• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas UAT SIM Sistem Informasi pada Perusahaan Retail Studi Kasus HYPERMART

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tugas UAT SIM Sistem Informasi pada Perusahaan Retail Studi Kasus HYPERMART"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

JANUARI 2014

TUGAS MATA KULIAH

: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DOSEN

:

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS)

KELOMPOK

: II

DEDIN N

(P056132692.49)

FAJAR FIRMAN (P056132732.49)

LINDA O

(P056132822.49)

MAULIA EKA R (P056132852.49)

PASEK

(P056132792.49)

RUDI

(P056132902.49)

SARIFAH

(P056132932.49)

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PADA PERUSAHAAN RETAIL

STUDI KASUS : HYPERMART

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang... 5

I.2 Perumusan Masalah...6

I.3 Tujuan...6

II. TINJAUAN PUSTAKA II.1 Sistem Informasi...7

II.2 Internetworking... 8

II.3 E-Bisnis dan E-Commerce... 9

II.4 Analisa Porter 5 Force...16

III. PEMBAHASAN III.1 HYPERMART...20

III.2 Stakeholder...23

III.3 Sistem Informasi...24

III.4 Analisa Strategi Generik...28

IV.KESIMPULAN

(3)

3

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tiga Peran Utama Sistem Informasi

Gambar 2. Teknologi Internet Untuk Proses Bisnis

Gambar 3 Interrelasi Komponen Bisnis

Gambar 4 EAI mengintegrasikan dua aplikasi yang sudah ada

Gambar 5 Tujuan dari SCM

Gambar 6 Supply Chain Management

Gambar 7 Siklus Pemrosesan Transaksi

Gambar 8 Arsitektur proses e-commerce

Gambar 9 E-Business dan E-Commerce

(4)

DAFTAR TABLE

Table 1 Karakteristik Internet, Ekstranet dan Intranet

Table 2 Klasifikasi CRM dan Software yang digunakan

Table 3 Ruang Lingkup Functional Business System

Table 4 Jenis Transaksi E-Commerrce

Table 5 Identifikasi Stakeholder Hypermart

Table 6 Identifikasi Sistem Informasi Management berdasarkan fungsi bisnis

Table 7 Media Komunikasi dengan Jejaring Sosial

(5)

5

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Persaingan bisnis pada masa sekarang meningkatkan kebutuhan manajemen akan informasi. Manajemen membutuhkan informasi yang akurat dan cepat yang disajikan dalam bentuk yang informatif sebagai dasar pengambilan keputusan. Informasi yang dibutuhkan berasal dari eksternal dan internal yang sangat penting dalam menentukan strategi yang tepat dalam persaingan bisnis yang sedang terjadi. Selain untuk kebutuhan manajemen, sistem informasi yang tepat dibutuhkan juga untuk memperlancar proses bisnis yang ada di dalam perusahaan. Sistem informasi yang terpusat menggunakan internetworking dan digunakan oleh setiap bagian yang ada di perusahaan akan mempercepat pertukaran informasi yang akurat dari dan ke setiap bagian sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.

Tantangan perusahaan saat ini bertambah berat, perusahaan dituntut mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan, semakin ketat persaingan dengan munculnya perusahaan baru yang serupa bisnisnya tentu saja dengan sistem yang terus berkembang menuntut perusahaan melakukan perubahan kearah yang lebih baik sehingga mampu dan tidak kalah bersaing. Sehingga berkembanglah atmosfer yang kompetitif bagi setiap perusahaan yang ingin mempertahankan reputasi mereka dalam dunia bisnis. Hal ini hampir tidak mungkin dilakukan tanpa peran serta sistem informasi teknologi. Karena perusahaan harus melakukan peningkatan efisiensi, produktivitas dan responsif terhadap berbagai perubahan.

Perkembangan Bisnis Ritel Di Indonesia

Ritel di tanah air sejak tahun 1960-an adalah eranya pasar tradisional. Kemudian di tahun 1970-an dikenal dengan supermarket dan dalam perkembangannya di tahun 1980-an berlanjut dengan pasar modern. Masuk ke 1990-an timbul era supermarket berskala besar dan muncul pula tipe Hypermarket, dan di tahun 2000-an minimarket mulai menjamur hingga ke daerah. Maka memasuki era digital kini, konsumen mulai disuguhi cara berbelanja baru melalui e-commerce. Untuk bisa tetap bertahan di pasar ritel dan berkompetisi di tingkat global harus ada inovasi. Ada 8 kunci inovasi yang bisa diterapkan oleh para retailer diantaranya curated collection, eco friendly product, online and off line mash up, technology intervention, retailvention, service experience, customization, and channel transformer.

Hypermart

(6)

I.2 PERUMUSAN MASALAH

a. Bagaimanakah penerapan sistem informasi yang diterapkan HYPERMART dalam menjalankan bisnisnya

b. Strategi apakah yang dilakukan oleh HYPERMART dalam mengatasi adanya competitive forces

I.3 TUJUAN

(7)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

II. 1 SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi merupakan suatu kombinasi antara manusia, hardware, software, jaringan, sumber data dan kebijakan serta prosedur dalam aktifitas pengumpulan dan penyimpanan data lalu mengolahnya sehingga bisa dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya untuk mencapai tujuan utama yakni mendukung operasi bisnis, berkompetisi dan pengambilan keputusan manajerial (O‘Brien dan Marakas 2010)

Terdapat tiga peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu mendukung proses bisnis dan operasional, mendukung pengambilan keputusan dan mndukung strategi untuk keunggulan kompetitif . Penerapan sistem informasi bertujuan untuk menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginka manajemen. menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. Dan menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Menurut O‘Brien, terdapat beberapa tipe sistem informasi, yaitu:

1. Sistem Informasi Penunjang Kegiatan Operasional (Operation Support System).

Sistem informasi ini akan memproses data yang dihasilkan dalam setiap kegiatan operasional dan menggunakan informasi yang dihasilkannya untuk menunjang kegiatan operasional itu pula. Sistem informasi ini menghasilkan berbagai produk informasi yang digunakan untuk kepentingan internal dan eksternal. Berikut ini peran yang dilakukan oleh sistem informasi di tingkat ini:

a. Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System) :

Untuk mencatat dan mengolah data yang dihasilkan transaksi, memperbaharui database, dan memproduksi berbagai macam dokumen regristrasi mahasiswa, dan lain-lain. Sistem ini merubah sistem informasi manual ke bentuk electronic data processing system. Sistem ini mencatat dan memproses data yang dihasilkan dalam setiap transaksi bisnis seperti sales, pembelian dan perubahan jenis dokumen-dokumen dan laporan-laporan seperti misalnya, customer statements, nota pembelian, lembaran cek, laporan keuangan dll.

b. Sistem Pengendalian Proses (Process Control System) :

Untuk menghasilkan keputusan operasional dan untuk mengontrol proses secara fisik. Sistem informasi operasional juga meliputi pembuatan keputusan rutin untuk mengendalikan proses operasional. Sistem ini menghasilkan keputusan-keputusan yang bersifat operasional rutin untuk pengendalian proses fisik dalam organisasi.

c. Sistem Otomatisasi Kantor (Office Automation System) :

(8)

Untuk meningkatkan komunikasi dan produktifitas kantor. Pada prinsipnya sistim ini merupakan hasil transformasi elektronis dari metode tradisional perkantoran yang bersifat manual dan menggunakan media komunikasi dengan kertas.

2. Sistem Informasi Pengambilan Keputusan (Management Support System).

Sistem ini dalam pemrosesan informasi bisnis menekankan orientasi pada manajemen, karena tujuan utamanya adalah menunjang pengambilan keputusan oleh manajemen. Sistem ini juga menggarisbawahi pentingnya kerangka sistem yang digunakan sebagian dasar pengorganisasian sistem informasi. Management Support System dapat digolongkan dalam sub sistem-sub sistem tertentu sesuai dengan tujuannya sebagai berikut :

a. Sistem Informasi Pelaporan (Management Information System) :

Pelaporan yang sudah terspesifikasi dan terencana sebelumnya untuk manajemen. Produk informasi yang dihasilkan merupakan kebutuhan dalam pengambilan keputusan rutin.

b. Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) :

Sistem ini dapat membantu manajer dalam pengambilan keputusan baik yang bersifat interaktif maupun ad hoc (ketika diperlukan). Sistem ini menggunakan berbagai model keputusan (analytical modelling) dan basis data khusus dalam membantu proses pengambilan keputusan.

c. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) :

Sistem ini memberikan informasi yang sifatnya kritis kepada jajaran manajemen puncak. Sistem ini merupakan alat bagi manajer puncak untuk menetapkan strategi pengembangan sistem yang lebih baik lagi.

II.2 INTERNETWORKING

Internetworking adalah suatu bentuk hubungan, kerjasama atau kemitraan yang mendayagunakan TI (teknologi informasi) berbasis jaringan (internet, intranet, ekstranet). Berikut ini adalah karakteristik dari Intrernet, Ekstarnet dan Intranet :

Tabel 1 : Karakteristik Internet, Ekstranet dan Intranet

TIPE

JARINGAN PENGGUNA UTAMA AKSES TIPE INFORMASI

(9)

9

II.3 E-BUSINESS DAN E-COMMERCE II.3.1 E-BUSINESS

E-Business , menurut Lou Gerstner salah seorang mantan CEO IBM (O‘Brien dan Marakas 2010) adalah suatu kegiatan bisnis yang mempergunakan internet sebagai medianya. E-Business dapat memanfaatkan sistem pemrosesan data secara internal dan eksternal perusahaan secara lebih efisien dan fleksibel. E-Business adalah memiliki aplikasi atau kegiatan yang mencakup berbagai aktivitas bisnis dalam arti luas yaitu :

 E-Commerce [ Perdagangan via Internet ]

 E-Purchasing [ Supply Chain via internet ]

 E-Banking [ Transaksi Perbankan via internet ]

 E-Marketing [ Pemasaran via internet ]

 E-Trading [ Perdagangan Saham via internet ]

 E-Recruitment [ Perekrutan pegawai via internet ]

E-business atau bisnis elektronik merujuk pada definisi e-commerce yang lebih luas, tidak hanya pembelian dan penjualan barang serta jasa, tetapi juga pelayanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis, e-learning, dan transaksi elektronik dalam perusahaan (Turban, 2005).

Dalam Executive Guides: Business To Customer, didebutkan bahwa definisi e-business secara sederhana adalah penggunaan internet untuk berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. Penggunaan internet menyebabkan proses bisnis menjadi lebih efisien. Dalam penggunaan e-business, perusahaan perlu untuk membuka data pada sistem informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi informasi dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara elektronik dengan mereka memanfaatkan internet, termasuk juga pertukaran informasi secara online misalnya sebuah perusahaan manufaktur membagi informasi persediaan bahan baku ke supplier, sebuah lembaga keuangan membagi informasi tentang perbankan, credit card, dll dengan konsumen mereka, dan sebagainya. E-business menjelaskan suatu organisasi yang mengeksploitasi potensial IT sepenuhnya untuk mempersingkat operasional dengan tujuan memberikan yang terbaik kepada konsumen.

Tuntutan customer dewasa ini akan pelayanan yang lebih baik dalam proses, kinerja dan harga telah mendorong e-business dalam meningkatkan transaksi pembelian dan penjualan. Terdapat 10 (sepuluh) trend utama yang mendorong e-business, yaitu :

1. Kebutuhan akan kecepatan.

2. Ingin melayani sendiri (self service). 3. Kebutuhan akan nilai terbaik.

4. Keinginan untuk peningkatan proses visibilitas.

5. Kebutuhan customer servis yang sempurna.

(10)

6. Fokus pada arsitektur usaha terpadu. 7. Keinginan untuk aplikasi wireless. 8. Kebutuhan akan pemusatan

infrastruktur.

9. Fokus pada kemitraan dan outsorcing. 10.Keinginan untuk distribusi virtual.

Ada 5 keuntungan yang ditawarkan oleh e-Business yakni : Efficiency, Effectiveness, Reach, Structure, dan Opportunity.

1. Efficiency

Sebuah riset memperlihaatkan bahwa kurang lebih 40% dari total biaya operasional perusahaan diperuntukkan bagi aktivitas penyeberan informasi ke divisi-divisi terkait. Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi maka terlihat bagaimana perusahaan dapat mengurahi total biaya operasional. Contohnya adalah bagaimana fasilitas email dapat mengurangi biaya komunikasi pengiriman dokumen.

2. Effectiveness

Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi, pelanggan dapat berhubungan dengan perusahaan kapan saja, dalam 7 hari seminggu dan 24 jam non stop .

3. Reach

Perusahaan mampu memperluas jangkaun dan ruang gerak perusahaan untuk ekspansi dengan mudah(menembus batas ruang dan waktu) dan tanpa memerlukan biaya yang relatif mahal.

4. Structure

Konsep brick-and-morter menjelma menjadi click-and-morter telah mengubah prilaku perusahaan dalam pendekatan bisnis.

5. Opportunity

Terbukannya peluang yang lebar bagi pelaku bisnis untuk berinovasi menciptakan produk-produk atau jasa-jasa baru akibat ditemukannya teknologi baru dari masa kemasa.

O‘Brien dan Marakas (2010) mendeskripsikan bagan alur bidang-bidang e-bisnis dan keterkaitan di antaranya, dalam bagan dibawah ini jelas bahwa internal perusahaan ada pada ruang lingkup Enterprise Resource Planning yang berinterrelasi dengan Supply Chain Management untuk menangani produksi dan Customer Relationship Management untuk menangani pelanggan.

Selain itu perusahaan juga harusnya memiliki supporting berupa control administrasi dan financial. Kesemuanya dihubungkan dengan jaringan Enterprise Application Integration.

Berdasarkan bagain diatas secara umum ruang lingkup e-bisnis mencakup bidang tersebut dibawah ini: 1. Enterprise resource planning [ERP]

ERP adalah sebuah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomatisasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi pada sebuah perusahaan. ERP merupakan

(11)

11 perkembangan dari Manufacturing Resource Planning (MRP) yang secara moledular dapat menangani proses manufaktur, logistic, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akuntansi perusahaan. Sehingga sistem ini dapat mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualiatas dan sumber daya manusia. ERP juga sering disebut dengan Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan public secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Terdapat berbagai jenis paket software ERP dengan berbagai fitur, skala dan kemampuan. Ada yang bersifat komersil, dan ada yang bersifat open-source. Beberapa vendor yang mendominasi pasar penyedia software ERP antara lain:SAP, Oracle, IFS, MFG/PRO, dan banyak lagi.

2. Customer relationship management [CRM]

CRM adalah sebuah strategi bisnis menyeluruh dalam suatu perusahaan agar secara efektif bisa mengelola hubungan dengan para pelanggan. Terciptanya loyalitas pelanggan disebabkan karena pelanggan merasa puas atas pelayanan yang diberikan dengan baik. Dalam teknologi informasi, CRM adalah metodologi, strategi, perangkat lunak, dan atau aplikasi berbasis web yang mampu membantu sebuah perusahaan untuk mengelola hubungannya dengan para pelanggan. Prinsip dasar CR adalah pengambilan data input berupa data profile dari semua pelanggan dan memberikan informasi yang sesuai kepada pelanggan berupa informasi tentang Customer History, kebutuhan-kebutuhan pasar dan isu-isu lain seputar perkembangan pasar.

Tabel 2 : Klasifikasi CRM dan Software yang digunakan

KLASIFIKASI CRM SOFT WARE / APLIKASI

Operational CRM a. Customer-Facing Application : contact center, Sales Force Automation, dan field service b. Customer-Touching Applications : Campaign

management, e-commerce, dan Self-Service Customer Support

Analytical CRM semua programming yang menganalisis data tentang pelanggan perusahaan, sehingga keputusan yang lebih cepat dan lebih baik dapat dihasilkan

Collborative CRM e-mail, personalized publishing, e-communities, forum diskusi, dan sarana lainnya yang dirancang untuk memfasilitasi interaksi antara pelanggan dan pihak perusahaan.

3. Enterprise application integration [EAI]

(12)

EAI adalah proses mengintegrasikan/ menghubungkan aplikasi dalam satu organisasi untuk menyederhanakan dan mengotomasi proses bisnis seluas mungkin, juga menghindari keharusan membuat perubahan besar terhadap aplikasi yang ada. Software EAI digunakan oleh banyak perusahaan untuk manghubungkan aplikasi e-business seperti CRM dan ERP.

Software EAI memungkinkan para pemakai membuat model berbagai proses bisnis yang dilibatkan dalam interaksi yang harus terjadi antar aplikasi bisnis. EAI juga menydiakan middleware yang melakukan konversi dan koordinasi data, komunikasi aplikasi dan layanan pesan, serta akses ke berbagai interface aplikasi yang terlibat. Jadi, software EAI dapat mengintegrasikan berbagai kelompok aplikasi perusahaan dengan memungkinkan mereka bertukar data sesuai dengan peraturan dari model proses bisnis yang dikembangkan oleh pemakai

4. Supply chain management [SCM]

SCM adalah integrasi beberapa kunci proses bisnis dari pemasok yang menyediakan produk, jasa, dan informasi hingga end user.

5. Transaction Processing System [TPS]

TPS adalah sistem informasi lintas fungsi yang memproses data dari terjadinya transaksi bisnis. Sedangkan Online transaction processing [OLTP] adalah sebuah sistem yang dirancang untuk menangani hightransaction dengan memasukan data yang terbaik ke dalam database secara Real Time.

Gambar 5 Tujuan dari SCM Gambar 6 Supply Chain Management

(13)

13 6. Enterprise collaboration system [ECS]

Enterprise Collaboratioon adalah system informasi lintas fungsional untuk meningkatkan

komunikasi, koordinasi dan kolaborasi diantara anggota dari tim bisnis dan kelompok kerja (ECS

Menggunakan internet, intranet, extranet dan jaringan komputer lainnya.Tujuan utama ECS

adalah memungkinkan anggota bekerja bersama dengan lebih mudah dan effektif, sehingga

menolong pengguna dengan cara :

- Komunikasi, saling memberi informasi sesama anggota tim.

- Koordinasi, koordinasi hasil tugas pribadi dan sumberdaya dengan sesama anggota tim.

- Kolaborasi, bekerja sama dalam proyek kerjasama dan tugas-tugas lainnya.

Ruang lingkup e-bisnis itu disebut sebagai Enterprise Business System, yang harus digunakan untuk

mendukung setiap fungsi dari bisnis perusahaan. Sistem informasi dalam functional business system

akan terkait dengan sistem informasi dalam enterprise business system.

Fungsi dari bisnis terdiri dari :

Tabel 3 Ruang Lingkup Functional Business Sytem

FUNGSI BISNIS RUANG LINGKUP

1. Marketing (Pemasaran)

(14)

3. Human Resource Management (HRM)

4. Sistem Informasi Akuntansi

5. Sistem Manajemen Finansial

II.3.2 E-COMMERCE

(15)

15 Selanjutnya O‘Brien dan Marakas (2010), menjelaskan bahwa arsitektur proses dari e-commerce meliputi beberapa aspek yang disajikan pada gambar berikut :

E-Commerce memiliki beberapa jenis transaksi yang dibedakan menurut pihak-pihak yang melakukan transaksi.

Tabel 4 Jenis Transaksi E-Commerce

PIHAK YANG MELAKUKAN TRANSAKSI CONTOH TRANSAKSI

Busines to Busines (B2B) Inter-Organizational System (IOS), misalnya transaksi extranet dan electronic

funds transfer.

Bussines to Cunsumer (B2C) mekanisme toko online (electronic

shoping mall) yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer

Consumer to Consumer (C2C) Mengiklankan produk barang atau jasa, pengetahuan, maupun keahliannya di web

Consumer to Bussines (C2B) Merupakan individu yang menjual produk atau jasa kepada organisasi dan individu yang mencari penjual dan melakukan

transaksi.

Non-Bussines Electronic Commerce kegiatan non bisnis seperti

kegiatan lembaga pendidikan, organisasi nirlaba, keagamaan dan lain-lain

Intrabussines (Organizational) Electronic Commerce.

Internal organisasi melalui internet untuk melakukan pertukaran barang, jasa, dan informasi, menjual produk

perusahaan kepada karyawan dalam perusahaan

(16)

Brokerage Model, Advertising Model, Infomediary Model, Merchant Model, Manufacturer (Direct) Model, Affiliate Model Community Model, Subscription Model,Utility Model

II.3.3 PERBEDAAN E-BUSINESS DAN E-COMMERCE

Business adalah aktifitas bisnis yang lebih luas dari E-Commerce, dimana seluruh aktifitas bisnis yang terintegrasi dikelola secara elektronik dengan internet dan jaringan Perbedaan yang utama adalah E-Commerce berorientasi jangka pendek dalam bentuk profit oriented sedangkan E-Business mendasarkan kepada orientasi jangka panjang yaitu pertumbuhan dan perkembangan usaha.

Selain perbedaan tersebut, keduanya memiliki kesamaan tujuan utama yaitu memajukan perusahaan menjadi perusahaan yang lebih besar dari sebelumnya. Menurut Turban (2002) e-commerce dan ebusiness merupakan terobosan yang dapat mendongkrak penjualan melalui online marketing (pemasaran online) dan sebagai sarana mempromosikan produk melalui media Internet.

II.4 ANALISA PORTES’S 5 FORCES

Porter (1985) mengajukan model lima kekuatan (five forces module) sebagai alat untuk menganalisi lingkungan persaingan industri. Keadaan persaingan perusahaan atau produk dalam suatu industri tergantung pada lima kekuatan persaingan dasar yang diperlihatkan pada gambar berikut :

Lima kekuatan persaingan tersebut adalah :

1. Ancaman pendatang baru

Suatu perusahaan akan tertarik terjun ke dalam suatu industri bila industri tersebut menawarkan keuntungan yang tinggi. Secara makro dengan masuknya pemain baru dalam industri akan membuat persaingan menjadi ketat yang pada akhirnya dapat menyebabkan turunnya laba yang diterima bagi semua perusahaan. Beberapa faktor internal yang mempengaruhi mudah atau sulitnya rintangan memasuki suatu industri adalah sebagai berikut :

a. Skala ekonomi b. Diferensiasi produk

Gambar 9 e-business dan e-commerce

(17)

17 c. Kebutuhan Modal

d. Biaya beralih pemasok (switching cost)

e. Akses ke saluran distribusi

f. Biaya tak menguntungkan bebas dari skala

g. Kebijakan pemerintah h. Perkembangan Teknologi

2. Ancaman produk atau jasa pengganti (Substitusi)

Merupakan barang atau jasa yang dapat menggantikan produk sejenis. Adanya produk atau jasa pengganti akan membatasi jumlah laba potensial yang didapat dari suatu industri. Makin menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh produk pengganti, makin ketat pembatasan laba dari suatu industri. Produk pengganti yang perlu mendapatkan perhatian besar adalah produk yang mempunyai kecenderungan untuk memiliki harga atau kualitas yang lebih baik daripada produk industri atau dihasilkan oleh industri yang berlaba tinggi.

3. Kekuatan tawar menawar pembeli

Daya tawar pembeli pada industri berperan dalam menekan harga untuk turun, serta memberikan penawaran dalam peningkatan kualitas ataupun layanan lebih, dan membuat kompetitor saling bersaing satu sama lain.

4. Kekuatan tawar menawar pemasok

Pemasok atau penjual dapat menggunakan kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli dalam industri dengan cara menaikkan harga atau menurunkan kualitas produk atau jasa yang dibeli. Kondisi-kondisi yang membuat posisi pemasok kuat cenderung menyerupai kondisi yang membuat pembeli kuat.

5. Persaingan antar Kompetitor Dalam Industri Yang Sama

Menurut Porter persaingan antar pesaing dalam industri yang sama ini menjadi pusat kekuatan persaingan. Kompetitor dalam hal ini adalah pemain yang menghasilkan serta menjual produk sejenis, yang akan bersaing dalam memperebutkan marke tshare pasar. Semakin tinggi tingkat persaingan antar perusahaan mengindentifikasikan semakin tinggi pula profitabilitas industri, namun profitabilitas perusahaan mungkin menurun.

II.4.1 STRATEGI GENERIK PORTER

Dalam analisanya tentang strategi bersaing (competitive strategy atau disebut juga Porter‘s Five Forces) suatu perusahaan, Michael A. Porter mengintrodusir 3 jenis strategi generik, yaitu: Keunggulan Biaya (Cost Leadership), Pembedaan Produk (Differentiation), dan Focus.

1. Strategi Biaya Rendah (cost leadership)

(18)

besar konsumen memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan. Terutama dalam pasar komoditi, strategi ini tidak hanya membuat perusahaan mampu bertahan terhadap persaingan harga yang terjadi tetapi juga dapat menjadi pemimpin pasar dalam menentukan harga dan memastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi dan stabil melalui cara yang agresif dalam efisiensi dan kefektifan biaya.

Sumber dari keefektifan biaya (cost effectiveness) ini bervariasi. Termasuk di dalamnya adalah pemanfaatan skala ekonomi (economies of scale), investasi dalam teknologi yang terbaik, sharing biaya dan pengetahuan dalam internal organisasi, dampak kurva pembelajaran dan pengalaman (learning and experience curve), optimasi kapasitas utilitas, dan akses yang baik terhadap bahan baku atau saluran distribusi. Pada prinsipnya, alasan utama pelaksanaan strategi integrasi ke hulu (backward integration), ke hilir (forward integration), maupun ke samping (horizontal integration) adalah untuk memperoleh berbagai keuntungan dari strategi biaya rendah ini. Biasanya strategi ini dijalankan beriringan dengan strategi diferensiasi.

Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah perusahaan harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu: sumber daya dan organisasi. Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa keunggulan di bidang sumber daya perusahaan, yaitu: kuat akan modal, trampil pada rekayasa proses, pengawasan yang ketat, mudah diproduksi, serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari bidang organisasi, perusahaan harus memiliki: kemampuan mengendalikan biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik, insentif berdasarkan target (alokasi insentif berbasis hasil).

2. Strategi Pembedaan Produk (differentiation)

Strategi Pembedaan Produk, mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan yang didapat oleh konsumen dari produk tersebut. Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari diferensiasi. Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya (price insensitive).

(19)

19 (resources) dan bidang organisasi. Dari sisi sumber daya perusahaan, untuk menerapkan strategi ini dibutuhkan kekuatan yang tinggi dalam hal: pemasaran produk, kreativitas dan bakat, perekayasaan produk (product engineering), riset pasar, reputasi perusahaan, distribusi, dan ketrampilan kerja. Sedangkan dari sisi organisasi, perusahaan harus kuat dan mampu untuk melakukan: koordinasi antar fungsi manajemen yang terkait, merekrut tenaga yang berkemampuan tinggi, dan mengukur insentif yang subyektif di samping yang obyektif.

3. Strategi Fokus (focus)

(20)

BAB III

PEMBAHASAN

III.1. HYPERMART

Perjalanan Hypermart merintis langkahnya di Indonesia tak bisa dikatakan singkat. Mulai beroperasi pada 2004, Hypermart yang kala itu hadir sebagai peritel paling bungsu, mengejar ketertinggalannya untuk menunjukkan

kepada publik: Inilah peritel asli Indonesia yang lahir dari Bumi Pertiwi dan mampu bersaing dengan peritel asing.

Kini, di usianya yang ke-9 di tahun 2013, Hypermart ingin menunjukkan bahwa keinginannya menjadi No.1 Multi Format Food Retail di Indonesia bukanlah sebuah mimpi semata. Di usia yang masih muda, Hypermart menjadi hypermarket pertama yang berhasil membuka gerai ke-99 di Indonesia. Pembangunan gerai yang begitu cepat ini menempatkan Hypermart sebagai hypermarket yang tercepat dalam pembangunan outlet di Indonesia. Kini Hypermart memiliki tantangan untuk mewujudkan visinya menjadi pemimpin pasar hypermarket pada tahun 2014.

Momentum ini sekaligus menjadi refleksi perjalanan Hypermart di Indonesia: Lahir dengan nama Mickey Mouse dan besar dengan nama Matahari.

- 24 Oktober 1958 Matahari berdiri di bawah bendera PT. Matahari Putra Prima Tbk. Toko pertamanya bernama Mickey Mouse, yang didirikan Hari Darmawan berlokasi di Pasar Baru, Jakarta. Inilah perusahaan ritel asli pertama di Indonesia

- Tahun 1972, Matahari berhasil menjadi pelopor

konsep toko serba ada (toserba) di Indonesia. Keberhasilan itu membuat Matahari optimis untuk mengembangkan sayap dengan membuka Sinar Matahari di Bogor pada tahun 1980.

- 14 Juli 1991, Ekspansi bisnis Matahari yang pertama, yaitu supermarket Super Bazaar yang kemudian berganti nama Matahari Supermarket dan memisahakan diri pada tahun 2002 menjadi bisnis independen

(21)

21

Yogyakarta. Super Ekonomi pertama yang langsung dikelola oleh PT Super Ekonomi (masih termasuk dalam keluarga Matahari).

- Matahari meluncurkan program Matahari Club Card (MCC) untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan pelanggannya.

- Matahari Supermarket yang membidik pasar menengah ke atas menawarkan konsep One Stop Shopping melalui gerainya yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan hingga Sulawesi. Sedangkan konsep Mega M adalah pionir konsep hypermarket pertama di Indoneia yang gerai pertamanya berdiri di Pluit dan dilanjutkan ke Lippo Karawaci, Kedung Badak Bogor, Surabaya hingga Batam.

- Di tahun 2003, Matahari yang telah menjadi salah satu pemimpin pasar supermarket di Indonesia memperkenalkan konsep baru yang didirikan dengan nama Market Place. Toko pertamanya didirikan di WTC Serpong lalu berlanjut ke

Metropolis, Kelapa Gading, Eka Lokasari Bogor hingga ke Pakuwon Surabaya. Perwujudan ini merupakan usaha Matahari untuk meningkatkan reputasinya sebagai market leader serta menawarkan sebuah konsep berbelanja dalam suasana yang lebih hangat dan bersahabat dengan koleksi barang yang lebih lengkap dan lebih eksklusif

- Tahun 2004 menjadi sebuah awal bagi inovasi Matahari yang diimplementasikan melalui

pembukaan gerai Hypermart yang pertama di WTC Serpong. Dengan mengusung konsep belanja

―Muraaah Banget‖ berbalut suasana yang nyaman, Hypermart sukses berekspansi di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Dalam menjalankan bisnis usahanya Hypermart menjadi bagian unit bisnis Matahari Food Business, bersandar pada pilar-pilar pendukung yang mengantarkan Hypermart menuju masa gemilang. Di antaranya adalah, sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, kelengkapan jenis barang yang mencapai lebih dari 30.000 item dengan harga lebih terjangkau di kelasnya, hingga bentuk promosi yang dikemas secara kreatif plus dukungan lokasi yang strategis. Harapan menjadi market leader di pasar hypermarket sudah di depan mata. Namun jika tidak dipersenjatai dengan lengkap, visi itu mungkin hanya sebatas impian. Oleh karena itu dilakukan strategi untuk memenangkan persaingan.

(22)

Bersamaan dengan pembukaan gerai yang ke-54 di Surabaya pada juli 2011 Hypermart

meluncurkan ―HiCard kartu belanja Hypermart” Potongan diskon menarik untuk produk tertentu juga tersedia dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilik kartu HiCard. Seluruh syarat dan ketentuan undian dan program promosi HiCard dapat dilihat lebih lengkap dalam media informasi atau melalui website

Langkah ini terus dibarengi dengan memperkuat logistik, menyelenggarakan pelatihan rutin bagi SDM serta peningkatan sistem IT ter-up date yang mengikuti perkembangan jaman. Jaringan outlet di seluruh Indonesia juga akan terus dibuka. Pembukaan gerai Hypermart yang ke-99, menandai kesungguhannya untuk mengukuhkan posisinya di pasar hypermarket Indonesia.

Dukungan lain yang juga berperan penting dalam menopang keberhasilan Hypermart adalah kegiatan promosinya yang kreatif dan bermanfaat bagi konsumen. Seperti iklan di media cetak dan digital yang informatif hingga promosi kartu kredit seperti Credit Card BNI diskon 35% untuk all product, diskon 50% all product bagi pemegang kartu kredit Hypermarket serta Loyalty Program ANCHOR dan lain sebagainya.

(23)

23

III.2. STAKEHOLDER

HYPERMART merupakan bagian unit bisnis Matahari Food Business PT Matahari Putra Prima Tbk dengan kepemilikan saham 32,2 % Asia Color Company Limited, 20,5% PT. Multipolar tbk dan 47,3 Masyarakat.

Visi :

Menjadi pilihan utama konsumen di bidang retail Misi :

Memberikan value, barang – barang dan pelayanan untuk meningkatkan kualitas konsumen dan gayahidup secara konsisten.

Saat ini bisnis Hypermart bisa dibilang menjadi tulang punggung bisnis PT. Matahari Putra Prima Tbk, karena menjadi penyumbang 67,4% dari penjualasn total group Matahari. Dalam menjalankan roda bisnisnya segala kebijakan dijalankan dan dikelola Head Office dengan dipimpin seorang merchandising Manager, saat ini sudah memiliki ribuan karyawan baik tetap maupun kontrak.

Tabel 5. Identifikasi Stakeholder Hypermart

NO STAKEHOLDER KEBUTUHAN

1. Investor Perusahaan harus bisa memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan investor yang akan meningkatkan profitabilitas, aset, likuiditas dan pertumbuhan bisnis. Dapat dilihat dari semakin bertambahnya jumlah gerai yang sampai akhir tahun 2013 ini sudah mencapai 99 gerai. Hal ini tentunya akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menambah modal investasinya.

2. Pelanggan Variabel layanan yang sangat penting dapat berupa : - Hal yang dapat dilihat (tangibles) : fasilitas gerai

- Kendalan (reability) : misalnya kemampuan kasir yang cekatan dalam melayani

- Daya tanggap (responsiveness) : kemauan melayani kebutuhan pelanggan dengan benar

- Assurance : jaminan keamanan dan meminimalisir keraguan dalam segala hal termasuk harga

- Empathy : perhatian individu yang diberikan perusahaan kepada pelanggan

3. Pemasok Pemasok diharapkan memiliki nilai – nilai yang sama dengan perusahaan. Fondasi kemitraan, profit sharing, etika, kepercayaan, keterlibatan, inisiatif, pengembangan dan harga. Lebih baik memiliki pemasok skala kecil namun jumlahnya banyak karena dapat mengurangi aspek birokrasi

4. Pemerintah dan Masyarakat - Komitmen untuk memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik kaitannya dengan makanan, maupun penjualan, promosi, lingkungan maupun keselamatan dan kesehatan kerja

- Menjunjung tinggi anti monopoli

(24)

III.3. SISTEM INFORMASI

Sistem informasi yang digunakan oleh HYPERMART adalah seperti dalam tabel berikut, yang terkontrol dan terpusat di Head Office [HO].

Tabel 6. Identifikasi Sistem Informasi Management berdasarkan fungsi bisnis

FUNGSI BISNIS APLIKASI SISTEM INFORMASI

1. Supply Chain Management RETEK – 10 By ORACLE

2. Distribution WAREHOUSE MANAGEMENT MANHATAN

o Automate picking, packing and shipping and minimize the number of moves per order

o Improve the accuracy of every order and reduce safety stock

o Consolidate orders to reduce transportation and shipping costs

o Eliminate annual physical counts

o Reduce expenses on labor and storage by managing tasks and improving processes

o Plan and balance workload and monitor activities with Labor Managemen tintegration

o Improve warehouse layout for faster fulfillment and overhead reduction

o Minimize the need for warehouse space with cross-docking and flow-through capabilities

o Provide voice-enabled capabilities from pick/pack to forklift operations

o Facilitate efficient receiving and disposition of returns

o Integrate material handling equipment (diverts, inductions, pick/pack, complex sortation)

(25)

25 3. Human Resource PRO-INT

4. FINANCE ORACLE FINANCE:

- Asset & Lifecycle management

- Cash & Treasury Management

- Credit to cash

- Financial control & Reporting

- Financial Analytic

- Governance Risk Complience

- Lease & Finance Management

- Procure to Pay

(26)

6. E-Commerce

Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan yaitu melalui interview kepada Bpk. Awang Atmanto GM Application PT. Matahari Putra Prima Tbk, sistem yang ada belum sepenuhnya ERP karena belum terintergrasi antara masing – masing aplikasi. Hal ini adalah kareana sejak berdirinya sudah menjadi policy perusahaan dan untuk merubahnya diperlukan effort yang besar. Namun perusahaan terus melakukan updating terhadap aplikasi dengan versi terbaru. Walaupun demikian perusahaan telah menerapkan e-bisnis di seluruh fungis bisnisnya. Supply Chain Management, Transaction Processing System [Aplikasi untuk fungsi produksi khususnya yang terkait dengan purchasing dan untuk fungsi Human Resources dan Akuntansi terkait dengan pay rol] , Untuk implementasi e-commerce dapat dilihat website hypermart bahawa pelanggan dapat membeli secara online.

(27)

27 Sebagai media komunikasi dengan pelanggan, berbagai cara digunakan oleh Hypermart yaitu seperti dalam tabel berikut

Tabel 7. Media komunikasi dengan jejaring sosial

JEJARING SOSIAL GAMBAR

1. WEBSITE http://www.hypermart.co.id

2. FACEBOOK https://www.facebook.com/hypermart.co.id

(28)

4. INSTAGRAM http://instagram.com/hicard_id#

5. PATH http://www.pinterest.com/hicardID/

III.4 ANALISA STRATEGI GENERIK PORTER

Berikut lima kekuatan yg menentukan karakteristik suatu industri, yaitu :

Tabel 8. Analisa Kekuatan Persaingan

Kekuatan persaingan Langkah - Langkah

1. Ancaman pendatang baru

Ancaman masuknya pendatang baru dalam industri wholesale ini bukan hal yang perlu dikhawatirkan, karena bagi para pendatang baru untuk memasuki industri ini sangatlah sulit. Banyak hal yang perlu di pertimbangkan serta diperhitungkan dan juga tantangan-tantangan dalam mencapai bisnis yang strategis.

Dalam industri ini dibutuhkan modal yang besar, karna pangsa pasarnya pun besar. Belum lagi mengingat barang yang dijual

Untuk menghadapi tantangan pendatang baru, dibutuhkanlangkah-langkah atau tindakan antara lain :

a. Tetap menjaga kualitas yang dimiliki khususnya produk unggulan yang sudah menjadi brand konsumen

b. Berusaha menjaga vendor tetap menjadi klien utama

(29)

29 merupakan supply dari perusahaan luar, itu

berarti kita butuh untuk membangun relasi-relasi pada banyak perusahaan yang dapat mensupply produknya. Ditambah lagi dalam perkembangan bisnis saat ini mulai diterapkan e-commerce. ini merupakan salah satu penerapan yang perlu dikejar oleh pemain baru.

atau metode baru untuk memudahkan konsumen dalam menggunakan e-commerce baru tersebut

2. Ancaman produk atau jasa pengganti (Substitusi)

Bukan berarti Hypermart tidak memiliki ancama akan produk penggantinya. Pada kenyataanya munculnya mini market seperti alfanmart, Indomart, dan berbagai minimart lainnya merupakan ancaman produk pengganti dari industri wholesale bagi Hypermart. Meskipun harganya tidak lebih murah dari supermart namun kemudahan untuk menemukan minimart menjadi daya tarik bagi konsumen. Minimart kini dapat ditemukan dimana-mana, dibangun dikawasan-kawasan lingkungan tempat tinggal. Bahakan kita sekarang sering menemukan minimart berdampingan.

- Untuk beberapa item barang, Hypermart memberikan ikon cek harga dengan ilustrasi kaca pembesar. Ini artinya Hypermart memberikan jaminan harga termurah dibanding barang yang dijual di tempat sejenis lainnya. Jika ada yang lebih murah, Hypermart akan mengganti selisihnya 2x lipat.

- Kenyamanan berbelanja di Hypermart juga ditambah dengan adanya layanan jasa antar untuk produk-produk elektronik (radius tertentu) untuk para konsumennya.

- Hypermart berupaya untuk memaksimalkan produk-produk unggulan yang sudah banyak diminati dan tetap memantau produk pengganti dari pesaing sehingga kelemahan produk pendatang baru masih tetap dapat bersaing.

(30)

3. Kekuatan tawar menawar pembeli - Hypermart menghadapi tantangan tawar menawar pembeli dilakukan dengan cara pembungkusan produk yang lebih menarik, atau dengan sistem ganda yang lebih murah karena konsumen seolah-olah dipaksa membeli minimal dua buah dalam satu paket, yang bila dihitung nilainya masih dianggap lebih rendah dengan total pembelian yang dilakukan oleh konsumen.

- sistem bonus ganda yaitu langsung didalam kemasan yang dilihat oleh konsumen ditambah dengan hadiah berupa barang yang nilainya tidak terlalu mahal untuk total harga pembelian.

4. Kekuatan tawar menawar pemasok

Kekuatan pemasok bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan dalam industri ini, mengingat Hypermaart menjual berbagai jenis produk yang berbeda dari berbeda supplier tentunya. Bisa dikatakan barang-barang yang dijual dalam industri ini memiliki banyak produk pengganti, maka bukan suatu masalah apabila keberadaan produk tidak ada.

Kenyataanya supplier yang membutuhkan peran industri wholesale tersebut dalam mendistribusikan barangnya ke pelanggan. Namun bukan berarti hal tersebut bukan hal yang perlu dikhawatirkan kita tidak menjaga hubungan dengan supplier. Menjaga hubungan dengan supplier adalah elemen terpenting dalan industri wholesale ini.

Produk Hypermart terutama produk unggulan yang diminati konsumen sudah menjadi brand dari suatu supplier diharapkan tetap dijaga untuk stabilitas pengadaan dengan asumsi penyimpanan barang digudang dapat sewaktu-waktu dimungkinkan ekstra volume gudang.

- Kehadiran Hypermart menjawab kebutuhan masyarakat akan produk-produk segar yang berkualitas dan aman di konsumsi.

- Hypermart juga menyediakan produk mulai makanan siap saji hingga produk-produk kebutuhan rumah tangga, elektronik dan peralatan rumah tangga yang tentunya semua itu dapat diperoleh dengan harga terjangkau. - Mengenai kerjasama dengan supplier lokal

(31)

31 5. Persaingan antar Kompetitor Dalam Industri

Yang Sama

Persaingan yang terjadi dalam industri

wholesale sangatlah ketat. Barang yang

diperjualkan di industri ini dari

masing-masing pesaing adalah sama-sama menjual

produk yang sama dan juga dari supplier

yang sama

Banyak kompetitor Hypermart, misalnya

Carrefour, Lotte Mart, Gaint. Namun saat ini

yang berkompeten adalah Carrefour.

Hypermart dan Carrefour sama-sama

menawarkan penjualan online di website

mereka masing-masing. Tapi bila dicermati

tampilan dan navigasi yang ditawarkan dari

belanja online di website Carrefoure lebih

efektif.

- Strategi harga yang murah sudah menjadi hal yang biasa diterapkan pada pesaing ini. - Dalam menjalankan bisnis usahanya,

Hypermart bersandar pada pilar-pilar pendukung yang mengantarkan Hypermart menuju masa gemilang. Di antaranya adalah, sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, kelengkapan jenis barang yang mencapai lebih dari 30.000 item dengan harga lebih terjangkau di kelasnya, hingga bentuk promosi yang dikemas secara kreatif plus dukungan lokasi yang strategis.

Berikut strategi generik yang dilakukan Hypermart, yaitu :

1. Strategi Biaya Rendah (cost leadership)

Pasar modern seperti hypermarket menerapkan strategi Everyday Low Prices (EDLP) yang dikombinasikan dengan strategi leader pricing, multiple unit pricing, price bundling, odd pricing, dan price lining untuk meningkatkan lalulintas konsumen dan penjualan barang pelengkap di dalam toko. Harga rendah di hypermarket merupakan aplikasi ‗Everyday Low Price‘ (EDLP) yang biasa diaplikasikan peritel dengan biaya operasional rendah dan pelayanan minimum. Strategi EDLP menekankan harga jual normal yang berkisar antara harga normal dan harga promosi ritel pesaing. EDLP berguna memperluas cakupan segmen pasar yang bisa dijangkau dan memungkinkan peritel hypermarket untuk menjangkau konsumen hampir dari seluruh strata sosial yang ada di masyarakat. Strategi ini sangat efektif diaplikasikan di Indonesia, yang mayoritas konsumennya berasal dari kalangan menengah bawah dan umumnya sangay peduli pada harga (price sensitive). Lewat strategi ini, sangatlah wajar jika banyak konsumen pasar tradisional kemudian beralih menjadi pelanggan hypermarket.

(32)

2. Strategi Pembedaan Produk (differentiation)

Sejak dari awal manajemen Hypermart sudah membuat kontrak kerja dengan pemasok mengenai label atau brand yang menjadi hak paten yang digunakan sendiri dan tidak digunakan oleh perusahaan lain. Hypermart juga mencari importir unggulan dari barang-barang atau brand yang sudah benar-benar dimiliki oleh segmen konsumen tertentu

3. Strategi Fokus (focus)

Fokus manajemen Hypermart perlu memperhatikan :

a. Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan tetap mempunyai visi misi perusahaan yang kuat yaitu menjadi pemimpin pasar hypermarket pada tahun 2014.

b. Kondisi lingkungan Hypermart yang di desain dengan konsep baru yang memudahkan konsumen menemukan barang belanjaan primer dan sekunder dalam satu tempat, Hypermart didesain dengan suasana hangat, menyenangkan dan bersahabat.

c. Hypermart tetap fokus pada pengadaan barang yang berkualitas dengan distribusi dan pengecekan kondisi barang terutama barang yang masuk dari pemasok.

d. Kontrol kualitas barang dilakukan oleh Hypermart secara berkelanjutan, terutama produk yang mendekati waktu kadarluasa juga termasuk yang harus diperhatikan kondisi kebersihan dari produk dan penempatan yang baik.

e. Memberikan sistem keamanan yang benar terjaga baik untuk kepentingan Hypermart itu sendiri terhadap barang-barang dan pekerja yang menjadi sarana dan prasarana Hypermart, juga memperhatikan keamanan bagi konsumen yang datang.

f. Kondisi dan jenis kebutuhan bagi konsumen di Hypermart juga diperhatikan kepada letak geografis dan level konsumen dimana Hypermart berada.

(33)

33

BAB IV

KESIMPULAN

1. Persaingan bisnis pada masa sekarang meningkatkan kebutuhan manajemen akan informasi. Manajemen membutuhkan informasi yang akurat dan cepat yang disajikan dalam bentuk yang informatif sebagai dasar pengambilan keputusan.

2. Tantangan perusahaan saat ini bertambah berat, perusahaan dituntut mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan, semakin ketat persaingan dengan munculnya perusahaan baru yang serupa bisnisnya tentu saja dengan sistem yang terus berkembang menuntut perusahaan melakukan perubahan kearah yang lebih baik sehingga mampu dan tidak kalah bersaing.

3. Masuk ke 1990-an timbul era supermarket berskala besar dan muncul pula tipe Hypermarket, dan di tahun 2000-an minimarket mulai menjamur hingga ke daerah. Maka memasuki era digital kini, konsumen mulai disuguhi cara berbelanja baru melalui e-commerce.

4. Mulai beroperasi pada 2004, Hypermart hadir sebagai peritel paling bungsu, mengejar ketertinggalannya untuk menunjukkan kepada publik: Inilah peritel asli Indonesia yang lahir dari Bumi Pertiwi dan mampu bersaing dengan peritel asing. Kini, di usianya yang ke-9 Hypermart ingin menunjukkan bahwa keinginannya menjadi No.1 Multi Format Food Retail di Indonesia bukanlah sebuah mimpi semata. Di usia yang masih muda, Hypermart menjadi hypermarket pertama yang berhasil membuka gerai ke-99 di Indonesia.

5. Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan sistem yang ada belum sepenuhnya ERP karena belum terintergrasi antara masing – masing aplikasi. Hal ini adalah kareana sejak berdirinya sudah menjadi policy perusahaan dan untuk merubahnya diperlukan effort yang besar. Namun perusahaan terus melakukan updating terhadap aplikasi dengan versi terbaru.

6. Perusahaan telah menerapkan e-bisnis di seluruh fungis bisnisnya. Supply Chain Management, Transaction Processing System [Aplikasi untuk fungsi produksi khususnya yang terkait dengan purchasing dan untuk fungsi Human Resources dan Akuntansi terkait dengan pay rol] , Untuk implementasi e-commerce dapat dilihat website hypermart bahawa pelanggan dapat membeli secara online.

7. Semua aplikasi tersebut menggunakan jaringan area luas atau Wide Area Network; WAN merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan area lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain

(34)

DAFTAR PUSTAKA

1. O‘Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. Introduction to Information Systems, fifteenth edition. The McGraw-Hill Companies, Inc.

2. O‘Brien A. James, Pengantar Sistem Informasi, edisi 12, 2005

3. Porter, M. E. (1985). Competitive Advantage, The Free Press, New York, NY

4. Shi, Jiwei, et all. 2004. E-Business Implementation In Smes: A Success Framework. IADIS

International Conference e-Commerce

5. Sugi, Stephanus. 2010. 10 Prospek Electronic Business ( E-Business ) di Indonesia 2010.

6. Turban, Efraim (2002) Electronic Commerce 2002, A Managerial Perspective, Prentice Hall,

New Jersey.

7. Turban, Efraim et al. (2005). Introduction to Information Technology, 3rd Edition. John Wiley

& Sons, Inc., USA.

Gambar

Gambar 1 Tiga Peran Utama Sistem Informasi
Tabel 1 : Karakteristik Internet, Ekstranet dan Intranet
Gambar 2  Teknologi Internet untuk proses bisnis
Tabel 2 : Klasifikasi CRM dan Software yang digunakan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam mengembangkan Sistem Informasi Geografis Kebakaran pada Wilayah Jakarta Timur ini, penulis menggunakan metode terstruktur dari siklus hidup pengembangan sistem (

Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko

Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Evaluasi Potensi Wilayah Perkebunan Kopi : Studi Kasus di Kabupaten Jember; Aristarianda Wahyu Sulistyono,061710201016;

Diantaranya yaitu perizinan usaha (usaha menyelenggarakan angkutan orang atau barang dengan kendaraan bermotor yang berdomisili dalam wilayah Kabupaten Bandung

monografi , maka dapat terlihat gambaran kondisi wilayah tertentu. Pengolahan data di Kecamatan Semarang Utara masih secara manual, dimana pembuatan laporan masih menggunakan

Sistem informasi geografis telah banyak digunakan di berbagai bidang, baik untuk kebutuhan bisnis, pemetaan wilayah taman nasional, analisis perencanaan wilayah kota dan tata

Jika pembayaran dilakukan melalui kredit, maka kontrol memperbaharui jumlah hutang pada entitas supplier dan stok pada entitas barang serta menyimpan data transaksi ke

Strategi dari manajemen dalam mengelola kegiatan operasi termasuk bagaimana mengelola setiap siklus yang terdapat dalam perusahaan seperti penjualan, pembelian, persediaan