• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh motivasi, pembelajaran, dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian ulang - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh motivasi, pembelajaran, dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian ulang - USD Repository"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajeman

Oleh :

Ana

NIM: 052214078

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajeman

Oleh :

Ana

NIM: 052214078

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

Mengucap syurlah dalam segala hal,

Sebab itulah yang dikehendaki Allah

Di dalam Krisus Yesus bagi kamu

(1 tes 5:18)

Janganlah takut sebab Aku menyertai engkau

janganlah bimbang sebab Aku ini Allah mu aku akan memegang

engaku dengan tangan kanan-ku yang membawa kemenangan

(Yesaya 41:10)

Skripsi ini kupersembahkan bagi :

♥ Yesus Christus Juru Selamatdan Bunda Maria.

♥ Kedua orang tua, koko dan cece serta keluargaku tercinta.

(6)

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

 

 

 

Yogyakarta, 30 Juni 2010

Penulis

 

Ana

052214078

 

(7)

KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG

Studi Kasus pada Mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

Menggunakan Produk

POND’S White Beauty UV Protection Cream

Ana

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2010

(8)

Case Study on Female Students of Sanata Dharma University

Yogyakarta who used POND’S White Beauty UV Protection Cream Product

Ana

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2010

(9)

Nama

: Ana

Nomor Mahasiswa : 052214078

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Pengaruh Motivasi,

Pembelajaran, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Ulang

.

Studi Kasus pada Mahasiswi Universitas Sanata Dharma Kampus 1, Mrican,

Yogyakata yang Menggunakan Produk

POND’S White Beauty UV Protection

Cream

. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 30 Juni 2010

Yang menyatakan

(10)

karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul

“Pengaruh Motivasi, Pembelajaran, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan

Pembelian Ulang” Studi Kasus pada Mahasiswi Universitas Sanata Dharma kampus

1, Mrican, Yogyakarta yang Menggunakan Produk

POND’S

White Beauty UV

Protection Cream

dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini dilaksanakan

untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya

selama penelitian dan penulisan skripsi ini, yaitu :

1.

Dr. Ir. P. Wiryono P,S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M. Si., Akt., Q.I.A selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3.

Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

(11)

bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan

dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6.

Bapak Drs. Theodorus Sutadi M.B.A Selaku dosen tamu ujian sarjana saya yang

berlangsung tanggal 18 Juni 2010 menjadi tanggal bersejarah dalam hidup saya.

7.

Seluruh responden Mahasiswi Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican,

Yogyakarta yang telah membantu penulis dengan mengisi kuesioner guna

melengkapi data yang penulis butuhkan.

8.

Papa, mama, koko, cece dan seluruh keluarga yang saya sayangi dan hormati

terima kasih atas dukungan, semangat serta doa yang tidak ternilai harganya.

9.

Sahabat dan teman-teman, ucapkan terima kasih atas bantuan, doa dan

dukungannya sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10.

Sahabat dan teman-teman dari putussibau yang telah memberikan doa dan

dukungan pada penulis.

11.

Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak dapat

disebukan satu-persatu.

(12)

Yogyakarta, 30 Juni 2010

Penulis

 

 

         

 

 

 

 

 

       

Ana

(13)

A.

Latar Belakang ... . 1

B.

Rumusan Masalah ... 3

C.

Pembatasan Masalah ... 3

D.

Tujuan Penelitian ... 4`

E.

Manfaat Penelitian ... 4

F.

Sistematika Penulis ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

... 7

A.

Landasan Teori ... 7

1.

Pengertian Pemasaran ... 7

2.

Pengertian Manajemen Pemasaran ... 7

3.

Perilaku Konsumen ... 8

4.

Motivasi ... 9

5.

Pembelajaran ... 10

6.

Sikap ... 11

7.

Keputusan Pembelian ... 13

8.

Pembelian Ulang ... 15

9.

Produk ... 15

B.

Penelitian-penelitian Sebelumnya ... 17

(14)

B.

Subyek dan Obyek Penelitian ... 20

C.

Waktu dan Lokasi Penelitian ... 21

D.

Variabel Penelitian ... 21

E.

Populasi dan Sampel ... 23

F.

Teknik Pengambilan sampel ... 23

G.

Sumber Data ... 24

H.

Teknik Pengumpulan Data ... 24

I.

Teknik Pengujian Instrumen ... 25

1.

Uji Validitas ... 25

2.

Uji Reliabilitas ... 26

J.

Teknik Analisis Data ... 26

1.

Asumsi Klasik Model Regresi Berganda ... 26

a.

Multikolinieritas ... 26

b.

Heteroskedastisitas ... 28

c.

Normalitas ... 29

d.

Autokorelasi ... 30

2.

Analisis Regresi Linier Berganda ... 31

3.

Uji t ... 32

(15)

2.

Lokasi, Visi dan Misi ... 36

3.

Produk ... 37

4.

Jajaran Manajemen ... 39

B.

Gambaran Produk

POND’S White Beauty

UV Protection Cream ..

39

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

... 43

A.

Identitas Responden ... 44

B.

Analisis Uji Validitas dan Relibilitas ... 46

C.

Uji Asumsi Klasik ... 48

D.

Analsis Data ... 52

E.

Pembahasan ... 54

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

... 58

A.

Kesimpulan ... 58

B.

Saran ... 58

C.

Keterbatasan ... 59

DAFTAR PUSTAKA

... 60

(16)

5.1 Karakteristik Responden Menurut Usia Responde……….. 44

5.2 Karakteristik Responden Menurut Tempat Tinggal Mahasiswi…...…… 44

5.3 Karakteristik Responden Menurut Lama Menggunakan Produk... 45

5.4 Karakteristik Responden Menurut Uang Saku Tiab Bulan……..……… 46

5.5 Hasil Uji Validitas Penelitian………... 46

5.6 Hasil Uji Reliabilitas Penelitian………. . 48

5.7 Hasil Uji Multikolinieritas……… 49

5.8 Hasil Uji Autokorelasi………. 51

5.9 Hasil Regresi Berganda………... 52

5.10 Hasil Uji t …… ……….. 52

5.11 Hasil Uji F ………... 53

(17)

Gambar Judul

Halaman

2.1

Kerangka Konseptual Penelitian ……… 18

4.1 Produk

POND’S White Beauty UV Protection Cream

……….. 42

5.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas ……….. 50

(18)

Nomor Lampiran Judul

Lampiran 1

Kuesioner Penelitian

Lampiran 2

Identitas dan Tabulasi Responden

Lampiran 3

Output Uji Relibilitas dan Validitasa

Lampiran 4

Output Regresi Linier Berganda dan Uji Asumsi Klasik

Lampiran 5

Tabel-tabel Statistik

(19)

A. Latar Belakang

Di era perkembangan globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia

usaha semakin ketat. Dalam konteks inilah, perusahaan berlomba-lomba

untuk mendapatkan keuntungan dan jumlah konsumen sebanyak-banyaknya.

Salah satu cara untuk mendapatkan konsumen, adalah dengan memuaskan

kebutuhan dan keinginan konsumen. Dari alasan tersebut, maka perusahaan

berlomba-lomba menawarkan produk dengan harga yang relatif murah

dengan anggapan bahwa konsumen akan melakukan keputusan pembelian

ulang. Pada kenyataannya, anggapan pihak perusahaan tersebut tidaklah

sepenuhnya dapat dibenarkan oleh konsumen, karena keputusan pembelian

ulang yang dilakukan oleh konsumen juga dipengaruhi oleh motivasi,

pembelajaran, dan sikap konsumen.

Motivasi adalah dorongan dari dalam individu yang menyebabkan dia

bertindak untuk memenuhi kebutuhan menurut Prasetijo dan Ihalauw (dalam

Schiffman dan Kanuk, 2005:25). Dengan motivasi, seseorang juga dapat

mempengaruhi keputusan pembelian ulang suatu produk, hal ini disebabkan

karena adanya dorongan kebutuhan seseorang untuk melakukan apa yang

diharapkan dapat tercapai, setelah melakukan pembelian.

Di samping motivasi, yang turut mendasari seorang untuk melakukan

(20)

merupakan perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman

(Kotler, 2005:217). Pengalaman tersebut dapat berupa pengalaman pribadi

seseorang maupun pengalaman orang lain, apabila pengalaman yang dialami

oleh konsumen sagat puas maka konsumen akan melakukan keputusan

pembelian ulang pada produk yang sama.

Selain pembelajaran, ada yang tidak kalah penting mempengaruhi

keputusan pembelian ulang, yaitu sikap seseorang dalam menilai suatu obyek

yang diminati dan akan dimiliki. Menurut Allport (dalam Sarwono dan eko,

2009:81) Sikap merupakan suatu proses yang berlangsung dalam diri

seseorang, bersama dengan pengalaman individu masing-masing,

mengarahkan dan menentukan respon terhadap berbagai objek dan situasi.

Dengan adanya respon atau tanggapan yang dapat diterima oleh konsumen

sehingga menimbulkan sikap positif terhadap suatu produk maka

kemungkinan besar akan melakukan keputusan pembelian ulang.

Dari motivasi, pembelajaran, dan sikap konsumen di atas maka

konsumen akan melakukan keputusan pembelian ulang pada produk yang

sama. Keputusan pembelian ulang merupakan keputusan pembelian yang

pernah dilakukan oleh konsumen terhadap produk yang sama, dan akan

membelinya lagi kedua atau ketiga kalinya.

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan produk POND’S

White Beauty UV Protection Cream sebagai studi kasus ini. Adapun alasan

pemilihan produk tersebut sebagai studi kasus adalah dikarenakan kulit wajah

(21)

wajahnya menjadi tampak putih. Alasan lainnya, yaitu iklan produk POND’S

White Beauty UV Protection Cream sering terlihat di media elektronik dan

media cetak, dan selain itu kualitas produk POND’S White Beauty UV

Protection Cream baik, harganya terjangkau dan produknya banyak tersedia

di pasar.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka

penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Motivasi, Pembelajaran, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian

Ulang”. Studi kasus pada mahasiswi Universitas Sanata Dharma kampus1,

Mrican, Yogyakarta yang menggunakan produk POND’S White Beauty UV

Protection Cream.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka penulis merumuskan sebagai berikut :

1. Apakah motivasi, pembelajaran, dan sikap konsumen secara parsial

berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang ?

2. Apakah motivasi, pembelajaran, dan sikap konsumen secara simultan

berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang ?

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini penulis akan memberikan batasan-batasan agar

(22)

1. Subyek yang diteliti adalah mahasiswi Universitas Sanata Dharma

kampus 1, Mrican, Yogyakarta yang menggunkan produk POND’S White

BeautyUV Protection Cream minimal 2 kali pembelian.

2. Keputusan pembelian ulang semata-mata dipengaruhi oleh motivasi,

pembelajaran, dan sikap konsumen.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan antara lain :

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi, pembelajaran, dan sikap konsumen

secara parsial terhadap keputusan pembelian ulang.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi, pembelajaran, dan sikap konsumen

secara simultan terhadap keputusan pembelian ulang.

E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis berharapkan dapat memberikan manfaat

bagi semua pihak khususnya :

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan untuk

mengetahui pengaruh motivasi, pembelajaran, dan sikap konsumen

terhadap keputusan pembelian ulang yang menggunakan produk POND’S

(23)

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi penelitian

selanjutnya dan menambah referensi bagi Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan

serta dapat mempraktekkan teori-teori selama di bangku kuliah.

F. Sistimatika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistimatika penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka memuat empat hal pokok, yaitu landasan teori,

hasil penelitian sebelumnya, kerangka konseptual penelitian, dan

hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian berisi hal-hal sebagai berikut: jenis penelitian,

subyek dan obyek penelitian, waktu dan lokasi penelitian, variabel

penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel,

sumber data, teknik pegumpulan data, teknik pengujian

(24)

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN

Dalam bab ini berisi gambaran umum PT. Unilever Indonesia Tbk

dan gambaran produk POND’S White Beauty UV Protection

Cream.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai deskriptif data, uji validitas

dan realibilitas, uji asumsi kelasik dan analisis Regresi linier

berganda dan pembahasannya.

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Dalam bab ini dimuat kesimpulan dari analisis data, saran yang

diusulkan penulis kepada perusahaan dan peneliti selanjutnya, dan

(25)

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok

yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, berkembang dan

mendapatkan laba. Untuk memberikan pengertian tentang pemasaran,

lebih jelasnya akan disajikan beberapa definisi yang dikemukakan oleh

beberapa ahli tentang pemasaran.

Menurut Kotler (2005:10) pemasaran adalah :

Proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut Boyd, Walker dan Larreche (2000:4) pemasaran adalah :

Suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.

2. Pengertian Manajemen Pemasaran

Pentingnya pemasaran mendorong perlu diadakan manajemen

pemasaran. Dengan demikian diharapkan kegiatan pemasaran perusahaan

dan organisasi dapat berjalan dengan baik dan mendukung kegiatan

(26)

Menurut Kotler dan Armstrong (2004:16) manajemen pemasaran

adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program

yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan

pertukaran yang menguntungkan dengan pembelian sasaran demi

mencapai tujuan organisasi.

3. Perilaku Konsumen

Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Prasetijo dan Ihalauw,

2005:9) Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang

dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak

pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi

kebutuhannya.

Menurut Swastha dan Handoko (2000:10) perilaku konsumen

(consumer behavior) didefinisikan :

sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen yaitu proses

pengambilan keputusan, dan kegiatan fisik yang semua ini melibatkan

individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang

dan jasa-jasa ekonomis.

Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut

Kotler (2005:202) adalah :

a.Faktor budaya. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor ini

(27)

b.Faktor sosial. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial

seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.

c.Faktor pribadi. Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh

karakteristik pribadi yang meliputi usia, dan tahap siklus hidup,

pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan

konsep-diri pembeli.

d.Faktor psikologi. Pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor

psikologi yang meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, serta

keyakinan dan sikap.

4. Motivasi

Motivasi adalah dorongan dari dalam individu yang menyebabkan

dia bertindak untuk memenuhi kebutuhan menurut Prasetijo dan Ihalauw

(dalam Schiffman dan Kanuk, 2005:25). Motivasi adalah suatu keadaan

dalam pribadi yang mendorong keinginan individu untuk melakukan

keinginan tertentu guna mencapai tujuan menurut Handoko (dalam

Wahyuni, 2008:31).

Dalam motivasi pembelian terbagi dua jenis motivasi menurut Sigit

(dalam Wahyuni, 2008:31) yaitu :

a.Motivasi rasional

Motivasi rasional adalah pembelian yang didasarkan kepada

kenyataan-kenyataan yang ditunjukkan oleh produk kepada konsumen dan

merupakan atribut produk yang fungsional serta objektif keadaannya,

(28)

b.Motivasi emosional

Motivasi emosional adalah pembelian berkaitan dengan perasaan,

kesenangan yang dapat ditangkap oleh pancaindra, misalnya dengan

memiliki suatu barang tertentu dapat meningkatkan status sosial,

peranan merek menjadikan pembeli menunjukkan status ekonominya

dan pada umumnya bersifat subyektif dan simbolik.

5. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan perubahan perilaku seseorang yang

timbul dari pengalaman (Kotler, 2005:217-218). Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar. Menurut Schiffman dan Kanuk (

2007:179) Pembelajaran konsumen adalah proses di mana para individu

memperoleh pengetahuan dan pengalaman pembelian dan pemakaian yang

mereka terapkan pada perilaku yang akan datang. Pembelajaran konsumen

merupakan proses artinya terus menurus berkembang dan berusaha karena

adanya pengetahuan yang baru diperoleh (yang mungkin didapatkan dari

membaca, dari diskusi, dari pengamatan, dan dari proses berpikir) atau

dari pengalaman yang dialami sendiri.

Pengalaman seseorang bisa dari pengalaman pribadi dan

pengalaman dari orang lain. Pengalaman pribadi merupakan tanggapan

perasaan konsumen atas produk sejenis yang telah mereka gunakan dimasa

yang lampau. Perasaan ini dapat dilihat dari pernyataan bagus atau tidak

bagus yang dilontarkan oleh konsumen, jika ditanyakan mengenai

(29)

pengalaman dari orang lain, contohnya dari pengalaman teman dan

keluarga.

Peran pengalaman dalam pembelajaran tidak berarti bahwa semua

pembelajaran dicari dengan sengaja. Walaupun kebanyakan pembelajaran

adalah disengaja (yaitu, diperoleh sebagai hasil pencarian informasi yang

teliti), banyak pembelajaran yang juga tanpa disengaja, yg diperoleh secara

kebutulan atau tanpa banyak usaha.

6. Sikap

Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan

sesorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak

terhadap objek yang dinilai. Menurut Kotler (2005:219) Sikap adalah

evaluasi, perasaan emosi, dan kecendrungan tindakan yang

menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada

seseorang terhadap objek atau gagasan tertentu seperti agama, musik dan

makanan. Menurut Robbins (dalam Wahyuni 2008:32) Sikap adalah

pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,

orang atau suatu peristiwa.

Menurut Boyd, Walker dan Larreche (2000:135) sikap adalah

perasaan positif atau negatif tentang suatu objek (katakanlah, sebuah

merek) yang mempengaruhi seseorang untuk berperilaku dalam cara

tertentu terhadap objek itu. Sikap dilahirkan dari evaluasi konsumen

bahwa sebuah merek tertentu memberikan manfaat yang dibutuhkan untuk

(30)

Menurut Allport (dalam Sarwono dan eko, 2009:81) Sikap

merupakan suatu proses yang berlangsung dalam diri seseorang, bersama

dengan pengalaman individu masing-masing, mengarahkan dan

menentukan respon terhadap berbagai objek dan situasi.

Menurut Sutisna (2002:104-105) di dalam sikap terdapat tiga

komponen yaitu :

a.Komponen Kognitif

Komponen ini terdiri dari kepercayaan konsumen dan pengetahuan

tentang obyek. Kepercayaan tentang atribut suatu produk bisanya

dievaluasi secara alami. Semakin positif kepercayaan terhadap suatu

merek dan semakin positif setiap kepercayaan, maka akan semakin

mendukung keseluruhan komponen kognitif, yang pada akhirnya akan

mendukung keseluruhan sikap tersebut.

b.Komponen Afektif

Perasaan dan reaksi emosional kepada suatu obyek, itulah komponen

afeksi sikap. Misalnya konsumen mengatakan”saya menyukai produk

A”. Itu merupakan hasil emosi atau evaluasi afektif terhadap suatu

produk. Evalusi ini terbentuk tanpa informasi kognitif atau kepercayaan

tentang produk tersebut.

c.Komponen Perilaku

Komponen ini adalah respon dari seseorang terhadap obyek atau

aktivitas. Seperti keputusan untuk membeli atau tidaknya suatu produk

(31)

7. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan tahap proses keputusan dimana

konsumen secara aktual melakukan pembelian produk. Tahap-tahap dalam

proses keputusan pembelian (Kotler, 2005:224-228) adalah sebagai

berikut:

a.Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau

kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsang internal

atau eksternal.

b.Pencarian informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk

mencari informasi yang lebih banyak.

c.Evaluasi alternatif

Ada beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses

evaluasi konsumen yaitu sebagai berikut :

1) Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.

2) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

3) Konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan

atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan

manfaat yang digunkan untuk memuaskan kebutuhan.

d.Keputusan pembelian

Pada tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas

(32)

dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai.

Namun, ada dua faktor yang dapat berada di antara niat pembelian dan

keputusan pembelian yaitu pertama faktor sikap orang lain dan faktor

kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul

dan mengubah niat pembelian.

e.Perilaku pasca-pembelian

Kepuasan dan ketidak puasan terhadap produk akan mempengaruhi

perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen tersebut puas, ia akan

menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali

produk tersebut.

Lima peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian

menurut (Kotler, 2005:220-221) adalah :

a. Pencetus : Seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk

membeli suatu produk atau jasa.

b. Pemberi pengaruh : Orang yang pandangan atau sarannya

mempengaruhi keputusan.

c. Pengambilan keputusan : Orang yang mengambil keputusan

mengenai setiap komponen keputusan pembelian. Apakah membeli,

tidak membeli, bagaimana cara membeli, dan dimana mereka akan

membeli.

d. Pembeli : Orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.

e. Pemakai : Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan

(33)

8. Pembelian Ulang

Pembelian ulang merupakan pembelian yang pernah dilakukan

oleh pembelian terhadap suatu produk yang sama, dan akan membeli lagi

untuk kedua atau ketiga kalinya (Swastha dan Handoko, 2000:114).

Situasi kedua ini berada diantara situasi pertama dan ketiga dalam hal

waktu yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan, informasi yang

diperlukan berbagai alternatif yang harus diambil pertimbangkan dan

sebagainya. Keputusan yang harus diambil dalam situasi kedua ini relatif

lebih mudah daripada situasi pertama. Demikian pula banyak informasi

yang dibutuhkan tidak sebanyak pada situasi pertama.

9. Produk

Produk merupakn segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen

untuk diperhatikan, diminti, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi di

pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang

bersangkutuan. Konsumen selalu membutuhkan suatu produk dalam

rangka pemenuhan kebutuhan bagi kelangsuangan hidupnya.

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler, 2005:69). Produk-produk

yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara,

orang, tempat, properti, organisasi, dan gagasan.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:269) produk dan jasa dibagi

menjadi dua kelompok berdasarkan tipe konsumen yang menggunakan

(34)

menjadi pokok pembahasan adalah produk konsumen. Produk konsumen

(consumer product) adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk

konsumsi pribadi. Produk konsumen meliputi :

a.Produk kebutuhan sehari-hari ( convenience product) adalah produk dan

jasa konsumen yang biasanya sering dan segera dibeli pelanggan,

dengan usaha pembandingan dan pembelian yang minimum.

Contohnya: sabun, surat kabar dan makanan cepat saji.

b.Produk belanja (shopping product) adalah produk dan jasa konsumen

yang lebih jarang dibeli dan pelanggan membandingkan kecocokan,

kualitas, harga, dan gaya produk secara cermat. Contoh produk belanja

meliputi pakaian, mobil bekas, peralatan rumah tangga utama.

c.Produk khusus (specialty product) adalah produk dan jasa konsumen

dengan karakteristik unik atau identifikasi merek di mana sekolompok

pembeli signifikan bersedia melakukan usaha pembelian khusus.

Contoh produk khusus meliputi: merek dan tipe mobil tertentu,

perlengkapan fotografi mahal, pakaian rangcangan desainer, dan jasa

dokter atau ahli hukum.

d.Produk yang tak dicari (unsought product) adalah produk konsumen

yang mungkin tidak dikenal konsumen atau produk yang mungkin

dikenal konsumen tetapi biasanya konsumen tidak berpikir untuk

membelinya. Contoh klasik produk dan jasa yang dikenal tetapi tak

dicari adalah asuransi jiwa, jasa praperencanaan pemakaman, dan donor

(35)

B. Penelitian-Penelitian Sebelumnya

Dewi Urip Wahyuni, 2008. Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap

Konsumen terhadap Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di kawasan

Surabaya Barat. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap

keputusan pembelian sepeda motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya

Barat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh

Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian

sepeda motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat?

Hipotesis penelitian ini adalah motivasi, persepsi dan sikap konsumen

berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Populasi penelitian pada

konsumen atau pembeli dan pengguna sepeda motor Honda di kawasan

Surabaya Barat dengan jumlah sampel 125 orang. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan adalah random sampling pada masyarakat pembeli dan

menggunakan sepeda motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat.

Teknik analisis data yang digunkan adalah analisis regresi liner berganda. Dari

hasi penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi, persepsi dan sikap

konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor

Merek Honda di kawasan Surabaya barat terbukti.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Untuk mempermudah dalam memahami pengaruh motivasi,

(36)

Motivasi (X1)

Pembelajaran (X2)

Sikap (X3)

Keputusan Pembelian Ulang (Y) ulang baik secara simultan maupun parsial maka penulis membuat bagan

sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Keterangan

Pengaruh secara simultan

Pengaruh secara parsial

D. Hipotesis

Pada setiap konsumen pasti memiliki alasan yang jelas dalam

melakukan keputusan pembelian ulang pada produk. Hal ini disebabkan

adanya motivasi, pembelajaran, dan sikap konsumen sehingga konsumen

melakukan keputusan pembelian ulang. Motivasi merupakan dorongan

dalam diri individu untuk melakukan suatu kegiatan agar tujuannya dapat

tercapai. Pembelajaran pada produk yang berasal dalam diri konsumen

(37)

merasa sangat puas pada produk maka konsumen akan menunjukkan suatu

sikap yang positif pada produk yang minati sehingga konsumen akan

melakukan keputusan pembelian ulang. Dari hal ini motivasi,

pembelajaran, dan sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan

pembelian ulang. Maka dari itu penulis mengambil kesimpulan sementara

yaitu sebagai berikut :

H1= Motivasi, pembelajaran, dan sikap konsumen secara parsial

berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang

H2= Motivasi, pembelajaran, dan sikap konsumen secara simultan

(38)

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan termasuk dalam jenis studi kasus yaitu

penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu

tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan

kondisi masa lalunya (Umar, 2005:23). Dengan demikian hasil penelitian yang

diperoleh hanya berlaku pada daerah penelitian dan produk yang diteliti.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah responden yang terlibat langsung dalam

penelitian yang berhubungan dengan obyek penelitian. Subyek dalam

penelitian ini adalah para mahasiswi yang menggunakan produk POND’S

White BeautyUV Protection Cream di Universitas Sanata Dharma kampus

1, Mrican, Yogyakarta dengan melakukan pembelian produk yang sama

lebih dari satu kali.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah sesuatu yang akan diteliti. Obyek penelitian ini

adalah motivasi, pembelajaran, dan sikap mahasiswi terhadap keputusan

(39)

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2010.

2. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Univesitas Sanata Dharma kampus 1,

Merican, Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek

pengamatan penelitian (Narbuko dan Achmadi, 2007:118)

1. Identifikasi Variabel :

a) Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain,

karena juga sering disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel

terpengaruhi (Narbuko dan Achmadi, 2007:118). Dari definisi tersebut

maka variabel dependen dalam penelitian ini adalah Keputusan

pembelian ulang (Y)

b) Variabel Independen :

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain,

jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain (Narbuko dan

Achmadi, 2007:118). Dari definisi tersebut maka variabel independen

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(40)

(2) Pembelajaran konsumen (X2)

(3) Sikap konsumen (X3)

2. Definisi Operasional Variabel yaitu sebagai berikut :

a) Motivasi konsumen adalah suatu dorongan kebutuhan dalam diri

konsumen untuk melakukan kegiatan tertentu dalam mencapai tujuan.

b) Pembelajaran konsumen adalah proses dimana konsumen memperoleh

pengetahuan dan pengalaman dalam penggunaan produk.

c) Sikap konsumen adalah penilaian evaluatif konsumen terhadap suatu

obyek atau produk diminati.

d) Keputusan pembelian ulang adalah keputusan pembelian yang pernah

dilakukan oleh konsumen pada produk yang sama, dan akan

membelinya lagi kedua atau ketiga kalinya.

3. Pengukuran Variabel

Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

Likert (rating scale). Skala Likert (rating scale) yaitu sebuah pernyataan

yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan

yang dimulai dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan

sangat setuju. Berikut merupakan skor nilai untuk setiap tanggapan :

Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

(41)

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang

mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo 1999 : 115).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi yang menggunakan

produk POND’S White BeautyUV Protection Cream di Universitas Sanata

Dharma kampus 1, Mrican, Yogyakarta.

2. Sampel yaitu meneliti seluruh elemen populasi atau meneliti sebagian dari

elemen-elemen populasi (Indriantoro dan Supomo 1999 : 115). Pada

sampel penelitian ini untuk jumlah responden digunakan sebanyak 100

mahasiswi.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive

sampling. Menurut S. Margono (dalam Zuriah 2006:124) Purposive sampling

merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan atas ciri-ciri tertentu yang

dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan populasi yang diketahui

sebelumnya. Ciri-ciri yang dipakai dalam penelitian ini adalah mahasiswi

yang menggunkan produk POND’S White BeautyUV Protection Cream lebih

(42)

F. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari

individu maupun kolompok tertentu seperti dari hasil wawancara atau hasil

pengisian kuesioner yang bias dilakukan oleh peneliti (Umar, 2005:42).

Data primer dari penelitian ini adalah data yang langsung diperoleh dari

responden, yaitu data mengenai jawaban responden terhadap daftar

pertanyaan yang diajukan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain, misalnya

dalam bentuk tabel atau diagram (Umar, 2005:42). Data sekunder dari

penelitian ini adalah data yang diperoleh dari studi pustaka dan informasi

produk yang akan diteliti.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara

wawancara langsung pada mahasiswi yang menggunakan produk POND’S

White Beauty UV Protection Cream.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah suatu alat pengukur yang digunakan dalam pengumpulan

(43)

jawaban kepada mahasiswi yang menggunakan produk POND’S White

Beauty UV Protection Cream.

H. Teknik Pengujian Instrument

1. Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur itu dapat mengukur variabel yang diukur. Uji validitas dilakukan

dengan menggunakan Korelasi Product Moment.

Rumus Korelasi Product Moment yang digunakan (Umar,

2003:121) adalah sebagai berikut

rxy = 

(

)( )

(

)

{

}

{

( )

}

− 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n     Keterangan :

rxy : Korelasi Product Moment

n : Jumlah sampel yang diuji

X : Skor total dari semua itm

Y : Skor faktor/skor dari setiap item

Dalam taraf signifikansi (α) 5%, bila rhitung ≥ rtabel maka kuesioner

(44)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,

apakah alat pegukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap

konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Dalam penelitian ini, uji

reliabilitas yang digunakan adalah metode Cronbach’s Alpha.

Rumus reliabilitas dengan metode Cronbach’s Alpha menurut

Arikunto (dalam Priyatno, 2008:25) adalah sebagai berikut :

r11=

⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡

2

1 2 1 1 σ σb k k Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan

      

2 b

σ Jumlah varian butir

12 = Varian total

Kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai Alpha lebih besar dari r

kritis product moment.

I. Teknik Analisis Data

1. Asumsi Klasik Model Regresi Berganda

(45)

UJi asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi

berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas/independent

variable (X1, X2, X3, X4,…Xn), dimana akan diukur tingkat asosiasi

(keeratan) hubungan/pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui

besaran koefisien korelasi (r). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika

koefisien korelasi antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3, X3 dan

X4) lebih besar dari 0,60 (pendapat lain : 0,50 dan 0,90). Dikatakan

tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel

bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60).

Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat

digunakan cara lain yaitu dengan:

1) Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan

secara statistik (α).

2) Nilai Variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi

penyimpangan baku kuadrat.

Nilai tolerance (α) dan nilai Variance inflation factor (VIF)

dapat dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai

berikut:

1) Besar nilai tolerance (α) :

α = 1 / VIF.

2) Besar nilai Variance inflation factor (VIF):

(46)

Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika: α hitung < α dan

VIF hitung > VIF.

Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika: α hitung > α

dan VIF hitung < VIF.

b) Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas (Sunyoto, 2007:93-94)

Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai

sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan

observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama

disebut terjadi homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama

disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika

tidak terjadi heteroskedastisitas.

Analisi uji asumsi heteroskedastisitas hasil aoutput SPSS

melalui grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang

merupakan variabel bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai

residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y

prediksi - Y riil).

Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil

pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah

maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak

mempunyai pola yang teratur.

Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya

mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun

(47)

c) Uji Asumsi Klasik Normalitas (Sunyoto, 2007:95-102)

Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan

heteroskedastisitas, uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas,

dimana akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat

(Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau

berdistribusi tidak normal.

Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel

bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau

normal sama sekali. Uji asumsi klasik normalitas dapat dilakukan

dengan dua cara yaitu :

1) Cara Statistik

Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat

berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai

kemiringan kurva (skewness = α3) atau nilai keruncingan kurva

(kurtosis = α4) diperbandingan dengan nilai Z tabel.

Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness):

Z skewness = skewness / / N atau Zα3 = α3 / / N

Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva ( kurtosis) :

Z kurtosis = kurtosis / / N atau Zα4 = α4 / / N

Dimana N = banyak data.

Ketentuan analisis:

a) Variabel bebas atau terikat berdistribusi normal jika Z hitung

(48)

Misal diketahui Z5% = 1,95 (Z tabel) lebih besar dari Z hitung

atau dengan kata lain Z hitung lebih kecil dari Z tabel (1,96),

dapat dituliskan Z hitung < 1,96.

b) Variabel bebas atau terikat berdistribusi tidak normal jika Z

hitung (Zα3 atau Zα4) > Z tabel.

Misal nomor (a), dapat ditulis Z hitung > 1,96.

2) Cara Grafik Histogram dan Normal Probability Plots

Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data

berdistribusi normal atau tidak, cukup membandingkan antara data

riil atau nyata dengan garis kurva yang terbentuk. Jika data riil

terbentuk garis kurva cenderung tidak simetri terhadap mean (U),

maka dapat dikatakan data berdistribusi tidak normal dan

sebaliknya. Cara grafik histogram lebih sesuai untuk data yang

relatif banyak, dan tidak cocok untuk banyak data yang sedikit,

karena iterprestasinya dapat menyesatkan.

Cara normal probability plots lebih handal daripada cara

grafik histogram, karena cara ini membandingakan data riil dengan

data distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara kumulatif.

Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil

mengikuti garis diagonal.

d) Uji Asumsi Klasik Autokorelasi (Sunyoto, 2007:104-105)

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki

(49)

tersebut menjadi tidak baik/tidak layak dipakai predikasi. Masalah

autokorelasi baru timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan

pengganggu periode t (berada) dengan kesalahan pengganggu perode

t-1 (sebelumnya).

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah

autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan

sebagai berikut:

1) Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW di bawah -2 (DW < -2)

2) Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2

atau -2 ≤ +2

3) Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai DW di atas +2 atau DW >

+2

2. Analisis regresi linier berganda

Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk mengukur

pengaruh variabel bebas (indenpendent variabel) yang lebih dari satu

variabel terhadap variabel terikat (dependent variabel). Dalam penelitian

ini regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh motivasi,

pembelajaran, dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian ulang.

Berikut ini merupakan persamaan regresi linier berganda :

Rumus : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Dimana :

(50)

Y = Keputusan pembelian ulang

X1 = Motivasi konsumen

X2 = Pembelajaran konsumen

X3 = Sikap konsumen

b1 = Koefisien regresi X1

b2 = Koefisien regresi X2

b3 = Koefisien regresi X3

3. Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah motivasi,

pembelajaran, dan sikap konsumen secara parsial berpengaruh terhadap

keputusan pembelian ulang.

Tahap-tahap untuk melakukan uji t adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan Hipotesis

Ho: Tidak ada pengaruh antara motivasi, pembelajaran, dan sikap

konsumen secara parsial terhadap keputusan pemblian ulang.

Ha: Ada pengaruh antara motivasi, pembelajaran, dan sikap konsumen

secara parsial terhadap keputusan pemblian ulang.

b. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan α = 5%

c. Menentukan t hitung dengan menggunakan SPSS atau rumus t hitung

(Priyatno, 2008:84)

t

hitung

=

2 1

1

r k n r

(51)

keteragan:

r = Koefisien korelasi parsial

k = Jumlah variabel independent

n = Jumlah data atau kasus

d. Menentukan t tabel

Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan

derajat kebebasan (df) n-k-1 (n adalah jumlah sampel dan k adalah

jumlah variabel independent).

e. Kriteria pengujian

Jika t hitung ≥ t tabel pada α 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Artinya ada pengaruh antara motivasi, pembelajaran, dan sikap

konsumen secara parsial terhadap keputusan pembelian ulang.

Jika t hitung < t tabel pada α 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Artinya tidak ada pengaruh antara motivasi, pembelajaran, dan sikap

konsumen secara parsial terhadap keputusan pembelian ulang.

4. Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah motivasi,

pembelajaran, dan sikap konsumen secara bersama-sama atau simultan

berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang, maka digunakan Uji F.

Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan Hipotesis

Ho: Tidak ada pengaruh antara motivasi, pembelajaran, dan sikap

(52)

Ha: Ada pengaruh antara motivasi, pembelajaran, dan sikap konsumen

secara simultan terhadap keputusan pembelian ulang.

b. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05

adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).

c. Menentukan F hitung dengan menggunakan SPSS atau rumus F hitung

(Priyatno, 2008:81):

Keterangan:

R2 = Koefisien determinasi

n = Jumlah data atau kasus

k = Jumlah variabel independen

d. Menentukan F tabel

df 1 = jumlah variabel-1

df 2 = n-k-1

Keterangan:

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel independen

df = degree of freedom/ derajad kebebasan

e. Kriteria pengujuan

Jika F hitung ≥ F tabel pada α0,05 maka Hoditolak dan Haditerima.

(53)

Jika F hitung < F tabel pada α0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Artinya variabel motivasi, pembelajaran, dan sikap konsumen secara

(54)

A. Gambaran umumPT. Unilever Indonesia Tbk

1. Sejarah PT. Unilever Indonesia Tbk

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada tanggal 5

Desember 1933 sebagai Zeepfabriken N.V.Lever dengan akta No.33 yang

dibuat oleh Tn.A.H van Ophuijsen notaris di Batavia. Akta ini disetujui

oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie.

Dengan akta no.171 yang dibuat oleh Ny.Kartini Mulyadi

tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever

Indonesia. Dengan akta No.92 yang dibuat oleh notaris Tn.Mudafir

Hadi,S.H tertanggal 30 Juni nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever

Indonesia Tbk dan akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan

keputusan No.C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 4 Februari dan

diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998

2. Lokasi, Visi dan Misi PT. Unilever Indonesia Tbk

a. Lokasi

PT Unilever Indonesia Tbk berlokasi di Graha Unilever Jl. Jenderal

Gatot Soebroto Kav.15 Jakarta. Pabrik Perseroan berlokasi di Jalan

Jababeka 9 Blok D, Jalan Jababeka Raya Blok O, Kawasan Industri

Jababeka Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dan Jalan Rungkut Industri IV

(55)

b. Visi

menyediakan produk bermerek dan pelayanan yang secara konsisten

menawarkan nilai dari segi harga dan kualitas, dan yang aman bagi

tujuan pemakaiannya.

c. Misi

1) Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi

kebutuhan dan aspirasi konsumen

2) Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan

komunitas.

3) Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang

tinggi.

4) Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan

dan memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang

saham.

5) Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada

masyarakat dan lingkungan hidup.

3. Produk PT. Unilever Indonesia Tbk

Beberapa produk yang diciptakan oleh PT.Unilever Indonesia Tbk yaitu

a. Perawatan Pribadi

1) Citra

2) Shampo Clear

3) Lifebuoy

(56)

5) Dove

6) Vaseline

7) Pepsodent

8) Shampo Sunsilk

9) Rexona

10)Axe

11)Pond’s (POND’S White BeautyUV Protection Cream)

b. Makanan

1) Kecap Bango

2) Blue Band Margarin

3) Teh Sariwangi

4) Taro

5) Buavita

6) Wall’s

7) Royco

c. Perawatan rumah

1) Deterjen Rinso

2) Molto

3) Sunlight

4. Jajaran Manajemen

Jajaran Manajemen PT Unilever Indonesia Tbk terdiri dari jajaran

(57)

a. Jajaran komisaris

1) Presiden Komisaris : Jan Zijderveld

2) Komisaris Independen :

a) Theodore Permadi Rachmat

b) Kuntoro Mangkusubroto

c) Cyrillus Harinowo

d) Bambang Subianto

b. Jajaran direksi

1) Presiden Direktur : Maurits Daniel Rudolf Lalisang

2) Direktur :

a) Graeme David Pitkethly

b) Mohammad Effendi Soeparsono

c) Joseph Bataona

d) Surya Dharma Mandala

e) Debora Herawati Sadrach

f) Andreas Moritz Egon Rompis

g) Okty Damayanti

B. Gambaran Produk POND’S White BeautyUV Protection Cream

Produk POND’S White BeautyUV Protection Cream merupakan produk yang

(58)

1. Produk Pond's pertama dibuat pada tahun 1846, sejak saat itu merek

tersebut telah menjadi produk kelima perawatan diri yang paling

menguntungkan di seluruh dunia.

2. Pada tahun 1886, Pond's diluncurkan kembali sebagai Pond’s Extract.

3. Pada pertengahan tahun 1920an, Pond’s mencerminkan penguasaan posisi

pasar ini dengan pengesahan dari ratu, bintang Hollywood, dan masyarakat

yang memperhati masalah kecantikan. Citra gayanya didukung oleh

jaminan penyampaian produk dan pengertian rutinitas dan kebutuhan

kecantikan wanita. 

Pond’s adalah brand perawatan kulit wajah terkemuka dari PT.

Unilever dengan berbagi macam produk yang dihasilkan sesuai dengan

kebutuhan konsumen, Salah satunya adalah POND’S White Beauty UV

Protection Cream. Produk ini dapat melindungi kulit wajah dari sinar UVA

dan UVB untuk kulit tampak lebih putih merona dan bersinar.

Para ahli kesehatan kulit mengatakan bahwa paparan matahari yang

sangat sedikit pun, ternyata berpengaruh pada kulit dan bisa merusak. Hal ini

disebabkan karena sinar UV (UltraViolet). Ada 2 tipe sinar UV yaitu

1. UVA adalah jenis sinar UltraViolet bergelombang panjang yang

menyebabkan penggelapan warna kulit secara cepat, karena memicu kulit

memproduksi lebih banyak pigmen sehingga kulit terlihat lebih gelap.

2. UVB adalah jenis sinar UltraViolet yang bergelombang lebih pendek, dan

(59)

Karakteristik pada produk POND’S White Beauty UV Protection Cream

sebagai berikut:

1. Isinya berwarna : Putih

2. POMCA 18091802626

3. Kemasan : Merah muda (pink) dan putih

4. Kemasan dan harga : Kemasan 20 gr dengan hargaRp.16.800 dan

kemasan 40 gr dengan seharga Rp.33.800

5. Kegunaan : Melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB agar

kulit tampak lebih putih merona dan bersinar.

6. Cara bekerja : Formula perlindungan Lycopenenya mengandung

UVA Four Star, PA++, TAN protection Index

(TPI) 70 melindungi kulit wajah dari penggelapan

akibat sinar UVA. Sedangkan SPF 15 berguna

untuk melindungi kulit dari terbakar akibat sinar

UVB. Dilengkapi dengan provitamin B3, yang

secara lembut meratakan warna kulit wajah dengan

cara memberikan nutrisi dari dalam sehingga kulit

(60)

Contoh Gambar Produk POND’S White Beauty UV Protection Cream di

bawah ini.

Gambar 4.1

(61)

Pada bab ini disajikan deskripsi tentang identitas responden dan analisis

kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi usia, tempat tinggal, lama

menggunakan produk Pond’s White Beauty UV Protection Cream, dan uang saku

tiap bulan. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling

yang artinya pengambilan sampel hanya untuk mahasiswi yang pernah

menggunakan produk Pond’s White Beauty UV Protection Cream lebih satu kali.

Analisis kuantiatif terdiri dari uji instrumen (uji validitas dan uji reliabilitas), uji

asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji t dan uji F. Penelitian ini

menguji pengaruh variabel bebas yang meliputi Motivasi konsumen (X1),

Pembelajaran konsumen (X2), Sikap konsumen (X3) dan variabel terikat yaitu

Keputusan Pembelian Ulang (Y). Pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan perangkat lunak (software) SPSS (Statistical Product and Service

Solution) 12.0 dan Microsoft Office Excel 2003.

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien korelasi

Product Moment (Pearson) antara skor item total terhadap nilai rtabel. Sedangkan

(62)

A. Identitas Responden

1. Karakteristik responden menurut usia mahasiswi

Dalam penelitian ini usia mahasiswi dikelompokkan menjadi tiga

kelompok seperti yang tercantum pada Tabel 5.1 berikut ini:

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

17 tahun – 19 tahun 24 24%

20 tahun – 22 tahun 57 57%

Di atas 22 tahun 19 19%

Total 100 100%

Sumber: data Primer diolah, 2010

Berdasarkan Tabel 5.1 di atas, dapat dilihat bahwa responden

didominasi oleh kelompok umur 20 – 22 tahun sebesar 57 (57%)

responden, yang disusul oleh kelompok umur 17 – 19 tahun sebesar 24

(24%) responden, dan di atas 22 tahun sebesar 19 (19%) responden.

2. Karakteristik responden menurut tempat tinggal mahasiswi

Dalam penelitian ini tempat tinggal mahasiswi dikelompokkan

menjadi empat kelompok seperti tercantum pada Tabel 5.2 berikut ini:

Tabel 5.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal

 

Sumber: data Primer diolah, 2010

Tempat Tinggal Jumlah Persentase

Kos 74 74%

Rumah sewa/kontrakan 8 8%

Rumah saudara/kerabat 4 4%

Rumah orang tua 14 14%

(63)

Berdasarkan Tabel 5.2 di atas, dapat dilihat bahwa responden

didominasi oleh kelompok kos sebesar 74 (74%) responden, yang disusul

oleh kelompok rumah orang tua sebesar 14 (14%) responden, berikutnya

kelompok rumah sewa/kontrakan sebesar 8 (8%) responden, dan kelompok

rumah saudara/kerabat sebesar 4 (4%) responden.

3. Karakteristik responden menurut lama menggunakan Produk POND’S

White Beauty UV Protection Cream.

Berdasarkan lama menggunakan produk POND’S White Beauty

UV Protection Cream, responden dapat dikelompokkan menjadi tiga

kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel 5.3 berikut ini:

Tabel 5.3

Karakteristik Responden Menurut Lama Menggunaan

Lama menggunaan Jumlah Persentase

2 bulan 20 20%

3 bulan 6 6%

>3 bulan 74 74%

Total 100 100%

Sumber: data primer diolah, 2010 

Berdasarkan Tabel 5.3 di atas dapat diketahui lama menggunakan

Produk POND’S White Beauty UV Protection Cream, responden

didominasi oleh kelompok yang menggunakan Produk POND’S White

Beauty UV Protection Cream lebih dari 3 bulan sebesar 74 (74%)

responden, disusul kelompok yang menggunakan Produk POND’S White

Beauty UV Protection Cream selama 2 bulan sebesar 20 (20%) responden,

(64)

dan kelompok yang menggunakan Produk POND’S White Beauty UV

Protection Cream 3 bulan, yaitu 6 (6%) responden.

4. Karakterstik responden menurut uang saku tiap bulan

Berdasarkan uang saku tiap bulan, responden dapat dikelompokkan

menjadi tiga kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel 5.4 berikut ini:

Tabel 5.4

Karakteristik Responden Menurut Uang Saku Tiap Bulan

Sumber: data Primer diolah, 2010

Berdasarkan Tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa responden  didominasi oleh kelompok dengan uang saku tiap bulan sebesar Rp

500.000 – Rp 1.000.000 sebesar 59 (59%) responden, yang disusul oleh

kelompok dengan uang saku tiap bulan sebesar < Rp 500.000 sebesar 34

(34%) responden, dan kelompok uang saku tiap bulan > Rp 1.000.000

sebesar 7 (7%) responden.  

B. Analisis Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan teknik

Product Moment (Pearson) antara masing-masing item yang mengukur

suatu skala dengan skor total skala tersebut. Kriteria yang digunakan

adalah bila nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai rtabel,

maka item yang bersangkutan dapat dinyatakan valid/sahih. Uang Saku Tiab Bulan Jumlah Persentase

< Rp 500.000 34 34%

Rp 500.000 – Rp 1.000.000 59 59%

> Rp 1.000.000 7 7%

(65)

Untuk responden yang berjumlah 100 dan alpha 5% (dua sisi)

diperoleh nilai rtabel sebesar 0,195. Nilai rtabel ini selanjutnya digunakan

untuk kriteria validitas item-item kuesioner. Untuk dapat dinyatakan valid,

koefisien korelasi item total harus lebih besar dari 0,195.

Tabel 5.5

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Pernyataan ritem-total rtabel Status

Motivasi (X1)

Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 0,855 0,871 0,763 0,763 0,195 0,195 0,195 0,195 Valid Valid Valid Valid Pembelajaran (X2)

Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 0,789 0,791 0,823 0,797 0,195 0,195 0,195 0,195 Valid Valid Valid Valid Sikap (X3)

Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 0,731 0,690 0,762 0,835 0,195 0,195 0,195 0,195 Valid Valid Valid Valid Keputusan Pembelian Ulang (Y)

Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 0,745 0,904 0,849 0,901 0,195 0,195 0,195 0,195 Valid Valid Valid Valid Sumber : Data Primer diolah, 2010.

Dari tabel 5.5 di atas dapat disimpulkan bahwa semua item-item

instrumen penelitian dinyatakan valid karena semua item yang memiliki

nilai ritem-total yang lebih besar dari rtabel. Dengan demikian tersebut

(66)

2. Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan

teknik Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf

signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai

Alpha lebih besar dari rkritis product momen (Priyatno, 2008:26).

Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada kriteria

Cronbach’s Alpha disajikan dalam Tabel 5.6 berikut ini.

Tabel 5.6

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Cronbach's

Alpha (r hitung)

rtabel kerteragan

Motivasi 0,826 0,195 Reliabel

Pembelajaran 0,811 0,195 Reliabel

Sikap 0,740 0,195 Reliabel

Keputusan Pembelian Ulang 0,870 0,195 Reliabel Sumber: Data Primer diolah, 2010

Dari hasil analisis di atas didapat nilai Alpha semuanya lebih besar

dari rtabel = 0,195. Ini menunjukkan bahwa tiap instrumen memiliki nilai

reliabilitas yang memenuhi syarat dan dinyatakan reliabel.

C. Uji Asumsi Klasik

Menurut Sunyoto (2007 : 89 – 105), persamaan regresi yang baik

adalah persamaan yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut : tidak

terjadi Multikolinieritas, tidak terjadi Heteroskedastisitas, data berdistribusi

(67)

Berdasarkan pendapat Sunyoto di atas maka model dalam penelitian

ini akan dilihat sejauh mana persamaan regresi tersebut memenuhi atau tidak

memenuhi asumsi-asumsi.

1. Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

Tabel 5.7

Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

Sumber: Data Primer diolah, 2010

Syarat yang harus dipenuhi jika tidak terjadi multikolinieritas yaitu

nilai variance inflation factor(VIF) lebih kecil dari 5 (Priyatno, 2008:39).

Dengan melihat hasil output VIF hitung pada variabel motivasi = 1,412,

pembelajaran = 1,399, dan sikap = 1,238, semuanya lebih kecil dari 5,

maka dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi

Multikolinieritas.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil pengolahan data (gambar Scatterplot)

menggunakan SPSS 12.0 didapatkan gambar 5.1 di bawah ini:

Variabel Collinearity statistics

Tolerance VIF

Motivasi (X1) 0,708 1,412

Pembelajaran (X2) 0,715 1,399

(68)

-4 -2 0 2 4

Regression Standardized Predicted Value

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regre

ss

ion Stude

ntized

R

esid

ual

Dependent Variable: Keputusan_pembelian_ulang_Y Scatterplot

Gambar 5.1

Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

Dari gambar di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di bawah

dan di atas orgin (0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang

teratur, jadi kesimpulannya pada model regresi tidak terjadi

heteroskedastisitas.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas

Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 12.0 diperoleh

grafik normal probability plots menunjukkan berdistribusi normal karena

garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal. Jadi dapat disimpulkan bahwa

data variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal. Gambar

(69)

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Ex

pe

ct

ed Cum

P

rob

Dependent Variable: Keputusan_pembelian_ulang_Y Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Gambar 5. 2

Hasil uji normalitas probability plots

4. Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi

Tabel 5.8

Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi

Sumber: Data Primer yang diolah, 2010

Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS 12.0

diperoleh nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 1,969. Karena nilai DW

(1,969) berantara diantara -2 dan+2 atau -2≤+2, maka dapat disimpulkan

tidak terjadi Autokorelasi.

(70)

D. Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 12.0 diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 5.9

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficients (a)

a Dependent Variable: Keputusan Pembelian ulang

Berdasarkan pembahasan analisis regresi berganda, diperoleh persamaan :

Y= -3,091 + 0,272 X1 + 0,429 X2 + 0,412 X3

2. Uji t

Tabel 5.10 Hasil Uji t

Coefficients (a)

a Dependent Variable: Keputusan Pembelian ulang

Berdasarkan tabel 5.11 diketahui nilai thitung variabel motivasi (X1)

sebesar 2,525. Bila taraf kesalahan 5% dan df =100-3-1 = 96, maka dapat

diketahui bahwa nilai t 2,525 > 1,985 t sehingga dapat disimpulkan Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients Model

B Std. Error Beta

t Sig

1 (Constant) -3,091 2,318 -1,334 ,185

Motivasi ,272 ,108 ,233 2,525 ,013

Pembelajaran ,429 ,114 ,347 3,774 ,000

Sikap ,412 ,147 ,243 2,811 ,006

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients Model

B Std. Error Beta

t Sig

1 (Constant) -3,091 2,318 -1,334 ,185

Motivasi (X1) ,272 ,108 ,233 2,525 ,013

Pembelajaran (X2) ,429 ,114 ,347 3,774 ,000

(71)

motivasi (X1) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian

ulang (Y). Nilai thitung variabel pembelajaran (X2) sebesar 3,774, maka

dapat diketahui bahwa nilai thitung 3,774 > 1,985 ttabel sehingga dapat

disimpulkan pembelajaran (X2) secara parsial berpengaruh terhadap

keputusan pembelian ulang (Y). Nilai thitung variabel sikap (X3) sebesar

2,811, maka dapat diketahui bahwa nilai thitung 2,811 > 1,985 ttabel sehingga

dapat

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Gambar 4.1
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 5.4               Karakteristik Responden Menurut Uang Saku Tiap Bulan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ada beberapa kondisi yang mempengaruhi terbentuknya metabolit sekunder yaitu keterbatasan nutrisi yang tersedia pada media, penambahan senyawa penginduksi, dan

Ke Kemenanga menangan &amp;epang atas ' n &amp;epang atas 'ussia #1( ussia #1()*$, akib )*$, akibat dari teka at dari tekad bangsa &amp;e d bangsa &amp;epang untuk mela pang

Awit saka andharan ing ndhuwur bisa didudut undering panliten yaiku (1) Suluk apa wae kang digunakake Ki Sukron Suwondo sajrone pagelaran wayang?, (2)

Penelitian ini membandingkan harga satuan jadi untuk upah pekerjaan, antara hasil analisa SNI dan harga satuan jadi di lapangan dengan menggunakan indeks tenaga,

Tahap pengamatan pada siklus I, guru kolaborator melakukan penilaian terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran dengan skor 3.16 dengan kategori baik, proses

1) Tanggapan pengunjung terhadap keberadaan pasar tradisional Cemara Responden yang berkunjung ke pasar tradisional Cemara memberikan tanggapan yang beragam terkait keberadaan

You now understand Comic Structure and how to apply the mechanisms of Target Assumption and Reinterpretation to my system the Humor Generator to create ideas for jokes at