• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MAHASISWA MENGENAI KOSMETIK MENGANDUNG MERKURI (Hg)

DI AKADEMI KEBIDANAN HAFSYAH MEDAN TAHUN 2009

S K R I P S I

OLEH :

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009 NINA DEVIANA

(2)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MAHASISWA MENGENAI KOSMETIK MENGANDUNG MERKURI (Hg)

DI AKADEMI KEBIDANAN HAFSYAH MEDAN TAHUN 2009

S K R I P S I

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

OLEH : NINA DEVIANA

NIM. 051000137

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul

PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MAHASISWA MENGENAI KOSMETIK MENGANDUNG MERKURI (Hg)

DI AKADEMI KEBIDANAN HAFSYAH MEDAN TAHUN 2009

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :

NINA DEVIANA NIM. 051000137

Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 16 Juni 2009 dan

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima

Tim Penguji

Ketua Penguji Penguji I

Ir. Indra Chahaya S, MSi dr. Devi Nuraini Santi, MKes

NIP. 132058731 NIP. 132205389

Penguji II Penguji III

Ir. Evi Naria, MKes dr. Taufik Ashar, MKM

NIP. 132049787 NIP. 132303367

Medan, Juni 2009 Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara Dekan

(4)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Produk kosmetik sangat diperlukan oleh manusia, baik laki-laki maupun perempuan. Produk-produk kosmetik tersebut dipakai secara berulang setiap hari, sehingga diperlukan persyaratan aman untuk dipakai. Kosmetik yang dijual dipasaran banyak ditemukan mengandung bahan berbahaya diantaranya merkuri (Hg). Kosmetik yang mengandung merkuri (Hg) ini dapat membahayakan kesehatan bagi wanita yang setiap harinya memakai kosmetik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 10 sampel kosmetik ditemukan adanya kandungan merkuri yang bervariasi.

Hal ini mendasari peneliti melakukan penelitian ini untuk menggambarkan pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswa mengenai kosmetik mengandung merkuri (Hg) di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan, karena mahasiswa yang semuanya wanita yang setiap harinya memakai kosmetik.

Metode yang digunakan adalah wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap 74 responden yang terpilih secara simple random sampling. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Akademi Kebidanan Hafsyah memiliki pengetahuan dalam kategori baik 2 responden (2,70%), kategori sedang 44 responden (59,46%) dan kategori kurang 28 responden (37,84%). Sikap dalam kategori baik sebanyak 65 responden (87,84%), kategori sedang 8 responden (10,81%) dan kategori kurang 1 responden (1,35%). Tindakan dalam kategori baik sebanyak 40 responden (54,05%), kategori sedang 22 responden (29,73%) dan kategori kurang 12 responden (16,22%).

Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswa mengenai kosmetik mengandung merkuri (Hg) sebaiknya mahasiswa diberikan informasi yang lebih banyak mengenai kosmetik mengandung merkuri (Hg) oleh pihak Akademi Kebidanan Hafsyah Medan. Mahasiswa Akademi Kebidanan Hafsyah juga diharapkan aktif dalam mencari informasi mengenai kosmetik mengandung merkuri (Hg).

(5)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRACT

Cosmetic products are needed by people, both men and women. Cosmetic product are used repeatedly everyday. So, it’s needed a save condition to use. Many cosmetics which sold in the market was found contain dangerous substance such as mercury (Hg). Cosmetic which contains mercury (Hg) can danger the health of women who use cosmetic everyday. Based on research done with 10 samples of cosmetics, found that there is variety contain of mercury (Hg).

This finding encourage researcher to describe knowledge, attitude, and behavior of university students about cosmetic that contain mercury (Hg) at Akademi Kebidanan Hafsyah Medan, because the student are whole women who use cosmetics everyday.

Method used in this research is interview using questionnaire with 74 respondents, chosen by simple random samping. This research is descriptive research.

The result shows that students of Akademi Kebidanan Hafsyah Medan who have knowledge in good category were 2 respondents (2,70%. Moderate category were 44 respondents (59,46%) and bad category were 28 respondents (37,84%). Attitude in good category were 65 respondents (87,84%), moderate category were 8 respondents (10,81%) and bad category was 1 respondent (1,35%). Behavior in good category were 40 respondents (54,05%), moderate category were 22 respondents (29,73%) and bad category were 12 respondents (16,22%).

So that, to increase knowledge, attitude and behavior of students about cosmetics which contain mercury (Hg), students should be given more information about cosmetics which contain mercury (Hg) by direction of Akademi Kebidanan Hafsyah Medan. Students of Akademi Kebidanan Hafsyah are also expected to be more active in searching information about cosmetics which contain mercury (Hg).

(6)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nina Deviana

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 03 Februari 1988

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Kawin

Jumlah Anggota Keluarga : 3 (tiga) orang

Alamat Rumah : Jl. Aluminium no. 99A Tj. Mulia Hilir Medan

Riwayat Pendidikan :

1. Tahun 1993-1999 : SD Bakti I Bersubsidi Medan

2. Tahun 1999-2002 : MTs Muhammadiyah 15 Medan

3. Tahun 2002-2005 : MA Negeri 1 Medan

(7)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Segala Puji bagi Allah atas berkat dan rahmatNya sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ” Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009”.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih dan

penghargaan yang setulus-tulusnya kepada berbagai pihak yang membantu saya

dalam penyusunan skripsi ini, yaitu kepada :

1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, MSi., selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Ir. Indra Chahaya S, MSi., selaku Ketua Departemen Kesehatan

Lingkungan Facultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara,

yang sekaligus dosen Pembimbing I, saya ucapkan terimakasih atas saran dan

masukan yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

3. Ibu dr. Devi Nuraini Santi, MKes., selaku dosen Pembimbing II, saya ucapkan

terimakasih atas saran dan masukan yang diberikan demi kesempurnaan

skripsi ini.

4. Ibu Ir. Evi Naria, MKes., selaku dosen Penguji II, saya ucapkan terimakasih

(8)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

5. Bapak dr. Taufik Ashar, MKM., selaku dosen Penguji III, saya ucapkan

terimakasih atas saran dan masukan yang diberikan demi kesempurnaan

skripsi ini.

6. Ibu Lita Sri Andayani, SKM, MKes., selaku Dosen Penasehat Akademik,

terimakasih atas arahan dan bimbingannya kepada saya selama saya menjalani

studi di FKM USU.

7. Ibu Irma Suryani, SST., selaku Direktris Akademi Kebidanan Hafsyah Medan

dan seluruh dosen dan pegawai Akademi Kebidanan Hafsyah Medan

khususnya Kak Zahra, Kak Fiza dan Bu Roro yang banyak membantu saya

selama penelitian, terimakasih atas kerjasama dan kebaikannya memberikan

data-data dan informasi yang saya perlukan.

8. Komting Tingkat I dan II dan seluruh responden saya, terimakasih atas

kesediaan dan kerjasamanya membantu saya menyelesaikan penelitian.

9. Semua dosen dan pegawai FKM USU yang membantu saya selama menjalani

studi di FKM USU, khususnya buat K’Dian (Pegawai Kesling).

10.Kedua orangtua saya yang sangat saya sayangi, Bapak Sumaidi dan Ibu

Isnaini, terimakasih buat doa, nasihat, kasih sayang, motivasi dan perjuangan

yang diberikan untuk saya, yang menguatkan dan memotivasi saya

menyelesaikan studi hingga ke Perguruan Tinggi. Kepada adik-adikku yang

tersayang, Andi Setiawan dan Putra Ramadhani, terimakasih atas doa dan

(9)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

11.Buat B’Putra dan Keluarga yang selalu memberikan dorongan dan semangat,

perhatian dan doanya yang tulus kepada saya selama mengerjakan skripsi.

12.Buat sahabatku Lia yang banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi

ini, buat K’Isra dan Eka yang membantu saya melakukan penelitian.

13.Buat sahabat-sahabat saya (Astri, Vita, Wiwiek, Ika, Elfa, Tini, Ade, Neri,

Noni, Icha, Eva), terima kasih buat doanya, nasihat, bantuan, dukunganya

buat saya.

14.Buat semua teman-teman peminatan Kesling (Inur, Dian, Yanti, B’Jariston,

K’Desma) terimakasih atas dukungan doa, motivasi dan semangatnya.

Saya menyadari bahwa masih terdapat kelemahan dan kekurangan dalam

skripsi ini. Untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi

perbaikan skripsi ini.

Harapan saya semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan untuk

perkembangan ilmu pengetahuan.

Medan, Juni 2009

Penulis

(10)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan... i

Abstrak ... ii

2.2.2. Hasil Aktivitas Manusia ... 8

2.3. Manfaat Merkuri terhadap Manusia dan Lingkungan ... 8

2.4. Mekanisme Keracunan Merkuri pada Tubuh Manusia ... 10

2.5. Toksisitas Merkuri... 11

2.6. Kosmetik ... 16

2.7. Perilaku ... 21

2.8. Kerangka Konsep ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1. Jenis Penelitian ... 28

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

3.2.1. Lokasi Penelitian ... 28

3.2.2. Waktu Penelitian ... 28

(11)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

3.3.1. Populasi ... 29

3.3.2. Sampel ... 29

3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel ... 30

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 31

3.4.1. Data Primer ... 31

3.4.2. Data Sekunder ... 31

3.5. Defenisi Operasional ... 31

3.6. Aspek Pengukuran ... 32

3.7. Pengolahan dan Analisa Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 36

4.1. Gambaran Umum Akademi Kebidanan Hafsyah ... 36

4.2. Karakteristik Responden ... 37

4.3. Pengetahuan Responden Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) ... 38

4.4. Sikap Responden Tentang Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) ... 40

4.5. Tindakan Responden Tentang Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) ... 41

4.6. Tabulasi Silang antara Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden ... 44

4.6.1. Tabulasi Silang antara Pengetahuan dengan Sikap Responden ... 44

4.6.2. Tabulasi Silang antara Sikap dengan Tindakan Responden ... 45

4.6.3. Tabulasi Silang antara Pengetahuan dengan Tindakan Responden ... 45

BAB V PEMBAHASAN ... 47

5.1. Karakteristik Responden... 47

5.2. Pengetahuan Responden mengenai Kosmetik mengandung Merkuri (Hg) ... 48

5.3. Sikap Responden mengenai Kosmetik mengandung Merkuri (Hg) ... 49

5.4. Tindakan Responden mengenai Kosmetik mengandung Merkuri (Hg) ... 51

5.5 Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) ... 54

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

6.1. Kesimpulan ... 58

(12)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden di Akademi Kebidanan

Hafsyah Medan Tahun 2009 ... 37

Tabel 4.2. Gambaran Pengetahuan Responden Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) di Akademi Kebidanan Hafsyah

Medan Tahun 2009 ... 38

Tabel4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan di

Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009 ... 39

Tabel 4.4. Gambaran Sikap Responden Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) di Akademi Kebidanan Hafsyah

Medan Tahun 2009 ... 40

Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap di Akademi

Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009 ... 41

Tabel 4.6. Gambaran Tindakan Responden Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) di Akademi Kebidanan Hafsyah

Medan Tahun 2009 ... 41

Tabel 4.7. Distribusi Tindakan Responden Berdasarkan Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) yang pernah dipakai oleh Responden di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun

2009 ... 42

Tabel 4.8. Distribusi Tindakan Responden Berdasarkan Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) yang Saat ini Masih di pakai oleh Responden di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun

2009 ... 43

Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan di Akademi

(13)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 4.10. Tabulasi Silang antara Pengetahuan dengan Sikap Responden mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) di Akademi

Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009 ... 44

Tabel 4.11.Tabulasi Silang antara Sikap dengan Tindakan Responden mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) di Akademi

Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009 ... 45

Tabel 4.12. Tabulasi Silang antara Pengetahuan dengan Tindakan Responden mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg)

(14)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

1.2. Latar Belakang

Produk kosmetik sangat diperlukan oleh manusia, baik laki-laki maupun

perempuan. Produk-produk kosmetik tersebut dipakai secara berulang setiap hari,

sehingga diperlukan persyaratan aman untuk dipakai (Tranggono, 2007).

Kosmetik berasal dari kata kosmetikos (Yunani) yang berarti “keterampilan

menghias, mengatur” (Tranggono, 2007). Bahan yang dipakai dalam usaha

mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang terdapat

disekitarnya. Sekarang kosmetik dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi

juga bahan buatan untuk maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).

Dewasa ini terdapat ribuan kosmetik di pasar bebas. Kosmetik tersebut adalah

produk pabrik kosmetik didalam dan luar negeri yang jumlahnya telah mencapai

angka ribuan. Data terakhir menunjukkan lebih dari 300 pabrik kosmetik terdaftar

secara resmi di Indonesia, dan diperkirakan ada sejumlah dua kali lipat pabrik

kosmetik yang tidak terdaftar secara resmi yang berupa usaha rumahan atau salon

(15)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

Belakangan ini jenis kosmetik yang banyak digunakan oleh wanita Indonesia

adalah produk bleaching cream yang dikenal sebagai krim pemutih. Produk ini

banyak diminati karena menjanjikan dapat memutihkan atau menghaluskan wajah

dalam waktu singkat. Hasil sampling dan pengujian kosmetik tahun 2005 terhadap

10.896 sampel kosmetik menunjukkan, terdapat 124 sampel (1,24%) tidak memenuhi

syarat, di antaranya produk ilegal atau tidak terdaftar, mengandung bahan-bahan

dilarang, terutama merkuri dan rhodamin. Hasil pengawasan Badan POM RI pada

tahun 2005 dan 2006 di beberapa provinsi, ditemukan 27 (dua puluh tujuh) merek

kosmetik yang mengandung bahan yang dilarang digunakan dalam kosmetik yaitu :

Merkuri (Hg), Hidroquinon > 2 %, zat warna Rhodamin B dan Merah K.3, 15

diantaranya terbukti mengandung merkuri yaitu Doctor Kayama whitening day

cream, Doctor Kayama night cream, Blossom day cream, Blossom night cream,

Cream malam, Day cream Vit E Herbal, Locos Anti flek Vit E dan herbal , Night

cream vit E Herbal, Kosmetik Ibu Sari Cream, Cream malam, Meei Yung (putih),

Meei Yung (kuning), New Rody special putih, New Rody special kuning dan Shee

Na whitening pearl cream (Media Konsumen, 2006).

Penggunaan bahan tersebut dalam kosmetik dapat membahayakan kesehatan

dan dilarang penggunaannya sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri

Kesehatan RI NO.445/MENKES/PER/V/1998 tentang Bahan, Zat Warna,

Zubstratum, Zat Pengawet dan Tabir Surya pada kosmetik dan Keputusan Kepala

(16)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

Kosmetik bermerkuri sebenarnya bukan hal baru. Beberapa waktu lalu,

kosmetik ini telah ramai digunakan. Khasiatnya memutihkan kulit gelap dalam waktu

singkat. Orang yang berkulit gelap mempunyai zat warna (pigmen) kulit lebih banyak

dibandingkan orang berkulit putih. Zat warna tersebut dikenal sebagai melanin.

Produksi melanin dipengaruhi oleh paparan sinar matahari. Itulah sebabnya, jika kita

sering terkena sinar matahari, kulit menjadi lebih gelap. Melanin membantu menahan

sinar ultraviolet agar tidak merusak kulit. Seperti telah diketahui, sinar ultraviolet

dapat mencetuskan timbulnya kanker kulit. Walaupun melanin diciptakan dengan

manfaat yang sangat besar, banyak orang tidak menyukainya karena dapat membuat

kulit mereka terlihat lebih gelap. Sehingga, menurut mereka tampak kurang cantik.

Untuk itu digunakanlah kosmetik pemutih, yang kebanyakan mengandung merkuri.

Unsur ini memang mampu menghambat produksi melanin. Karena jumlah melanin

kulit berkurang, maka kulit pun tampak lebih putih (Panji, 2008).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Fina (2006), yang berjudul “Analisa

Kadar Logam Merkuri (Hg) pada Beberapa Produk Kosmetik Krim Pemutih

Produksi China yang Beredar di Pasar Ramai Kota Medan Tahun 2006”, terhadap 10

sampel kosmetik krim pemutih produk China ditemukan adanya kadar merkuri (Hg)

dengan kadar (dalam ppm) yang bervariasi, yaitu : Tull Jye (11,74), QL (17,60), RDL

(0,11), Quint’s Yen (24,11), Chiumien Special Pearl Cream (68,70), Topsyne (13,30),

Meei Yung (24,60), I Ling (22,68), Dong Lee Special Pearl Cream (22,61) dan New

(17)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

Merkuri (Hg)/Air Raksa termasuk logam berat berbahaya, yang dalam

konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun. Pemakaian merkuri (Hg) dalam krim

pemutih dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit, yang

akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit,

kerusakan permanen pada susunan syaraf, otak, ginjal dan gangguan perkembangan

janin bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi dapat menyebabkan

muntah-muntah, diare dan kerusakan ginjal serta merupakan zat karsinogenik (menyebabkan

kanker) pada manusi

Pemakaian kosmetik ini diperlukan oleh semua orang khususnya wanita, ingin

tampil cantik merupakan hal yang alami bagi wanita. Dan agar selalu kelihatan cantik

banyak wanita yang menghabiskan uangnya untuk membeli produk-produk kosmetik.

Apalagi berbagai produk kosmetika tersebut banyak beredar dipasaran. Efek samping

kosmetik menimbulkan kekhawatiran pengguna kosmetik yaitu kaum wanita

terutama remaja yang tetap ingin menjaga penampilan wajah mereka dan

menginginkan wajah yang putih, akan kemungkinan timbulnya efek samping

kosmetik pada diri mereka. Namun sejauh ini informasi tentang efek samping

kosmetika masih sangat sedikit. Di satu sisi, konsumen kosmetik selalu bertambah,

dan pasti akan diikuti dengan peningkatan kejadian efek samping kosmetika. Di sisi

lain, informasi mengenai produk kosmetik tidak bertambah luas dari masa ke masa.

Atau sekalipun ada, keterangan tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan yang ada

(18)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

Akademi Kebidanan Hafysah merupakan salah satu akademi kebidanan yang

mempunyai jumlah mahasiswa cukup banyak. Mahasiswa yang semuanya wanita

membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana

pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswa mengenai kosmetik mengandung

merkuri (Hg) di Akademi Kebidanan Hafsah Medan.

1.3. Perumusan Masalah

Kosmetik yang dijual dipasaran sudah banyak mengandung bahan berbahaya

diantaranya merkuri (Hg). Kosmetik yang mengandung merkuri ini dapat

membahayakan kesehatan bagi wanita yang setiap harinya menggunakan kosmetik.

Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian tentang pengetahuan, sikap dan

tindakan mahasiswa yang sebagian dari wanita mengenai kosmetik mengandung

merkuri (Hg).

1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswa mengenai

kosmetik mengandung merkuri (Hg) di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan.

(19)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

1. Untuk mengetahui gambaran karakteristik mahasiswa Akademi Kebidanan

Hafysah Medan.

2. Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa mengenai kosmetik

mengandung merkuri (Hg) di Akademi Kebidanan Hafysah Medan.

3. Untuk mengetahui sikap mahasiswa mengenai kosmetik mengandung

merkuri (Hg) di Akademi Kebidanan Hafysah Medan.

4. Untuk mengetahui tindakan mahasiswa mengenai kosmetik mengandung

merkuri (Hg) di Akademi Kebidanan Hafysah Medan.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Sebagai masukan bagi mahasiswa untuk lebih menyadari pentingnya selektif

memilih kosmetik yang akan digunakan.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dan memberikan

pengalaman dalam melakukan penelitian.

(20)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Logam Merkuri (Hg) Defenisi Logam Merkuri

Logam merkuri atau air raksa, mempunyai nama kimia hydragyrum yang

berarti perak cair. Logam merkuri dilambangkan dengan Hg. Pada tabel periodika

unsur-unsur kimia menempati urutan (NA) 80 dan mempunyai bobot atom (BA)

200,59 (Palar, 2004).

Merkuri dan komponen-komponen merkuri banyak digunakan oleh manusia

untuk berbagai keperluan. Sifat-sifat kimia dan fisik merkuri membuat logam tersebut

banyak digunakan untuk keperluan ilmiah dan industri. Beberapa sifat-sifat tersebut

(21)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

1) Logam yang berbentuk cair pada suhu kamar (250C)

2) Mempunyai titik beku terendah dari semua logam, yaitu -390C

3) Merkuri mempunyai volatilitas-kecenderungan berubah menjadi gas atau uap

dari suatu cairan- yang tertinggi dari semua logam

4) Ketahanan listrik merkuri sangat rendah sehingga merupakan konduktor yang

terbaik dari semua logam

5) Banyak logam yang dapat larut di dalam merkuri membentuk komponen yang

disebut amalgam (alloy)

6) Merkuri dan komponen-komponennya bersifat racun terhadap semua makhluk

hidup (Fardiaz,1992).

7) Bentuk murninya, zat cair putih keperakan yang mudah menguap seperti

banyak digunakan dalam termometer

8) Merkuri dalam bentuk cair mempunyai kisaran sekitar 3960C yang

mengembang secara merata (Sunu, 2001).

2.2. Sumber Merkuri 2.2.1. Di Alam

Merkuri dan senyawa-senyawanya, seperti halnya dengan logam-logam

lainnya, tersebar luas di alam. Mulai dari batuan, air, udara dan bahkan dalam tubuh

organisme hidup. Penyebaran dari logam merkuri ini, dipengaruhi oleh faktor

geologi, fisika, kimia dan biologi (Palar, 2004). Merkuri juga terdapat di lingkungan

(22)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

2.2.2. Hasil Aktivitas Manusia

Dalam hal ini dapat dicontohkan dari hasil penambangan emas, dimana

penambangan tersebut mengandung bahan merkuri (Hg) yang masuk ke aliran sungai

sehingga menyebabkan air sungai tersebut menjadi tercemar dan dapat menimbulkan

penyakit yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat (Ariens, 1993).

2.3. Manfaat Merkuri terhadap Manusia dan Lingkungan

Pemanfaatan logam merkuri pada saat ini sudah hampir mencakup seluruh

aspek kehidupan manusia dan lingkungan. Selama kurun waktu beberapa tahun,

merkuri telah banyak digunakan dalam bidang kedokteran, pertanian, dan industri.

Bidang kedokteran telah menggunakan merkuri sejak abad ke-15 dimana merkuri

(Hg) digunakan untuk pengobatan penyakit kelamin (sifilis). Kalomel (HgCl)

digunakan sebagai pembersih luka sampai diketahui bahwa bahan tersebut beracun

sehingga tidak digunakan lagi. Komponen merkuri organik digunakan untuk obat

diuretika sampai bertahun-tahun dan juga digunakan sebagai bahan untuk kosmetik

(Darmono, 2001).

Dalam bidang pertanian, merkuri digunakan untuk membasmi jamur.

Dasarnya adalah menggunakan sifat racun dari merkuri untuk merusak jaringan jamur

sehingga baik digunakan untuk pengawet produksi hasil pertanian. Merkuri organik

juga digunakan untuk pembasmi hama pada apel, tomat, dan kentang dan digunakan

(23)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

Pada dasarnya ada dua bentuk industri yang menggunakan merkuri, yaitu

industri cat dan industri kertas. Untuk industri kertas, merkuri digunakan untuk

mencegah jamur tumbuh pada kayu pulp sebagai bahan baku kertas tersebut. Pada

industri cat, merkuri digunakan untuk obat anti jamur sehingga cat dapat tahan lama

(Darmono, 2001). Merkuri juga digunakan dalam campuran untuk mengecat pada

daerah yang mempunyai kelembaban yang tinggi sehingga dapat mencegah

tumbuhnya jamur (Darmono, 1995).

Dalam bidang industri, pengguna logam merkuri terbanyak ialah pabrik

alat-alat listrik, yang menggunakan lampu-lampu merkuri untuk penerangan jalan raya.

Mungkin ini disebabkan biaya pemasangan dan operasi yang murah dan arus

listriknya dapat dialiri dengan voltase yang tinggi. Merkuri juga digunakan dalam

pembuatan baterai, karena baterai dengan bahan merkuri dapat tahan lama dan tahan

terhadap kelembaban yang tinggi (Darmono, 1995).

Selain itu, merkuri juga digunakan dalam industri pembuatan klor alkali yang

menghasilkan klorin (Cl2), dimana perusahaan air minum memanfaatkan klorin untuk

menjernihkan air dan pembasmi kuman (proses klorinasi) (Alfian, 2006). Juga di

dalam pembuatan kausatik soda yang diproduksi dengan jalan elektrolisis dari larutan

garam NaCl, menggunakan merkuri dalam bentuk amalgam dicampur dengan logam

natrium dan digunakan sebagai katoda. Penggunaan merkuri disini pada dasarnya

berbentuk larutan konduksi dan kemampuannya mengikat logan natrium sebagai

(24)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

2.4. Mekanisme Keracunan Merkuri pada Tubuh Manusia

Merkuri memasuki tubuh dapat lewat udara, air, atau makanan yang terserap

dalam jumlah yang bervariasi. Tubuh manusia tidak dapat mengolah bentuk-bentuk

merkuri monometil sehingga merkuri tersebut tinggal dalam tubuh relatif lama.

Merkuri mengumpul dalam hati, ginjal, otak dan darah yang dapat menimbulkan

kesehatan akut dan kronis yang tergantung dari bentuk merkurinya.

Mekanisme keracunan merkuri di dalam tubuh belum diketahui dengan jelas,

namun untuk daya racun merkur i antara lain:

a. Kerusakan tubuh yang disebabkan oleh merkuri pada umumnya bersifat

permanen

b. Masing-masing komponen merkuri mempunyai perbedaan karakteristik

yang berbeda seperti dalam daya racunnya, distribusi, akumulasi atau

pengumpulan, dan waktu retensinya-penyimpanan-di dalam tubuh

c. Semua komponen merkuri dalam jumlah cukup, maka akan beracun

terhadap tubuh

d. Merkuri dapat berpengaruh terhadap tubuh, karena dapat menghambat kerja

enzim dan menyebabkan kerusakan sel. Sifat-sifat membran dari dinding sel

akan rusak karena pengikatan dengan merkuri, sehingga aktivitas sel dapat

terganggu

e. Transformasi biologi dapat terjadi pada lingkungan atau didalam tubuh,

(25)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

2.5. Toksisitas Merkuri

Pengaruh toksisitas merkuri pada manusia bergantung pada bentuk komposisi

merkuri, rute masuknya ke dalam tubuh dan lamanya ekspose (Darmono, 2001).

Toksisitas dari merkuri tergantung pada bentuk kimianya yaitu: murni

(elemen), anorganik, dan organik.

1. Bentuk murni

Bentuk merkuri murni mudah menguap dan sangat beracun bila terhisap,

tetapi tidak beracun bila termakan. Bentuk murni ini diabsorpsi seluruhnya dalam

paru-paru dan mudah sekali didistribusikan ke otak melalui darah yang dapat

menyebabkan gangguan pada sistem syaraf pusat. Gejala yang timbul pada keracunan

uap Hg ini adalah pneumonia dan oedema paru, tremor, salivasi dan gingivitis.

2. Bentuk Merkuri Anorganik

Bentuk toksik dari Hg anorganik ini hanya dalam jumlah kecil didistribusikan

pada otak. Gejala yang menonjol pada keracunan Hg anorganik adalah adanya rasa

sakit pada saluran pencernaan dan ginjal yang biasanya intoksikasi melalui makanan.

3. Bentuk Merkuri Organik

Yang paling toksik dan berbahaya pada bentuk organik ini adalah bentuk

alkil-merkuri yaitu metil-etil-merkuri. Kedua bentuk senyawa merkuri organik ini

telah banyak digunakan dalam bidang pertanian untuk mencegah tumbuhnya jamur.

Alkil-merkuri ini biasanya diserap secara sempurna pada dinding saluran pencernaan

dan terikat dalam sel darah merah. Kemudian bentuk ini didistribusikan ke dalam

(26)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

terakumulasi dalam hati dan ginjal yang dikeluarkan melalui cairan empedu.

Senyawa ini keluar dari tubuh sedikit demi sedikit melalui urine dan feses dengan

periode waktu paruh (biological half life) dalam waktu 70 hari. Gejala akan timbul

beberapa hari/minggu setelah memakan bahan toksik tersebut. Gejala yang terlihat

berupa gangguan saraf, yaitu ataksia, kelemahan, hiperestese (peka), konvulsi,

kebutaan, koma dan kematian (Darmono, 1995).

Konsentrasi merkuri di udara biasanya rendah dan jarang menjadi sumber

permasalahan. Tetapi, ketika memasuki perairan, proses-proses biologi mengubahnya

ke bentuknya yang sangat racun. Dalam perairan dan sedimennya, aktivitas bakteri

mengubah merkuri menjadi bentuk organiknya, methylmercury, CH3Hg. Kondisi

asam dan kadar ozon yang meningkat diyakini mendorong proses perubahan itu.

Sekali berada dalam tubuh, methylmercury sangat lambat tercuci.

Studi-studi menunjukkan bahwa embrio atau jabang bayi dan anak-anak yang

masih kecil adalah yang paling sensitif terhadap keracunan merkuri dibanding

manusia dewasa. Methylmercury bahkan dapat beredar hingga ke plasenta dan

berakumulasi di otak calon bayi. Kadarnya ditemukan pula di air susu ibu. Pada

wanita hamil gejala-gejala mungkin tidak akan dirasakan, tetapi sebaliknya, dengan

potensi yang akan diderita bayinya. Risikonya anak-anak dilahirkan akan mengalami

cacat tubuh yang sifatnya tanpa kaki, tanpa tangan atau bentuk kepala tidak beraturan.

Pada embrio atau jabang bayi dan anak-anak kecil, methylmercury terbukti mencegah

(27)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

kontaminasi yang rendah mungkin belum akan terlihat sampai ketika kemampuan

motor dan verbal sang anak tiba-tiba saja menjadi tertunda atau abnormal. Metil

merkuri makin berbahaya pada ibu hamil. Meski semua merkuri dapat menembus

plasenta, namun metil merkuri diserap bayi 30 % lebih tinggi daripada di darah

ibunya. Akibatnya bila tidak keguguran, bayi yang dilahirkan akan banyak masalah.

Keseimbangan terganggu, terlambat gerak motoriknya, IQ rendah, cacat, dan

sebagainya (Yana, 2008).

Keracunan akut yang disebabkan oleh logam merkuri umumnya terjadi pada

pekerja-pekerja industri, pertambangan dan pertanian, yang menggunakan merkuri

sebagai bahan baku, katalis dan atau pembentuk amalgam atau pestisida (Palar,

2004).

Keracunan akut timbul dari inhalasi dalam konsentrasi tinggi uap merkuri atau

debu. Jika konsentrasi uap merkuri cukup tinggi, pajanan menimbulkan dada rasa

berat, nyeri dada, kesulitan bernafas, batuk. Pada ingesti menimbulkan gejala rasa

logam, mual, nyeri abdomen, muntah, diare, nyeri kepala dan kadang albuminuria

(Lubis, 2001)

Keracunan akut yang ditimbulkan oleh logam merkuri dapat diketahui dengan

mengamati gejala-gejala berupa:

a. Gejala reaksi yang timbul pada alat pencernaan seperti:

- Dalam rongga mulut timbul kelainan-kelainan seperti pembengkakan

gusi yang terasa sakit, gigi mudah rapuh, keropos dan mudah terlepas

(28)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

- Perasaan mual-mual pada lambung

b. Gejala reaksi yang timbul pada jaringan saraf seperti:

- Tremor

- Sukar konsentrasi dalam berpikir

- Gugup

- Gangguan kejiwaan dan sering lelah

c. Gejala reaksi yang timbul pada kulit seperti:

- Pada kulit yang tidak ditutupi seperti muka, lengan, kaki menjadi peka

terhadap matahari

- Menimbulkan gelembung-gelembung yang mudah pecah

- Mudah terjadi infeksi pada kulit

d. Pengeluaran air seni terus-menerus dapat menimbulkan gangguan terhadap

fungsi faal ginjal (Daulay, 2005).

Sedangkan pada keracunan kronis, jumlah merkuri yang masuk sangat sedikit

sekali sehingga tidak memperlihatkan pengaruh pada tubuh. Namun demikian

masuknya merkuri ini berlangsung secara terus-menerus. Sehingga lama kelamaan,

jumlah merkuri yang masuk dan mengendap dalam tubuh menjadi sangat besar dan

melebihi batas toleransi yang dimiliki tubuh sehingga gejala keracunan mulai terlihat

(Palar, 2004). Konsentrasi Hg darah sekitar 10-20 mg% biasanya belum

menimbulkan gejala toksisitas, tetapi pada konsentrasi 50 sampai 100 mg% akan

(29)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

Pada peristiwa keracunan kronis oleh merkuri, ada dua organ tubuh yang

paling sering mengalami gangguan, yaitu gangguan pada sistem pencernaan dan

sistem saraf. Gangguan pada sistem saraf dapat terjadi dengan atau tanpa diikuti oleh

gangguan pada lambung dan usus. Ada dua bentuk gejala umum yang dapat dilihat

bila korban mengalami gangguan pada sistem saraf sebagai akibat keracunan kronis

merkur i, yaitu tremor (gemetar) ringan dan parkinsonisme yang juga disertai dengan

tremor pada fungsi otot sadar.

Tanda-tanda seorang penderita keracunan kronis merkuri dapat dilihat pada

organ mata. Biasanya pada lensa mata penderita terdapat warna abu-abu sampai

gelap, atau abu-abu kemerahan, yang semua itu dapat dilihat dengan mikroskop mata.

Disamping itu, gejala keracunan kronis merkuri yang lainnya adalah terjadinya

anemia ringan pada darah (Palar, 2004).

2.6. Kosmetik

Kosmetik adalah bahan untuk digosokkan, ditaburkan, disiramkan, dioleskan

atau disemprotkan, pada kulit orang yang normal (kulit yang normal, yaitu kulit yang

telah mengalami perubahan terdahulu, misalnya ”scarring” atau tanda yang dibawa

lahir), dengan tujuan membersihkan, mempercantik, menyokong penampilan yang

menarik dan bahan kosmetik ini adalah bahan yang tidak mengganggu kemampuan

(30)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

Untuk memperbaiki dan mempertahankan kesehatan kulit diperlukan jenis

kosmetik tertentu. Selama kosmetik tersebut tidak mengandung bahan berbahaya

yang secara farmakologis aktif mempengaruhi kulit, penggunaan kosmetik jenis ini

menguntungkan dan bermanfaat untuk kulit itu sendiri.

Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk

kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa

percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar

UV, polusi dan faktor lingkungan yang lain, mencegah penuaan (Tranggono, 2007).

Maraknya penggunaaan kosmetik menyebabkan timbulnya berbagai efek

samping terhadap kosmetik (Wasitaatmadja, 1997). Dalam menggunakan kosmetik

yang merupakan bahan kimia yang tentu saja memiliki risiko maka penting diketahui

dasar-dasar kosmetik, bahan-bahan kosmetik, efek samping dan cara penggunaan,

serta penyimpanan bahan dan alat kosmetik (Putro, 1998).

Karena terjadi kontak antara kosmetik dengan kulit, maka ada kemungkinan

kosmetik diserap oleh kulit dan masuk ke bagian yang lebih dalam dari tubuh. Jumlah

kosmetik yang terserap kulit tergantung pada beberapa faktor, yaitu keadaan kulit

pemakai, keadaan kosmetik yang dipakai, dan kondisi kulit pemakai. Kontak

kosmetik dengan kulit menimbulkan akibat positif berupa manfaat kosmetik, dan

akibat negatif atau merugikan berupa efek samping kosmetik (Wasitaatmadja, 1997).

Ada berbagai reaksi negatif yang disebabkan oleh kosmetik yang tidak aman

(31)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

1. Iritasi : reaksi langsung timbul pada pemakaian pertama kosmetik karena

salah satu atau lebih bahan yang dikandungnya bersifat iritan. Misalnya :

kosmetik pemutih kulit (misalnya kosmetik import Pearl Cream yang

mengandung merkuri dapat langsung menimbulkan reaksi iritan).

2. Alergi : reaksi negatif pada kulit muncul setelah kosmetik dipakai beberapa

kali, kadang-kadang setelah bertahun-tahun, karena kosmetik itu mengandung

bahan yang bersifat alergenik bagi seseorang meskipun mungkin tidak bagi

yang lain. Cat rambut, lipstick dapat menimbulkan reaksi alergi pada

orang-orang tertentu.

3. Fotosensitisasi : reaksi negatif muncul setelah kulit yang ditempeli kosmetik

terkena sinar matahari karena salah satu atau lebih dari bahan, zat pewarna

atau zat pewangi yang dikandung oleh kosmetik itu bersifat photosensitizer.

Misalnya tabir surya dapat menimbulkan reaksi fotosensitisasi pada kulit.

4. Jerawat (acne) : beberapa kosmetik pelembab (moisturizer) yang sangat

berminyak dan lengket pada kulit, seperti yang diperuntukkan bagi kulit

kering di iklim dingin, dapat menimbulkan jerawat bila digunakan pada kulit

yang berminyak, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia karena

kosmetik demikian cenderung menyumbat pori-pori kulit bersama kotoran

dan bakteri.

5. Penyumbatan fisik : penyumbatan oleh bahan-bahan berminyak dan lengket

(32)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

6. Intoksikasi : keracunan dapat terjadi secara lokal maupun sistemik melalui

penghirupan lewat mulut dan hidung, atau lewat penyerapan via kulit,

terutama jika salah satu atau lebih bahan yang dikandung oleh kosmetik itu

bersifat toksik, misalnya merkuri di dalam kosmetik impor pemutih kulit yang

sudah dilarang peredarannya di Indonesia oleh pemerintah (Tranggono, 2007).

Merkuri (Hg) atau air raksa merupakan sejenis logam cair yang digunakan

untuk industri seperti bahan baku pembuatan baterai, campuran cat, desinfektan,

antiseptik, fungisida dan lain-lain. Karena itu, merkuri tidak boleh digunakan untuk

kosmetik karena membahayakan kesehatan.

Penggunaan kosmetik pemutih kulit isi merkuri di Indonesia meningkat dan

populer di kalangan keturunan China. Kosmetik pemutih ini datang dari China dan

disebut pearl cream (krim mutiara), digunakan sebagai foundation atau night cream.

Daya pemutihnya terhadap kulit sangat kuat. Tetapi pemerintah Indonesia terpaksa

melarang peredaran kosmetik isi merkuri tersebut karena ternyata toksisitasnya

terhadap organ-organ tubuh seperti ginjal, saraf sangat besar (Tranggono, 2007).

Pemakaian kosmetik yang mengandung merkuri dapat mengakibatkan:

- Dapat memperlambat pertumbuhan janin

- Mengakibatkan keguguran (kematian janin dan mandul)

- Flek hitam pada kulit akan memucat (seakan pudar) dan bila pemakaian

dihentikan, flek itu dapat/akan timbul lagi dan bertambah parah (melebar).

- Efek rebound yaitu memberikan respon berlawanan (kulit akan menjadi

(33)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

- Bagi wajah yang tadinya bersih perlahan akan timbul flek yang sangat parah

(lebar)

- Dapat mengakibatkan kanker kulit.

Merkuri yang dicampur dalam kosmetik adalah merkuri organik berupa serbuk

putih. Inilah sebabnya, banyak produsen kosmetik senang menambahkan merkuri ke

dalam produknya untuk memberi kesan kulit lebih putih bersinar bagi penggunanya

(Syawaludin, 2009). Unsur merkuri yang ada di kosmetik akan diserap melalui kulit,

kemudian akan dialirkan melalui darah ke seluruh tubuh dan merkuri itu akan

mengendap di dalam ginjal yang berakibat terjadinya gagal ginjal yang sangat parah

(bisa menyebabkan kematian). Merkuri dalam krim pemutih (yang mungkin tidak

tercantum pada labelnya) dapat menimbulkan keracunan bila digunakan untuk waktu

lama.

Walau tidak seburuk efek merkuri yang tertelan (dari makanan ikan yang

tercemar), tetap menimbulkan efek buruk pada tubuh. Walaupun hanya dioleskan ke

permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk ke dalam darah, lalu memasuki

sistem saraf tubuh. Manifestasi gejala keracunan merkuri akibat pemakaian krim kulit

muncul sebagai gangguan sistem saraf, seperti tremor (gemetar), insomnia (tidak bisa

tidur), pikun, gangguan penglihatan, ataxia (gerakan tangan tak normal), gangguan

emosi, depresi dan lain-lain.

Oleh karena umumnya tidak menduga penyakit tersebut, kasus keracunan

(34)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

gangguan otak. Setelah sekian lama, kosmetik tersebut akan diserap melalui kulit dan

dialirkan melalui darah ke seluruh tubuh, akhirnya merkuri itu akan mengendap di

dalam ginjal, sehingga menyebabkan gagal ginjal yang sangat parah bagi pemakainya

(Media konsumen, 2006).

Produk kosmetik yang dipakai tersebut akan menyebabkan iritasi parah pada

kulit, yakni berupa kulit yang kemerah-merahan dan menyebabkan kulit menjadi

mengkilap secara tidak normal. Kondisi tersebut telah banyak dikeluhkan oleh para

konsumen yang sudah terlanjur menggunakan produk-produk kosmetik illegal

tersebut (Bocahiseng, 2008).

2.7. Perilaku

Perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang

dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku

manusia itu sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas

(Notoatmodjo, 2003).

Perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia, sedang

dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berperilaku dalam segala aktivitas,

banyak hal yang mengharuskan berperilaku. Karakteristik perilaku ada yang terbuka

dan ada yang tertutup. Perilaku terbuka adalah perilaku yang dapat diketahui oleh

(35)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

hanya dapat dimengerti dengan menggunakan alat-alat atau metode tertentu misalnya

berpikir, sedih, berkhayal, bermimpi, takut (Purwanto, 1998).

Beberapa ahli membedakan bentuk-bentuk perilaku. Misalnya Bloom yang

membedakan antara perilaku kognitif (yang menyangkut kesadaran atau

pengetahuan), afektif (emosi) dan psikomotor (tindakan/gerakan). Ki Hajar

Dewantoro menyebutkannya sebagai cipta (peri akal), rasa (peri rasa) dan karsa (peri

tindak). Ahli-ahli lain umumnya menggunakan istilah pengetahuan, sikap dan

tindakan, yang acapkali disingkat dengan KAP (knowledge, attitude, practice)

(Sarwono, 1997).

Dalam perkembangan, teori Bloom di modifikasi untuk pengukuran hasil

pendidikan kesehatan, yakni:

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang

terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (Notoatmodjo, 2005). Penginderaan

terjadi melalui panca indera manusia, yakni: indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui

mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2003).

Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada

(36)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

atas dasar pengetahuannya itu, tidak hanya berguna saja secara kebetulan, melainkan

demikian mutlaknya, hingga tidak ragu-ragu lagi (Poedjawijatna, 1998).

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan,

yakni:

a. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap

subjek sudah mulai timbul.

c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa

yang dikehendaki oleh stimulus.

e. Adoption, di mana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang

berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yaitu:

(37)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada

sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

b. Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak

sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud

dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut

pada situasi yang lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan/atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang

terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang telah ada.

(38)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2005).

2. Sikap

Sikap adalah kecenderungan untuk berespons (secara positif atau negatif)

terhadap objek (Sarwono, 1997). Sikap mencerminkan kesenangan atau

ketidaksenangan seseorang terhadap sesuatu. Sikap berasal dari pengalaman, atau

dari orang yang dekat dengan kita. Mereka dapat mengakrabkan kita kepada sesuatu,

atau menyebabkan kita menolaknya. Sikap dapat juga ditumbuhkan dari pengalaman

yang amat terbatas. Kita dapat mengambil suatu sikap, tanpa mengerti situasinya

yang lengkap (Anomimous, 1992).

Campbell (1950) mendefinisikan sikap yakni: “An individual’s attitude is

syndrome of response consistency with regard to object” bahwa sikap itu suatu

sindroma atau kumpulan gejala dalam merespons stimulus atau objek, sehingga sikap

itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan yang lain

(Notoatmodjo, 2005)

Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi adalah

merupakan predisposisi tindakan suatau perilaku. Sikap merupakan kesiapan untuk

bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap

objek (Notoatmojo, 2003).

(39)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

a. Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep terhadap objek. Artinya,

bagaimana keyakinan dan pendapat atau pemikiran seseorang terhadap objek.

b. Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek, artinya bagaimana

penilaian orang tersebut terhadap objek.

c. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave) artinya sikap adalah komponen

yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka (Notoatmodjo,2005).

Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap juga terdiri dari berbagai tingkatan,

yaitu:

a. Menerima (receiving)

b. Merespon (responding)

c. Menghargai (valuing)

d. Bertanggung jawab (responsible)

(Notoatmodjo, 2003)

3. Tindakan atau Praktik

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior).

Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor

pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas. Disamping

(40)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Notoatmodjo (2003), tingkatan-tingkatan tindakan adalah:

a. Persepsi (perception)

b. Respon terpimpin (guided response)

c. Mekanisme (mecanism)

d. Adopsi (adoption)

2.8 Kerangka Konsep

Kosmetik mengandung Merkuri(Hg)

Baik

Sedang Perilaku mahasiswa :

1. Pengetahuan 2. Sikap 3. Tindakan

Kurang

Karakteristik mahasiswa : 1. Umur

(41)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu untuk menggambarkan

pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswa mengenai kosmetik mengandung

merkuri (Hg) di Akademi Kebidanan Hafysah Medan Tahun 2009. Penelitian ini

dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang berisikan daftar

pertanyaan yang dijawab oleh responden.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Akademi Kebidanan Hafysah Medan. Alasan

Pemilihan Lokasi :

1. Akademi Kebidanan Hafysah memiliki mahasiswa yang semuanya wanita.

2. Berhubungan dengan pekerjaan lulusan Akademi Kebidanan di masa depan

yang banyak berinteraksi dengan wanita khusunya ibu hamil.

3. Belum pernah dilakukan penelitian tentang gambaran pengetahuan, sikap dan

tindakan mahasiswa mengenai kosmetik mengandung merkuri (Hg) di

Akademi Kebidanan Hafysah Medan.

(42)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

Penelitian dilakukan pada bulan Februari – Mei tahun 2009.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Akademi Kebidanan

Hafysah Medan tingkat I dan tingkat II. Berdasarkan data yang diperoleh dari

Direktris Akademi Kebidanan Hafysah Medan jumlah mahasiswa tingkat I dan II di

Akademi Kebidanan Hafsah Medan adalah 285 orang.

3.3.2. Sampel

Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini diperoleh dari rumus berikut :

(Taro Yamane dikut ip dari Soekidjo, 2002)

( )

2

d = Tingkat Kepercayaan yang diinginkan (0,1)

(43)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Dari perhitungan dengan menggunakan rumus diatas didapatkan besar sampel

sebanyak 74 orang. Untuk pengambilan sampel tiap tingkat maka dilakukan dengan

proporsional sampling. Dari perbandingan jumlah sampel yang dibutuhkan dengan

jumlah populasi, diperoleh sample fraction dengan rumus :

Sample fraction = × N

n

100%

100

285 74

×

= %

=25,93%

=26%

Maka jumlah sampel untuk masing-masing tingkatan dalam penelitian ini

adalah :

Tingkat I kelas A : 80 orang 80 x 26% = 21 orang

Tingkat I kelas B : 78 orang 78 x 26% = 20 orang

Tingkat II kelas A : 64 orang 64 x 26% = 16 orang

Tingkat II kelas B : 67 orang 67 x 26% = 17 orang

Pengambilan sampel dilakukan secara random atau acak. Dimana setiap

(44)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling dengan teknik

pengundian.

3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh dari hasil wawancara terhadap responden dengan

menggunakan kuesioner yang telah disiapkan.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Direktris Akademi Kebidanan Hafysah Medan.

3.5. Defenisi Operasional

1. Umur adalah pengakuan responden mengenai usianya mulai dari lahir sampai

ulang tahun terakhir.

2. Tingkatan/Kelas adalah strata yang sedang diduduki saat menjadi responden.

3. Pekerjaan orang tua adalah pekerjaan yang dilakukan orang tua responden

untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

4. Penghasilan adalah rata-rata pendapatan yang diperoleh orang tua responden

selama satu bulan.

5. Kosmetik mengandung merkuri (Hg) adalah kosmetik wajah yang

mengandung bahan berbahaya yaitu merkuri yang dilarang di tambahkan pada

kosmetik.

6. Pengetahuan adalah hal-hal yang menyangkut pengetahuan responden tentang

(45)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

7. Sikap adalah tanggapan atau pendapat responden sehubungan mengenai

kosmetik mengandung merkuri (Hg).

8. Tindakan adalah perbuatan nyata responden mengenai kosmetik mengandung

merkuri (Hg).

3.6. Aspek Pengukuran

Pengukuran pengetahuan, sikap dan tindakan didasarkan pada jawaban

responden dari semua pertanyaan yang diberikan (Pratomo yang dikutip dari

Sitorus, 2007) :

1. Kategori baik, apabila responden mendapat nilai > 75% dari seluruh skor

yang ada.

2. Kategori sedang, apabila responden mendapat nilai 40-75% dari seluruh skor

yang ada.

3. Kategori kurang, apabila responden mendapat nilai < 40% dari seluruh skor

yang ada.

- Skor 2 : bila menjawab tepat Tingkat Pengetahuan Responden

Tingkat pengetahuan responden mengenai kosmetik mengandung merkuri

(Hg) masing-masing diukur melalui 13 pertanyaan yang diajukan dengan total skor

26.

Adapun kriteria pemberian skor :

(46)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

- Skor 0 : bila menjawab tidak tahu

Dimana :

a. Untuk pertanyaan nomor 1,2,4,6,7,10,12 dan 13 :

- Jawaban a dengan skor 2

- Jawaban b dengan skor 1

- Jawaban c dengan skor 0

b. Untuk pertanyaan nomor 3,5,8,9 dan 11 :

- Jawaban a dengan skor 1

- Jawaban b dengan skor 2

- Jawaban c dengan skor 0

Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh responden, maka pengetahuan

responden dapat dikategorikan atas tiga kategori :

a. Tingkat pengetahuan baik, bila skor yang diperoleh > 19,5 (>75%)

b. Tingkat pengetahuan sedang, bila skor yang diperoleh antara 10,4-19,5

(40-75%)

c. Tingkat pengetahuan kurang, bila skor yang diperoleh responden < 10,4

(<40%)

Tingkat Sikap Responden

Tingkat sikap responden mengenai kosmetik mengandung merkuri (Hg)

masing-masing diukur melalui 8 pertanyaan yang diajukan. Skor total dari sikap

(47)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

Setiap pertanyaan sikap terdiri dari 2 pilihan jawaban, dimana :

a. Untuk pertanyaan nomor 1,4 dan 8 :

Kriteria pemberian skor yaitu :

- Jawaban ’setuju’ dengan skor 0

- Jawaban ’tidak setuju’ dengan skor 1

b. Untuk pertanyaan nomor 2,3,5,6 dan 7 :

Kriteria pemberian skor yaitu :

- Jawaban ’setuju’ dengan skor 1

- Jawaban ’tidak setuju’ dengan skor 0

Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh responden, maka sikap responden

dapat dikategorikan atas tiga kategori :

a. Tingkat sikap baik, bila skor yang diperoleh > 6 (>75%)

b. Tingkat sikap sedang, bila skor yang diperoleh antara 3,2-6 (40-75%)

c. Tingkat sikap kurang, bila skor yang diperoleh responden <3,2 (<40%)

a. Untuk pertanyaan nomor 1,2,3,4 dan 8 : Tingkat Tindakan Responden

Tingkat tindakan responden mengenai kosmetik mengandung merkuri (Hg)

masing-masing diukur melalui 8 pertanyaan yang diajukan. Skor total dari tindakan

responden adalah 8 skor.

(48)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

Kriteria pemberian skor yaitu :

- Jawaban ’ya’ dengan skor 1

- Jawaban ’tidak ’ dengan skor 0

b. Untuk pertanyaan nomor 5,6 dan 7 :

Kriteria pemberian skor yaitu :

- Jawaban ’ya’ dengan skor 0

- Jawaban ’tidak’ dengan skor 1

Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh responden, maka tindakan responden

dapat dikategorikan atas tiga kategori :

a. Tingkat tindakan baik, bila skor yang diperoleh > 6 (>75%)

b. Tingkat tindakan sedang, bila skor yang diperoleh antara 3,2-6 (40-75%)

c. Tingkat tindakan kurang, bila skor yang diperoleh responden < 3,2(<40%)

3.7. Pengolahan dan Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisa secara deskriptif

lalu disajikan dalam tabel distribusi frekuensi untuk menggambarkan hasil

(49)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Akademi Kebidanan Hafsyah

Akademi Kebidanan Hafsyah berbadan hukum Yayasan Sehat yang berdiri 22

Agustus 1996. Akademi Kebidanan Hafsyah Medan baru berdiri pada 9 Juni 2005,

mempunyai satu program studi yaitu kebidanan. Akademi Kebidanan Hafsyah

mempunyai 13 orang dosen tetap dan 357 orang mahasiswa tingkat I, II dan III.

VISI :

Menghasilkan bidan profesional yang berdaya guna dapat mewujudkan

masyarakat berperilaku sehat serta mampu menghadapi era globalisasi.

MISI :

a. Menyelenggarakan pendidikan bidan profesional yang dapat bertanggung

jawab bertanggung gugat

b. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan

(50)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

d. Mengembangkan ide-ide baru untuk pembentukan/pengembangan institusi

pendidikan

e. Melaksanakan penelitian untuk meningkatkan mutu pendidikan

4.2. Karakteristik Responden

Karakteristtik responden meliputi: umur, pekerjaan orang tua dan pendapatan

orang tua. Secara garis besar karakteristik responden di Akademi Kebidanan Hafsyah

Medan tahun 2009 dapat dilihat pada tabel di berikut ini:

Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009

No Karakteristik Responden Jlh resp. Persen (%)

I Umur

1. 18 Tahun 10 13,51

2. 19 Tahun 39 52,70

3. 20 Tahun 17 22,97

4. 21 Tahun 7 9,46

5. 22 Tahun 1 1,35

Total 74 100

II Pekerjaan Orang Tua

PNS/Guru/Polisi 16 21,62

Pegawai Swasta 6 8,11

Petani 18 24,32

Wiraswasta/Pedagang 28 37,84

Lain-lain 6 8,11

Total 74 100

(51)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

1.< Rp 1.000.000,- 6 8,11

2. Rp 1.000.000,-2.500.000,- 47 63,51

3.> Rp 2.500.000,- 21 28,38

Total 74 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa umur responden paling

banyak adalah 19 tahun yaitu sebanyak 39 responden (52,70%). Pekerjaan orangtua

responden paling banyak adalah wiraswasta/pedagang yaitu sebanyak 28 orang

(37,84%). Pendapatan orang tua responden paling banyak berada dalam interval Rp

1.000.000,-2.500.000,- sebanyak 47 orang (63,51%).

4.3. Pengetahuan Responden Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Tabel 4.2. Gambaran Pengetahuan Responden Mengenai Kosmetik

Mengandung Merkuri (Hg) di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009

Reaksi negatif yang disebabkan

oleh kosmetik yang tidak aman 47 63,51 20 27,03 7 9,46 mengandung merkuri (Hg) untuk kulit wajah

37 50,00 17 22,97 20 27,03

(52)

Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.

USU Repository © 2009

mengandung merkuri (Hg) untuk kesehatan

Contoh kosmetik mengandung

merkuri (Hg) 22 29,73 31 41,89 21 28,38

Organ yang berpengaruh terhadap penggunaan kosmetik mengandung merkuri (Hg)

13 17,57 18 24,32 43 58,11

Alasan wanita memakai

kosmetik mengandung merkuri (Hg)

60 81,08 6 8,11 8 10,81

Hal yang dapat dilakukan agar terhindar dari kosmetik

mengandung merkuri (Hg)

19 25,68 32 43,24 23 31,08

Berdasarkan tabel 4.2. dapat diketahui bahwa responden paling banyak

menjawab pertanyaan pengetahuan dengan skor 2 adalah mengenai alasan wanita

memakai kosmetik mengandung merkuri (Hg) yaitu menginginkan wajah yang putih

dalam waktu singkat sebanyak 60 responden (81,08%), pada skor 1 paling banyak

responden menjawab mengenai kosmetik secara umum yaitu bahan yang dipakai

dengan tujuan meningkatkan rasa percaya diri sebanyak 34 responden (45,95%)

sedangkan pada skor 0 responden banyak menjawab mengenai manfaat merkuri (Hg)

yaitu jawaban tidak tahu sebanyak 73 responden (98,65%).

Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009

No Tingkat Pengetahuan Jlh resp. % resp.

1 Baik 2 2,70

2 Sedang 44 59,46

3 Kurang 28 37,84

Gambar

Tabel 4.12. Tabulasi Silang antara Pengetahuan dengan Tindakan
Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden di Akademi Kebidanan Hafsyah
Tabel 4.2. Gambaran Pengetahuan Responden  Mengenai Kosmetik
Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Nitroglycerine is a nitric oxide donor that acts directly on vascular smooth muscle to elicit vasodilation. The vasodilation will cause a decrease in total peripheral resistance,

• Mahasiswa dapat menganalisis gaya dalam momen, lintang dan netral pada struktur balok kantilever dan balok sederhana menerus... a home base

The project is about a smart and intelligence security main gate entrance. The gate is mainly to be used in main entrance to calculate and verify the amount of

biasanya saya membuat jadwal khusus untuk melakukan pemantauan terkait dengan aktifitas mengajar guru dalam kelas, supervisi dilakukan untuk menindak lanjuti sampai

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ismar (2007) yang menyatakan bahwa ada hubungan pengetahuan dan sikap remja puteri tentang dismenorea, dan sesuai dengan

Tata cara hidup masyarakat (the way of life). Tata cara hidup tradisional dari suatu masyarakat merupakan salah satu sumber yang sangat penting untuk ditawarkan kepada para

Dengan nilai OR=6,1 (CI: 3,6-10,3) artinya responden yang menderita penyakit malaria 6,1 kali lebih besar risikonya ditemukan tempat perindukan nyamuk malaria dilingkungan