i PENDAMPINGAN KELUARGA
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERIODE XIII
UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016
DESA : KALIAKAH
KECAMATAN : NEGARA KABUPATEN : JEMBRANA
NAMA : KOMANG SRI MIRAWATI
FAK/PS : KEDOKTERAN/FISIOTERAPI
NIM : 1302305014
PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya
kegiatan KKN PPM XIII ini dapat berjalan dengan lancar. Adapun KKN-PPM ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat di Desa Kaliakah serta pendampingan keluarga. Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Naomi Vembriati, S.Psi.,M.Psi selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis selama ini. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak I Made Bagiarta selaku Kepala Desa Kaliakah, beserta Ibu Ni Made Siram, selaku kepala keluarga dampingan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengetahui dan mempelajari kehidupan sehari-hari keluarga KK Dampingan. Terima kasih juga untuk teman-teman KKN PPM Periode XIII di Desa Kaliakah yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi. Kegiatan ini merupakan program khusus bagi mahasiswa KKN PPM untuk mendampingi serta membantu keluarga miskin/pra sejahtera dalam memecahkan masalah yang dihadapinya seperti masalah kebersihan lingkungan, pendidikan, manajemen keluarga, ekonomi keluarga, penataan rumah tangga dan lain sebagainya.
Penulis berharap semoga dengan laporan pendampingan keluarga ini dapat dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.
Jembrana, 27 Agustus 2016
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ...2
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan...2
1.2.1 Pendapatan Keluarga Sumber Penghasilan ...3
1.2.2 Pengeluaran Keluarga ...3
BAB II IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN PRIORITAS 2.1Permasalahan Keluarga ...6
2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga ...6
2.1.2 Masalah Penataan Bangunan ...8
2.1.3 Masalah Pendidikan dan Pembinaan Anak ...7
2.1.4 Masalah Tabungan ...7
2.2 Masalah Prioritas ...7
2.2.1 Masalah Perekonomian Keluarga ...7
2.2.2 Masalah Penataan Bangunan ...7
2.2.3 Masalah Tabungan ...8
BAB III USULAN SOLUSI MASALAH 3.1. Program Kegiatan ...9
v
3.1.2 Solusi Masalah Penataan Bnagunan ...9
3.1.3 Solusi Masalah Tabungan ...9
3.2 Jadwal Kegiatan ...10
3.2.1 Agenda Kegiatan (termasuk JKEM) ...10
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Waktu ...13
4.2 Lokasi ...13
4.3 Pelaksanaan ...13
4.4 Permasalahan ...14
4.4.1 Solusi...14
4.4.2 Dampak ...14
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ...15
5.2 Rekomendasi ...15
1
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program inti dari KKN PPM Universitas Udayana adalah pendampingan keluarga kurang sejahtera atau keluarga pra sejahtera. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi
permasalahan keluarga dengan pemberdayaan keluarga yaitu menggali potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Program KK dampingan ini mewajibkan satu orang mahasiswa mendampingi satu keluarga pra-sejahtera. Sasaran pendampingan keluarga ini adalah rumah tangga miskin atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga prasejahtra atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh keluarga tersebut dan mampu memberikan solusi atau motivasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di 6
Banjar di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, yaitu Banjar Kaliakah, Peh, Munduk, Pangkung Liplip, Pangkung Buluh, dan Banyubiru. Penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi satu KK yang bertempat tinggal di Pangkung Liplip, Banjar Pangkung Liplip, Desa Kaliakah.
Pemilihan KK dampingan merupakan rekomendasi dari Perbekel dan Kelian Banjar setempat agar KK dampingan ini lebih tepat sasaran, sehingga tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai. Pada KKN periode XIII ini penulis mendapat kesempatan untuk
2 1.1 Profil Keluarga Dampingan
Identitas dari keluarga Ibu Ni Komang Karnoti sebagai objek keluarga dampingan adalah seperti tabel 1.1.
Tabel 1.1 Identitas Keluarga Ibu Ni Komang Karnoti
No. Nama Status Umur
(Th) Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1. Ni Komang keluarga Kurang Sejahtera (KS). Ibu Ni Komang Karnoti yang biasa dipanggil Bu Komang merupakan kepala keluarga dari sebuah keluarga kecil yang sangat sederhana. Bu Karnoti tinggal bersama 3 orang anaknya. Suami Bu Komang telah lama meninggal dengan
meninggalkan 6 orang anak laki-laki. Anak pertama dan keduanya sudah menikah dan tidak lagi tinggal di Jembrana, melainkan di Denpasar. Anak ketiganya bulan April lalu telah
meninggalkan Bu Karnoti sekeluarga untuk selama-lamanya akibat kecelakaan yang menimpanya. Kini, Bu Karnoti sekarang hanya tinggal dengan 3 orang anaknya yang masih bujang. Anak ke-empatnya sudah bekerja di sebuah counter, anak kelimanya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan anak terakhirnya masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Bu Karnoti tinggal di sebuah bangunan yang cukup nyaman yang terbuat dari batu bata merah. Rumah ini dibuat oleh kedua anaknya yang kini sudah menikah ketika suami
ibu Karnoti masih ada. Rumah ini memiliki 4 ruangan. Dapur dan toilet terletak diluar rumah Bu karnoti dengan design yang sangat sederhana.
1.1Ekonomi Keluarga Dampingan
3 sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan, dalam hal ini adalah keluargaIbu Ni Komang Karnoti.
1.2.1 Pendapatan Keluarga Sumber Penghasilan
Pendapatan keluarga Bu Karnoti dapat dikatakan tidak menentu. Pendapatan tersebut bersumber dan diperoleh dari pekerjaan Bu Karnoti yang kadang tak menentu atau serabutan. Kadang ia menjadi buruh proyek, memetik cengkeh,menjual jajan bali, memberi makan babi hingga terkadang tidak bekerja sama sekali. Untuk upah yang diterimanya juga tidak menentu, apabila ia bekerja sebagai buruh proyek, ia akan dibayar seharga Rp 60.000/hari.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Adapun untuk pemenuhan kebutuhan keluarga Bu Karnoti terdiri dari pemenuhan kebutuhan pokok seperti untuk pangan, kesehatan, kerohanian dan sosial.
a. Kebutuhan sehari-hari
Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bu Karnoti dalam sebulan adalah sebagai berikut :
Kebutuhan Pangan Rp. 20.000 x 30 hari : Rp 600.000 bulan
Listrik Rp. 25.000/28hari : Rp 25.000 bulan
Kerohanian Rp. 30.000 : Rp 30.000 bulan
Uang sangu anak Rp. 40.000/hari : Rp 40.000 hari
b.Pendidikan
4 yang masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Yang menjadi kendala adalah ke 2 anaknya bersekolah diluar wilayah desa Kaliakah sehingga ke 2 anak Bu Karnoti tidak mendapatkan beasiswa. Perbekel desa Kaliakah telah menyarankan untuk pindah sekolah agar ke 2 anak Bu Karoti mendapatkan beasiswa.
c.Kesehatan
Pengeluaran untuk kesehatan merupakan suatu hal yang bersifat insidental karena kondisi sakit setiap orang tidak dapat diprediksi secara pasti dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan, makanan, dan lain-lain. Sehingga untuk biaya kesehatan tidak dapat diprediksi pengeluarannya. Namun Bu Karnoti sudah mempunyai kartu JKBM sehingga biaya kesehatan dapat diminimalisir.
d.Sosial
Masyarakat Bali dikenal memiliki ikatan sosial yang cukup erat antara warga yang satu dengan warga yang lain sehingga apapun yang diperlukan oleh banjar/desa kita harus turut serta membantu baik berupa tenaga maupun materi. Begitu pula dengan keluarga Bu Karnoti, apabila terdapat warga yang memiliki hajatan maka keluarga tersebut pasti turut berpartisipasi. Keluarga Bu Karnoti tidak menganggarkan secara khusus keperluan-keperluan sosial yang diperlukan seperti iuran banjar, uang duka yang ditujukan untuk warga yang sakit, mengalami kematian ataupun ngaben, uang untuk hadiah atau sumbangan untuk warga yang memiliki hajatan atau acara pernikahan. Biasanya apabila terdapat hajatan maka keluarga tersebut turut memberikan sumbangsih dengan datang membawa beras, jajan, gula, dupa maupun mie. Untuk sekali hajatan terkadang keluarga tersebut menghabiskan hingga Rp.
5 e.Kerohanian
Daerah Bali selain terkenal dengan ikatan sosial yang cukup erat antara warga yang satu dengan warga yang lainnya, juga terkenal dengan upakara karena setiap saat pasti ada upacara keagamaan yang dilakukan bagi warga yang beragama Hindu. Sebagai orang yang taat beragama dan patuh terhadap adat istiadat maka keluarga Bu Karnoti juga menghabiskan biaya untuk upacara-upacara keagamaaan. Apabila terdapat hari raya keagamaan yang besar seperti hari raya Galungan dan Kuningan serta upacara Piodalan di pura tertentu, keluarga ini biasanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 100.000 sampai Rp 150.000 karena cukup banyak banten yang harus dibuat dan bahan-bahan untuk membuat sebuah banten tidak murah, disamping itu untuk membuat banten keluarga ini harus membeli semua bahan-bahannya
6
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan maka penulis melakukan beberapa kunjungan ke kediaman keluarga dampingan yaitu keluarga Bu Karnoti. Selama kunjungan penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga dampingan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan Bu Karnoti mengenai program KKN terutama KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami oleh
Bu Karnoti, perekonomian serta melihat-lihat suasana rumah tinggal KK dampingan.
2.1 Permasalahan Keluarga
Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 17 kali pertemuan dengan keluarga Bu Karnoti. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasi beberapa permasalahan yang di alami oleh keluarga Bu Karnoti. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut:
2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga
Pendapatan yang diperoleh oleh keluarga Bu Karnoti tiap bulannya tidaklah stabil. Keluarga tersebut bahkan tidak memiliki tabungan untuk hal-hal yang mendadak seperti sakit, kematian, pendidikan anak, iuran banjar dan sebagainya. Bu Karnoti sebagai tulang punggung keluarga dengan pendapatan yang tidak menentu, merasa sangat kekurangn karna pekerjaan yang dilakukan Bu Karnoti yang serabutan di bayar lebih rendah dari pengeluarannya sehari-hari. Dengan pemasukan Rp 60.000 /hari, beliau harus mengatu uang sangat ketat. Apabila ia sedang tidak ada pekerjaan Bu Karnoti terpakasa harus meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarganya.
2.1.2 Masalah Penataan Bangunan
7 genteng. Ruamah Bu Karnoti mempunyai 4 ruangan, 1 dapur yang terpisah dan 1 kamar mandi. Di bagian belakang rumah Bu Karnoti terdapat 2 kandang babi dimana yang memiliki babi tersebut adalah paman dari Bu Karnoti.
2.1.3 Masalah Pendidikan dan Pembinaan Anak
Untuk biaya pendidikan , Bu Karnoti masih menanggung 2 anaknya yang masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah. yang menjadi kendala adalah ke 2 anaknya bersekolah diluar wilayah desa Kaliakah sehingga ke 2 anak Bu Karnoti tidak mendapatkan beasiswa. Perbekel desa Kaliakah telah menyarankan untuk pindah sekolah agar ke 2 anak Bu Karoti mendapatkan beasiswa.
2.1.4 Masalah Tabungan
Keluarga Bu Karnoti sampai sekarang ini belum memiliki tabungan, beliau masih sangat sulit dalam menyisihkan uangnya, mengingat kebutuhan sehari-hari yang semakin meningkat dan pendapatan yang tidak menentu, namun beliau sudah memiliki rencana untuk membuat tabungan, keluarga Bu Karnoti berusaha untuk menekan kebutuhan sehari-hari dan berusaha sekuat tenaga meningkatkan pendapatan. Seringkali sepulang dari bekerja proyek, Bu Karnoti masih tetap mencari kerja sambilan seperti memilah cengkeh.
2.2 Masalah Prioritas
2.2.1 Perekonomian Keluarga
Ekonomi Bu Karnoti dapat dikatakan kurang dari cukup. Hal ini dikarenakan karena seringkali jumlah pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan. Pendapatan yang diperoleh oleh keluarga Bu Karnoti tiap bulannya tidaklah stabil. Bu Karnoti sebagai tulang punggung keluarga dengan pendapatan yang tidak menentu, merasa sangat kekurangn karna pekerjaan yang dilakukan Bu Karnoti yang serabutan di bayar lebih rendah dari
pengeluarannya sehari-hari. Dengan pemasukan Rp 60.000 /hari, beliau harus mengatu uang sangat ketat. Apabila ia sedang tidak ada pekerjaan Bu Karnoti terpakasa harus
8 2.2.2 Masalah Pendidikan dan Pembinaan Anak
Biaya pendidikan merupakan pengeluaran terbesar Bu Karnoti. Bu Karnoti masih menanggung 2 anaknya yang masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah. yang menjadi kendala adalah ke 2 anaknya bersekolah diluar wilayah desa Kaliakah sehingga ke 2 anak Bu Karnoti tidak mendapatkan beasiswa. Selain itu uang sangu yang lebih dari setengah pendapatan Bu Karnoti membuat beliau harus bekeja lebih giat lagi.
2.2.3 Masalah Tabungan
9
BAB III
USULAN SOLUSI MASALAH
3.1Program Kegiatan
Program atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan masalah- masalah di atas yakni sebagai berikut :
3.1.1 Solusi Masalah Perekonomian
Untuk mengatasi masalah perekonomian keluarga Bu Karnoti diawali dengan memperbaiki cara pengelolaan pengeluaran uang keluarga. Adapun langkah yang ditempuh yaitu mengurangi pengeluaran yang dirasa tidak perlu apalagi sampai memberatkan. Selain itu juga disarankan agar memprioritaskan hal-hal yang harus di danai dan mencoba untuk menyisihkan sedikit dari penghasilan mingguannya. Hal ini disarankan agar apabila ada kebutuhan mendesak maka mereka tidak perlu meminjam pada orang lain yang nantinya dapat memberatkan keuangan keluarga mereka sendiri dengan masalah utang piutang. Selain itu, saya juga menyarankan agar anak keempat Bu Karnoti untuk bisa lebih mandiri karena sudah bisa mencari uang secara mandiri atau sudah bekerja. Jadi setidakny dapat sedikit mengurangi beban Bu Karnoti atau jika memungkinkan sesekali dapat membantu pengeluaran Bu Karnoti untuk biaya sekolah adiknya.
3.1.2 Solusi Masalah Pendidikan dan Penataan anak
10 3.1.3 Solusi Masalah Tabungan
Untuk solusi masalah tabungan saya menyarankan untuk membuka rekening tabungan di LPD Desa Kaliakah atau sedikit tidaknya dapat menyisihkan sedikit pemasukan untuk ditabung di rumah. Selain itu saya juga ikut memberi motivasi dengan memberikan 2 buah celengan untuk anak-anak Bu Karnoti agar bisa di manfaatkan
dengan baik.
3.2Jadwal Kegiatan
3.2.1 Agenda Kegiatan (termasuk JKEM)
Adapun agenda kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Kaliakah. Untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal 2 hari sekali atau minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun mengenai jadwal kegiatan pendampingan keluarga tersebut secara rinci dapat adilihat pada tabel pelaksanaan kegiatan dampingan di desa Kaliakah
Kantor Perbekel
3 orang 1 jam 3
2. Selasa 26 Juli
2016
Ke rumah klian Banjar Peh untuk didampingi menuju kk dampingan di banjar Peh
Rumah Kelian Br. Peh
11 Karnoti mencari kayu bakar
Di kebun 2 orang 2 jam 4
5. Rabu, 3 Agustus 2016
Membantu pekerjaan Bu Karnoti mencari kayu bakar
Di kebun 3 orang 2 jam 6
6. Kamis, 4 Agustus 2016
Membantu pekerjaan Bu Karnoti memberi makan babi
12
Membantu anak Bu Karnoti untuk mengerjakan PR
14. Selasa, 16 Berbincang-bincang dengan Bu Karnoti sealigus meminta data untuk form kk
Rumah Bu Karnoti di Br.
Peh
2 orang 2 jam 4
Agustus 2016 Miskin + dokumentasi
kondusi rumah
15. Jumat, 19 Agustus 2016
Membantu anak Bu Karnoti untuk mengerjakan PR Karnoti mencari kayu bakar
Br. Pangkung
13
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA
PENDAMPINGAN KELUARGA
Kegiatan pendampingan KK tersebut dilaksanakan beberapa kali pertemuan di rumah Bu Karnoti selama waktu KKN PPM UNUD dilaksanakan. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilihat di bawah ini.
a. Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap
mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan
90 jam kegiatan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 17 kali dengan total waktu kunjungan selama 102 jam.
b. Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini
adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga Bu Karnoti adalah di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Kaliakah. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa
14 dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Pembicaraan juga dilakukan dalam bahasa Bali sehari- hari untuk mempermudah komunikasi antara mahasiswa dengan keluarga Bu Karnoti. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 17 kali selama sebulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 2-3 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 102 jam.
d. Permasalahan
Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan jalannya program lain yang telah dibuat.
a. Solusi
Solusi untuk permasalahan di atas adalah mengatur waktu sebaik mungkin dan melakukan kunjungan di saat waktu senggang setelah pelaksanaan program dan ketika tidak ada program kegiatan. Biasanya kunjungan dilakukan pada siang hari setelah program kerja selesai dilaksanakan.
b. Dampak
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama kurang lebih 1 bulan awal sampai akhir Agustus terhadap keluarga Bu Karnoti, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pendapatan Bu Karnoti terbilang sangat pas - pasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2. Bu Karnoti merasakan beban yang cukup besar karena masih menanggung 2 anak yang masih mengenyam bangku sekolah terlebih lagi tidak mendapat beasiswa 3. Perhatian dan dukungan dari anak – anak Bu Karnoti yang telah menikah
terhadap kesehatan dan kesejahteran orangtuanya sudah sangat baik. 4. Keluarga Bu Karnoti sudah memiliki kesadaran betapa pentingnya
menabung, hanya saja pelaksanaannya masih terkendala karena saat ini pengeluaran Bu Karnoti masih melebihi pemasukannya.
5.2 Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang dapat diberikan oleh pendamping kepada KK Dampingan antara lain:
1. KK Dampingan disarankan agar dapat mengatur keuangan sehingga uang yang dikeluarkan dapat ditekan seminimal mungkin sehingga apabila ada uang sisa maka dapat digunakan untuk kebutuhan yang mendesak seperti untuk berobat dan lain-lain.
2. Pendamping juga menyarankan agar keluarga dampingan menanam beberapa bunga yang nantinya mungkin bisa berguna untuk keperluan adat atau bisa dijual kembali untuk menambah pemasukan.
17