• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER BERBASIS PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA: Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER BERBASIS PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA: Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Shinta Rizki N, 2013

Penerapan Copy The Master Berbasis Perkembangan Intelektual Dalam Pembelajaran Menulis Teks PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER

BERBASIS PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA (Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Shintia Rizki N. NIM 0907276

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

Shinta Rizki N, 2013

Penerapan Copy The Master Berbasis Perkembangan Intelektual Dalam Pembelajaran Menulis Teks 2013

PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER BERBASIS PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA (Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh Shintia Rizki N.

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Shintia Rizki N. 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Shinta Rizki N, 2013

Penerapan Copy The Master Berbasis Perkembangan Intelektual Dalam Pembelajaran Menulis Teks dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

SHINTIA RIZKI N.

PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER BERBASIS PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA (Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Pembimbing I,

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002

Pembimbing II,

Ida Widia, M.Pd. NIP 197310062008012004

Diketahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(4)

Shinta Rizki N, 2013

(5)

ABSTRAK

PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER BERBASIS PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA (Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Menulis teks berita merupakan salah satu kompetensi berbahasa dan bersastra kurikulum KTSP yang diajarkan kepada siswa SMP kelas VIII di mata pelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada studi pendahuluan, siswa mengalami kesulitan dalam menulis teks berita. Selain itu, ada anggapan dari sebagian guru yang menyatakan bahwa siswa belum mampu untuk menulis teks berita sehingga guru pun tidak tahu bagaimana cara mengajarkan menulis teks berita pada siswa. Peneliti menerapkan teknik copy the

master berbasis perkembangan intelektual. Penelitian ini mempunyai tiga

rumusan masalah, yaitu (1)bagaimana hasil pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10 Kota Bandung sebelum mengikuti pembelajaran menggunakan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual? (2)bagaimana hasil pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10 Kota Bandung setelah mengikuti pembelajaran menggunakan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual? (3)apakah penerapan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10 Kota Bandung? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10 Kota Bandung sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran menggunakan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual, serta keefektifan penerapan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual. Dengan menggunakan contoh teks berita yang sesuai dengan taraf perkembangan intelektual siswa, diharapkan siswa dapat dengan mudah menulis teks berita. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan desain penelitian Pretest-Postest Control Group Design. Kemampuan siswa dalam menulis teks berita tergolong rendah karena kedua kelas mendapatkan nilai rata-rata masing-masing 56,6 untuk kelas eksperimen dan 58,5 untuk kelas kontrol yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Tidak hanya itu, minat menulis teks berita pun rendah. Setelah menerapkan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual di kelas eksperimen, nilai rata-rata mengalami peningkatan menjadi 79,7 dan di kelas kontrol yang menggunakan metode berbeda juga mengalami peningkatan menjadi 67,7. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, teknik

(6)

ABSTRACT

COPY THE MASTER TECHNIQUE APPLYING

OF INTELECTUAL DEVELOPMENT BASED IN WRITING NEWS TEXT STUDY

(A Quasi-Experimental Research for Eighth Grade Students SMP Negeri 10 Bandung Academic Year 2012/2013)

(7)

V DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN...i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... .v

DAFTAR TABEL ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

1.7 Anggapan Dasar ... 8

1.8 Hipotesis ... 8

1.9 Definisi Operasional... 9

BAB 2 PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER BERBASIS PERKEMBANGAN INTELEKTUAL 2.1Ihwal Menulis...10

2.1.1Pengertian Menulis...10

2.1.2Fungsi Menulis...11

2.1.3Tujuan Menulis...11

2.1.4Manfaat Menulis...12

2.1.5Tahap-tahap Proses Menulis...13

2.2Teks Berita...14

2.2.1Pengertian Berita...14

2.2.2Kriteria Layak Berita...15

(8)

vi

2.2.4Jenis dan Struktur Berita...18

2.3Pembelajaran Menulis Teks Berita dalam KTSP Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP...19

2.4Teknik Copy the Master Berbasis Perkembangan Intelektual...20

2.4.1Pengertian Teknik Copy the Master...20

2.4.2Pengertian Perkembangan Intelektual...21

2.4.3Tahapan Perkembangan Intelektual...22

2.4.4Kelebihan Teknik Copy the Master Berbasis Perkembangan Intelektual...23

2.4.5Kekurangan Teknik Copy the Master Berbasis Perkembangan Intelektual...23

2.5Pembelajaran Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Teknik Copy the Master Berbasis Perkembangan Intelektual...24

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian...26

3.2 Desain Penelitian...26

3.3 Teknik Penelitian...27

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data...27

3.3.2 Teknik Pengolahan Data...28

3.4 Instrumen Penelitian...35

3.4.1 Lembar Soal...35

3.4.2 Format Penilaian...36

4.4.3 Lembar Angket...39

3.5 Sumber Data...40

3.5.1 Populasi...40

3.5.2 Sampel...40

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Data...41

4.1.1Deskripsi Data Hasil Tes...42

(9)

vii

4.1.1.2Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen...54

4.1.1.3Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol...62

4.1.1.4Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen...71

4.1.2Data Hasil Angket...79

4.1.3Analisis Statistik Hasil Data...82

4.1.3.1Uji Reliabilitas Antarpenimbang 4.1.3.1.1Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Tes Awal Kelas Kontrol...82

4.1.3.1.2Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Tes Awal Kelas Eksperimen...85

4.1.3.1.3Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Tes Akhir Kelas Kontrol...89

4.1.3.1.4Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Tes Akhir Kelas Eksperimen...92

4.1.3.2Uji Normalitas Data 4.1.3.2.1Uji Normalitas Data Tes Awal Kelas Kontrol...95

4.1.3.2.2Uji Normalitas Data Data Tes Awal Kelas Eksperimen...98

4.1.3.2.3Uji Normalitas Data Tes Akhir Kelas Kontrol...100

4.1.3.2.4Uji Normalitas Data Data Tes Akhir Kelas Eksperimen...103

4.1.3.3Uji Homogenitas Varian 4.1.3.3.1Uji Homogenitas Data Tes Awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen...106

4.1.3.3.2Uji Homogenitas Data Tes Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen...107

4.1.3.4Uji Hipotesis...107

4.2Pembahasan Hasil Penelitian……….110

(10)

viii

5.2Saran...117

DAFTAR PUSTAKA

(11)

1

Shinta Rizki N, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006,

salah satu tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia

dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Oleh karena itu, dalam

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, peserta didik diharapkan dapat

menguasai empat komponen keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis.

Menulis sebagai bagian dari empat komponen keterampilan berbahasa saat

ini masih dianggap sulit. Banyak orang yang tidak mau menulis karena tidak tahu

cara memulainya. Yang lain tidak berani menulis karena takut gagal dan merasa

tidak mempunyai bakat. Seperti yang dikemukakan beberapa ahli bahwa menulis

memanglah tidak mudah karena erat hubungannya dengan proses-proses yang

mendasari bahasa. Namun, bukan berarti menulis menjadi sebuah keterampilan

yang tidak dapat dikuasai. Tarigan (1994: 1) mengatakan bahwa keterampilan

menulis hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak

latihan. Serupa dengan hal itu, Nadia (Leo, 2010: 20) menyatakan bahwa bakat

menulis memberikan kontribusi sekitar 5%; usaha, latihan, dan kerja keras

sebanyak 90%, sedangkan faktor keberuntungan 5%.

Para ahli pun mengungkapkan bahwa pembelajaran menulis di sekolah

belum mencapai hasil yang memuaskan, bahkan pembelajaran menulis seolah

dianaktirikan di negeri ini. Seperti diungkapkan Marahimin (1994: 5) bahwa

pembelajaran menulis memang rasanya tidak diberikan di sebagian besar

sekolah-sekolah, mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Di antara mereka

yang memberikan pelajaran itu, ada yang hanya memberikan teori-teorinya saja.

Banyak fakta yang ditemui di lapangan bahwa terdapat kendala yang

(12)

2

Shinta Rizki N, 2013

terkecuali dalam menulis teks berita. Menulis teks berita merupakan salah satu

kompetensi berbahasa yang terdapat dalam KTSP SMP kelas VIII semester 2.

Dengan adanya kompetensi menulis teks berita tersebut, siswa diharapkan mampu

menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas. Oleh karena itu, guru sebagai

fasilitator harus dapat memotivasi dan membantu siswa dalam pembelajaran

menulis teks berita.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti (2012) dengan guru bahasa Indonesia

dan siswa SMPN 10 Bandung, ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan

siswa kurang mampu menulis teks berita, yaitu: (1) banyak siswa yang mengeluh

kesulitan untuk memulai tulisannya, (2) kurangnya latihan menulis yang

menyebabkan tulisan siswa tidak padu dan sistematis, (3) siswa kurang mampu

mengembangkan unsur-unsur pengembangan berita terutama unsur mengapa

(why) dan bagaimana (how), (4)di sekolah guru lebih sering menggunakan model

ceramah atau model penugasan dalam kegiatan belajar mengajar, (5) guru

beranggapan perkembangan intelektual siswa belum sampai dan mampu untuk

keterampilan menulis teks berita.

Temuan di lapangan, terdapat guru yang tidak memberikan pembelajaran

menulis teks berita sesuai Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan dalam KTSP.

Guru menganggap bahwa siswa SMP kelas VIII belum mampu untuk menulis

teks berita sehingga pembelajaran hanya berkutat pada membandingkan

unsur-unsur yang berada dalam teks berita. Adapun guru yang memberikan

pembelajaran menulis teks berita, ia kurang tahu mengenai tahap perkembangan

intelektual siswanya. Seperti yang peneliti temukan saat observasi pembelajaran

menulis surat pembaca, guru memberikan contoh/model surat pembaca yang

isinya terdapat kata-kata yang sulit bagi siswa sehingga siswa kurang berminat

dalam mengikuti pembelajaran dan menganggap sulit pembelajaran menulis.

Mengenai tahap perkembangan intelektual, Haryanto (2007)

mengungkapkan dalam jurnal penelitiannya ternyata berdasarkan hasil observasi

dan pengolahan hasil TOLT untuk tiap kategori sekolah disimpulkan bahwa

terdapat hubungan yang berarti antara pembelajaran yang dilaksanakan dengan

(13)

3

Shinta Rizki N, 2013

tidak mengetahui tahap perkembangan intelektual siswanya. Hasilnya, tahap

perkembangan intelektual siswa SMP sebagian besarnya belum mencapai tahap

operasi formal seperti yang diungkapkan Piaget.

Menurut Piaget (1988: 165), seharusnya remaja berusia sekitar 11 atau 12

tahun berada pada taraf ketiga perkembangan intelektualnya, yakni taraf operasi

pemikiran formal. Lebih lanjut Piaget mengungkapkan bahwa dalam lingkungan

budaya yang maju, operasi-operasi itu membentuk satu sistem struktur-struktur

pemikiran sampai stabil pada usia kira-kira 14 atau 15 tahun yang dicirikan oleh

perkembangan operasi formal dan abstrak. Hal ini pun dipertegas Papalia, Old,

dan Feldman (Desmita, 2012: 107) bahwa secara umum karakteristik remaja pada

tahap operasi formal sudah memiliki kemampuan untuk berpikir secara abstrak

dan hipotesis. Selain itu, remaja yang berada pada tahap operasi formal pun sudah

dapat mengintegrasikan apa yang telah mereka pelajari dengan tantangan masa

mendatang, serta mampu berpikir sistematik. Mereka pun dapat menghargai lebih

baik metafora dan alegori sehingga ia bisa menemukan makna yang lebih kaya

dan literatur.

Berdasarkan temuan penelitian yang dilakukan Haryanto, dapat disimpulkan

bahwa memang tahap operasi formal muncul pada usia 14 atau 15 tahun seperti

yang diungkapkan Piaget, yakni pada masa SMP kelas VIII. Namun, walaupun

sudah ditemukan ada siswa yang berada di tahap operasi formal, tetapi secara

keseluruhan persentasenya masih rendah. Hal ini didukung sejumlah penelitian

pun menunjukkan terdapat lebih banyak variasi individual pada pemikiran

operasional formal daripada yang dibayangkan Piaget. Santiock (Dasmita, 2012:

109) mengungkapkan bahwa hanya kira-kira satu dari tiga remaja muda yang

menggunakan pemikiran operasional formal. Artinya, siswa SMP masih berada

dalam tahap perkembangan intelektual operasi konkret yang masih kesulitan

berpikir sistematis dan mencerap kata-kata yang dianggap sulit.

Jika teori Piaget dan hasil penelitian Haryanto dikaitkan dengan

pembelajaran menulis teks berita, hal ini sesuai dengan temuan peneliti di

lapangan bahwa siswa SMP kelas VIII sebagian besar masih berada dalam tahap

(14)

4

Shinta Rizki N, 2013

berpikir sistematis, masih kesulitan memulai menulis dan mengembangkan unsur

bagaimana (how) dan mengapa (why) dalam teks berita. Selain itu, motivasi siswa

dalam menulis pun seringkali mengendur ketika teks berita yang dijadikan contoh

terdapat kata-kata yang tidak dipahaminya. Belum lagi ketidaktahuan guru dalam

memahami tahap perkembangan intelektual siswanya, menyebabkan pembelajaran

menulis teks berita belum sesuai dengan yang diharapkan.

Oleh karena itu, guru harus mampu memotivasi siswa agar mempunyai

kemauan dan kemampuan untuk menulis. Selain itu, guru pun harus mampu

mencari alternatif pembelajaran dan menentukan metode atau teknik yang sesuai

untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan metode atau

teknik yang beragam, tepat, dan memudahkan siswa untuk pembelajaran menulis

teks berita, hal itu akan memotivasi siswa sehingga dapat mengembangkan

kemampuannya dalam menulis teks berita.

Penelitian mengenai teks berita sudah banyak dilakukan dengan penerapan

metode atau teknik yang beragam. Contohnya, penelitian mengenai teks berita

yang diteliti oleh Rizkiana (2010) dengan menggunakan pendekatan kontekstual

komponen pemodelan. Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan contoh

atau model teks berita saat pembelajaran untuk memudahkan siswa menulis teks

berita. Hasil penelitian tersebut ternyata memang berhasil dapat meningkatkan

kemampuan siswa menulis teks berita. Namun, kelemahan dari komponen

pemodelan ini adalah jika teks berita yang dijadikan contoh tersebut kurang baik

dari segi bahasa dan tidak memenuhi unsur-unsur yang seharusnya terdapat dalam

berita, tentu hal ini tidak sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam

pembelajaran menulis teks berita. Selain itu, apabila isi teks berita yang dijadikan

model tersebut tidak sesuai dengan perkembangan intelektual siswa, hal ini

menjadi kesulitan baru bagi siswa untuk memahami teks berita.

Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba mencari alternatif yang

tepat agar siswa termotivasi untuk menulis teks berita sehingga diharapkan

nantinya siswa akan menjadikan kegiatan menulis sebagai habits (kebiasaan) yang

(15)

5

Shinta Rizki N, 2013

Untuk memudahkan siswa dalam memulai menulis teks berita, ada sebuah

teknik yang dapat digunakan untuk penulis pemula, yakni teknik copy the master.

Teknik copy the master ini digagas oleh Marahimin (1994) dan diterapkan dalam

bukunya Menulis Secara Populer. Dalam praktiknya, teknik copy the master ini

memberikan kesempatan untuk siswa meniru tulisan dari teks yang dijadikan

master/model.

Penelitian mengenai teknik copy the master pernah dilakukan oleh Utami

(2009) untuk pembelajaran menulis cerpen. Dalam penelitian Utami, teknik copy

the master mengalami pengembangan, yakni copy the master modifikasi yang

dalam praktiknya meminjam ending dari sebuah cerpen yang dijadikan master.

Terbukti dalam penelitian tersebut, dengan teknik copy the master modifikasi,

keterampilan siswa dalam menulis cerpen meningkat.

Oleh karena itu, peneliti berminat untuk meneliti pembelajaran menulis teks

berita dengan teknik copy the master tersebut. Penelitian yang akan dilakukan

peneliti, yakni dengan memberikan contoh (master) teks berita yang isinya sesuai

dengan tahap perkembangan intelektual siswa.

Berdasarkan berbagai pengembangan materi teknik copy the master dan

hasil pengamatan peneliti terhadap penelitian terdahulu, serta berbagai temuan di

lapangan, peneliti menyimpulkan bahwa salah satu pengembangan yang dapat

menstimulus ide dan menumbuhkan motivasi siswa adalah dengan cara

memberikan contoh (master) teks berita yang sesuai dengan tahap perkembangan

intelektual siswa. Teks berita yang dijadikan contoh, misalnya teks berita yang

terdapat dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat rubrik Belia. Selain isinya berkaitan

dengan dunia remaja, dari segi bahasanya pun baik dan mudah dipahami serta

memenuhi unsur-unsur berita.

Peneliti menyebut teknik tersebut sebagai teknik copy the master berbasis

perkembangan intelektual. Teknik copy the master berbasis perkembangan

intelektual ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Dengan teknik copy the

master berbasis perkembangan intelektual, siswa dapat mudah menulis teks berita

dengan meniru pola kerangka, teknik penulisan, ataupun gaya bahasa dari teks

(16)

6

Shinta Rizki N, 2013

Berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti memberi judul penelitian ini, “Penerapan Teknik Copy the Master Berbasis Perkembangan Intelektual dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 10 Kota Bandung)”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1) Siswa kesulitan memulai dan menuangkan ide dalam menulis, termasuk

menulis teks berita.

2) Siswa kesulitan mengembangkan unsur 5W+1H yang terdapat dalam teks

berita.

3) Guru kurang memberikan variasi metode atau teknik untuk pembelajaran

menulis.

4) Guru tidak memahami tahap perkembangan intelektual siswa.

1.3Batasan Masalah

Karena luasnya ruang lingkup yang tergambar pada latar belakang masalah,

penelitian ini dibatasi pada pembelajaran menulis teks berita dengan

menggunakan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut.

1) Bagaimana hasil pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10

Kota Bandung sebelum mengikuti pembelajaran menggunakan teknik copy the

master berbasis perkembangan intelektual?

2) Bagaimana hasil pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10

Kota Bandung setelah mengikuti pembelajaran menggunakan teknik copy the

(17)

7

Shinta Rizki N, 2013

3) Apakah penerapan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual

efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII

SMPN 10 Kota Bandung?

1.5TujuanPenelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil:

1) keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10 Kota Bandung

sebelum mengikuti pelajaran menggunakan teknik copy the master berbasis

perkembangan intelektual;

2) keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10 Kota Bandung

sesudah mengikuti pelajaran menggunakan teknik copy the master berbasis

perkembangan intelektual;

3) keefektifan penerapan teknik copy the master berbasis perkembangan

intelektual terhadap pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN

10 Kota Bandung.

1.6ManfaatPenelitian

Setiap kegiatan yang dilakukan baik oleh seseorang maupun kelompok tidak

lepas dari keinginan untuk mendapat manfaat yang berguna. Penelitian ini

diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis maupun praktis. Adapun manfaat

tersebut adalah sebagai berikut.

1) Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan

tentang menulis teks berita. Selain itu, penelitian ini pun diharapkan dapat

dijadikan bahan kajian bagi peningkatan kualitas pembelajaran menulis teks

(18)

8

Shinta Rizki N, 2013

2) Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini pun diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi

guru, siswa, dan peneliti. Adapun manfaat praktis tersebut adalah sebagai berikut.

a) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dalam

memilih teknik pembelajaran yang lebih baik dalam meningkatkan

kualitas belajar siswa khususnya dalam keterampilan menulis teks berita.

b) Bagi siswa, hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan

keterampilan menulis teks berita.

c) Bagi Peneliti, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk

mengembangkan wawasan dan pengalaman dalam bidang penelitian serta

mengimplementasikan penerapan teknik copy the master berbasis

perkembangan intelektual dalam pembelajaran menulis teks berita.

1.7AnggapanDasar

Penelitian bertolak pada anggapan dasar sebagai berikut.

1) Menulis teks berita merupakan salah satu bagian dari pengajaran bahasa dan

sastra yang terdapat dalam standar isi KTSP Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia kelas VIII.

2) Penerapan teknik pembelajaran yang tepat akan memotivasi dan membantu

siswa dalam pembelajaran menulis teks berita.

3) Teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual dapat digunakan

dalam pembelajaran menulis teks berita.

1.8 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini sebagai berikut.

Hο: Penerapan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual tidak efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN

10 Kota Bandung.

Hı: Penerapan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 10

(19)

9

Shinta Rizki N, 2013

1.9DefinisiOperasional

Untuk menghindari penafsiran-penafsiran yang berbeda terhadap judul

penelitian ini, peneliti menjelaskan variabel yang terdapat di dalam penelitian ini

sebagai berikut.

1) Keterampilan menulis teks berita merupakan suatu kegiatan menuangkan

gagasan atau pesan yang disusun sesuai unsur-unsur yang terdapat dalam

sebuah berita.

2) Teks berita adalah laporan suatu peristiwa berupa fakta dan opini yang

dikabarkan melalui media.

3) Perkembangan Intelektual adalah aspek perkembangan peserta didik yang

berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis

yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan

lingkungannya.

4) Teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual adalah kegiatan

meniru/mencontoh master atau model dari seorang ahli dengan

memperhatikan isi teks berita yang sesuai dengan tahap perkembangan

intelektual siswa. Siswa kelas VIII sebagian besar masih berada dalam tahap

perkembangan intelektual operasi konkret yang belum mampu berpikir

sistematik dan mengembangkan unsur-unsur yang ada dalam teks berita.

Maka dari itu, dalam pembelajaran menulis teks berita kepada siswa diberi

sebuah contoh tulisan dari surat kabar Pikiran Rakyat rubrik Belia yang isinya

mudah dipahami siswa. Setelah itu, siswa meniru bentuk tulisannya; baik

meniru pola kerangka, teknik penulisan, maupun gaya bahasa dari teks berita

(20)

26

Shinta Rizki N, 2013

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan

simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

keadaan (Syamsuddin dan Damaianti, 2007: 14).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi

eksperimen. Metode penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh percobaan atau perlakuan

terhadap karakteristik subjek yang diinginkan oleh peneliti (Mulyatiningsih, 2012:

85).

Peneliti memilih metode penelitian kuasi eksperimen, karena peneliti ingin

menerapkan sesuatu tindakan atau perlakuan. Peneliti berasumsi bahwa perlakuan

(teknik copy the master berbasis perkembangan intelekual) belum pernah

diterapkan sebelumnya dan peneliti menaruh harapan positif bahwa dengan

perlakuan teknik copy the master berbasis perkembangan intelekual tersebut,

masalah dalam pembelajaran menulis teks berita dapat terselesaikan.

3.2 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain the non equivalent

control group. Desain ini hampir sama dengan desain Pretest-Postest Control

Group Design. Pola penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

R O1 X O2

R O3 O4

Keterangan:

R : Kelas Eksperimen

R : Kelas Kontrol

(21)

27

Shinta Rizki N, 2013

O2 : Uji akhir pada kelompok eksperimen

X : Perlakuan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran menulis

teks berita menggunakan teknik copy the master berbasis perkembangan

intelektual

O3 : Uji awal pada kelompok kontrol

O4 : Uji akhir pada kelompok kontrol

(Sugiyono, 2011: 112)

Dalam desain penelitian ini, pertama siswa diberi pretes untuk mengetahui

keadaan awal apakah ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Hasil pretes yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda

secara signifikan. Selanjutnya, peneliti memberikan postes kepada kelas

eksperimen yang diberikan perlakuan berupa penerapan teknik copy the master

berbasis perkembangan intelektual dalam pembelajaran menulis teks berita.

Adapun kelas kontrol dengan tidak menggunakan penerapan teknik copy the

master berbasis perkembangan intelektual dalam pembelajaran menulis teks

berita.

3.3 Teknik Penelitian

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas dan situasi yang berkaitan

dengan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1) Tes

Tes yang dilakukan dalam bentuk tes awal (pretest) dan tes akhir (postest)

baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes awal dilakukan untuk

melihat kemampuan siswa sebelum menggunakan teknik copy the master berbasis

perkembangan intelektual, sedangkan tes akhir dilakukan untuk melihat

kemampuan siswa sesudah menggunakan teknik copy the master berbasis

perkembangan intelektual. Perbandingan antara pretes dan postes akan

(22)

28

Shinta Rizki N, 2013

proses pengajaran efektif atau tidak. Tes yang diberikan adalah tes tertulis yang

menggunakan soal uraian.

2) Kuesioner (Angket)

Sugiyono (2011: 199) mengatakan bahwa kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Kuesioner dalam penelitian ini berisi sejumlah pertanyaan yang digunakan

untuk mencari informasi mengenai hal-hal yang ingin diketahui peneliti dari

siswa. Penyebaran kuesioner ini dilakukan setelah siswa diberi tes akhir.

Penyebaran kuesioner dilakukan setelah tes akhir bertujuan untuk mengetahui

tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, yakni di kelas

eksperimen yang menggunakan teknik copy the master berbasis perkembangan

intelektual.

Jawaban dari angket dapat dijadikan salah satu dasar untuk pengambilan

kesimpulan terhadap keberhasilan peneliti menggunakan teknik copy the master

berbasis perkembangan intelektual.

3.3.2 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul. Adapun langkah-langkah

dalam pengolahan data sebagai berikut.

a. Menganalisis data hasil pretes dan postes pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan, kemudian

dianalisis dan ditabulasikan. Penilaian hasil pretes dan postes menulis teks

berita siswa dinilai oleh tiga orang. Langkah-langkah analisis datanya adalah

sebagai berikut.

a) Menganalisis hasil tulisan siswa pada pretes dan postes.

b) Menentukan skor pretes dan postes, kemudian menentukan nilai dengan

rumus:

(23)

29

Shinta Rizki N, 2013

c) Mendeskripsikan beberapa hasil pretes dan postes kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

b. Menguji reliabilitas antarpenimbang untuk skor pretes dan postes di kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Langkah-langkah uji reliabilitasnya adalah

sebagai berikut.

a) Membuat tabel-tabel data hasil uji antarpenimbang hasil skor pretes dan

postes kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b) Untuk menguji penilaian yang diberikan oleh penimbang maka uji

reliabilitas dilakukan dengan:

1) Mencari jumlah kuadrat responden dengan menggunakan rumus:

SSt Σdt²= (Σxt)² - (Σx)² κ κ.N Keterangan:

SSt Σdt² = jumlah kuadrat responden (testi)

(Σxt)² = jumlah kuadrat benar dari responden

(Σx)² = kuadrat dari jumlah skor total

κ = banyaknya item (dari penguji) N = banyaknya responden atau testi

2) Mencari jumlah kuadrat total dengan menggunakan rumus:

SSpΣdp² = (Σxp)² - (Σx)² κ κ.N Keterangan:

SSp Σdp² = jumlah kuadrat item (penilai berjumlah tiga orang)

(Σxp)² = jumlah kuadrat benar dari seluruh item

(Σx)² = kuadrat dari jumlah skor total

Κ = banyaknya item (dari penguji) N = banyaknya responden atau testi

3) Mencari jumlah kuadrat total dengan menggunakan rumus:

SStotΣXt² = ΣX² - (Σx)² κ.N Keterangan:

(24)

30

Shinta Rizki N, 2013

ΣX² = jumlah kuadrat dari tiap hasil responden

(Σx)² = kuadrat dari jumlah skor total

κ = banyaknya item (dari penguji) N = banyaknya responden atau testi

4) Mencari jumlah kuadrat sisa (kekeliruan) dengan menggunakan rumus:

SSkkΣdt² = ΣXt² –Σdt² –Σdp²

Keterangan:

SSkkΣdt² = jumlah kuadrat kekeliruan ΣXt² = jumlah kuadrat total Σdt² = jumlah kuadrat responden Σdp² = jumlah kuadrat penimbang

5) Mencari varians responden, varians penimbang, dan varians sisa

dengan tabel ANAVA sebagai berikut.

Tabel 3.1 Tabel ANAVA Sumber Varian (SV) Jumlah Kuadrat (SS) Derajat Kebebasan (db) Variansi

Dari responden SStΣdt² = (Σxt)²- (Σx)² κ κ.N

Dbt = N – 1 Vt = SStΣdt² dbt Dari penimbang SSpΣdp² = (Σxp)²-(Σx)²

κ κ.N

Dbp= κ – 1 Vp = SSpΣdp²

Dbp Dari kekeliruan SSkkΣdkk² = ΣXt² –Σdt²

–Σdp²

Dbkk = (N – 1) (κ – 1)

Vkk = SSkkΣdt² dbkk

6) Setelah itu, hasil data-data tersebut dimasukkan dalam format

ANAVA. Reliabilitas antarpenimbang dilakukan dengan menggunakan

rumus Hyot.

r11= (Vt– Vkk) Vt Keterangan:

rıı = reliabilitas antarpenimbang Vt = varians responden (testi)

(25)

31

Shinta Rizki N, 2013

7) Hasil perhitungan reliabilitas yang telah diperoleh disesuaikan dengan

tabel Guilford sebagai berikut.

Tabel 3.2 Tabel Guilford

Koefisien korelasi Validitas

< dari 0,20 Tidak ada korelasi

0,20 – 0,40 Korelasi rendah

0,40 – 0,60 Korelasi sedang

0,60 – 0,80 Korelasi tinggi

0,80 – 0,90 Korelasi tinggi sekali

1,00 Korelasi sempurna

(Subana dan Sudrajat, 2005: 104)

c. Melakukan Uji Normalitas Pretes dan Postes

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang

terkumpul tersebar secara normal atau tidak. Peneliti melakukan uji normalitas

dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a) Menentukan daftar distribusi mean dengan ketentuan:

- rentang skor (R) = skor terbesar – skor terkecil

- banyak kelas (Bk) = 1 + 3,3 log n

- panjang kelas =

- derajat kebebasan = Bk – 3

b) Menentukan nilai rerata mean dengan menggunakan rumus:

X = Σƒx Σƒ Keterangan:

X = mean

(26)

32

Shinta Rizki N, 2013

Σƒ = jumlah siswa

c) Menentukan simpangan baku (standar deviasi) dengan menggunakan rumus:

S =

Keterangan:

S = simpangan baku

Σƒx² = jumlah nilai siswa dikuadratkan Σƒx = jumlah nilai siswa

n = jumlah siswa

d) Menentukan daftar frekuensi observasi dan ekspetasi skor pretes dan postes untuk menentukan nilai X². Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

X² = (ƒо –ƒh)² ƒh Keterangan:

X² = nilai chi-kuadrat

ƒо = frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris) ƒh = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)

d. Melakukan uji homogenitas varians

Uji homogenitas dilakukan untuk membuktikan homogen tidaknya sebuah

data yang diperoleh. Uji homogenitas dilakukan dengan cara menghitung varian

(sd²) data pretes dan postes lalu dihitung F hitung. Kemudian, dihitung pula F tabel.

(27)

33

Shinta Rizki N, 2013

hasil pretes – data postes F hitung < F tabel maka data tersebut dinyatakan homogen.

Rumus yang digunakan adalah:

F hitung= Vb Vκ Keterangan:

F hitung = nilai yang dicari

Vb = varians terbesar Vκ = varians terkecil

Data dinyatakan homogen jika F hitung< F tabel

(Subana dan Sudrajat, 2005: 188)

e. Melakukan pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis dengan menggunakan signifikan perbedaan dua variabel

dengan kriteria jika t hitung< t tabel, maka hipotesis nol diterima atau hipotesis kerja

ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan

menulis teks berita siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan teknik copy

the master berbasis perkembangan intelektual dan dengan tanpa menggunakan

teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual. Jika t hitung > t tabel,

maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja ditolak, artinya terdapat perbedaan

yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita siswa yang diberi

perlakuan dengan menggunakan teknik copy the master berbasis perkembangan

intelektual dan dengan tanpa menggunakan teknik copy the master berbasis

perkembangan intelektual. Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai

berikut.

a) Mencari Mx

Mx = Σx N Keterangan:

Mx = nilai deviasi kelas eksperimen Σx = jumlah gain kelas ekperimen N = banyaknya subjek

(28)

34

Shinta Rizki N, 2013

ΣX² = ΣX² - (ΣX)² N Keterangan:

ΣX² = jumlah gain varians kelas kontrol ΣX = jumlah gain kelas kontrol

N = banyaknya subjek

c) Mencari My

My = Σy N Keterangan:

My = nilai deviasi kelas eksperimen Σy = jumlah gain kelas eksperimen N = banyaknya subjek

d) Mencari ΣY²

ΣY² = ΣY² - (Σy²) N Keterangan:

ΣY² = jumlah gain varians kelas kontrol Σy = jumlah gain kelas kontrol

N = banyaknya subjek

e) Menghitung thitung

Keterangan:

M = nilai hasil rata-rata per kelas

n = banyaknya subjek

sdx² = deviasi setiap nilai X2 dan X1

(29)

35

Shinta Rizki N, 2013

f) Menentukan derajat kebebasan

db = n1 + n2 – 2

g) Menentukan dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 dan derajat kebebasan

yang telah dicari sebelumnya t tabel = t (1-a) (db)

Kriteria pengujian:

Ho ditolak dan H1 diterima jika t hitung> t tabel

Ho diterima dan H1 ditolak jika t hitung< t tabel

(Subana dan Sudrajat, 2005: 163)

f. Pengolahan Hasil Angket

Tahap awal dalam mengolah angket yaitu perhitungan frekuensi dari

masing-masing jawaban. Setelah dihitung frekuensinya kemudian dihitung

persentasenya dengan rumus:

% = F x 100%

N

Keterangan : F = frekuensi jawaban dari tiap responden

N = jumlah responden

% = persentase frekuensi dari tiap jawaban responden

Persentase yang diperoleh kemudian ditasfsirkan berdasarkan kriteria

penafsiran angket berikut.

Tabel 3.3

Kriteria Penafsiran Angket

Besar Persentase Interpretasi

0%

1% - 5%

6% - 25%

26% - 49%

50%

51% - 75%

76% - 95%

96% - 99%

Tidak ada

Hampir tidak ada

Sebagian kecil

Hampir setengahnya

Setengahnya

Lebih dari setengahnya

Sebagian besar

(30)

36

Shinta Rizki N, 2013

100% Seluruhnya

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena

alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2011:148). Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

3.4.1 Lembar Soal

Lembar soal dalam penelitian ini berisi soal tes kemampuan menulis teks

berita yang harus dikerjakan oleh siswa sebanyak dua kali, yaitu saat pretes

(sebelum mendapat perlakuan) dan postes (sesudah mendapat perlakuan). Format

soal yang digunakan adalah sebagai berikut.

Kerjakanlah Soal Berikut Ini!

1. Amatilah peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarmu, baik

itu di sekolah ataupun di sekitar tempat tinggalmu. Peristiwa-peristiwa itu

misalnya kegiatan OSIS, ekstrakurikuler, kerja bakti, kebakaran,

kecelakaan lalu lintas, dan lain-lain sesuai dengan kejadian terkini atau

teraktual yang dapat kamu amati.

2. Dari peristiwa terkini yang paling menarik itu, catatlah data dari

unsur-unsur peristiwa itu dengan berpedoman pada pertanyaan berikut ini!

a. Peristiwa apakah yang terjadi?

b. Siapa saja yang terlibat dalam peristiwa tersebut?

c. Kapan peristiwa itu terjadi?

d. Dimanakah letak peristiwa tersebut?

e. Mengapa peristiwa itu dapat terjadi?

f. Bagaimana peristiwa itu berlangsung?

3. Setelah data dari unsur-unsur peristiwa itu kamu catat, tulislah berita

dengan singkat, padat, dan jelas. Jika sudah selesai berilah judul pada teks

tersebut agar menjadi sebuah teks berita yang menarik!

(31)

37

Shinta Rizki N, 2013

Format penilaian teks berita ini berupa kriteria penilaian teks berita yang

digunakan sebagai pedoman dalam mengevaluasi hasil teks berita siswa. Format

[image:31.595.112.512.211.736.2]

penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4

Format Penilaian Menulis Teks Berita

Aspek yang dinilai Skor Maksimal

1. Kelengkapan isi berita (mengandung 5W+1H) 30

2. Keruntutan pemamparan 15

3. Penggunaan kalimat (singkat dan jelas) 15

4. Kosakata yang digunakan bahasa yang tepat 15

5. Kemenarikan judul 10

6. Ketepatan penggunaan ejaan dalam berita 15

Nilai Autentik 100

(Depdiknas 2003e: 67)

Keterangan:

1) Nilai autentik maksimal 100.

2) Persentase kemampuan siswa dalam menulis teks berita setiap aspek

penilaian merupakan hasil dari:

nilai yang diperoleh x 100 % nilai maksimal

3) Kriteria penilaian secara umum:

Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Teks Berita

No Aspek Skor Deskriptor

1 Kelengkapan isi berita (mengandung 5W+1H)

30 Semua unsur-unsur yang harus dicantumkan dalam teks berita ada.

25 Isi berita hanya memuat 5 unsur kelengkapan sebuah berita.

20 Isi berita hanya memuat 4 unsur kelengkapan sebuah berita.

15 Isi berita hanya memuat 3 unsur kelengkapan sebuah berita.

(32)

38

Shinta Rizki N, 2013

sebuah berita. 2 Keruntutan

Pemamparan

15 urut dan jelas: sederhana, mudah dipahami, berirama/dinamis, semua ide tersampaikan. 10 tidak urut, jelas: jalan cerita dalam teks

berita tidak runtut (berirama/dinamis), tetapi jelas dan mudah dipahami.

5 urut, kurang jelas: jalan cerita dalam teks berita runtut, tetapi kurang dapat dipahami.

3 tidak urut, tidak jelas: jalan cerita dalam teks berita tidak runtut, dan tidak jelas serta tidak dapat dipahami.

3 Penggunaan kalimat

15 singkat dan jelas: penyusunan kalimat singkat dan jelas.

10 tidak terlalu panjang tetapi jelas: penyusunan kalimat tidak terlalu panjangdan jelas.

5 panjang dan kurang jelas: penyusunan kalimat panjang dan kurang jelas.

3 tidak jelas dan terlalu panjang: penyusunan kalimat tidak jelas dan terlalu panjang. 4 Kosakata

yang digunakan

15 tepat dan mudah dipahami: kata-kata merupakan bahasa yang tepat, dinamis (bermakna satu), dan mudah dipahami.

10 terdapat kata yang kurang dipahami: kata-kata merupakan bahasa yang kurang dapat dipahami. 5 terdapat kata yang tidak lazim dipakai: terdapat

kata yang tidak boleh atau tidak lazim digunakan.

3 tidak dapat dipahami: kata-kata yang digunakan tidak dapat dipahami.

5 Kemenarikan Judul

10 Sangat menarik: judul yang digunakan relevan dengan isi informasi dan menarik serta

merangsang pembaca untuk membacanya.

8 cukup menarik: judul yang digunakan cukup relevan dengan isi informasi dan kurang menarik untuk dibaca.

6 kurang menarik: judul yang digunakan kurang relevan dengan isi informasi dan kurang menarik untuk dibaca.

4 tidak menarik: judul yang digunakan tidak relevan dengan isi informasi dan tidak menarik untuk dibaca.

6 Ketepatan Penggunaan Ejaan dalam

15 sesuai dengan EYD: tidak ada kesalahan EYD 10 terdapat sedikit kesalahan: kesalahan tidak

(33)

39

Shinta Rizki N, 2013

Berita. 5 terdapat sedikit kesalahan: kesalahan mengubah salah satu ide dan gagasan.

3 tidak terbaca dan tidak rapi: kesalahan mengubah semua ide dan gagasan yang disampaikan

(Depdiknas 2003e: 67)

3.4.3 Lembar Angket

Angket

Nama : Kelas :

No Pertanyaan Ya/

sudah

Tidak/ belum

Biasa saja/ tidak tahu

Lain-lain

1 Apakah kamu menyukai

pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia?

2 Apakah kamu menyukai pembelajaran menulis? 3 Aspek keterampilan manakah

yang paling kamu sukai? a. menyimak

b. berbicara c. membaca d. menulis

4 Menurut pendapat kalian, apakah keterampilan menulis itu penting? 5 Apakah menulis itu sulit?

6 Kendala apa yang kamu hadapi ketika ingin menulis?

a. Apakah sulit mencari ide? b. Apakah sulit untuk memulai

menulis?

(34)

40

Shinta Rizki N, 2013

d. Apakah kamu merasa malu untuk menulis?

7 Apakah pembelajaran menulis dengan teknik copy the master

berbasis perkembangan intelektual dapat memudahkan kamu untuk menulis teks berita? 8 Apakah teknik copy the master

berbasis perkembangan intelektual sudah digunakan sebelumnya dalam kegiatan belajar mengajar?

9 Adakah kendala yang dihadapi ketika melaksanakan

pembelajaran menulis teks berita dengan teknik copy the master

berbasis perkembangan intelektual?

10 Apakah kamu dapat mengatasi kendala dalam pembelajaran menulis teks berita dengan teknik

copy the master berbasis perkembangan intelektual?

3.5 Sumber Data 3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 117).

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 10 Kota Bandung.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2011: 118). Sampel penelitian ini adalah siswa kelas

VIII B menjadi kelas eksperimen dan siswa kelas VIII C menjadi kelas kontrol.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling.

Purposive sampling adalah teknik sampling non-random yang digunakan oleh

(35)

41

Shinta Rizki N, 2013

pengambilan sampelnya. Sampel purposive sampling ini pun dilakukan jika

peneliti tidak mempunyai kesempatan untuk memilih sampel (Mulyatiningsih,

2012: 106).

(36)

116

Shinta Rizki N, 2013

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan pada bab sebelumnya,

peneliti merumuskan beberapa simpulan sebagai berikut.

1) Tingkat kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung sebelum

diberi perlakuan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual

berada pada kategori kurang sampai baik dengan perolehan rata-rata

sebesar 56,6. Hasil perolehan rata-rata menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa masih kesulitan dalam menulis teks berita. Hal itu disebabkan siswa

kesulitan memulai dan mencari ide untuk menulis teks berita. Selain itu,

guru pun kesulitan mengajarkan menullis teks berita bahkan ada sebagian

guru menganggap bahwa siswa kelas VIII belum mampu untuk menulis

teks berita.

2) Tingkat kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung sesudah

diberi perlakuan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual

berada pada kategori cukup sampai sangat baik dengan perolehan rata-rata

sebesar 79,7. Hasil perolehan rata-rata menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa dapat menulis teks berita dengan baik dibandingkan sebelumnya.

Hal itu disebabkan dari teks berita yang dijadikan master dapat

merangsang siswa untuk mencari ide dan memulai menulis teks berita.

Selain itu, gaya bahasa dari teks berita yang dijadikan contoh mudah

dipahami oleh siswa sehingga menambah minat siswa dalam menulis teks

berita.

3) Perbedaan antara tingkat kemampuan siswa sebelum diberi perlakuan

teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual dengan sesudah

diberi perlakuan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual

dapat peneliti buktikan dengan bertambahnya nilai rata-rata siswa sebesar

(37)

117

Shinta Rizki N, 2013

(2,000) artinya hipotesis yang peneliti ajukan dapat diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa teknik copy the master berbasis perkembangan

intelektual efektif digunakan untuk pembelajaran menulis teks berita.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian ini, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai

berikut.

1) Salah satu kendala siswa dalam memulai menulis teks berita adalah

sulitnya mencari ide. Diperlukan suatu teknik untuk menstimulus ide

siswa. Penggunaan teknik copy the master berbasis perkembangan

intelektual dapat menstimulus siswa dalam mencari ide. Oleh karena itu,

teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual dapat dijadikan

alternatif untuk pembelajaran menulis teks berita.

2) Penggunaan teknik copy the master berbasis perkembangan intelektual

tidak hanya dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita saja.

Namun, dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia lainnya

seperti menulis cerpen, surat pembaca, dan puisi.

3) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat membuat kajian yang lebih

mendalam tentang penelitian mengenai teknik/model pembelajaran

menulis teks berita sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih baik dan

(38)

118

Shinta Rizki N, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, A. (2010). Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Haryanto, Z. (2007). “Tahap Perkembangan Intelektual Siswa SMP dan SMA dalam Kaitannya dengan Pembelajaran Fisika”. Jurnal Didaktika. 8, (2), 145-146.

Kariadinata, R. dan Abdurahman, M. (2012). Dasar-dasar Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Kosasih, E. (2010). Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa

Indonesia. Bandung: Genesindo.

Kurniawan, K. (2012). Belajar dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Bangkit Citra Persada.

Kusumaningrat, H. dan Kusumaningrat, P. (2007). Jurnalistik Teori dan

Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Leo, S. (2010). Kiat Jitu Menulis dan Menerbitkan Buku. Jakarta: Erlangga.

Marahimin, I. (1994). Menulis Secara Populer. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Mulyatiningsih, E. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Olii, H. (2007). Berita dan Informasi Jurnalistik Radio. Jakarta: Indeks.

Piaget, J. (1988). Antara Tindakan dan Pikiran. Jakarta: Gramedia.

Rizkiana, D. P. (2010). Penerapan Pendekatan Kontekstual Komponen

Pemodelan dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita. Skripsi Sarjana

Pendidikan pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Romli, A. (2009). Jurnalistik Praktis untuk Pemula. Bandung: Rosdakarya.

(39)

119

Shinta Rizki N, 2013

Subana dan Sudrajat. (2005). Metode Statistika. Bandung: Pustaka Setia.

Sudarman, P. (2008). Menulis di Media Massa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumadiria, H. (2008). Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sumadiria, H. (2011). Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sunarto dan Hartono. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.

Syamsuddin dan Damaianti. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syarif, dkk. (2009). Pembelajaran Menulis. Jakarta: Depdiknas.

Tarigan, H.G. (1994). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Utami, W. R. (2009). Upaya Meningkatkan Pembelajaran Menulis Cerpen

Melalui Teknik Copy The Master Modifikasi. Skripsi Sarjana

Pendidikan pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Depdiknas. (2003). Kriteria Penilaian Teks Berita, [Online].

Tersedia:http://www.scribd.com/doc/29013517/29/Tabel-2-Kriteria-Penilaian-Teks-Berita. [12 April 2013]

Widyartono, D. (2011). Proses Menulis, [Online].

Gambar

Tabel 3.1 Tabel ANAVA
Tabel 3.2 Tabel Guilford
Tabel 3.3 Kriteria Penafsiran Angket
Tabel 3.4 Format Penilaian Menulis Teks Berita

Referensi

Dokumen terkait

Masing-masing fraksi dimonitor komponen kimianya dengan KLT menggunakan fase diam silikagel GF 254 dan fase gerak n -heksana : etilasetat (7:3).. Fraksi yang memiliki profil

Dari uraian di atas maka penulis merancang penelitian ini dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Motivasi Pembelajaran Permainan Sepak Bola

MODEL CONCEPTUAL CHANGE PADA PEMBELAJARAN SISTEM EKSKRESI UNTUK MENURUNKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi adaptasi komunitas Saksi Yehuwa dalam upayanya mempertahankan keberadaan mereka di tengah-tengah masyarakat yang majemuk sifatnya

He continued with an explanation of the Transition Support Program (TSP), a framework for budgetary support from the Development Partners, for 3 years. He provided a brief report

Taking into account that the customs activity is also recognised as a key to effectively fulfilling the duties entrusted to other state bodies such as those in the area of

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES KETERAMPILAN TEKNIK SEPAKBOLA USIA DINI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Analisis gugus fungsi galaktomanan ikat silang glutaraldehida dengan spektrofotometer FT-IR menghasilkan pita serapan pada daerah bilangan gelombang 1150-1085 cm -1 yang