teaDr,fa7^e,tlt,dakhanya dap9t men99"nakan pengamatan

tetap, juga memperoien kesan-kesan pribadi.

Sesuai dengan masaiah yang d.teiiti, maka data yang akan

dikumpuikan meiaiu, observasi meiiputi hai- hai sebaga. ber.kut:

1. Mendesknpsikan dan menganai.sa terhadap upaya kepaia sekoiah

daiam membina, memb.mbing, dan memotivasi terhadap bawahannya.

2. Mendesknpsikan dan menganalisa upaya kepaia sekoiah tentang

peranan sebagai pemimpin pendidikan daiam mengeioia SMU

YWKA Bandung

3. Mendesknpsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kepem.mp.nan

kepaia sekoiah SMU YWKA daiam mengeioia sekoiahnya.

4. Mendesknpsikan dan menganalisa pendekatan yang digunakan

kepaia sekoiah daiam meningkatkan kualitas pendidikan di SMU

YWKA.

5. Mendeskripsikan dan menganalisa hubungan kerjasama yang dijaiin

(41)

6. Mendeskripsikan tentang penerapan Visi dan Misi yang dilakukan

Kepala Sekoiah terhadap bawahannya.

7. Mendeskripsikan kendala yang dihadapi kepaia sekolah dalam

membinaan para bawahannya.

Data tentang upaya kepaia sekolah sebagai administrator dalam

rangka meningkatkan kualitas pendidikan yang tertuang , maka

akan dikumpulkan guna melihat keiemahan, kekuatan, peluang dan

tantangan terutama dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan

di tingkatan Sekoilah Menengah Tingkat Umum yang Khususnya di

SMU YWKA dari temuan yang dianalisis atau ditafsirkan berdasarkan

teori yang reievan.

2 Wawancara

Dari hasii obeservasi diadakan di atas, mencerminkan berbagai

upaya kepala sekolah yang bersifat visiai. Namun untuk memperoieh

makna, atau mencari rasionalisasi dari munculnya upaya tersebut periu

diwawancarai terhadap responden. Tehnik pengumpuian data dengan

wawancara dalam penei.tian kuaiitatif merupakan tehnik pengumpuian

data yang harus digunakan secara terpadu dengan observasi.

Wawancara dilakukan dengan cara yang tidak berstuktur, dimana

responden mendapat kebebasan dan kesempatan untuk mengeluarkan

pendapat-pendapatnya yang awalnya bersifat umum dan belum terfokus

(42)

permasalahan dari satu pokok kepada masaiah yang lain , yang

masih ada kaiatannya dengan askpek-aspek masaiah peneiitian.

Daiam wawancara ini, peneiiti menyediakan pedoman wawancara

yang teiah dipersiapakan, meskipun daiam pelaksanaannya tidak selalu

terikat pada pedoman tersebut. Secara garis besarnya yang sesuai

dengan masaiah peneiitian, data yang ingin dikumpuikan antara lain :

1- Upaya yang bagaimana yang dilaksanakan kepala sekoiah dalam

membina, membimbing dan memotivasi bawahannya.

2. Bagaimana upaya kepala sekolah terhadap perannya sebagai

pemimpin pendidikan daiam mengeioia SMU YWKA

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepemimpinan kepala

sekolah dalam mengeiola sekoiah

4. Pendekatan yang bagaimanakah yang digunakan kepala sekolah

dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMU YWKA.

5. Hubungan kerjasama yang bagaimana yang dijaiin Kepala Sekolah

dengan Pengurus Yayasan YWKA dan Dinas.

6. Apa yang dilakukan Kepala Sekolah dalam menerapkan Visi dan

Misi terhadap bawahannya.

7. Kendala yang bagaimana yang dihadapi kepala sekolah dalam

membina para bawahannya.

Tujuan pengumpuian data tersebut

adalah untuk memperoieh

keterangan secara terperinci dan mendalam mengenai pandangan

kepaia sekolah tentang pembinaan, tugas dan tanggung jawab serta

(43)

meningkatnya kualitas pendidikan di sekolah khususnya di SMU YWKA.

Kegiatan wawancara ini dirumuskan yang sesuai dengan konteks

permasalahan, sedangkan kegiatan wawancaranya sering dilakukan

secara beruiang-uiang sampai memperoieh gambaran secara menyeluruh

terhadap fokus peneiitian. Data pertama mengandung sifat non directive

yaitu menurut pikiran dan perasaan responden. Kemudian daiam kegiatan

salanjutnya data bersifat directive yaitu disesuaikan dengan permasalahan

yang sedang diteliti.

3. Stud. Dokumentasi

Dalam peneiitian kuaiitatif kebanyakan data diperoieh dengan

melalui nara sumber manusia (humanresourc) melalui observasi dan

wawancara, akan tetapi ada pula sumber bukan manusia, diantaranya

adalah dokumen. Dalam peneiitian ini dokumen dapat dijadikan bahan

triangulasi untuk mencek kesesuaian data. Adapun perolehan data

daiam

peneiitian ini, juga dilakukan melalui berbagai dokumen

tentang upaya kepemimpinan kepala sekolah, seperti

program

kerja kepala sekolah, catatan / natula rapat sekolah, data pribadi

responden, tingkat

pendidikan kepala sekolah, pengaiaman dan

penataran- penataran yang pernah diikutinya
(44)

kegiatan wawancara, observasi dan studi dokumentasi peneiiti juga

menggunakan kamera dan tape recorder sebagai aiat bantu

dalam pengumpuian data. Tetapi dalam hal ini peneiiti tidak lupa mencatat

informasi yang non verbal. Pencatatan ini dimaksudkan untuk memperoieh

gambaran untuk mempermudah dalam mengungkapan makna yang

diungkapkan oieh responden.

Tahap-tahap dalam peneiitian kualitataif secara garis besarnya

dapat dibedakan atas tiga bagian yang menurut Nasution (1988:

33 - 34) di antaranya :

1. Tahap Orientasi; 2. Tahap Eksplorasi :

3. Tahap Memberchek.

1. Tahap Orientasi

Tahap ini bertujuan untuk memperoieh gambaran yang iengkap

dan jeias mengenai masaiah yang hendak diteliti. Hal ini sekaligus

untuk memantapkan dan menentukan fokus peneiitian

berikut nara

sumbemya. Padatahan ini peneiiti mengadakan persiapan pengumpuian

data dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut;

a. Melakukan pra survey dengan

mengamat, berbagai

situasi

yang teqadi pada kegiatan sehari-hari kepala sekolah sebaqai

pemimpin pendidikan . y

b. Memilih lokasi peneiitian untuk memudahkan pelaksanaan keqiatan

wawancara dan mencari permasalahan yang unik dan menarik untuk diteliti.

c. Menyusun rancangan peneiitian sebagai salah satu langkah awal

(45)

d. Menyiapkan perlengkapan peneiitian, seperti

pedoman penilaian

dokumentasi observasi, pedoman wawancara serta alat bantu

lain seperti tape recorder dan kamera.

e. Mengurus perijinan untuk mengadakan peneiitian

2. Tahap Ekspiorasi

Daiam pengumpuian data yang sesuai dengan kegiatan

upaya-upaya kepala sekolah daiam meningkatkan kualitas pendidikan di

tingkata Sekoiah Menengah Umum khususnya di SMU YWKA yang

sesuai dengan ketentuan dan persetujuan Pembimbing, maka int.

kegiatan ini yang dilakukan meiiputi antara lain :

1) Mengumpuikan dasar dan

kebijakan

kegiatan-kegitan kepala

sekoiah dalam menjalankan kepemimpinannya sebagai administrator pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan

2) Mengobservasi pelaksanaan kegiatan pembinaan kepala sekolah

selaku pemimpin pendidikan terhadap Staf, Guru-guru dan karyawan

Muiai dan perencanaan, pelaksanaan sampai proses pengawasan

dan penilaian.

(3) Mengobservasi sejauh mana hubungan dalam bekerjasama antara

kepala sekolah dengan orang tua siswa dan masyarakat

(4) Melakukan wawancara dengan responden mengenai hal-hal yang

ada

kaitannya dengan peneiitian

ini, selama informasi yanq

dibutuhkan dianggap teiah cukup lengkap.

3. Tahap Member check

Dalam membercheck ini semua data dan informasi yang teiah

dikumpuikan dicek ulang untuk mengecek keabsahannya, guna melihat

sejauhmana kelengkapan atau kesempumaan serta vaiiditasnya data

yang diperoieh. Langkah-langkah kegiatan ini antara lain :

1) Mengecek kembali data yang sudah terkumpul, dari mulai sumber hasii observasi, wawancara sampai dengan data hasii dokumentasi

2) Meminta data ulang apabila memang dibutuhkan dan memang

(46)

3) Meminta penjeiasan pada pihak terkait tentang kepemimpina

kepala sekoiah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

Untuk iebih lengkapnya lag. daiam pengumpuian data , maka

peneiiti menyusun kisi - kisinya untuk menjadi pedoman wawancara sebagaimana pada tabel halaman berikut ini :

Pedoman Pengumpuian Data

No. rr Tujuan Pengumpuian Data Mengetahui upaya kepala sekolah daiam membina bawahannya

Data yang diperiukan

Dalam upaya membimbing

bawahannya sebagai rekan

kerja Respond e n Teknik Mengetahui peranannya sebagai pemimpin pendidikan Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinannya

Pendekatan kepala sekolah

terhadap bawahan bersifat

pribadi, pri.aku maupuan

pendekatan yang bersifat

keontingensi dan situasi

KS KS Pembinaan kemampuan terbatas/minim pengaiaman

terhadap j KS guru yang

wawasan dan

Pembinaan terhadap sifat-sifat

bawahan yang berbeda latar

belakang

Visi-misi kepala sekolah dalam

melakukan pembinaan

Upaya kepala sekolah sebagai

pemimpin dalam mengeiola SMU YWKA:

- Pendidikan tambahan seperti

penataran menunjang untuk

melaksanakan tugas sebagai

kepala sekoiah

Motivasi untuk melaksanakan

tugas dan fungsinya sebagai

kepala sekolah

Pendidikan terakhir reiefan

tidaknya dengan tugas sebagai

kepala sekolah

Hambatan-hambatan yang

dihadapi sekolah dapat tertatasi

Cara menggunakan periiaku dalam menggunakan prilaku

(47)

Mengetahui kerja

sama kepala sekolah

dengan an anggota

intern /ekstern

Mengetahui kendala yang dihadapi daiam

membina

bawahannya

Faktor-faktor yang

mempengaruhi upaya kepala sekolah dalam mengeiola

sekoiah

Meniaiitas bawahan

mempengaruhi terhadap upaya

sekolah

sekolah

dalam mengeiola

Suasana kerja mempengaruhi

terhadap upaya sekolah

Hubungan kerja sama yang

dilakukan kepala sekolah dalam mengeiola sekolah

Upaya yang dilakukan pengeioiaan daiam hubungan

dengan yayasan/ Kandep

Kegiatan yang dilakukan dalan

meningkatkan hubungan

kerjasama dengan pengawas, kepala sekolah Iainnya dan

masyarakat

Kendala dalam pendidikannya

sesuai tidak nya dengan tugas

Kendala beradaftasi dengan KS

bawahan beraneka ragam sifat,

watak, pendidikan dan latar

belakang yang berbeda

Prestasi guru

terhadap pembinaan yang dilakukan oleh

kepala sekoiah

Dampak pembinaan I Berhasil melaksanakan tugas kepala sekolah j mengajar terhadap siswa

terhadap guru dalam j aktivitas proses j

beiajar !

Kendala dalam masaiah

lingkungan yang berpengaruh

terhadap kepemimpinan

Semakin berprestasi dengan adanya pembinaan yang

dilakukan kepala sekolah

Menjadi motivasi dengan adanya pembinaan dari kepala

sekolah

Menjadi beban dengan adanya

pembinaan dari kepala sekolah

Materi yang disampaikan kepada sisiwa tercapai sesuai

target kurikulum

Antara input dengan output

sesuai dengan prestasi siswa

(48)

KS = Kepaia Sekolah

G = Guru

W = Wawancara O = Observasi

D = Dokumentasi

D. Tehnik Pengeioiaan Data

Sesuai dengan apa yang teiah diulas bahwa peneiitian ini bersifat

deskripsi kuaiitatif, di mana pengoiahan dan penafiran data yang teiah

dikumpuikan dan diproses melalui perbandingan melalui teori - teori

atau petunjuk, maka dievaiuasi kondisinya sesuai dengan kondisi

realistis mengenai upaya kepala sekolah sebagai administrator dalam

rangka meningkatkan kualitas pendidikan di saiah satu sekoiah

menengah umum swasta di kota Bandung. Untuk kepentingan itu

peneiiti melakukan sendiri menggali data dan informasi secara

langsungdari nara sumber yang representatif tanpa memberi suatu

perlakuan seperti pada peneiitian eksperimen. Maksud pendekatan ini tiada lain agar dapat diperoieh suatu gambaran tentang fenomena

periiaku peranan seseorang dalam pengembangannya dalam melakukan

kegiatannya.

Tehnik kuaiitatif ini dengan maksud untuk mengungkapkan upaya-upaya yang dilakukan oieh kepaia sekolah daiam rangka meningkatkan

(49)

dan rintangan yang periu di hadapi . Maka dengan upaya - upaya

kepala sekolah hal ini berupaya untuk di atasi.

Upaya-upaya kepala sekolah yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkatan sekoiah menengah tingkat umum

yang akan dianalisis dengan melihat kekurangan, kelebihan, dan

kekuatannya dalam melaksanakan tugasnya Hai ini dengan melakukan

kegiatan pendekatan SWOT / KKPT.

Data yang dikumpuikan dalam peneiitian ini dengan analisis

data kuaiitatif yang hakekatnya tidak satu cara tertentu yang

dapat diikuti untuk dijadikan pedoman daiam menganaiisis data. S.

Nasution (1988:126) mengemukakan bahwa "Analisis data kuaiitatif adalah proses menyusun data berarti menggolongkannya daiam poia,

thema, atau katagori agar dapat ditafsirkan '. Dengan demikian daiam

proses analisis data kuaiitatif memeriukan daya kreatif dan kemampuan

inteiektuai yang tinggi dari peneiiti untuk mengeiola data tersebut,

sehingga diketahui datanya.

Subino Hadisubroto (1988:20) mengemukakan sebagai berikut:

" dalam analisis data kuantitatif, metodenya

sudah jelas dan pasti, sedangkan dalam analisis

data kuaiitatif metode seperti itu belum tersedia.

Peneiitian yang berkewajiban menciptakannya sendiri. Oieh sebab itu ketajaman dan ketepatan analisis

data kuaiitatif ini sangat tergantung kepada ketajaman melihat data oleh peneiiti serta kekayaan

pengaiaman dan pengetahuan yang teiah dimiliki

peneiiti."

Berpedoman pada konsep analisis data kuaiitatif tersebut, maka

(50)

maknanya . Menyusun

data tersebut berarti menggolongkan ke

daiam poia,tema .unit atau kategori. Data yang diperoieh dari banyak

sumber , diseieksi dan dibandingkan , kemudian dimasukkan ke dalam

saiah satu unit atau kategori . Tafsiran atau interprestasi menggambarkan

prespektif atau pandangan peneiiti dalam menyusun dan menjelaskan unit

atau kategori yang dapat menghubungkan berbagai konsep

, dan

memberikan makna kepada analisis unit atau kategori tersebut . Data

yang dikumpuikan dalam peneiitian ini diolah dan dianalisis dengan

berpedoman kepada cara -cara yang disebutkan diatas .Adapun Iangkah

- iangkah yang peneiitian lakukan daiam pengoiahan dan analisis data

adalah sebagai berikut:

1) Setiap data yang dikumpuikan peneiitian , mengandung berbaqai

informasi tentang berbagai hai dan masaiah yang berbeda Oieh karena itu iangkah pertama yang digunakan adalah menentukan fokus

peneiitian tertentu .

2) Mengorganisasikan data menurut masing - masing fokus peneiitian

Data yang diperoieh dari kepala sekolah , guru , wakil kepala sekolah

. Data tersebut diperoieh melalui observasi dan wawancara

3) Dalam

proses analisis ini peneiiti melakukan pengujian atas

kesimpuian yang teiah diambil dan membandingkan dengan

tion-teon yang reievan serta petunjuk kegiatan pembinaan

Pemantapan pengujian kesimpuian dihubungkan dengan data

awal melalui kegiatan member check , sehingga akan menghasiikan suatu peneiitian yang berarti.

E. Pengujian Tingkat Vaiiditas Data

Tingkat bermakna proses maupun hasii suatu peneiitian kuaiitatif ini

tergantung pada : a) kreadibiiitas (vaiiditas internal), b)Transferbilitas

(vaiiditas eksternai), c) Dependabiiitas (realibiiitas). Dan konverbilitas

(51)

diusahakan dapat memenuhi kreteria-kreteria tersebut. Yang sesuai dengan konsep Nasution dan Mugahdjir (1990) dengan mengutamakan

kebermaknaan data sehingga mempunyai arti yang dapat dipercaya.

1. Kredibilitas

Kredibilitas merupakan ukuran tentang kebenaran data yang dikumpuikan . Maka dalam hai ini peneiitian melakukan kegiatan : a.

mengecek kebenaran data dengan cara membandingkan antara data

yang diperoieh dengan nara sumber Iainnya , seperti dengan dosen

pembimbing, kepala sekola sendiri, para guru, stap pimpinan, dan para karyawan, b.Membicarakan dengan kolega guna memperoieh

penajaman analisis dan penafsiran data , seperti dengan teman -teman kuliah atau mereka yang sudah seiesai dalam pendidikan

pascasarjana , dan c. Menggunakana bahan kepustakaan sebagai

informasi untuk memahami konteks daiam peneiitian ini

2.Transferabiiitas

Daiam peneiitian ini yang menjadi inti untuk mengetahui sejauh

mana hasii peneiitian ini dapat diterapkan dalam situasi yang berbeda.

Maka kegiatan yang dilakukan antara lain mendeskripsikan dengan rincian mengenai kemungkinan penerapan peneiitian ini disekolah Iainnya,

terutama dalam memberikan rekomundas. dalam upaya kepala sekolah

dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkatan sekolah menengah

(52)

3. Depentabilitas dan Konfirbilitas

Untuk menjaga kebenaran hasii peneiitian ini dilakukan "audit trail",

yakni dengan melakukan pemeriksaan untuk meyakinkan bahwa hai-hai

yang diiaporkan memang demikian kejadiannya, untuk kepentingan ini

dilakukankegiatan seperti menyusun data yang diperoieh,

baik data

mentah maupun hasi lanalisa dan sintesa data sehingga tingkat ketelitian

akan menimbulkan keyakinan bahwa benar proses pembinaan selama ini merupakan kegiatan realita. Hai in. dilakukan dengan bantuan dosen

pembimbing.

Demikianiah rambu-rambu yang dilakukan daiam prosedur

peneiitian ini yang kebermaknaan data sehubungan dengan problem

yang teiah disampaikan pada bab terdahuiu. Akan tetapi mungkin saja

(53)
(54)

B A B V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMUNDASI

Padabab ini mengemukakan kesimpuian,

impiikasi,

dan

rekomendasi yang didasarkan pada hasii peneiitian. Kesimpuian disini

lebih merupakan pemaknaan secara terpadu terhadap seluruh has..'

peneiitian yaitu mengenai "Kepemimpinan Kepala Sekolah Menengah

Umum (Stud, Kasus Upaya-upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan

Kuaiitas Pendidikan D, SMU YWKA Bandung)." Impiikasi merupakan

akibat dari hasii peneiitian atau tuntutan terhadap pihak-pihak utama yang

terkait daiam peneiitian ini. Pada sisi lain rekomundasi merupakan

impiikasi lebih ianjut hasii peneiitian, terutama bagi Kepemimpinan Kepaia

Sekoiah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMU YWKA Bandung

<fen

bagi kepala sekoiah sebagai pengguna hasii peneiitian.

A. Kesimpuian Hasii Peneiitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yakni sejauh mana

upaya kepala sekolah daiam meningkatkan kualitas pendidikan di

lingkungan SMU YWKA, menunjukan bahwa kepaia sekolah teiah

melakukan beberapa upaya daiam kepemimpinan yang berorientasi

kepada tugas, hubungan dan kepemimpinan dalam menjaiankan tugasnya

sebagai kepala sekoiah. Akan tetapi belum bersifat menyeluruh terhadap

(55)

konsep kepemimpinan yang efektif. Belum maksimalnya penerapan

upaya kepemimpinan kepala sekoiah tersebut, diduga faktor penyebab

utama yaitu beium memahami konsep-konsep kepemimpinan, dan faktor mater, penataran yang pernah diikuti masih beium dapat memberikan

pemahaman yang iebih tinggi atau komitmen terhadap tugas yang

menuntut dapat memberikan perlakuan yang lebih baik daiam

pengeioiaan sekoiah . Hai ini dikarenakan dengan iatar belakang

pendidikan yang bukan bidangnya.

Seianjutnya apabiia ditinjau dari sudut

setiap aspek upaya

kepemimpinan kepala sekoiah dalam pengeioiaan sekoiah tersebut, maka

ditemukan hai-hai sebagai berikut :

1. Upaya Kepaia Sekolah daiam Membina , Membimbing, dan

Memotivasi Bawahannya .

Secara umum dapat disimpuikan bahwa kegiatan yang dilakukan

oleh kepala sekoiah dalam membina , membimbing , dan memimpin

bawahannya daiam melaksanakan tugas dan peranannya daiam

pengeioiaan sekoiah teiah cukup dipahami, namun daiam pelaksanaan

nya dirasakan cukup berat. Upaya kepaia sekolah tersebut tergambar

dalam pernyataannya tentang pentingnya meningkatkan disiplin yang

sesuai dengan tuntutan masyarakat, tuntutan kemajuan teknoiogi

serta arus globalisasi yang memeriukan sumber daya manusia

(56)

memeriukan upaya kepala sekolah dalam mengatasi atau memecahkan

segala masaiah serta mencari jalan keluarnya dengan berbagai ide .

aktif dan kreatif kepala sekolah.

Begltu juga dalam upaya kepala sekolah terhadap fungsi dan

peranannya sebagai kepala sekolah diperoieh dengan mempelajari

buku pedoman umum penyeienggaraan administrasi sekolah, membaca

berbagai buku yang berkenaan dengan kepemimpinan kepala sekolah,

pengaiaman sebeiumnya menjadi kepala sekolah, pengarahan dari atasan

baik dari pengawas maupun dari yayasan sendiri. serta hasii

diskusi melalui wadah KKKS atau KKG.

Upaya kepala sekolah tentang tugas dan peranannya sebagai

pemimpin pendidikan, tampak pada

membina dan

membimbing

bawahannya kearah tujuan sekolah yaitu meningkatkan kualitas

pendidikan khususnya di SMU YWKA. Sebagai pemimpin pendidikan ,

kepala sekolah melakukan berbagai upaya seperti melakukan kerja

sama, memberikan motivasi, menerapkan kedisiplinan di berbagai

kegiatan serta mengadakan kerja sama dalam mengemban tugasnya.

Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan,

maka dilakukan pembinaan dan membimbing terhadap bawahannya

untuk memben kesempatan melakukan berbagai kegiatan

seperti

(57)

walaupun dalam pelaksanaannya tidak bisa selumhnya meiainkan

diiakukannya dengan cara bergiiir, hai ini untuk menghindari terhambatnya

proses beiajar mengajar yang berpengaruh terhadap meningkatnya

kuaiitas pendidikan yang seiaiu menjadi tuntutan orang tua siswa

khususnya dan masyarakat umumnya.

Seiain upaya kepaia sekoiah daiam membina dan membimbing

bawahannya, juga mengadakan pendekatan secara baik dengan

orang tua siswa , masyarakat, instansi dan sekoiah -sekolah terdekat

biasanya mengadakan pendekatan dengan sekoiah negeri

yang

berkualitas, hai ini diiakukan untuk dijadikan bahan perbandingan .

Sehingga tujuan sekoiah yang diinginkan dapat tercapai secara

efektif dan efesien yaitu meningkatnya kualitas pendidikan minimainya

sejajar dengan sekoiah negeri lebih baik lagi kaiau kualitasnya di

atas sekoiah negeri. Walaupun yang hai ini memeriukan perjuangan

. pengorbanan, kedisiplinan dan motivasi yang sungguh - sungguh.

Upaya kepaia sekolah yang positif terhadap tugas dan perannya

teriihat juga dari pemahaman mereka tentang pentingnya melakukan

penyaringan, penyederhanaan, atau pengubahan keadaan yang ada ke

arah pencapaian tujuan sekolah, dengan tidak mengabaikan tujuan

pendidikan yang teiah ditetapkan pemerintah . Menurut pernyataan kepala

(58)

Pada dasarnya kegiatan kepala sekolah dalam meningkatkan

kualitas pendidikan, dalam hai ini guru yang merupakan faktor utama

yang harus menjadi pemikiran dan perhatian kepala sekolah , karena

guru ikut andil dalam mewujudkan proses pendidikan yang berkualitas.

2. Upaya

Kepala Sekolah terhadap Peranannya

sebagai

pemimpin Pendidikan dalam Mengeiola SMU YWKA

Upaya kepala sekolah dalam pengelolaan pengajaran berorientasi

pada tugas, hubungan dan kepemimpinan. Seiain diiakukan melalui

sumber daya yang ada juga dilakukan kerja sama yang baik dengan

orangtua siswa, tokoh-tokoh masyarakat, dan instansi terkait. Kondisi

seperti itu berdampak dan berdaya dukung terhadap keberiangsungan

penyeienggaraan pengeioiaan sekolah.

Seiain itu pun guru mempunyai peran penting sebagai ujung

tombak,oleh karena itu daiam menyiapkan guru menghadapi perubahan

dan kemajuan dalam pendidikan dan teknologi dibutuhkan guru yang

berkualitas. Dalam hal ini tugas kepala sekolah selaku pemimpin

pendidikan harus mengadakan pembinaan yang sungguh - sungguh.

(59)

kualitas pendidikan adalah Dengan meningkatkan pengetahuan, iman

dan taqwa terwujudiah manusia sumberdaya yang baik. Hai ini

sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Abin Syamsudin Maksum

(1996: 167) yakni:

Dalam realitanya semangat dan kesadaran untuk menumbuh kembangkan diri ( kepribadian ) tidak selalu terjadi dengan sendirinya (secara instrinsik), melainkan harus diciptakan ikiim yang mendorong dan memaksa pengembangan suatu profesi itu dari iingkungannya

(secara ekstrinsik). y

Dengan demikian jelasiah bahwa untuk menghasiikan pendidikan

yang berkualitas memeriukan upaya kepaia sekoiah yang sungguh

-sungguh dalam memimpin bawahannya / para guru, hal ini yang

menentukan intensitas peranannya daiam

melakukan

kegiatan

pengeioiaan sekoiah. Dalam pengelolaan sekolah memeriukan beberapa

pendekatan yang dilakukan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan

diantaranya :

a. Upaya yang digunakan dalam strategi mengajar ialah memberikan

wewenang kepada guru bidang studi atau kelompok g

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai lembaga pendidikan yang bertekad mewujudkan pendidikan yang unggul dalam ketauhidan dan keilmuan serta menyelenggarakan pendidikan humanis religius sesuai

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kepemimpinan kepala sekolah, upaya-upaya dalam meningkatkan SDM, serta problem yang muncul dalam peningkatan

pendidikan, khususnya dalam hal kepemimpinan. b) Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan. pertimbangan dalam memimpin dan meningkatkan kualitas

Meningkatkan peranan kepala sekolah yang sangat penting adalah sebagai pemimpin pendidikan di sekolah, maka diperlukan adanya usaha yang dilakukan kepala sekolah untuk dirinya

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya. Keberhasilan suatu sekolah terletak pada kemampuan

Berdasarakan definisi istilah diatas, maka strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan pendidikan inklusif adalah upaya-upaya tertulis dalam jangka waktu satu tahun

setiap kegiatan sekolah. Sebagai manajer pendidikan kepala sekolah juga bersama dengan guru dan staf tata usaha menyusun rencana, baik rencana tahunan, semesteran bahkan

Upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk mengatasi kendala dalam meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Batang Hari yaitu dengan memberikan motivasi kepada guru