• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komunikasi

Jika kita membahas tentang komunikasi, seperti kita ketahui bahwa komunikasi bersifat omnipresent atau dapat hadir dimana saja dan bersifat multi disipliner, sehingga komunikasi dikenal dengan adanya kenyataan bahwa tidak mungkin manusia untuk tidak berkomuniksi, bahkan diamnya seseorang adalah mengkomunikasikan sesuatu apakah ia bingung, sedang mengantuk ataukah sedang berfikir dan tidak ingin di ganggu oleh orang lain.

Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa atau tiada kehidupan sama sekali apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan berinteraksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi yang dilakukan manusia ini (baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi), dalam ilmu komunikasi disebut sebagai tindakan komunikasi2

Bermacam-macam definisi komunikasi yang dikemukakan orang untuk memberikan batasan tentang komunikasi. Istilah komunikasi atau dalam bahasa

2 Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka, 2005. Hal.1.3

(2)

Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.3

Hafied dalam bukunya menyatakan ; Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi.4

Brent D. Ruben (1988) dalam Arni Muhammad memberikan definisi mengenai komunikasi manusia yang lebih komprehensif sebagai berikut : Komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.5

Arni Muhammad dalam bukunya komunikasi organisasi juga menyusun definisi sendiri tentang komunikasi seperti berikut : Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku.6

Si pengirim pesan dapat berupa seorang individu, kelompok atau organisasi. Begitu juga halnya dengan si penerima pesan dapat berupa seorang

3

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek , Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2006, hal.9 4 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi,Jakarta ; PT.Raja Grafindo Persada, 2002

hal. 1 5

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, Jakarta, PT, Bumi Aksara, 2005, Hal. 3 6 Ibid, hal.4-5

(3)

anggota organisasi, seorang kepala bagian, pimpinan, kelompok orang dalam organisasi, atau organisasi sercara keseluruhan.

Istilah proses maksudnya bahwa komunikasi berlangsung melalui tahap-tahap tertentu secara terus-menerus, berubah-ubah, dan tidak ada henti-hentinya. Proses komunikasi merupakan proses yang timbal-balik karena antara si pengirim dan si penerima saling mempengaruhi satu sama lain.

Perubahan tingkah laku maksudnya dalam pengertian yang luas yaitu perubahan yang terjadi di dalam diri individu mungkin dalam aspek kognitif, afektif atau psikomotor.7

Jadi, jika dua orang atau lebih terlibat dalam suatu komunikasi, misalnya dalam suatu bentuk percakapan, maka hanya selama ada kesamaan makna diantara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut suatu komunikasi dapat terjadi atau berlangsung. Kesamaan bahasa belum tentu menimbulkan kesamaan makna, bahkan kesamaan bahasa dapat memiliki arti atau makna yang berbeda, seperti contoh kata „atos‟ dalam bahasa sunda dapat berarti „sudah‟ tetapi dalam bahasa jawa kata tersebut memiliki makna „keras‟. Oleh karena itu komunikasi haruslah memiliki kesamaan makna, agar komunikasi yang terjadi dapat terjalin dengan baik.

Theodore M. Newcomb menyatakan “ Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”8

(4)

Carl I. Hovland menjelaskan ; Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (comunicate)9

2.1.1. Prinsip - Prinsip Komunikasi

prinsip-prinsip komunikasi sebagai berikut ; 1. Komunikasi adalah sebagi proses simbolik. 2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi. 3. Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan.

4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan. 5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu

6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi 7. Komunikasi bersifat sistemik.

8. Semakin mirip latar belakang sosial-budaya, semakin efektiflah komunikasi. 9. Komunikasi bersifat nonsekuensial.

10.Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional. 11.Komunikasi bersifat Irreversible.

Karena begitu pentingnya manusia berkomunikasi untuk menyampaikan apa yang ada di benak/pikiran masing-masing individu, untuk dapat menyamakan makna, proses pembelajaran, bahkan bagi kesehatan jiwa manusia tersebut. Bahkan para pakar mulai melirik komunikasi sebagai suatu sub spesialis dari suatu bidang tertentu, seperti komunikasi untuk kesehatan, komunikasi untuk kriminal dan lain-lain.

8

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung, PT.Remaja Rosdakarya, 2007 hal.68

(5)

2.1.2. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang. 10

Komunikasi antar pribadi dapat juga diartikan suatu proses pertukaran makna (kesamaan pemahaman) secara timbal balik antara satu individu dengan individu yang lain. Dan proses yang terjadi dapat berlangsung secara terus menerus. Komunikasi antar pribadi tidak serta merta terjalin begitu saja ketika kita pertama kali berjumpa dengan seseorang, komunikasi antar pribadi terjadi setelah melalui tahapan-tahapan sehingga seseorang dapat merasa nyaman berbicara atau bercerita masalah hal yang pribadi dengan orang lain

Hubungan paling intim yang kita miliki dengan orang-orang lain dalam tingkat pribadi, antar teman, sesama sebaya, biasanya disebut sebagai hubungan antarpersona.11

Komunikasi antar pribadi sangatlah penting bagi setiap individu manusia, karena ; komunikasi antar pribadi dapat membantu perkembangan intelektual dan sosial kita, hubungan kita dengan orang lain semenjak kita kecil hingga saat ini menetukan perkembangan intelektual dan sosial kita melalui kualitas komunikasi kita dengan orang lain tersebut.

10

Wiryanto, Pengantar Ilmu komunikasi, Jakarta, Grasindo 2004. Hal. 32 11 I

(6)

Komunikasi antar pribadi juga menentukan identitas atau jati-diri kita melalui komunikasi dengan orang lain, dengan berkomunikasi dengan orang lain kita dapat menemukan dan mengetahui diri kita seperti apa.

Dalam rangka memahami realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita, kita perlu membandingkannya dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain tentang realitas yang sama atau pembandingan sosial (social comparison). Kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan kita dengan orang lain, lebih-lebih orang-orang yang merupakan tokoh-tokoh signifikan (significant figure). Agar merasa bahagia, kita membutuhkan konfirmasi dari orang lain, yakni pengakuan berupa tanggapan dari orang lain yang menunjukkan bahwa diri kita normal, sehat dan berharga. Semuanya itu hanya kita peroleh lewat komunikasi antar pribadi.12

Komunikasi antar pribadi adalah berusaha meningkatkan hubungan insani (human relations) menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain.13

Jalaludin Rakhmat menjelaskan tentang efektifitas komunikasi dalam psikologi komunikasi bahwa komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila

12

A. Supratiknya, Komunikasi Antar Pribadi Tinjauan Psikologis, Yogyakarta, Kanisius, 1999, .hal.9-10 13

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi,Jakarta ; PT.Raja Grafindo Persada, 2002 hal. 1.hal.62

(7)

anda berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan anda gembira, dan terbuka. Berkumpul dengan orang-orang yang anda benci akan membuat anda tegang, resah dan tidak enak. Anda akan menutup diri dan menghindari komunikasi. Anda ingin segera mengakhiri komunikasi anda. Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik.14

Dari penjelasan diatas dapat dijelaskan bahwa jika kita telah mempercayai seseorang tentu ia akan merasa nyaman untuk berbicara tentang berbagai macam hal. Bahwa faktor kepercayaan berperan penting. Tidak hanya itu bahwa ada faktor-faktor lain yang juga membuat kedekatan seseorang dapat terjalin dengan lebih cepat,seperti stereotype, pengalaman, kedekatan emosional.

2.2. Komunikasi Organisasi

2.2.1. Organisasi

Mendengar kata organisasi rasanya kita sudah familiar semenjak kita duduk di bangku sekolah menengah, kita mulai akrab dengan kata organisasi yang dikenal dengan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), kita mulai belajar berorganisasi dalam ruang lingkup yang kecil dimana ada ketua, wakil, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi pembantunya untuk membantu menjalankan roda kegiatan di dalam sekolah.

Rochajat15 menjelaskan istilah organisasi bias berarti suatu lembaga (institution) kelompok, perusahaan,atau badan pemerintah yang memiliki

14

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2005 hal.118 15 Rochajat Harun, Komunikasi Organisaasi, Bandung. Mandar Maju 2008, hal. 35

(8)

pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan diantara anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien. Semakin terpadu dan terarahnya pekerjaan maka akan semakin efektiflah organisasi tersebut.

Ada beberapa pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan organisasi seperti dikemukakan oleh Schein (1982) dalam Arni Muhammad16 mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. Schein juga mengatakan bahwa organisasi juga mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung kepada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut. Sifat tergantung antara satu bagian dengan bagian lain menandakan bahwa organisasi yang di maksudkan Schein ini adalah merupakan suatu sistem.

Seperti dijelaskan bahwa suatu organisasi memiliki struktur yang menjadi satu kesatuan antara satu bagian dengan bagian lainnya karena ini merupakan suatu sistem, dimana bila satu bagian mengalami masalah maka akan menggangu bagian lainnya, dan komunikasi orang-orang didalamnya lah yang membangun koordinasi aktivitas didalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Selanjutnya Kochler (1976) dalam Arni Muhammad mengatakan bahwa organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Lain lagi dengan pendapat

(9)

Wright (1977) dalam Arni Muhammad; dia mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.17

Suatu sistem didalam organisasi merupakan suatu satu kesatuan dan koordinasi antara orang-orang yang berada didalamnya sangat diperlukan demi tujuan organisasi dan organisasi akan sulit berjalan dengan baik tanpa adanya suatu koordinasi yang baik, karena dengan koordinasi jugalah yang akan membuat setiap bagian bekerja menurut tugasnya masing-masing dan tidak menggangu bagian lain.

Kegiatan utama dari organisasi itu adalah melakukan atau mengurus aktivitasnya masing-masing sesuai dengan jenis organisasinya. Organisasi merupakan suatu struktur hubungan manusia. Stuktur ini didesain oleh manusia dan karena itu tidak sempurna18.

2.2.2. Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka, memberikan kebebasan dalam mengambil resiko, memotivasi mereka, dan memberi tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mereka, menyediakan informasi yang cukup dan terbuka tentang organisasi, mendengarkan dengan penuh perhatian, memperoleh informasi yang dapat

17

Ibid, hal.24 18 Ibid, hal.24-25

(10)

dipercaya dan terus terang dari organisasi, secara aktif memberi informasi kepada anggota sehingga mereka tahu bahwa mereka berperan dan terlibat dalam penyusunan keputusan dalam organisasi dan menaruh perhatian terhadap pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan.

Para anggota menentukan keberadaan pengaruh komunikasi, jadi melalui interaksi para anggota memeriksa dan mengevaluasi keberadaan kepercayaan, dukungan, keterbukaan, penyuluhan, perhatian dan keterusterangan. Dengan demikian pengaruh komunikasi dapat berubah tergantung dari cara-cara pengaruh komunikasi itu ditentukan melalui interaksi diantara para anggota.

Wayne Pace dalam bukunya mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai pertunjukan dan penafsiran peran diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komuniksi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang diciptakan.19

Ketika terdapat suatu komunikasi di dalam organisasi maka yang menjadi salah satu tantangan besar dalam komunikasi organisasi adalah bagai mana menyampaikan informasi keseluruh bagian organisasi dan bagaimana menerima informasi dari seluru bagian organisasi. Proses ini berhubungan dengan aliran informasi. Proses aliran informasi merupakan proses yang rumit. Apa yang dikemukakan dalam struktur dapat saja bukan yang sebenarnya terjadi. Efisiensi

19

R. Wayne Pace Don F. Faules, Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2005 hal.31-33

(11)

dapat bergantung pada aliran informasi, tetapi ini bukan pertimbangan satu-satunya. Organisasi mengandalkan inovasi dan nharus mampu menghasilkan informasi dari para anggotanya. Aliran informasi dapat membantu menetukan ikim dan moral organisasi, yang pada gilirannya berpengaruh pada aliran informasi.

Aliran informasi dalam suatu organisasi, sebenarnya adalah suatu proses dinamik, dalam proses nilah pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan diciptakan, ditampilkan dan diinterpretasikan. Proses ini berlangsung terus dan berubah secara konstan, artinya ; komunikasi organisasi bukanlah sesuatu yang terjadi kemudian berhenti. Komunikasi terjadi sepanjang waktu.20

Aliran informasi dalam suatu organisasi dapat terjadi dengan cara : serentak, berurutan, atau kombinasi dari kedua cara ini. Dengan berkembangnya teknologi yang ada sekarang semakin memungkinkan untuk menyampaikan pesan secara serentak atau bersamaan misalnya jika di dalam sebuah perusahaan atau organisasi memiliki jaringan intranet maka hanya dengan sekali pengiriman surat elektronik atau e-mail maka akan di terima oleh seluruh anggota-anggotanya, yang tetap berada di tempat kerja masing-masing. Penyebaran pesan secara serentak mungkin suatu cara yang lebih umum dan lebih efisien daripada cara lainnya untuk melancarkan aliran informasi dalam suatu organisasi.

Sementara peyampaian pesan secara berurutan adalah bentuk komunikasi yang paling umum atau lazim terjadi di dalam organisasi karena biasanya

(12)

mengikuti hierakhi atau susunan struktur. Bila pesan disampaikan dengan cara yang berurutan maka pesan akan sampai dalam waktu yang berbeda pula, bisa terjadi berbagai kendala seperti masalah dalam koordinasi, kemungkinan ketelambatan pesan itu sampai, semakin banyak orang yang peru diberi informasi maka akan semakin lama waktu yang diperlukan untuk pesan tersebut sampai.

Dalam komunikasi organisasi kita berbicara tentang informasi yang berpindah secara formal dari seseorang yang otoritasnya lebih tinggi kepada orang lain yang otoritasnya lebih rendah, Pace menyatakan :21

A. Komunikasi kebawah (downward)

Dalam suatu organisasi berarti bahwa informasi yang bergerak dari suatu jabatan yang otoritasnya lebih tinggi kepada orang yang otoritasnya lebih rendah.

B. Komunikasi ke atas (upward)

Dalam suatu organisasi berarti bahwa informasi yang bergerak atau mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (penyelia).

C. Komunikasi Horisontal (horizontal)

Komunikasi horisontal terdiri dari penyampaian informasi diantara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi individu- individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai atasan yang sama.

(13)

D. Komunikasi Lintas Saluran

Dalam kebanyakan organisasi, muncul keinginan pegawai untuk berbagai informasi melewati batas-batas fungsional dengan individu yang tidak menduduki posisi atasan maupun bawahan mereka. Misalnya seperti bagian teknik, akunting, personalia, mereka melintasi jalur fungsional dan berkomunikasi dengan orang-orang yang mengawasi tetapi bukan atasan atau bawahan mereka.

Rochajat22 menambahkan bahwa Organisasi yang efektif memerlukan komunikasi keatas yang sama banyaknya dengan kebutuhannya akan komuniksi ke bawah.

2.2.3. Tujuan Komunikasi Organisasi

Komunikasi dalam organisasi dapat berjalan efektif bila setiap individu dalam organisasi dapat memahami tujuan dari komunikasi organisasi itu sendiri .

Tujuan komunikasi organisasi menurut Joseoh A. Devito dirumuskan menjadi 4 hal yaitu23 :

1. Untuk Penemuan Diri (Personal Discovery)

Bila kita berkomunikasi dengan orang lain, maka kita belajar mengenai diri sendiri juga tentang orang lain. Penemuan diri juga dapat melalui proses perbandingan sosial, sebagian besar cara kita mengevaluasi diri sendiri adalah dengan cara membandingkan diri kita dengan orang lain. Berkomunikasi juga bisa

22

Harun Rochajat, Komunikasi Organisaasi, Bandung. Mandar Maju 2008 hal. 47.

23

(14)

memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar yang tidak sepenuhnya terjangkau oleh kita sebelumnya

2. Untuk Berhubungan

Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain, membina dan memelihara hubungan dengan orang lain. Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan sosial.

3. Untuk Meyakinkan

Dalam perjuampaan antar pribadi sehari-hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain, yang menghabiskan banyak waktu untuk melakukan peruasi antar pribadi, baik sebagai sumber atau sebagai penerima. Hanya sedikit dari komunikasi antar pribadi kita yang tidak berupaya mengubah sikap atau perilaku.

4. Untuk Bermain

Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. Kita banyak mendengarkan pelawak, pembicaraan. Musik dan film sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi dirancang untuk mengibur orang lain.

(15)

2.2.4. Komunikasi Informal

Kita mungkin telah mengetahui bahwa jika didalam suatu organisasi yang memiliki komunikasi ke bawahnya tidak efektif, maka akan membuat informasi di dalam organisasi menjadi vakum atau tidak berkembang, dan hal ini dapat diisi dengan rumor-rumor(desas-desus) atau biasa juga dikenal dengan sebutan grapevine Tubbs menyatakan bahwa saluran komunikasi informal digunakan dalam organisasi, saluran-saluran seperti itu biasanya disebut dengan “rumor mills” dan “grapevine” informal channels of communication used in organizations. Such channels are often labeled “rumor mills” and the “grapevine”.24

Eric Foster seorang psikologi di Temple University menyatakan bahwa “ rumor untuk melumasi roda-roda sosial, dan rumor diperlukan untuk tetap merasa nyaman, membuktikan kepercayaan, dan mengetahui segala macam yang terjadi sehari-hari “Gossip greases the social wheels. We need to gossip to establish the trust, to feel comfortable, to find out all kinds of things that allow us to operate effectively on an everyday basis.”25

Bila pegawai berkomunikasi satu sama lainnya tanpa mengindahkan posisinya dalam berorganisasi, faktor-faktor yang mengarahkan aliran informasi lebih bersifat pribadi. Arah aliran informasi kurang stabil, informasi bias mengair ke atas, ke bawah, horizontal, dan melintasi saluran. Karena informasi

24 Tubbs L Stewart, Moss Sylvia Human communication,McGraw-Hill,New York, Americas,2008 hal. 493

(16)

informal/personal ini muncul dari interaksi diantara orang-orang, informasi ini tampaknya mengalir dengan arah yang tidak dapat diduga, dan jaringanya digologkan sebagai sebagai selentingan (grapevine)

Jaringan komunikasi informal lebih dikenal dengan desas-desus (grapevine) atau kabar angin. Informasi yang mengalir dalam jaringan grapevine ini, kelihatannya berubah-ubah dan tersembunyi. Dalam istilah komunikasi grapevine dikatakan sebagai metode untuk menyampaikan rahasia dari orang ke orang yang tidak dapat melalui jaringan komunikasi formal. Komunikasi informal cenderung berisi laporan rahasia mengenai orang dan kejadian-kejadian yang tidak mengalir secara resmi. Informasi yang diperoleh dari desas-desus adalah yang berkenaan dengan apa yang didengar atau apa yang dikatakan orang bukan apa yang diumumkan oleh yang berkuasa.26

2.3. Public Relations (PR)

Public Relations terdiri dari dua buah kata, yaitu public dan relations. Dalam bahasa Indonesia public berarti publik dan relations berarti hubungan-hubungan. Untuk memahami dengan benar kedua kata tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

“Public” Istilah public sukar di Indonesiakan, dan sampai sekarang belum ada terjemahan yang khusus serta baku. Sebagian orang berpendapat bahwa public

26

Yenny Ratna Suminar dkk, Komunikasi Organisasional, Universitas Terbuka, Jakarta, 2004 hal.8.19

(17)

sama dengan masyarakat, maka Public Relations diartikan sebagai Hubungan Masyarakat.

Sementara itu dalam bahasa Inggris, istilah public dibedakan dengan istilah society (masyarakat).

Maka dalam konteks demikian, kurang tepatlah apabila public relations diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat. Demikian pula untuk istilah public sebaiknya diterjemahkan publik saja karena tidak ada istilah lain dalam bahasa Indonesia yang sama pengertiannya dengan public yaitu sekumpulan orang yang bermakna himpunan atau kumpulan orang-orang dan lembaga/organisasi yang bekepentingan serta berada di sekitar badan/perusahaan di mana organisasi itu berada.

Kata selanjutnya adalah “Relations” Istilah relations pada hakikatnya dimaksudkan dengan kegiatan membentuk suatu pertalian relasi atau menjalin hubungan satu sama lain. Lebih teknis lagi kegiatan yang dimaksud merupakan komunikasi dalam menciptakan hubungan yang harmonis di antara dua pihak, di mana satu dengan yang lainnya sama-sama memperoleh keuntungan sehingga terikat dalam suatu hubungan kefamilian yang akrab. Dengan kata lain mengandung arti kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh lembaga PR untuk menciptakan hubungan antara perusahaan, organisasi, badan atau instansi dengan publiknya.

(18)

PR adalah suatu bentuk komunikasi yang terencana baik itu ke dalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan specifik yang berlandaskan saling pengertian. 27

Pengertian PR menurut IPRA (International Public Relations Assosiation) ; public relations merupakan fungsi manajemenn dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembaga-embaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada hubungan dan diduga aka nada kaitannya, dengan cara menilai opini public mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna mencapai kerja sama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama, yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.28

2.3.1. Peran Public Relations (PR)

Cutlip, Center & Broom29, membagi peranan PR dalam empat peranan:

a. Expert prescriber

b. Problem – solving facilitator

c. Communication facilitator

27 Jefkins Franks, Public Relation, Jakarta, Erlangga 2002. Hal 10 28

Maria Assumpta Rumanti, Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktek, Jakarta, PT. Grasindo 2005

29

Cutlip, Center & Broom, Efective PR,Effective Public Relation, Prentice Hall, Inc., engglewood Cliffs, New Jersey 1994

(19)

d. Communication Technician

2.3.2. Fungsi Pubic Relations (PR)

Fungsi atau dalam bahasa Inggris fungtion, bersumber pada perkataan bahasa latin, fungtio, yang berarti penampilan, pembuatan pelaksanaan, atau kegiatan. Ralph Currier Davis dan Allan C. Filley dalam bukunya, Principles of Management, mengatakan bahwa istilah fungsi menunjukan suatu tahap pekerjaan yang jelas yang dapat dibedakan, bahkan kalau peru dipisahkan, dari tahap pekerjaan lain. Kaitannya dengan PR maka PR dalam suatu instansi dikatakan berfungsi apabila PR tersebut menunjukkan kegiatan yang jelas, yang dapat dibedakan dari kegiatan lainnya.30

Mengenai konsep fungsional humas, Scott M. Cutlip dan Allen Center dalam bukunya, Effective Public Relations, memberikan penjelasan sebagi berikut :31

a. Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari publik-publik suatu organisasi, sehingga kebijaksanaan beserta operasionalisasi organisasi dapat dipelihara keserasiannya dengan ragam kebutuhan dan pandangan publik-publik tersebut.

b. Menasehati manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh publik.

30

Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hal.23 31 Ibid hal.34

(20)

c. Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi.

Menurut F. Rachmadi32 Fungsi utama Public Relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan publiknya, intern mapun ekstern, dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga/organisasi.

Neni33 Menyimpulkan fungsi public relations pada dasarnya dapat ditarik kankesimpulan secara universal bahwa fungsinya yang prinsip adalah menyampaikan kebijaksanaan manajemen pada public dan menyampaikan opini public pada manajemen.

2.4. Jaringan Komunikasi

Arni Muhammmad dalam Komunikasi Organisasi menyatakan bahwa ; Organisasi adalah komposisi sejumlah orang-orang yang menduduki posisi atau peranan tertentu. Diantara orang-orang ini saling terjadi pertukaran pesan. Pertukaran pesan itu melalui jalan tertentu yang dinamakan Jaringan komunikasi. Suatu jaringan komunikasi berbeda dalam besar dan strukturnya misalnya mungkin hanya diantara dua orang, tiga orang atau lebih dan mungkin juga

32

F. Rachmadi

(21)

diantara keseluruhan orang dalam organisasi. Bentuk struktur dari jaringan itupun juga akan berbeda-beda.34

Kelebihan dari Jaringan ; Jaringan juga dapat digunakan untuk memahami aspek konstruksi sosial yang terjadi dalam struktur komunikasi organisasi, secara khusus dalam hal perbandingan apa yang terjadi dan apa yang dilihat. Pada dasarnya, melalui jaringan komunikasi dapat digunakan untuk melihat karakterisitik komunikasi yang tidak selalu dapat dilihat melalui saluran yang ada.

2.4.1. Peran-Peran Dalam Jaringan Komunikasi

Pada dasarnya jaringan komunikasi dalam organisasi adalah pola interaksi yang terjadi dalam organisasi oleh anggota organisasi. Peranan individu dalam sistem komunikasi ditentukan oleh hubungan struktur antara satu individu dengan individu lainnya dalam organisasi. Hubungan ini ditentukan oleh pola hubungan interaksi individu dengan arus informasi dalam jaringan komunikasi. Dimulai dari perannya, dalam aliran informasi pada jaringan komuniksi ada terbentang garis yang menghubungkan lingkaran-lingkaran yang menunjukkan siapa berkomunikasi dengan siapa. Link atau pengait merupakan unit utama dalam jaringan. Pada dasarnya dalam jaringan ada kelompok atau grup yang didefinisikan sebagai anggota yang secara frekuensinya sering saling berhubungan

34

(22)

satu sama lain selain dengan grup lainnya. Menurut wayne pace ada 7 peranan penting dalam jaringan komunikasi yaitu35 :

1. Klik

Sebuah kelompok individu yang paling sedikit separuh dari kontaknya merupakan hubungan dengan anggota lainnya. Kebanyakan anggota klik relatif akrab satu dengan lainnya dalam hirarki formal organisasi dan ini menunjukkan kemiripan sistem komunikasi formal dan informal.

Satu syarat bagi anggota klik adalah bahwa individu-individu harus mampu melakukan kontak satu dengan lainnya bahkan dengan cara tidak langsung. Hal ini terjadi dalam klik, pada saat berkomunikasi mereka cenderung lebih suka melakukan komunikais tatap muka meskipun harus menempuh jarak tertentu.Hal ini tidak berlaku bila kita berkomunikasi dengan orang yang tidak/kurang kita sukai maka kita cenderung menghindari komunikasi tatap muka.

Klik seringkali terdiri dari individu yang memiliki alasan formal yang berhubungan dengan jabatan untuk melakukan kontak sekaligus juga mempunyai alasan informal maupun antarpersonal.

2. Pemimpin Pendapat (Opinion leader)

Orang tanpa jabatan formal dalam semua sistem sosial yang membimbing pendapat dan mempengaruhi orang-orang dalam keputusan mereka. Mereka

35

R. Wayne Pace Don F. Faules, Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2005 hal.179-183

(23)

merupakan orang-orang yang mengikuti permasalahan dan dipercayai orang-orang lainnya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

3. Penjaga gawang (gate keepers)

Adalah individu yang mengontrol arus informasi. Orang yang secara strategis ditempatkan dalam jaringan agar dapat melakukan pengendalian atas pesan apa yang akan disebarkan melalui sistem tersebut. Dalam hal ini gate keepers mempunyai kekuasaan dalam memutuskan apakah suatu informasi penting atau tidak.

4. Kosmopolit (cosmopolites)

Individu yang melakukan kontak dengan dunia luar,dengan individu-individu di luar organisasi. Kosmopolit menghubungkan para anggota dengan orang-orang dan peristiwa-peristiwa di luar batas-batas struktur organisasi. Anggota organisasi yang aktif keluar biasanya lebih menyukai peran ini. Mereka memiliki kontak dan mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang ada di luar organisasi bertindak sebagai saluran bagi gagasan baru yang akan diadopsi organisasi.

5. Jembatan (bridge)

Seorang anggota klik yang memiliki sejumlah kontak yang menonjol dalam kontak antar kelompok,juga menjalin kontak dengan anggota klik lain.Sebuah jembatan berlaku sebagai pengontak langsung antara 2 kelompok pegawai.

(24)

Diperkirakan bahwa penyimpangan pesan akan terjadi/meningkat bila kontak dan hubungan antara klik-klik ditangani oleh jembatan.Sebuah jembatan rentan terhadap semua kondisi yang menyebabkan kehilangan,kerusakan dan penyimpangan informasi.

6. Penghubung (liason)

Orang yang mengaitkan dua klik atau lebih tetapi ia bukan anggota salah satu kelompok yang dihubungkan tersebut. Penghubung mengaitkan satuan-satuan organisasi bersama-sama dan menggambarkan orang-orang yang bertindak sebagai penyaring informasi dalam organisasi. Individu ini juga membantu dalam membagi informasi yang relevan diantara kelompok-kelompok dalam organisasi.

7. Penyendiri (Isolate/loners)

Mereka yang hanya melakukan sedikit atau sama sekali tidak mengadakan kontak dengan anggota kelompok lainnya. Beranggapan bahwa sistem komunikasi tertutup bagi mereka.

Goldhaber (1979) dalam Wayne Pace merumuskan sifat-sifat khusus penyendiri. Penyendiri berbeda dengan anggota kelompok yang lainnya dalam arti Kurang aman dalam konsep diri mereka

 Kurang termotivasi oleh cita-cita

 Kurang bersedia berinteraksi dengan orang lain  Lebih muda dan kurang berpengalaman dalam sistem

(25)

 Lebih jarang menduduki posisi yang kuat dalam organisasi  Lebih cenderung menahan daripada melancarkan aliran informasi  Relatif tidak puas dengan sistem36

Setiap peranan memiliki bagian/peran khusus dalam jaringan komunikasi. Anggota klik adalah jantung sistem dan bertindak sebagai tujuan akhir dari pesan. Penyendiri memberikan sumbangan pada sistem dan menciptakan derajat ketidakpastian pada keefektifan program penyebaran pesan. Jembatan merupakan pemroses informasi (sebagai sentral) yang menyediakan hubungan langsung di antara klik-klik yang berlainan. Penghubung mengintegrasikan dan menjadi penghubung antar klik. Penjaga gawang mengendalikan perpindahan pesan dan kontak dengan tujuan meminimalkan kelebihan beban dan meningkatkan keefektifan. Pemimpin pendapat melancarkan pembentukan dan perubahan sikap dan membantu dalam pengambilan keputusan informal. Kosmopolit menghubungkan organisasi dengan orang-orang dan gagasan dalam lingkungan yang lebih besar.

2.4.2. Model Jaringan Komunikasi Informal

Struktur jaringan komunikasi terbagi kedalam 37:

1. Model Lingkaran (Circle)

36

R. Wayne Pace Don F. Faules, Komunikasi Organisasi Strategi Men9ingkatkan Kinerja Perusahaan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2005 hal.17

37

(26)

Pada strukur jaringan ini, model lingkaran ini tidak memiliki pemimpin. Semua anggota klik memiliki posisi, wewenang dan kekuatan yang sama untuk mempengaruhi kelompok ataupun komunitas. Dan Antara anggota klik hanya berkomunikasi dengan dua anggota klik lainnya.

2. Model Roda (Wheel)

Sistem jaringan komunikasi pada model roda terpusat pada satu orang pemimpin. Dan Pemimpin tersebut memiliki posisi di pusat. Hanya seseorang yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua anggota klik. Pesan komunikasi disampaikan melalui pemimpin dan yang ingin memberikan pesan kepada anggota klik yang lain harus disampaikan kepada pemimpin terlebih dahulu. E C D A B A C D B E

(27)

3. Model huruf “Y”

Model jaringan komunikasi dalam kelompok ini tidak jauh berbeda dengan model rantai (chain), yaitu memiliki dua pemimpin. Terdapat satu orang pemimpin, tetapi satu anggota lain berperan sebagai pemimpin kedua. Satu anggota klik dapat menerima pesan dari dua orang anggota klik yang lainnya.

Dan komunikasi terbatas, hanya dengan satu orang anggota klik lainnya.

4. Model Rantai (Chain)

Model jaringan komunikasi ini terdapat lima tingkatan, anggota klik yang berada di posisi tengah lebih berperan sebagai pemimpin daripada mereka yang berada di posisi lain. Dan Anggota yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja.

A B C D E A B C E D

(28)

5. Model Semua Saluran / Saluran Bebas (All Channel)

Model jaringan komunikasi system ini adalah pengembangan model lingkaran (circle) dimana dari semua level tersebut dapat melakukan interaksi secara timbal balik tanpa menganut siapa yang menjadi tokoh sentralnya. Semua salauran komunikasi antar tingkatan jenjang hierarkinya tidak dibatasi dan setiap karyawan dapat bebas dapat melakukan interaksinya dengan karyawan lainya.

2.5. Analisa Jaringan Komunikasi

Everett M. Rogers dan D. Lawrence Kincaid dalam bukunya Communication Networks menjelaskan bahwa analisa jaringan komunikasi adalah suatu metode riset yang di gunakan untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam suatu sistem dimana data-data yang berhubungan dengan arus komunikasi di analisa dengan menggunakan beberapa tipe hubungan interpersonal sebagai unit yang di analisa.

Communication network analysis is a method of a research of identifying the communication structure in a system, in which relational data about

A

C D

B E

(29)

communication flows are analyzed by using some type of interpersonal relationships as the unit of analysis.38

Dengan alur komunikasi interpersonal ini lama kelamaan membentuk suatu pola, muncul suatu „ stuktur komunikasi‟ atau jaringan, dan ini biasanya stabil dan prilaku yang dapat di prediksi. Analisa jaringan komunikasi menggambarkan hubungan-hubungan yang diciptakan oleh berbagi informasi, dan antar hubungan baik mereka di dalam struktur komunikasi interpersonal. Suatu jaringan komunikasi terdiri dari individu-individu yang saling berhubungan yang dihubungkan oleh arus komunikasi yang telah dibentuk.

Analisis jaringan adalah sebuah metode penelitian untuk mengidentifikasikan struktur komunikasi dalam suatu system, dimana data hubungan mengenai arus komunikasi dianalisis dengan menggunakan beberapa tipe hubungan-hubungan korelasional sebagai unit-unit analisis. Tipe hubungan dalam Analisis Jaringan bukanlah monadic atau individu tetapi dyadic atau dua orang atau lebih.39

38 Everett M. Rogers dan D. Lawrence Kincaid, Communication Networks Toward a New

Paradigm For Research, New York, The Free Perss.

39

Referensi

Dokumen terkait

Karena memiliki alur, maka jenis ini mempunyai kapasitas dapat menahan beban secara ideal pada arah radial maka jenis ini mempunyai kapasitas dapat menahan beban secara ideal

Gambar 4.5 Diagram Hasil Keterampilan Proses Sains Siswa Siklus II Pelaksanaan siklus II yang dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, dalam gambar 6 terlihat bahwa pertemuan 1

Standar harga barang/jasa di zona II, zona III dan zona IV dilakukan dengan menambah Standar harga barang/jasa di zona II, zona III dan zona IV dilakukan

Kewaspadaan standar (standard precaution) merupakan tindakan perlindungan terhadap  pajanan pada petugas kesehatan dan untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi.. tetapi,

1) Guru kimia diharapkan dapat menjadikan model Creative Problem Solving (CPS) sebagai alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir

teregang. Hal ini disebabkan karena cairan irigasi yang menetes terus menurus, sedangkan aliran dibawah urine bag tidak lancar kita curigai adanya clots yang

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai densitas dari elektroda berbahan dasar BRG berbanding terbalik dengan peningkatan suhu sedangkan

Mengetahui kemunculan salah satu gejala Computer Vision Syndrome serta perubahan tekanan darah dan konsumsi energi dalam penggunaan laptop.. 1.3.2