1
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
1.1
Analisa Sistem Berjalan
Pemilihan Umum Kepala Daerah merupakan kegiatan pesta rakyat yang dilakukan setiap akhir masa jabatan seorang Gubernur dan Wakil Gubernur, yakni setiap 5 tahun sekali. Dalam pelaksanaanya Pemilihan Umum Kepala Daerah melibatkan banyak pihak dan tahapan yang harus dilalui sebelum akhirnya terpilihlah seorang Gubernur dan Wakil Gubernur. Gambaran dari proses Pemilihan Umum Kepala Daerah yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1 Flowchart Proses Pemilihan Umum Kepala Daerah Berjalan
Proses Pemilihan Umum Kepala Daerah yang berjalan digambarkan pada flowchart workflow
diatas memiliki kegiatan sebagai berikut:
a. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) melakukan persiapan dan memuka TPS pada pukul 07.00 waktu setempat. Kemudian pemilih hadir dengan membawa form model C6 yang dilanjutkan dengan pengecekan oleh Ketua KPPS terhadap data pemilih pada Daftar Pemilih Tetap untuk memastikan apakah yang bersangkutan termasuk Pemilih Tetap wilayah tersebut atau Pemilih Tambahan. Setelah melakukan pendaftaran pemilih akan dipersilahkan masuk ke bilik atau menunggu apabila bilik sedang terisi.
b. Pemilih masuk kedalam bilik pencoblosan dan melakukan pencoblosan pada Surat Suara. Kemudian pemilih memasukkan Surat Suara yang sudah dicoblos kedalam Kotak Suara dan mencelupkan jarinya pada tinta sebagai bukti sudah memilih.
c. Mengacu kepada peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengatur bahwa proses pemilihan di TPS dimulai pukul 07.00 dan berakhir pada pukul 13.00 maka Ketua KPPS akan menutup TPS dan melanjutkan kegiatan perhitungan suara.
d. Ketua KPPS melakukan perhitungan pemilih yang hadir memilih, yang tidak hadir memilih, pemilih tambahan dan pemilih cacat. Dilanjutkan dengan perhitungan perolehan surat suara yang sudah dicoblos dan dimasukkan kedalam Kotak Suara. Perhitungan dilakukan manual dengan cara melihat langsung ke kertas suara tersebut untuk menentukan sah atau tidaknya suara untuk Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur. Setelah rekapitulasi suara sudah selesai Ketua KPPS akan mebuat Berita Acara Perhitungan Suara di Tempat Pemungutan Suara Model C1 KWK untuk diserahkan ke Kelurahan.
e. Sampai di Kelurahan Berita Acara yang berasal dari seluruh TPS yang berada di Kelurahan tersebut akan direkapitulasi lagi dan dibuat Berita Acara Model D KWK untuk diserahkan ke Kecamatan.
f. Ditingkat Kecamatan Berita Acara Model D KWK dari seluruh Kelurahan yang berada dibawah Kecamatan tersebut akan direkapitulasi dan dibuat Berita Acara Model DA KWK untuk diserahkan ke KPU Kota / Kabupaten.
g. Ditingkat KPU Kota / Kabupaten Berita Acara Model DA KWK dari seluruh Kecamatan yang berada di Kota / Kabupaten tersebut dilakukan rekapitulasi dan dibuat Berita Acara Model DB KWK untuk diserahkan kepada KPU Provinsi.
h. Pada tingkat KPU Provinsi Berita Acara Model DB KWK dari seluruh Kota / Kabupaten yang ada didalam Provinsi tersebut akan dilakukan rekapitulasi dan dibuat Berita Acara Model DC KWK yang akan digunakan sebagai pleno untuk menentukan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur yang terpilih.
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam proses Pemilihan Umum Kepala Daerah yang berjalan saat ini memiliki kekurangan diantaranya adalah:
a. Terjadi penyalahgunaan formulir undangan C6 yang digunakan untuk memilih dilebih dari 1 TPS.
b. Terjadi selisih perhitungan rekapitulasi perolehan suara dari tingkatan TPS hingga Provinsi, mengakibatkan harus dilakukan rekapitulasi ulang dan membuka arsip C1 yang ada didalam kotak suara.
Penyebab dari masalah yang timbul dalam proses Pemilihan Umum Kepala Daerah yang berjalan saat ini diantaranya:
a. Tidak adanya pengecekan data terpusat sehingga jika ada pemilih ganda yang menyalahgunakan suaranya dilebih dari 1 TPS sangat mungkin lolos seperti yang
terjadi di Pemilihan Kepala Daerah serentak 9 Desember 2015 daerah Situbondo, Bawaslu menemukan di TPS 19 dan 20 Desa Wringinanom ada seorang ibu rumah tangga ketahuan menggunakan surat undangan C6 yang bukan miliknya untuk mencoblos di dua TPS sekaligus.
b. Rekapitulasi dari tingakatan TPS hingga Provinsi masih dicatat dalam bentuk kertas sehingga kertas tersebut masih sangat mudah untuk manipulasi.
1.3 Analisa Kebutuhan
Mengidentifikasi masalah yang terdapat pada Pemilihan Umum Kepala Daerah berjalan, dapat dilakukan dengan cara analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, dan efisiensi. Panduan ini dikenal dengan sebutan PIECES Analysis (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah dan akhirnya, dapat menemukan masalah utamanya dan beberapa solusi permasalahan. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi biasanya hanya gejala-gejala masalah atau yang bukan masalah utama. Tahap analisis PIECES pada Pemilihan Umum Kepala Daerah berjalan yang akan di gunakan adalah dengan cara membandingkan sistem yang lama dengan aplikasi yang baru dibuat:
Tabel 1.1 Analisis PIECES
No Aspek Kendala Solusi
1 Performance Pemilihan masih dilakukan
dengan cara menulis ke media kertas mulai dari daftar pemilih
hingga perhitungan
memerlukan waktu lama.
Proses pengecekan daftar pemilih dan perhitungan disajikan didalam aplikasi sehingga dapat diakses dan dikontrol dengan mudah.
2 Information Hasil perhitungan berjenjang
yang harus dilalui sebelum sampai pada tingkat KPU Provinsi memakan waktu lama dan rawan terhadap kesalahan rekapitulasi.
Informasi pemilihan dari TPS dapat langsung dilihat oleh KPU Provinsi karena pada pukul 13.00 akan diakumulasi secara otomatis dari seluruh TPS yang ada.
3 Economics Dalam jangka panjang biaya
yang dibutuhkan akan cukup besar karena 5 tahun sekali harus ada anggaran yang untuk
Dalam jangka pendek biaya yang dibutuhkan akan cukup besar untuk membangun aplikasi beserta arsitekturnya
No Aspek Kendala Solusi pengadaan perlengkapan
pemilihan seperti kertas suara, kertas berita acara, bilik suara, kotak suara, dan sebagainya.
yang bersifat sekali investasi. Tetapi dalam jangka panjang lebih sedikit karena hanya mengeluarkan biaya untuk perawatan komputer dan aplikasinya.
4 Control Pengkontrolan dan pemrosesan
hasil pemilihan umum kurang efisien, sehingga kemungkinan terjadi kesalahan cukup besar.
Pengkontrolan dapat terkendali sehingga kemungkinan terjadi kesalahan dapat ditentukan & dicek langsung diaplikasi.
5 Efficiency Proses rekapitulasi hasil suara
masih kurang efisien karena dicatat dikertas dan berjenjang memakan waktu yang cukup lama dan rawan dimanipulasi.
Proses rekapitulasi dilakukan secara langsung karena bersifat terpusat dalam satu database
komputer.
6 Service Penyampaian hasil rekapitulasi
setiap jenjang bersifat akumulasi dan data primer yang berasal dari tiap TPS sudah diarsipkan, jika terjadi kesalahan perhitungan perlu upaya besar untuk membuka kembali satu persatu arsip dari setiap TPS.
Memberikan akses langsung kepada KPU Provinsi untuk data-data yang dibutuhkan.
1.4 Perancangan Sistem
Berdasarkan identifikasi masalah dan analisa kebutuhan sistem yang telah dijelaskan sebelumnya perancangan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:
1.4.1 Use Case
Setiap Use Case dideskripsikan dalam dokumen untuk mendefinisikan bagaimana alur yang harus dilakukan sistem ketika aktor mengaktifkan use case. Fungsi dari sistem yang telah digambarkan menggunakan use case diagram pada gambar 3.1 akan dijelaskan secara lebih detail pada bagian tabel use case spesifikasi sebagai berikut:
Gambar 1.2 Use Case Diagram Usulan Tabel 1.2 Skenario Use Case Mendaftarkan Pemilih
Nama Use Case Mendaftarkan Pemilih
Aktor Ketua KPPS
Deskripsi Ketua KPPS meletakkan smartcard pemilih pada reader
Pra-Kondisi Ketua KPPS sudah login dan melihat halaman pendaftaran
Tindakan
Pemilih meletakkan smartcard pada alat reader yang tersedia dimeja Ketua KPPS kemudian akan muncul data pemilih yang akan diverifikasi selanjutnya oleh Ketua KPPS
Post Kondisi Pemilihan akan dipersilakan masuk kebilik suara atau menunggu
jika hasil dari verifikasi data sesuai dengan pemilih yang hadir.
Tabel 1.3 Skenario Use Case Melakukan Pemilihan
Nama Use Case Melakukan Pemilihan
Aktor Pemilih
Deskripsi Pemilih melakukan pemilihan gubernur dikomputer yang tersedia
didalam bilik suara
Pra-Kondisi Pemilih sudah melakukan pendaftaran sebelumnya dimeja ketua
KPPS
Tindakan
Pemilih meletakkan smartcard pada alat reader untuk membuka halaman utama pemilihan yang menampilkan foto pasangan calon gubernur dan wakil gubernur kemudian klik salah satu gambar dan menempelkan sidik jari untuk verifikasi data.
Post Kondisi Pemilihan akan dihitung sebagai suara sah apabila hasil dari verifikasi data sidik jari dengan data kependudukan sesuai.
Tabel 1.4 Skenario Use Membuat Berita Acara
Nama Use Case Membuat Berita Acara
Aktor Ketua KPPS
Deskripsi Ketua KPPS mengisi form berita acara hasil perolehan suara di
TPS tersebut.
Pra-Kondisi Waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 waktu setempat, dan
perhitungan suara otomatis oleh sistem telah selesai
Tindakan
Ketua KPPS mengisi form berita acara sebagian catatan untuk memberikan informasi berjalannya pemilihan. Serta meminta saksi-saksi yang hadir untuk menempelkan kartunya guna informasi pengesahan tandatangan elektronik.
Post Kondisi Berita acara disimpan didatabase setelah Ketua KPPS mengisi
catatan dan saksi telah memasukkan identitas
Tabel 1.5 Skenario Use Monitoring Jumlah Pemilih
Nama Use Case Monitoring Jumlah Pemilih
Actor KPU Provinsi
Deskripsi KPU Provinsi memonitoring jumlah pemilih pada saat proses
pemilihan berjalan.
Pra-Kondisi Proses pemilihan sudah berjalan
Tindakan
KPU Provinsi melihat halaman monitoring dan melihat peta provinsi beserta TPS yang online disertai dengan jumlah pemilih total yang sudah menyalurkan suaranya dan yang belum.
Post Kondisi
KPU Provinsi mendapatkan informasi TPS yang pemilihnya belum banyak menyalurkan suara, dan total pemilih yang sudah menyalurkan suaranya.
Tabel 1.6 Skenario Use Melihat Laporan Perolehan Suara
Nama Use Case Melihat Laporan Perolehan Suara
Actor KPU Provinsi
Deskripsi KPU Provinsi mendapatkan hasil perolehan suara.
Tindakan
KPU Provinsi melihat menu Laporan Perolehan Suara dan menentukan keputusan pemenang pemilihan umum kepala daerah berdasarkan hasil dari perolehan suara seluruh TPS yang ada didaerah tersebut.
Post Kondisi KPU Provinsi mengumumkan Pasangan Calon Gubernur dan
Wakil Gubernur terpilih.
1.4.2 Activity Diagram
Activity Diagram dibuat untuk menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari sebuah aplikas atau proses bisnis yang harus dilakukan pada aplikasi oleh aktor. Berikut ini adalah activity diagram
pada aplikasi yang dibangun:
Tabel 1.7 Skenario Activity Diagram Melakukan Login
Activity Name Melakukan Login
Actor User
Deskripsi 1. Pemilih, Ketua KPPS, dan KPU Provinsi masuk ke halaman utama
2. Sistem menampilkan halaman login untuk akses kedalam sistem 3. Pemilih, Ketua KPPS, dan KPU Provinsi meletakkan kartu 4. Sistem menampilkan halaman utama
Gambar 1.4 Activity Diagram Melakukan Pendaftaran Tabel 1.8 Skenario Activity Diagram Mendaftarkan Pemilih
Activity Name Mendaftarkan Pemilih
Actor Ketua KPPS
Deskripsi 1. Ketua KPPS meletakkan smartcard ID pemilih diatas smardcard
reader
2. Sistem akan melakukan pencarian data pemilih didalam Daftar Pemilih Tetap kemudian didapatkan informasi pemilih termasuk dalam daftar atau tambahan
3. Sistem juga akan mengecek apakah pemilih sudah pernah memilih sebelumnya
4. Ketua KPPS mendapatkan informasi detail dari pemilih dan memverifikasi jika pemilih belum pernah memilih sebelumnya maka Ketua KPPS bisa melanjutkan proses dengan klik daftar, jika pemilih sudah pernah memilih sebelumnya maka proses tidak bisa dilanjutkan
Gambar 1.5 Activity Diagram Melakukan Pemilihan Tabel 1.9 Skenario Activity Diagram Melakukan Pemilihan
Activity Name Melakukan Pemilihan
Actor Pemilih
Deskripsi 1. Pemilih masuk kedalam bilik suara dengan membawa smartcard ID
2. Sistem menampilkan gambar pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur setelah pemilih login dengan menggunakan smartcard
3. Pemilih memilih salah satu dari pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur dengan cara klik gambar pada layar
4. Sistem menampilkan pemberitahuan dilayar untuk meletakkan jari pada fingerprint
5. Pemilih meletakkan jari pada fingerprint.
yang di-scan, jika hasil verifikasi cocok maka sistem akan menampilan pemberitahuan bahwa pemilihan berhasil, jika tidak cocok maka sistem akan menampilkan pemberitahuan bahwa pemilihan tidak berhasil dan kembali ke proses memilih gambar calon gubernur.
Gambar 1.6 Activity Diagram Monitoring Jumlah Pemilih Tabel 1.10 Skenario Activity Diagram Monitoring Jumlah Pemilih
Activity Name Monitoring Jumlah Pemilih
Actor KPU Provinsi
Deskripsi 1. KPU Provinsi masuk ke halaman utama
2. Sistem menampilkan gambar peta provinsi dan bulatan berwarna yang menunjukkan seluruh TPS yang berada di wilayah tersebut dan prosentase jumlah pemilih yang sudah menyalurkan suaranya dan yang belum
Gambar 1.7 Activity Diagram Membuat Berita Acara
Tabel 1.11 Skenario Activity Diagram Membuat Berita Acara
Activity Name Membuat Berita Acara
Deskripsi 1. Ketua KPPS masuk ke halaman utama 2. Ketua KPPS memilih menu Berita Acara
3. Sistem melakukan pengecekan apakah waktu sudah menunjukkan pukul 13.00, jika belum maka halaman Berita Acara akan menampilkan pemberitahuan bahwa proses pemilihan sedang berjalan. Jika sudah pukul 13.00 sistem akan melakukan perhitungan suara otomatis
4. Setelah perhitungan suara otomatis selesai dilanjutkan dengan melakukan rekap data pemilih otomatis dan disusun untuk dijadikan Berita Acara
5. Sistem menampilkan Form Berita Acara untuk diisi oleh Ketua KPPS
6. Ketua KPPS mengisi form berita acara berupa keterangan jalannya pemilihan umum
7. Sistem menampilkan output berupa hasil perolehan suara untuk masing-masing Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur serta keterangan jalannya Pemilihan Umum Kepala Daerah yang sudah dilaksanakan di TPS tersebut
Gambar 1.8 Activity Diagram Melihat Laporan Perolehan Suara Tabel 1.12 Skenario Activity Diagram Melihat Laporan Perolehan Suara
Activity Name Melihat Laporan Perolehan Suara
Actor KPU Provinsi
Deskripsi 1. KPU Provinsi masuk ke halaman utama
2. KPU Provinsi memilih menu Hasil Pemilihan untuk melihat hasil akhir dari perhitungan suara seluruh TPS yang ada di wilayah tersebut
3. Sistem akan membuat Berita Acara Perolehan Suara keseluruhan TPS yang ada di wilayah Provinsi jika sudah selesai melakukan perhitungan
4. Sistem akan menampilkan form laporan perolehan suara dengan pilihan tikat rekapitulasi dari level kelurahan, kecamatan, kota, dan provinsi
5. KPU Provinsi dapat melihat output Laporan Perolehan Suara dan mengunduh file tersebut
1.4.3 Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh setiap aktor atau objek pada sistem aplikasi. Sequence diagram memperjelas bagaimana sebuah aplikasi berjalan hingga proses basis data. Pada pembangunan aplikasi ini terdapat beberapa sequence diagram yang dirancang, berikut ini adalah sequence diagram:
1.4.3.1 Sequence Diagram Login
Setiap user atau pemakai aplikasi harus melakukan login terlebih dahulu untuk masuk ke menu yang ada pada aplikasi. User meletakkan kartu dan sidik jarinya kemudian aplikasi akan validasi data ke basis data table tb_user apabila data didalam kartu sama dengan sidik jari sama maka
login berhasil dan masuk ke halaman utama aplikasi sedangkan bila data tidak sesuai dengan data pada basis data maka akan muncul notifikasi gagal login.
Gambar 1.9 Sequence Diagram Login
1.4.3.2 Sequence Diagram Pendaftaran
Sebelum pemilih masuk ke dalam bilik suara untuk melakukan pemilihan, pemilih diharuskan untuk melakukan pendaftaran terlebih dahulu dimeja Ketua KPPS untuk melihat apakah pemilih yang hadir sesuai dengan identitasnya dan sudah pernah memilih ditempat lain dihari yang sama atau belum. Ketua KPPS akan menempelkan kartu pemilih kemudian sistem akan mengecek ke tabel
Gambar 1.10 Sequence Diagram Pendaftaran
1.4.3.3 Sequence Diagram Pemilihan
Setelah melewati proses pendaftaran maka pemilih dipersilakan untuk masuk ke bilik suara untuk melakukan pemilihan. Didalam bilik pemilih akan diminta untuk melakukan login guna membuka akses gambar calon gubernur dan calon wakil gubernur. Setelah masuk halaman utama pemilih akan melihat gambar pasangan calon, selanjutnya dipersilahkan klik salah satu gambar pasangan calon. Kemudian akan muncul dua notifikasi berupa permintaan untuk menaruh kartu dan sidik jari pada reader guna validasi. Dilanjutkan dengan pengecekan oleh sistem di table tb_user
apakah data sidik jari dengan data identitas pada kartu cocok, jika cocok maka pemilihan dianggap sah dan data di-insert kedalam table tb_pemilihan. Notifikasi sah dan tidak sah akan dimunculkan setelah sistem selesai mengecek kecocokan identias dengan sidik jari pemilih.
Gambar 1.11 Sequence Diagram Pemilihan
1.4.3.4 Sequence Diagram Monitoring Jumlah Pemilih
Pada saat proses pemilihan berjalan Ketua KPPS dan KPU Provinsi dapat memantau jumlah pemilih yang sudah menyalurkan suaranya dari keseluruhan pemilih yang terdata. Monitoring ini didapatkan dari kombinasi data pendaftaran di tabel tb_pendaftaran, data lengkap user di tabel
tb_user, dan data lokasi tps di tabel tb_tps menghasilkan monitoring yang dapat menampilkan jumlah pemilih per wilayah (untuk KPU Provinsi) dan jumlah pemilih per tempat pemungutan suara (untuk Ketua KPPS).
Gambar 1.12 Sequence Diagram Monitoring Jumlah Pemilih
1.4.3.5 Sequence Diagram Berita Acara Pemilihan
Proses pemilihan dibatasi mulai pukul 07.00 hingga 13.00 waktu setempat, setelah pukul 13.00 maka proses perhitungan otomatis akan dimulai dan hasilnya akan dimasukkan kedalam tabel
pada TPS tersebut yang dihasilkan dari join tabel tb_sum_suara, tb_user, tb_tps, dan tb_gubernur. Kemudian Ketua KPPS akan mengisi informasi berupa saksi yang hadir dan catatan bila ada.
Gambar 1.13 Sequence Diagram Berita Acara Pemilihan
1.4.3.6 Sequence Diagram Laporan Perolehan Suara
Setelah proses perhitungan suara selesai semua dan setiap TPS selesai membuat Berita Acara Pemilihan, maka KPU Provinsi dapat melihat hasil rekapitulasi keseluruhan suara dengan cara mengakses menu Laporan Perolehan suara. Didalam menu tersebut terdapat pilihan rekapitulasi suara yang berupa pilihan drag down. Rekapitulasi tersebut didapatkan dari pernjumlahan yang telah dilakukan secara otomatis dan di-insert kedalam tabel tb_sum_suara dan di-join dengan tabel tb_tps
dan tb_gubernur guna mendapatkan total suara dari lokasi dan detail masing-masing pasangan calon.
1.4.4 Class Diagram
Untuk mendukung tampilan data yang ada pada aplikasi, maka disusunlah class diagram.
Class diagram menggambarkan class-class yang saling berelasi sehingga dapat memberikan informasi sesuai kebutuhan. Berikut ini adalah rancangan class diagram pada aplikasi yang dibangun:
Gambar 1.15 Class Diagram Aplikasi Elektronik TPS (E-TPS)
1.4.5 Rancangan Struktur Table
Data yang digunakan untuk menampilkan informasi yang sesuai kebutuhan disimpan pada sebuah basis data yang terdiri dari beberapa tabel saling berelasi. Berikut rancangan struktur tabel pada pembangunan sistem aplikasi:
Tabel 1.13 Tabel tp_user
Kolom Tipe Data Panjang
Id_user INT 10 Id_kategori INT 1 Id_tps VARCHAR 10 Id_difabilitas INT 1 Nomor_kk DECIMAL 16 Nik DECIMAL 16 Nama VARCHAR 50 Tempat_lahir VARCHAR 30 Tgl_lahir DATE
Umur INT 3 Status_kawin VARCHAR 1 Jenis_kelamin VARCHAR 1 Alamat VARCHAR 100 Rt INT 3 Rw INT 3 Foto LONGLOB Fingerprint VARCHAR 2000 Tahun_update INT 4 Tabel 1.14 Tabel tp_tps
Kolom Tipe Data Panjang
Id_tps VARCHAR 10 Id_ketua INT 10 Nomor_tps INT 3 Kelurahan VARCHAR 50 Kecamatan VARCHAR 50 Kota VARCHAR 50 Provinsi VARCHAR 50 Latitude FLOAT 10,6 Longitude FLOAT 10,6
Tabel 1.15 Tabel tp_gubernur
Kolom Tipe Data Panjang
Id_calon INT 1 Nm_gubernur VARCHAR 50 Nm_wakil VARCHAR 50 Foto_gubernur LONGLOB Foto_wakil LONGLOB Tahun_update DATE
Tabel 1.16 Tabel tp_kategori
Kolom Tipe Data Panjang
Id_kategori INT 1
Tabel 1.17 Tabel tp_difabilitas
Kolom Tipe Data Panjang
Id_difabil INT 1
Ket_difabil VARCHAR 30
Tabel 1.18 Tabel tp_pendaftaran
Kolom Tipe Data Panjang
Id_user INT 10
Id_pendamping INT 10
Id_tps VARCHAR 10
Status INT 1
Tanggal DATETIME
Tabel 1.19 Tabel tp_pemilihan
Kolom Tipe Data Panjang
Id_user INT 10
Id_calon INT 1
Id_tps VARCHAR 10
Status INT 1
Tanggal_pemilihan DATETIME
Tabel 1.20 Tabel tp_sum_suara
Kolom Tipe Data Panjang
Id_tps VARCHAR 10 Id_calon INT 1 Id_saksi_1 INT 10 Id_saksi_2 INT 10 Tot_suara DECIMAL 16 Catatan TEXT Tanggal DATE