1
REFLEK SI PEM I K I RAN O.N OT OH AM I DJ OJ O
U N T U K M EWU J U DK AN CARA BERH U K U M H U M AN I S
Ole h : Dr.C.M a ya I nda h S.,SH .M H um .
_________________________________________________________________________
2
REFLEKSI PEMIKIRAN O.NOTOHAMIDJOJO UNTUK MEWUJUDKAN CARA BERHUKUM HUMANIS.1
Oleh : Dr.C.Maya Indah S.,SH.MHum.
abstrak
Mencermati kehidupan hukum di Indonesia selama ini, paling tidak dapat
ditandai oleh adanya dua krisis. Pertama cara berhukum yang krisis karena
mengandalkan hukum sebagai mesin yang tak berjiwa dengan berbasis pada rasio
objektif, dan kedua krisis yang diwarnai oleh adanya degradasi moral dalam ber
hukum. Krisis moral yang berarti adanya dekadensi moral, kerakusan materialisme
yang menumbuhkan kolusi, korupsi, dan nepotisme, hedonisme, nir-etika politik,
otoritarianisme, pemiskinan kehidupan spiritual, krisis kepercayaan, krisis legitimasi
otoritas, sehingga terjadilah krisis kepercayaan kepada hukum.
Namun, untuk menjawab krisis tersebut, juga muncul usaha-usaha untuk
mengatasinya dengan menawarkan suatu paradigm pemikiran filosofis. Salah satu dari
pemikiran filosofis yang muncul adalah membangkitkan kembali nilai-nilai berhukum
yang telah dicanangkan oleh guru pendahulu kita, yakni O.Notohamidjojo. Melalui
refleksi pemikiran O.Notohamidjojo diharapkan dapat ditempatkannya kembali posisi
manusia khususnya manusia yang ada dan terlibat dalam penggembalaan hukum untuk
menjadi subjek penafsir hukum yang kreatif dan bertanggung jawab dalam membentuk
dunia kehidupan berhukum yang lebih baik.
Tulisan ini akan dibagi dalam tiga bagian. Bagian pertama Realitas Hukum dan
Kemanusiaan memaparkan mengenai Legisme dan krisis kemanusiaan dalam hukum,
Bagian kedua mengenai Gagasan ’ The Truth about law” melalui O.Notohamidjojo
guna menceritakan mengenai Cara Berhukum ”humanis” yang terilhami dari pemikiran
1Penulis adalah dosen Fakultas Hukum Univ.Kristen Satya Wacana Salatiga. Disajikan dalam
0. Notohamidjojo, Bagian ketiga mengenai kesimpulan sebagai buah dari refleksi
pemikiran O.Notohamidjojo tentang cara berhukum humanis dan relevansinya dalam
kehidupan atau perkembangan hukum di Indonesia saat ini dan terakhir adalah penutup
sebagai suatu saran.