Shinta Rizki N, 2013
Penerapan Copy The Master Berbasis Perkembangan Intelektual Dalam Pembelajaran Menulis Teks PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER
BERBASIS PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA (Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
Shintia Rizki N. NIM 0907276
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
Shinta Rizki N, 2013
Penerapan Copy The Master Berbasis Perkembangan Intelektual Dalam Pembelajaran Menulis Teks 2013
PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER BERBASIS PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA (Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Oleh Shintia Rizki N.
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Shintia Rizki N. 2013
Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Shinta Rizki N, 2013
Penerapan Copy The Master Berbasis Perkembangan Intelektual Dalam Pembelajaran Menulis Teks dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
SHINTIA RIZKI N.
PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER BERBASIS PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA (Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Pembimbing I,
Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002
Pembimbing II,
Ida Widia, M.Pd. NIP 197310062008012004
Diketahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Shinta Rizki N, 2013
ABSTRAK
PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER BERBASIS PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA (Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Menulis teks berita merupakan salah satu kompetensi berbahasa dan bersastra kurikulum KTSP yang diajarkan kepada siswa SMP kelas VIII di mata pelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada studi pendahuluan, siswa mengalami kesulitan dalam menulis teks berita. Selain itu, ada anggapan dari sebagian guru yang menyatakan bahwa siswa belum mampu untuk menulis teks berita sehingga guru pun tidak tahu bagaimana cara mengajarkan menulis teks berita pada siswa. Peneliti menerapkan teknik copy the
master berbasis perkembangan intelektual. Penelitian ini mempunyai tiga
rumusan masalah, yaitu (1)bagaimana hasil pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10 Kota Bandung sebelum mengikuti pembelajaran menggunakan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual? (2)bagaimana hasil pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10 Kota Bandung setelah mengikuti pembelajaran menggunakan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual? (3)apakah penerapan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10 Kota Bandung? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10 Kota Bandung sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran menggunakan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual, serta keefektifan penerapan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual. Dengan menggunakan contoh teks berita yang sesuai dengan taraf perkembangan intelektual siswa, diharapkan siswa dapat dengan mudah menulis teks berita. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan desain penelitian Pretest-Postest Control Group Design. Kemampuan siswa dalam menulis teks berita tergolong rendah karena kedua kelas mendapatkan nilai rata-rata masing-masing 56,6 untuk kelas eksperimen dan 58,5 untuk kelas kontrol yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Tidak hanya itu, minat menulis teks berita pun rendah. Setelah menerapkan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual di kelas eksperimen, nilai rata-rata mengalami peningkatan menjadi 79,7 dan di kelas kontrol yang menggunakan metode berbeda juga mengalami peningkatan menjadi 67,7. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, teknik
ABSTRACT
COPY THE MASTER TECHNIQUE APPLYING
OF INTELECTUAL DEVELOPMENT BASED IN WRITING NEWS TEXT STUDY
(A Quasi-Experimental Research for Eighth Grade Students SMP Negeri 10 Bandung Academic Year 2012/2013)
V DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN...i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... .v
DAFTAR TABEL ... viii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Batasan Masalah... 6
1.4 Rumusan Masalah ... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 7
1.7 Anggapan Dasar ... 8
1.8 Hipotesis ... 8
1.9 Definisi Operasional... 9
BAB 2 PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER BERBASIS PERKEMBANGAN INTELEKTUAL 2.1Ihwal Menulis...10
2.1.1Pengertian Menulis...10
2.1.2Fungsi Menulis...11
2.1.3Tujuan Menulis...11
2.1.4Manfaat Menulis...12
2.1.5Tahap-tahap Proses Menulis...13
2.2Teks Berita...14
2.2.1Pengertian Berita...14
2.2.2Kriteria Layak Berita...15
vi
2.2.4Jenis dan Struktur Berita...18
2.3Pembelajaran Menulis Teks Berita dalam KTSP Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP...19
2.4Teknik Copy the Master Berbasis Perkembangan Intelektual...20
2.4.1Pengertian Teknik Copy the Master...20
2.4.2Pengertian Perkembangan Intelektual...21
2.4.3Tahapan Perkembangan Intelektual...22
2.4.4Kelebihan Teknik Copy the Master Berbasis Perkembangan Intelektual...23
2.4.5Kekurangan Teknik Copy the Master Berbasis Perkembangan Intelektual...23
2.5Pembelajaran Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Teknik Copy the Master Berbasis Perkembangan Intelektual...24
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian...26
3.2 Desain Penelitian...26
3.3 Teknik Penelitian...27
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data...27
3.3.2 Teknik Pengolahan Data...28
3.4 Instrumen Penelitian...35
3.4.1 Lembar Soal...35
3.4.2 Format Penilaian...36
4.4.3 Lembar Angket...39
3.5 Sumber Data...40
3.5.1 Populasi...40
3.5.2 Sampel...40
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Data...41
4.1.1Deskripsi Data Hasil Tes...42
vii
4.1.1.2Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen...54
4.1.1.3Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol...62
4.1.1.4Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen...71
4.1.2Data Hasil Angket...79
4.1.3Analisis Statistik Hasil Data...82
4.1.3.1Uji Reliabilitas Antarpenimbang 4.1.3.1.1Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Tes Awal Kelas Kontrol...82
4.1.3.1.2Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Tes Awal Kelas Eksperimen...85
4.1.3.1.3Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Tes Akhir Kelas Kontrol...89
4.1.3.1.4Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Tes Akhir Kelas Eksperimen...92
4.1.3.2Uji Normalitas Data 4.1.3.2.1Uji Normalitas Data Tes Awal Kelas Kontrol...95
4.1.3.2.2Uji Normalitas Data Data Tes Awal Kelas Eksperimen...98
4.1.3.2.3Uji Normalitas Data Tes Akhir Kelas Kontrol...100
4.1.3.2.4Uji Normalitas Data Data Tes Akhir Kelas Eksperimen...103
4.1.3.3Uji Homogenitas Varian 4.1.3.3.1Uji Homogenitas Data Tes Awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen...106
4.1.3.3.2Uji Homogenitas Data Tes Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen...107
4.1.3.4Uji Hipotesis...107
4.2Pembahasan Hasil Penelitian……….110
viii
5.2Saran...117
DAFTAR PUSTAKA
1
Shinta Rizki N, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006,
salah satu tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Oleh karena itu, dalam
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, peserta didik diharapkan dapat
menguasai empat komponen keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis.
Menulis sebagai bagian dari empat komponen keterampilan berbahasa saat
ini masih dianggap sulit. Banyak orang yang tidak mau menulis karena tidak tahu
cara memulainya. Yang lain tidak berani menulis karena takut gagal dan merasa
tidak mempunyai bakat. Seperti yang dikemukakan beberapa ahli bahwa menulis
memanglah tidak mudah karena erat hubungannya dengan proses-proses yang
mendasari bahasa. Namun, bukan berarti menulis menjadi sebuah keterampilan
yang tidak dapat dikuasai. Tarigan (1994: 1) mengatakan bahwa keterampilan
menulis hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak
latihan. Serupa dengan hal itu, Nadia (Leo, 2010: 20) menyatakan bahwa bakat
menulis memberikan kontribusi sekitar 5%; usaha, latihan, dan kerja keras
sebanyak 90%, sedangkan faktor keberuntungan 5%.
Para ahli pun mengungkapkan bahwa pembelajaran menulis di sekolah
belum mencapai hasil yang memuaskan, bahkan pembelajaran menulis seolah
dianaktirikan di negeri ini. Seperti diungkapkan Marahimin (1994: 5) bahwa
pembelajaran menulis memang rasanya tidak diberikan di sebagian besar
sekolah-sekolah, mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Di antara mereka
yang memberikan pelajaran itu, ada yang hanya memberikan teori-teorinya saja.
Banyak fakta yang ditemui di lapangan bahwa terdapat kendala yang
2
Shinta Rizki N, 2013
terkecuali dalam menulis teks berita. Menulis teks berita merupakan salah satu
kompetensi berbahasa yang terdapat dalam KTSP SMP kelas VIII semester 2.
Dengan adanya kompetensi menulis teks berita tersebut, siswa diharapkan mampu
menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas. Oleh karena itu, guru sebagai
fasilitator harus dapat memotivasi dan membantu siswa dalam pembelajaran
menulis teks berita.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti (2012) dengan guru bahasa Indonesia
dan siswa SMPN 10 Bandung, ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan
siswa kurang mampu menulis teks berita, yaitu: (1) banyak siswa yang mengeluh
kesulitan untuk memulai tulisannya, (2) kurangnya latihan menulis yang
menyebabkan tulisan siswa tidak padu dan sistematis, (3) siswa kurang mampu
mengembangkan unsur-unsur pengembangan berita terutama unsur mengapa
(why) dan bagaimana (how), (4)di sekolah guru lebih sering menggunakan model
ceramah atau model penugasan dalam kegiatan belajar mengajar, (5) guru
beranggapan perkembangan intelektual siswa belum sampai dan mampu untuk
keterampilan menulis teks berita.
Temuan di lapangan, terdapat guru yang tidak memberikan pembelajaran
menulis teks berita sesuai Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan dalam KTSP.
Guru menganggap bahwa siswa SMP kelas VIII belum mampu untuk menulis
teks berita sehingga pembelajaran hanya berkutat pada membandingkan
unsur-unsur yang berada dalam teks berita. Adapun guru yang memberikan
pembelajaran menulis teks berita, ia kurang tahu mengenai tahap perkembangan
intelektual siswanya. Seperti yang peneliti temukan saat observasi pembelajaran
menulis surat pembaca, guru memberikan contoh/model surat pembaca yang
isinya terdapat kata-kata yang sulit bagi siswa sehingga siswa kurang berminat
dalam mengikuti pembelajaran dan menganggap sulit pembelajaran menulis.
Mengenai tahap perkembangan intelektual, Haryanto (2007)
mengungkapkan dalam jurnal penelitiannya ternyata berdasarkan hasil observasi
dan pengolahan hasil TOLT untuk tiap kategori sekolah disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang berarti antara pembelajaran yang dilaksanakan dengan
3
Shinta Rizki N, 2013
tidak mengetahui tahap perkembangan intelektual siswanya. Hasilnya, tahap
perkembangan intelektual siswa SMP sebagian besarnya belum mencapai tahap
operasi formal seperti yang diungkapkan Piaget.
Menurut Piaget (1988: 165), seharusnya remaja berusia sekitar 11 atau 12
tahun berada pada taraf ketiga perkembangan intelektualnya, yakni taraf operasi
pemikiran formal. Lebih lanjut Piaget mengungkapkan bahwa dalam lingkungan
budaya yang maju, operasi-operasi itu membentuk satu sistem struktur-struktur
pemikiran sampai stabil pada usia kira-kira 14 atau 15 tahun yang dicirikan oleh
perkembangan operasi formal dan abstrak. Hal ini pun dipertegas Papalia, Old,
dan Feldman (Desmita, 2012: 107) bahwa secara umum karakteristik remaja pada
tahap operasi formal sudah memiliki kemampuan untuk berpikir secara abstrak
dan hipotesis. Selain itu, remaja yang berada pada tahap operasi formal pun sudah
dapat mengintegrasikan apa yang telah mereka pelajari dengan tantangan masa
mendatang, serta mampu berpikir sistematik. Mereka pun dapat menghargai lebih
baik metafora dan alegori sehingga ia bisa menemukan makna yang lebih kaya
dan literatur.
Berdasarkan temuan penelitian yang dilakukan Haryanto, dapat disimpulkan
bahwa memang tahap operasi formal muncul pada usia 14 atau 15 tahun seperti
yang diungkapkan Piaget, yakni pada masa SMP kelas VIII. Namun, walaupun
sudah ditemukan ada siswa yang berada di tahap operasi formal, tetapi secara
keseluruhan persentasenya masih rendah. Hal ini didukung sejumlah penelitian
pun menunjukkan terdapat lebih banyak variasi individual pada pemikiran
operasional formal daripada yang dibayangkan Piaget. Santiock (Dasmita, 2012:
109) mengungkapkan bahwa hanya kira-kira satu dari tiga remaja muda yang
menggunakan pemikiran operasional formal. Artinya, siswa SMP masih berada
dalam tahap perkembangan intelektual operasi konkret yang masih kesulitan
berpikir sistematis dan mencerap kata-kata yang dianggap sulit.
Jika teori Piaget dan hasil penelitian Haryanto dikaitkan dengan
pembelajaran menulis teks berita, hal ini sesuai dengan temuan peneliti di
lapangan bahwa siswa SMP kelas VIII sebagian besar masih berada dalam tahap
4
Shinta Rizki N, 2013
berpikir sistematis, masih kesulitan memulai menulis dan mengembangkan unsur
bagaimana (how) dan mengapa (why) dalam teks berita. Selain itu, motivasi siswa
dalam menulis pun seringkali mengendur ketika teks berita yang dijadikan contoh
terdapat kata-kata yang tidak dipahaminya. Belum lagi ketidaktahuan guru dalam
memahami tahap perkembangan intelektual siswanya, menyebabkan pembelajaran
menulis teks berita belum sesuai dengan yang diharapkan.
Oleh karena itu, guru harus mampu memotivasi siswa agar mempunyai
kemauan dan kemampuan untuk menulis. Selain itu, guru pun harus mampu
mencari alternatif pembelajaran dan menentukan metode atau teknik yang sesuai
untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan metode atau
teknik yang beragam, tepat, dan memudahkan siswa untuk pembelajaran menulis
teks berita, hal itu akan memotivasi siswa sehingga dapat mengembangkan
kemampuannya dalam menulis teks berita.
Penelitian mengenai teks berita sudah banyak dilakukan dengan penerapan
metode atau teknik yang beragam. Contohnya, penelitian mengenai teks berita
yang diteliti oleh Rizkiana (2010) dengan menggunakan pendekatan kontekstual
komponen pemodelan. Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan contoh
atau model teks berita saat pembelajaran untuk memudahkan siswa menulis teks
berita. Hasil penelitian tersebut ternyata memang berhasil dapat meningkatkan
kemampuan siswa menulis teks berita. Namun, kelemahan dari komponen
pemodelan ini adalah jika teks berita yang dijadikan contoh tersebut kurang baik
dari segi bahasa dan tidak memenuhi unsur-unsur yang seharusnya terdapat dalam
berita, tentu hal ini tidak sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam
pembelajaran menulis teks berita. Selain itu, apabila isi teks berita yang dijadikan
model tersebut tidak sesuai dengan perkembangan intelektual siswa, hal ini
menjadi kesulitan baru bagi siswa untuk memahami teks berita.
Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba mencari alternatif yang
tepat agar siswa termotivasi untuk menulis teks berita sehingga diharapkan
nantinya siswa akan menjadikan kegiatan menulis sebagai habits (kebiasaan) yang
5
Shinta Rizki N, 2013
Untuk memudahkan siswa dalam memulai menulis teks berita, ada sebuah
teknik yang dapat digunakan untuk penulis pemula, yakni teknik copy the master.
Teknik copy the master ini digagas oleh Marahimin (1994) dan diterapkan dalam
bukunya Menulis Secara Populer. Dalam praktiknya, teknik copy the master ini
memberikan kesempatan untuk siswa meniru tulisan dari teks yang dijadikan
master/model.
Penelitian mengenai teknik copy the master pernah dilakukan oleh Utami
(2009) untuk pembelajaran menulis cerpen. Dalam penelitian Utami, teknik copy
the master mengalami pengembangan, yakni copy the master modifikasi yang
dalam praktiknya meminjam ending dari sebuah cerpen yang dijadikan master.
Terbukti dalam penelitian tersebut, dengan teknik copy the master modifikasi,
keterampilan siswa dalam menulis cerpen meningkat.
Oleh karena itu, peneliti berminat untuk meneliti pembelajaran menulis teks
berita dengan teknik copy the master tersebut. Penelitian yang akan dilakukan
peneliti, yakni dengan memberikan contoh (master) teks berita yang isinya sesuai
dengan tahap perkembangan intelektual siswa.
Berdasarkan berbagai pengembangan materi teknik copy the master dan
hasil pengamatan peneliti terhadap penelitian terdahulu, serta berbagai temuan di
lapangan, peneliti menyimpulkan bahwa salah satu pengembangan yang dapat
menstimulus ide dan menumbuhkan motivasi siswa adalah dengan cara
memberikan contoh (master) teks berita yang sesuai dengan tahap perkembangan
intelektual siswa. Teks berita yang dijadikan contoh, misalnya teks berita yang
terdapat dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat rubrik Belia. Selain isinya berkaitan
dengan dunia remaja, dari segi bahasanya pun baik dan mudah dipahami serta
memenuhi unsur-unsur berita.
Peneliti menyebut teknik tersebut sebagai teknik copy the master berbasis
perkembangan intelektual. Teknik copy the master berbasis perkembangan
intelektual ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Dengan teknik copy the
master berbasis perkembangan intelektual, siswa dapat mudah menulis teks berita
dengan meniru pola kerangka, teknik penulisan, ataupun gaya bahasa dari teks
6
Shinta Rizki N, 2013
Berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti memberi judul penelitian ini, “Penerapan Teknik Copy the Master Berbasis Perkembangan Intelektual dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 10 Kota Bandung)”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1) Siswa kesulitan memulai dan menuangkan ide dalam menulis, termasuk
menulis teks berita.
2) Siswa kesulitan mengembangkan unsur 5W+1H yang terdapat dalam teks
berita.
3) Guru kurang memberikan variasi metode atau teknik untuk pembelajaran
menulis.
4) Guru tidak memahami tahap perkembangan intelektual siswa.
1.3Batasan Masalah
Karena luasnya ruang lingkup yang tergambar pada latar belakang masalah,
penelitian ini dibatasi pada pembelajaran menulis teks berita dengan
menggunakan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut.
1) Bagaimana hasil pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10
Kota Bandung sebelum mengikuti pembelajaran menggunakan teknik copy the
master berbasis perkembangan intelektual?
2) Bagaimana hasil pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10
Kota Bandung setelah mengikuti pembelajaran menggunakan teknik copy the
7
Shinta Rizki N, 2013
3) Apakah penerapan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual
efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII
SMPN 10 Kota Bandung?
1.5TujuanPenelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil:
1) keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10 Kota Bandung
sebelum mengikuti pelajaran menggunakan teknik copy the master berbasis
perkembangan intelektual;
2) keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10 Kota Bandung
sesudah mengikuti pelajaran menggunakan teknik copy the master berbasis
perkembangan intelektual;
3) keefektifan penerapan teknik copy the master berbasis perkembangan
intelektual terhadap pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN
10 Kota Bandung.
1.6ManfaatPenelitian
Setiap kegiatan yang dilakukan baik oleh seseorang maupun kelompok tidak
lepas dari keinginan untuk mendapat manfaat yang berguna. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis maupun praktis. Adapun manfaat
tersebut adalah sebagai berikut.
1) Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan
tentang menulis teks berita. Selain itu, penelitian ini pun diharapkan dapat
dijadikan bahan kajian bagi peningkatan kualitas pembelajaran menulis teks
8
Shinta Rizki N, 2013
2) Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini pun diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi
guru, siswa, dan peneliti. Adapun manfaat praktis tersebut adalah sebagai berikut.
a) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dalam
memilih teknik pembelajaran yang lebih baik dalam meningkatkan
kualitas belajar siswa khususnya dalam keterampilan menulis teks berita.
b) Bagi siswa, hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan
keterampilan menulis teks berita.
c) Bagi Peneliti, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk
mengembangkan wawasan dan pengalaman dalam bidang penelitian serta
mengimplementasikan penerapan teknik copy the master berbasis
perkembangan intelektual dalam pembelajaran menulis teks berita.
1.7AnggapanDasar
Penelitian bertolak pada anggapan dasar sebagai berikut.
1) Menulis teks berita merupakan salah satu bagian dari pengajaran bahasa dan
sastra yang terdapat dalam standar isi KTSP Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia kelas VIII.
2) Penerapan teknik pembelajaran yang tepat akan memotivasi dan membantu
siswa dalam pembelajaran menulis teks berita.
3) Teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual dapat digunakan
dalam pembelajaran menulis teks berita.
1.8 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini sebagai berikut.
Hο: Penerapan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual tidak efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN
10 Kota Bandung.
Hı: Penerapan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10
9
Shinta Rizki N, 2013
1.9DefinisiOperasional
Untuk menghindari penafsiran-penafsiran yang berbeda terhadap judul
penelitian ini, peneliti menjelaskan variabel yang terdapat di dalam penelitian ini
sebagai berikut.
1) Keterampilan menulis teks berita merupakan suatu kegiatan menuangkan
gagasan atau pesan yang disusun sesuai unsur-unsur yang terdapat dalam
sebuah berita.
2) Teks berita adalah laporan suatu peristiwa berupa fakta dan opini yang
dikabarkan melalui media.
3) Perkembangan Intelektual adalah aspek perkembangan peserta didik yang
berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis
yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan
lingkungannya.
4) Teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual adalah kegiatan
meniru/mencontoh master atau model dari seorang ahli dengan
memperhatikan isi teks berita yang sesuai dengan tahap perkembangan
intelektual siswa. Siswa kelas VIII sebagian besar masih berada dalam tahap
perkembangan intelektual operasi konkret yang belum mampu berpikir
sistematik dan mengembangkan unsur-unsur yang ada dalam teks berita.
Maka dari itu, dalam pembelajaran menulis teks berita kepada siswa diberi
sebuah contoh tulisan dari surat kabar Pikiran Rakyat rubrik Belia yang isinya
mudah dipahami siswa. Setelah itu, siswa meniru bentuk tulisannya; baik
meniru pola kerangka, teknik penulisan, maupun gaya bahasa dari teks berita
26
Shinta Rizki N, 2013
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang
dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan
simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan
keadaan (Syamsuddin dan Damaianti, 2007: 14).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi
eksperimen. Metode penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh percobaan atau perlakuan
terhadap karakteristik subjek yang diinginkan oleh peneliti (Mulyatiningsih, 2012:
85).
Peneliti memilih metode penelitian kuasi eksperimen, karena peneliti ingin
menerapkan sesuatu tindakan atau perlakuan. Peneliti berasumsi bahwa perlakuan
(teknik copy the master berbasis perkembangan intelekual) belum pernah
diterapkan sebelumnya dan peneliti menaruh harapan positif bahwa dengan
perlakuan teknik copy the master berbasis perkembangan intelekual tersebut,
masalah dalam pembelajaran menulis teks berita dapat terselesaikan.
3.2 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain the non equivalent
control group. Desain ini hampir sama dengan desain Pretest-Postest Control
Group Design. Pola penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.
R O1 X O2
R O3 O4
Keterangan:
R : Kelas Eksperimen
R : Kelas Kontrol
27
Shinta Rizki N, 2013
O2 : Uji akhir pada kelompok eksperimen
X : Perlakuan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran menulis
teks berita menggunakan teknik copy the master berbasis perkembangan
intelektual
O3 : Uji awal pada kelompok kontrol
O4 : Uji akhir pada kelompok kontrol
(Sugiyono, 2011: 112)
Dalam desain penelitian ini, pertama siswa diberi pretes untuk mengetahui
keadaan awal apakah ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Hasil pretes yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda
secara signifikan. Selanjutnya, peneliti memberikan postes kepada kelas
eksperimen yang diberikan perlakuan berupa penerapan teknik copy the master
berbasis perkembangan intelektual dalam pembelajaran menulis teks berita.
Adapun kelas kontrol dengan tidak menggunakan penerapan teknik copy the
master berbasis perkembangan intelektual dalam pembelajaran menulis teks
berita.
3.3 Teknik Penelitian
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas dan situasi yang berkaitan
dengan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1) Tes
Tes yang dilakukan dalam bentuk tes awal (pretest) dan tes akhir (postest)
baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes awal dilakukan untuk
melihat kemampuan siswa sebelum menggunakan teknik copy the master berbasis
perkembangan intelektual, sedangkan tes akhir dilakukan untuk melihat
kemampuan siswa sesudah menggunakan teknik copy the master berbasis
perkembangan intelektual. Perbandingan antara pretes dan postes akan
28
Shinta Rizki N, 2013
proses pengajaran efektif atau tidak. Tes yang diberikan adalah tes tertulis yang
menggunakan soal uraian.
2) Kuesioner (Angket)
Sugiyono (2011: 199) mengatakan bahwa kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner dalam penelitian ini berisi sejumlah pertanyaan yang digunakan
untuk mencari informasi mengenai hal-hal yang ingin diketahui peneliti dari
siswa. Penyebaran kuesioner ini dilakukan setelah siswa diberi tes akhir.
Penyebaran kuesioner dilakukan setelah tes akhir bertujuan untuk mengetahui
tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, yakni di kelas
eksperimen yang menggunakan teknik copy the master berbasis perkembangan
intelektual.
Jawaban dari angket dapat dijadikan salah satu dasar untuk pengambilan
kesimpulan terhadap keberhasilan peneliti menggunakan teknik copy the master
berbasis perkembangan intelektual.
3.3.2 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul. Adapun langkah-langkah
dalam pengolahan data sebagai berikut.
a. Menganalisis data hasil pretes dan postes pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan, kemudian
dianalisis dan ditabulasikan. Penilaian hasil pretes dan postes menulis teks
berita siswa dinilai oleh tiga orang. Langkah-langkah analisis datanya adalah
sebagai berikut.
a) Menganalisis hasil tulisan siswa pada pretes dan postes.
b) Menentukan skor pretes dan postes, kemudian menentukan nilai dengan
rumus:
29
Shinta Rizki N, 2013
c) Mendeskripsikan beberapa hasil pretes dan postes kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
b. Menguji reliabilitas antarpenimbang untuk skor pretes dan postes di kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Langkah-langkah uji reliabilitasnya adalah
sebagai berikut.
a) Membuat tabel-tabel data hasil uji antarpenimbang hasil skor pretes dan
postes kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b) Untuk menguji penilaian yang diberikan oleh penimbang maka uji
reliabilitas dilakukan dengan:
1) Mencari jumlah kuadrat responden dengan menggunakan rumus:
SSt Σdt²= (Σxt)² - (Σx)² κ κ.N Keterangan:
SSt Σdt² = jumlah kuadrat responden (testi)
(Σxt)² = jumlah kuadrat benar dari responden
(Σx)² = kuadrat dari jumlah skor total
κ = banyaknya item (dari penguji) N = banyaknya responden atau testi
2) Mencari jumlah kuadrat total dengan menggunakan rumus:
SSpΣdp² = (Σxp)² - (Σx)² κ κ.N Keterangan:
SSp Σdp² = jumlah kuadrat item (penilai berjumlah tiga orang)
(Σxp)² = jumlah kuadrat benar dari seluruh item
(Σx)² = kuadrat dari jumlah skor total
Κ = banyaknya item (dari penguji) N = banyaknya responden atau testi
3) Mencari jumlah kuadrat total dengan menggunakan rumus:
SStotΣXt² = ΣX² - (Σx)² κ.N Keterangan:
30
Shinta Rizki N, 2013
ΣX² = jumlah kuadrat dari tiap hasil responden
(Σx)² = kuadrat dari jumlah skor total
κ = banyaknya item (dari penguji) N = banyaknya responden atau testi
4) Mencari jumlah kuadrat sisa (kekeliruan) dengan menggunakan rumus:
SSkkΣdt² = ΣXt² –Σdt² –Σdp²
Keterangan:
SSkkΣdt² = jumlah kuadrat kekeliruan ΣXt² = jumlah kuadrat total Σdt² = jumlah kuadrat responden Σdp² = jumlah kuadrat penimbang
5) Mencari varians responden, varians penimbang, dan varians sisa
dengan tabel ANAVA sebagai berikut.
Tabel 3.1 Tabel ANAVA Sumber Varian (SV) Jumlah Kuadrat (SS) Derajat Kebebasan (db) Variansi
Dari responden SStΣdt² = (Σxt)²- (Σx)² κ κ.N
Dbt = N – 1 Vt = SStΣdt² dbt Dari penimbang SSpΣdp² = (Σxp)²-(Σx)²
κ κ.N
Dbp= κ – 1 Vp = SSpΣdp²
Dbp Dari kekeliruan SSkkΣdkk² = ΣXt² –Σdt²
–Σdp²
Dbkk = (N – 1) (κ – 1)
Vkk = SSkkΣdt² dbkk
6) Setelah itu, hasil data-data tersebut dimasukkan dalam format
ANAVA. Reliabilitas antarpenimbang dilakukan dengan menggunakan
rumus Hyot.
r11= (Vt– Vkk) Vt Keterangan:
rıı = reliabilitas antarpenimbang Vt = varians responden (testi)
31
Shinta Rizki N, 2013
7) Hasil perhitungan reliabilitas yang telah diperoleh disesuaikan dengan
tabel Guilford sebagai berikut.
Tabel 3.2 Tabel Guilford
Koefisien korelasi Validitas
< dari 0,20 Tidak ada korelasi
0,20 – 0,40 Korelasi rendah
0,40 – 0,60 Korelasi sedang
0,60 – 0,80 Korelasi tinggi
0,80 – 0,90 Korelasi tinggi sekali
1,00 Korelasi sempurna
(Subana dan Sudrajat, 2005: 104)
c. Melakukan Uji Normalitas Pretes dan Postes
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang
terkumpul tersebar secara normal atau tidak. Peneliti melakukan uji normalitas
dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a) Menentukan daftar distribusi mean dengan ketentuan:
- rentang skor (R) = skor terbesar – skor terkecil
- banyak kelas (Bk) = 1 + 3,3 log n
- panjang kelas =
- derajat kebebasan = Bk – 3
b) Menentukan nilai rerata mean dengan menggunakan rumus:
X = Σƒx Σƒ Keterangan:
X = mean
32
Shinta Rizki N, 2013
Σƒ = jumlah siswa
c) Menentukan simpangan baku (standar deviasi) dengan menggunakan rumus:
S =
Keterangan:
S = simpangan baku
Σƒx² = jumlah nilai siswa dikuadratkan Σƒx = jumlah nilai siswa
n = jumlah siswa
d) Menentukan daftar frekuensi observasi dan ekspetasi skor pretes dan postes untuk menentukan nilai X². Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
X² = (ƒо –ƒh)² ƒh Keterangan:
X² = nilai chi-kuadrat
ƒо = frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris) ƒh = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)
d. Melakukan uji homogenitas varians
Uji homogenitas dilakukan untuk membuktikan homogen tidaknya sebuah
data yang diperoleh. Uji homogenitas dilakukan dengan cara menghitung varian
(sd²) data pretes dan postes lalu dihitung F hitung. Kemudian, dihitung pula F tabel.
33
Shinta Rizki N, 2013
hasil pretes – data postes F hitung < F tabel maka data tersebut dinyatakan homogen.
Rumus yang digunakan adalah:
F hitung= Vb Vκ Keterangan:
F hitung = nilai yang dicari
Vb = varians terbesar Vκ = varians terkecil
Data dinyatakan homogen jika F hitung< F tabel
(Subana dan Sudrajat, 2005: 188)
e. Melakukan pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis dengan menggunakan signifikan perbedaan dua variabel
dengan kriteria jika t hitung< t tabel, maka hipotesis nol diterima atau hipotesis kerja
ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan
menulis teks berita siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan teknik copy
the master berbasis perkembangan intelektual dan dengan tanpa menggunakan
teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual. Jika t hitung > t tabel,
maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja ditolak, artinya terdapat perbedaan
yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita siswa yang diberi
perlakuan dengan menggunakan teknik copy the master berbasis perkembangan
intelektual dan dengan tanpa menggunakan teknik copy the master berbasis
perkembangan intelektual. Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut.
a) Mencari Mx
Mx = Σx N Keterangan:
Mx = nilai deviasi kelas eksperimen Σx = jumlah gain kelas ekperimen N = banyaknya subjek
34
Shinta Rizki N, 2013
ΣX² = ΣX² - (ΣX)² N Keterangan:
ΣX² = jumlah gain varians kelas kontrol ΣX = jumlah gain kelas kontrol
N = banyaknya subjek
c) Mencari My
My = Σy N Keterangan:
My = nilai deviasi kelas eksperimen Σy = jumlah gain kelas eksperimen N = banyaknya subjek
d) Mencari ΣY²
ΣY² = ΣY² - (Σy²) N Keterangan:
ΣY² = jumlah gain varians kelas kontrol Σy = jumlah gain kelas kontrol
N = banyaknya subjek
e) Menghitung thitung
Keterangan:
M = nilai hasil rata-rata per kelas
n = banyaknya subjek
sdx² = deviasi setiap nilai X2 dan X1
35
Shinta Rizki N, 2013
f) Menentukan derajat kebebasan
db = n1 + n2 – 2
g) Menentukan dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 dan derajat kebebasan
yang telah dicari sebelumnya t tabel = t (1-a) (db)
Kriteria pengujian:
Ho ditolak dan H1 diterima jika t hitung> t tabel
Ho diterima dan H1 ditolak jika t hitung< t tabel
(Subana dan Sudrajat, 2005: 163)
f. Pengolahan Hasil Angket
Tahap awal dalam mengolah angket yaitu perhitungan frekuensi dari
masing-masing jawaban. Setelah dihitung frekuensinya kemudian dihitung
persentasenya dengan rumus:
% = F x 100%
N
Keterangan : F = frekuensi jawaban dari tiap responden
N = jumlah responden
% = persentase frekuensi dari tiap jawaban responden
Persentase yang diperoleh kemudian ditasfsirkan berdasarkan kriteria
penafsiran angket berikut.
Tabel 3.3
Kriteria Penafsiran Angket
Besar Persentase Interpretasi
0%
1% - 5%
6% - 25%
26% - 49%
50%
51% - 75%
76% - 95%
96% - 99%
Tidak ada
Hampir tidak ada
Sebagian kecil
Hampir setengahnya
Setengahnya
Lebih dari setengahnya
Sebagian besar
36
Shinta Rizki N, 2013
100% Seluruhnya
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2011:148). Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.4.1 Lembar Soal
Lembar soal dalam penelitian ini berisi soal tes kemampuan menulis teks
berita yang harus dikerjakan oleh siswa sebanyak dua kali, yaitu saat pretes
(sebelum mendapat perlakuan) dan postes (sesudah mendapat perlakuan). Format
soal yang digunakan adalah sebagai berikut.
Kerjakanlah Soal Berikut Ini!
1. Amatilah peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarmu, baik
itu di sekolah ataupun di sekitar tempat tinggalmu. Peristiwa-peristiwa itu
misalnya kegiatan OSIS, ekstrakurikuler, kerja bakti, kebakaran,
kecelakaan lalu lintas, dan lain-lain sesuai dengan kejadian terkini atau
teraktual yang dapat kamu amati.
2. Dari peristiwa terkini yang paling menarik itu, catatlah data dari
unsur-unsur peristiwa itu dengan berpedoman pada pertanyaan berikut ini!
a. Peristiwa apakah yang terjadi?
b. Siapa saja yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
c. Kapan peristiwa itu terjadi?
d. Dimanakah letak peristiwa tersebut?
e. Mengapa peristiwa itu dapat terjadi?
f. Bagaimana peristiwa itu berlangsung?
3. Setelah data dari unsur-unsur peristiwa itu kamu catat, tulislah berita
dengan singkat, padat, dan jelas. Jika sudah selesai berilah judul pada teks
tersebut agar menjadi sebuah teks berita yang menarik!
37
Shinta Rizki N, 2013
Format penilaian teks berita ini berupa kriteria penilaian teks berita yang
digunakan sebagai pedoman dalam mengevaluasi hasil teks berita siswa. Format
[image:31.595.112.512.211.736.2]penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.4
Format Penilaian Menulis Teks Berita
Aspek yang dinilai Skor Maksimal
1. Kelengkapan isi berita (mengandung 5W+1H) 30
2. Keruntutan pemamparan 15
3. Penggunaan kalimat (singkat dan jelas) 15
4. Kosakata yang digunakan bahasa yang tepat 15
5. Kemenarikan judul 10
6. Ketepatan penggunaan ejaan dalam berita 15
Nilai Autentik 100
(Depdiknas 2003e: 67)
Keterangan:
1) Nilai autentik maksimal 100.
2) Persentase kemampuan siswa dalam menulis teks berita setiap aspek
penilaian merupakan hasil dari:
nilai yang diperoleh x 100 % nilai maksimal
3) Kriteria penilaian secara umum:
Tabel 3.5
Kriteria Penilaian Teks Berita
No Aspek Skor Deskriptor
1 Kelengkapan isi berita (mengandung 5W+1H)
30 Semua unsur-unsur yang harus dicantumkan dalam teks berita ada.
25 Isi berita hanya memuat 5 unsur kelengkapan sebuah berita.
20 Isi berita hanya memuat 4 unsur kelengkapan sebuah berita.
15 Isi berita hanya memuat 3 unsur kelengkapan sebuah berita.
38
Shinta Rizki N, 2013
sebuah berita. 2 Keruntutan
Pemamparan
15 urut dan jelas: sederhana, mudah dipahami, berirama/dinamis, semua ide tersampaikan. 10 tidak urut, jelas: jalan cerita dalam teks
berita tidak runtut (berirama/dinamis), tetapi jelas dan mudah dipahami.
5 urut, kurang jelas: jalan cerita dalam teks berita runtut, tetapi kurang dapat dipahami.
3 tidak urut, tidak jelas: jalan cerita dalam teks berita tidak runtut, dan tidak jelas serta tidak dapat dipahami.
3 Penggunaan kalimat
15 singkat dan jelas: penyusunan kalimat singkat dan jelas.
10 tidak terlalu panjang tetapi jelas: penyusunan kalimat tidak terlalu panjangdan jelas.
5 panjang dan kurang jelas: penyusunan kalimat panjang dan kurang jelas.
3 tidak jelas dan terlalu panjang: penyusunan kalimat tidak jelas dan terlalu panjang. 4 Kosakata
yang digunakan
15 tepat dan mudah dipahami: kata-kata merupakan bahasa yang tepat, dinamis (bermakna satu), dan mudah dipahami.
10 terdapat kata yang kurang dipahami: kata-kata merupakan bahasa yang kurang dapat dipahami. 5 terdapat kata yang tidak lazim dipakai: terdapat
kata yang tidak boleh atau tidak lazim digunakan.
3 tidak dapat dipahami: kata-kata yang digunakan tidak dapat dipahami.
5 Kemenarikan Judul
10 Sangat menarik: judul yang digunakan relevan dengan isi informasi dan menarik serta
merangsang pembaca untuk membacanya.
8 cukup menarik: judul yang digunakan cukup relevan dengan isi informasi dan kurang menarik untuk dibaca.
6 kurang menarik: judul yang digunakan kurang relevan dengan isi informasi dan kurang menarik untuk dibaca.
4 tidak menarik: judul yang digunakan tidak relevan dengan isi informasi dan tidak menarik untuk dibaca.
6 Ketepatan Penggunaan Ejaan dalam
15 sesuai dengan EYD: tidak ada kesalahan EYD 10 terdapat sedikit kesalahan: kesalahan tidak
39
Shinta Rizki N, 2013
Berita. 5 terdapat sedikit kesalahan: kesalahan mengubah salah satu ide dan gagasan.
3 tidak terbaca dan tidak rapi: kesalahan mengubah semua ide dan gagasan yang disampaikan
(Depdiknas 2003e: 67)
3.4.3 Lembar Angket
Angket
Nama : Kelas :
No Pertanyaan Ya/
sudah
Tidak/ belum
Biasa saja/ tidak tahu
Lain-lain
1 Apakah kamu menyukai
pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia?
2 Apakah kamu menyukai pembelajaran menulis? 3 Aspek keterampilan manakah
yang paling kamu sukai? a. menyimak
b. berbicara c. membaca d. menulis
4 Menurut pendapat kalian, apakah keterampilan menulis itu penting? 5 Apakah menulis itu sulit?
6 Kendala apa yang kamu hadapi ketika ingin menulis?
a. Apakah sulit mencari ide? b. Apakah sulit untuk memulai
menulis?
40
Shinta Rizki N, 2013
d. Apakah kamu merasa malu untuk menulis?
7 Apakah pembelajaran menulis dengan teknik copy the master
berbasis perkembangan intelektual dapat memudahkan kamu untuk menulis teks berita? 8 Apakah teknik copy the master
berbasis perkembangan intelektual sudah digunakan sebelumnya dalam kegiatan belajar mengajar?
9 Adakah kendala yang dihadapi ketika melaksanakan
pembelajaran menulis teks berita dengan teknik copy the master
berbasis perkembangan intelektual?
10 Apakah kamu dapat mengatasi kendala dalam pembelajaran menulis teks berita dengan teknik
copy the master berbasis perkembangan intelektual?
3.5 Sumber Data 3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 117).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 10 Kota Bandung.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011: 118). Sampel penelitian ini adalah siswa kelas
VIII B menjadi kelas eksperimen dan siswa kelas VIII C menjadi kelas kontrol.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling.
Purposive sampling adalah teknik sampling non-random yang digunakan oleh
41
Shinta Rizki N, 2013
pengambilan sampelnya. Sampel purposive sampling ini pun dilakukan jika
peneliti tidak mempunyai kesempatan untuk memilih sampel (Mulyatiningsih,
2012: 106).
116
Shinta Rizki N, 2013
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan pada bab sebelumnya,
peneliti merumuskan beberapa simpulan sebagai berikut.
1) Tingkat kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung sebelum
diberi perlakuan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual
berada pada kategori kurang sampai baik dengan perolehan rata-rata
sebesar 56,6. Hasil perolehan rata-rata menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa masih kesulitan dalam menulis teks berita. Hal itu disebabkan siswa
kesulitan memulai dan mencari ide untuk menulis teks berita. Selain itu,
guru pun kesulitan mengajarkan menullis teks berita bahkan ada sebagian
guru menganggap bahwa siswa kelas VIII belum mampu untuk menulis
teks berita.
2) Tingkat kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung sesudah
diberi perlakuan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual
berada pada kategori cukup sampai sangat baik dengan perolehan rata-rata
sebesar 79,7. Hasil perolehan rata-rata menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa dapat menulis teks berita dengan baik dibandingkan sebelumnya.
Hal itu disebabkan dari teks berita yang dijadikan master dapat
merangsang siswa untuk mencari ide dan memulai menulis teks berita.
Selain itu, gaya bahasa dari teks berita yang dijadikan contoh mudah
dipahami oleh siswa sehingga menambah minat siswa dalam menulis teks
berita.
3) Perbedaan antara tingkat kemampuan siswa sebelum diberi perlakuan
teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual dengan sesudah
diberi perlakuan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual
dapat peneliti buktikan dengan bertambahnya nilai rata-rata siswa sebesar
117
Shinta Rizki N, 2013
(2,000) artinya hipotesis yang peneliti ajukan dapat diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa teknik copy the master berbasis perkembangan
intelektual efektif digunakan untuk pembelajaran menulis teks berita.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian ini, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai
berikut.
1) Salah satu kendala siswa dalam memulai menulis teks berita adalah
sulitnya mencari ide. Diperlukan suatu teknik untuk menstimulus ide
siswa. Penggunaan teknik copy the master berbasis perkembangan
intelektual dapat menstimulus siswa dalam mencari ide. Oleh karena itu,
teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual dapat dijadikan
alternatif untuk pembelajaran menulis teks berita.
2) Penggunaan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual
tidak hanya dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita saja.
Namun, dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia lainnya
seperti menulis cerpen, surat pembaca, dan puisi.
3) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat membuat kajian yang lebih
mendalam tentang penelitian mengenai teknik/model pembelajaran
menulis teks berita sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih baik dan
118
Shinta Rizki N, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, A. (2010). Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Haryanto, Z. (2007). “Tahap Perkembangan Intelektual Siswa SMP dan SMA dalam Kaitannya dengan Pembelajaran Fisika”. Jurnal Didaktika. 8, (2), 145-146.
Kariadinata, R. dan Abdurahman, M. (2012). Dasar-dasar Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Kosasih, E. (2010). Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa
Indonesia. Bandung: Genesindo.
Kurniawan, K. (2012). Belajar dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Bangkit Citra Persada.
Kusumaningrat, H. dan Kusumaningrat, P. (2007). Jurnalistik Teori dan
Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Leo, S. (2010). Kiat Jitu Menulis dan Menerbitkan Buku. Jakarta: Erlangga.
Marahimin, I. (1994). Menulis Secara Populer. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Mulyatiningsih, E. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Olii, H. (2007). Berita dan Informasi Jurnalistik Radio. Jakarta: Indeks.
Piaget, J. (1988). Antara Tindakan dan Pikiran. Jakarta: Gramedia.
Rizkiana, D. P. (2010). Penerapan Pendekatan Kontekstual Komponen
Pemodelan dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita. Skripsi Sarjana
Pendidikan pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Romli, A. (2009). Jurnalistik Praktis untuk Pemula. Bandung: Rosdakarya.
119
Shinta Rizki N, 2013
Subana dan Sudrajat. (2005). Metode Statistika. Bandung: Pustaka Setia.
Sudarman, P. (2008). Menulis di Media Massa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumadiria, H. (2008). Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Sumadiria, H. (2011). Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Sunarto dan Hartono. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
Syamsuddin dan Damaianti. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syarif, dkk. (2009). Pembelajaran Menulis. Jakarta: Depdiknas.
Tarigan, H.G. (1994). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tim Penyusun. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.
Utami, W. R. (2009). Upaya Meningkatkan Pembelajaran Menulis Cerpen
Melalui Teknik Copy The Master Modifikasi. Skripsi Sarjana
Pendidikan pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Depdiknas. (2003). Kriteria Penilaian Teks Berita, [Online].
Tersedia:http://www.scribd.com/doc/29013517/29/Tabel-2-Kriteria-Penilaian-Teks-Berita. [12 April 2013]
Widyartono, D. (2011). Proses Menulis, [Online].