• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi PPL IAPI Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual | Dwi Martani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Materi PPL IAPI Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual | Dwi Martani"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

KSAP

1

PSAP NO. 06

AKUNTANSI INVESTASI

(2)

KSAP

KSAP

2

DRAFT REVISI 2014

• Koreksi redaksional

• Pengakuan pendapatan pada LO dan

pengakuan pendapatan pada LRA diperjelas

• Akuntansi investasi dengan menggunakan

metode ekuitas

• Investasi atas perusahaan merugi sehingga

saldo ekuitas investee negatif

• Koreksi redaksional

• Pengakuan pendapatan pada LO dan

pengakuan pendapatan pada LRA diperjelas

• Akuntansi investasi dengan menggunakan

metode ekuitas

(3)

KSAP

KSAP

3

DEFINISI INVESTASI

Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh

manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan

royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat

meningkatkan kemampuan pemerintah dalam

rangka pelayanan kepada masyarakat.

Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh

manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan

royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat

meningkatkan kemampuan pemerintah dalam

rangka pelayanan kepada masyarakat.

Ruang Lingkup: Untuk investasi yang dilakukan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan BLU. Tidak termasuk investasi di BUMD dan BUMN. Tidak mengatur investasi dalam KSO

(4)

KSAP

KSAP

4

INVESTASI JANGKA PENDEK

Diharapkan dapat segera dicairkan dan

dimaksudkan

untuk

dimiliki

selama

setahun atau kurang.

ditujukan dalam rangka manajemen kas.

Berisiko rendah atau bebas dari perubahan

atau pengurangan harga yang signifikan

Terdiri:

Deposito berjangka waktu 3 - 12 bulan,

Pembelian obligasi pemerintah jangka pendek

oleh pemerintah daerah,

(5)

KSAP

KSAP

5

INVESTASI JANGKA PANJANG

 Dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 bulan  Sifat penanaman:

Investasi permanen

Investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara

berkelanjutan, contoh:

Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan

negara/daerah,

Penyertaan Pemerintah pada badan internasional dan badan

hukum lainnya;

Investasi permanen lainnya

Investasi non permanen

Investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara

tidak berkelanjutan, contoh:

Investasi dalam Surat Utang Negara

Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat

dialihkan kepada pihak ketiga

(6)

KSAP

KSAP

6

PENGAKUAN INVESTASI

Pengeluaran kas dan/atau aset , penerimaan hibah dalam

bentuk investasi dan perubahan piutang menjadi investasi

dapat diakui sebagai investasi apabila memenuhi kriteria:

Kemungkinan manfaat ekonomi atau manfaat sosial atau

jasa potensial di masa yang akan datang atas suatu

investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah

(7)

KSAP

KSAP

7

PENGUKURAN INVESTASI

Jika mempunyai pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar, nilai pasar dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar  Investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat

dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya

Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga,

misalnya saham dan obligasi jangka pendek, dicatat sebesar biaya perolehan

Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya yaitu sebesar harga

pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, investasi dinilai

(8)

KSAP

KSAP

8

PENGUKURAN INVESTASI

Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham,

misalnya dalam bentuk deposito jangka pendek dicatat

sebesar nilai nominal deposito tersebut.

Investasi jangka panjang yang bersifat permanen

misalnya penyertaan modal pemerintah, dicatat

sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi

investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul

dalam rangka perolehan investasi tersebut.

Investasi nonpermanen dalam bentuk pembelian

obligasi jangka panjang dan investasi yang

dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan, dinilai

sebesar nilai perolehannya.

Investasi nonpermanen yang dimaksudkan untuk

penyehatan/ penyelamatan perekonomian, dinilai

(9)

KSAP

KSAP

9

METODE PENILAIAN INVESTASI

a. Metode biaya;

Investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan

usaha/badan hukum yang terkait.

b. Metode ekuitas;

Pemerintah mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba kecuali dividen dalam bentuk saham yang diterima pemerintah akan mengurangi nilai investasi pemerintah. Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi

kepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanya

perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.

c. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan;

Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan

(10)

KSAP

KSAP

10

METODE EKUITAS REVISI

b. Metode ekuitas

;

Investasi awal dicatat sebesar biaya

perolehan.

Dividen

yang

diterima

pemerintah

akan

dicatat

sebagai

pendapatan deviden pada laporan

realisasi

anggaran

dan

laporan

operasional. Kenaikan nilai investasi

pada akhir periode akan diakui sebagai

pendapatan pada laporan operasional.

Penyesuaian terhadap nilai investasi

juga diperlukan untuk mengubah porsi

kepemilikan

investasi

pemerintah,

misalnya

adanya

perubahan

yang

timbul akibat pengaruh valuta asing

(11)

KSAP

KSAP

11

METODE EKUITAS REVISI

Pada metode ekuitas, nilai investasi dapat berkurang sehingga

menjadi negatif karena kerugian yang diperoleh. Jika akibat kerugian yang dialami, nilai investasi menjadi negatif, maka investasi tersebut akan disajikan di neraca sebesar nol, namun nilai negatif tersebut akan diungkapkan dalam catatan atas

laporan keuangan. Jika pemerintah memiliki tanggung jawab hukum untuk menanggung kerugian atas investasi tersebut maka akan diakui kewajiban.

Pada saat investasi tersebut memperoleh penambahan nilai

investasi, maka penambahan tersebut akan terlebih dahulu

(12)

KSAP

KSAP

12

HASIL INVESTASI - REVISI

Hasil investasi yang diperoleh dari investasi

jangka pendek,

antara lain berupa bunga

deposito, bunga obligasi, dan dividen tunai

(cash

dividend

), diakui pada saat diperoleh

dan dicatat sebagai pendapatan

LRA dan

pendapatan

LO,

sedangkan

pendapatan

(13)

KSAP

KSAP

13

HASIL INVESTASI - REVISI

Hasil investasi berupa dividen tunai yang diperoleh dari

penyertaan modal pemerintah yang pencatatannya menggunakan metode biaya, dicatat sebagai pendapatan hasil investasi. Sedangkan apabila menggunakan metode ekuitas, bagian laba berupa dividen tunai yang diperoleh oleh pemerintah dicatat sebagai pendapatan hasil investasi dan mengurangi nilai investasi pemerintah. Dividen dalam bentuk saham yang diterima tidak akan menambah nilai investasi pemerintah.

Hasil investasi berupa dividen tunai yang diperoleh dari

(14)

KSAP

KSAP

14

INVESTASI BLU REVISI

Dalam hal investasi dilakukan oleh Badan

Layanan Umum, investasi jangka panjang

dicatat menggunakan metode ekuitas. Jika

Badan Layanan Umum memiliki investasi,

maka pencatatan oleh Badan Layanan Umum

akan dikonsolidasi. Namun, untuk tujuan

pelaporan instansi pemerintah, Badan Layanan

Umum harus menyediakan laporan keuangan

tersendiri. 

Jika investasi pemerintah yang dicatat dengan nilai

(15)

KSAP

KSAP

15

KRITERIA METODE PENILAIAN

INVESTASI

a. Kepemilikan kurang dari 20%

menggunakan metode biaya;

b. Kepemilikan 20% sampai 50%, atau

kepemilikan kurang dari 20% tetapi

memiliki pengaruh yang signifikan

menggunakan metode ekuitas;

c. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan

metode ekuitas;

d. Kepemilikan bersifat nonpermanen

menggunakan metode nilai bersih yang

direalisasikan.

a. Kepemilikan kurang dari 20%

menggunakan metode biaya;

b. Kepemilikan 20% sampai 50%, atau

kepemilikan kurang dari 20% tetapi

memiliki pengaruh yang signifikan

menggunakan metode ekuitas;

c. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan

metode ekuitas;

d. Kepemilikan bersifat nonpermanen

(16)

KSAP

KSAP

16

PENGAKUAN HASIL INVESTASI

Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka

pendek, antara lain berupa bunga deposito, bunga

obligasi, dan dividen tunai (cash dividend), diakui

pada saat diperoleh dan dicatat sebagai pendapatan.

Hasil investasi berupa dividen tunai yang diperoleh

dari penyertaan modal pemerintah yang

pencatatannya menggunakan metode biaya, dicatat

sebagai pendapatan hasil investasi.

Sedangkan apabila menggunakan metode ekuitas,

bagian laba berupa dividen tunai yang diperoleh oleh

pemerintah dicatat sebagai pendapatan hasil

investasi dan mengurangi nilai investasi pemerintah.

Dividen dalam bentuk saham yang diterima tidak

(17)

KSAP

KSAP

17

PENGUNGKAPAN

Hal-hal lain yang harus diungkapkan dalam laporan

keuangan pemerintah berkaitan dengan investasi

pemerintah, antara lain:

a. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai

investasi;

b. Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan

nonpermanen;

c. Perubahan harga pasar baik investasi jangka

pendek maupun investasi jangka panjang;

d. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan

penyebab penurunan tersebut;

e. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan

alasan penerapannya;

f. Rekonsiliasi nilai investasi awal dan akhir

atas investasi dengan metode ekuitas;

(18)

KSAP

KSAP

JURNAL INVESTASI JANGKA

PENDEK

Pada 30 Maret 20X2, Pemerintah Kota Bengawan menempatkan dananya sebesar 200.000.000 pada deposito berjangka 6 bulan dapat diperpanjang (ARO) di Bank Amarta, bunga 5%. Pada 30 September 20X2 diterima bunga deposito 5.000.000. Deposito ini sampai akhir tahun belum dicairkan.

Tangga l

Finansial Anggaran

30 Mar Invesasi jangka

pendek 200.000.000 Tidak ada jurnal

20X2 Kas 200.000.000

30 Sep Kas 5.000.000 Perubahan SAL 5.000.000 20X2 Pendapatan bunga –

LO 5.000.000 Pendapatan bunga – LRA 5.000.000 31 Des Piutang Bunga 2.500.000

20X2 Pendapatan bunga –

LO 2.500.000

30 Mar Ksd 5.000.000 Perubahan SAL 5.000.000 20X3 Pendapatan bunga –

(19)

KSAP

KSAP

JURNAL INVESTASI JANGKA PANJANG-

Alternatif

Pada 1 Jan 20X2, Pemerintah Kota Bengawan mengambilalih investasi sebuah perusahaan swasta (PT. Lawu) menjadi BUMD dengan nilai investasi 8.000.000.000 dengan kepemilikan Pemda sebesar 60%. Selama tahun 20X2 PT. Lawu menghasilkan laba sebesar 800.000.000, hak Pemda 480.000.000 dan membagikan dividen pada 25 Des sebesar 500.000.000 juta, yagn menjadi hak Pemda 300.000.000

Tangga

l Finansial Anggaran

1 Jan Invesasi jangka

panjang 8.000.000.000 Pengeluaran Pembiayaan 8.000.000.000

Kas 8.000.000.0

00 Perubahan SAL 8.000.000.000 31 Des Investasi jangka

panjang 480.000.000 Tidak ada jurnal Pendapatan

investasi – LO 480.000.000

15 Maret Kas 300.000.000 Perubahan SAL 300.000.00 0

Investasi jangka

panjang 300.000.000 Pendapatan dividen -LRA 300.000.000

(20)

KSAP

KSAP

JURNAL INVESTASI JANGKA PANJANG-

pelepasan

Pada 1 Juli 20X5 nilai investasi di BUMD di neraca sebesar 5.000.000.000. Pemda menjual 20%nya dengan harga 1.750.000.000. (asumsi telah dilakukan pencatatan atas pengakuan laba sampai dengan semester tersebut.

Tangga

l Finansial Anggaran

1 Juli Kas 1.750.000.0

00 Perubahan SAL 1.750.000.000 Investasi jangka

panjang 1.000.000.000 Penerimaan pembiayaan dari penjualan investasi

1.750.000.00 0

Surplus penjualan

(21)

KSAP

KSAP

21

KSAP

TERIMA KASIH

Komite Standar

Akuntansi Pemerintahan

(KSAP)

Gedung Prijadi Praptosuhardjo III, Lt. 2, Kementerian Keuangan Jl. Budi Utomo No. 6, Jakarta

Telepon/Fax (021) 352 4551, website : www.ksap.org

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta mendeskripsikan bentuk penyajian kesenian Jaranan Thik yang berkembang di desa Coper, Kecamatan Jetis,

[r]

[r]

[r]

Hipertensi primer atau esensial lebih umum pada orang dewasa dan memiliki berbagai faktor risiko, di antaranya obesitas dan riwayat hipertensi dalam keluarga.(27) Hipertensi sekunder

Jalan Jenderal Gatct Subroto Kav. sembilan puluh sembilan jula dua ratus dua puluh ribu rupiah) sebag'; benkut :.. September 2014

Hipertensi primer atau esensial lebih umum pada orang dewasa dan memiliki berbagai faktor risiko, di antaranya obesitas dan riwayat hipertensi dalam keluarga.(27) Hipertensi

[r]