• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP PRESTASI USAHA KECIL MENENGAH ( UKM ) Di SUMATERA BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP PRESTASI USAHA KECIL MENENGAH ( UKM ) Di SUMATERA BARAT."

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS

PENGARUH

GAYA

KEPEMIMPINAN

TERHADAP

PRESTASI

USAHA

KECIL

MENENGAH

(

UKM

)

Di

SUMATERA

BARAT

DiajukanSebagaiSalahSatuSyarat

UntukMeraihGelarSarjana EkonomiJurusanManajemen

Oleh:

KHARISMA PERDANA PUTRA

BP.06152090

JURUSAN

MANAJEMEN

FAKULTAS

EKONOMI

UNIVERSITAS

ANDALAS

(2)

DAFTARISI

2.2.1 Komponen-KomponenGayaKepemimpinan... 14

2.2.1.1ParticipantLeadership... 14

2.2.1.2SupportiveLeadership... 16

2.2.1.3InstrumentalLeadership... 17

2.3 PrestasiUsaha... 18

2.3.1 PengertianPrestasiUsaha ... 18

2.3.2 PengukuranPrestasiUsaha... 18

(3)

3.2.1 Populasi... 27

3.2.2 Sampel... 28

3.3 TeknikPengambilanSampel... 29

3.4 DatayangDigunakan... 30

3.4.1DataPrimer... 30

3.4.2DataSekunder... 30

3.5 TeknikPengumpulanData... 30

3.6 VariabelPenelitiandanOperasionalVariabel... 32

3.7 InstrumenPenelitian... 33

3.8 MetodeAnalisisData... 34

3.8.1UjiValiditas(TestofValiditas)... 34

3.8.2UjiReliabilitas(TestofReliabilitas)... 35

3.8.3TeknikAnalisisData... 35

3.8.4AnalisisDeskriptif... 36

3.8.5AnalisaRegresiLinierBerganda... 36

3.9 PengujianHipotesis... 37

BABIV GAMBARANUMUMUSAHAKECILMENENGAH DI SUMATERABARAT 4.1 PengertianUsahaKecilMenengah... 39

4.2 KarakteristikUsahaKecildanMenengah... 42

(4)

5.1.6KarakteristikRespondenberdasarkanUmurUKM... 54

5.1.7KarakteristikRespondenberdasarkan KlasifikasidanTipe UKM...54

5.2 GambaranUmumJawabanResponden(GayaKepemimpinan)56 5.2.1ParticipantLeadership...56

5.4 AnalisaRegresiLinierBerganda... 62

5.5 HasilPengujianHipotesis... 65

(5)

DAFTARPUSTAKA

(6)

DAFTARTABEL

Tabel1.1 PenyebaranUKMdiSumateraBaratTahun2005(unit)... 4

Tabel2.1 PenelitianTerdahulu ... 25

Tabel3.1 PenyebaranUKMdiSumateraBaratTahun2005(unit)... 28

Tabel3.2 DasarPembagianSampelUKMdiSumateraBaratTahun2005..29

Tabel3.3 OperasionalisasiVariabelPenelitian... 32

Tabel4.1 KlasifikasidanTipeUKMtersebardiSumateraBarat Tahun2005... 48

Tabel5.1 RespondenBerdasarkanKelompokUmur... 50

Tabel5.2 RespondenBerdasarkanJenisKelamin... 51

Tabel5.3 RespondenBerdasarkanPendidikan... 51

Tabel5.4 RespondenBerdasarkanPendapatan... 52

Tabel5.5 RespondenberdasarkanAlasanBerwirausaha... 53

Tabel5.6 RespondenberdasarkanUmurUKM... 54

Tabel5.7 KarakteristikrespondenberdasarkanKlasifikasidanTipeUKM .55

Tabel5.8 GambaranUmumRespondenMengenaiParticipantLeadership..56

Tabel5.9 GambaranUmumRespondenMengenaiSupportiveLeadership..57

Tabel5.10GambaranUmumRespondenMengenaiInstrumentalLeadership 58

Tabel5.11GambaranUmumRespondenMengenaiPrestasiUsaha... 59

Tabel5.12HasilRangkumanUjiValiditas... 60

Tabel5.13HasilUjiReliabilitas... 61

Tabel5.14HasilRangkumanAnalisisRegresiLinearBerganda... 62

Tabel5.15HasilUjiRdanUjiR2... 64

Tabel5.16HasilAnalisaUjiT... 65

(7)

DAFTARGAMBAR

(8)

vi

BAB1

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakangPenelitian

UsahaKecildanMenengah(UKM)merupakansalahsatubagianterpentingdari

perekonomiansuatunegara,tidakterkecualiIndonesia.UsahaKecildanMenengah

(UKM)memilikikesempatanyangsangatluasdalammeningkatkanpemberdayaan

ekonomi secara terpadu yang bisa diwujudkan dalam kerjasama bisnis dan

perdagangan,karenaUKMtelahterbuktimemilikikekuatanwalaupunkrisistelah

menempa dan menghimpitnya. UKM memiliki potensi untuk menjadi sebuah

kekuatanbaruperekonomianIndonesia.Pertumbuhanekonomiselamamasakrisisini

merupakan kontribusi dari sektor usaha kecil. Pasca kehancuran konglomerasi di

Indonesia,kinisaatnyausahakecildanmenengahmengambilperanlebihbanyak

dalampercaturanbisnisdanperdagangandalammenunjangperekonomianIndonesia.

UKMterbuktimemilikidayatahandanmampumenjadipenyanggaperekonomian

bangsa. Salah satu alasan mengapaUKM memiliki ketahanan dalam menghadapi

krisisadalahkarenastrukturmodaldariUKMsekitar73%berasaldarimodalsendiri,

4%(BankSwasta),11%(BankPemerintah),dan3%(pemasok)(Limberg,1990).

Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1999-2004 telah menempatkan

usahakecil,usahatradisionaldangolonganekonomilemahsebagaisektorstrategis

yangperludiberdayakan.DalamketetapanMPRberdasarkanhasilSidangIstimewa

(9)

dinyatakanbahwausahakecildanmenengahmerupakanpilarutamapembangunan

ekonominasionalyangharusdiberikesempatan(KaballudanKameo,2001).

UKM(UsahaKecildanMenengah)memilikidanmembawadampakpositif

bagiperekonomianIndonesia.SecaraumumperananUKMadalahsebagaipenyedia

lapangankerja,pemerataanpendapatanmelaluikesempatanberusaha,pengembangan

daerah pedesaan, menyeimbangkan pembangunan antar daerah (Tambunan, 2000)

serta meningkatkan investasi dan mengembangkan jiwa kewirausahaan. Peranan

keberadaan UKM dalam menopang perekonomian nasional sungguh besar dalam

upaya mendorong peningkatan taraf hidup masyarakat (Tambunan, 2000 ) serta

penciptaanstabilitasnasionalantaralaindalamhal:

1. Penciptaandanpemerataankesempatankerja

2. Peningkatandanpemerataanpendapatanmasyarakat

3. Mengurangitingkatpenganggurankarenadapatmenampungsejumlah

tenagakerja

4. Menurunkan tingkat inflasi dengan semakin banyak produk yang

tersedia

5. Sebagaipembawainovasidibidangekonomidansaranapengembangan

socialbudayasuatuwilayah.

DaridataBPSdanKementrianKoperasidanPKM,KontribusiUKMterhadap

ProdukDomestikBruto(PDB)tahun2003mencapainilaiRp.1.013,5triliunatau

sebesar 56,7% dari total PDB Nasional, nilai ini meningkat pada tahun 2004

mencapai nilai Rp.1.135,8 triliun, dengan pertumbuhan mencapai 5,45% terhadap

(10)

totalPDB Nasional.NilaiPDBTotalUKMpadatahun2005atasdasarhargaberlaku

adalahRp.1.480,002triliun.JumlahunitusahaUKMdiIndonesiapadatahun2004

adalahsebesar43,22juta,naiksebesar1,61%terhadaptahunsebelumnya.Tahun

2005jumlahunitusahaUKMadalahsebesar44,69juta.Sementarajumlahtenaga

kerja yang bekerja di sector UKM pada tahun 2004 adalah sebanyak 79,06 juta

pekerja. Dilihat dari kemampuan UMKM dalam memberikan kontibusi besar

terhadap PDB Nasional dan mampu menyerap banyak tenaga kerja, membuat

UMKMmenjadiberperansangatpentingdalammemajukanperekonomianNasional

khususnyasektorriil.

BerdasarkansurveyterbaruTheHongkongandShanghaiBankingCorporation

Limited(HSBC) yangmelibatkan30pebisnisskalakecilmenengah,sekitar77%

respondenberencanamempertahankanposisi,dan15%berencanamenambahtenaga

kerja. Survei oleh HSBC berjudul Emerging Markets Small Business Confidence

Monitor menunjukkan 92% UKM di Indonesia berpandangan positif dalam hal

penambahantenagakerjapadatahunini(BisinisIndonesia).

Begitu puladengan perkembangan Usaha Kecil dan Menengah di Sumatera

Barat,datayangdidapatdariDinasKoperindagPadangterdapat1216UKMyang

tersebardiSumateraBarat.BerikuttabelpenyebaranUKMdiSumateraBarattahun

(11)

Tabel1.1.PenyebaranUKMdiSumateraBarat

Tahun2005(unit)

SumberData:CompanyProfile33SentraUKM

DaritabeldapatdiketahuibahwajumlahUKMdiSumateraBaratpadatahun

2005tercatatsebanyak1216UKMmeliputiBukittinggi(370UKM),Pariaman(275

UKM),Payakumbuh(130UKM),Solok(110UKM),Sijunjung(95UKM),Painan

(74UKM),Pasaman(52UKM),Padang(52UKM),danDharmasraya(28UKM).

Dalam penelitian ini, peneliti meranking jumlah UKM berdasarkan dari

jumlahUKMyangterbanyakdiSumateraBarat.Kemudianmengambilempatdaerah

terbanyakterdapatUKMdiSumateraBarat.Halinidilakukankarenaempatdaerah

tersebutsudahmewakilijumlahUKMyangtersebardiSumateraBarat.

Melihat besarnya jumlah unit pelaku ekonomi dan kemampuannya dalam

menyerap tenaga kerja, maka UKM layak mendapat perhatian khusus.

Berkembangnya UKM akan memperkuat struktur ekonomi domestik karena

terserapnya angkatan kerja dalam lapangan kerja akan meningkatkan daya beli

No Daerah JumlahUMKM

1 Bukittingi 370

2 Pariaman 275

3 Payakumbuh 130

4 Solok 110

5 Sijunjung 95

6 Painan 74

7 Pasaman 52

8 Padang 52

9 Dharmasraya 28

(12)

masyarakatyangpadagilirannyaakanmemperbesartingkatpermintaan,permintaan

yangtinggiakanmendorongpertumbuhaninvestasi.

NamundemikianpengembanganUKMharusdisertaidenganpengembangan

SDM (Sumber Daya Manusia) dalam berbagai aspek. Salah satu hasil survei

menunjukkanbahwatingkatpendidikanpengusahaUKMdiIndonesiaadalahSLTA

(44,1%),D-3(7,4%),danS-1(17,9%)dansisadibawahSLTA(JurnalManajemen

dan Kewirausahaan,2010). Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan UKM di

Indonesiarelatifrendah.PengembanganSDMharusdilakukantidakhanyakepada

UKMsebagaipemilikusaha,tetapijugaparapekerjanya.

Disamping itu pembangunan SDM belum menunjukkan hasil yang

menggembirakan(JurnalSpiritPublikVol2,2006),indekspembangunanSDMdan

HumanDevelopmentIndeks(HDI)Indonesiatahun1993menempatiurutanke-98

(UNDP,1993).Padatahun2003Indonesiamenempatiurutan112dari174negara

(UNDP,2004).Peringkatinilebihrendahdibandingkandenganindekspembangunan

SDM negara-negara tetangga. Padahal menurut Harefa (2000), keberhasilan

wirausahabukankarenauangtetapikarenakualitassumberdayamanusianya,antara

lainadanyaidecemerlangdanimpianataupunkreativitas.

Kasali (2010) mengatakan bahwa untuk membangun kewirausahaan yang

terpentingadalahmindsetataucaraberfikirpositif.Pebisnisharuspercayadirikarena

selaluberhadapandenganketidakpastian,sindromaformalitas,tidakakanberhasil

dansejenisnyaharussegeradilepaskankarenaakanmenghambatjiwawirausaha.Hal

(13)

berusaha.Artinya,rendahnyakinerjaUKMdisebabkanolehtidakadanyanilai–nilai

positifyangdimilikisertarendahnyakemampuanberusaha.

HalinididukungolehpenelitianMatsuno,MenzerdanOzsomer(2002)yang

menjelaskan bahwa kinerja UKM tergantung pada faktor sikap entrepreneur dan

kemampuanmengelolaberusaha.LebihlanjutdijelaskanolehMatsunodkk,(2002)

kemampuanberusahaantaralainmemperhatikanfaktorkemampuanberusahadalam

mendapatkan,menciptakanbarangdanjasayangsesuaidengankebutuhankonsumen

sebagaisalahsatufaktorpentingdalammemenangkanpersaingan.Namumdemikian,

belum lagi memperhatikan berkaitan dengan mengarahkan, mengkoordinir, dan

mempengaruhi bawahan atau sering kita sebut gaya kepemimpinan, menuju

pencapaiantujuanorganisasi.

Karenapenulistertarikdenganmasalahyangdihadapitersebut,makapenulis

memberi judul skripsi ini “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Prestasi

UsahaKecilMenengah(UKM)diSumateraBarat”.

1.2 PerumusanMasalah

Berdasarkan uraian singkat diatas, penulis mengemukakan beberapa

permasalahanpenelitian:

1. Seberapabesarpengaruhgayakepemimpinanyangterdiridariparticipant

leadership, supportive leadership, dan instrumental leadership terhadap

prestasiUKM.

2. Variabelgayakepemimpinanmanakahyangpalingdominanmempengaruhi

(14)

1.3 TujuanPenelitian

1. Untuk menguji pengaruh gaya kepemimpinan (participant leadership,

supportiveleadership,daninstrumentalleadership)terhadapprestasiUKM.

2. Untuk menguji variabel gaya kepemimpinan yang paling dominan

mempengaruhiprestasiUKM.

1.4 ManfaatPenelitian

Darihasilpenelitiandiharapkan:

1. Dapat memberikan manfaat dalam hal pengembangan ilmu ekonomi,

khususnya manajemen sumber daya manusia, melalui pendekatan dan

metode-metodeyangdigunakan,terutamagayakepemimpinandanprestasi

UKM.

2. Dapat membantu pihak UKM dalam memperhatikan bagaimana

meningkatkangayakepemimpinandanprestasiUKM.

3. Sebagai tambahan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan peneliti

dalammelakukanpenelitian.

1.5 RuangLingkupPenelitian

Untukmencegahterjadinyaperluasanpembahasandankerancuanpembahasan,

maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas hanya untuk meneliti

bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan (participant leadership, supportive

leadership, dan instrumental leadership) terhadap prestasi Usaha Kecil Menengah

(UKM).PenelitianinidilakukandiSumateraBarat,denganobjekpenelitianadalah

UsahaKecilMenengah(UKM)yangterdapatdiSumateraBarat.Dalampenelitianini

(15)

dilakukankarenaempatdaerahtersebutsudahmewakilijumlahUKMyangtersebar

di Sumatera Barat. Empat daerah tersebut meliputi Bukittinggi, Pariaman,

Payakumbuh,danSolok.

1.6 SistematikaPenulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari 6 bab yang saling

berkaitan,bab-babtersebutterdiridari:

BABI PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai masalah yang melatar belakangi

penelitian,rumusanmasalahnya,tujuanpenelitian,manfaatpenelitian,

ruanglingkuppenelitian,dansistematikapenulisan.

BABII LANDASANTEORI

Babinimerupakanlandasanteoriyangmembahasteoriyangrelevan

denganpenelitianyangakandilakukan.

BABIII METODEPENELITIAN

Babinimenjelaskanmetodologipenelitianyangmembahasmengenai

tahapan-tahapandiantaranyadesainpenelitian,sampeldanpopulasi,

datayangdigunakan,variabelpenelitian,instrumenpenelitian,teknik

pengolahandatayangmembantudalampenelitianini.

BABIV GAMBARANUMUMUSAHAMIKROKECILMENENGAH

BabinimenjelaskangambaranumumUsahaKecilMenengahyang

membahasmengenaipengertianUsahaKecilMenengah,karakteristik

(16)

kelemahanUsahaKecilMenengahdanKlasifikasidanTipeUKMdi

SumateraBarat.

BABV PEMBAHASAN

Bab yang menguraikan hasil analisis data, pembahasan dan

implikasinyaterhadapperusahaan.

BABVI PENUTUP

Merupakanbabterakhiryangberisitentangkesimpulan,saran,dan

(17)

BABII

LANDASANTEORI

2.1 PengertianUsahaKecilMenengah

Sampaisaatinibatasanusahakecilmasihberbeda –bedatergantungfokus

permasalahan masing masing. Dilihat dari perangkat manajemennya, Lambing

(2004) mengemukakan bahwa kontrol atau pengawasan usaha kecil biasanya

informal. Apabila ada beberapa karyawan maka deskriptif pekerjaan dan segala

aturan secaratidak tertulis sebab wirausahalebih mudahmenguasai segalaaspek

usahacendrungmemakaimanajemenmikro.

UsahaKecilMenengahadalahkegiatanekonomirakyatyangberskalakecildan

memenuhikriteriakekayaanbersihataupenjualantahunansertakepemilikanyang

diaturdalamUndang–Undangyangmeliputiusahakecilinformaldanusahakecil

tradisional(Pasal1UUNo.9tahun1995).

MenurutHamdan(2002)ciriusahakecilinformaldanusahakeciltradisional

antaralain:

Ciri–ciriusahakecilinformalantaralain:

1. Belumtercatatdanbelumberbadanhukum.

2. Pengambilankeputusandilakukansendiri.

3. Keputusanberdasarkanintuisi.

4. Kuranggesitdankuranginisiatif.

(18)

Di Indonesia sendiri belum ada batasan yang baku mengenai usaha kecil.

KriteriausahakecilyangadapadaPasal5Undang–undangno.9tahun1995adalah:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.

200.000.000,-(dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempatusaha.

2. Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.

1.000.000.000,-(satumilyarrupiah).

3. MilikwargaNegaraIndonesia.

4. Berdirisendiri,bukanmerupakananakperusahaanataucabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik

langsungdenganusahamenengahatauusahabesar.

5. Berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak

berbadanhukum,ataubadanusahayangberbadanhukum.

MenurutSalaim(1996),UsahaKecilMenengahadalahkegiatanekonomiyang

berskalakecildanmempunyaikarakteristikyangsamar–samar,jarangmempunyai

catatanhistorisyangkonsistendantidakterbiasamembuatbusinessplan

Daribeberapapengertiandiatasdapatdisimpulkansecaraterminologisbahwa

UsahaKecilMenengah(UKM)adalahkegiatanekonomiyangberskalakecilyang

banyakdirumuskansebagaiunitusahayangserbakecildanterbatasdalamsegala

(19)

2.2 GayaKepemimpinan

Pengertiankepemimpinanmengalamiperkembangandariwaktukewaktudan

memilikipengertianyangberbeda–bedasesuaidengankondisipadawaktutersebut.

Padaawaltimbulnyaistilahkepemimpinan,terlihatbahwapengertiankepemimpinan

sangat sederhana, yaitu Stogdill (1974) mengatakan bahwa kepemimpinan adalah

pembentukan awal suatu pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi,

sementara Katz dan Kahn (1978) mengatakan kepemimpinan adalah peningkatan

pengaruh sedikit demi sedikit dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap

pengarahan pengarahan rutin organisasi, yang mana pengertian tersebut hanya

berhubungan dengan kegiatan rutin organisasi, dan belum mengarah kepada apa

tujuanyanghendakdicapaiorganisasitersebut.

MenurutTimpe(1987)dalampengertianyangmendasar,kepemimpinanberarti

beradadibarisanpalingdepan;menggunakanbadan,gerakanmajudanketerampilan

komunikasidanarahankepadayanglainjalanmanayangharusditempuh.Barulah

muncul pendapat Rauch dan Behling (1984) serta Jacob & Jacque (1990), yang

menyatakanbahwapemimpinberorientasidalampencapaiantujuanorganisasi,hal

ini didukung oleh pendapat Hoskin (1988) dan Flamholtz (1990) mengatakan

kepemimpinantergabiatas2,yaitu:strategicleadershipdanoperationalleadership.

Strategicleadershipadalahsebagaiprosesmempengaruhiorang–orangdalamsuatu

organisasi untuk membuat perencanaan jangka panjang, sedangkan operational

leadershipsebagaiprosesmempengaruhiorang–orangdalamsuatuorganisasiuntuk

(20)

SedangkanmenurutMullins(2001),kepemimpinanadalahhubungandimana

seseorang mempengaruhi perilaku dan tindakan orang lain. Lebih lanjut menurut

Wahyosumidjo(1992)bahwadalamkepemimpinansebenarnyaterkandungmakna

antaralain:

1. Kepemimpinanmerupakansuatuyangmelekatpadadiriseseorang

yangberupasifat–sifattertentu,sepertikepribadian,kemampuan,

dankesanggupan

2. Kepemimpinan merupakan rangkaian kegiatan pemimpin yang

tidakdapatdipisahkandengankedudukandanperilakupemimpin

itusendiri.

3. Kepemimpinan merupakan prosesantarhubungan atauinteraksi

pemimpin,pengikut,dansituasi.

Jadi dapat disimpulkan kepemimpinan adalah proses dimana seseorang

mengarahkan dan mempengaruhi perilaku dan tindakana orang lain dengan

menggunakan keterampilan komunikasi yang melekat pada diri seseorang berupa

sifat–sifatdanperilakutertentuyangmerupakansebuahprosesdinamisdantidak

terbatas.

Gaya kepemimpinan merujuk pada suatu pengertian bagaimana seorang

pemimpin bertindak atau cara memimpin menjalankan kepemimpinannya

(Tambunan,1991),senadadenganituPavitdan Curtis(1990),mengatakanbahwa

gayakepemimpinanadalahmetodeyangdigunakanseseorangdalammemimpin.

HasilstudiShea(1999)mengatakangayakepemimpinanmemilikipengaruh

(21)

(1994)yangmengatakanbahwagayakepemimpinandapatmenyebabkanbawahan

mampu bekerja lebih cepat dan lebih berkualitas. Gaya kepemimpinan juga

berpengaruhpadakinerjajangkapendekbawahan.BegitujugadenganLitwindan

Stringer(1985),yakinbahwagayakepemimpinanberpengaruhlangsungpadaiklim

kerjaorganisasi.

2.2.1 Komponen-KomponenGayaKepemimpinan

Bass (1985) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan terbagi dua,yaitu:

TransactionalLeadershipdanTransformationalLeadership.TransactionalLeadership

merupakangayakepemimpinanyangberusahamempengaruhibawahannyadengan

caramelaluipertukarandantawarmenawardenganbawahanuntukmencapaisuatu

tujuan. Sedangkan Transformational Leadership merupakan gaya kepemimpinan

yang memotivasi bawahannya dengan cara berusaha mengembangkan kinerja

bawahantidakmemlaluipertukaranmelainkandenganpengembangan,rangsangan

intelektualdanmemberikaninspirasipadabawahan.

Ogbonna (2001), Market Orientation sebuah perusahaan berkolerasi dengan

Leadership Style yang terdapat pada perusahaan tersebut. Mereka menjabarkan

Leadership Style, menjadi tiga bagian yaitu: participant leadership, supportive

leadershipdaninstrumentalleadership.

2.2.1.1ParticipantLeadership

Participant Leadership, ditandai dengan adanya suatu struktur yang

pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang

kooperatif. Dibawah kepemimpinan participant leadership bawahan cenderung

(22)

mengarahkandirisendiri(Rivai,2006).MenurutRobbinsdanCoulter(2002),gaya

kepemimpinan participant leadership ini cenderung mengikutsertakan karyawan

dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipati

karyawandalammenentukanbagaimanametodekerjadantujuanyangingindicapai,

danmemandangumpanbaliksebagaisuatukesempatanuntukmelatihkaryawan.

Ciri–cirigayakepemimpinanparticipantleadership(Sukanto,1987):

1. Semuakebijaksanaanterjadipadakelompokdiskusidankeputusan

diambildengandorongandanbantuandaripemimpin

2. Kegiatan–kegiatandidiskusikan,langkah–langkahumumuntuk

tujuankelompokdibuat,danjikadibutuhkanpetunjuk-petunjuk

teknispemimpinmenyarankanduaataulebihalternatifprosedur

yangdapatdipilih.

3. Paraanggotabebasbekerjadengansiapasajayangmerekapilih

danpembagiantugasditentukanolehkelompok.

Lebihlanjutciri–cirigayakepemimpinanparticipantleadership(Handokodan

Reksohadiprodjo,1997):

1. Lebihmemperhatikanbawahanuntukmencapaitujuanorganisasi

2. Menekankanduahalyaitubawahandantugas

3. Pemimpin adalah obyektif dalam pujian dan kecamannya dan

mencobamenjadiseoranganggotakelompokbiasadalamjiwadan

(23)

2.2.1.2SupportiveLeadership

Supportive Leadership, pemimpin yang secara keseluruhan memberikan

karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan keputusan dan

menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut karyawannya paling sesuai

(RobbinsdanCoulter,2002).MenurutSukanto(1987)ciri–cirigayakepemimpinan

supportiveleadership,yaitu:

1. Kebebasanpenuhbagikeputusankelompokatauindividudengan

partisipasiminimaldaripemimpin

2. Bahan bahan yang bermacam macam disediakan oleh

pemimpinyangmembuatorangselalusiapbiladiaakanmemberi

informasipadasaatditanya.

3. Samasekalitidakadapartisipasidaripemimpindalampenentuan

tugas

4. Kadang– kadangmemberikomentarspontan terhadap kegiatan

anggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau

mengatursuatukejadian.

Ciri ciri gaya kepemimpinan supportive leadership (Handoko dan

Reksohadiprodjo,1997):

1. Pemimpin membiarkan bawahannya untuk mengatur dirinya

sendiri

2. Pemimpinhanyamenentukankebijaksanaandantujuanumum

3. Bawahan dapat mengambil keputusan yang relevan untuk

(24)

2.2.1.3InstrumentalLeadership

Instrumental Leadership, menurut Rivai (2003) kepemimpinan instrumental

leadership adalah gaya kepemimpinan yang menggunakan metode pendekatan

kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga

kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi. Robbins dan Coulter

(2002), menyatakan gaya kepemimpinan instrumental leadership mendiskripsikan

pemimpinyangcenderungmemusatkankepadadirinyasendiri,mendiktebagaimana

tugas harusdiselesaikan, membuat keputusan secarasepihak, dan meminimalisasi

partisipasikaryawan.

Lebih lanjut Sukanto (1987) menyebutkan ciri ciri gaya kepemimpinan

instrumentalleadership:

1. Semuakebijaksanaanditentukanolehpemimpin

2. Teknik dan langkah langkah kegiatannya didikte oleh atasan

setiapwaktu,sehinggalangkah–langkahyangakandatangselalu

tidakpastiuntuktingkatanyangluas

3. Pemimpin biasanya membagi tugas kerja bagian dan kerjasama

setiapanggota

Sedangkan menurut Handoko dan Reksohadiprodjo (1997), ciri – ciri gaya

kepemimpinaninstrumentalleadership:

1. Pemimpinkurangmemperhatikankebutuhanbawahan

2. Komunikasihanyasatuarahyaitukebawahsaja

3. Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan

(25)

Pemimpin mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif kecuali bila

menunjukkankeahlian.

2.3 PrestasiUsaha

2.3.1 PengertianPrestasiUsaha

Prestasi (keberhasilan) dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau

tingkatpencapaiantujuanorganisasi.

”Kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu

organisasidankaryawannyaberdasarkansasaranstandar dankriteriayang

telahditetapkansebelumnya”(Mulyadi,2001:419)

Menurut Bernardin and Russel (1998), kinerja (prestasi) dapat didefinisikan

sebagaiberikut:“Performanceisdefinedastherecordofoutcomesproducedona

specifiedjobfunctionoractivityduringatimeperiod”.

Daripengertiantersebut terlihat bahwakinerja merupakan catatan mengenai

outcome/hasildarisuatufungsipekerjaanatauakivitastertentudalamkurunwaktu

tertentu.

2.3.2 PengukuranPrestasiUsaha

Prestasi ataukeberhasilan perusahaan menurut pendapat Yusuf (2002) dapat

diukurmelalui2cara,yaitu:

1. CaraKualitatif,yaknidiukurdarifaktorsumberdayamanusia.

Sumberdayamanusiaadalahassetperusahaanyangpalingpentingkarena

keberhasilan usaha sangat ditentukan oleh kualitas kerja karyawan yang

(26)

2. Carakuantitatif.

Dapatdiukurmelaluibeberapafaktor,yaitu:

a. PertumbuhanPenjualan

Pertumbuhan penjualan dan pelayanan menentukan tingkatan

keberhasilan yang dicapai sebuah usaha. Kewajaran, kestabilan,

serta harga yang bersaing menentukan tingkat pertumbuhan

penjualandariusahatersebut(Cole,1999).

Pertumbuhan penjualan diukur dengan seberapa besar rata rata

penjualantahunsekarangdibandingkandengantahunlalu.

Hadiyanto(2006),semakintinggipenjualansuatuusahamakaakan

semakintinggiprestasiperusahaantersebut.

b. PertumbuhanLaba

Gompers, dkk (2006) mengatakan ada pengaruh dari skill

(kemampuan memimpin organisasi) yang dimiliki oleh seorang

wirausahadalammeningkatkanusahalaba.

Hadiyanto (2006) keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya

dinilaiberhasildilihatdarikemampuannyadalammemperolehlaba.

Dengan laba yang diperoleh, perusahaan akan dapat

mengembangkan berbagai kegiatan, meningkatkan jumlah aktiva

dan modal serta dapat mengembangkan memperluas bidang

usahanya.

Lydiawati (2007) mengatakan ada pengaruh antara pertumbuhan

(27)

Pertumbuhan laba diukur berdasarkan laba rata – rata yang

diperolehtahunyanglaludibandingkandenganlabarata–ratatahun

sekarang

c. PertumbuhanTenagaKerja

Keberhasilan usaha dapat dilihat dari pertumbuhan tenaga kerja.

Hasil penelitian Herri (2002), jumlah tenaga kerja cenderung

memberikankontribusiterhadapperbedaanprestasi.

Mujarad (2002), pertumbuhan tenaga kerja merupakan indikator

keberhasilan dari sebuah usaha kecil. Subiakto (2004), juga

mengatakanhalyangsama,salahsatuindikatorkeberhasilandiliat

daripertumbuhantenagakerjadarisebuahusahakecil.

MenurutWeston,Besley.Bringham(1996),ukurankinerjayangseringdipakai

selain kepuasan dan kesetiaan pelanggan adalah profitabilitas. Profitabilitas

menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam kaitannya dengan

penjualan,totalaktivamaupunmodalsendiri.

Kinerja pemasaran merupakan ukuran prestasi yang diperoleh dari aktifitas

prosespemasaransecaramenyeluruhdarisebuahperusahaanatauorganisasi.Selain

itu,kinerjapemasaranjugadapatdipandangsebagaisebuahkonsepyangdigunakan

untukmengukursampaisejauhmanaprestasipasaryangtelahdicapaiolehsuatu

produkyangdihasilkanperusahaan.

Ferdinand(2002:23)menyatakanbahwakinerjapemasaranmerupakanfaktor

yang seringkali digunakan untuk mengukur dampak dari strategi yang diterapkan

(28)

pemasaran(sepertivolumepenjualandantingkatpertumbuhanpenjualan)yangbaik

danjugakinerjakeuanganyangbaik.SelanjutnyaFerdinandjugamenyatakanbahwa

kinerjapemasaranyangbaikdinyatakandalamtigabesaranutamanilai,yaitunilai

penjualan,pertumbuhanpenjualan,danporsipasar.

Wahyono (2002 : 28) menjelaskan bahwa pertumbuhan penjualan akan

bergantung pada berapa jumlah pelanggan yang telah diketahui tingkat konsumsi

rata-ratanya yang bersifat tetap. Nilai penjualan menunjukkan berapa rupiah atau

berapa unit produk yang berhasil dijual oleh perusahaan kepada konsumen atau

pelanggan.Semakintingginilaipenjualanmengindikasikansemakinbanyakproduk

yangberhasildijualolehperusahaan.Sedangkanporsipasarmenunjukkanseberapa

besarkontribusiprodukyangditanganidapatmenguasaipasaruntukproduksejenis

dibandingkanparakompetitor.

Strategiperusahaanselaludiarahkanuntukmenghasilkankinerjabaikberupa

kinerja pemasaran (seperti volume penjualan, market share, tingkat pertumbuhan

penjualan)maupunkinerjakeuangan(sepertiROI).

MenurutSlaterdanNarver(1994),konstruk-konstrukyangdigunakandalam

mengukur kinerja pemasaran adalah pertumbuhan pelanggan, pertumbuhan

keuntungan,danReturnOnInvestment(ROI).Adatigaindikatorkinerjapemasaran

yaitu pertumbuhan penjualan, pertumbuhan pelanggan, dan market share. Market

sharesangatdiperlukanolehperusahaanyangbertujuanuntukmengetahuiseberapa

luastotalpasaryangdapatdikuasaiolehperusahaan.

Pada umumnya ukuran kinerja pemasaran, diukur melalui nilai jual seperti

(29)

dipandangsebagaiukuranagregatif yangdihasilkanmelaluiprosesakuntansidan

keuangan, tetapi tidak secara langsung mengambarkan aktivitas manajemen,

khususnya manajemen pemasaran. Sehingga ukuran yang digunakan adalah dapat

menjelaskanaktivitas-aktivitaspemasaranyangmenghasilkankinerjapemasaran.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Li (2000 : 313) berhasil menemukan

adanya pengaruh positif antara keunggulan bersaing dengan kinerja yang diukur

melalui volume penjualan, tingkat keuntungan, pangsa pasar, dan return on

investment.Keunggulanbersaingdapatdiperolehdarikemampuanperusahaanuntuk

mengolahdanmemanfaatkansumberdayadanmodalyangdimilikinya.Perusahaan

yang mampu menciptakan keunggulan bersaing akan memiliki kekuatan untuk

bersaing dengan perusahaan lainnya karena produknya akan tetap diminati oleh

pelanggan. Dengan demikian keunggulan bersaing memiliki pengaruh positif

terhadap peningkatan kinerja pemasaran perusahaan, mengikuti studi terdahulu,

penelitianinimenggunakanvolumepenjualan,pertumbuhanpenjualandanpangsa

pasarsebagaiindikatorkinerjapemasaran.

Berikutmerupakanindikator-indikatordarikinerjapemasaran:

1. VolumePenjualan

Pertumbuhanpenjualandanpelayananmenentukantingkatankeberhasilan

yang dicapai sebuah usaha. Kewajaran, kestabilan, serta harga yang

bersaingmenentukantingkatpertumbuhanpenjualandariusahatersebut

(Cole,1999).Pertumbuhanpenjualandiukurdenganseberapabesarrata–

(30)

Joe(2000)dalamHadiyanto(2006),semakintinggipenjualansuatuusaha

makaakansemakintinggiprestasiperusahaantersebut.

2. PertumbuhanPenjualan

Gompers, Paul et, al (2006) mengatakan ada pengaruh dari skill

(kemampuanmemimpinorganisasi)yangdimilikiolehseorangwirausaha

dalam meningkatkan usaha laba. Kemudian menurut Hadiyanto (2006)

keberhasilansuatuperusahaanpadaumumnyadinilaiberhasildilihatdari

kemampuannya dalam memperoleh laba. Dengan laba yang diperoleh,

perusahaanakandapatmengembangkanberbagaikegiatan,meningkatkan

jumlahaktivadanmodalsertadapatmengembangkanmemperluasbidang

usahanya.

Lydiawati (2007) mengatakan ada pengaruh antara pertumbuhan laba

dengankarakteristikyangdimilikiseorangwirausaha.Pertumbuhanlaba

diukur berdasarkan laba rata – rata yang diperoleh tahun yang lalu

dibandingkan dengan laba rata rata tahun sekarang. Petumbuhan

penjualanakanbergantungpadajumlahpelangganyangdiketahuitingkat

konsumsinyarata-ratayangbersifattetap.Besarvolumepenjualandapat

ditingkatkan.

3. PangsaPasar(Marketshare)

Market share yaitu tingkat kemampuan perusahaan dalam pemenuhan

kebutuhanterhadappelanggandenganmelihatpasaryangada;customer

satisfaction yaitu tingkat kemampuan pemenuhan kepuasaan pelanggan

(31)

customer retention yaitu tingkat kemampuan perusahaan untuk

mengetahuibahwapelangganmenolakpemakaianproduklain; product

qualityyaitubagaimanakemampuanperusahaandalammemenuhiproduk

yang berkualitas dalam memenuhi tuntutan pelanggan; service quality

yaitu kemampuan perusahaan memberikan pelayanan yang berkualitas

sesuai harapan pelanggan; pricing effectiveness yaitu kemampuan

efektifitashargaterhadapsuatuprodukpakaianyangdapatditerimaoleh

pelanggan; distributions effectiveness yaitu kemampuan efektifitas

perusahaanmembuatsalurandistribusiyangtepatdanmengenaisasaran;

promotion effectiveness yaitu kemampuan efektifitas promosi dalam

meraihpelanggan;salesforceeffectivenessyaitukemampuanefektifitas

tenaga penjual dalam menjual produk; innovation effectiveness yaitu

kemampuan efektivitas dalam menciptakan inovasi untuk

mempertahankan keunggulan produk dan persaingan; geographical

coverageyaitukemampuancakupangeografiyangdirencanakan.Pangsa

pasarsangatdiperlukanolehperusahaanyangbertujuanuntukmengetahui

seberapaluastotalpasaryangdapatdikuasaiolehperusahaan.

2.4 PenelitianTerdahulu

Studi pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya untuk mendukung

(32)

Tabel2.1PenelitianTerdahulu

2.5 KerangkaPemikiran

Penelitianiniakanmenggunakanmodelsebagaiberikut:

Gambar2.1

Lebihdari35studiyangterbitdalamjurnalmenyatakan

(33)

Kerangkapemikiranpenelitianiniadalahvariabelbebas(X)variabelterikat

(Y).Variabelbebasyaitupartisipatifleadership(X1),supportingleadership(X2),dan

instrumentalleadership(X3),sedangkanvariabelterikatadalahprestasiUKM(Y).

Ketiga variabel diatas merupakan komponen dari gaya kepemimpinan yang

mempengaruhiprestasiUKMdiSumateraBarat.

2.6 Hipotesis

H1 : Diduga terdapat pengaruh partisipatif leadership yang signifikan terhadap

prestasiUsahaKecilMenengah (UKM).

H2 : Diduga terdapat pengaruh supporting leadership yang signifikan terhadap

prestasiUsahaKecilMenengah(UKM).

H3 : Diduga terdapat pengaruh instrumental leadership yang signifikan terhadap

(34)

BABIII

METODEPENELITIAN

3.1 DesainPenelitian

PenelitianinidirancanguntukmengujivariabelpengaruhGayaKepemimpinan

(partisipatifleadership,supportiveleadership,daninstrumentalleadership)terhadap

prestasi UKM di Sumatera Barat. Penelitian ini akan menggunakan metode

kuantitatif, sebagai suatu penelitian explanatory dalam suatu penelitian survey

lapangan.Karenapenelitianinibertujuanuntukmengetahuipengaruhsecaraempiris,

makastudikuantitatifinilebihcocokmenggunakananalisastatistik.

3.2 PopulasidanSampel

3.2.1 Populasi

Populasimerupakanwilayahgeneralisasi yangterdiriatasobjekatausubjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untukdipelajaridankemudianditarikkesimpulan(Sugiyono,2004).Populasidalam

penelitian ini adalah UKM di Sumatera Barat. Berdasarkan data dari Dinas

Koperindag,tercatatjumlahUsahaKecilMenengahpadatahun2005adalahsejumlah

(35)

Tabel3.1.PenyebaranUKMdiSumateraBarat

Tahun2005(unit)

SumberData:CompanyProfile33SentraUKM

3.2.2 Sampel

populasi(Sugiono,1999).Disebabkanolehketerbatasanpenulis,makapenelitianini

tidak dapat dilakukan pada seluruh pemilik UKM, tetapi pada sebagian pemilik

denganmengambilsampeldenganmenggunakanteknik purposivesampling.

Mengenai penentuan besarnya sampel Arikunto ( 1998:120) menggunakan

didalam pengambilan sampel apabila subjeknya kurang dari 100 diambil semua

sehinggapenelitiaanmerupakanpenelitiaanpopulasi.MenurutRoscoe dalamUmar

Sekaranbesarnyaukuransampellebihdari30dankurangdari500adalahtepatuntuk

(36)

penelitian tergantung pada tipe desain pengambilan sampel yang dipakai dan

pertanyaanpenelitianyangditeliti.

MenurutRoscoeyangdikutipSekaran(2006),ukuransampelyanglebihdari30

dankurangdari500adalahtepatuntukkebanyakanpenelitian.Karenaketerbatasan

waktudalampenelitianinipenulishanyamengambilsampelsebanyak100responden

UsahaKecilMenengah(UKM)diSumateraBarat.

DatajumlahUKMdiSumateraBarattahun2005yangdijadikansebagaidasar

pembagiansampelpenelitiandiSumateraBaratdapatdilihatpadatabel3.2berikut:

Tabel3.2

memberikankuesionerkepadarespondendengankriteriasebagaipemilik/manajer

atau orang yang bertanggung jawab atas Usaha Kecil Menengah. Ukuran sampel

dalampenelitianinidiambilsebanyak100pemilikUKMyang diambildariempat

daerahyangdiambilyaituBukittinggi,Pariaman,PayakumbuhdanSolok.

(37)

3.4 DatayangDigunakan

Dalampenelitianiniadaduajenisdatayangdigunakanuntukmendapatkan

data-dataketeranganyangdibutuhkanyaitu:

3.4.1DataPrimer

Dataprimermerupakandataasliataudatamentahyanglangsungdiperoleh

penulis dari sumber data (Sugiyono, 2004) selama melakukan surveypada objek

penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan field research yaitu penelitian

terhadap pemilik UKM di Sumatera Barat, dengan menggunakan kuesioner yang

berisiseperangkatpertanyaantertulisuntukdijawabresponden.Datadarikuesioner

adalahjawabanyangdiberikanolehpararesponden.

3.4.2DataSekunder

Data Sekunder merupakan data yang tidak diperoleh langsung dari sumber

informasinamundapatdiambildaritinjauanpustakaatauliteratureyangadayaitu

denganmengumpulkandata-datayangbersifatteoritisdenganmempelajariberbagai

literature yang berkaitan dengan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi

UKMdiSumateraBarat.

3.5 TeknikPengumpulanData

Penulismelakukanpengumpulandatadengancara:

1. Teknikpengumpulandatapadapenelitianinidilakukanmelaluisurvey

lapangan dengan penyebaran kuesioner secara langsung kepada

respondenpemilikUKM.Penulismelakukanstudidenganmendatangi

pemilikUsahaKecilMenengahyangadadiSumateraBarat.

(38)

dengan mencantumkan nama dan alamat pengusaha UKM yang

diperolehlangsungdariinstansiterkait(DinasKoperindag),responden

diambil secara purpose pada UKM yang terpilih sebagai sampel

penelitian,dankemudianrespondenyangterpilihdiwawancaraidan

mengisikuesioneryangtelahdipersiapkan.

2. PenelitianKepustakaan(LibraryResearch)

Penelitianinidilakukanmelaluiperpustakaanataubuku-bukuilmiah

yang menjadi panduan dan tulisan-tulisan (jurnal) yang berkaitan

denganpermasalahanyangditeliti.BrowsingInternetjugadigunakan

untuk mengumpulkan data sekunder dan informasi-informasi

tambahanyangmenjadiobjekpenelitian.

Datayangterkumpulselanjutnyadiprosesmelaluibeberapatahapan,yaitu:

a) Editing, yaitu meneliti setiap kuisioner yang terkumpul agar data terisi

lengkap,jelas,danbenar.

b) Coding,yaitupemberiankodedarisetiapdatayangterkumpulpadasetiap

pertanyaandidalamkuisionerdengantujuanmemudahkanpengolahandata.

c) DataInputing,yaitumemasukkandatakedalamdataeditorpadaprogram

SPSS.

d) Data Processing,yaitumengolahdatapadaprogramSPSS,kemudianuntuk

melihathubunganantaraduavariabeltersebutdilakukantesregresilinear

berganda. Untuk melihat kuatnya hubungan antara dua variabel tersebut

(39)

3.6 VariabelPenelitiandanOperasionalVariabel

Dalampenelitianiniyangmenjadivariabelbebasdanterikatadalah:

Variabelbebas(IndependentVariable)/variabelX

Yaituvariabelyangmempengaruhivariabellainataudapatdikatakansebagai

variabel penyebab. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah gaya

kepemimpinan yang meliputi partisipatif leadership (X1), supporting

leadership(X2),daninstrumentalleadership (X3).

Variabelterikat(DependentVariable)/variabelY

Yaituvariabelyangdipengaruhiolehvariabellain/dapatdikatakansebagai

(40)
(41)

ukuran yang sesuai dengan maksud dari variabel tersebut. Kuesioner ini disusun

dengan menggunakan skala likert, dimana setiap pertanyaan mempunyai lima

alternativejawaban,yaitu:

 Sangatsetuju (bobot5)  Setuju (bobot4)

 Cukupsetuju (bobot3)

 Tidaksetuju (bobot2)  Sangattidaksetuju (bobot1)

3.8 MetodeAnalisisData

3.8.1 UjiValiditas(TestofValiditas)

Ujivaliditasbertujuanuntukmengetahuiapakahalatukuryangtelahdisusun

benarbenarmampumengukurapayangharusdiukur.Ujivaliditasdigunakanuntuk

mengujiseberapacermatsuatualatukurdalammelakukanfungsiukurannya.Teknik

perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan korelasi corrested item.

Analisisinidilakukandengancaramengkorelasikanmasingmasingitemdenganskor

totaldanmelakukankoreksiterhadapnilaikoefisienkorelasiyangoverestimasi.Uji

validitas diperoleh dengan menggunakan rumus Pearson Correlation yang

penyelesaiannyadilakukandenganmenggunakanprogramSPSS15.0forwindows.

Jikarhitung>rtabel=valid

(42)

3.8.2 UjiReliabilitas(TestofReliabilitas)

Realibilitasberhubungandengankepercayaanterhadapalattest.Ujireabilitas

bertujuaanuntuk melihatapakahpertanyaan yangsudahvalidtersebut memenuhi

syaratatauinstrumentyangmenurutkemantapan,Kestabilanantarahasilpengamatan

denganinstrumenttersebut.Reabilitasadalahukuranyangmenunjukankonsistensi

darialatukurdalammengukurgejalayangsamadilainkesempatan.Padaprogram

SPSSmetodeinidilakukandenganmetodecronbachalpa.

MenurutArikunto(1998:145)dalamFauzulIzmi(2009),untukujireabilitas

digunakanteknikcronbachalpha,dimanasuatuinstrumentdapatdilakatakanhandal(

reliable)bilamemilikikoefisienkehandalanataualpha>/0,60.

Semakin dekat koefisien keandalandengan 1,0 semakin baik. Secara umum

keandalan kurang dari 0,60 dianggap buruk, keandalan dalam kisaran 0.70 bisa

diterima,danlebihdari0,80adalahbaik(Sekaran,2006:182).

3.8.3 TeknikAnalisisData

Datayangdiperolehdalampenelitianiniakandianalisisdenganmenggunakan

metodestastistikuntukmengujihipotesisdanvariabelyangdigunakan.Datatersebut

dianalisisdenganmenggunakanSPSS(StatisticalProgramforSocialScience).

Datayangterkumpuldiprosesdandiperiksakelengkapanlembarankuisioner

sertamemeriksakebenaranpengisiannya,laluhasilkuisionertersebutditabulasikan

dandiberinilaisesuaidengansistempenilaianyangdigunakan.Setiapkuisioneryang

terkumpulditelitiagardataterisilengkap,jelasdanbenar.Datakemudiandiberikode

(43)

data.Selanjutnya,datalaludimasukkankedalamdataeditorpadaprogramSPSS.

PadaprogramSPSSdatadiolahuntukmelihathubunganantaraduavariabeltersebut.

3.8.4 AnalisisDeskriptif

Analisisdeskriptifinibermaksuduntukmenggambarkankarakteristik

masing-masingvariabelpenelitian.Dengancaramenyajikandatakedalamtabeldistribusi

frekuensi.Analisisinitidakmenghubung-hubungkansatuvariabeldenganvariabel

lainnyadantidakmembandingkansatuvariabeldenganvariabellainnya.

Analisisdeskriptifdilakukanuntukmenggambarkankarakteristikresponden

dalampenelitianinisepertijeniskelamin,umur,pendidikan,pendapatanperbulan,

alasanberwiraswasta,klasifikasiUKM,UmurUKM,danTipeUKM.Selainitujuga

mengambarkan prestasi usaha yangdiperoleh darihasil pengisian kuesioner yang

telah disebarkan sebanyak 100 kuesioner dengan tingkat pengembalian kuesioner

100%.

3.8.5 AnalisaRegresiLinierBerganda

Untuk menguji hipotesis tentang pengaruh gaya kepemimpinan (participant

leadership, supportive leadership, dan instrumental leadership) terhadap prestasi

UsahaKecilMenengahdiSumateraBarat,dalampenelitianinipenulismenggunakan

analisakuantitatifyangmenganalisadata-datayangdidapatberupaangkayangdi

olahdenganmenggunakanstatistik.Dalampenelitianinitekhnikanalisadatayang

digunakan adalah regresi linear berganda dengan penyelesaian menggunakan

program SPSS versi 15.00 for windows. Model persamaan untuk analisis regresi

(44)

Rumusregresiberganda:

Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e

Dimana:

Y=PrestasiUMKM

a=Konstanta

b1,b2,b3,b4 = KoefisienRegresimasing-masingvariabel

X1=ParticipantLeadership

X2=SupportiveLeadership

X3=InstrumentalLeadership

e=errorterms

3.9 PengujianHipotesis

Untukmengetahuiapakahhipotesisditerimaatauditolak,digunakanmetode

statistikujitsecaraparsialdanujiFsecarasimultan.

1.UjiT(UjiParsial)

Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas

terhadapvariabelterikat,denganrumusanhipotesis:

Ho:βi=0,artinyavariabelbebassecaraparsialtidakmempunyaipengaruh

signifikanterhadapvariabelterikat.

Ha : βi 0, artinya variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh

signifikanterhadapvariabelterikat.

Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Thitung masing-masing

variabelbebasdenganTtabelpadasignifikan5%.BilanilaiThitung>Ttabel,makaHo

(45)

signifikanterhadapvariabelterikat.Sebaliknya,jikaThitung<Ttabel,makaHoditerima

dan Ha ditolak, berarti secara parsial variabel bebas tidak memberikan pengaruh

signifikanterhadapvariabelterikat.

2.UjiF(UjiSimultan)

UjiFdigunakanuntukmengetahuiapakahvariabelbebassecarabersama-sama

berpengaruhterhadapvariabelterikat,denganrumusanhipotesis:

Ho : βi = 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadapvariabelterikat.

Ha:βi≠0,artinyavariabelbebassecarabersama-samaberpengaruhterhadap

(46)

BAB1V

GAMBARANUMUMUSAHAKECILMENENGAH

DISUMATERABARAT

4.1 PengertianUsahaKecilMenengah

Sampaisaatinibatasanusahakecilmasihberbeda –bedatergantungfokus

permasalahan masing masing. Dilihat dari perangkat manajemennya, Lambing

(2004) mengemukakan bahwa kontrol atau pengawasan usaha kecil biasanya

informal. Apabila ada beberapa karyawan maka deskriptif pekerjaan dan segala

aturan secaratidak tertulis sebab wirausahalebih mudahmenguasai segalaaspek

usahacendrungmemakaimanajemenmikro.UsahaKecilMenengahadalahkegiatan

ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau

penjualan tahunan serta kepemilikan yang diatur dalam Undang Undang yang

meliputiusahakecilinformaldanusahakeciltradisional(Pasal1UUNo.9tahun

1995).

MenurutHamdan(2002)ciriusahakecilinformaldanusahakeciltradisional

antaralain:

Ciri–ciriusahakecilinformalantaralain:

 Belumtercatatdanbelumberbadanhukum.

 Pengambilankeputusandilakukansendiri.

 Keputusanberdasarkanintuisi.

(47)

Ciri–ciriusahakeciltradisionalantaralain:

 Menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun

temurun.

Sedangkan “The Bolton Committee” menjelaskan defenisi mengenai usaha

kecil,yaitu:

1. Dalam terminologi ekonomi, usaha kecil adalah usaha yang penguasaan

pasarnyarelatifkecil.

2. Dalam manajemen,usahakecil adalah usaha yang tidak memiliki struktur

manajemensecaraformal.

3. Secaraindependen,usahakeciladalahusahayangbukanbagiandariusaha

besardanuntukpengambilankeputusannya,pemilikataumanajerbebasdari

pengaruhdankendalipihakluar.

DanpendapatdariBankDunia(WorldBank)tentangdefenisikecil-menengah,

bahwausahakeciladalahusahayangpekerjanyaberjumlahkuranglebih20orang,

sedangkanuntukusahakecil-menengahadalahusahayangmemilikiasetkuranglebih

US$500ribudiluartanahdanbangunan,sertapekerjanya10-150orang.

Di Indonesia sendiri belum ada batasan yang baku mengenai usaha kecil.

KriteriausahakecilyangadapadaPasal5Undang–undangno.9tahun1995adalah:

1. MemilikikekayaanbersihpalingbanyakRp.200.000.000,-(duaratusjuta

rupiah)tidaktermasuktanahdanbangunantempatusaha.

2. Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar

rupiah).

(48)

4. Berdirisendiri,bukanmerupakananakperusahaanataucabangperusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung dengan usaha

menengahatauusahabesar.

5. Berbentukusahaperseorangan,badanusahayangtidakberbadanhukum,atau

badanusahayangberbadanhukum.

Ciri–ciriusahakecilantaralain:

1. Jenisbarangdankomoditiyangdiusahakanumumnyasudahtetapdantidak

gampangberubah

2. Lokasiatautempatusahaumumnyasudahmenetap

3. Padaumumnyasudahmelakukanadministrasikeuanganwalaupunmasih

sederhana,keuanganperusahaansudahmulaidipisahkandengankeuangan

keluarga,dansudahmembuatrencanausaha

4. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk

NPWP

5. Sumber daya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam

berwirausaha

6. Sebagiansudahakseskeperbankandalamhalkeperluanmodal

7. Sebagianbesarbelumdapatmembuatmanajemenusahadenganbaikseperti

bussinessplanning.

Contohusahakecilantaralain:

1. Usahatanisebagaipemiliktanahperoranganyangmemilikitenagakerja

(49)

3. Pengrajinindustrimakanandanminuman,industrimebel,kayudanrotan,

industrialatalatrumahtangga,industripakaianjadidanindustrikerajinan

tangan.

4. Peternakanayam,itik,danperikanan

5. Koperasiberskalakecil.

4.2 KarakteristikUsahaKecildanMenengah

Prawirokusumo (2001:78) menyatakan UKM secara umum memiliki

karakteristiksebagaiberikut:

1. Fleksibel, dalam artian jika menghadapi hambatan dalam menjalankan

usahanyaakanmudahpindahkeusahalain.

2. Tidakselalu tergantung padamodal dariluar, karena mampu berkembang

dengankekuatanmodalsendiri.

3. Dalam hal pinjaman (terutama pengusaha kecil sektor tertentu seperti

pedagang)sanggupmengembalikanpinjamandenganbungacukuptinggi.

4. UKMtersebardiseluruhIndonesiadengankegiatanusahadiberbagaisektor,

merupakan sarana distributor barang dan jasa dalam rangka melayani

kebutuhanmasyarakat.

Hal penting yang perlu diadaptasikan oleh UKM melalui kegiatan

operasionalnyayaitumelakukanspesialisasidanfokusdalammenjalankanusahanya.

Dalamhalinidiperlukanbeberapahal:

1. Perludaftarjenisbidangusahadanusahayangtetapefisienuntukdikelola

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

Membangkitkan aktivitas belajar siswa ini merupakan tugas guru salah satunya dengan cara menggunakan media pembelajaran, dalam penggunaan media seringkali guru mengalami

HASIL PENILAIAN SERTIFIKASI DOSEN TAHUN 2016 PT PENGUSUL: SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI LSPR. NO NO PESERTA NAMA PT PENGUSUL/PTPS SESI STATUS

While considering the quality of metacognitive instruction in listening and shifting premises to improve listening outcome, this study has focused on whether metacognitive

Comparing average monthly rainfall of TRMM, monitored and historical data it was seen that the second part of the rainy period is always underestimated.. This

Meningkatnya kebutuhan akan sistem pembelajaran jarak jauh yang dapat mengatasi batasan waktu dan tempat lebih dikenal luas dengan istilah e-learning telah melahirkan banyak

keseimbangan moneter di Indonesia, bank Islam juga dapat ikut berperan dengan melakukan investasi dalam pasar uang syariah dengan menggunakan instrumen pasar uang