• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Visualisasi Papercraft Wayang Golek Jawa Barat Sebagai Edukasi dan Entertaiment untuk Anak-Anak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Visualisasi Papercraft Wayang Golek Jawa Barat Sebagai Edukasi dan Entertaiment untuk Anak-Anak."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha vii ABSTRAK

PERANCANGAN VISUALISASI PAPERCRAFT WAYANG GOLEK JAWA BARAT

SEBAGAI MEDIA EDUKASI DAN ENTERTAIMENT UNTUK ANAK-ANAK

Oleh

Yosan Darma Saputra NRP 0964084

Dalam perkembangan jaman ini Wayang Golek sudah mulai dilupakan oleh masyarakat karena pengaruh-pengaruh dari budaya barat yang masuk ke negara Indonesia. Padahal Wayang Golek merupakan salah satu kebudayaan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan agar tidak punah.

Maka dari itu, tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah mengenalkan kebudayaan Wayang Golek Jawa Barat dengan visualisasi dengan tekhik papercraft sebagai bentuk education dan entertaiment untuk anak-anak. Manfaat dari ini adalah untuk melatih konsentrasi motorik anak dan mempopulerkan papertoys wayang sebagai figur tokoh yang dapat dimainkan oleh anak. Papercraft merupakan bentuk education toys karena mengasah tiga kemampuan pokok yaitu kemampuan fisik – motorik (psikomotor), kecerdasan kognitif, afektif. Keunggulan dari Papercraft adalah memiliki bentuk 3 dimensi (pop-up) yang dapat memberikan sebuah cerita, bersifat interaktif dan mampu membangkitkan keingintahuan anak.

Metode yang digunakan adalah dengan merancang media buku papercraft dan promosi melalui media berupa poster, brosur, flyer, website, postcard, x-banner dan merchandise. Perancangan media promosi ini akan membantu menarik perhatian

masyarakat khususnya anak-anak.

(2)

Universitas Kristen Maranatha vii ABSTRACT

THE DESIGN OF WEST JAVA’S WAYANG GOLEK PAPERCRAFT

VISUALIZATION AS AN EDUCATION AND ENTERTAINMENT MEDIA FOR

CHILDREN

By

Yosan Darma Saputra NRP 0964084

In the development of this era, Wayang Golek is beginning to be forgotten by the

society because of the influences of the west culture in Indonesia. Whereas, Wayang

Golek is one of the Indonesian heritages which has to be conserved so it will not

extinct.

Therefore, the purpose of this final paper is to introduce the West Java’s Wayang Golek with the papercraft visualization as an education and entertainment for children. The benefits of this design are to practice children’s motoric sensor and popularize the puppets papertoy as a figure which can be played by the child.

Papercraft is an educational toy because its sharpen the three basic skills which are

physical – motoric, cognitive intelligence, and affective. The superiorities of

Papercraft are the form is in 3 dimensions which can tell a story, interactive, and it

can build the curiosity of the child.

The methods are by designing the papercraft book media and the promotion media

such as posters, brochures, flyer, website, postcard, x-banner and merchandise. The

design of this promotion media will help gaining the attention of the society

especially children.

(3)

Universitas Kristen Maranatha vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ..i

LEMBAR PENGESAHAN ... ..ii

ABSTRAK ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

1.2. Permasalahan Dan Ruang Lingkup ...2

1.2.1. Identifikasi Masalah ...2

1.2.2. Rumusan Masalah ...3

1.2.3. Ruang Lingkup Masalah ...3

1.3. Tujuan Perancangan ...3

1.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...3

1.5. Skema Perancangan ...4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Bermain…...5

2.1.2. Manfaat Bermain...6

2.2. Perkembangan Kognitif ...8

2.3. Wayang... ... ... ...9

2.3.1. Definisi Wayang Golek... ... ...10

(4)

Universitas Kristen Maranatha vii

2.4.1. Sejarah Papercraft...17

2.4.2. Kategori Papercraft...17

2.4.3. Jenis-Jenis Papercraft...18

2.4.4. Alat dan bahan untuk membuat Papercraft...19

2.4.5. Jenis kertas Papercraft...20

2.4.6. Cara membuat Papercraft...22

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1. Data Dan Fakta ...23

3.1.1. Komunitas Peri kertas ...23

3.1.4.1. Sejarah Peri Kertas...24

3.1.4.2. Kegiatan Peri Kertas...24

3.1.4.3. Media Coverage Papercraft...24

3.1.2. PT. Gramedia Asri Media ...25

3.2. Kesimpulan Hasil Observasi...26

3.3. Data Kuesioner………... ...26

3.4. Kesimpulan Data Kuesioner Fakta ...29

3.5. Tinjauan Terhadap Proyesk Sejenis………...30

3.6. Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta...30

3.7.1. SWOT ( Strenght Weakness Oppurtunities Threat ) ...31

3.7.2. STP (Segmentasi, Targerting, dan Positioning) ...32

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1. Konsep Komunikasi ...33

(5)

Universitas Kristen Maranatha vii

4.2.1. Gaya Desain ...33

4.2.2. Layout ...34

4.2.3. Typography ...34

4.2.4. Warna ...34

4.2.4. Timeline ...35

4.3. Konsep Media ...36

4.4. Hasil Karya ...37

4.4.1 Logo ... 37

4.4.2 Buku papercraft Wayang Golek Jawa Barat…...38

4.4.3 Poster ...43

4.4.4 Brosur ... 45

4.4.5 Flyer ... 46

4.4.6 Merchandise ...47

4.4.7 X-banner ... 48

4.4.8 T-shirt ... 48

4.4.9 Name tag ... 49

4.4.10 Media Sosial ... 49

4.4.11 Budgeting ... 50

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 51

5.2. Saran ... 51

(6)

Universitas Kristen Maranatha vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Skema Perancangan ... 4

Gambar 2.1. Wayang Golek Gatot Kaca ...12

Gambar 2.8. Cara membuat papercraft ... 22

Gambar 3.1. Logo Komunitas Peri Kertas ... 23

Gambar 3.2. Logo PT. Gramedia Asri ... 23

Gambar 3.3. Event-Event dari komunitas Papercraft Bandung ... 24

Gambar 4.1. Logo Produk ... 37

Gambar 4.2. Cover Buku Papercraft Wayang Golek Jawa Barat ... 39

Gambar 4.3. Isi Buku Papercraft Wayang Golek Gatot Kaca ... 39

Gambar 4.4. Isi Buku Papercraft Wayang Golek Hanoman ... 40

Gambar 4.5. Isi Buku Papercraft Wayang Golek Bima ... 40

Gambar 4.6. Isi Buku Papercraft Wayang Golek Arjuna ... 41

Gambar 4.7. Isi Buku Papercraft Wayang Golek Srikandi ... 41

Gambar 4.8. Papercraft Wayang Golek Jawa Barat ... 42

Gambar 4.9. Poster Launhing Product ... 43

Gambar 4.10. Poster Awerness... 44

Gambar 4.11. Poster Reminding... 44

Gambar 4.12. Poster Reminding... 45

Gambar 4.13. Brosur tampak luar ... 45

Gambar 4.14. Brusor tampak dalam ... 46

Gambar 4.15. Flyer ... 46

(7)

Universitas Kristen Maranatha vii

Gambar 4.17. Sticker ... 47

Gambar 4.18. X-banner ... 48

Gambar 4.19. T-shirt ... 48

Gambar 4.20. Name-Tag ... 49

Gambar 4.21. Media Sosial Yahoo ... 49

Gambar 4.22. Media Sosial Facebook ... 50

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Timeline ... 35

(8)

Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Di era globalisasi ini, banyak masyarakat yang telah meninggalkan seni dan budaya tradisional (MitraOne, 2013:23). Harus diakui bahwa seni dan budaya negeri Indonesia saat ini menghadapi masalah serius sehingga sulit untuk dapat berkembang. Seiring dengan berjalannya waktu, semakin sedikit pelaku kesenian tradisional yang masih bertahan untuk menghidupkan seni tradisi Nusantara. Lambat laun, jika hal itu dibiarkan, seni budaya Indonesia yang selama ini dianggap sebagai warisan budaya akan punah. Perkembangan teknologi menyebabkan perubahan budaya dan kesenian, contohnya pada kesenian Wayang. Sekitar 75 jenis wayang yang menjadi kekayaan budaya Indonesia kini telah punah. Hanya sekitar 25 jenis wayang yang saat ini masih bertahan dengan jumlah komunitas dan penonton cukup banyak (Kompas, 2013:20).

Wayang golek merupakan salah satu dari sekian banyak kesenian khas Indonesia. Kesenian wayang memiliki nilai lebih dibandingkan seni lainnya karena kesenian Wayang Golek dalam pertunjukannya memadukan unsur-unsur kesenian, diantaranya seni karawitan, seni rupa (tatah sungging), seni pentas (pedalangan), dan seni tari (wayang orang) (Mulyono dalam Herusatoto,1983:112). Pertunjukan wayang di setiap daerah memiliki teknik dan gaya yang berbeda dari mulai kostum, cerita, dan jenis wayang itu sendiri. Disamping fungsinya sebagai hiburan, kesenian Wayang Golek juga memiliki fungsi estetika dan budi pekerti yang luhur. Setiap alur cerita, falsafah dan perwatakan tokohnya, sampai bentuk wayang mengandung makna yang sangat dalam. Contohnya seperti wayang golek Arjuna berperan dalam kehidupan manusia.

(9)

Universitas Kristen Maranatha 2 membuat kesenian wayang tidak dikenal lagi secara akrab dalam masyarakat khususnya oleh anak-anak. Untuk itu dibutuhkan suatu media penyampaian baru yang dapat menjadikan Wayang Golek dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya namun masih bisa dinikmati oleh anak-anak.

Melihat pada perkembangan minat dan hobi anak di tahun 2013 ini, muncul suatu hobi baru dikalangan anak-anak muda, mulai dari anak kecil hingga remaja, yaitu “Papercraft”. Papercraft adalah seni merakit kertas dari beberapa lembar kertas menggunakan beberapa teknik tradisional seperti menggunting, melipat, mengelem, dan membentuk kertas. Bahkan, karena banyak peminatnya, hobi baru ini kini telah terbentuk menjadi sebuah komunitas. Komunitas ini mengajarkan bagaimana cara membuat suatu bentuk papercraft atau seni dari kertas. Dari papercraft ini banyak mengadopsi model-model modern dan karakter-karakter luar seperti: gundam, iron man, dan sebagainya.

Sebagai asumsi, dilihat dari segi pembuatannya, papercraft ini memiliki kesamaan maksud dan kegunaan daripada seni wayang, yaitu mereprensentasikan suatu karakter penokohan yang dijadikan bentuk sederhana yang dapat dimainkan. Hanya saja, teknik pembuatan dan juga pemilihan karakternya lebih modern daripada seni pewayangan jaman dulu. Dari pemikiran tersebutlah diasumsikan bahwa akan menarik nilai menyisipkan unsur-unsur kesenian tradisional seperti Wayang Golek untuk diadaptasi menjadi model papercraft. Dengan cara ini diharapkan menjadi salah satu sarana pelestarian budaya dan juga sarana pembelajaran baru bagi pewayangan, khususnya Wayang Golek untuk anak-anak.

1.2Permasalahan Dan Ruang Lingkup

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berikut ini permasalahan yang muncul, antara lain :

(10)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan beberapa masalah yang telah diidentifikasikan dapat dirumuskan inti-inti permasalahan yang akan dibahas dan diteliti lebih lanjut :

 Bagaimana cara mengajak dan menyampaikan informasi yang menarik perhatian anak-anak untuk membangkitkan rasa kecintaan terhadap kesenian Wayang Golek.

 Bagaimana mengadaptasi karakter Wayang Golek pada model papercraft.

1.2.3 Ruang Lingkup Masalah

Dalam ruang lingkup perancangan, penyampaian informasi kesenian Wayang Golek terhadap anak-anak usia 10 - 12 tahun untuk dilakukan dengan sebuah teknik visualisasi papercraft yang dapat membantu melestarikan kesenian wayang sejak usia dini.

1.3Tujuan Perancangan

Tujuannya antara lain :

Merancang visualisasi papercraft yang mengadaptasi bentuk model wayang golek Jawa Barat seperti tokoh-tokoh Wayang Golek sebagai salah satu model rakitannya. Karena tokoh-tokoh Wayang Golek memiliki banyak nilai seni, sifat positif, sejarah dan kepahlawanan yang bisa di angkat.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

(11)

Universitas Kristen Maranatha 4 a) Data primer didapat dari wawancara dengan para pembaca buku anak. Dan

kwesioner yang akan dibagikan kepada 100 orang dimulai dari usia 10 hingga 12 tahun, serta observasi sebagai partisipan aktif maupun non aktif untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan dan minat membaca buku.

b) Data sekunder didapat dari studi pustaka pada buku terkait, majalah, blogspot, forum, official website dan jejaring sosial mengenai teori-teori terkait dan

desain yang sudah ada untuk menambah pengetahuan mengenai kesenian Wayang Golek Jawa Barat serta cara pembuatan papercraft dan data-data lain yang diperlukan dalam perancangan visualisasi Wayang Golek Jawa Barat.

1.5Skema Perancangam

(12)

Universitas Kristen Maranatha 51

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil observasi, wawancara, kuesioner, dan visualisasi karya diperoleh kesimpulan bahwa kebudayaan Wayang Golek Jawa Barat perlu diangkat kembali terutama pada anak-anak agar tidak akan punah oleh arus globalisasi. Untuk itu dibutuhkan suatu media penyampaian baru yang dapat melestarikan Wayang Golek Jawa Barat. Buku papercraft Wayang Golek merupakan suatu media penyampaian pesan yang memiliki edukasi tentang Wayang, serta dapat melatih konsentrasi motorik pada anak.

Dalam pembuatan media tersebut memerlukan desain yang menarik dan disesuaikan dengan target audience yang dituju serta promosi yang menarik. Promosi dibutuhkan proses perancangan strategi promosi yang baik dan tepat dengan cara melakukan riset, dan wawancara langsung kepada nara sumber agar dapat mengidentifikasikan permasalahan yang ada.

5.2. Saran

(13)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Herusaoto, Budiono.(1983). Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta : PT Hanindita

Mayke S. Tedjasaputra. (2001). Bermain, Mainan , dan Permainan untuk pendidikan Usia Dini. Jakarta : Grasindo

Conny R.Semiawan. (2002). Belajar Dan Pembelajaran Pra Sekolah Dasar. Jakarta.

Tedjasaputra. (2001). Bermain, Mainan , dan Permainan untuk pendidikan Usia Dini. Jakarta : Grasindo

Surnayo.(1989). Psikologi Perkembangan. Purwokerto

DR. C. Asri Budiningsih, (2004). Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rinika Cipta, Yogyakarta.

Atja & Saleh Danasasmita.( 1982). Siksa Kanda Ng Karesian, Musium Negeri Jawa Barat. Bandung

Soekatno, BA (1992). Wayang Kulit Purwa. Semarang : Aneka Ilmu

Hardjowirogo. (1982). Sejarah Wayang Purwa Cet ke-1. Jakarta: Balai Pustaka

Salmun, M.A. (1961). Padalangan. Jakarta : Dinas Penerbitan Balai Pustaka

Tirtohamidjojo, S. (1987) . Wayang: ilmu pengetahuan hidup. Universitas Michigan: Wiratama Prasetya Sakti.

Online :

http://mitraone.com/category/seni-budaya/ diunduh pada tanggal 23 agustus 2013

http://sains.kompas.com/read/2013/08/21/0933447/75.Jenis.Wayang.Punah diunduh pada tanggal 14 septermber 2013

http://disporbudpar.cirebonkota.go.id/ diunduh pada tanggal 14 septermber 2013

http://sadayawalagri.wordpress.com/2011/10/07/mengenal-tokoh-cerita-wayang-golek/

(14)

Universitas Kristen Maranatha

http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2011/11/13/papercraft-seni-menghidupkan-kertas-412133.html diunduh pada tanggal 23 agustus 2013

http://cherrymuttzzz.blogspot.com diunduh pada tanggal 23 agustus 2013

https://www.facebook.com/perikertas/ diunduh pada tanggal 2 agustus 2013

Gambar

Gambar 1.1 Skema perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Guru mata pelajaran geografi di sekolah menengah atas negeri 1, 2 dan 3 Kota Bandar Lampung memiliki peran penting dalam proses dan hasil pendidikan yang berkualitas.

terhadap Return On Asset (ROA) bank umum syariah hasil pemisahan Hal ini menunjukkan bahwa unit usaha syariah yang hendak melakukan pemisahan dapat memilih salah satu dari

Kesimpulan: Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa profil histopatologis mastitis kronis yang paling banyak ditemukan di kabupaten Sarolangun adalah mastitis

2) nama dan alamat produsen yang tercantum pada hasil analisis harus sesuai dengan nama dan alamat produsen yang tercantum dalam formulir. 3) Parameter uji, hasil uji,

[r]

Kerangka karang pada jenis karang pri,,, /r,rr:;)l,.ro"n"sit dapat memberikan informasi daram menenrukan laju perrumbuhankarang yang tedihat pada lingkar tahunan

Sampai saat ini, hukum Indonesia memang telah mengako- modir kebutuhan umat beragama khususnya bagi umat Islam, yaitu dengan telah menegakkannya hukum agama ( syari’at ) Islam pada