• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Sistem dalam Teknologi Pendidikan dan Sistem Instruksional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pendekatan Sistem dalam Teknologi Pendidikan dan Sistem Instruksional"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

41

Pendekatan Sistem dalam Teknologi Pendidikan dan Sistem

Instruksional

Budianto

Dosen Kopertis Wilayah I Dpk. FKIP UISU Medan Jl. Puri No. 18 Medan E-mail: budianto@uisu.ac.id

ABSTRAK

Dalam teknologi pendidikan dan sistem instruksional khususnya dalam upaya pemecahan masalah pembelajaran sebaiknya digunakan pendekatan sistem. Implikasi dari pendekatan sistem dimaksud adalah adanya pengembangan model-model Sistem Instruksional. Pemecahan yang dilandasi oleh Teknologi Pendidikan selalu dilandasi dengan penerapan prinsip pendekatan sistem artinya masalah-masalah yang dipandang sebagai suatu sistem atau dalam kaitan suatu sistem sehingga penanganan terhadap satu komponen harus mempertimbangkan komponen-komponen lainnya secara integratif.

Kata Kunci: Pendekatan Sistem, Teknologi Pendidikan, Sistem Instruksional

1. Pendahuluan

Teknologi Pendidikan merupakan ilmu yang memproses secara kompleks dan terintegrasi antara manusia, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis suatu masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia, merancang, melaksanakan, menilai serta mengelola pemecahan masalahnya. Di dalam teknologi pendidikan pemecahan masalah itu terujud dalam semua sumber belajar.

Unsur pokok pada teknologi pendidikan memfokuskan pada kegiatan belajar dan sumber belajar yang diperlukan untuk belajar. Secara operasional belajar dan sumber belajar memerlukan unsur lain yaitu pendekatan sistem. Unsur-unsur tersebut menjadi tiga prinsip dasar Teknologi Pendidikan dan juga Teknologi Instruksional. Ketiga prinsip dasar tersebut adalah pemecahan masalah pendidikan/pembelajaran. Teknologi Pendidikan atau Teknologi Instruksional selalu menggunakan pendekatan sistem, berorientasi pada siswa dan pemanfaatan sumber belajar secara maksimal.

Berikutnya perlu pembahasan secara mendalam mengenai: • Pengertian sistem

• Ciri-ciri sistem

• Pendekatan sistem

• Pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan dan sistem instruksional.

• Implikasi pendekatan sistem dalam Teknologi Pendidikan dan Sistem Instruksional.

2. Pembahasan

2.1. Pendekatan Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem

Banyaknya defenisi yang digunakan untuk menjelaskan arti kata sistem diantaranya;

Menurut Gagne dalam Briggs dalam Karti Soeharto dkk., : Sistem sebagai suatu cara yang terorganisir untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, apakah itu untuk seluruh masyarakat, sebagian masyarakat atau untuk seorang guru/dosen/instruktur saja. Bahkan Briggs sendiri

(2)

42

mengatakan bahwa sistem adalah rencana kerja yang terpadu dari semua komponen sistem yang dirancang untuk memecahkan suatu masalah atau untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu.

Menurut Tatang M. Amirin dalam Umar Tirtaraharia dan Lasula :

• Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian- bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh.

• Sistem merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.

• Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai dengan rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Bela H. Banathy dalam bukunya bahwa sistem adalah : System is defined in

the dictionary as on assemblage of objects umted by some form of regular interaction or

interdependence; an organik or organized whole; as, the solar system; or a new

telegraph system.

Sistem adalah suatu kumpulan konsep dari objek yang satu untuk beberapa bentuk yang teratur yang salmg pengaruh mempengaruhi atau saling bergantung, system; suatu organik atau menyusun keseluruhan; juga menyinari system; atau suatu alat penggerak system yang baru. Dengan demikian sistem dapat dikatakan sebagai suatu komponen atau unsur-unsur yang berinteraksi satu sama lain menuju ke suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Sistem merupakan suatu totalitas dari bagian-bagiannya yang saling berkaitan.

2.1.2. Ciri-ciri sistem

Adapun batasan yang diberikan terhadap sistem, suatu sistem pada dasarnya ditandai dengan ciri-ciri tertentu sebagaimana diuraikan berikut ini :

a. Tujuan

Setiap sistem selalu mempunyai tujuan. Misalnya, tujuan suatu lembaga pendidikan ialah untuk memberi pelayanan pendidikan kepada yang membutuhkannya.

b. Fungsi-fungsi

Adanya tujuan yang harus dicapai suatu sistem menurut terlaksananya berbagai fungsi yang diperlukan untuk menunjang usaha tercapainya tujuan tersebut.

c. Komponen-komponen

Demi terlaksananya masing-masing fungsi yang menunjang usaha tercapainya tujuan, di dalam suatu sistem diperlukan adanya komponen-komponen yang melaksanakan masing-masing fungsi tersebut.

d. Interaksi dan Saling Bergantung

Komponen-komponen dalam suatu sistem saling berinteraksi dan bergantung satu sama lain. Kemacetan pada suatu komponen akan berpengaruh pada komponen yang lain dan sistem secara keseluruhan.

e. Dikelilingi oleh Sistem-sistem yang lain

Suatu sistem tidak berdiri sendiri. Ia menerima masukan dari sistem- sistem lain tersebut dan pada gilirannya sistem-sistem tersebut menerima keluaran yang dihasilkan oleh sistem tadi.

(3)

43

f. Proses Transformasi

Setiap sistem mempunyai misi untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output). Proses ini disebut proses transformasi.

g. Efek Sinergestik

Setiap sistem memiliki efek sinergistik (pengaruh keterpaduan) yang diperoleh melalui perpaduan yang kokoh dan serasi antara komponen- komponen yang saling menunjang.

h. Mekanisme Umpan Balik

Setiap sistem memiliki mekanisme umpan balik sebagai fungsi kontrolnya, untuk menjaga mutu sistem.

i. Bersifat Relatif

Suatu sistem bersifat relatif, sebab tergantung situasi atau lingkup memandangnya. Sebuah sistem bisa dipandang sebagai sub-sistem ; bisa pula dilihat sebagai suatu sistem; atau bahkan supra sistem.

2.1.3. Pendekatan Sistem

Cara berpikir dengan mempergunakan konsep sistem disebut pendekatan sistem. Pendekatan sistem adalah suatu proses pencapaian hasil secara efektif dan efisien atas dasar kebutuhan-kebutuhan yang ada.

Proses tersebut meliputi pengidentifikasian kebutuhan dan masalah, alternatif pemecahan masalah, penilaian dan pelaksanaan alternatif serta pemikiran dan revisi terhadap pemecahan masalah.

2.2. Pendekatan Sistem dalam Teknologi Pendidikan dan Sistem Instruksional

Teknologi Pendidikan adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.

Dalam teknologi pendidikan, pemecahan masalah itu terjelma dalam bentuk semua sumber belajar yang didesain dan/atau dipilih dan/atau digunakan untuk keperluan belajar. Sumber-sumber belajar ini diidentifikasi sebagai orang, pesan, bahan, peralatan, teknik dan latar (lingkungan).

Proses analisis masalah, penentuan cara pemecahan, pelaksanaan dan evaluasi pemecahan, masalah tersebut tercermin dalam fungsi pengembangan pendidikan dalam bentuk riset-teori, disain, produksi, evaluasi-seleksi, logistik, pemanfaatan dan penyebarluasan/pemanfaatan. Proses pengarahan atau koordinasi satu atau lebih fungsi-fungsi tercermin dalam fungsi pengelolaan pendidikan yang meliputi pengelolaan organisasi dan pengelolaan personel. Hubungan antara unsur-unsur ini dapat ditunjukkan dalam Model Kawasan Teknologi Pendidikan seperti berikut ini:

(4)

44

Kawasan Teknologi Pendidikan (AECT, 1979, hal. 11)

Dari paparan di atas, teknologi pendidikan menggunakan tiga prinsip dasar yaitu : berorientasi pada si-belajar, pendekatan sistem, dan pemanfaatan sumber belajar secara luas dan maksimal. Ketiga prinsip tersebut menyarankan bahwa dalam proses belajar-mengajar, si-belajar hendaknya bertindak sebagai pihak yang aktif dan dibuat aktif.

Sedangkan Teknologi Instruksional (pembelajaran) adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi, untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.

Dalam teknologi instruksional pemecahan masalah itu berupa komponen sistem pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi disain, atau seleksi, dan dalam pemanfaatan, serta dikombinasikan sehingga menjadi sistem instruksional yang lengkap. Komponen-komponen ini meliputi : pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar.

Proses analisis masalah dan mencari cara pemecahan, implementasi dan evaluasi pemecahan itu diidentifikasi melalui fungsi pengembangan pembelajaran yang meliputi riset-teori, disain, produksi, evaluasi, pemilihan, pemanfaatan, dan penyebar luasan - pemanfaatan. Proses pengerahan atau koordinasi satu atau lebih fungsi ini diidentifikasi melalui fungsi pengelolaan pembelajaran yang meliputi baik pengelolaan organisasi maupun pengelolaan personel. Hubungan timbal balik antar unsur-unsur ini ditunjukkan dalam model Kawasan Instruksional (Pembelajaran) berikut ini:

Kawasan Teknologi Pendidikan (AECT, 1979, hal. 11) Pengelolaan organisasi Pengelolaan personel Fungsi Pengelolaan Pembelajaran

Fungsi

Pengembangan

Pembelajaran

Komponen Sistem Pembelajaran Riset-teori Disain Produksi Evaluasi-seleksi Logistik Pemanfaatan (Penyebarluasan) Pesan Orang Bahan Peralatan Teknik Latar (lingkungan) Si-Belajar Pengelolaan organisasi Pengelolaan personel Fungsi Pengelolaan Pendidikan Fungsi Pengembangan Pendidikan Sumber Belajar Riset-teori Disain Produksi Evaluasi-seleksi Logistik Pemanfaatan (Penyebarluasan) Pesan Orang Bahan Peralatan Teknik Latar (lingkungan) Si-Belajar

(5)

45

Dari paparan di atas, maka prinsip dasar teknologi instruksional (pembelajaran) dalam upaya pemecahan masalah-masalah belajar adalah sama dengan prinsip dasar dalam Teknologi Penididikan yakni pendekatan sistem, berorientasi pada si belajar, dan pemanfaatan sumber belajar secara maksimal. Karena unsur pokok dalam Teknologi Pendidikan dan Teknologi Instruksional bukanlah peralatan sebagaimana pengertian kebanyakan orang, tetapi lebih memfokuskan pada "belajar dan berbagai sumber yang diperlukan untuk belajar". Kedua unsur ini yakni belajar dan sumber belajar, dalam operasionalnya memerlukan kegiatan, dan unsur-unsur inilah yang akhirnya menjelma menjadi tiga prinsip dasar Teknologi Pendidikan dan juga Teknologi Instruksional.

Setiap usaha pemecahan masalah yang dilandasi oleh Teknologi Pendidikan selalu dilandasi dengan penerapan prinsip pendekatan sistem artinya masalah-masalah yang dipandang sebagai suatu sistem atau dalam kaitan suatu sistem sehingga penanganan terhadap satu komponen harus mempertimbangkan komponen-komponen lainnya secara integratif.

Dari uraian pendekatan sistem dalam Teknologi Pendidikan dan Sistem Instruksional di atas maka ada hubungan yang erat antara Teknologi Pendidikan dan juga Teknologi Instruksional karena Teknologi Instruksional merupakan suatu sub-set Teknologi Pendidikan dimana Teknologi Pendidikan sebagai suatu konsep yang lebih makro bergerak dalam semua aspek belajar, sedangkan dalam Teknologi Instruksional sebagai sub-set Teknologi Pendidikan hanya bergerak dalam situasi dimana belajar itu bertujuan dan terkontrol. Jika digambarkan dalam suatu diagram terlihat:

Ket. : TI = Teknologi Instruksional/Pembelajaran TP = Teknologi Pendidikan

2.3. Implikasi Pendekatan Sistem dalam Teknologi Pendidikan dan Sistem Instruksional

Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, bahwa pendekatan sistem mempunyai implikasi yang positif untuk berbagai bidang, khususnya dalam bidang Teknologi Pendidikan dan sistem Instruksional.

Dalam Teknologi Pendidikan dan Sistem Instruksional, implikasi dari pendekatan sistem itu adalah adanya pengembangan model-model Sistem Instruksional.

Model-model Sistem Instruksional yang dikembangkan telah banyak dikemukakan oleh

para ahli, yaitu antara lain :

1. Model Briggs 2. Model Banathy 3. Model PPSI 4. Model Kemp.

5. Model Gerlach and Ely 6. Model IPISD

7. Model IDI

Dari model-model sistem Instruksional yang disebutkan di atas, maka pada makalah ini akan dikemukakan salah satu model tersebut yang sejak tahun 1975 sampai dengan sekarang digunakan, yaitu Model Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).

(6)

46

Model PPSI, adalah salah satu model pengembangan sistem Instruksional yang berorientasi pada "tujuan".

Model PPSI terdiri dari 5 (lima) langkah. Langkah pertama sampai dengan langkah ke empat disebut langkah pengembangan, sedangkan langkah kelima disebut langkah pelaksanaan program. Kelima langkah tersebut adalah sebagai berikut:

-Langkah 1:

Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus.

Perumusan tujuan ini harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu: a. Menggunakan istilah yang operasional.

b. Berbentuk hasil belajar. c. Berbentuk tingkah laku. d. Hanya ada satu tingkah laku.

-Langkah 2:

Menentukan alat Evaluasi

Pengembangan alat evaluasi ini harus melalui dua tahapan, yaitu: a. Menentukan jenis tes yang akan digunakan, dan

b. Menyusun (item soal) untuk menilai masing-masing tujuan instruksional khusus.

-Langkah 3:

Menentukan kegiatan Belajar.

Penentuan kegiatan belajar ini harus memperhatikan hal-hal berikut ini :

a. Merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

b. Menetapkan kegiatan belajar mana yang perlu dan tidak perlu ditempuh oleh siswa. Kemudian perlu pula dirumuskan pokok-pokok materi pelajaran sesuai dengan jenis-jenis kegiatan belajar yang telah ditetapkan.

-Langkah 4:

Merencanakan Program Kegiatan

Pada langkah ini disusun strategi proses pengajaran, metode pengajaran, dan menyusun proses pelaksanaan evaluasi.

-Langkah 5:

Melaksanakan Program.

Kegiatan-kegiatan langkah ini meliputi: a. Mengadakan prates.

b. Menyampaikan materi pelajaran, dan c. Mengadakan pasca tes (evaluasi)

Langkah-langkah yang dikemukakan tersebut di atas dapat digambarkan dalam bagan seperti di bawah ini:

(7)

47

3. Kesimpulan

Dari keseluruhan uraian dalam pembahasan ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Teknologi Pendidikan adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.

2. Teknologi Pembelajaran adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.

3. Pendekatan sistem adalah suatu proses pencapaian hasil secara efektif dan efisien atas dasar kebutuhan-kebutuhan yang ada.

4. Pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan adalah merupakan salah satu prinsip dasar yang sangat menentukan keberhasilannya dalam memecahkan masalah-masalah belajar.

5. Implikasi pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan dapat dilihat dalam 2 (dua) hal, yaitu :

I. PERUMUSAN TUJUAN

1. Menggunakan istilah yang operasional

2. Berbentuk hasil belajar

3. Berbentuk tingkah laku 4. Hanya ada satu tingkah

laku.

II. PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI

1. Menentukan jenis tes yang akan digunakan untuk menilai tercapai tidaknya tujuan. 2. Menyusun (item soal)

untuk menilai masing-masing

III. KEGIATAN BELAJAR

1. Merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan.

2. Menetapkan kegiatan belajar yang tidak perlu ditempuh. 3. Menetapkan kegiatan yang akan

ditempuh.

IV. PENGEMBANGAN PROGRAM KEGIATAN

1. Merumuskan materi pelajaran 2. Menetapkan metode yang

dipakai.

3. Memilih alat pelajaran dan sumber yang dipakai. 4. Menyusun jadwal

V. PELAKSANAAN 1. Mengadakan pretes

2. Menyampaikan materi pelajaran. 3. Mengadakan posttes

(8)

48

a. Sumber belajar sebagai suatu sistem. Maksudnya, semua komponen sumber belajar baik pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar harus dipandang sebagai satu totalitas yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga memiliki efek sinergistik dalam pemecahan masalah-masalah belajar.

b. Penerapan model pengembangan sistem pembelajaran.

Implikasi dari pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan adalah diterapkannya model pengembangan sistem pembelajaran sebagai suatu prosedur yang sistematis untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran.

Daftar Pustaka

Banathy, H, Bela, Instructional Systems, Fenon Publishers, Inc., Belmont, California, MCMLXVIII.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Terbuka, Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V. Buku III C Teknologi Instruksional, Jakarta, 1984/1985.

Modhoffir, Teknologi Instruksional sebagai Landasan Perencanaan dan Penyusunan Program Pengajaran, Remaja Karya CV Bandung, 1987.

PAU Universitas Terbuka, Defenisi Teknologi Pendidikan, Satuan Tugas Defenisi dan Terminologi AECT, CV. Rajawali, Jakarta, 1986.

Soeharto, Karti (dkk), Teknologi Pembelajaran (Pendekatan Sistem, Konsepsi dan Model, Evaluasi, Sumber Belajar dan Media), "SIC", Surabaya, 1995.

Referensi

Dokumen terkait

“Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur- prosedur dan

Penelitian ini menganalisis pengaruh struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran, dan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap

peralatan seperti LCD. 3) Di sekolah sudah mengimplementasikan kurikulum 2013. 4) Guru sudah bisa dan mampu mengoperasikan teknologi komputer. Melalui cara prosedur

Dalam penelitian ini, digunakan teknologi MPPT untuk menaikkan efisiensi PLTB dengan cara mencari daya listrik maksimum pada kecepatan angin yang telah

Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan media teknologi pendidikan, yaitu dengan cara mencari dan mengidentifikasi permasalahan yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi, teknologi informasi terhadap kinerja manajerial yang dimediasi oleh sistem informasi

Dari beberapa pengertian di atas, SIM dapat disimpulkan bahwa SIM merupakan jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disahkan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi, teknologi informasi terhadap kinerja manajerial yang dimediasi oleh sistem informasi