• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian

1. Waktu Penelitian

Proses penelitian ini diawalai dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variable, penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrument, hingga penentuan teknik pengujian statistik yang dipergunakan. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak September sampai Desember 2015.

2. Tempat Penelitian

penelitian ini akan dilakukan pada Restoran Hotel Aryaduta berlokasidi Boulevard Jend. Sudirman Lippo Village 1300, Tanggerang 15811, Banten, Indonesia..Penelitian ini mencakup analisis pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Bisnis Melalui Strategi Integrasi Rantai Pasok.

B. Desain penelitian

desain penelitian adalah rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian berguna bagi pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini.

desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan deskriptif, penelitian kualitatif dan deskriptif yang bertujuan untuk menguji

(2)

Analisis Pengaruh Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Bisnis Melalui Strategi Integrasi Rantai Pasok Pada Restoran Hotel Aryaduta.

C. Definisi dan Operasional Variable

Berdasarkan judul skripsi yang diambil penulis yaitu “ Analisis pengaruh dukungan manajemen puncak terhadap kinerja bisnis melalui integrasi rantai pasok ”. Maka penulis mendefinisikan masing-masing variabel dan membuat operasional variabel.

1. Difinisi Variabel

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Atau bisa diartikan sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.(Sugiyono, 2009). Variabel penelitian terdiri dari dua jenis, yaitu : Variabel terikat (dependent variable) atau variabel yang tergantung oleh variabel lain, dan variable bebas (independent variable) atau variabel yang tidak bergantung pada variable lainnya.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel terikat (dependent variable), yaitu Integrasi rantai pasok dan kinerja bisnis

b. variabel bebas (independent variable), yaitu Manajeme puncak dan manajamen rantai pasok.

(3)

2. Difinisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah merupakan konsep-konsep yang berupa kerangka menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati, dan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. Maksud dari definisi operasional adalah untuk memberikan batasan dan penjelasan mengenai variabel-variabel yang akan dipakai dalam pembahasan ini. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Dukungan Manajemen Puncak

Dukungan manajemen puncak adalah suatu bentuk partisipasi dari sekelompok orang yang memiliki kewenangan eksekutif manajemen tertinggi dalam perusahaan yang mempu berintegrasi dan mengeksploitasi keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan mereka untuk dapat membuat sebuah keputusan yang optimal didalam organisasi.

2) Manajemen Rantai pasok

Manajemen rantai pasokan adalah pengelolahan pertambahan barang mentah, barang jadi dan informasi yang berhubungan dengan pemasok, perusahaan, penyalur, dan konsumen akhir. Menurut Hiezer dan Render (2015), manajemen rantai pasokanmenggambarkan koordinasi dari keseluruahan kegiatan rantai pasokan, dimulai dari bahan baku dan diakhiri dengan pelanggan yang puas. Dengan demikian, sebuah rantai pasokan mencakup pemasok; perusahaan manufaktur dan/atau penyedia jasa; dan perusahaan distributor, grosir dan/atau pengecer yang mengantarakan produk dan/atau jasa ke konsumen akhir.

(4)

3) Kinerja Bisnis

Kinerja Bisnis adalah ukuran bagaimana perusahaan mengelola bisnisnya secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber daya yang ada secara maksimal untuk menciptakan produk-produk yang berkualitas sesuai degan tujuan dan target perusahaan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai kepuasan pelanggan.

4) Integrasi Pemasok

Integrasi pemasok adalah sebuah kemitraan strategis denga pemasok yang dapat membantu dan memberukan rekomendasi yang tepat kepada produsen dan tanggapan terhadap perubahan kebutuhan produsen dalam mendukung berbagai proses operasional perusahaan. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang kompetitif serta dengan proses yang cepat dan waktu yang tepat, tidak hanya memerlukan pembenahan dan perbaikan di dalam internal perusahaan, tetapi membutuhkan peran serta semua pihak yang terkai termasuk pemasok.

Tabel 3.1

Skema Variable dan pengukuran

Variable Indikator

Dukungan Manajemen puncak

1. Manajemen puncak mendukung manajeme rantai pasok pada bagian pembelian dan penyediaan Bahan Baku.

2. Manajemen puncak memperitmbangkan manajemen rantai pasok untuk menjadi bagian penting bagi strategi perusahaan.

3. Keterlibatan manajemen rantai pasok sangat penting dalam pengambilan keputusan

(5)

manajemen puncak.

4. Manajemen Puncak bertanggung jawab terhadap aktivitas manajemen rantai pasok. 5. Manajemen puncak memberikan kesempatan

pada manajemen rantai pasok untuk memegang peran strategis di perusahaan. 6. Permintaan untuk peningkatan sumber daya

sebagian dipenuhi oleh manajemen puncak

Manajemen Rantai Pasok 1. Perusahaan melibatkan pemasok utama dalam

tahap desain dan pengembangan produk.

2. Pemasok utama memilik pengaruh besar terhadap desain produk baru perusahaan.

3. Keterlibatan pemasok sangat di perlukan dalam desain dan pengembangan produk.

4. Perusahaan meningkatkan hubungan harmonis

dengan pelanggan dan pemasok

Integerasi Rantai pasok 1. Perusahaan mengharapkan hubungan jangka panjang dengan pemasok.

2. Perusahaan bekerjasama dengan pemasok untuk meningkatkan kualitas perusahaan dalam jangka panjang.

3. Pemasok menganggap perusahaan sebagai aliansi jangka panjang dengan pemasok. 4. Perusahaan menganggap pemasok sebagai

tangan kanan dalam mendapatkan bahan baku. 5. Perusahaan melibatkan partisipasi pemasok di

dalam tim proyek perusahaan.

6. Perusahaan berbagi informasi mengenai keuangan, produksi, desain, penelitian dan persaingan dengan pemasok utama.

7. Tersedianya informasi dari pemasok yang dapat membantu perusahaan.

8. Perusahaan sering bertukar informasi dengan pemasok secara formal dan informal pada waktu yang tepat.

9. Perusahaan selalu menjaga informasi pemasok utama tentang peristiwa dan perubahan yang mungkin mempengaruhi pemasok.

Kinerja Bisnis 1. Jika dibandingkan denga pesaing utama, perusahaan kami mendapatkan pengunjung yang lebih banyak.

(6)

2. Jika dibandingakn dengan perusahan pesaing, perusahaan kami memiliki keuntungan yang jauh lebih baik.

3. Jika dibandingkan dengan pesaing utama perusahan, perusahaan kami mengalami pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi. 4. Jika dibandingkan dengan perusahaan

pesaing, perusahaan kami memberikan pertumbuhan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi.

5. Jika dibandingkan dengan perusahaan pesaing, perusahaan kami mengalami pertumbuhan pangsa pasar yang jauh lebih tinggi.

D. Skala Pengukuran

Pada penelitian ini, metode pengukuran menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009).

Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban yaitu : Tabel 3.2 Skala Likert Jawaban Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Ragu-Ragu 3 Tidak Setuju 2

(7)

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitaian ini adalah karyawan produksi/restauran Hotel Aryaduta. Sampel adalah sebagain atau wakil populasi yang diteliti, (Arikunto, 2002).Penetapan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunkan jenis metode convenience sampling.Adapun caranya adalah dengan memberikan kuisoner kepada karyawan.

Dalam metode SEM pada umumnya memerlukan sejumlah sampel yang relative lebih banyak untuk pendekaan multivariate lainnya. Menurut Ferdinand yang dikutip oleh Sanusi (2011) menjelaskan dalam metode

Structural Equation Model (SEM), jumlah yang ideal dan representative adalah 100-200 tergantung pada jumlah parameter (jumlah indikator) yang diestimasikan. Jumlah sampel 5-10 kali indikator.Penelitian ini menggunakan 32 parameter, dikalikan 5 (lima) maka sampel yang dibutuhkan adalah 160 responden yang digunakan sebagai sampel.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Cara Mengumpulkan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode pengumpulan data penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data mengenai teori yang mendukung penelitian. Sementara itu, penelitian lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi yang terjadi di lapangan secara lebih jelas dan membandingkan dengan teori yang telah didapatkan.

(8)

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi dan survei secara langsung pada objek penelitian, yaitu karyawan peroduksi pada Hotel Aryaduta.

4. Istrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan instrumen pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau peryataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2006).

G. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya (Santoso dan Tjiptono, 2008). Data primer dalam penelitian ini merupakan data kuesioner dari karyawan Hotel Aryaduta.

H. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan SEM (Structural Equation Modeling) dengan menggunkan program LISREL versi 8.8. Dimana SEM (Structural Equation Modeling) adalah gabungan dari dua metode statistic terpisah yaitu analisis faktor (factor analysis) yang dikembangkan di ilmu psikologi dan psikometri serta persamaan simultan (simulataneous equation modeling) yang dikembangkan di ekometrika (Ghozali, 2008).

(9)

1. Uji Validitas

Menurut Priyatno (2012) uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur objeknya. Item biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan bentuk kuesioner (dengan tujuan mengungkap sesuatu). Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentag variabel yang dimaksud.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Priyatno (2012) uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kuesioner. Untuk uji reliabilitas digunakan teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliable) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha

sebesar 0,6 atau lebih.

Uji realibilitas dihitung dengan formula Variance Extract dan Contruct Reliability dengan rumus sebagai berikut :

Construc tReliability= (∑ )

((∑ ) (∑ ) )

Variance Extract = ∑

(10)

Dimana :

Σ = jumlah keseluruhan

diperoleh dari standardized loading factor untuk tiap-tiap indikator.

Measurement error = pengukuran eror dari tiap-tiap indikator. Batas untuk menilai sebuah tingkat realibilitas yang dapat diterima.

3. Metode Statistik

Metode statistik yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Model Persamaan Struktural (Structural Equation Modelling – SEM).

Menurut Kusnendi (2008), SEM adalah metode analisis data multivariate yang bertujuan menguji model pengukuran dan model struktural variabel laten. Dari batasan tersebut dapat diidentifikasi tiga karkteristik utama SEM sebagai berikut :

SEM merupakan kombinasi teknik analisis data multivarian interpedensi dan dependensi, yaitu analisis faktor konfirmatori dan analisis jalur.

Variabel yang dianalisis adalah variabel laten (konstruk), yaitu variabel yang tidak dapat diobservasi langsung (unobservable) tetapi diukur melalui indikator-indikator terukur atau variabel manifest.

SEM bertujuan bukan untuk menghasilkan model melainkan menguji atau mengkonfirmasikan model berbasis teori, yaitu model pengukuran dan model struktural.

(11)

Dengan demikian paling tidak ada dua masalah penelitian yang hendak dijawab melalui SEM sebagai berikut :

Masalah penelitian deskriptif, berkenaan dengan deskripsi atau mengkonfirmasikan secara empiris kesesuaian model konstruk atau

“theorotical or hypothetical construct” dilihat menurut indikator-indikator yang dikonsepsikan sebagai manifest dari konstruk tersebut. Masalah pertama ini disebut model pengukuran, atau disebut juga sebagai model analisis faktor konfirmatory.

Masalah penelitian eksplanasi, menjelaskan hubungan kausal antar variabel laten. Masalah kedua ini disebut model struktural. Yang dianalisis SEM adalah hubungan kausal antara variabel laten (unobserved variable) dan bukan antara variabel manifes atau antar variabel indikator (observed variable).

4. Tahap-tahap dalam SEM

Menurut Ghozali (2014), mendeskripsikan tahap-tahap dalam SEM sebagai berikut :

a. Konseptualisasi model

Tahap ini berhubungan dengan pengembangan hipotesis (berdaasarkan teori) sebagai dasar dalam menghubungkan variabel laten dengan variabel laten lainnya, dan juga dengan indikator-indikatornya. Dengan kata lain, model yang dibentuk adalah persepsi mengenai bagaimana variabel laten dihubungkan berdasarkan teori dan bukti yang kita peroleh dari

(12)

disiplin ilmu. Konseptualisasi model ini juga harus merefleksikan pengukuran variabel laten melalui berbagai indikator yang dapat diukur.

b. Penyusunan diagram alur (path diagram)

Penyusunan diagram alur akan memudahkan dalam memvisualisasi hipotesis yang telah diajukan dalam konseptualisasi model. Meskipun LISREL dapat dijalankan dengan menggunakan persamaan dan tidak menggunakan diagram alur, namun sangat dianjurkan hal ini untuk dilakukan. Visualisasi model akan mengurangi tingkat kesalahan kita dalam pembangunan suatu model pada LISREL.

c. Spesifikasi model

Spesifikasi model menggambarkan sifat dan jumlah parameter yang diestimasi; analisis data tidak dapat dilakukan sampai tahap ini selesai. Program LISREL memiliki dua bahasa yang digunakan, yaitu bahasa pemrograman LISREL dan SIMPLIS. Pada bahasa pemrograman LISREL, kita harus sangat berhati-hati dalam memastikan bahwa model yang kita susun telah dipresentasikan dalam model matematis. Sedangkan bahasa printis SIMPLIS (terdapat pada program Lisrel versi 8.0 dan lebih), tidak menggunakan model matematis yang kompleks dan memungkinkan kita untuk menulis nama variabel dan menentukan hubungannya dengan menggunakan tulisan serta simbol matematika dasar, seperti sama dengan (=) Dan tanda panah (→).

(13)

Informasi yang diperoleh dari data uji untuk menentukan apakah cukup untuk mengestimasi parameter dalam model. Disini, kita harus dapat memperoleh nilai yang unik untuk seluruh parameter dari data yang telah kita peroleh. Jika hal ini tidak dapat dilakukan, maka modifikasi model mungkin harus dilakukan untuk dapat diidentifikasi sebelum melakukan estimasi parameter

e. Estimasi parameter

Pada tahap ini estimasi prameter untuk suatu model diperoleh dari data karena program LISREL maupun AMOS berusaha untuk menghasilkan matriks kovarians berdasarkan model yang sesuai dengan kovarians matriks sesungguhnya. Uji signifikansi dilakukan dengan menentukan apakah parameter yang dihasilkan secara signifikan berbeda dari nol.

f. Penilaian model fit

Pada langkah ini kesesuaian model dievaluasi, melalui berbagai kriteria goodness-of-fit (kelayakan model). Untuk itu tindakan pertama yang dilakukan adalah mengevaluasi apakah data yang digunakan dapat memenuhi asumsi-asumsi SEM. Apabila asumsi-asumsi ini dipenuhi, maka model dapat diuji. Dalam analisis SEM tidak ada alat uji statistik tunggal untuk mengukur atau menguji hipotesis mengenai model. Umumnya terhadap berbagai jenis fit index yang digunakan untuk mengukur derajad kesesuaian antara model yang dihopetesiskan dengan data yang disajikan. Kriteria untuk menerima suatu modelsebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.3

(14)

Tabel 3.3 Goodness of fit indexs No Goodness of fit

indexs

Keterangan Cut of value

1 - Chi Square Menguji apakah kovarians populasi yang di estimasi sama dengan kovarians sampel (apakah model sesuai dengan data)

Diharapkan kecil, lebih kecil pada tabel 2 Probability Uji signifikansi terhadap perbedaan

matriks kivarian data dengan matriks kovarians yang diestimasi

≥ 0,05 3 RMSEA (The

Root Mean

Square Error of Approximation)

Mengkompensasi kelemahan Chi-Square pada sampel yang besar

≤ 0,08

4 CMIN/DF (The Minimum Dis crepansi Function

Kesesuaian antara data dengan

model ≤ 2,00

5 TLI (Truckler

Lewis Indexs)

Perbandingan antara model yang di

uji baseline model ≥ 0,95

6 GFI (Good of fit Indexs)

Menghitung proporsi tertimbang varians dalam matriks sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians populasi yang di estimasi

≥ 0,90

7 AGFI (Adjusted Goodness of Fit Indexs)

Merupakan GFI yang disesuaikan terhadap degree of freedom.

Analog dengan dan regresi berganda

≥ 0,90

8 CFI

(Comparation fit Indexs)

Uji kelayakan model yang tidak sensitive terhadap besarnya sampel dan kerumitan model

≥ 0,95 Sumber : Hair (1998) dalam Ghozali (2008)

g. Modifikasi model

Pengujian model penelitian untuk menentukan apakah modifikasi model diperlukan karena tidak fitnya hasil yang diperoleh pada tahap keenam. Namun harus diperhatikan bahwa segala modifikasi (walaupun sangat sedikit),

(15)

harus berdasarkan teori yang mendukung. Dengan kata lain, modifikasi model seharusnya tidak dilakukan hanya semata-mata untuk mencapai model yang fit.

h. Validasi silang model

Pengujian atas fit tidaknya model terhadap suatu data baru. Validasi silang ini penting apabila terdapat modifikasi subtansial yang dilakukan terhadap model asli yang dilakukan pada langkah keenam.

5. Pengujian Hipotesis

Dalam LISREL tidak terdapat nilai signifikansi yang langsung dapat memberi tahu apakah hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya adalah signifikan. Pada setiap estimasi dalam lisrel, terdapat informasi yang sangat berguna yaitu koefisien regresi, standar eror, dan nilai t. Standar eror digunakan untuk mengukur ketepatan dari setiap estimasi parameter. Dibawah standar eror adalah nilai t yang diperoleh melalui perbandingan antara nilai dengan standar error.

Nilai t =

Untuk mengetahui signifikan tidaknya hubungan antar variabel, maka nilai t harus lebih besar dari t – tabel harus pada level tertentu yang tergantung dari ukuran sampel dan level signifikansi, tetapi umumnya level signifikansi adalah 1%, 5%, dan 10%. Pada jumlah sampel besar (lebih dari 150), jika nilai t yang dihasilkan oleh LISREL lebih besar daripada nilai t tabel pada level 5%, yaitu ± 1,960 maka hubungan antara variabel adalah signifikan.

Gambar

Tabel 3.2   Skala Likert  Jawaban  Skor  Sangat Setuju  5  Setuju  4  Ragu-Ragu  3  Tidak Setuju  2
Tabel 3.3  Goodness of fit indexs  No  Goodness of fit

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara, dengan ketua GAMAIS ITB yang biasa di panggil kang Reka bahwasanya mahasiswa muslim ITB yang mengikuti

Pokok bahasan yang akan disajikan mencakup jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan sampling, kriteria sampel, instrumen penelitian,

Pendugaan protein tubuh dapat dilakukan melalui konsentrasi kreatinin, karena pada individu yang sama terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi bobot badan dan kandungan

Oleh karena itu, Artha Wiweka hadir untuk menjadi solusi dalam penyaluran edukasi mengenai literasi keuangan dan pengelolaan keuangan yang baik di masyarakat

Dalam pada itu ketika Ki Go-thian harus menghindarkan diri lagi dari suatu serangan si orang aneh yang dipandangnya paling tangguh diantaranya tiga lawan itu, diluar dugaan

Berdasarkan hasil analisis, telah dibuktikan bahwa novel Статский Советник /Statskij Sovetnik/ Penasihat Negara karya Boris Akunin termasuk ke dalam jenis

Sebagaimana kita tau pasar adalah sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang

Cerita ini mengemukakan tema keberanian luar biasa seorang raja yang bernama Indera Nata dalam usaha mencari gajah bergadingkan emas dan menyelamatkan tujuh orang