• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kode Perilaku 4C. 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kode Perilaku 4C. 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_id"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

© 2012 Asosiasi 4C. Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Tidak sedikit pun bagian dari karya ini yang dilindungi oleh hak cipta boleh diperbanyak atau disalin dalam bentuk apa pun atau dengan cara apa pun (grafis, elektronik maupun menggunakan mesin, termasuk fotokopi, rekaman, rekaman pita, atau sistem penarikan informasi) tanpa izin tertulis dari pemilik hak cipta. The 4C Code of Conduct is subject to regular evaluation and revision according to needs. Hanya versi terakhir dapat dianggap sebagai dokumen yang sah. Dokumen-dokumen yang sah secara hukum dapat diperoleh di Sekretariat 4C dari Asosiasi 4C. Asosiasi 4C tidak menerima tanggung jawab atau kewajiban apapun tanpa persetujuan terlebih dahulu. Asosiasi 4C mempertahankan hak untuk mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk melindungi hak ciptanya dalam hal terjadi pelanggaran, penyalahgunaan, penggunaan yang tidak sesuai atau pelanggaran terhadap hak cipta ini.

Untuk dokumen-dokumen yang diterjemahkan ke dalam bahasa selain bahasa Inggris, dokumen versi bahasa Inggris tetap merupakan dokumen penentu dan Asosiasi 4C tidak bertanggung jawab atas adanya ketidaksesuaian di antara dokumen-dokumen terjemahan.

Kode Perilaku 4C

4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_id

versi disetujui pada bulan Mei 2009

Meliputi Indikator-Indikator Umum yang Disetujui pada Bulan Februari 2010

Versi berlaku dari Juli 2010 dan seterusnya

Harap kirim pertanyaan dan komentar Anda mengenai isi dari Kode Perilaku 4C kepada:

info@4C-coffeeassociation.org

atau:

4C Association

Adenauerallee 108

53113 Bonn

Germany

Kode Perilaku 4C akan dikaji secara berkala. Perbaikan berikutnya akan dilaksanakan pada

tahun 2014. Untuk rincian mengenai tata cara, harap merujuk ke dokumen

(2)

Pendahuluan

Dalam Asosiasi 4C, produsen, pelaku perdagangan dan industri, serta masyarakat sipil dari seluruh dunia bekerja bersama untuk mencapai kelestarian yang lebih baik dalam keseluruhan sektor kopi. Komunitas global ini telah menggabungkan kekuatan untuk secara terus-menerus meningkatkan kondisi sosial, lingkungan, dan ekonomi bagi mereka yang hidup dari kopi.

Pilar-pilar utama 4C adalah kode perilaku, aturan partisipasi bagi pelaku perdagangan dan industri, mekanisme dukungan untuk petani kopi, sistem verifikasi, dan struktur penatakelolaan partisipatif. Kode Perilaku 4C, yang terdiri atas 10 Praktik yang Tidak Dapat Diterima dan Matriks Kode 4C, akan memperkuat kelestarian dalam rantai kopi hijau mainstream dan meningkatkan kuantitas kopi yang memenuhi kriteria dasar kelestarian. Lingkup Kode Perilaku 4C mencakup ketiga dimensi kelestarian, berdasarkan pada Tujuan Pembangunan Milenium PBB:

 Masyarakat: Kondisi kerja dan hidup yang layak bagi petani dan keluarga mereka dan juga karyawan.

 Lingkungan: Perlindungan hutan primer dan konservasi sumber daya alam seperti air, tanah, keanekaragaman hayati, dan energi.

 Ekonomi: Kelangsungan ekonomi adalah dasar bagi kesejahteraan sosial dan kelestarian. Ini termasuk pendapatan yang layak untuk semua pelaku dalam rantai kopi, akses ke pasar bebas, dan mata pencaharian yang berkelanjutan.

10 Praktik yang Tidak Dapat Diterima

Kode Perilaku 4C tidak mengizinkan bentuk-bentuk terburuk praktik sosial, lingkungan, dan ekonomi dalam produksi, pemrosesan pasca-panen, dan perdagangan kopi hijau. Praktik-praktik tersebut disebut

unacceptables). Definisi-definisi terutama didasarkan pada Deklarasi Hak Asasi

Manusia PBB di samping konvensi dan standar PBB dan ILO yang berlaku dan, biasanya, perundang-undangan nasional. Penghentian praktik-praktik yang tidak dapat diterima harus didokumentasikan dalam laporan penilaian diri.

Telah dipahami bahwa para pelaku dalam rantai kopi tidak dapat berpartisipasi dalam sistem 4C apabila ada praktik tidak dapat diterima yang masih mereka lakukan. Prasyarat untuk partisipasi ini sudah merupakan indikasi kuat komitmen terhadap kelestarian.

(1) Bentuk-bentuk terburuk penggunaan tenaga kerja anak (merujuk pada Konvensi ILO182) (2) Perbudakan dan kerja paksa (merujuk pada Konvensi ILO29 dan 105)

(3)

Perdagangan manusia (Konvensi PBB Menentang Kejahatan Transnasional Terorganisir, Protokol mengenai Perdagangan dan Penyelundupan [Manusia], diadopsi pada tahun 2000, berlaku efektif Desember 2003)

(4) Larangan menjadi anggota serikat pekerja atau keterwakilan oleh serikat pekerja (merujuk pada Konvensi ILO87 dan 98)

(5) Penggusuran paksa tanpa kompensasi yang memadai (Perjanjian Internasional mengenai Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya, Pasal 11; Keterangan Umum No. 7 mengenai hak-hak mendapatkan perumahan yang memadai (E/C.12/1997/4); Resolusi Komisi Hak Asasi Manusia 1993/77 mengenai Penggusuran Paksa; Resolusi Sub-Komisi Perlindungan dan Promosi Hak Asasi Manusia 1998/9 mengenai Penggusuran Paksa)

(6) Tidak menyediakan perumahan yang layak apabila dibutuhkan oleh pekerja (merujuk pada Konvensi ILO110 mengenai Perkebunan)

(3)

(7) Tidak menyediakan air yang layak diminum bagi semua pekerja (merujuk pada Laporan PBB perihal KTT Dunia mengenai Pembangunan Berkelanjutan, Johannesburg 2002)

(8) Penebangan hutan primer atau perusakan sumber daya alam lain yang ditetapkan sebagai daerah yang dilindungi oleh hukum nasional dan / atau internasional

(9) Penggunaan pestisida yang dilarang dalam Konvensi Stockholm mengenai Bahan Pencemar Organik Persisten (POP [Persistent Organic Pollutants]) dan tercantum dalam Konvensi Rotterdam mengenai Persetujuan yang Diinformasikan Dini (PIC [Prior Informed Consent ])

(10)Transaksi-transaksi amoral dalam hubungan bisnis menurut perjanjian-perjanjian internasional, hukum, dan praktik nasional (merujuk pada Pedoman OECD mengenai Perusahaan Multinasional dan Konvensi PBB mengenai Kontrak Penjualan Barang Internasional)

Matriks Kode 4C

Matriks Kode 4C, yang disajikan di bawah ini untuk ketiga dimensi kelestarian tersebut, terdiri dari 28 prinsip dan, untuk masing-masing ada tiga kriteria, yaitu hijau, kuning dan merah.

Konsep kelestarian disebutkan dalam kategori, prinsip, dan kriteria. Kategori mengacu pada aspek-aspek utama produksi, pemrosesan pasca-panen, dan perdagangan kopi hijau. Prinsip adalah pernyataan-pernyataan positif mengenai kinerja yang diinginkan untuk masing-masing praktik yang tercantum dalam daftar. Untuk menilai kinerja suatu Unit 4C, kriteria menentukan kepatuhan terhadap persyaratan Prinsip-Prinsip ini.

Tujuan Indikator-indikator Umum adalah untuk memberikan pedoman yang jelas dan konsisten kepada Unit 4C dan juga Verifikatur 4C untuk menjalankan tugas masing-masing yaitu penerapan Kode dan penilaian diri serta Verifikasi 4C. Indikator-indikator tersebut merupakan kondisi dapat diukur yang memungkinkan dilakukannya penilaian apakah kriteria terpenuhi atau tidak.

Sistem lampu lalu-lintas

-berkesinambungan:

Merah mengindikasikan bahwa praktik yang ada saat ini harus dihentikan

Kuning mengindikasikan praktik yang perlu diperbaiki lebih lanjut dalam periode transisi

Hijau mencerminkan praktik yang diinginkan

Proses perbaikan yang terus-menerus memberi dasar untuk kerja sama yang lebih kuat di sepanjang rantai pasokan dan untuk kompetisi berdasarkan pada pemahaman baru tentang kualitas. Dalam sistem inklusif Asosiasi 4C ini, praktik-praktik tidak berkelestarian sebagaimana dirumuskan dalam kriteria merah dapat diterima jika ada paling tidak sejumlah yang sama kriteria hijau dalam dimensi yang sama. Situasi ini

kuning rata-rata g memungkinkan anggota 4C untuk memasarkan kopi mereka sebagai Kopi Standar 4C.

(4)

Dimensi Sosial Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

Kebebasan berserikat

1 Pekerja dan produsen mempunyai hak untuk mendirikan, bergabung, dan diwakili oleh organisasi independen pilihan mereka.

Sumber daya, informasi, dan struktur institusional tersedia untuk

meningkatkan perwakilan pekerja dan petani oleh organisasi mereka.

Hak untuk mendirikan, bergabung, dan diwakili oleh sebuah organisasi independen yang dipilih secara bebas diterima dan terdapat akses mudah ke organisasi tersebut.

Organisasi-organisasi ada tetapi tidak diterima sebagai kolega atau teman bicara yang sah.

Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis

Indikator

Pekerja dan produsen menyatakan bahwa mereka bebas untuk membentuk dan bergabung dengan organisasi independen demi melindungi kepentingan mereka (seperti serikat pekerja, federasi, asosiasi, kelompok petani, organisasi buruh). dan

Perwakilan organisasi

independen mendapat jaminan akses ke informasi dan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan fungsi mereka.

Suatu proses telah dimulai untuk memungkinkan pekerja, produsen, dan perwakilan organisasi independen untuk secara bebas bergabung dengan organisasi independen demi melindungi kepentingan mereka.

dan

Perwakilan organisasi independen memiliki akses ke informasi dan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan fungsi mereka.

Organisasi ada, tetapi tidak terlihat nyata adanya indikasi proses atau program apa pun untuk memungkinkan pekerja dan produsen untuk secara bebas bergabung dengan organisasi independen. dan

Perwakilan organisasi independen tidak

mempunyai jaminan akses ke informasi dan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan fungsi

(5)

dan

Tidak ada kasus diskriminasi, tindakan merugikan atau pengeluaran anggota organisasi independen oleh Entitas Pengelola, pemberi kerja, atau pekerja lain.

dan

Tidak ada kasus diskriminasi, tindakan merugikan, atau pengeluaran anggota organisasi independen oleh Entitas Pengelola, atau pemberi kerja, atau pekerja lain.

mereka. dan

Kasus diskriminasi atau tindakan merugikan terhadap anggota organisasi independen (selain serikat pekerja) masih terjadi.

Kebebasan tawar-menawar

2 Pekerja mempunyai hak untuk melakukan tawar-menawar secara kolektif.

Hasil tawar-menawar kolektif diterapkan kepada semua pekerja.

Serikat Pekerja dan / atau organisasi pekerja dapat melakukan

tawar-menawar secara kolektif. Hasil tawar-menawar diterapkan kepada sebagian pekerja.

Hak untuk melakukan dan hasil tawar-menawar kolektif diabaikan. Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis Indikator

Dilakukan konsultasi reguler antara pemberi kerja dan perwakilan pekerja resmi perihal kondisi kerja, kompensasi, penyelesaian sengketa, hubungan internal, dan persoalan-persoalan yang menyangkut kepentingan bersama terkait dengan semua pekerja.

Dilakukan konsultasi antara pemberi kerja dan perwakilan pekerja resmi.

Konsultasi tidak diterima oleh pemberi kerja.

(6)

dan

Hasil tawar-menawar kolektif diterapkan kepada semua pekerja.

dan

Hasil tawar-menawar kolektif diterapkan sebagian.

atau

Hasil tawar-menawar kolektif diabaikan.

Diskriminasi 3 Hak yang setara

berkenaan dengan jenis kelamin, kondisi menjadi ibu, agama, kesukuan, kondisi fisik, dan

pandangan politik dijamin.

Program-program tindakan positif untuk menjamin hak yang setara

diimplementasikan.

Kesadaran untuk menjamin hak yang setara dibangkitkan dan langkah-langkah konkrit untuk mengembangkan program tindakan positif terlihat nyata.

Tidak terlihat adanya tindakan positif untuk membangkitkan kesadaran akan kesetaraan hak maupun menjamin hal tersebut.

Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis

Indikator

Ada kebijakan dan prosedur yang mengatur kesetaraan hak berkenaan dengan jenis kelamin, kondisi menjadi ibu, agama, kesukuan, kondisi fisik, dan pandangan politik termasuk mekanisme penyampaian keluhan. dan

Kebijakan dan prosedur tersebut diimplementasikan. dan

Tidak ada bukti yang

Kebijakan dan prosedur, termasuk mekanisme penyampaian keluhan, yang mengatur kesetaraan hak sedang dikembangkan.

dan

Insiden diskriminasi, pelecehan atau perlakuan yang menghina mungkin telah terjadi, tetapi sedang ditangani.

Tidak ada kebijakan atau prosedur yang mengatur kesetaraan hak.

dan

Insiden diskriminasi, pelecehan atau perlakuan yang menghina telah terjadi.

(7)

menunjukkan bahwa

kesetaraan hak dilanggar atau pelecehan atau perlakuan yang menghina terjadi. Hak masa kanak-kanak dan pendidikan 4 Anak-anak mempunyai hak atas masa kanak-kanak dan pendidikan.

Hak anak-anak atas masa kanak-kanak dan

pendidikan

diimplementasikan.

Terlihat adanya usaha sungguh-sungguh untuk mengambil anak-anak dari pekerjaan dan memberi mereka pendidikan.

Tidak ada tindakan untuk mendorong pendidikan anak-anak. Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis Indikator

Semua anak dalam usia wajib sekolah bersekolah.

dan

Entitas Pengelola melakukan upaya yang mengarah pada perbaikan situasi pendidikan.

Beberapa anak dalam usia wajib sekolah tidak bersekolah. dan

Tenaga kerja anak-anak hanya diterima sebagai bagian dari kerja keluarga yang ringan dan di luar jam sekolah.

dan

Entitas Pengelola mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki situasi pendidikan.

Mayoritas anak dalam usia wajib sekolah tidak bersekolah. dan

Tidak terlihat adanya kesadaran mengenai kebutuhan akan pendidikan anak-anak dalam Unit 4C. dan

Tidak terlihat adanya upaya untuk memfasilitasi akses ke pendidikan.

(8)

Kondisi Kerja 5a Pekerja menerima kontrak kerja.

Semua pekerja menerima kontrak kerja tertulis. Perjanjian kontrak ditaati.

Perjanjian kontrak informal tetapi transparan digunakan dan diimplementasikan.

Perjanjian kontrak dengan pekerja tidak diterapkan atau dipatuhi. Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis Indikator

Kontrak dan perjanjian kerja tertulis dan terdaftar tersedia untuk semua pekerja. dan

Semua pekerja memiliki salinan kontrak kerja mereka.

dan

Tidak ada keluhan dari pekerja atau dari perwakilan sah atau organisasi mereka bahwa perjanjian kontrak tidak ditaati.

Sedikitnya terdapat perjanjian kontrak lisan bagi semua pekerja.

dan

Tidak ada keluhan dari pekerja atau dari perwakilan sah atau organisasi mereka bahwa perjanjian kontrak tidak diimplementasikan.

Terdapat keluhan dari pekerja atau dari perwakilan sah atau organisasi mereka bahwa perjanjian kontrak tidak dihormati.

5b Jam kerja sesuai dengan undang-undang nasional / konvensi internasional dan / atau tawar-menawar kolektif dan kerja lembur dibayar.

Jam kerja sesuai dengan undang-undang nasional / konvensi internasional dan / atau tawar-menawar kolektif dan kerja lembur dibayar.

Jam kerja sesuai dengan undang-undang nasional / konvensi internasional dan jam kerja dicatat secara individu.

Jam kerja tidak sesuai dengan undang-undang nasional / konvensi internasional dan kerja lembur tidak dibayar.

Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis

Indikator

(9)

pekerja dan karyawan tidak melebihi delapan jam sehari dan 48 jam seminggu atau kurang jika diatur oleh undang-undang nasional.

dan

Kerja lembur adalah sukarela, jarang, dibayar penuh sesuai undang-undang nasional, dan dibayar tepat waktu.

dan

Pekerja mendapatkan, dalam periode tujuh hari, istirahat sedikitnya selama 24 jam berturut-turut.

dan

Tersedia dokumentasi jam kerja dan jam lembur sukarela untuk setiap pekerja.

karyawan dibatasi sampai 48 jam per minggu atau kurang jika diatur oleh undang-undang nasional. dan

Lembur tidak dibayar sesuai dengan undang-undang nasional.

dan

Jam kerja pekerja dicatat.

dan karyawan melebihi 48 jam per minggu atau ketentuan undang-undang nasional.

dan

Pekerja menyatakan bahwa lembur tidak dibayar, tidak tentu, dan / atau tidak sukarela.

dan

Jam kerja tidak dicatat.

5c Upah sesuai dengan undang-undang nasional atau kesepakatan sektor.

Upah adalah di atas upah minimum nasional yang berlaku atau kesepakatan sektor, mana yang lebih tinggi.

Upah sesuai dengan upah minimum nasional yang berlaku atau kesepakatan sektor.

Upah adalah di bawah upah minimum nasional yang berlaku atau kesepakatan sektor. Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis Indikator

(10)

karyawan adalah di atas upah minimum nasional yang berlaku atau kesepakatan sektor, mana yang lebih tinggi.

dan

Tersedia catatan pembayaran atau slip gaji untuk semua pekerja dan karyawan.

kesepakatan sektor, mana yang lebih tinggi, dibayarkan.

adalah di bawah upah minimum nasional atau kesepakatan sektor.

5d Pemberi kerja menjamin kondisi kesehatan dan keselamatan kerja yang layak bagi para pekerja.

Program kesehatan dan keselamatan

diimplementasikan secara penuh dan sistem

pemantauan diberlakukan.

Program kesehatan dan keselamatan ada, tetapi pemantauan dan implementasinya belum sepenuhnya nyata.

Tidak terdapat program kesehatan dan

keselamatan. Kondisi kerja tidak sehat dan berbahaya terlihat nyata. Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis Indikator

Penilaian Risiko dijalankan termasuk identifikasi dan evaluasi bahaya. dan

Program kesehatan dan keselamatan, termasuk tanggung jawab dan pemantauan, diimplementasikan. dan

Program kesehatan dan keselamatan

didokumentasikan. dan

Prosedur dan peralatan untuk memastikan praktik

kesehatan dan keselamatan diketahui namun tidak selalu tersedia atau digunakan. dan

Tidak ada bukti adanya langkah-langkah perlindungan atau kesadaran akan risiko kesehatan dan keselamatan di antara staf dan pekerja.

(11)

Pekerja mendapat informasi cukup dan terlatih baik dalam persoalan kesehatan dan keselamatan (termasuk perangkat darurat dan orang-orang yang terlatih dalam bidang P3K.

dan

Peralatan dan perlengkapan yang sesuai tersedia, dipelihara dengan baik, dan bersih. dan

Fasilitasi keselamatan tersedia. dan

Pekerja sepenuhnya menyadari dan dilindungi secara memadai dari mesin yang berbahaya, situasi kerja yang tidak sehat, bahan kimia, dan risiko lainnya.

Pemantauan tidak secara sistematis diimplementasikan.

5e Pekerja musiman dan upah-per-potong diperlakukan sama.

Pekerja musiman dan upah-per-potong diperlakukan sama.

Pekerja musiman dan upah-per-potong menerima upah minimum tetapi tidak mendapatkan tunjangan lain.

Pekerja musiman dan upah-per-potong tidak mendapatkan upah yang setara dengan upah minimum pada jam kerja normal dan tidak mendapat akses ke tunjangan lain.

Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis

(12)

Indikator

Sistem pembayaran upah-per-potong dipantau untuk memastikan bahwa total gaji yang dibayarkan sedikitnya setara dengan upah minimum nasional atau sektor (mana yang lebih tinggi) dan

proporsional dengan upah yang dibayarkan kepada pekerja lain. dan

Pekerja musiman dan upah-per-potong menerima tunjangan yang sama seperti pekerja lain. dan

Catatan / dokumentasi tersedia.

Sistem pembayaran upah-per-potong dipantau untuk memastikan bahwa total gaji yang dibayarkan setara dengan upah minimum nasional atau sektor (mana yang lebih tinggi).

dan

Pekerja musiman dan upah-per-potong tidak menerima tunjangan lain.

Sistem pembayaran upah-per-potong lebih rendah daripada upah minimum nasional atau sektor.

dan

Pekerja musiman dan upah-per-potong tidak menerima tunjangan lain. dan Catatan / dokumentasi tidak tersedia. Pengembanga n kapasitas dan keterampilan

6 Mitra Bisnis dan pekerja dalam Unit 4C menerima pelatihan untuk

meningkatkan keterampilan dan kapasitas mereka.

Semua Mitra Bisnis dan

pekerja dalam Unit 4C diberi akses ke pelatihan dan pengembangan keterampilan yang relevan untuk menerapkan praktik-praktik pertanian dan manajemen yang baik.

Mitra Bisnis dan pekerja dalam Unit 4C memiliki akses ke pelatihan keterampilan teknis yang relevan.

Mitra Bisnis dan pekerja dalam Unit 4C tidak memiliki akses ke pelatihan apa pun untuk meningkatkan keterampilan mereka. Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis Indikator

(13)

rencana implementasi telah dikembangkan yang mencakup Praktik Pertanian yang Baik, Praktik Manajemen yang Baik, dan aspek-aspek kualitas. dan

Kegiatan pelatihan tersedia bagi semua pekerja yang diberikan secara setara, dan ditawarkan secara gratis selama jam kerja. Kegiatan pelatihan tersedia untuk semua Mitra Bisnis. dan

Wanita dan pria memiliki kesempatan yang sama untuk ikut serta.

dan

Dokumentasi untuk program pelatihan bagi semua pekerja dan Mitra Bisnis tersedia.

pelatihan untuk keterampilan yang relevan

didokumentasikan, tetapi belum sepenuhnya diimplementasikan. dan

Kegiatan pelatihan tidak tersedia untuk semua pekerja dan Mitra Bisnis.

pelatihan yang dijalankan.

dan

Tidak terlihat adanya kegiatan pelatihan.

dan

Tidak ada dokumentasi yang tersedia.

Kondisi

Kehidupan dan pendidikan

7 Unit 4C bekerja untuk meningkatkan kondisi kehidupan dan

mendukung pendidikan dasar Mitra Bisnis dan pekerja.

Perbaikan kondisi

kehidupan dan pendidikan dasar yang ditentukan untuk semua Mitra Bisnis dan pekerja didukung.

Perbaikan kondisi kehidupan dan

pendidikan dasar yang ditentukan untuk Mitra Bisnis dan pekerja didukung sebagian.

Perbaikan kondisi kehidupan dan

pendidikan dasar untuk Mitra Bisnis dan

pekerja tidak didukung.

Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis

(14)

Indikator

Penilaian atas kondisi kehidupan yang ada dan kebutuhan pendidikan dasar telah dijalankan.

dan

Rencana perbaikan telah ditetapkan (sesuai dengan undang-undang nasional, jika sesuai) dan diimplementasikan. dan

Dokumentasi tersedia.

Penilaian atas kondisi kehidupan dan pendidikan dasar yang ada telah dijalankan.

dan

Rencana perbaikan sedang ditetapkan dan / atau diimplementasikan sebagian.

Tidak ada layanan yang tersedia.

Dimensi Lingkungan Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

Konservasi Keanekaragam an Hayati

1 Konservasi

keanekaragaman hayati, termasuk flora dan fauna asli yang dilindungi dan terancam punah mendapat dukungan.

Program pelestarian dan peningkatan satwa liar dan flora asli dikembangkan dan diterapkan.

Tidak ada eksploitasi atas spesies dan flora asli yang terancam punah dan dilindungi. Program untuk melindungi dan meningkatkan

keanekaragaman hayati sedang dikembangkan.

Eksploitasi atas flora dan fauna asli

dipraktikkan sebagian.

Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis

(15)

Dimensi Lingkungan Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

Indikator

Setiap perkebunan memiliki peta yang menunjukkan penggunaan lahan.

dan

Ada peta umum penggunaan lahan Unit.

dan

Ada program konservasi vegetasi dan fauna alami serta perlindungan atas wilayah sensitif (lereng, daerah aliran sungai, rawa) dan memenuhi setidaknya undang-undang nasional.

Peta-peta sedang disusun.

dan

Tidak ada praktik perburuan spesies satwa liar yang terancam punah dan ekstraksi tanaman yang dilindungi.

dan

Program konservasi untuk vegetasi dan fauna alami serta perlindungan atas wilayah sensitif (lereng, daerah aliran sungai, rawa) sedang dikembangkan.

Tidak ada kesadaran dalam Unit 4C akan pentingnya keanekaragaman hayati dan perundang-undangan nasional yang terkait. dan

Tidak ada langkah yang diambil untuk melindungi atau memperbanyak tanaman dan fauna asli. dan

Perburuan spesies satwa liar yang terancam punah dan ekstraksi tanaman yang dilindungi terlihat nyata.

Penggunaan dan penanganan 2a Penggunaan pestisida diminimalkan. Metode pengendalian biologis, budaya, dan fisik dipadukan dengan keputusan mengenai

Langkah-langkah diambil untuk memantau tingkat hama, penyakit, dan

Tidak ada sistem yang diterapkan untuk meminimalkan penggunaan pestisida. Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis

(16)

Dimensi Lingkungan Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

bahan kimia penggunaan pestisida berdasarkan pada pemantauan sistematik terhadap hama, penyakit, dan gulma.

Hanya pestisida dengan tingkat bahaya yang terendah digunakan.

gulma, dan paling sedikit satu metode untuk mengurangi penggunaan pestisida diimplementasikan. Pestisida yang kurang berbahaya menurut Daftar WHO II dan Daftar Kuning 4C digunakan.

Penggunaan pestisida yang paling berbahaya menurut Daftar WHO Ia + Ib dan Daftar Merah 4C dipraktikkan.

Indikator

Sistem pengelolaan hama yang terpadu didokumentasikan dan sedang diimplementasikan. dan

Pestisida-pestisida dalam Daftar Merah dan Kuning 4C tidak digunakan.

dan

Catatan mengenai jenis dan tingkat pestisida yang digunakan disimpan.

Sistem pengelolaan hama yang terpadu sedang disusun.

dan

Pestisida paling berbahaya menurut Daftar Merah 4C tidak digunakan.

dan

Catatan tidak lengkap.

Tidak ada sistem pengelolaan hama (terpadu).

dan

Pestisida paling berbahaya menurut Daftar Merah 4C masih digunakan. dan

Tidak ada catatan yang disimpan.

(17)

Dimensi Lingkungan Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

dan

Pelatihan diberikan kepada pekerja perkebunan mengenai IPM, dan buku petunjuk tersedia.

2b Efek berbahaya dari pestisida dan bahan kimia lain yang digunakan pada kesehatan manusia dan lingkungan diminimalkan.

Pestisida dan bahan kimia lain disimpan,

dipergunakan, dan dibuang dengan cara yang paling tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Rencana untuk menangani pestisida dan bahan kimia lainnya terkait dengan

penggunaan, penyimpanan, dan pembuangannya dirumuskan. Langkah-langkah diambil untuk menghindari praktik penggunaan, penyimpanan, dan pembuangan yang paling berbahaya.

Pestisida dan bahan kimia lain disimpan, digunakan, dan dibuang dengan cara yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis Indikator Rencana mengenai

penggunaan, penyimpanan, dan

Rencana mengenai

penggunaan, penyimpanan,

Tidak ada langkah yang diambil untuk

(18)

Dimensi Lingkungan Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

pembuangan pestisida dan bahan kimia lain tersedia. dan

Semua pestisida dan bahan kimia lain digunakan, disimpan, dan dibuang secara aman oleh personil yang terlatih dan terlindung, sesuai dengan perundang-undangan nasional dan / atau setempat serta petunjuk pabrik pembuatnya. dan

Membuat dan menyimpan catatan berisi: nama personil yang menangani pestisida, pengendalian dan penggunaan peralatan keselamatan, permintaan pestisida dari penyimpanan.

dan pembuangan pestisida dan bahan kimia lain tersedia.

dan

Personil sedang dilatih mengenai penanganan yang aman (termasuk

penggunaan, penyimpanan, dan pembuangan) pestisida dan bahan kimia lain sebagaimana diwajibkan dalam perundang-undangan nasional dan /atau setempat serta menurut petunjuk pabrik pembuatnya. dan

Beberapa catatan dibuat dan disimpan.

menggunakan, menyimpan, dan membuang pestisida secara aman sesuai dengan perundang-undangan nasional dan / atau setempat serta petunjuk pabrik pembuatnya.

Konservasi tanah

3 Praktik-praktik konservasi tanah dilakukan.

Tanah dilindungi dari erosi dan penggunaan yang berlebihan dengan

langkah-langkah konservasi

Langkah-langkah konservasi tanah telah dimulai. Hasil-hasil konservasi tanah belum

Penurunan sumber daya tanah yang parah, teramati, dan terjadi secara terus-menerus oleh erosi akibat

Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis

(19)

Dimensi Lingkungan Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

tanah yang memadai. terlihat. kurangnya langkah-langkah konservasi tanah dan permukaan tanah yang dilindungi. Indikator

Rencana konservasi tanah sudah ada dan

diimplementasikan, termasuk langkah-langkah untuk melindungi tanah dari erosi dengan vegetasi dan / atau sisa tanaman dan teknik konservasi tanah lainnya.

dan

Tidak ada tanda-tanda erosi.

Beberapa langkah diambil untuk melindungi tanah dari erosi dengan vegetasi dan / atau sisa tanaman dan teknik konservasi tanah lainnya. dan

Ada beberapa tanda erosi.

Tidak ada langkah yang diambil untuk melindungi tanah dari erosi.

dan

Terlihat adanya penurunan sumber daya tanah yang parah, teramati, dan terjadi secara terus-menerus akibat erosi. Kesuburan tanah dan manajemen nutrisi

4a Pupuk digunakan secara pantas.

Penggunaan pupuk sesuai dengan kebutuhan

tanaman berdasarkan pada analisis tanah / tanaman.

Sistem pemantauan untuk tanah / tanaman sedang dikembangkan meskipun penggunaan pupuk belum didasarkan

Penggunaan pupuk mineral yang berlebihan terlihat nyata. Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis

(20)

Dimensi Lingkungan Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

pada kebutuhan tanah / tanaman yang

sebenarnya.

Indikator

Analisis tanah / tanaman dilakukan dan

didokumentasikan. dan

Penggunaan pupuk dilakukan sesuai dengan analisis tanah / tanaman dan hasil panen yang diharapkan.

dan

Pemupukan didokumentasikan.

Rencana pemupukan sesuai dengan kebutuhan tanah dan tanaman sedang ditetapkan.

Terdapat bukti bahwa pupuk yang digunakan 50 % di atas jumlah yang diperlukan.

4b Manajemen zat organik dijalankan.

Zat organik digunakan kembali dan didaur ulang dan sebagian

menggantikan pupuk mineral.

Zat organik digunakan kembali dan didaur ulang.

Pembuangan zat organik secara percuma dan tidak tepat.

Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis

(21)

Dimensi Lingkungan Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

Indikator

Pupuk organik digunakan. dan

Bahan limbah organik didaur ulang dan dianggap sebagai pasokan nutrisi.

dan

Kandungan zat organik tanah dipertahankan.

Sejumlah pupuk organik digunakan.

dan

Sejumlah bahan limbah organik didaur ulang. dan

Kandungan zat organik tanah belum sepenuhnya dipertahankan.

Pupuk organik tidak digunakan.

dan

Bahan limbah organik tidak didaur ulang.

dan

Kandungan zat organik tanah tidak dipertahankan.

Air 5a Sumber daya air dilestarikan.

Semua langkah yang diperlukan diambil untuk melestarikan sumber daya air.

Praktik pelestarian air diimplementasikan.

Penggunaan yang boros, penggunaan yang terlalu banyak, dan polusi sumber daya air.

Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis

Indikator

Rencana pengelolaan air yang didasarkan pada prinsip efisiensi penggunaan air

didokumentasikan dan

Rencana pengelolaan air dikembangkan (termasuk irigasi dan pemrosesan basah).

Tidak ada rencana pengelolaan air yang dikembangkan.

(22)

Dimensi Lingkungan Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

diimplementasikan (termasuk irigasi dan pemrosesan basah). dan

Sumber air permukaan dan air tanah telah diidentifikasi dan dilestarikan.

dan

Air untuk pemrosesan kopi dan irigasi digunakan secara efisien.

dan

Sumber air permukaan dan air tanah telah diidentifikasi dan beberapa langkah untuk melestarikan sumber air telah diimplementasikan. dan

Beberapa langkah untuk mengurangi penggunaan air diimplementasikan.

dan

Sumber air permukaan dan air tanah tidak dilestarikan.

dan

Tidak ada bukti adanya kesadaran akan penggunaan air yang efisien.

5b Manajemen air limbah dijalankan.

Air limbah diolah dan bahan pencemar yang dibuang diminimalkan.

Air limbah diolah. Air limbah yang tidak diolah dibuang ke alam. Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis Indikator

Sistem pengolahan air limbah untuk pemrosesan basah dan limbah kotoran dijalankan. dan

Sistem pengolahan air limbah untuk pemrosesan basah dan limbah kotoran dijalankan.

Tidak terlihat adanya pengembangan sistem pengolahan air limbah apa pun.

(23)

Dimensi Lingkungan Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

Semua Mitra Bisnis yang menangani air limbah menyadari pentingnya pengolahan

tersebut.

dan

Hasil olahan air limbah

memenuhi parameter-parameter yang ditentukan dalam

perundang-undangan nasional / setempat sebelum dibuang.

dan

Ada bukti akan adanya kesadaran mengenai pentingnya pengolahan air limbah di antara beberapa Mitra Bisnis yang menangani air limbah.

dan

Hasil olahan air limbah belum sepenuhnya memenuhi parameter-parameter yang ditentukan dalam perundang-undangan nasional / setempat sebelum dibuang.

dan

Tidak ada bukti akan adanya kesadaran mengenai pentingnya pengolahan air limbah di antara Mitra Bisnis yang menangani air limbah.

Limbah 6 Manajemen limbah yang aman dijalankan.

Pembentukan limbah diminimalkan, penggunaan kembali dan daur ulang dimaksimalkan.

Pembuangan limbah yang aman dipastikan.

Pembuangan limbah berbahaya secara aman dipraktikkan.

Limbah berbahaya dibuang secara tidak aman. Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis Indikator

(24)

Dimensi Lingkungan Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

Berbagai jenis limbah yang dihasilkan dalam Unit 4C diidentifikasi.

dan

Penggunaan kembali, daur ulang, dan pembuangan yang aman dijalankan dan dilakukan sesuai dengan jenis-jenis limbahnya.

Limbah yang berbahaya diidentifikasi.

dan

Limbah berbahaya dibuang secara aman untuk

mencegah pencemaran pada sumber daya air dan tanah dan bahaya bagi manusia dan binatang.

Limbah berbahaya dibuang tanpa mempertimbangkan kemungkinan timbulnya pencemaran pada lingkungan.

Energi 7a Penggunaan energi yang dapat diperbarui lebih diutamakan.

Penggunaan sumber energi yang dapat diperbarui dimaksimalkan dan terlihat nyata.

Pilihan-pilihan untuk menggunakan energi yang dapat diperbarui dinilai, dan

implementasinya direncanakan.

Energi digunakan tanpa mempertimbangkan apakah energi tersebut dapat diperbarui. Entitas Pengelola, fasilitas penggilingan Indikator

Potensi sumber-sumber energi yang dapat diperbarui dalam Unit 4C diidentifikasi. dan

Potensi sumber-sumber energi yang dapat diperbarui dalam Unit 4C telah

diidentifikasi dan penggunaannya sedang dievaluasi.

Hanya sumber energi yang tidak dapat diperbarui digunakan.

(25)

Dimensi Lingkungan Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

Sumber-sumber energi yang dapat diperbarui digunakan jika / bilamana tersedia.

dan

Pengurangan penggunaan sumber energi fosil terlihat nyata.

atau

Beberapa sumber energi yang dapat diperbarui digunakan jika / bilamana tersedia.

7b Menghemat energi Penggunaan energi dipantau dan dievaluasi secara teratur. Minimalisasi penggunaan energi terlihat nyata.

Penggunaan energi secara teratur dievaluasi dan langkah-langkah pertama menuju efisiensi energi dan pilihan alternatif diimplementasikan.

Penggunaan energi yang boros sebagai masukan untuk produksi atau pemrosesan kopi terlihat nyata. Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis Indikator

Penggunaan energi dihitung dan didokumentasikan. dan

Pengurangan penggunaan energi dan peningkatan efisiensi energi terlihat nyata.

Penggunaan energi dihitung. dan

Ada langkah yang diambil untuk mengurangi penggunaan energi dan meningkatkan efisiensi

Tidak ada langkah yang diambil untuk mengurangi penggunaan energi dan meningkatkan efisiensi energi.

(26)

Dimensi Lingkungan Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

energi.

Dimensi Ekonomi Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

Informasi pasar

1 Informasi pasar dapat diakses di dalam Unit 4C.

Persyaratan kualitas kopi dan harga pasar selalu terkini, diteruskan, dan dapat diakses dalam Unit 4C.

Persyaratan kualitas kopi dan harga pasar dapat diakses dalam Unit 4C.

Informasi pasar tidak diteruskan di sepanjang rantai.

Persyaratan kualitas kopi dan harga pasar tidak dapat diakses dalam Unit 4C.

Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis

Indikator

Harga di tingkat perkebunan yang dihubungkan dengan harga pasar lokal dan dibeda-bedakan menurut kualitas, diteruskan secara rutin (sedikitnya seminggu sekali)

Harga di tingkat perkebunan yang dihubungkan dengan harga pasar lokal dan dibeda-bedakan menurut kualitas, diperbarui secara rutin oleh Entitas Pengelola dan dapat

Mitra Bisnis tidak memiliki akses ke informasi terorganisir mengenai harga dan persyaratan kualitas kopi.

(27)

Dimensi Ekonomi Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

kepada Mitra Bisnis oleh Entitas Pengelola (mis. melalui radio, papan pengumuman, sms, atau media lain).

diakses oleh Mitra Bisnis.

Akses pasar 2 Unit 4C meningkatkan kemampuan para produsen mendapatkan akses pasar yang memadai, termasuk informasi pasar, kredit keuangan, pasokan masukan, dll.

Produsen ditawari akses pasar yang memadai dalam Unit 4C.

Produsen dapat

memperoleh akses pasar yang dibutuhkan dalam Unit 4C.

Produsen tidak

mempunyai akses pasar yang memadai dalam Unit 4C.

Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis

Indikator

Penjajakan mengenai jenis-jenis layanan yang dibutuhkan oleh produsen telah dilakukan. dan

Entitas Pengelola menyediakan akses ke layanan dengan harga pasar seperti pupuk, pestisida, peralatan, kredit, bahan penanaman / bibit, dan bantuan teknis.

Entitas Pengelola

menyediakan akses hanya ke beberapa layanan.

Tidak ada akses dan informasi tentang layanan apa pun yang disediakan oleh Entitas Pengelola.

(28)

Dimensi Ekonomi Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

dan

Entitas Pengelola secara aktif menyampaikan informasi perihal layanan-layanan ini.

dan

Entitas Pengelola belum secara aktif menyampaikan informasi perihal layanan-layanan ini.

Kualitas 3 Kualitas kopi dipantau dalam Unit 4C.

Pemantauan kualitas yang sistematik memungkinkan pemenuhan persyaratan pasar atau standar ekspor nasional / internasional.

Rencana untuk

memantau kualitas kopi sedang dilaksanakan. Langkah-langkah pertama diambil untuk memantau kualitas kopi berdasarkan persyaratan pasar atau standar ekspor nasional / internasional.

Kualitas kopi tidak dipantau berdasarkan standar atau

persyaratan apa pun dalam Unit 4C.

Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis

Indikator

Penilaian kualitas yang sistematis dari perkebunan sampai ke tingkat Entitas Pengelola dijalankan. dan

Kualitas kopi hijau dinilai menurut kandungan air dan

Rencana kontrol kualitas dari perkebunan sampai ke tingkat Entitas Pengelola telah ditetapkan.

dan

Parameter-parameter kualitas telah ditentukan dan kontrol

Tidak ada kontrol kualitas yang dijalankan.

(29)

Dimensi Ekonomi Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

cacat fisik pada saat pengiriman. Pengontrolan serupa dijalankan untuk pengiriman buah atau kopi berkulit tanduk (parchment).

telah sebagian diterapkan.

Penyimpanan catatan

4 Penyimpanan catatan yang digunakan untuk

memantau efisiensi produksi akan membawa peningkatan kinerja kebun.

Penyimpanan catatan kegiatan produksi yang sistematis oleh semua produsen sesuai dengan tingkat pendidikan mereka terlihat nyata. Kinerja kebun sedang ditingkatkan.

Langkah-langkah pertama sedang diambil untuk menyimpan catatan kegiatan produksi, sesuai dengan tingkat pendidikan produsen.

Tidak terdapat catatan apa pun mengenai kegiatan produksi. Entitas Pengelola dan produsen di dalam Unit 4C Indikator

Semua produsen mempunyai catatan mengenai aspek teknis dan keuangan yang mencakup hasil panen, penggunaan masukan, dan harga yang dibayarkan serta diterima. dan

Catatan memperlihatkan peningkatan efisiensi perkebunan sejalan dengan

Beberapa produsen

mempunyai catatan mengenai aspek teknis dan keuangan yang mencakup hasil panen, penggunaan masukan, dan harga yang dibayarkan serta diterima.

Tidak ada penyimpanan catatan yang dilakukan sama sekali.

(30)

Dimensi Ekonomi Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

waktu. dan

Templat untuk pembuatan catatan disediakan bagi produsen oleh Entitas Pengelola.

dan

Ada templat untuk pembuatan catatan dan sedang disediakan bagi produsen oleh Entitas Pengelola.

Perniagaan 5 Tersedia mekanisme penentuan harga yang transparan untuk mencerminkan kualitas kopi dan praktik-praktik produksi yang

berkelestarian.

Mekanisme penentuan harga transparan yang mencerminkan kualitas kopi dan praktik produksi yang berkelestarian sudah mapan dan berjalan.

Mekanisme penentuan harga transparan yang mencerminkan kualitas kopi terlihat nyata dan terus diperbaiki.

Tidak terlihat adanya mekanisme penentuan harga yang terkait dengan kualitas. Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis Indikator Produsen mengetahui mekanisme penentuan harga sesuai dengan atribut kualitas kopi dan praktik kelestarian 4C. dan

Dokumentasi yang terkait tersedia dan menunjukkan

Produsen mengetahui mekanisme penentuan harga sesuai dengan atribut kualitas kopi.

dan

Mekanisme penentuan harga

Tidak ada bukti bahwa kopi dibayar sesuai dengan atribut kualitas kopi.

(31)

Dimensi Ekonomi Kriteria

Tingkat Pemantauan Kategori No. Prinsip Hijau Kuning Merah

fungsionalitas mekanisme penentuan harga.

sedang dianalisis untuk mengidentifikasi tindakan korektif.

Keterlacakan 6 Mekanisme untuk keterlacakan internal (dalam Unit 4C) sudah berjalan.

Dalam Unit 4C, kopi dengan jelas diberi identifikasi, dipisah-pisahkan, disimpan, dan dilindungi agar tidak tercampur dengan kopi dari sumber lain. Dokumen tertulis tersedia dan beroperasi.

Kopi dapat dilacak dalam Unit 4C.

Kopi tidak dapat dilacak dalam Unit 4C.

Entitas Pengelola dan Mitra Bisnis

Indikator

Kopi Standar 4C dengan jelas diberi identifikasi, dipisah-pisahkan, disimpan, dan dilindungi agar tidak tercampur dengan kopi dari sumber lain. dan

Dokumen tertulis tersedia dan beroperasi.

Kopi Standar 4C dengan jelasi diberi identifikasi dan dipisah-pisahkan.

Kopi dari sumber yang berbeda-beda dicampur tanpa kemungkinan untuk mempertahankan

keterlacakan Kopi Standar 4C.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam buku ini penulis memaparkan dan menjelaskan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penegakkan hukum persaingan usaha, mulai dari arti penting diterbitkannya

[r]

Kinerja atau performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi baik secara kuantitatif.. maupun kualitatif,

Panitia Pengadaan Barang pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat akan melaksanakan Pelelangan Sederhana Pascakualifikasi secara elektronik

Dengan menggunakan cara : partisi, aproksimasi, jumlahkan, ambil limitnya, integralkan, maka dapat ditentukan luas daerah antara dua kurva tersebut..

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dari instrument penelitian dengan analisis data deskriptif, uji instrument penelitian, uji normalitas, uji

Penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas adalah mengenai bagaimana memaparkan aturan-aturan mengenai pembagian harta waris ( faraidh ) baik mengenai siapa

[r]