• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan kesiapan kerja antara mahasiswa yang ikut organisasi dan mahasiswa yang tidak ikut organisasi - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Perbedaan kesiapan kerja antara mahasiswa yang ikut organisasi dan mahasiswa yang tidak ikut organisasi - USD Repository"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN KESIAPAN KERJAANTARA MAHASISWA YANG IKUT

ORGANISASI DAN MAHASISWA YANG TIDAK IKUT ORGANISASI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

Ina Utadi

NIM : 079114051

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

(3)

M OTTO

“ A jouney of a t h ousand mil es began wit h a singl e st ep”

- L ao Tzu-

“ Cint ai BA HA GIA kar ena d ia membuat mu cer ia, t api cint ai juga SEDIH

kar ena dia membuat mu dewasa”

(4)

M OTTO

“ A jouney of a t h ousand mil es began wit h a singl e st ep”

- L ao Tzu-

“ Cint ai BA HA GIA kar ena d ia membuat mu cer ia, t api cint ai juga SEDIH

kar ena dia membuat mu dewasa”

- A nonim-

(5)

KARYA INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK:

TUHAN YESUS

untuk penyertaan Nya dalam setiap langkah hidupku

BAPAK dan IBU

untuk kasih sayang dan ketulusan mereka

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah saya sebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 Mei 2012 Penulis,

Ina Utadi

(7)

PERBEDAAN KESIAPAN KERJAANTARA MAHASISWA YANG IKUT

ORGANISASI DAN MAHASISWA YANG TIDAK IKUT ORGANISASI

Ina Utadi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kesiapan kerja antara mahasiswa yang ikut organisasi dan mahasiswa yang tidak ikut organisasi. Hipotesis yang diajukan adalah mahasiswa yang ikut dalam organisasi merasa lebih siap untuk memasuki dunia kerja daripada mahasiswa yang tidak ikut dalam organisasi. Subjek penelitian ini adalah 100 orang yang terdiri dari 50 orang yang ikut dalam organisasi dan 50 orang yang tidak ikut organisasi. Mereka yang menjadi subjek adalah mahasiswa yang sedang menempuh matakuliah skripsi di Yogyakarta. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala persepsi kesiapan kerja. Reliabilitas skala persepsi kesiapan kerja diuji dengan menggunakan metode koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dan diperoleh hasil 0,913 dari 40 aitem. Data dianalisis dengan menggunakan independent sample t-test. Hasil analisis data menunjukkan nilai p sebesar 0, 296 (p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal persepsi kesiapan kerja antara mahasiswa yang ikut organisasi dan mahasiswa yang tidak ikut dalam organisasi.

Kata kunci: organisasi, kesiapan kerja, mahasiswa

(8)

THE DIFFERENCE OF WORK READINESS BETWEEN STUDENTS WHO WERE INVOLVED IN ORGANIZATION AND STUDENTS WHO

WERE NOT INVOLVED IN ORGANIZATION

Ina Utadi

ABSTRACT

This study was aimed to see the difference of work readiness between students who were involved in organization and students who were not involved in organization. The presented hypothesis was that the students who were involved in organization feltreadier to enter the working world than the students who were not involved in any organization. The subjects of this study were 100 students, consisting 50 students who were involved in organization and 50 students who were not involved in organization. Those who became the subjects were the students who were taking the undergraduate thesis in Yogyakarta. The data collection used in this study was the work readiness perception scale. The work readiness perception scale reliability was tested with cronbach alpha reliability coefficient method. The result was 0,913 from 40 items. The data was analyzed with t-test independent sample. The result showed that p value was 0,296(p>0.05) which meant there was no significant difference in terms of work readiness between students who were involved in organization and students who were not involved in organization.

Keywords: organization, work readiness, college students

(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama: Ina Utadi

NIM: 079114051

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul:

“Perbedaan Kesiapan Kerja Antara Mahasiswa Yang Ikut Organisasi

dan Mahasiswa Yang Tidak Ikut Organisasi”

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan dan mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa harus meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya Dibuat di: Yogyakarta

Pada tanggal: 22 Mei 2012 Yang menyatakan,

Ina Utadi

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME yang senantiasa membimbing dan menyertai penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Kesiapan Kerja Antara Mahasiswa yang Ikut Organisasi dan Mahasiswa yang Tidak Ikut Organisasi”.

Penulis juga menyadari banyak pihak yang telah berperan serta, baik dalam memberikan waktu, tenaga dan pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus yang selalu menuntun dan memberi kekuatan untuk dapat menyusun tugas akhir ini.

2. Orang tua yang sangat menyayangiku dan senantiasa berdoa untukku

3. Ibu Aquilina Tanti Arini S.Psi., M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing saya dengan penuh kesabaran dari awal sampai akhir dalam pembuatan skripsi ini

4. Kakak-kakakku, yang selalu mengingatkanku untuk segera menyelesaikan skripsi ini

5. Sahabat-sahabatku: Oppie, Renny, Stella, Nenis, Putri, Krisna, Intan, Ita, Erin, Anggi, Katie, Ringgo, 4R Crews (Ika, Lusi, Ayu, Creysta, Christin, Clara, Liris, Mba Tia, Mba Wulan, Mba Juju, Mba Agnes, Mb Lia), teman-teman satu bimbingan (Tisa, Mutia, Anas, Rara, Ita) terimakasih buat kebersamaan kita. 6. Para responden yang telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini.

(11)

7. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu dan telah membantu sampai pada penyusunan skripsi ini

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun.

Yogyakarta, 22 Mei 2012

Ina Utadi

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING……… ii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iii

HALAMAN MOTTO………... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………... v

HALAMAN KEASLIAN KARYA……….. vi

ABSTRAK……… vii

ABSTRACT………... viii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……… … ix

A.Latar Belakang Masalah……… 1

B. Rumusan Masalah ………. 5

C. Tujuan Penelitian ……… 5

D. Manfaat Penelitian………. 5

BAB II. LANDASAN TEORI ……….. 6

(13)

A.Kesiapan Kerja……… 6

1. Definisi Kesiapan Kerja ……….. 6

2. Aspek-aspek Kesiapan Kerja ………. 7

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja……… 9

B.Mahasiswa ………. 10

C.Organisasi……….. 10

1. Definisi Organisasi……….. 10

2. Macam-macam Organisasi ………. 13

3. Manfaat Mahasiswa Terlibat dalam Organisasi……….. 15

D.Dinamika Perbedaan Kesiapan Kerja Antara Mahasiswa yang Ikut Organisasi dan Mahasiswa yang Tidak Ikut Organisasi……… 17

E.Hipotesis……… 21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……… 22

A. Jenis Penelitian……….. 22

B. Identifikasi Variabel Penelitian ……… 22

C. Definisi Operasional……….. 22

D. Subjek Penelitian……… 23

E. Sampling……… 24

F. Metode dan Alat Pengumpulan Data ……… 24

G. Uji Coba Alat Ukur……… 25

H. Kredibilitas Alat Ukur……… 26

1. Estimasi Validitas………. 26

2. Seleksi Aitem……… 26

(14)

3. Estimasi Reliabilitas……… 27

I. Teknik Analisis Data ……… 28

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 29

A. Pelaksanaan Penelitian ……….. 29

B. Deskripsi Subjek Penelitian ……….. 29

C. Hasil Penelitian……….. 31

1. Deskripsi Data Penelitian……… 31

2. Uji Asumsi ……… 32

a. Uji Normalitas ……… 32

b. Uji Homogenitas ………... 33

3. Uji Hipotesis……… 34

D. Pembahasan………... 35

BAB V. PENUTUP ……… 39

A. Kesimpulan……… 39

B. Saran………. 39

DAFTAR PUSTAKA……….. 41

LAMPIRAN……… 45

(15)

DAFTAR SKEMA

Skema 1. Skema Dinamika Perbedaan Kesiapan Kerja……….. 20

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Blueprint Skala Kesiapan Kerja Sebelum Uji Coba……… 25

Tabel 2. Blueprint Skala Kesiapan Kerja Setelah Uji Coba ………. 27

Tabel 3. Deskripsi Subjek Penelitian dilihat dari Keikutsertaannya dalam Organisasi……… 30

Tabel 4. Deskripsi Subjek Penelitian dilihat dari Indeks Prestasi yang diperoleh ………. 30

Tabel 5. Deskripsi Subjek Penelitian dilihat dari Jenjang Semester …………. 31

Tabel 6. Deskripsi Statistik Data Penelitian ………. 31

Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Normalitas……….. 33

Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas……….. 34

Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis ……… 34

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ( Tryout) ……… 46

1. Format Skala Kesiapan Kerja……… 47

2. Uji Reliabilitas dan Seleksi Aitem ……… 65

Lampiran 2 (Penelitian) ……… 78

1. Format Skala Kesiapan Kerja……… 79

2. Uji Normalitas ……… 92

3. Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis ……….. 93

4. Uji One Sample t-test ……… 94

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini, pekerja di Indonesia yang berasal dari lulusan universitas banyak yang belum siap dalam menghadapi persaingan global. Hal tersebut disebabkan kurangnya rasa kepercayaan diri, daya pikir divergen, dan juga kemampuan untuk berkomunikasi (Napitupulu & Latief, 2011). Kenyataan ini menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia semakin bertambah karena banyak calon karyawan yang tidak sesuai dengan permintaan pasar.

Berdasarkan data statistik yang ada, dari 8.320.000 orang pengangguran yang ada di Indonesia sampai bulan Agustus 2010, ternyata jumlah pengangguran yang paling banyak didominasi oleh lulusan sarjana dan diploma. Badan Pusat Statistik (BPS) menguraikan bahwa jumlah lulusan sarjana yang menganggur adalah sebesar 11, 92% dan jumlah lulusan diploma yang menganggur adalah sebesar 12,78% (Hida, 2010). Sementara itu, berdasarkan Data Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, sekitar 30 % lowongan kerja pada tahun 2010 tidak terisi. Padahal, jumlah orang yang mencari pekerjaan melimpah. Hal ini disebabkan karena kualifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai dengan permintaan pasar. Data dari provinsi, kabupaten, dan kota menunjukkan sekitar 4.120.000 pencari kerja terdaftar. Lowongan kerja yang disediakan untuk 2.380.000 orang tidak terisi semua karena hanya terisi 1.620.000 orang atau sekitar 70 % (Latief, 2011).

(19)

Data statistik tersebut menunjukkan bahwa ketika mahasiswa telah dapat menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi dan meraih gelar sarjana, keberhasilan dalam mendapatkan gelar tersebut tidak menjamin seseorang akan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya dengan cepat.

Kurangnya rasa percaya diri dan kemampuan berkomunikasi yang membuat mahasiswa merasa belum siap untuk memasuki dunia kerja dikeluhkan juga oleh perusahaan. Banyak perusahaan yang memiliki harapan jika calon karyawannya nanti tidak hanya memiliki kemampuan akademis yang baik saja, melainkan memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja, seperti: kemampuan untuk memimpin, kemampuan untuk berkomunikasi, rasa percaya diri, dan juga tanggung jawab (Latief, 2011).

Softskill atau keterampilan yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi kesiapan kerja. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Wijayanti (2008). Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut, menunjukkan jika semakin tinggi efikasi core skills yang dimiliki mahasiswa, maka akan semakin tinggi pula kesiapan kerja yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut. Mahasiswa dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir, yang merupakan calon lulusan dan kemudian akan melanjutkan ke dunia kerja (Wijayanti, 2008).

(20)

dapat berbaur atau berinteraksi dengan orang lain, dan mengetahui kapasitas untuk mempelajari sesuatu yang baru (Ward&Riddle, 2002).

Keterampilan yang dibutuhkan seseorang dalam dunia kerja dapat diperoleh salah satunya dengan terlibat dalam sebuah organisasi. Ketika seseorang aktif dalam sebuah organisasi, maka softskill yang dimiliki akan semakin terasah, interaksi menjadi lebih luas, lebih mudah untuk bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan atau tempat yang baru, serta dapat mengasah kemampuan leadership (“Rajin Berorganisasi Pangkal Sukses”, 2010). Mahasiswa yang ikut serta dalam organisasi dapat berkreasi dan beraktivitas secara lebih luas. Selain itu, mahasiswa akan banyak berinteraksi dengan orang lain yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Kemampuan komunikasi dan emosi yang dimiliki oleh mahasiswa akan semakin terlatih dalam menghadapi banyaknya konflik yang ada (Bamboed, 2010).

(21)

masyarakat yang mungkin tidak semua ilmu tersebut diperoleh ketika mahasiswa berada dalam ruang perkuliahan (“Kuliah vs Organisasi”, 2010). Ilmu yang diperoleh mahasiswa dari keterlibatannya dalam sebuah organisasi akan berguna dan dibutuhkan dalam dunia kerja (Bamboed, 2010).

Mahasiswa yang memiliki softskill akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru, bertemu dengan orang-orang baru dan memiliki tanggung jawab yang baru pula, karena ketika mereka masih terlibat dalam oganisasi, mereka sudah pernah mengalami situasi tersebut. Hal ini didukung dengan adanya sebuah penelitan yang pernah dilakukan sebelumnya, dimana mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki kompetensi interpersonal yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi (Ikasari, 2004). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki kemampuan berinisiatif, mengatasi konflik interpersonal dan kemampuan bersikap terbuka yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Dengan kata lain, mahasiswa yang aktif dalam organisasi memiliki softskill yang dibutuhkan di dunia kerja. Keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi dimana mahasiswa dapat mengasah keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja apakah dapat membuat mahasiswa merasa lebih siap untuk memasuki dunia kerja?

(22)

B. Rumusan Masalah

Apakah mahasiswa tingkat akhir yang pernah mengikuti organisasi lebih siap dalam memasuki dunia kerja dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak pernah mengikuti organisasi?

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui apakah mahasiswa tingkat akhir yang pernah mengikuti organisasi lebih siap dalam memasuki dunia kerja dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak pernah mengikuti organisasi.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan teori Psikologi, khususnya pada psikologi organisasi dan psikologi komunikasi.

2. Manfaat praktis

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kesiapan Kerja

1. Definisi Kesiapan Kerja

Kata siap memiliki arti yaitu sudah bersedia (untuk), dapat melakukan suatu pekerjaan tanpa pelatihan lagi atau siap pakai (KBBI). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesiapan berarti suatu perbuatan atau tindakan yang dilakukan untuk suatu hal tertentu. Sementara itu, di dalam kamus Bahasa Inggris, kesiapan (readiness) berarti keadaan siap, kecepatan. Chaplin (2006:419), mendefinisikan kesiapan sebagai keadaan siap siaga untuk mereaksi atau menanggapi.

Individu yang siap bekerja dapat diartikan sebagai individu yang dapat menyesuaikan diri terhadap budaya kerja yang baru, mengetahui keterampilan yang dimiliki, mengetahui dengan benar apa yang diinginkan, dan kapasitas untuk mempelajari sesuatu yang baru. Individu juga dapat berbaur dengan orang lain, memiliki fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan, mengerti apa yang menjadi harapan dalam hidup, mengerti apa yang menjadi harapan orang lain, dan harapan dalam pekerjaan. Selain itu, individu juga dapat menjaga kesehatan fisik dan mental, serta memiliki etos kerja yang baik (Ward&Riddle, 2002).

Pada penelitian ini, pengertian kesiapan kerja mengacu pada pengertian kesiapan kerja yang diungkapkan oleh Ward dan Riddle (2002). Hal ini

(24)

dikarenakan ketika seseorang terlibat dalam sebuah organisasi, seseorang akan memperoleh suatu pengalaman yang mungkin nantinya dapat membuat seseorang siap untuk memasuki dunia kerja. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh seseorang dalam organisasi tidak jauh berbeda dengan pendapat Ward dan Riddle (2002). Seseorang memiliki kesempatan untuk belajar sesuatu yang baru, belajar berinteraksi atau bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu, seseorang juga belajar untuk mengerti apa yang menjadi harapan diri dan harapan orang lain tentang suatu tugas atau kewajiban yang dimiliki.

2. Aspek-aspek Kesiapan Kerja

Brady (2010), mengemukakan adanya enam aspek dalam kesiapan kerja. Aspek-aspek tersebut adalah :

a. Tanggung jawab

Individu yang siap untuk bekerja memiliki perasaan atau keinginan untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Misalnya, datang tepat waktu, bekerja sampai dengan waktu yang telah ditentukan, bertanggung jawab terhadap segala peralatan dan perlengkapan (sarana dan prasarana), dapat menjaga rahasia perusahaan, dan memiliki waktu untuk kerja lembur.

b. Dinamis atau mudah menyesuaikan

(25)

dinamis juga dapat lebih menyiapkan diri untuk beradaptasi terhadap perubahan dari jam kerja, tugas-tugas, maupun posisi/ jabatan tertentu. c. Keterampilan

Individu yang merasa siap untuk bekerja mengetahui jika keterampilan yang mereka miliki akan mereka pergunakan di lingkungan kerja. Individu ini mampu untuk mengidentifikasi kemampuan atau kekuatan yang dimiliki untuk mengerjakan tugasnya. Selain itu, mereka juga harus mau untuk mempelajari hal baru yang dituntut perusahaan berkaitan dengan pekerjaan.

d. Komunikasi

Komunikasi merupakan hal yang penting, di mana individu yang mampu berkomunikasi dengan baik akan lebih mudah berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Individu ini mampu untuk mengikuti perintah atau petunjuk, memahami bagaimana cara meminta bantuan, dapat menerima kritik dan masukan, dan dapat berbaur dengan anggota yang lain (bekerja sama dengan baik).

e. Pandangan diri

(26)

f. Kebersihan diri dan keselamatan

Individu yang merasa siap untuk bekerja tentunya dapat menjaga penampilan, sehat secara fisik dan mental. Mereka juga dapat mengikuti prosedur yang diminta. Misalnya, ketika seseorang bekerja di bidang pengoperasian peralatan, maka orang tersebut dapat mengikuti prosedur yang berkaitan keselamatannya.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja

Ward dan Riddle (2002) menyatakan ada 2 faktor penting yang dapat mempengaruhi kesiapan kerja seseorang. Faktor-faktor tersebut adalah:

a. Dimensi kemampuan kerja

Dimensi ini meliputi kemampuan untuk membuat keputusan tentang karir, kemampuan untuk meningkatkan keterampilan, kemampuan untuk mencari pekerjaan, dan kemampuan untuk dapat menjalankan pekerjaan dengan baik.

b. Dimensi dukungan

(27)

B. Mahasiswa

Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Menurut Susantoro (dalam Rahmawati, 2006) mahasiswa merupakan kalangan muda berusia antara 19 sampai 28 tahun yang dalam usia tersebut mengalami suatu peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa. Sebagian besar golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan sampai tingkat universitas dan kemudian mereka segera memasuki jenjang karier dalam pekerjaannya. Havighurst (dalam Dariyo, 2004), mengemukakan tugas-tugas perkembangan dewasa muda, di antaranya:

1. Mencari dan menemukan calon pasangan hidup 2. Membina kehidupan rumah tangga

3. Meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga

4. Menjadi warga Negara yang bertanggung jawab

C. Organisasi

1. Definisi Organisasi

(28)

memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab.

Barnard (dalam Wursanto, 2002) mengemukakan pendapatnya bahwa organisasi adalah suatu sistem usaha bersama antara dua orang atau lebih, tidak bersifat pribadi yang sebagian besar mengenai hubungan-hubungan kemanusiaan. Schein (1991) menambahkan bahwa organisasi merupakan suatu koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang direncanakan untuk mencapai suatu tujuan bersama melalui pembagian tugas dan fungsi serta melalui serangkaian wewenang dan tanggung jawab.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang terdapat pada sebuah organisasi adalah:

a. Adanya keinginan untuk dapat bekerja sama b. Adanya proses pembagian kerja

c. Adanya pengaturan hubungan d. Adanya tujuan yang ingin dicapai

(29)

Menurut Supardi dan Anwar (2002), organisasi dapat dipandang dari berbagai segi yang berbeda :

a. Organisasi sebagai suatu wadah

Organisasi adalah tempat di mana kegiatan manajemen dijalankan. Organisasi memiliki pola dasar struktur yang sifatnya relatif permanen. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan untuk diadakan perubahan-perubahan karena hal tertentu, misalnya pergantian pimpinan. b. Organisasi sebagai suatu proses

Tinjauan organisasi sebagai suatu proses adalah memperhatikan dan menyoroti interaksi antar orang-orang yang menjadi anggota organisasi itu. Tinjauan organisasi sebagai suatu proses ini menimbulkan adanya dua macam hubungan dalam organisasi :

1. Hubungan formil

Hubungan formil adalah suatu hubungan dalam organisasi yang ditetapkan secara resmi dan umumnya diatur dalam suatu tata kerja atau prosedur kerja.

2. Hubungan informal

(30)

c. Organisasi sebagai suatu system

Merupakan suatu kombinasi dari dua atau tiga macam sistem, yaitu : 1.Sistem sosial

Suatu sistem tata hubungan antar sesama manusia. 2.Sistem fungsional

Sistem atau jaringan yang dikaitkan satu sama lain sehingga diharapkan pada akhirnya, tujuan utama yang diinginkan organisasi dapat tercapai.

3.Sistem komunikasi

Suatu sistem arus informasi yang membuat organisasi itu menjadi hidup.

2. Macam-macam Organisasi

Menurut Wursanto (2002), berbagai macam organisasi dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu dari jumlah pucuk pimpinan, dari segi keresmian, dari segi tujuan, serta dari segi luas wilayah.

a. Dari segi jumlah pucuk pimpinan, organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1. Organisasi tunggal: organisasi yang memiliki pucuk pimpinan hanya satu orang saja.

(31)

b. Menurut keresmiannya, organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Organisasi formal: organisasi di mana kegiatan yang dilakukan dikoordinasikan guna tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, sehingga orang-orang yang berada dalam kelompok tersebut memiliki struktur yang jelas.

2. Organisasi informal: organisasi yang disusun secara bebas dan spontan. Keanggotaan dalam organisasi ini diperoleh secara sadar atau secara tidak sadar, dimana kapan seseorang menjadi anggota sulit ditentukan.

c. Menurut luas wilayahnya, organisasi dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

1. Organisasi daerah: organisasi yang luas wilayahnya meliputi suatu wilayah atau daerah tertentu.

2. Organisasi nasional: organisasi yang luas wilayahnya meliputi seluruh wilayah dalam suatu negara.

3. Organisasi regional: organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja.

(32)

d. Dari segi tujuan yang hendak dicapai, organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Organisasi niaga atau organisasi ekonomi: organisasi yang tujuan utamanya mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya 2. Organisasi sosial atau organisasi kemasyarakatan: organisasi

yang dibentuk oleh anggota masyarakat warga negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Organisasi dalam penelitian ini adalah berbagai macam organisasi yang diikuti oleh mahasiswa, baik itu organisasi tunggal, jamak, formal, informal, daerah, nasional, regional, maupun organisasi internasional.

3. Manfaat Mahasiswa Terlibat dalam Organisasi

Widodo (2010), mengemukakan beberapa manfaat dari keterlibatan mahasiswa dalam sebuah organisasi:

1. Mahasiswa dapat belajar untuk menjadi pemimpin yang sesungguhnya. Dalam organisasi, seseorang dapat belajar secara gratis tentang beberapa hal, seperti: komunikasi, motivasi, koordinasi, dan juga pengambilan keputusan yang merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

(33)

3. Bertambahnya relasi

Ketika seseorang ingin membuka usaha bisnis, mereka dapat menghubungi teman atau pihak-pihak yang dulu pernah menjadi donatur untuk acara yang pernah dilaksanakan.

Sementara itu, Djojodibroto (2004) menambahkan manfaat positif yang didapat dari berorganisasi yaitu mahasiswa dapat menjadi pribadi yang terhormat. Di sisi lain, Gaspersz (2001), mengemukakan manfaat-manfaat yang diperoleh individu ketika terlibat dalam sebuah organisasi:

1. Mengembangakan kreativitas dalam mencapai tujuan organisasi

2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kinerja individu itu sendiri

3. Individu menjadi lebih giat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan

4. Individu dapat belajar mengidentifikasi kendala atau hal-hal yang menghambat kinerja mereka

5. Individu belajar untuk dapat bertanggung jawab terhadap masalah yang dihadapi beserta solusi dari permasalahan tersebut

6. Individu dapat belajar mengevaluasi kinerja mereka

(34)

8. Individu dapat dengan bebas menyumbangkan pengetahuan dan pengalaman mereka

D. Dinamika Perbedaan Kesiapan Kerja Antara Mahasiswa Yang Ikut

Organisasi dan Mahasiswa Yang Tidak Ikut Organisasi

Saat ini persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat karena peluang yang ada sangat terbatas. Kecermatan sangat dibutuhkan dalam menetukan pilihan yang sesuai dengan minat dan juga kemampuan yang dimiliki oleh calon pekerja. Selain itu, dibutuhkan suatu kesiapan yang berupa strategi untuk dapat memperoleh suatu pekerjaan (Prasasti, 2009).

Perusahaan banyak yang mengeluh karena calon pekerja yang tersedia tidak dapat memenuhi kualifikasi yang diminta. Mereka beranggapan jika calon pekerja memiliki softskill yang rendah, seperti: kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, kepercayaan diri, dan rasa tanggung jawab yang nantinya sangat dibutuhkan di dunia kerja (Latief, 2011). Softskill tersebut dapat diasah, salah satunya dengan berorganisasi.

(35)

Mahasiswa yang ikut dalam organisasi juga dapat belajar berkreasi dan beraktivitas secara lebih luas.

Dengan demikian, mahasiswa yang ikut dalam organisasi akan memperoleh banyak manfaat positif, dimana kemampuan komunikasi semakin baik, interaksi semakin luas, dapat melatih diri untuk bekerja dalam tim. Mahasiswa memiliki manajemen waktu yang lebih baik, daya kreasi dan kreativitas juga lebih meningkat. Selain itu, kemampuan leadership yang dimiliki mahasiswa juga lebih terasah lagi. Dengan berorganisasi, mahasiswa terlatih untuk lebih menghargai orang lain dan dapat mengontrol diri dengan lebih baik lagi.

Berbeda halnya dengan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi. Mereka tidak atau kurang memiliki bekal yang memang dibutuhkan di dunia kerja. Mahasiswa ini tidak memiliki kesempatan untuk belajar bertanggung jawab terhadap tugas, belajar membagi waktu dengan lebih baik, tidak memiliki kesempatan untuk berinteraksi lebih luas. Mahasiswa yang tidak terlibat dalam organisasi juga tidak memiliki kesempatan untuk mengasah leadership dan berkreasi.

Akibatnya, mahasiswa yang tidak terlibat dalam organisasi memiliki rasa tanggung jawab yang kurang terhadap suatu tugas, manajemen waktu yang dimiliki juga kurang baik, kemampuan leadership kurang terasah, daya kreasi dan kreativitas kurang terlatih. Selain itu, interaksi dengan orang lain juga terbatas dan kemampuan untuk bekerja dalam tim kurang terlatih.

(36)
(37)

Skema 1. Skema Dinamika Perbedaan Kesiapan Kerja

Organisasi

Mahasiswa yang ikut organisasi Mahasiswa yang tidak ikut organisasi

Tidak memiliki pengalaman untuk memasuki dunia kerja Kemampuan bekerja dalam tim kurang terlatih, interaksi terbatas,

manajemen waktu dan rasa tanggung jawab terhadap tugas kurang, kemampuan leadership

kurang terasah, daya kreasi dan kreativitas kurang terlatih. Tidak memiliki kesempatan untuk belajar bertanggung jawab terhadap tugas, untuk mengatur atau membagi

waktu dengan baik, tidak memiliki kesempatan untuk berinteraksi lebih

luas, tidak memiliki kesempatan untuk mengasah leadership dan

berkreasi. Memiliki kesempatan untuk belajar

lebih bertanggung jawab terhadap tugas, belajar berkreasi secara lebih

luas, belajar membagi waktu dengan lebih baik, dapat melatih

diri untuk bekerja dalam tim (berinteraksi dengan orang lain),belajar mengasah leadhership.

Mahasiswa yang ikut organisasi lebih siap untuk

memasuki dunia kerja daripada mahasiswa yang

tidak ikut organisasi Mendapatkan pengalaman/ bekal

untuk memasuki dunia kerja dan meraih kesuksesan. Kemampuan komunikasi semakin baik, interaksi semakin luas, dapat mengontrol diri (menghargai orang lain), manajemen waktu menjadi lebih baik, kemampuan kerja dalam

tim meningkat, kemampuan

(38)

E. Hipotesis

(39)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk melihat perbandingan kesiapan kerja antara mahasiswa yang ikut dalam organisasi dan mahasiswa yang tidak ikut dalam organisasi.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel tergantung : kesiapan kerja

2. Variabel bebas : keikutsertaan mahasiswa pada organisasi

C. Definisi Operasional

1. Kesiapan Kerja

Kesiapan kerja adalah suatu kondisi seseorang mengetahui keterampilan yang dimiliki, seseorang dapat berinteraksi atau berbaur dengan orang lain, dan seseorang mengetahui kapasitas untuk mempelajari sesuatu hal yang baru di dunia kerja. Kesiapan ini ditandai dengan adanya tanggung jawab pada suatu tugas atau pekerjaan, dinamis atau mudah menyesuaikan, memiliki keterampilan yang relevan, kemampuan komunikasi yang baik, pandangan diri yang positif, dan kondisi kesehatan

(40)

yang memadai. Tingkat kesiapan kerja mahasiswa diukur dengan skala kesiapan kerja.

Tinggi rendahnya kesiapan kerja mahasiswa dapat dilihat dari skor total yang diperoleh subjek dari skala persepsi kesiapan kerja. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi kesiapan kerja yang dimiliki oleh subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah kesiapan kerja yang dimiliki oleh subjek.

2. Keikutsertaan mahasiswa pada organisasi

Keikutsertaan mahasiswa pada sebuah organisasi dapat dilihat dari laporan mahasiswa yang berkaitan dengan keikutsertaan mahasiswa pada organisasi tersebut selama enam bulan atau lebih. Keterangan yang berkaitan dengan ikut serta atau tidaknya mahasiswa dapat diketahui dari lembar identitas subjek.

D. Subjek Penelitian

(41)

E. Sampling

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik convenience sampling, yaitu suatu teknik pengambilan sampel yang memilih atau melibatkan subjek berdasarkan kesediaan dan kemauan subjek untuk memberikan respon (Shaughnessy, 2007).

F. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan dengan menggunakan skala kesiapan kerja yang dibagikan kepada subjek penelitian. Respon dalam skala penelitian ini dibagi dalam empat kategori, yaitu: SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kecenderungan pilihan di tengah (netral). Maka dari itu, alternatif jawaban hanya menggunakan jenjang empat, jawaban netral dihilangkan (Mustafa, 2009). Pemberian skor untuk setiap aitem favorable dan unfavorable dalam skala ini adalah sebagai berikut:

Aitem favourable Aitem unfavourable SS : 4 SS : 1

S : 3 S : 2 TS : 2 TS : 3

(42)

Tabel 1. Blueprint Skala Kesiapan Kerja Sebelum Uji Coba

Aspek Favorable Unfavorable Total Prosentase

(43)

lainnya dikerjakan oleh kelompok mahasiswa yang tidak ikut serta dalam organisasi.

H. Kredibilitas Alat Ukur

1. Estimasi Validitas

Estimasi validitas yang dipakai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah validitas isi yang ditetapkan menurut analisis rasional terhadap isi tes, yang penilaiannya didasarkan atas pertimbangan subjektif individual berupa professional judgment, yaitu penilaian yang dilakukan oleh dosen pembimbing selama proses bimbingan berlangsung. Prosedur yang dilakukan tidak melibatkan perhitungan statistik apapun (Azwar, 1986).

2. Seleksi Aitem

Salah satu hal pokok yang penting dalam penyusunan skala adalah prosedur seleksi item. Hal ini menjadi penting karena kualitas skala sangat ditentukan oleh kualitas aitem-aitem di dalamnya (Azwar, 1999). Seleksi aitem dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 dengan melihat nilai koefisien korelasi aitem total. Dalam penelitian ini, kriteria pemilihan aitem yang dipilih adalah aitem-aitem yang memiliki batasan rix ≥0.25. Aitem-aitem yang memiliki korelasi aitem total < 0,25 dinyatakan gugur karena daya diskriminasinya rendah (Azwar, 1999).

(44)

32, 38, 42, 45, 46, 47, 48, 52, 54, 56, 60. Berdasarkan pengguguran aitem tersebut, terdapat 40 aitem yang lolos seleksi dan dapat digunakan dalam pengambilan data. Di bawah ini adalah tabel blueprint skala kesiapan kerja setelah uji coba.

Tabel 2. Blueprint Skala Kesiapan Kerja Setelah Uji Coba

Aspek Favorable Unfavorable Total Prosentase

Tanggung

(45)

dilakukan sekali saja pada kelompok responden (Azwar, 1999). Pengujian reliabilitas dalam skala ini menggunakan pendekatan koefisien korelasi Cronbach’s Alpha. Perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0 menunjukkan bahwa koefisien Cronbach’s Alpha skala kesiapan kerja adalah 0.913 dengan 40 aitem yang tersisa. Hal ini berarti perbedaan yang tampak pada skor skala tersebut mencerminkan sekitar 91% dari perbedaan yang terjadi pada skor murni kelompok mahasiswa dengan sekitar 9% mengalami variasi eror atau kesalahan pengukuran. Koefisien 0.913 ini menunjukkan tingkat konsistensi yang cukup tinggi sehingga alat ukur ini dapat dipercaya untuk mengungkap kesiapan kerja pada mahasiswa dalam penelitian yang sebenarnya. Data hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.

I. Teknik Analisis Data

(46)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada tanggal 3-18 November 2011 dengan jumlah skala yang disebar adalah sebanyak 120. Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih dua minggu dikarenakan peneliti mengalami kesulitan untuk mendapatkan kriteria subjek yang dibutuhkan, yaitu mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah skripsi. Hal ini dikarenakan tidak mudahnya menemukan mahasiswa yang sedang skripsi di kampus. Oleh karena itu, peneliti harus membuat jadwal terlebih dahulu agar dapat bertemu dengan subjek. Dari 120 skala yang tersebar, 100 skala akhirnya dapat digunakan karena skala ini memenuhi persyaratan kelompok subjek. Skala tersebut terdiri dari 50 skala yang diisi oleh mahasiswa yang ikut serta dalam organisasi dan 50 skala yang diisi oleh mahasiswa yang tidak ikut serta dalam organisasi. Sisanya yaitu 20 skala yang tidak terpakai.

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi yang sedang menempuh mata kuliah skripsi di Yogyakarta. Banyaknya subjek dalam penelitian ini adalah 100 orang, yang terdiri dari 50 orang mahasiswa yang ikut serta atau pernah terlibat dalam organisasi dan 50 orang mahasiswa yang tidak ikut serta dalam sebuah organisasi.

(47)

Tabel 3. Deskripsi Subjek Penelitian dilihat dari Keikutsertaannya

dalam Organisasi

Keikutsertaan dalam organisasi

N

Ikut serta 50

Tidak ikut 50

Total 100

Tabel 4. Deskripsi Subjek dilihat dari Indeks Prestasi yang diperoleh

Keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi Keterangan IPK

Ikut serta Tidak ikut serta

Subjek dengan IPK 2,00 – 2,99 15 12 Subjek dengan IPK 3,00 – 4,00 35 38

(48)

Tabel 5. Deskripsi Subjek dilihat dari Jenjang Semesternya

Keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi Jenjang semester yang sedang ditempuh

Ikut serta Tidak ikut serta

Semester 5 - 1

1. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan data penelitian yang ada, diperoleh deskripsi data penelitian sebagai berikut:

Tabel 6. Deskripsi Statistik Data Penelitian

Variabel Data Teoritik Data Empirik

Mean SD Mean SD

Persepsi Kesiapan

Kerja

(49)

Deskripsi statistik ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan tingkat kesiapan kerja yang dimiliki oleh keseluruhan subjek. Berdasarkan data teoritik dan juga data empirik pada tabel, dapat dilihat jika mean empirik variabel kesiapan kerja (117,31) lebih besar dibandingkan dengan mean teoritik kesiapan kerja (100). Hal ini didukung dengan hasil uji mean yang dilakukan dengan teknik One-sample T-Test dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 16.0. Pada variabel persepsi kesiapan kerja diperoleh nilai signifikan sebesar p=0,000 (p<0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada variabel kesiapan kerja. Mean empirik yang lebih besar dari mean teoritik tersebut menunjukkan bahwa rata-rata subjek dalam penelitian ini mempunyai kecenderungan kesiapan kerja yang tinggi.

2. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

(50)

data bersifat normal. Data lengkap hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Normalitas

Keterangan Ikut serta Tidak ikut serta

N 50 50

Z 0, 504 0,959

Asymp.Sig. (2-tailed) 0,961 0,316 Probabilitas p > 0,05 p > 0,05 Distribusi Variabel Normal normal

b. Uji Homogenitas

(51)

Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas merupakan suatu cara untuk mengetahui atau membandingkan ada tidaknya perbedaan antara dua kelompok subjek penelitian. Dalam analisis ini, terlebih dahulu penelitian harus memenuhi persyaratan distribusi data yang normal melalui uji normalitas dan juga antara kedua data penelitian itu harus homogen yang yang diuji dengan uji homogenitas (Yusri, 2009).

Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis

Kelompok N Mean SD t t

(52)

Hal ini menunjukkan jika p> 0, 05 dan hipotesis dalam penelitian ini tidak diterima atau tidak terbukti (hipotesis diterima jika p < 0,05). Selain itu, nilai t hitung (0,539) lebih kecil daripada nilai t pada tabel (1,645). Nilai tersebut menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Dalam penelitian ini, mahasiswa yang ikut serta dalam organisasi belum tentu lebih siap untuk memasuki dunia kerja dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak ikut serta dalam organisasi.

D.Pembahasan

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan berkaitan dengan kesiapan kerja antara kelompok subjek yang ikut serta dalam organisasi dan kelompok subjek yang tidak ikut serta dalam sebuah organisasi. Tidak adanya perbedaan kesiapan kerja antar dua kelompok menunjukkan bahwa dua kelompok subjek memiliki kecenderungan kesiapan kerja yang tinggi.

(53)

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ternyata tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai kesiapan kerja yang dimiliki oleh kedua kelompok subjek.

Hasil penelitian yang menunjukkan tidak adanya perbedaan kesiapan kerja kemungkinan disebabkan karena adanya faktor lain. Berdasarkan data yang dimiliki oleh peneliti, faktor-faktor tersebut adalah daftar IPK yang dimiliki subjek. Dari data yang dimiliki oleh peneliti, dapat dilihat bahwa beberapa subjek yang termasuk dalam kelompok tidak ikut serta dalam sebuah organisasi adalah subjek dengan nilai IPK yang cukup memuaskan (IPK > 3) dan memiliki masa studi yang sesuai atau tepat bahkan lebih cepat. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan kelompok subjek yang ikut serta dalam organisasi.

(54)

apabila seseorang tidak yakin dengan kemampuan yang ada dalam dirinya, maka seseorang akan gagal sebelum mencoba sesuatu (Bandura dalam Razak, 2006). Dengan IPK yang cukup tinggi, subjek yang tidak ikut serta dalam organisasi mungkin memiliki keyakinan bahwa tanpa berorganisasi mereka tetap dapat bersaing dalam dunia kerja dan dapat mencapai kesuksesan.

Pada penelitian ini, macam-macam organisasi yang diikuti oleh subjek tidak diungkap oleh peneliti. Ada kemungkinan hal ini mempengaruhi hasil penelitian yang telah dilakukan. Berbagai macam organisasi yang diikuti oleh subjek dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Ketika subjek ikut serta dalam organisasi formal, subjek akan belajar dan mendapatkan lebih banyak hal positif karena segala kegiatan yang ada dalam organisasi formal sudah dikoordinasi dan memiliki struktur yang jelas (Wursanto, 2002). Subjek dapat belajar untuk bertanggung jawab dengan segala tugas yang dimiliki, subjek dapat belajar membagi waktu dengan baik, dan subjek juga dapat belajar untuk bekerja sama dalam tim. Selain itu, subjek dapat mengasah kreativitas, interaksi atau pergaulan semakin luas, dan subjek dapat lebih giat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan. Dengan demikian, wawasan dan pengalaman yang dimiliki subjek juga akan bertambah.

(55)
(56)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya perbedaan kesiapan kerja yang signifikan antara mahasiswa yang ikut serta dalam organisasi dan mahasiswa yang tidak ikut serta dalam organisasi. Mahasiswa yang ikut serta dan tidak ikut serta dalam organisasi memiliki kecenderungan kesiapan kerja yang tinggi.

B. Saran

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Tidak terbuktinya hipotesis dalam penelitian ini kemungkinan disebabkan adanya faktor lain, yaitu prestasi akademik mahasiswa. Bagi peneliti selanjutnya, dapat mengontrol prestasi akademik yang dimiliki oleh mahasiswa.

b. Pada penelitian ini, peneliti tidak mengontrol jenis organisasi yang diikuti oleh subjek, sehingga ada kemungkinan hal ini mempengaruhi hasil penelitian. Bagi peneliti selanjutnya, dapat mengontrol jenis-jenis organisasi yang diikuti oleh subjek.

c. Penelitian ini hanya melihat keikutsertaan subjek dalam sebuah organisasi. Peneliti tidak memiliki informasi berkaitan dengan keaktifan subjek dalam organisasi tersebut. Maka dari itu, peneliti selanjutya dapat menambahkan informasi yang dapat mengungkap

(57)
(58)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin.1986. Seri Pengukuran Psikologi Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Liberty.

Azwar, Saifuddin.1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Bamboed.2010. Rendahnya Minat Mahasiswa Berorganisasi Di Kampus. Dipungut 22 Februari 2011 dari http://bamboed.wordpress.com/2010/12/29/rendahnya-minat-mahasiswa-berorganisasi-di-kampus/

Brady, Robert.2010. Work Readiness Inventory. Jurnal. Dipungut 24 Agustus 2011 dari http://www.jist.com/shop/web/Work%20Readiness%20Inventory%20Administrat ors%20Guide.pdf, 24/08/11

Chaplin, J.P.2006. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Dariyo, Agoes.2004. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Grasindo. Dipungut 6

September 2011

darihttp://books.google.co.id/books?id=mTRSFNc1VQoC&pg=PA188&dq=psiko

logi+perkembangan+dewasa+muda&hl=en&sa=X&ei=TTpnT-OXLY6yrAem9cm9Bw&ved=0CC0Q6AEwAA#v=onepage&q=psikologi%20pe rkembangan%20dewasa%20muda&f=false

Deauna.1996. Elementary Statistic For Basic Education. Phoenix Publishing.

Djojodibroto, R. Darmanto.2004. Tradisi Kehidupan Akademik. Yogyakarta: Galang

Press. Dipungut 6 September 2011 dari

http://books.google.co.id/books?id=DheS01j3X5oC&printsec=frontcover&dq=tra disi+kehidupan+akademik&hl=en&sa=X&ei=pTpnT8S2OcqJrAfnw6C9Bw&ved =0CC8Q6AEwAA#v=onepage&q=tradisi%20kehidupan%20akademik&f=false Gaspersz, Vincent.2001. Continual Quality Improvement. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama. Dipungut 6 September 2011 dari

Hida, Ramdhania El.2010. Sarjana di Indonesia Paling Banyak Jadi Pengangguran.

Dipungut 9 April 2011 dari

(59)

http://finance.detik.com/read/2010/12/01/131825/1506690/4/bps-sarjana-di-indonesia-paling-banyak-jadi-pengangguran

Ikasari, V.Setiana Dewi.2004. Perbedaan Kompetensi Interpersonal Antara Mahasiswa Yang Aktif Dan Tidak Aktif Berorganisasi Pada Mahasiswa USD. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Latief.2011. Softskill Rendah Perusahaan Gerah. Dipungut 15 Februari 2011 dari http://edukasi.kompas.com/read/2011/02/11/10124915/.Soft.Skill.Rendah.Perusah aan.Gerah.

Mustafa, Zainal.2009. Mengurangi Variabel Hingga Instrumensasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Napitupulu, Ester Lince & Latief.2011. Lulusan-lulusan Kita Belum Siap Kerja. Dipungut 21 Agustus 2011 dari http://www.lihatberita.com/2011/07/lulusan-lulusan-kita-belum-siap-kerja.html

Prasasti, Niken.2009. Training Persiapan Memasuki Dunia Kerja, Membekali Calon Lulusan ITB. Dipungut 20 Mei 2011 dari http://www.itb.ac.id/news/2681.xhtml Purnama, Dwi.2010. Kuliah vs Organisasi. Dipungut 22 Februari 2011 dari

http://purnamadwi.blogspot.com/2010/05/kuliah-vs-organisasi.html

Rahmawati, Ade.2006. Motivasi Berprestasi Mahasiswa Ditinjau Dari Pola Asuh. Skripsi. Medan : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Diunduh dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7334/1/06009830(1).pdf,

12/09/11

Razak, Ahmad Zabidi Abdul.2006. Memimpin Diri Sendiri. Malaysia. PTS Millenia Sdn.

Dipungut 18 April 2012 dari

http://books.google.co.id/books?id=lfHqBb59Iz4C&pg=PA60&dq=efikasi+diri& hl=id&sa=X&ei=zEeOT9CGCuLnmAWWh4nvCw&ved=0CDsQ6AEwAw#v=o nepage&q=efikasi%20diri&f=true

Schein, Edgar.1991. Psikologi Organisasi. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Shaughnessy, John.2007. Metodologi Peneltian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sofyandi, Herman & Garniwa, Iga.2007. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Graha Ilmu.

(60)

Walgito, Bimo.2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Ward, V. G. And D. I. Riddle.2006. Building Employment Readiness. Jurnal. http://.natcon.org/natcon/papers/natcon_papers_2006_e6.pdf, 05/09/11

Widodo, Setiyo.2010. Menjadi Juara Dalam Waktu Singkat. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo. Dipungut 6 September 2011 dari

http://books.google.co.id/books?id=WZ5NrxG2j_oC&pg=PR3&dq=menjadi+juar a+dalam+waktu+singkat+penerbit+pt+elex+media+komputindo&hl=en&sa=X&e i=V9hnT_e9I4nprAeoxOjiBw&ved=0CC0Q6AEwAA#v=onepage&q=menjadi% 20juara%20dalam%20waktu%20singkat%20penerbit%20pt%20elex%20media% 20komputindo&f=false

Wijayanti, Reni Tri.2008. Hubungan Antara Efikasi Core Skills Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Semester Akhir. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Psikologi dan

Ilmu Sosial Budaya UII. Diunduh dari

Wursanto, Ig.2005. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Yusri.2009. Statistika Sosial. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kamus Bahasa Inggris. Dipungut 3 April 2012 dari http://kamusbahasainggris.org/?k=readiness&e=Inggris+ke+Indonesia

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dipungut 21 Agustus 2011 dari http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi/kbbi.php?keyword=siap&varbidang=all&vardialek= all&varragam=all&varkelas=all&submit=tabel

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia.1990. Pendidikan Tinggi. Dipungut 26 Februari

(61)
(62)

LAMPIRAN

(63)
(64)

1.1 Format Skala Kesiapan Kerja

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh: Ina Utadi 079114051

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

(65)

PENDAHULUAN

Dengan hormat, Dengan ini saya,

Nama : Ina Utadi Nim : 079114051

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang menyusun skripsi. Dalam penyusunan skripsi ini, saya mohon bantuan Anda untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang tersusun dalam skala ini, untuk memperoleh data yang saya butuhkan.

Hasil dari skala ini akan dipergunakan untuk kepentingan akademik sehingga semua informasi diri Anda akan terjamin kerahasiaannya. Oleh karena itu silahkan menjawab semua pernyataan sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya, karena tidak ada jawaban yang benar ataupun salah.

Atas perhatian dan kerjasama Anda, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(66)

BAGIAN I

Identitas diri

Nama : Umur : Semester : Ipk :

Anda sedang menempuh mata kuliah skripsi : Ya/ Tidak (coret yang tidak perlu) 1. Apakah saat ini Anda sedang menjadi anggota suatu organisasi? Ya / Tidak

(coret yang tidak perlu)

a) Jika jawaban Anda : Tidak dan sebelumnya juga belum pernah bergabung dalam sebuah organisasi, silahkan langsung mengerjakan bagian II

b) Jika jawaban Anda : Tidak, namun sebelumnya pernah bergabung dalam sebuah organisasi→ Silahkan menjawab pertanyaan no 2 sampai 4 terlebih dahulu.

c) Jika jawaban Anda : Ya silahkan menjawab pertanyaan no 2 sampai 4 terlebih dahulu.

2 .Apa nama organisasi yang pernah/ saat ini Anda ikuti: Organisasi …………

3 .Organisasi yang Anda ikuti bergerak di bidang: Bidang ………..

(67)

BAGIAN II

Baca dan pahami setiap pernyataan berikut ini, kemudian nyatakanlah apakah isinya sesuai dengan keadaan diri Anda saat ini. Anda dapat memberikan tanda silang (x) pada setiap pernyataan yang sesuai dengan diri Anda.

(SS) Sangat setuju: jika Anda merasa sangat setuju dengan pernyataan tersebut (S) Setuju: jika Anda merasa setuju dengan pernyataan tersebut

(TS) Tidak setuju : jika Anda merasa tidak setuju dengan pernyataan tersebut (STS)Sangat tidak setuju: jika Anda merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut

Contoh :

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya meluangkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikan tugas demi hasil yang maksimal.

X

(68)

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya selalu berusaha menyelesaikan tugas/ pekerjaan dengan sebaik dan semaksimal mungkin. dengan orang-orang yang baru saya kenal.

4. Saya sulit menyesuaikan diri ketika berhadapan dengan orang baru.

5. Saya merasa keterampilan yang saya miliki sudah cukup baik dan dan dapat dipergunakan di dunia kerja nanti.

(69)

7. Ketika saya mengalami

kesulitan dalam

mengerjakan suatu hal, saya berani untuk bertanya pada orang lain.

No Pernyataan SS S TS STS

8. Saya lebih senang untuk menyimpan pendapat saya, karena saya malu jika harus menyampaikannya.

9. Saya merasa dapat diandalkan untuk mengerjakan suatu tugas dengan baik.

10. Saya merasa kemampuan kerja saya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan masih kurang memuaskan.

(70)

No Pernyataan SS S TS STS

14. Dalam melakukan suatu hal, saya tidak pernah memperdulikan hasil yang akan saya dapat nanti. Bagi saya, yang terpenting adalah saya sudah melaksanakannya.

15. Berada di tempat/ lingkungan yang baru tidak menjadi masalah untuk saya.

12. Semangat dalam diri saya untuk melakukan suatu tugas masih kurang.

(71)

16. Saya merasa sulit untuk menyesuaikan diri ketika terjadi perubahan jam (kuliah/ undangan pertemuan tertentu, dll).

17. Saya memiliki

keterampilan-keterampilan yang nantinya dibutuhkan di dunia kerja.

(72)

No Pernyataan SS S TS STS

19. Saya dapat menjalankan segala perintah/ petunjuk yang diberikan (oleh

21. Saya yakin dapat mengatasi kesulitan yang saya temui dalam pekerjaan/ tugas saya.

22. Menurut saya wawasan (yang berkaitan dengan dunia kerja) saya masih sangat terbatas.

(73)

24. Saya akan merasa kesulitan untuk bekerja di lingkungan yang memiliki larangan-larangan tertentu.

No Pernyataan SS S TS STS

25. Saya dapat melaksanakan setiap tugas dan memberikan hasil yang terbaik.

26. Saya sering izin ketika ada tugas kelompok yang harus dikerjakan dan diselesaikan bersama-sama.

(74)

28. Sulit bagi saya untuk menyelesaikan suatu tugas dengan orang yang tidak cocok dengan saya/ tidak sesuai dengan keinginan saya.

29. Saya bersedia untuk mempelajari hal baru yang dapat memperkaya

pengetahuan dan

keterampilan saya.

No Pernyata SS S TS STS

30. Keterampilan yang saya miliki (terutama yang nanti dibutuhkan di dunia kerja) masih kurang.

(75)

32. Ketika saya menemui kesulitan dalam tugas/ pekerjaan, saya memilih untuk tetap mengerjakan semampu saya.

33. Saya memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk dapat melakukan suatu pekerjaan. kondisi kesehatan yang cukup baik untuk bekerja.

No Pernyataan SS S TS STS

(76)

37. Saya selalu hadir ketika ada tugas/ pekerjaan yang diselesaikan secara berkelompok.

38. Menurut saya, datang terlambat ke kampus/ suatu acara/ kegiatan tertentu adalah suatu hal yang wajar.

39. Saya dapat menyesuaikan perubahan jadwal yang terjadi sewaktu-waktu (perubahan jadwal kuliah/ kerja kelompok/ kegiatan tertentu).

(77)

No Pernyataan SS S TS STS 41. Saya merasa mempunyai

manajemen waktu yang baik dalam diri saya.

42. Menurut saya, keterampilan (terutama yang dibutuhkan di dunia kerja) masih belum memadai.

43. Saya dapat memberikan kritik/ saran pada orang lain tanpa menyinggung perasaannya.

44. Saya memilih diam ketika bertemu dengan seseorang yang baru saya kenal.

(78)

46. Rasa percaya diri saya masih harus ditingkatkan lagi agar saya dapat melakukan suatu tugas dengan baik.

No Pernyataan SS S TS STS

47. Ketika saya melakukan tugas/ pekerjaan yang berat dan mengandung risiko, saya bersedia mengikuti prosedur keselamatan yang ada.

48. Saya kurang

memperhatikan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan hal kesehatan.

49. Apabila saya melakukan kesalahan, saya bersedia

mengakuinya dan

(79)

50. Setiap ada tugas/ pekerjaan/ kewajiban yang harus dikerjakan, saya melaksanakan tugas tersebut seadanya/ sesuka hati saya.

51. Saya senang bekerja sama dengan siapapun, walaupun orang tersebut baru saya kenal.

52. Saya merasa asing dan aneh ketika berada di lingkungan yang baru.

No Pernyataan SS S TS STS

(80)

54. Saya merasa kesulitan dalam membagi waktu untuk melakukan banyak hal dalam hidup saya.

55. Saya memiliki keberanian untuk mengutarakan pendapat saya di forum.

56. Saya sering menerima/ menyanggupi tugas yang diberikan walaupun saya bingung apa yang harus saya lakukan.

57. Saya cukup bangga dengan kemampuan-kemampuan yang saya miliki yang nantinya dapat saya pergunakan di dunia kerja.

(81)

No Pernyataan SS S TS STS

59. Saya dapat bekerja di lingkungan/ area yang memiliki larangan-larangan tertentu. Misalnya, area bebas rokok dan narkoba.

60. Saya merasa ketahanan tubuh dalam diri saya belum cukup memadai untuk dapat bekerja.

Mohon periksa kembali jawaban Anda, agar tidak ada yang terlewatkan.

(82)
(83)
(84)

item53 168.9111 196.492 .385 .883

item54 169.1333 197.664 .281 .884

item55 169.0444 195.316 .376 .883

item56 169.2222 200.904 .124 .886

item57 168.6444 196.734 .324 .884

item58 169.1556 195.362 .407 .883

item59 168.4667 194.255 .380 .883

(85)
(86)
(87)
(88)

item31 121.0889 149.583 .509 .910

item33 121.0444 149.498 .541 .909

item34 120.9556 148.953 .659 .908

item35 120.6667 153.364 .349 .912

item36 120.9111 150.628 .406 .911

item37 120.8889 153.828 .330 .912

item39 121.1111 152.601 .384 .911

item40 120.7778 150.904 .491 .910

item41 121.4444 152.480 .352 .912

item42 121.6889 154.174 .254 .913

item43 121.1778 152.831 .341 .912

item44 121.3556 153.280 .292 .912

item49 120.6889 151.901 .500 .910

item50 120.9556 150.680 .468 .910

item51 120.9778 153.659 .287 .912

item53 121.2444 151.825 .436 .911

item54 121.4667 154.255 .240 .913

item55 121.3778 151.331 .387 .911

item57 120.9778 151.340 .412 .911

item58 121.4889 151.846 .389 .911

(89)
(90)

item31 121.0889 149.583 .509 .910

item33 121.0444 149.498 .541 .909

item34 120.9556 148.953 .659 .908

item35 120.6667 153.364 .349 .912

item36 120.9111 150.628 .406 .911

item37 120.8889 153.828 .330 .912

item39 121.1111 152.601 .384 .911

item40 120.7778 150.904 .491 .910

item41 121.4444 152.480 .352 .912

item42 121.6889 154.174 .254 .913

item43 121.1778 152.831 .341 .912

item44 121.3556 153.280 .292 .912

item49 120.6889 151.901 .500 .910

item50 120.9556 150.680 .468 .910

item51 120.9778 153.659 .287 .912

item53 121.2444 151.825 .436 .911

item54 121.4667 154.255 .240 .913

item55 121.3778 151.331 .387 .911

item57 120.9778 151.340 .412 .911

item58 121.4889 151.846 .389 .911

(91)
(92)

item31 118.5333 145.164 .520 .910

item33 118.4889 145.301 .538 .910

item34 118.4000 144.700 .661 .908

item35 118.1111 149.146 .343 .912

item36 118.3556 146.280 .412 .911

item37 118.3333 149.364 .343 .912

item39 118.5556 148.207 .392 .911

item40 118.2222 146.768 .482 .910

item41 118.8889 148.465 .335 .912

item42 119.1333 149.982 .247 .913

item43 118.6222 148.468 .346 .912

item44 118.8000 149.118 .284 .913

item49 118.1333 147.618 .501 .910

item50 118.4000 146.382 .471 .910

item51 118.4222 149.295 .292 .913

item53 118.6889 147.401 .447 .911

item55 118.8222 147.240 .377 .912

item57 118.4222 147.068 .413 .911

item58 118.9333 147.609 .387 .911

(93)
(94)

item31 116.2000 140.982 .522 .910

item33 116.1556 141.225 .533 .910

item34 116.0667 140.518 .664 .909

item35 115.7778 144.813 .353 .912

item36 116.0222 141.977 .419 .911

item37 116.0000 145.136 .344 .912

item39 116.2222 143.722 .413 .911

item40 115.8889 142.601 .482 .911

item41 116.5556 144.116 .345 .912

item43 116.2889 144.256 .347 .912

item44 116.4667 144.891 .286 .913

item49 115.8000 143.436 .501 .911

item50 116.0667 142.109 .478 .911

item51 116.0889 144.992 .298 .913

item53 116.3556 143.280 .442 .911

item55 116.4889 143.028 .378 .912

item57 116.0889 143.083 .401 .912

item58 116.6000 143.882 .357 .912

(95)
(96)

2.1Format Skala Kesiapan Kerja

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh: Ina Utadi 079114051

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

(97)

PENDAHULUAN

Dengan hormat, Dengan ini saya,

Nama : Ina Utadi Nim : 079114051

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang menyusun skripsi. Dalam penyusunan skripsi ini, saya mohon bantuan Anda untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang tersusun dalam skala ini, untuk memperoleh data yang saya butuhkan.

Hasil dari skala ini akan dipergunakan untuk kepentingan akademik sehingga semua informasi diri Anda akan terjamin kerahasiaannya. Oleh karena itu silahkan menjawab semua pernyataan sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya, karena tidak ada jawaban yang benar ataupun salah.

Atas perhatian dan kerjasama Anda, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(98)

BAGIAN I

Identitas diri

Nama : Umur : Semester : Ipk :

Anda sedang menempuh mata kuliah skripsi : Ya/ Tidak (coret yang tidak perlu) 1. Apakah saat ini Anda sedang menjadi anggota suatu organisasi? Ya / Tidak

(coret yang tidak perlu)

a) Jika jawaban Anda : Tidak dan sebelumnya juga belum pernah bergabung dalam sebuah organisasi, silahkan langsung mengerjakan bagian II

b) Jika jawaban Anda : Tidak, namun sebelumnya pernah bergabung dalam sebuah organisasi→ Silahkan menjawab pertanyaan no 2 sampai 4 terlebih dahulu.

c) Jika jawaban Anda : Ya  silahkan menjawab pertanyaan no 2 sampai 4 terlebih dahulu.

2. Apa nama organisasi yang pernah/ saat ini Anda ikuti: Organisasi …………

3 .Organisasi yang Anda ikuti bergerak di bidang: Bidang ………..

Gambar

Tabel 2. Blueprint Skala Kesiapan Kerja Setelah Uji Coba …………………. 27
Tabel 1. Blueprint Skala Kesiapan Kerja Sebelum Uji Coba
Tabel 2. Blueprint Skala Kesiapan Kerja Setelah Uji Coba
Tabel 4. Deskripsi Subjek dilihat dari Indeks Prestasi yang diperoleh
+4

Referensi

Dokumen terkait

t mikirkan balas dendamku. Nyaris dalam segala hal Fortunato meru- pakan orang yang dihormati dan disegani. Ta- pi ia punya kelemahan. Fortunato arnat bang- ga dengan

PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK SETJEN DEPKES

C6H5− CO− C6H5 difenil keton (benzofenon) asam 1,3-benzanadioat asam tereftalat C6H5− CO− CH3 fenil metil keton (asetofenon) 1,2-dihidroksibenzena katekol C6H5− CO− Cl

2 Menerapkan dasar-dasar elektronika Mengidentifikasi komponen elektronika pasif, aktif, dan elektronika optik 3 Menerapkan dasar-dasar

Saya yang bertandatangan dibawah ini Pejabat Pengadaan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Lampung Tengah dengan ini menetapkan calon

Raya Pasar Kliwon Karangcangkring sebagai pusat dari 15 kantor cabang yang ada, dengan judul “ Penyajian Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan KJKS BMT Mandiri

Demikian pengumuman ini, atas perhatiannya dlucapkan terlma kasih&#34;. PANITIA PENGADAATI BARAhiG i

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan Evaluasi Penawaran Pengadaan Jasa Konstruksi menurut ketentuan yang berlaku, maka Kelompok Kerja (Pokja) VII Unit Layanan Pengadaan