• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - EFI ROSIANA BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - EFI ROSIANA BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan dunia usaha, bank syariah sekarang menjadi lembaga keuangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas di Indonesia. Hal itu di tandai dengan banyaknya jumlah bank syariah yang beroperasi di Indonesia. Menurut data Bank Indonesia tahun 2014, kini sudah ada 11 Bank Umum Syariah (BUS), 23 bank syariah dalam bentuk Unit Usaha Syariah (UUS) dan 163 BPRS, dengan jaringan kantor yang selalu meningkat dari 2.663 kantor di tahun 2012 menjadi 2.993 di tahun 2014.

(2)

Bank syariah dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari prinsip syariah sehingga tidak akan mungkin membiayai usaha-usaha yang didalamnya terkandung hal-hal yang dapat menimbulkan kemudharatan bagi masyarakat luas yang bertentangan dengan prinsip syariah. Untuk itu dalam struktur organisasi lembaga keuangan syariah harus terdapat Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas mengawasi produk dan operasional lembaga tersebut. Dalam operasionalnya, lembaga keuangan syariah berada dalam koridor-koridor prinsip ; (1) Keadilan, yakni berbagi keuntungan atas dasar penjualan riil sesuai kontribusi dan resiko masing-masing pihak, (2) Kemitraan, yang berarti posisi nasabah investor (penyimpan dana) dan pengguna dana, serta lembaga keuangan itu sendiri, sejajar sebagai mitra usaha yang saling bersinergi untuk memperoleh keuntungan, (3) Transparansi, lembaga keuangan syariah akan memberikan laporan keuangan secara terbuka dan berkesinambungan agar nasabah, investor dapat mengetahui kondisi dananya, (4)Universal, yang artinya tidak membedakan suku, agama, ras dan golongan dalam masyarakat sesuai prinsip islam sebagai rahmatan lil alamin (Ali, 2007).

(3)

non muslim juga sudah mulai tertarik dan menjadi nasabah bank syariah melihat sistem perbankan syariah dan sistem perbankan konvensional yang bebas bersaing dalam dunia perbankan. Persaingan tersebut dilakukan untuk memperebutkan jutaan nasabah dengan berbagai strategi pemasaran yang dilakukan perbankan untuk menarik calon nasabahnya.

Strategi bauran pemasaran menurut Mc.Carthy meliputi Product, Price, Promotion dan Place. Pada pemasaran jasa, produk menurut Tjiptono (2004)

merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk bank syariah berbeda dengan produk bank konvensional karena pada bank syariah produknya tidak mengandung bunga (riba). Masyarakat muslim memilih bank syariah karena bunga pada bank konvensional termasuk riba yang hukumnya haram. Namun bagi masyarakat non muslim, mereka lebih tertarik dengan keuntungan yang didapat dari produk (jasa) yang diperoleh. Mekanisme produk bank syariah yang menggunakan sistem bagi hasil terbukti lebih menguntungkan dan tangguh dalam menghadapi goncangan krisis moneter.

Krisis moneter yang melanda Indonesia tahun 1997 telah membuat sejumlah bank konvensional goncang dan akhirnya dilikudasi karena mengalami negative spread yang akhirnya tidak mampu menunaikan kewajibannya kepada

(4)

untuk membayar bunga simpanan kepada para nasabahnya. Bank syariah hanya membayar bagi hasil kepada nasabahnya sesuai dengan margin keuntungan yang diperoleh bank. Hal inilah yang menjadi pemicu suburnya perbankan syariah di Negara-negara yang berpenduduk muslimnya minoritas. Sebagai contoh, 60 persen nasabah Bank Islam di Singapura adalah non muslim. Kalangan perbankan Eropa pun sudah melirik potensi perbankan syariah. BNP Pariabas SA, bank terbesar di Perancis telah membuka layanan syariah yang diikuti oleh UBS group, sebuah kelompok perbankan terbesar di Eropa yang berbasis Swiss telah mendirikan anak perusahaan yang diberi nama Noriba Bank yang juga beroperasi penuh dengan sistem syariah. Ini semua membuktikan bahwa konsep ekonomi Islam diminati oleh semua kalangan lintas keyakinan.

(5)

Sektor perbankan yang merupakan usaha di bidang jasa keuangan tentunya tidak terlepas dari hubungannya dalam melayani nasabah. Kualitas pelayanan dapat dilihat dari wujud fisik yang diberikan. Wujud fisik ini berupa fasilitas pelayanan seperti ruang, antrian tertib dan fasilitas e-banking yang mendukung kemudahan nasabah dalam melakukan transaksi akan membuat nasabah merasa nyaman. Hal ini perlu diperhatikan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik dari pesaingnya sehingga menarik calon nasabah baik muslim maupun non muslim untuk menggunakan jasa perbankan yang ditawarkan.

Salah satu bank syariah yang beroperasi di Purwokerto adalah Bank Muamalat yang berada di Jalan Jendral Sudirman blok A5 Purwokerto. Setelah melakukan pra-riset dengan wawancara langsung kepada pihak Bank Muamalat, diketahui bahwa bank ini memiliki nasabah non muslim. Oleh karena itu, peneliti tertarik mengambil judul ―Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Non Muslim Menjadi Nasabah Bank Muamalat Di Purwokerto‖.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah produk bank syariah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan non muslim menjadi nasabah Bank Muamalat di Purwokerto?

(6)

3. Apakah fasilitas pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan non muslim menjadi nasabah Bank Muamalat di Purwokerto? 4. Apakah produk bank syariah, promosi dan fasilitas pelayanan secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan non muslim untuk menjadi nasabah Bank Muamalat di Purwokerto?

1.3Pembatasan Masalah

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keputusan non muslim untuk menjadi nasabah Bank Muamalat, tetapi dalam penelitian ini hanya dibatasi pada faktor produk bank syariah, promosi dan fasilitas pelayanan yang mempengaruhi keputusan non muslim untuk menjadi nasabah Bank Muamalat.

1.4Tujuan Penelitian

1. Menganalisis secara parsial pengaruh produk bank syariah terhadap keputusan non muslim untuk menjadi nasabah Bank Muamalat di Purwokerto.

2. Menganalisis secara parsial pengaruh promosi terhadap keputusan non muslim untuk menjadi nasabah Bank Muamalat di Purwokerto.

3. Menganalisis secara parsial pengaruh fasilitas pelayanan terhadap keputusan non muslim untuk menjadi nasabah Bank Muamalat di Purwokerto.

(7)

1.5Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti,

a. Sebagai syarat gelar Sarjana Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

b. Diharapkan dapat menambah wawasan dan mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi non-muslim menjadi nasabah di bank syari’ah.

2. Bagi peneliti lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitiannya

Referensi

Dokumen terkait

Kerusakan yang terjadi pada bahan perpustakaan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu menurut Martoatmodjo (2009, hlm. 2.3) : a) Faktor Biologi, Kerusakan

Secara parsial, variabel kualitas layanan yang terdiri dari: dimensi variabel bukti fisik (tangibles) dan empati (emphaty) berpengaruh secara signifikan dan

Berbagai dikotomi antara ilmu – ilmu agama Islam dan ilmu – ilmu umum pada kenyataannya tidak mampu diselesaikan dengan pendekatan modernisasi sebagimana dilakukan Abduh dan

Sekolah harus melakukan evaluasi secara berkala dengan menggunakan suatu instrumen khusus yang dapat menilai tingkat kerentanan dan kapasitas murid sekolah untuk

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

BILLY TANG ENTERPRISE PT 15944, BATU 7, JALAN BESAR KEPONG 52100 KUALA LUMPUR WILAYAH PERSEKUTUAN CENTRAL EZ JET STATION LOT PT 6559, SECTOR C7/R13, BANDAR BARU WANGSA MAJU 51750

Penelitian ini difokuskan pada karakteristik berupa lirik, laras/ tangganada, lagu serta dongkari/ ornamentasi yang digunakan dalam pupuh Kinanti Kawali dengan pendekatan