AJANG DODI
Un To Loe Gie
1
stChapter
2012
Un To Loe Gie 1st Chapter Oleh: (Ajang Dodi Pramada)
Copyright © 2012 by (Ajang Dodi Pramada) Penerbit
Penerbit Penerbit Penerbit
Tikus Merah Publishing
Desain Sampul: TikusMerah Foundation Editor : TikusMerah Foundation
Proofreader : Yogi Vramada, Seely Seliyani Meigandini Didistribusikan oleh: Didistribusikan oleh: Didistribusikan oleh: Didistribusikan oleh: nulisbuku.com
ILP Center Lt. 3-01 Jl. Raya Pasar M inggu N o. 39A Pancoran, Jakarta Selatan 12780
Un To Loe Gie 1
stChapter
Un To Loe Gie 1st Chapter/ Ajang Dodi ; TikusMerah Foundation
Jakarta : Nulisbuku.com, 2012 104 hlm ; 12 x 21 cm
Untuk malaikat kecilku tercinta,
Untuk malaikat kecilku tercinta,
Untuk malaikat kecilku tercinta,
Untuk malaikat kecilku tercinta,
Kanza Ashyffa
Kanza Ashyffa
Kanza Ashyffa
Kanza Ashyffa
Untaian Penaku
Untaian Penaku
Untaian Penaku
Untaian Penaku
Silahkan tulis apapun ide yang kamu dapat. Jangan
menundanya apalagi melupakannya. Menulis itu mudah, namun
memulai itu susah…
Daftar Un To Loe Gie
Daftar Un To Loe Gie
Daftar Un To Loe Gie
Daftar Un To Loe Gie
[Cuma] Celoteh Biasa
11
Prolog : Lima Sekawan: Sebuah Nama Sebuah
Cerita
21
Penyempitan Pembuluh Dompet
27
Cewek Matre
37
Nukilan Satu : Satu, Pemersatu
61
Nama Gue Mana?
73
Epilog : Aku Bahagia, Tapi
93
Sebuah Akhir
101
PENYEMPITAN PEMBULUH
PENYEMPITAN PEMBULUH
PENYEMPITAN PEMBULUH
PENYEMPITAN PEMBULUH
DOMPET*
DOMPET*
DOMPET*
DOMPET*
Terdapat di buku Creativreneur Belum jadi, masih dalam penyusunan
Di suatu acara malam tahun baru 2012 lalu, --komedian-- Pepeng, mengatakan akibat pengobatan penyakit yang dideritanya, Pepeng pun terkena penyakit baru yang sama parahnya dengan penyakit yang dia idap.
Nama penyakit itu adalah penyempitan pembuluh dompet. Mendengar semua itu, kontan semua peserta dan penonton acara tersebut tertawa terbahak-bahak. Begitu lucu. Begitu tak disangka. Sebuah pemikiran yang kreatif ketika uang di
Penyakit yang bisa menyerang semua umur, semua jenis kelamin, semua jenis pekerjaan, dan semua jenis habitat tempat tinggal ini, patologi atau gejala penyakitnya adalah ketebalan dompet kita sudah sangat tipis. Kalaupun masih tebal isinya tak jauh dari kartu nama dan kartu kredit yang banyak banget.
Biasanya penyakit ini menyerang saat tanggal di kalender sudah menunjukkan angka belasan. Malah dari tanggal tiga pun sudah nampak bagi yang gajinya satu koma dua. Tanggal satu gajian, tanggal dua habis!
Abis gitu kepala kita bakalan terasa pusing banget. Kita akan stres mikirin gimana besok makan. Kita juga bakalan ngiler kalau lagi jalan-jalan, mata kita ngeliat barang yang bagus. Nafsu kita pasti ingin membelinya. Tapi apa daya, duit yang tersisa di dompet tinggal duit-duit lecek bergambar wajah Kapitan Pattimura.
Parahnya adalah kalau elo nafsu banget buat memilikinya. Bakal muncul penyakit lain yang nggak kalah parah. Nama penyakitnya adalah klepto! Hingga akhirnya elo di penjara karena penyakit klepto yang bersumber dari penyempitan pembuluh dompet tadi.
Ternyata benar kata dosen gue kalau dari sebuah penyakit itu bisa lahir penyakit lain yang lebih parah.
Prevalen Prevalen Prevalen Prevalensisisi si
Dosen kewirausahaan gue bilang kalau jumlah uang yang besar di dunia ini dikuasai dan dinikmati kurang dari 10 % orang saja. Sisanya hanya numpang lewat saja, tanpa pernah memiliki uang tersebut seutuhnya.
manusia di bumi (kalau ada alien yang belum di absen silahkan angkat kaki dari bumi!) terutama di Indonesia.. Ya, gue yakin meskipun pemerintah terus jumawa dengan data dari Badan Potong Statistik, tentang angka pertumbuhan ekonomi dan penurunan angka kemiskinan, gue yakin masih banyak manusia Indonesia yang pembuluh dompetnya tipis. Atau malah dompetnya udah dijual buat beli beras tadi pagi.
Mau pemerintah ngaku atau nggak, mau pemerintah suka atau nggak, gue mau bilang penduduk miskin Indonesia itu lebih dari setengah penduduk kita. Dan lebih besar lagi angka penduduk Indonesia yang menderita penyempitan pembuluh dompet.
Gue udah ngegolongin kategori yang rentan terkena penyakit penyempitan pembuluh dompet (nggak termasuk para pejabat yang korupsi. Karena bukan dompet mereka yang tipis, tapi jiwa mereka
1. Mahasiswa dan pelajar yang masih tergantung sama pemberian orang tua 2. Mahasiswa yang udah lulus tapi belum
punya pekerjaan yang menghasilkan uang
3. Para pegawai rendahan dengan gaji yang
rendahan pula
4. Pegawai kelas atas dengan gaji yang besar, tapi gajinya nggak cukup buat nutupin biaya hidup dan bayar cicilan-cicilan kendaraan, rumah, dan kartu kredit.
5. Ibu rumah tangga yang kerjaannya cuma
ngurus rumah+anak+suami yang
pekerjaannya adalah PENGACARA TULEN! Pengangguran Banyak Acara Tul Fren?
atas, elo harus nyiapin parasetamol yang banyak biar pas elo kena penyempitan pembuluh dompet, elo nggak harus pusing mikirin sakit kepala. Ya, lima golongan tadi memang rentan terkena penyempitan pembuluh dompet. Bahkan kayaknya bayi usia setahun pun bisa terkena, kalau penghasilan orang tuanya nggak cukup buat beli biskuit dan bubur bayi. Bisa-bisa bayi di Indonesia pada stres. Dan udah gedenya bakal ngiler ngeliat SPG cewek nawarin biskuit dan bubur bayi pake rok di atas paha.
Pengobatan Pengobatan Pengobatan Pengobatan
Udah ngalor ngidul dari data BPS hingga SPG sexy, gue cuma pengen bilang kalau gue ini. . . kuliah di Farmasi! Makanya gue nulis buku ini dengan penyakit juga, karena gue bukan superman yang bisa terbang!
kerjanya mengobati dari penyebab timbulnya penyakit sendiri. Dari hasil penelitian gue di laboratorium farmakologi pake hewan mencit, gue tahu kalau penyempitan pembuluh dompet itu karena tidak adanya atau tersumbatnya aliran uang menuju dompet. Singkatnya, faktor penghasilan adalah penyebab penyempitan pembuluh dompet! Masih banyak manusia -apalagi mahasiswa kayak gue- yang belum punya penghasilan. Jika pun ada maka penghasilannya nggak cukup buat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan cicilan-cicilan yang gue sebutin sebelumnya.
Gue sebenernya pengen protes sama BPS yang mematok angka dua dollar sebagai batas angka kemiskinan di Indonesia. Elo bayangin aja sendiri. Apa elo bisa hidup selama sebulan dengan uang lima ratus lima puluh ribu rupiah? Gue mah nggak sanggup. Buat biaya kuliah + transport +
kebayang deh apa yang ada di pikiran ketua BPS ketika matok angka dua dollar. Gue pengen nantang mereka buat hidup dengan uang segitu. Apa mereka bakal ngerasa cukup dengan uang segitu? Orang dengan penghasilan di atas UMR pun masih ngaku dirinya miskin. Terus apa namanya kalau gitu buat orang dengan penghasilan dua dollar?
Tapi gue nggak akan ngajak elo semua ngedemo pemerintah buat ngebubarin BPS. Itu nggak ada gunanya sama sekali. Mending kita sama-sama nyari obat buat ngobatin penyempitan pembuluh dompet.
Jujur penyakit ini nyiksa gue banget. Malahan yang terserang bukan hanya fisik, tapi nyampe batin. Gue berani taruhan, kalau pembuluh dompet elo menyempit elo bakalan ngerasa sakit yang lebih dibanding saat elo ditolak atau diputusin pacar! Kalau elo lagi nggak punya duit, gue jamin
bakal mikirin gimana caranya biar duit di dompet elo kembali 120/70 mmhg. Makanya, mari kita sama-sama nyari obat penyempitan pembuluh dompet.