• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL OLEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL OLEH"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi

Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan OLEH

Asmin Panigoro Nim : 151410276

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Hj. Salma Halidu, S.Pd, M.Pd Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd NIP : 196003081987032002 NIP : 195909171987032002

Mengetahui :

Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Gorontalo

Dra. Hj. Hakop Walangadi, M.Si NIP. 19580712 198403 2 001

(2)

2 PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM MENULIS

KARANGAN NARASI SISWA KELAS 1V SDN 1 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO

Asmin Panigoro, Salma Halidu, Ratnarti Pahrun1. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Gorontalo Email : Asminpanigoro@yahoo.co.id

ABSTRAK

Asmin Panigoro. 2014. “Penerapan pendekatan konstruktivisme dalam menulis karangan narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo”. Skripsi. Program Studi S1 PGSD Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing 1. Hj. Salma Halidu, S.Pd, M.Pd. dan Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana Penerapan pendekatan konstruktivisme Dalam Menulis karangan narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo ?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan konstruktivisme dalam menulis karangan narasi siswa kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

Berrdasarkan hasil penelitian tersebut bahwa menulis karangan narasi dapat diterapkan secara konstruktivisme . Hal ini di buktikan dengan adanya presentase penerapan pendekatan konstruktivisme dengan perolehan 87% sedangkan menulis karangan narasi dengan hasil perolehan 77%. Jadi dilihat dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan konstruktivisme dalam menulis karangan narasi siswa kelas 1V SDN 1 Batudaa kabupaten gorontalo sudah dilaksanakan dengan baik. Kata Kunci : Pendekatan Konstruktivisme, Menulis karangan narasi

1

Asmin Panigoro 151410276 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Negeri Gorontalo . Dra. Hj. Salma Halidu S.Pd, M.Pd, Dra. Ratnarti Pahrun M.Pd

(3)

3 Pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menyangkut bahasa yang digunakan oleh warga negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga, yang merupakan salah satu bahasa terbesar di dunia. Fungsi pembelajaran bahasa Indonesia di SD yaitu untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia baik secara lisan maupun secara tertulis. Pada proses pembelajaran sekarang hal terpenting yang dituntut dinas pendidikan pada setiap guru adalah bagaimana cara memajukan pendidikan agar lebih maju dari sebelumnya, dan salah satu hal yang terpenting dalam proses belajar mengajar adalah membaca dan menulis, tanpa kedua hal tersebut para guru a1kan mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar.

Keterampilan berbahasa mencakup empat keterampilan yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Ke empat keterampilan berbahasa ini saling berkaitan satu sama lain, namun yang akan dibahas pada hal ini yaitu mengenai keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis ketrampilan dalam berbahasa ragam tulis yang bersifat produktif. Menulis dapat dikatakan keterampilan berbahasa yang paling rumit di antara jenis-jenis keterampilan lainnya, ini karena menulis bukanlah sekedar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur.

Menulis mempunyai peranan yang sangat penting di dalam kehidupan manusia, dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Maksudnya yaitu menulis pada hakikatnya bukan sekedar menulis simbol-simbol grafis sehingga berbentuk kata dan kata disusun menjadi kalimat, akan tetapi menulis adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat- kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil dan mengkomunikasikan ide dan pengalaman keberbagai pihak.

Dalam kegiatan berbahasa salah satu aspek dari keterampilan berbahasa, menulis atau mengarang merupakan kegiatan yang kompleks. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu proses seseorang menuangkan

(4)

4 imajinasinya atau sebuah pikirannya dari kata-kata menjadi kalimat yang disusun secara runtut dan saling berkaitan sehingga menjadi sebuah karangan utuh. Hal ini dikatakan oleh Tarigan (2008 : 3) bahwa menulis adalah merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, yang di dalamnya terdiri dari kegiatan memilih topik, tujuan, dan sasaran karangan, mengumpulkan bahan, serta menyusun kerangka karangan. Berdasarkan kerangka karangan kemudian dilakukan pengembangan butir demi butir atau ide demi ide ke dalam sebuah tulisan yang runtut, logis, dan enak dibaca.

Mengarang pada prinsipnya adalah bercerita tentang sesuatu yang ada pada angan-angan, penceritaan itu dapat dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Namun, menuangkan buah pikiran secara teratur dan terorganisasi ke dalam tulisan tidak mudah. Maka mengarang dengan baik, sesorang harus mempunyai kemampuan untuk menulis, kemampuan menulis dapat dicapai melalui proses belajar dan berlatih. Karangan terdiri atas beberapa paragraf dan Setiap paragraf terdiri atas beberapa kalimat yang diurutkan satu persatu sehingga menjadi sebuah paragraf yang utuh. Dalam menulis karangan kita harus memperhatikan tema yang dipilih dan berbagai topik sederhana, misalnya menulis karangan tentang pengalaman pribadi sehingga lebih mudah menulisnya karena kejadian tersebut sudah pernah dialami.

Di dalam jenis-jenis karangan terdapat karangan narasi, menurut Keraf (2007:116) narasi adalah bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkai tindak tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam satu kesatuan waktu. Narasi dapat disebut juga dengan istilah karangan yang menyajikan hubungan peristiwa dengan memperhitungkan unsur waktu. Karangan Narasi merupakan karangan yang biasanya dihubung - hubungkan dengan cerita. Dalam menulis karangan narasi yang harus diperhatikan yaitu alur, penokohan, latar dan sudut pandang, oleh sebab itu sebuah karangan narasi atau paragraf narasinya hanya kita temukan dalam novel atau cerpen.

(5)

5 Dalam menulis karangan narasi seorang guru harus pandai memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, dan pendekatan pembelajaran tersebut yaitu pendekatan konstruktivisme. Menurut Kunandar (2006:283) Konstruktivisme adalah landasan berpikir pembelajaran kontekstual yang menyatakan bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Siswa harus mengonstruksi pengetahuan itu dan memberikan makna melalui pengalaman nyata. Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide.

Masih rendahnya kemampuan menulis disebabkan kurangnya minat siswa dalam menulis karangan, serta penulisan dalam menulis karangan yang belum sesuai ejaan (huruf kapital,tanda baca,tanda koma,titik),gagasan dan paragraf. Selain itu pemilihan pendekatan pembelajaran yang kurang tepat, dan siswa tidak diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri dan melakukan observasi secara langsung terhadap suatu objek sebagai sumber pengamatan.

Tugas guru sebagai fasilitator memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa sehingga pembelajaran keterampilan menulis berbasis konstruktivisme dapat diterapkan dengan baik dan benar agar siswa dapat belajar lebih efektif dan bisa menerapkan idenya sendiri dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini tugas guru adalah membantu mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian dalam hal mengamati guru pada proses pembelajaran khususnya penerapan pendekatan konstruktivisme dalam menulis karangan narasi siswa kelas 1V SDN 1 Batudaa kabupaten gorontalo.

Dari uraian di atas maka penulis sangat tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang diformulasikan dengan judul: Penerapan Pendekatan Konstruktivisme dalam menulis karangan narasi siswa kelas IV SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo.

(6)

6 METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo. Sekolah ini berada di Jl. Idhar Hinta No. 149 Desa Payunga Kec. Batudaa. Jenis bangunan yang mengelilingi SDN 1 Batudaa yaitu, sebelah barat terdapat rumah kepala desa Payunga dan masjid Ar-Rahman sedangkan sebelah utara dan selatan terdapat rumah-rumah penduduk. SDN 1 Batudaa pada umumnya memiliki 10 ruangan yang terdiri dari enam ruang kelas, satu ruang guru, satu ruang UKS, satu ruang perpustakaan, dan satu ruang gudang.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif, yang tujuannya untuk mengumpulkan data atau informasi untuk disusun, dijelaskan dan dianalisisi tanpa adanya hipotesis (Margono, 2005:8). Desain yang dilakukan adalah deskripsi tentang penerapan Pendekatan konstruktivisme dalam menulis karangan narasi siswa kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu penerapan pendekatan konstruktivisme dalam menulis karangan narasi siswa kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1V SDN 1 Batudaa yang berjumlah 28 orang.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008: 118).Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2008:124). Maka sampel yang digunakan pada penelitian ini, sama halnya dengan populasi adalah seluruh siswa kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo yang berjumlah 28 orang siswa.

(7)

7 Untuk memperoleh data yang akurat dalam suatu penelitian, maka sebagai langkah awal yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah observasi. Dalam pelaksanaan observasi ini, peneliti dapat melihat langsung keadaan lokasi penelitian serta dapat mengetahui proses pembelajaran di kelas.

Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pada teknik pengumpulan data ini siswa diberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan yang berkaitan dengan penerapan pendekatan konstruktivisme dalam menulis karangan narasi siswa kelas 1V yang dilakukan oleh guru..

Dalam kegiatan wawancara ini peneliti menggunakan wawancara terstruktur dan dilakukan secara langsung pada guru yaitu dengan berupa pertanyaan-pertanyaan seputar kegiatan pembelajaran, mengenai penerapan pendekatan konstruktivisme dalam menulis karangan narasi.

Dalam hal ini peneliti mendokumentasikan hasil-hasil penelitian, berupa data penelitian, sumber data, agar dapat dipercaya keasliannya.

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif ini adalah distribusi frekuensi relatif yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai mana mestinya. Analisis data pada penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Klasifikasi data b. Pemberian skor

c. Perhitungan analisis data

Untuk perhitungan analisis data digunakan dengan cara yaitu

1. mengolah data dengan menggunakan rumus presentase sebagai berikut:

p = 𝑓

𝑁 𝑥 100%

Dimana : p = angka presentasi

(8)

8 N = Jumlah frekuensi

(Sudijono, 1997: 40)

2. Kemudian melakukan rekapitulasi pada masing-masing indikator dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑃 =S𝑟−𝑆𝑚𝑖𝑛

R x 100%

Arikunto, (dalam skripsi Humokor Yugistira, 2014:27) Dimana :

P = Persentase

Sr = Skor indikator/responden

Smin = Skor minimal yang mungkin dicapai

R = Selisih antara skor maksimal dengan skor minimal Selanjutnya, hasil analisis dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Skor presentase Klasifikasi

76 - 100 % Baik

56 – 75 % Cukup baik

40 – 55 % Kurang baik

Deskripsi Hasil Dan Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan konstruktivisme dalam menulis karangan narasi siswa kelas IV SDN 1 Batudaa. Dari hasil perolehan wawancara terstruktur siswa dan guru ,hasil angket, dan hasil observasi yang di kembangkan melalui variabel indikator penelitian diperoleh data sebagai berikut:

Hasil analisis wawancara terstruktur keseluruhan siswa kelas IV SDN 1 Batudaa yang dikembangkan melalui indicator yaitu: indikator pendekatan konstruktivisme memperoleh persentase 87% dan diklasifikasi baik, indikator menulis karangan narasi memperoleh persentase 77% dan diklasifikasi baik.

(9)

9 Hasil analisis wawancara terstruktur yang dilakukan peneliti dengan guru kelas IV SDN 1 Batudaa yang dikembangkan melalui indicator yaitu: penerapan pendekatan konstruktivisme memperoleh rata-rata persentase 75% diklasifikasi baik menulis karangan narasi rata-rata persentase 87,5% diklasifikasi baik.

Berikut ini penelitian yang menggunakan instrumen angket untuk siswa yang digunakan sebagai pendukung untuk memperjelas masalah yang diteliti yang di kembangkan melalui 2 indikator yaitu tentang pendekatan konstruktivisme dan menulis karangan narasi kelas IV SDN 1 Batudaa yaitu: penerapan pendekatan konstruktivisme memperoleh persentase rata-rata 82% diklasifikasikan kurang baik. menulis karangan narasi memperoleh persentase rata-rata 77% diklasifikasikan baik.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti yang dikembangkan melalui 2 indikator yaitu: 1) penerapan pendekatan konstruktivisme memperoleh persentase rata-rata 100% diklasifikasikan baik, 2) menulis karangan narasi memperoleh persentase rata-rata 81,25% diklasifikasikan baik.

Berdasarkan hasil analisis di atas menunjukan bahwa penerapan pendekatan konstruktivisme dalam menulis karangan narasi siswa kelas IV SDN 1 Batudaa yang dilaksanakan oleh guru berada pada klasifikasi cukup baik dengan persentase rata-rata 62,5%. Persentase ini merupakan akumalasi dari 3 teknik pengumpulan data yaitu angket, wawancara dan observasi.

Kesimpulan dan saran Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan pendekatan konstruktivisme dalam menulis karangan narasi siswa kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo dapat disimpulkan baik. Karena dengan adanya penerapan pendekatan konstruktivisme yang dilakukan oleh guru, mengakibatkan siswa termotivasi untuk mengetahui dan mendalami berbagai teori, serta terdorong untuk belajar lebih jauh lagi mengenai karangan narasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya persentasi penerapan pendekatan konstruktivisme dengan perolehan 87% yang termasuk pada klasifikasi baik. Sedangkan menulis karangan narasi dengan hasil perolehan 77% yang termasuk pada klasifikasi baik.

(10)

10 Saran

Siswa harus banyak berlatih menulis karangan narasi dan mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam karangan.

Penerapan pendekatan konstruktivisme hendaknya dijadikan sebagai bahan masukan baru dalam pengembangan suatu metode atau strategi pembelajaran. Dalam hal ini guru dalam memilih metode atau strategi pembelajaran harus dapat memotivasi siswa agar minat belajar siswa dalam mengikuti setiap pembelajaran dapat meningkat. Pihak sekolah sebaiknya senantiasa mengembangkan dan menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan pembelajaran konstruktivisme. Dengan adanya sarana dan prasarana diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif

DAFTAR PUSTAKA

Abbas Saleh. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif disekolah. Jakarta. Direktorat jendral pendidikan tinggi Depdikbud

Baharuddin.2007. Pendidikan Humanistik. Jogjakarta. Ar-ruzzmedia (http:/Wikipedia/2010/03/narasi.html) Diakses tanggal 12 Februari 2014

(http-ryan sikep.blogspot.com/2009/12) Diakses tanggal 13 Februari 2014 Keraf Gorys 2009. Argumentasi dan Narasi. makasar. Gramedia Pustaka Utama Kunandar, S.Pd. 2006. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Pers

Narbuko cholid. 2009. Metodologi Penelitian Deskriptif. Jakarta. PT bumi aksara Ridwan Sakura. 2003. Bahasa Indonesia. Semarang. Depdikbud

Sabarti. 2004. Pembinaan kemampuan menulis bahasa Indonesia. Jakarta. Erlangga

Tarigan Henry. 2008. menulis sebagai suatu keterampila berbahasa . semarang. angkasa bandung

Sudijono A. 1997. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta. Pt Raja Grafindo Persada.

Sugiono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D).Bandung. Alfabeta.

Solihin, Muh Nur El I. 2010. Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Trans Mandiri Abadi

(11)

11 Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Iskandarwassid dan Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung: PT

Remaja Rosda Karya

Darma, Y, A. 2007. Intisari Bahasa Indonesia SD Kelas IV,V, dan VI. Bandung: CV Pustaka Setia.

Widjono Hs. 2009. Bahasa Indonesia. Jakarta. PT Grasindo

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah 7 faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dalam pertimbangan membeli Mitsubishi Xpander yaitu faktor produk,

Medan benar adanya dilakukan oleh guru BK disekolah tersebut dan sudah terlaksana secara maksimal meskipun ada beberapa hambatan yang terjadi, akan tetapi sudah berhasil

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi 2.4- D dan sukrosa terhadap pembentukan kalus eksplan embrio kedelai dan menentukan

Lumpue coastal area is hilly and rugged coastal base, as a result from tectonic formation, geological structure and abrasion (maturity abrasion) which reveal the

Kegiatan usahatani sawi biaya yang nyata dikeluarkan responden di Kelurahan Landasan Ulin Utara adalah meliputi penggunaan biaya penyusutan alat, biaya tenaga

Daya antibakteri senyawa N’ - (2-Hidroksibenziliden)-4- Hidroksibenzohidrazida terhadap Staphylococcus aureus lebih besar dibandingkan dengan daya antibakteri senyawa

Dalam penjelasan di atas dapat di pahami bahwa yang di maksud dengan judul skripsi ini adalah suatu kajian tentang kondisi pendapatan, jumlah anggota keluarga

Terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan konsep fungsi.. Menjelaskan fakta-fakta yang berkaitan dengan