• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2011

TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI SEBESAR 7,04 PERSEN

Jumlah angkatan kerja pada bulan Februari 2011 mencapai 836.609 orang, meningkat sebanyak 10.074 orang (1,22 persen) dibandingkan dengan keadaan Agustus 2010, atau bertambah sebanyak 132.868 orang (18,88 persen) jika dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja pada bulan Februari 2010.

Jumlah penduduk yang bekerja pada bulan Februari 2011 sebesar 777.726 orang, meningkat sebanyak 8.240 orang (1,07 persen) jika dibandingkan dengan keadaan pada bulan Agustus 2010; atau meningkat sebanyak 124.714 orang (19,10 persen) jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2010.

Untuk pertama kalinya dalam perkembangan ketenagakerjaan Kepulauan Riau, pekerja sektor industri tidak lagi mendominasi struktur penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha. Pada bulan Februari 2011, persentase penduduk yang bekerja di sektor industri menurun secara drastis dari 32,9 persen pada bulan Agustus 2010 menjadi 19,2 persen. Adapun sektor yang kini mendominasi struktur ketenagakerjaan yaitu sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi, dengan proporsi sebesar 24,3 persen.

Penurunan pekerja sektor industri ternyata diikuti dengan meningkatnya jumlah pekerja pada sektor-sektor lainnya, khususnya sektor perdagangan. Hal inilah yang menyebabkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kepulauan Riau menjadi relatif stabil, yaitu dari 6,90 persen pada Agustus 2010 menjadi 7,04 persen pada Februari 2011.

Pada Februari 2011, TPT untuk semua jenjang pendidikan mengalami peningkatan, kecuali TPT untuk jenjang SMK dan Sarjana, yang masing-masing meningkat dari 9,14 persen menjadi 7,72 persen dan dari 5,18 persen menjadi 3,38 persen.

(2)

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Pengangguran

Keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Februari 2010 menunjukkan perkembangan yang relatif stabil dari segi indikator ketenagakerjaan. Namun, terdapat fenomena yang tidak biasa dalam perkembangan ketenagakerjaan Kepulauan Riau, yaitu bergesernya dominasi pekerja sektor industri yang digantikan dengan sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi.

Jumlah angkatan kerja pada bulan Februari 2011 mencapai 836.609 orang, yang berarti terdapat penambahan angkatan kerja sebanyak 10.074 orang dibandingkan keadaan bulan Agustus 2010, atau bertambah sebanyak 132.868 orang jika dibandingkan keadaan setahun yang lalu (Februari 2010). Kondisi ini mengakibatkan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) relatif stabil keadaannya jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2010 dan meningkat daripada keadaan setahun yang lalu.

Tabel 1. Angkatan Kerja Menurut Klasifikasinya, Kepulauan Riau: Agustus 2009 – Februari 2011

URAIAN AGT 2009 FEB 2010 AGT 2010 FEB 2011

(1) (2) (3) (4) (5)

Angkatan Kerja Bekerja 626.456 653.012 769.486 777.726

Pengangguran 55.313 50.729 57.049 58.883

Jumlah AK 681.769 703.741 826.535 836.609

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 64,58 64,95 68,85 68,14

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 8,11 7,21 6,90 7,04

Pekerja Tidak Penuh 84.245 96.462 105.435 169.615

Setengah Pengangguran 39.294 44.433 39.310 93.530

Pekerja Paruh Waktu 44.951 52.029 66.125 76.085

Sumber : BPS, Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional Agt. 2009, Feb. 2010, Agt. 2010, dan Feb. 2011

Peningkatan jumlah angkatan kerja disebabkan oleh besarnya peningkatan jumlah penduduk yang bekerja dan jumlah pengangguran. Pada Februari 2011, jumlah penduduk yang bekerja mengalami perubahan dari 769.486 orang pada Agustus 2010 menjadi 777.726 orang pada Februari 2011, atau meningkat sebanyak 8.240 orang. Jika dibandingkan dengan keadaan setahun yang lalu (Februari 2010), jumlah penduduk yang bekerja meningkat sebanyak 124.714 orang. Demikian pula dengan pengangguran, jumlahnya meningkat dari 50.729 orang pada Februari 2010, menjadi 57.049 orang pada Agustus 2010, kemudian meningkat lagi menjadi 58.883 orang pada Februari 2011.

(3)

Peningkatan jumlah penduduk yang bekerja dan jumlah pengangguran ternyata tidak hanya meningkatkan jumlah angkatan kerja, tetapi juga meningkatkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dari Februari 2010 ke Februari 2011. Adapun perkembangan TPAK dari Agustus 2010 ke Februari 2011 keadaannya relatif stabil, karena perbedaannya tidak terlalu signifikan.

TPAK yang relatif stabil tersebut memberikan dampak pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang juga relatif stabil, yaitu dari 6,90 persen pada Agustus 2010 menjadi 7,04 persen pada Februari 2011. Angka tersebut memberikan pengertian bahwa dalam setiap 100 orang angkatan kerja, terdapat penduduk yang menganggur sekitar 7 orang. TPT Februari 2011 tersebut baru menunjukkan penurunan apabila dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu. TPT setahun yang lalu (Februari 2010) yaitu sebesar 7,21 persen.

Dari 777.726 orang yang bekerja, ternyata terdapat 169.615 orang yang memiliki jam kerja kurang dari 35 jam seminggu, sehingga mereka dikategorikan sebagai Pekerja Tidak Penuh. Sebanyak 93.530 orang di antaranya tergolong sebagai Setengah Pengangguran, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal dan masih mencari pekerjaan atau masih mau menerima pekerjaan lainnya, sedangkan sebanyak 76.085 orang termasuk Pekerja Paruh Waktu, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal dan tidak lagi mencari pekerjaan lainnya atau tidak mau menerima pekerjaan lainnya.

2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Indikator-indikator ketenagakerjaan yang menunjukkan keadaan yang relatif stabil, bukan berarti memberikan gambaran keadaan ketenagakerjaan yang statis. Dinamika ketenagakerjaan di Provinsi Kepulauan Riau akan tampak ketika dilihat penyerapannya dari sektor-sektor usaha. Komposisi penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama memperlihatkan beberapa fenomena yang menarik untuk dicermati. Sektor industri yang biasanya menjadi sektor yang paling banyak menyerap pekerja, kini posisinya bergeser digantikan oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Sektor industri pada Februari 2011 hanya mampu menyerap pekerja sebanyak 19,2 persen, menurun secara signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya (Agustus 2010) yang mampu menyerap pekerja sebanyak 32,9 persen. Di sisi lain, sektor-sektor lainnya mengalami peningkatan dalam hal penyerapan tenaga kerja, terutama sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi

(4)

yang penyerapan pekerjanya mencapai 24,3 persen (sebelumnya mampu menyerap pekerja sebesar 20,0 persen). Tidak beroperasinya lagi beberapa perusahaan besar dan sedang di daerah Bintan dan Batam diduga turut memberikan andil dalam penurunan jumlah pekerja sektor industri di Kepulauan Riau. Kondisi ini juga diperkuat dengan menurunnya indeks produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan IV tahun 2010 dan triwulan I tahun 2011.

Perubahan komposisi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha ini menyebabkan bergesernya dominasi penyerapan tenaga kerja per sektor. Secara berturut-turut dominasi penyerapan pekerja di Kepulauan Riau menurut sektor usaha adalah sebagai berikut: Perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi (24,3 persen); Industri pengolahan (19,2 persen); Jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan (19,1 persen); dan Pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan (16,3 persen).

Tabel 2. Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Kepulauan Riau: Februari 2010 – Februari 2010

LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA FEB 2010 AGT 2010 FEB 2011

(1) (2) (3) (5)

Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, dan Perikanan 88.439 98.091 128.433

(13,5) (12,8) (16,5)

Pertambangan dan Penggalian 4.786 11.855 11.059

(0,7) (1,5) (1,4)

Industri 208.080 252.753 149.311

(31,9) (32,9) (19,2)

Listrik, Gas, & Air Minum 3.341 3.301 1.937

(0,5) (0,4) (0,2)

Bangunan 29.932 50.833 58.211

(4,6) (6,6) (7,5)

Perdagangan, Rumah Makan, dan Jasa Akomodasi 122.627 153.505 188.628

(18,8) (20,0) (24,3)

Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi 42.557 55.979 70.910

(6,5) (7,3) (9,1)

Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan

18.227 16.626 20.497

(2,8) (2,2) (2,6)

Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 135.023 126.543 148.740

(20,7) (16,5) (19,1)

Penduduk Usia Kerja yang Bekerja 653.012 769.486 777.726

(100,0) (100,0) (100,0)

(5)

3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan

Secara sederhana, pendekatan kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sedangkan status yang lain termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, pada Februari 2011 terdapat 517.056 orang (66,5 persen) pekerja formal dan 260.670 orang (33,5 persen) pekerja informal.

Dari 777.726 orang yang bekerja pada Februari 2011, pekerja di Kepulauan Riau yang terbanyak berstatus sebagai buruh/karyawan, yaitu sebesar 488.533 orang (62,8 persen). Kemudian diikuti oleh pekerja dengan status berusaha sendiri sebanyak 161.969 orang (20,8 persen). Adapun yang paling sedikit yaitu pekerja dengan status pekerja bebas di pertanian yang hanya sebesar 3.969 orang (0,5 persen).

Tabel 3. Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, Kepulauan Riau: Februari 2010 – Februari 2011

STATUS PEKERJAAN UTAMA FEB 2010 AGT 2010 FEB 2011

(1) (2) (3) (4)

Berusaha Sendiri 147.006 177.147 161.969

(22,5) (23,0) (20,8)

Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/ Buruh Tidak Dibayar

23.274 49.865 37.616

(3,6) (6,5) (4,8)

Berusaha Dibantu Buruh Tetap 15.623 23.611 28.523

(2,4) (3,0) (3,7)

Buruh/Karyawan/Pegawai 407.592 475.718 488.533

(62,4) (61,8) (62,8)

Pekerja Bebas di Pertanian 8.304 7.237 3.969

(1,3) (0,9) (0,5)

Pekerja Bebas di non Pertanian 13.238 14.591 11.594

(2,1) (1,9) (1,5)

Pekerja Keluarga/Pekerja Tidak Dibayar 37.238 21.317 45.522

(5,7) (2,8) (5,9)

Penduduk Usia Kerja yang Bekerja 653.012 769.486 777.726

(100,0) (100,0) (100,0)

(6)

Dalam periode setahun terakhir (Februari 2010 – Februari 2011), terdapat penambahan pekerja dengan status buruh/karyawan sebesar 80.941 orang, dan berusaha sendiri sebesar 14.963 orang. Sementara itu, pekerja dengan status pekerja bebas di pertanian mengalami penurunan sebesar 4.335 orang dan pekerja bebas di non pertanian turun sebesar 1.644 orang.

4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jam Kerja

Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja per minggu terdapat perubahan dalam setahun terakhir. Pekerja penuh waktu, yaitu pekerja dengan jam kerja 35 jam ke atas, jumlahnya mengalami peningkatan dari 556.550 orang menjadi 608.111 orang. Namun, proporsinya mengalami penurunan dari 85,2 persen menjadi 78,2 persen. Hal ini disebabkan karena laju pertambahan pekerja dengan jam kerja kurang dari 34 jam per minggu lebih besar, khususnya pada kelompok jam kerja 25-34 jam.

Tabel 4. Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, Kepulauan Riau: Februari 2010 – Februari 2011

JUMLAH JAM KERJA

PER MINGGU FEB 2010 AGT 2010 FEB 2011

(1) (2) (3) (4) 1 – 7 4.972 5.953 5.035 (0,8) (0,8) (0,6) 8 – 14 17.776 18.373 20.153 (2,7) (2,4) (2,6) 15 – 24 27.904 36.554 54.001 (4,3) (4,8) (6,9) 25 – 34 45.810 44.555 90.426 (7,0) (5,8) (11,6) 35+ *) 556.550 664.051 608.111 (85,2) (86,3) (78,2)

Penduduk Usia Kerja yang Bekerja

653.012 769.486 777.726

(100,0) (100,0) (100,0)

*) Termasuk sementara tidak bekerja

(7)

5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan

Pada Februari 2010, jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada umumnya mengalami penurunan jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2010, kecuali untuk jenjang pendidikan SD ke bawah dan SMP yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar 91.948 orang dan 7.622 orang. Dengan meningkatnya jumlah pekerja yang berpendidikan SD atau di bawahnya, menjadikan pekerja dengan pendidikan SD ke bawah mendominasi komposisi pekerja menurut tingkat pendidikan, yang sekaligus menggeser dominasi pekerja berpendidikan SMA. Pada Februari 2011 ini, pekerja berpendidikan SD ke bawah sebesar 283.086 orang (36,4 persen) dan pekerja berpendidikan SMA sebesar 204.962 orang (26,4 persen), sedangkan pekerja yang berpendidikan sarjana hanya sebesar 35.376 orang (4,6 persen).

Tabel 5. Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Kepulauan Riau: Februari 2010 – Februari 2011

PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN FEB 2010 AGT 2010 FEB 2011

(1) (2) (3) (4) SD ke Bawah 184.732 191.138 283.086 (28,3) (24,8) (36,4) SMP 82.056 109.613 117.235 (12,6) (14,2) (15,1) SMA 178.815 236.264 204.962 (27,4) (30,7) (26,4) SMK 132.071 149.615 102.965 (20,2) (19,4) (13,2) Diploma I/II/III 44.681 38.225 34.102 (6,8) (5,0) (4,4) Universitas 30.657 44.631 35.376 (4,7) (5,8) (4,6)

Penduduk Usia Kerja yang Bekerja 653.012 769.486 777.726

(100,0) (100,0) (100,0)

(8)

5. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan

Jumlah pengangguran di Kepulauan Riau pada Februari 2011 mencapai 58.883 orang atau 7,04 persen dari seluruh angkatan kerja. Secara umum, tingkat pengangguran terbuka di Kepulauan Riau mengalami penurunan dari keadaan setahun yang lalu, yaitu dari 7,21 persen menjadi 7,04 persen, dan relatif stabil jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2010, yaitu dari 6,90 persen menjadi 7,04 persen.

Meskipun relatif stabil dari keadaan Agustus 2010, jika dilihat menurut tingkat pendidikan pekerja, tampak bahwa terdapat kenaikan TPT untuk semua golongan pendidikan, kecuali untuk jenjang pendidikan SMK dan Sarjana. Penurunan TPT untuk jenjang pendidikan SMK adalah sebesar 1,42 persen (dari 9,14 persen menjadi 7,72 persen), dan untuk jenjang Sarjana, TPT mengalami penurunan sebesar 1,80 persen (dari 5,18 persen menjadi 3,38 persen).

Tabel 6. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Kepulauan Riau: Februari 2010 – Februari 2011

PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN FEB 2010 AGT 2010 FEB 2011

(1) (2) (3) (4) SD ke Bawah 5,50 5,13 6,65 SMP 6,05 6,99 7,66 SMA 6,14 7,03 7,27 SMK 8,67 9,14 7,72 Diploma I/II/III 8,82 7,52 8,29 Universitas 16,69 5,18 3,38 TPT KEPRI 7,21 6,90 7,04

Gambar

Tabel 1.  Angkatan Kerja Menurut Klasifikasinya,   Kepulauan Riau: Agustus 2009 – Februari 2011
Tabel 2.  Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama,  Kepulauan Riau: Februari 2010 – Februari 2010
Tabel 3.  Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama,  Kepulauan Riau: Februari 2010 – Februari 2011
Tabel 4.  Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja  per Minggu, Kepulauan Riau: Februari 2010 – Februari 2011
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kondisi dan keadaan yang sesungguhnya pelatih-pelatih di Pengkab persani se-DIY khususnya pelatih fisik sangat memprihatinkan dan dalam onservasi yang pernah tim

Sonra tencerenin kapağını kapatarak iyice pişene kadar yaklaşık 1,5 saat çok kısık ateşte kendi suyunda pişirin. 02 Sosu için, bir

Seperti halnya yang terjadi pada kelas VIII MTs Al Huda Bandung Tulungagung, dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah peserta didik diberikan permasalahan dan

Peranan polen trap dari bahan bahan plastik dan logam terhadap peningkatan produksi tepung sari lebah adalah salah satu teknologi yang belum terungkap secara

Apabila filing sistem abjad yang dipilih sebagai sistem penyimpanan, maka nama merupakan ciri atau identitas penting di dalam pencarian dokumen sesuai dengan

manajemen konflik. Tahap ini sangat penting karena tahap ini membicarakan apa yang harus dilakukan sebagai langkah pertama menuju langkah berikutnya. Pada tahap ini

Analisis dot blot dilakukan juga sebagai langkah awal pemeriksaan adanya protein kelenjar saliva nyamuk yang dapat berikatan dengan beberapa protein sampel

Walaupun impedansi bukan fasor, namun karena keduanya berupa pernyataan kompleks, maka operasi-operasi fasor dapat diterapkan pada keduanya.. tegangan dan arus