• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 672007265 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 672007265 Full text"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

1

Rancang Bangun Media

Pembelajaran Tangga Nada

Gitar Menggunakan

Flash Lite

Pada

Mobile Phone

1)

Christofel Mehang Kunda, 2) Adi Nugroho, 3) Michael Bezaleel FakultasTeknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52 – 60, Salatiga 50711, Indonesia

E-mail: 1) chrisloyel@yahoo.co.id, 2) adi.nugroho@staff.uksw.edu

3)

michael.bezaleel.wenas@gmail.com

1.

Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi yang pesat khususnya teknologi perangkat mobile sangat berperan penting dalam proses pembelajaran mandiri yang memungkinkan proses belajar dapat dilakukan tanpa terbatas ruang dan waktu. Pemanfaatan perangkat mobile sebagai media pembelajaran atau lebih dikenal dengan M-Learning telah memberikan banyak manfaat. Saat ini perangkat mobile merupakan sarana komunikasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat, yang berarti cakupan teknologi tersebut dalam memfasilitasi pengguna untuk melakukan aktifitas pembelajaran sangat praktis dan efektif. Teknologi perangkat mobile juga dapat memberikan kemudahan bagi pengguna, baik dari segi penggunaan aplikasi online maupun offline. Kemudahan - kemudahan tersebut berupa akses wap, gprs, hsdp yang makin baik dan cepat, dan penambahan fitur- fitur dalam menggunakan aplikasi – aplikasi offline (stand alone) seperti flash player. Dengan kemudahan yang didapatkan dari teknologi mobile, maka dapat dibangun dan dikembangkan berbagai aplikasi pembelajaran berbasis M-learning sebagai media pembelajaran yang mudah diakses oleh pengguna.

(4)

2

hal tersebut sangat penting agar belajar gitar lebih efektif khusunya bagi pemula. Selain beberapa hal tersebut, media pembelajaran juga harus mampu memberikan informasi pembelajaran yang bertahap kepada pengguna, seperti pembahasan materi

–materi dasar dan berlanjut pada materi – materi untuk meningkatkan skill atau pengetahuan pengguna.

Sebagai sebuah alat musik yang mudah dimainkan, namun terdapat berbagai aturan dan materi – materi dalam bermain gitar yang wajib dipelajari khususnya anak

– anak. Panti asuhan Dharma Bakti Salatiga merupakan panti asuhan yang menampung anak – anak yatim piatu. Keseharian mereka memanfaatkan waktu untuk belajar baik disiplin ilmu yang diajarkan disekolah formal maupun diluar. Salah satunya ialah belajar gitar, karena tidak tersedianya pengajar maka memanfaatkan teknologi perangkat mobile sebagai media pembelajaran mengenai gitar akan membantu anak – anak panti tersebut yang ingin belajar tentang gitar. Dengan memanfaatkan keunggulan dan kemudahan pada teknologi perangkat mobile, maka pada penelitian ini akan dibangun sebuah aplikasi pembelajaran tangga nada gitar. aplikasi tersebut akan memfasilitasi ha – hal dasar bagi pemula yang ingin belajar dan mengetahui lebih dalam tentang tangga nada gitar baik itu tangga nada mayor, minor, tangga nada pentatonik mayor dan minor, kunci mayor dan minor, kunci mayor 7 dan minor 7, teknik – teknik bermain gitar teknik arpeggio, hammer on, pull of dan teknik bending, dan aplikasi ini juga akan membahas tangga nada jazz minor mode.

Pengetahuan dasar mengenai gitar wajib dimiliki oleh pengguna seperti pengetahuan akan bentuk dan model kunci dasar gitar, dan pengetahuan akan solmisasi nada. Ketika pengguna telah mengerti dan memahami dasar – dasar nada dalam bermain gitar, maka pengguna dapat dengan mudah memahami dan mempelajari tangga nada setiap kunci – kunci tersebut, dan dapat berlanjut pada tangga nada dan teknik - teknik lanjutan dalam bermain gitar.

2.

Tinjauan Pustaka

Berbagai macam aplikasi pembelajaran baik itu berbasis desktop maupun mobile telah banyak dibuat, salah satu pada penelitian yang berjudul “Aplikasi Gitar Player Menggunakan Teknologi Java Mobile (J2ME)”. Peneliti membuat aplikasi cara memainkan gitar player pada perangkat mobile. Dalam aplikasi tersebut terdapat empat mode yang dapat diakses oleh pengguna yaitu single chromatic, single diatonic yaitu membunyikan not / nada dan full chromatic, full diatonic yaitu membunyikan kord – kord atau kunci nada serta terdapat fungsi record dan playback. Perbedaan dengan penelitian tersebut ialah dalam aplikasi yang akan dibangun tidak hanya membahas mengenai tangga nada, tetapi juga membahas mengenai pengenalan kunci

– kunci maupun tangga nada dasar pada gitar [1].

(5)

3

desktop menggunakan bahasa pemrograman flash dan pascal. Perancangan aplikasi pembelajaran tersebut dirancang agar memudahkan bagi user yang ingin belajar teknik dasar dalam bermain gitar. Pada dasarnya aplikasi tersebut ialah aplikasi desktop, maka pada penelitian ini akan membangun aplikasi pembelajaran alat musik gitar yang akan diimplementasikan pada perangkat mobile [2].

Penelitian mengenai “Rancang bangun software pembelajaran interaktif dasar

digital”. Peneliti membangun sebuah sistem pembelajaran interaktif mengenai materi

dasar digital. Aplikasi pembelajaran dasar digital terdiri dari tujuh scene yaitu intro, menu utama, kenversi bilangan, gerbang logika, aljabar boolean, rangkaian kombinasional, dan flip – flop. Pada menu utama terdapat sub menu yaitu konversi bilangan, gerbang logika, aljabar boolean, rangkaian kombinasional, flip – flop, dan rangkaian sekuensal. Pada scene konversi bilangan terdapt sub menu yaitu konversi bilangan biner ke desimal, konversi bilangan desimal ke biner, konversi bilangan heksadesimal ke biner, konversi bilangan heksadesimal ke desimal, dan konversi bilangan desimal ke heksadesimal. Pada scene gerbang logika terdapat sub menu yaitu gerbang logika OR, AND, NOT. Pada scene ketujuh terdapat dua sub menu yaitu flip – flop RS dan flip –flop D. Aplikasi tersebut dibangun menggunakan macromedia flash MX [3].

Penelitian mengenai “Aplikasi Pembelajaran Bahasa Jerman Level Dasar Berbasis Android”. Dalam aplikasi terdapat beberapa menu yang dapat dipilih oleh user yaitu menu basic (dasar), dialog, kosa – kata, tata bahasa, latihan, ujian, dan lihat nilai. Pada aplikasi tersebut user dapat melihat alfabet, melihat number, melihat percapakan, mendengarkan percakapan, melihat terjemahan percakapan, melihat kosa kata, melihat grammar, mengerjakan latihan, mengerjakan ujian,dan melihat nilai dengan memilih pada menu utama [4].

Penelitian mengenai “Aplikasi flash lite untuk pembelajaran kimia”. Peneliti membahas mengenai pembuatan aplikasi pembelejaran mengenai materi kimia yaitu ikatan kimia dan struktur atom. Dalam aplikasi tersebut terdapat dua menu utama yaitu menu ikatan kimia dan menu struktur atom, pada menu utama ikatan kimia terdapat sub menu yaitu kompetensi, materi, pendahuluan, evaluasi dan daftar pustaka. Sub menu pada menu struktur atom pada dasarnya memiliki kesamaan, perbedaan yaitu pada submenu materi. Materi yang dibahas pada menu ikatan kimia yaitu kestabilan unsur dan konfigurasi elektron, ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan pada logam, perbandingan sifat senyawa ion, dan kovalen, ikatan kovalen koordinat, dan gaya antar molekul. Sedangkan materi yang dibahas pada menu struktur atom yaitu partikel pembangun atom, nomor atom dan nomor massa, isotop, isobar, dan isoton, massa atom relatif, struktur atom, konfigurasi elektron, dan struktur molekul dasar [5].

(6)

4

juga mebahas mengenai pengenalan kunci – kunci gitar, teknik – teknik yang digunakan seperti arpeggio, hammer on, pull off dan bending. Aplikasi ini juga membahas mengenai tangga nada jazz minor mode.

Media Pembelajaran

Media merupakan alat saluran komunikasi. Media bersal dari bahasa latin dan

merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harafiah berarti

“perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver) [6]. Media pembelajaran juga didefenisikan sebgai segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si pelajar sehingga dapat mendorong tejadinya proses berlajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali [7].

Defenisi lain Media pembelajaran yaitu media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran [8]. Pada awal sejarah pembelajaran, media hanya sebagai alat bantu yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran. Berbeda dengan saat ini, kehadiran media pembelajaran juga dapat memberikan dorongan, stimulus maupun pengembangan aspek intelektual maupun emosi siswa.

Hakikatnya media pembelajaran sebagai wahana untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber pesan diteruskan pada penerima. Pesan atau bahan ajar yang disampaikan adalah materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran atau sejumlah potensi yang telah dirumuskan, sehingga dalam prosesnya memerlukan media sebagai sub sistem pembelajaran [9].

Mobile Learning (M-Learning)

M-Learning atau mobile learning telah menjadi sebuah kebutuhan dan trend yang telah memasyarakat dalam beberapa tahun terakhir, khususnya bagi pengguna memiliki mobilitas tinggi dalam kegiatannya. Mobile learning merupakan bagian dari pembelajaran elektronik atau lebih di kenal dengan e-learning [10]. Mobile learning dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk memecahkan permasalahan dalam bidang pendidikan, terutama masalah pemerataan akses infomasi pendidikan, kualitas konten pembelajaran yang berupa materi pembelajaran dengan bentuk teks ataupun gambar disertai dengan contoh-contoh soal serta peningkatan kualitas pengajar agar lebih baik dalam membuat atau menyampaikan materi pembelajaran dan mengelola kegiatan belajar mengajar.

Mengapa Menggunakan M-Learning

M-Learning adalah salah satu alternatif bahwa layanan pembelajaran harus dilaksanakan tanpa terbatas ruang dan waktu. Pemikiran dalam mengembangkan mobile learning ini didasari oleh alasan – alasan pokok, yaitu :

(7)

5

CDMA) tanpa harus membangun sendiri, karena jaringan telah disediakan oleh provider.

 Integrasi dengan sistem yang ada khususnya mampu : - Integrasi dengan e-learning.

- Integrasi dengan sistem penyelenggaraan pendidikan (Sistem Informasi Akademik).

- Integrasi dengan sistem lain misalnya, instant massaging.

 M-learning pada dasarnya ada dalam versi offline dan online. Versi offline dapat dapat dilakukan hanya dengan menginstal satu kali, tidak terkoneksi server (stand alone). Seadangkan versi online memiliki karakteristk, yaitu :

- Hanya menginstal engine.

- Dapat di-update dengan menghubungkan ke server.

- Dapat berinteraksi dengan pembelajar atau pengajar (diskusi tanya / jawab).

3.

Metode Penelitian

Metode perancangan sistem yang digunakan adalah metode prototyping. Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan untuk interaksi antara pembuat aplikasi dan pengguna aplikasi selama proses pembuatan sistem [11]. Metode ini dipilih karena prototype yang dibuat dapat digunakan untuk mengelola kembali kebutuhan dari perangkat lunak yang akan dikembangkan, sehingga pengembang perangkat lunak tidak harus merancang lagi semua dari awal. Model metode ini ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Prototyping Model (Pressman, 2000)

(8)

6 1. Listen to Customers;

Pada tahap ini dilakukan analisa seluruh kebutuhan yang dibutuhkan dalam perancangan sistem ini terhadap permasalahan yang ada. Analisa kebutuhan untuk pengembangan sistem ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dan wawancara dengan user yang terkait mengenai kebutuhan materi pembelajaran yang akan di masukan pada aplikasi tangga nada gitar.

Tujuan wawancara pada tahap ini yaitu untuk mengetahui kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh user dalam belajar gitar khususnya bagi pemula. Dengan memperoleh informasi secara langsung dari user maka materi – materi pembelajaran mengenai tangga nada gitar akan sesuai dengan kebutuhan user khususnya bagi pemula dalam belajar gitar.

Hasil pada tahapan tersebut ialah pada protoyping pertama, kebutuhan user yaitu materi kunci – kunci dasar gitar, tangga nada mayor dan minor, jarak dan interval setiap nada dan menu untuk help. Kelemahan pada tahapan ini yaitu aplikasi hanya terdiri satu file flash dan semua kontent atau materi tangga nada gitar berada dalam satu file swf, sehingga jika terjadi penambahan materi pembelajaran maka ukuran file flash menjadi besar, sehingga mengakibatkan aplikasi tidak dapat berjalan pada perangkat mobile karena kurangnya alokasi heap memory pada perangkat mobile yang memiliki heap memory sebesar 2 MB. Kelebihan, aplikasi akan mudah digunakan oleh user, dan performa aplikasi tersebut dapat berjalan dengan baik pada perangkat mobile nokia keluaran lama seperti nokia 6600 dan nokia 7610.

Kebutuhan user pada tahapan kedua yaitu tangga nada pentatonik mayor dan minor, teknik - teknik bermain gitar, teknik melatih jari (fingering), dan tangga nada jazz, pada tahap ini dilakukan penambahan materi pembelajaran gitar. Kelebihan pada tahapan ini ialah file atau kontent flash yang berisi materi pembelajaran gitar dibangun dalam bentuk file eksternal dan terdiri dari beberapa file swf susuai dengan kebutuhan materi pembelajaran. File - file swf pada aplikasi akan diload satu persatu, dengan meload file swf maka aplikasi tersebut dapat berjalan dengan baik pada alokasi heap memory 2 MB meskipun terjadi penambahan materi pembelajaran. Kekurangan pada tahapan ini ialah aplikasi akan berjalan lambat pada perangkat nokia keluaran lama dan jika terkena virus file – file swf eksternal pada aplikasi tersebut dapat terhapus.

2. Build / Revise Mock-up;

Merupakan proses perancangan yang dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui. Rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype. Pada tahap ini dilakukan perancagan interface yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi pembelajaran tangga nada gitar.

Melakukan desain user interface aplikasi sebanyak dua kali, tujuan dari desain tersebut yaitu agar mendapatkan hasil desain yang seusai dengan kebutuhan prototyping aplikasi, pengguna dan materi – materi tentang tangga nada gitar.

(9)

7 3. Customer tes-drives mock-up;

Klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software. Pengevaluasian ini bertujuan guna penyempurnaan aplikasi. Proses evaluasi protoype dilakukan dengan melakukan pengujian aplikasi kepada user (pengguna).

Pada tahap ini dilakukan pengujian dari aplikasi pada perangkat nokia symbian series 40 dan series 60. Pengujian dilakukan pada nokia symbian karena pada nokia series 40 series 60 telah mendukung memiliki fitur flash lite, sehingga mudah untuk diimplementasikan pada perangkat tersebut.

Tujuan pengujian tahapan tersebut yaitu untuk mengetahui apakah prototype aplikasi yang telah dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan dan dapat berjalan dengan baik pada perangkat mobile. Hasil pengujian aplikasi tangga nada gitar pada perangkat mobile berjalan dengan baik dan materi pembelajaran gitar pada aplikasi tersebut dapat dengan mudah dipahami oleh user.

Perancangan sistem sangat penting dalam membangun sebuah aplikasi karena proses ini menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk mulai dari penggambaran perencanaan sampai pada tahapan pembuatan fungsi yang berguna bagi jalannya sebuah aplikasi.

(10)

8

Flow chart Aplikasi Pembelajaran Tangga Nada Gitar

Start user menjalankan program maka user akan masuk pada program menu utama. Pada menu utama terdapat tujuh menu utama yaitu tangga nada mayor, tangga nada minor, pentatonik mayor, pentatonik minor, akord mayor dan minor, teknik bermain gitar, dan jazz minor mode.

Setelah user memilih salah satu dari menu tangga nada tersebut, tangga nada akan ditampilkan sesuai dengan pilihan user pada menu utama. Dalam halaman tangga nada, user dapat memilih kunci atau khord gitar (Misalnya khord A). Selanjutnya user menentukan posisi tangga nada dari kunci yang dipilih tersebut (posisi 1 dan posisi 2). Jika user telah menentukan kedua hal tersebut, maka user dapat memilih tombol play untuk membunyikan tangga nada yang telah ditentukan.

(11)

9

4.

Implementasi dan Pembahasan

Halaman menu utama ialah halaman yang tampil ketika user menjalankan aplikasi. Pada halaman ini terdapat tujuh menu utama yang dapat di pilih oleh user, tiap menu tersebut berisi mengenai tangga nada, interval setiap tangga nada, root atau posisi tangga.

Gambar 3.3 Tampilan Halaman Menu Utama.

Gambat 3.3 merupakan tampilan halaman menu utama aplikasi pembelajaran tangga nada gitar. User dapat memilih salah satu dari menu utama dengan menggunakan tombol navigasi arah kiri, kanan, dan arah atas, bawah. Pada halaman ini terdapat dua menu softkeys yaitu softkey help dan softkey exit, fungsi softkey help yaitu berisi bantuan dan keterangan mengenai objek – objek dalam setiap menu. Sedangkan fungsi softkey exit ialah untuk keluar dari aplikasi.

Kode Program 1 Perintah Pilih Menu

1. if (selectedItem == null) { 2. Selection.setFocus (btn_mayor2); 3. }else {

4. Selection.setFocus (selectedItem); 5. }

6. btn_mayor2.onRelease = function () { 7. loadMovieNum("mayor.swf", menu);

selectedItem = this; 8. };

(12)

10

Kode program 1 merupakan potongan program pada halaman menu utama. Pada saat user masuk dalam menu utama maka posisi kursor harus pada posisi Selection.setFocus pada salah satu menu. pada program tersebut Selection.setFocus diset untuk tombol menu tangga nada mayor dengan nama tombol btn_mayor2. Perintah untuk meng handle fungsi tersebut yaitu menggunakan if statement, jika selected item menu sama dengan null maka akan di set sesuai dengan value yang telah di input pada Selection.setFocus. pada potongan program tersebut terdapat fungsi loadMovieNum(“minor.swf”, menu) pada setiap tombol, kode tersebut berfungsi untuk meload file swf tangga nada dan mereplace file swf menu yang telah aktif pada layar. Teknik tersebut sangat cocok mengingat alokasi memory untuk menjalankan aplikasi pada perangkat mobile yang sangat kecil, sehingga dengan teknik tersebut menu– menu dari aplikasi akan diload dan diraplace sehingga hanya menu yang terload yang akan aktif pada memory perangkat mobile.

Gambar 3.4 Tampilan Halaman Menu Tangga Nada Mayor

Halaman tangga nada mayor berisi mengenai interval dan root tangga nada mayor, terdapat 2 buah root pada menu ini yaitu scale 1 dan scale 2, untuk masuk pada rootscale 2 user harus menekan tombol navigasi arah atas sehingga akan mencul tampilan tangga nada mayor scale 2, untuk kembali ke tampilan tangga nada

12. if (selectedItem == null) { 13. Selection.setFocus (btn_mayor2); 14. }else {

15. Selection.setFocus (selectedItem); 16. }

17. btn_mayor2.onRelease = function () { 18. loadMovieNum("mayor.swf", menu);

selectedItem = this; 19. };

20. btn_minor2.onRelease = function () { 21. loadMovieNum("minor.swf", menu);

(13)

11

scale 1 maka user harus menekan tombol arah bawah pada tombol navigasi. Untuk melihat scale dan komposisi tangga nada mayor lainnya user harus menekan tombol navigasi arah kiri dan kanan, pada gambar 4.2 ialah tampilan tangga nada A mayor, jika user menekan arah kiri maka akan masuk pada scale tangga nada G mayor, dan jika user menekan tombol arah kanan maka akan masuk pada scale tangga nada B mayor. Pada tampilan tersebut terdapat 2 softkey, softkey kiri yaitu untuk play, pause, dan replay. Jika pada posisi play maka softkey akan diset menjadi pause, jika pause maka akan diset ke play, dan jika aplikasi tersebut selesai menampilkan titik nada maka akan muncul softkey replay yang berfungsi untuk memutar ulang tampilan titik - titik tangga nada. Softkey back berfungsi untuk kembali ke halaman menu utama.

Kode Program 2 Perintah untuk kontrol play dan pause

Kode program 2 merupakan potongan program untuk play dan pause. Pada kode program tersebut softkey play dan pause diregis untuk tombol select / ok pada tombol navigasi. Sedangkan untuk meregis play dan pause untuk softkey kiri, maka value key.ENTER pada kode program tersebut diganti dengan key.SOFT1.

Kode Program 3 PerintahTombol Navigasi

1. else if (Key.getCode() == Key.ENTER) {

2. if (playing == true) {

3. playing = false;

4. stop();

5. stopAllSounds();

6. leftSoftKeyLabel.text = "Play";

7. }

8. else {

9. playing = true;

10. play();

11. leftSoftKeyLabel.text = "Pause";

12. }

1. varkeyCode = Key.getCode ();

2. if (Key.getCode() == Key.RIGHT) {

3. gotoAndPlay("Bmayor1");

4. }

5. else if (Key.getCode() == Key.DOWN) {

6. gotoAndPlay("Amayor1");

7. }

8. else if (Key.getCode() == Key.LEFT) {

(14)

12

Kode program 3 merupakan potongan program untuk meregis softkey untuk arah kiri kanan dan bawah. Potongan program tersebut tidak meregis softkey untuk arah atas karena potongan program tersebut untuk memproses tangga nada scale posisi 2 dan sebaliknya jika pada halaman scale 1 maka softkey arah bawah tidak di regis.

Kode Program 4 Perintah Registrasi Softkeys

Potongan program pada kode program 3 merupakan program untuk meregis softkeys. Potongan program no.1 berfungsi untuk mendaftar softkey SOFT1 menjadi tombol Pause dan SOFT2 menjadi ditombol Back. Program no.2 berfungsi untuk menghapus softkeys yang telah di daftar sebelumnya. Potongan program no.3 berfungsi untuk mendeklarasikan fungsi listener untuk object softkey yang baru.

5. Pengujian Aplikasi

Black Box Testing

Pengujian dengan black box testing dilakukan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, yaitu:

a. Kesalahan interface

b. Fungsi – fungsi yang salah atau hilang c. Kesalahan dalam akses data ekternal d. Kesalahan performa

Pelaksaan pengujian pada tahap ini yaitu dalam bentuk tabel yang berisi kategori apa saja yang akan uji, tujuan pengujian, cara pengujian, hasil pengujian, dan validasi dari pengujian yang dilakukan.

Tabel 1. Pengujian Black Box Testing

Interface Tujuan

1. fscommand2 ("SetSoftKeys", "Pause", "Back");

2. Key.removeListener (myListener);

3. varmyListener:Object = new Object ();

4. myListener.onKeyDown = function () {

(15)
(16)

14

Berdasarkan tabel hasil pengujian dengan black box pada tabel 1 secara keseluruhan fungsi – fungsi dan interface aplikasi pembelajaran tangga nada gitar pada perangkat mobile dapat berjalan dengan baik.

Pengujian Dengan Responden

Proses pengujian selanjutnya ialah dengan membagikan kuesioner kepada 30 user sebagai responden, bagian – bagian yang akan di uji yaitu fungsionalitas dan user interface, masing- masing bagian diwakili 6 pertanyaan. Pengujian dilakukan pada murid SMP Kristen 1 Salatiga. Kriteria user dari aplikasi pembelajaran tangga nada gitar yaitu anak – anak umur diatas 12 tahun yang telah mampu mengoperasikan atau menggunakan perangkat mobile sebagai media untuk belajar, dan remaja diatas umur 16 tahun. Kriteria pengujian dengan kuesioner pada aplikasi pembelajaran tangga nada gitar yaitu dari segi fungsionalitas dan user interface aplikasi.

Tabel 2. Pengujian Dengan Responden

N Pernyataan Skala Penilaian Jumlah Persentase

1 Tampilan dan desain pada menu

utama aplikasi jelas dan menarik

Sangat setuju 12 93

Setuju 16

Netral 2 7

Tidak setuju Sangat tidak setuju

2 Aplikasi tangga nada gitar yang

dijalankan pada handphone berguna bagi pemula (baru belajar gitar) yang ingin belajar tentang tangga nada gitar

pada aplikasi tangga nada gitar mudah dipahami

5 Tampilan dan keterangan pada

menu help jelas dan dapat dibaca

Sangat setuju 9 90

Setuju 18

Netral 3 10

Tidak setuju Sangat tidak setuju

6 Dengan adanya aplikasi tangga

nada gitar pada handphone,

Sangat setuju 10 84

Setuju 15

(17)

15

belajar gitar akan lebih mudah dan menyenangkan

Tidak setuju Sangat tidak setuju

7 Tampilan pada menu tangga nada

mayor menarik dan titik nada mudah di pahami

8 Keterangan dan bantuan pada

menu help sudah membantu

Sangat setuju 6 94

nada pada aplikasi tangga nada gitar mudah dipahami 10 Materi tangga nada gitar yang

dibahas pada aplikasi tersebut 11 Tampilan pada menu tangga nada

jazz minor mode menarik dan titik nada mudah di pahami

Sangat setuju 7 74

Setuju 15

Netral 8 26

Tidak setuju Sangat tidak setuju 12 Aplikasi tangga nada gitar mudah

digunakan oleh anak – anak 13 Tampilan pada menu kunci gitar

menarik dan titik nada pada menu tersebut mudah dipahami 14 Tampilan pada menu tangga nada

pentatonik menarik dan titik nada mudah di pahami

(18)

16

minor menarik dan titik nada mudah di pahami

Netral 10 34

Tidak setuju Sangat tidak setuju

Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai persentase masing-masing jawaban pada setiap pertanyaan dengan menggunakan rumus :

Y = P/Q * 100% Keterangan :

P = Banyaknya jawaban responden tiap soal Q = Jumlah Responden

Y= Nilai Persentase

Pada tabel hasil responden tersebut, pilihan setuju dan sangat setuju digabung lalu dicari nilai persentasinya. Kemudian diambil nilai persentasi tertinggi pada setiap pernyataan lalu disesuaikan dengan indikator yang di uji.

Tabel 3. Indikator pengujian

No Fungsionalitas aplikasi User interface aplikasi

1 94 93

2 86 90

3 84 90

4 84 74

5 77 66

6 76 50

7 74 47

8 70 47

Jumlah : 645/8 = 80% Jumlah: 557/8 = 69%

Berdasarkan tabel indikator pengujian maka 80% aplikasi tersebut sangat baik dan mudah digunakan oleh user dari segi fungsionalitas dibandingkan dari segi user interfacenya.

5.

Kesimpulan

(19)

17

(20)

18

6.

Daftar Pustaka

[1] Wibowo, 2010, Aplikasi gitar player menggunakan teknologi java mobile (J2ME). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[2] Permana, 2009, Aplikasi teknik dasar bermain gitar berbasis multimedia. Salatiga: Fakultas Teknologi Informasi, Univeristas Kristen Satya Wacana.

[3] Winardi, Belo, 2012, Rancang bangun software pmbelajaran interaktif dasar digital. Surabaya: Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Adhi tama.

[5] Hakkun, Yuniar, Aplikasi Pembelajaran Bahasa Jerman Level Dasar Berbasis Androd. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[4] Wahyuningtyas, 2011, Aplikasi flash lite untuk pembelajaran kimia (materi : ikatan kimia dan struktur atom). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh

Nopember.

[6] Darmawan, Deni, 2012, Teknologi Pembelajaran, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset .

[7] Rusman, 2012, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, Bandung : Alfabet.

Gambar

GambarStopno
Gambar 3.3 Tampilan Halaman Menu Utama.
Gambar 3.4  Tampilan Halaman Menu Tangga Nada Mayor
Tabel 1. Pengujian Black Box Testing
+2

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “ Tinjauan Fiqih Siyasah Terhadap Implementasi Etika Demokrasi dalam Pemilihan Kepala Desa (Studi di Desa Beringin Jaya Kecamatan Rebang Tangkas

menyediakan data keuangan yang dapat digunakan oleh sistem informasi di berbagai

6 Di dalam Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notari diatur bahwa yang dimaksud dengan Pejabat Umum yang satu-satunya berwenang

Berdasarkan hasil analisa data terhadap jawaban yang diberikan kepada 40 (empat puluh) responden pengguna layanan arsip di Arsip Universitas Gadjah Mada, maka dapat

Keadilan lingkungan bukanlah sebuah konsep yang memiliki berbagai deinisi. Collin melihat keadilan lingkungan terutama dalam kaitannya dengan distribusi hak dan manfaat

pengusulan proposal penelitian dilakukan oleh dosen/staf pengajar AKBID Wijaya Husada (baik secara individual maupun berkelompok) dengan mengikuti

Besarnya koefisien pemngembunan dipengaruhi oleh panas laten pengembunan, densitas fluida, perbedaan suhu uap dengan diding dalam, viskositas fluida, medan

Jumlah Bacillus pada air pemeliharaan larva yang diberi probiotik pembanding cenderung lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan Bacillus sp.. Sama halnya dengan jumlah