• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Laporan Sistem Akuntabilitas Kinerja Sistem Pemerintahan (SAKIP) 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "3. Laporan Sistem Akuntabilitas Kinerja Sistem Pemerintahan (SAKIP) 2016"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( SAKIP )

TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN

OGAN KOMERING ULU SELATAN

(2)

Alhamdulillah, segala Puji dan syukur kita Panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah Memberikan limpahan rahmat dan hidayah- Nya Kepada kita semua, sehingga kita dapat Menyelesaikan penyusunan Laporan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP) Kabupat en Ogan Komering Ul u Sel at an

OKU Selatan Tahun 2016 tepat pada waktunya, lni merupakan titik tolak

menuju Akuntabilitas Kinerja yang lebih baik.

Laporan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2016, merupakan laporan

tahun Pertama dari pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan

Komering Ulu Selatan Nomor 4 tanggal 16 Agustus 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten OKU Selatan 2016 –

2021 menuju “Terwujudnya OKU Selatan yang Bermartabat, Religius, Sejahtera, Aman, Maju dan Adil ”. SAKIP Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2016 ini memuat perbandingan antara capaian kinerja tahun

2015 dan capaian kinerja Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun

2016 serta capaian Indikator Kinerja dari misi RPJMD.

Maksud penyusunan SAKIP Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Tahun 2016 untuk menggambarkan program-program prioritas mana yang

telah tercapai dengan baik dan program-program prioritas mana yang belum

(3)

Tahun 2016, untuk :

1. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik menuju good

governance.

2. Mengukur capaian kinerja visi dan misi yang telah ditetapkan dalam

RPJMD Kabupaten OKU Selatan sebagai Renstrada, dan

3. Sebagai bahan pertimbangan perbaikan kegiatan pemerintah Tahun

2017 dan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)

Tahun 2018.

Sebagaimana amanat pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 8

tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah. Penyusunan SAKIP Kabupaten Ogan Komering Ulu

Selatan Tahun 2016 merupakan tekad Kabupaten Ogan Komering Ulu

Selatan dalam meningkatkan akuntabilitas menuju Good Governance

sebagaimana amanat Ketetapan MPR No. XI/MPR/1998 dan Undang –

Undang No. 28 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas KKN, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Intruksi Presiden Nomor 5

(4)

KATA PENGANTAR . . . i DAFTAR ISI . . . iv IKHTISAR EKSEKUTIF . . . v

BAB I. PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Demograf i . . . I-1 B. Kewenangan Tugas Pokok dan St rukt ur Organisasi . . . I-30

BAB II. PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

2016 – 2021 . . . II-1 B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016. . . II-28

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016

A. Pengukuran Kinerj a Pemerint ah Kabupat en OKU Sel at an . . . III-1 B. Eval uasi dan Anal isi Akunt abil it as Kinerj a ………. . III- 4 C. Akunt abil it as Keuangan . . . III-29

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpul an………. . IV-1 B. Saran-saran………. IV-2

LAMPIRAN –LAMPIRAN

(5)

Laporan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah ( SAKIP )

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, yang tersusun ini merupakan

media pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan

penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

selama Tahun 2016, media ini juga dipakai sebagai umpan balik

pengambilan keputusan pihak-pihak terkait dalam melakukan introspeksi

dan refleksi untuk membuat langkah-langkah perbaikan dimasa-masa

mendatang.

Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah di

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tahun 2016 dilaksanakan dengan

mengacu pada Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Perjanjian Kinerja tersebut,

memuat sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2016 berikut target kinerja

setiap Misi yang akan dicapai dalam RPJMD. Dalam pencapaian sasaran

tersebut telah ditetapkan kebijakan, indikator kinerja sasaran, serta

program dan kegiatan yang bersifat operasional. Materi Perjanjian Kinerja

Tahun 2016, disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA), dan

Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) APBD Tahun Anggaran 2016.

SAKIP Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan disusun sesuai

dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah yang merupakan gambaran Kinerja Kabupaten Ogan Komering

(6)

SAKIP ini mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan

pelaksanaan program, kegiatan serta hambatan-hambatan/ kendala yang

dijumpai dalam pelaksanaan, selain itu juga mengungkapkan strategi

pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di masa mendatang agar

sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari sasaran dan kegiatan

secara umum telah dapat dicapai dengan baik. Dari hasil pengukuran

kinerja terhadap 11 sasaran. Pengukuran ordinal hasilnya adalah

sebagai berikut:

1. Ada 8 (delapan) sasaran dengan kreteria “sangat berhasil”

mencapai angka realisasi diatas 85 %.

2. Ada 2 (dua) sasaran dengan kreteria “ berhasil” mencapai angka

realisasi diatas 70 % sampai dengan 85 %.

3. Ada 1 (satu) sasaran dengan kreteria “ cukup berhasil” mencapai

angka realisasi diatas 50 % sampai dengan 70 %.

Langkah-langkah antisipasi dan upaya perbaikan guna peningkatan

kinerja dimasa mendatang dengan strategi pemecahan masalah yang perlu

dilakukan atas indikator kinerja sasaran yang capaian kurang dari 85 %

diatas adalah sebagai berikut :

1. Koordinasi dan advokasi dengan Pusat dan Provinsi atau stake holder

dalam perencanaan informasi dan data intensitasnya maupun

(7)

provinsi dan stake holdel lainnya.

2. Diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak guna memperkuat

terlaksananya Good Governance dan Reformasi Birokrasi sehingga

tidak hanya menjadi wacana dan pergulatan pemikiran semata-mata,

namun benar-benar dapat diaplikasikan dalam penyelenggaraan sistem

pemerintahan yang berorientasi pada hasil, berbasis kinerja dan

bertujuan melayani serta pemberdayaan masyarakat.

3. Senantiasa dilakukan evaluasi dan monitoring capaian kinerja

masing-masing SKPD atas pelaksanaan program dan kegiatan secara kontinyu

dan berkesinambungan agar permasalahan, hambatan dan langkah

perbaikan dapat diantisipasi selagi dini.

4. Agar implementasi SAKIP benar-benar efektif, perlu segera direlisasikan

sinergitas antara laporan kinerja dan laporan keuangan sebagai satu

kesatuan, sehingga realisasi anggaran yang digunakan untuk

melakukan kegiatan berbanding lurus dengan output maupun outcomes

kegiatan yang bersangkutan. Dengan sinergitas tersebut, kinerja

organisasi dari setiap SKPD lembaga pemerintah yang dibiayai oleh

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan tahun 2016, merupakan

laporan pertama dari pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten OKU

Selatan Nomor 4 tanggal 16 Agustus 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten OKU Selatan

2016 – 2021 menuju “Terwujudnya OKU Selatan yang

Bermartabat, Religius, Sejahtera, Aman, Maju dan Adil

.

Dalam Membangun OKU Selatan dilakukan reformasi birokrasi

menuju tata kelola kepemerintahan yang baik menuju Good

Governance. Tata Kelola Kepemerintahan yang baik di Daerah

dipertegas oleh lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor

65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar

Pelayanan Minimal dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006

tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan

perundangan-undangan tersebut telah menyempurnakan regulasi

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeritah (Sistem AKIP). Sistem

(9)

tetapi lebih menekankan pada outcomes (hasil), dengan demikian,

maka dalam penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP) penekanan pada hasil kegiatan sangat perlu

mendapat perhatian. SAKIP sebagai salah satu bentuk

pertanggungjawaban kegiatan Tahunan yang telah disusun dalam

Rencana Kerja (Renja) dan Perjanjian Kinerja sangat tepat dipakai

sebagai salah satu tolok ukur untuk mengukur keberhasilan maupun

kegagalan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan.

Dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan

akuntabel sebagaimana diamanatkan dalam Ketetapan MPR No.

XI/MPR/1998 dan Undang – undang No. 28 Tahun 1998 tentang

penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN, Pemerintah

Kabupaten OKU Selatan telah menyusun Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten OKU Selatan Tahun

2016- 2021 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten

OKU Selatan Nomor 4 Tahun 2016. Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 –

2021 berfungsi sebagai perencanaan taktis strategis sesuai dengan

kebutuhan pemerintah daerah dengan menampung sebanyak –

banyaknya aspirasi masyarakat serta mengacu pada Undang – Undang

Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional, Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

(10)

Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015 s/d 2019.

Merujuk Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, setiap

Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dipimpin Pejabat Eselon II ke

atas diwajibkan menyusun Perencanaan Strategis ( Renstra ) untuk

masa lima tahun. Setelah berlangsung beberapa tahun, Perpres Nomor

29 Tahun 2014 dipandang masih belum optimal dalam mencapai Good

Governance. Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 mengamatkan

agar setiap penyelenggara pemerintah mewujudkan Tata Kelola

Kepemerintahan yang Baik yang diterapkan dalam bentuk Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP).

Sistem AKIP merupakan sistem manajemen pemerintahan

berfokus pada peningkatan akuntabilitas yang berorientasi pada hasil

(Outcomes oriented). Sistem AKIP diimplementasikan secara “self

assesment” oleh masing-masing instansi pemerintah. Self assesment

maksudnya, instansi pemerintah membuat perencanaan dan

pelaksanaan, serta mengukur/mengevaluasi kinerjanya sendiri dan

melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi. Penerapan

manajemen pemerintahan berbasis kinerja pada dasarnya adalah

mengubah mind-set para birokrat dari sistem yang birokratis ke arah

sistem yang bertujuan untuk lebih mewirausahakan birokrasi

pemerintah. Dalam bahasa lain, transformasi sektor pemerintahan

(11)

masukan-masukan (inputs oriented accountabillity) dan proses ke arah

akuntabilitas pada hasil (result oriented accountabillity), terutama

berupa outcomes. Salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan

efektivitas pengelolaan manajemen pemerintahan adalah dengan

melakukan reformasi pengelolaan dan pertanggungjawaban kinerja

instansi pemerintah. Prioritas strategis pemerintah harus ditetapkan

didasarkan kebutuhan masyarakat. Instansi pemerintah menetapkan

sasaran strategis di instansi masing-masing dengan ukuran-ukuran

kinerja yang jelas dan terukur.

Berbagai peraturan perundang-undangan yang saat ini telah

mengharuskan penerapan manajemen berbasis kinerja, seperti

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 23

Tentang Pemerintahan Daerah, serta berbagai peraturan

pelaksanaannya. Sementara itu kondisi global serta tuntutan agar

suatu instansi pemerintah mampu memberikan manfaat nyata bagi

masyarakat juga mengharuskan pemerintah menerapkan manajemen

pemerintahan yang lebih berorientasi pada hasil.

Untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan dalam

melaksanakan prioritas pembangunan, Kabupaten OKU Selatan telah

(12)

(IKU) sebagaimana amanat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007

tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama, kini telah

terbit Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kineja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah. Menurut Tim Penilai SAKIP Kementerian

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, penyusunan IKU wajib bagi

unit kerja berdasarkan pada Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal

31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja

Utama Instansi Pemerintah. IKU merupakan gambaran mengenai

tingkat pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang

mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Mengacu pada hal tersebut, maka Kabupaten OKU Selatan juga telah

melakukan job deskripsi yang jelas dengan pertanggungjawabannya.

Masing-masing job deskripsi tersebut dinilai dalam SAKIP, mulai dari

staf dan eselon IV bertanggungjawab pada kegiatan, selanjutnya

meningkat pada eselon III bertanggungjawab pada program, dan eselon

II bertanggungjawab pada kebijakan strategis dan Bupati

bertanggungjawab pada Kebijakan Umum APBD. Sebagai pengelola

APBD dan menetapkan kinerja, Bupati OKU Selatan wajib menyusun

(13)

B. Dasar Hukum Penyusunan SAKIP Kabupaten OKU Selatan Tahun

2016

SAKIP Kabupaten OKU Selatan sebagai salah satu bentuk

pertanggungjawaban kegiatan tahunan yang telah disusun dalam

Rencana Kerja (Renja) dan Perjanjian kinerja (PK) dipakai sebagai

salah satu tolok ukur untuk mengukur keberhasilan maupun

kegagalan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan. SAKIP

Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 disusun berdasarkan beberapa

landasan sebagai berikut :

( 1 ) Landasan Idiil yaitu Pancasila,

( 2 ) Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945,

( 3 ) Landasan Operasional:

a. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4250);

b. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomr 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4286);

c. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan

(14)

Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4347);

d. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4355);

e. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

f. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587 ), sebagaimana telah diubah beberapa kali

terakhir dengan Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

g. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(15)

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4438);

h. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

i. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang

Pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan

minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4585);

j. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

k. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

l. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara

(16)

m. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004

tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

n. Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor B/01/M.RB.06/2017, Tanggal

19 Januari 2017 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan

Bidang Reformasi Birokrasi Akuntabilitas Aparatur dan

Pengawasan;

o. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah.

p. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan

Komering Ulu Selatan Tahun 2016 Nomor 6);

q. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Nomor 7 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun

Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering

Ulu Selatan Tahun 2015 Nomor 7);

C. Profil Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

C.1 Gambaran Umum

Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan dengan

(17)

pemekaran di Provinsi Sumatera Selatan yang dibentuk

berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun

2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur,

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir.

C.1.1 Geografis

Secara geografis Kabupaten OKU Selatan yang memiliki

wilayah seluas 549.394 Ha terletak pada posisi antara 1030 22’ -

1040 21’ Bujur Timur dan antara 40 14’ - 40 55’ Lintang

Selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

 Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kabupaten OKU Induk

(Kecamatan Ulu Ogan, Pengandonan dan Lengkiti)

 Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kabupaten Lampung

Barat (Provinsi Lampung)

 Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kabupaten Kaur (Provinsi

Bengkulu) dan Kabupaten Muara Enim (Kecamatan Semendo

Barat Ulu)

 Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kabupaten OKU Timur

(Kecamatan Martapura) dan Kabupaten Way Kanan (Provinsi

(18)

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten OKU Selatan Nomor 13 Tahun

2012, pemanfaatan lahan di Kabupaten OKU Selatan sebagai

berikut:

- Seluas ± 28.376 ha atau sekitar 5,16 % dari luas total

kabupaten lahannya sesuai untuk pengembangan pertanian

lahan kering,

- Seluas ± 15.981 ha atau sekitar 2,91 % dari luas total

kabupaten, lahannya sesuai untuk pengembangan pertanian

lahan basah.

- Seluas ± 282.029 ha atau sekitar 51,33 % dari luas total

kabupaten, lahannya sesuai untuk pengembangan perkebunan.

- Seluas total 13.327 ha atau sekitar 2,43 % dari luas total

kabupaten sesuai untuk pengembangan permukiman.

- Seluas total 208.484 ha atau sekitar 37.95 % dari luas total

kabupaten sesuai untuk kawasan lindung.

- Seluas total 1.197 ha atau sekitar 0.22 % dari luas total

kabupaten sesuai untuk kawasan pertahanan dan keamanan

(19)

C.1.2 Geologi

Wilayah Kabupaten OKU Selatan secara geologi termasuk dalam

cekungan Sumatera Selatan (Gafoer dkk, 1994), cekungan yang

terbentuk zaman tersier ini sejak lama dikenal sebagai cekungan

minyak bumi yang juga kaya akan endapan batubara. Batuan yang

mengisi cekungan sumatera selatan dapat dikelompokkan ke dalam

formasi talangkar, formasi Baturaja, formasi Gumai, Formasi Air

Benekat, Formasi Muaraenim, dan Formasi Kasai. Jenis batuan yang

lebih muda diendapkan diatas formasi berumur tersier tersebut saat

dan setelah terjadinya pengangkatan, seperti intrusi batuan beku dan

endapan aluvial.

C.1.3 Topografis

Topografi Kabupaten OKU Selatan sebagian besar berbukit dan

bergunung-gunung meliputi ketinggian antara 45 sampai dengan

1.643 meter dari permukaan laut. Secara umum Kabupaten OKU

Selatan beriklim tropis dan basah. Kecamatan yang mempunyai

temperatur udara rendah di jumpai di daerah Kecamatan Banding

Agung, Kecamatan Pulau Beringin, Muaradua Kisam, Kisam Tinggi

(20)

C.1.4 Sumber Daya Hutan

Kawasan hutan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

memiliki wilayah yang cukup luas. Pada tahun 2013, luas hutan

menurut fungsinya yang terdapat di daerah ini adalah:  Suaka Marga Satwa 50.950 Ha

 Hutan Produksi 22.415 Ha

 Hutan Produksi Terbatas 12.631 Ha  Hutan Lindung 111.289 Ha

C.1.5 Kekayaan alam Potensial

Potensi yang dimiliki kabupaten OKU Selatan tahun 2016 meliputi

sektor pertanian, perkebunan, perikanan, perindustrian, pariwisata dan

pertambangan.

Berdasarkan data OKU Selatan dalam angka tahun 2016,

Produksi padi Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tahun 2015

mencapai 42.966 ha, sedangkan luas padi ladang 1.688 Ha atau

rata-rata produksi 4,38 ton/Ha. Sebagian besar padi dihasilkan dari padi

sawah. Jenis ini menyumbang 23,65 % dari seluruh produksi padi

sedangkan sisanya dihasilkan oleh padi ladang.

Disektor perkebunan khususnya kopi (70.799 ha/47.744,82

ton), Daerah ini sangat potensial untuk tanaman kopi, karena

didukung oleh iklim yang cocok serta untuk tumbuhnya tanaman

tersebut. selain kopi ada juga yang tanaman perkebunan yang banyak

diusahakan oleh penduduk yaitu tanaman karet (Sumber: OKUS

(21)

Disektor perternakan, tahun 2016 Kabupaten OKU Selatan

populasi ternak kambing berjumlah 32.200 ekor, ayam berjumlah

139.790 ekor.

Di daerah ini juga terdapat sebuah Danau Ranau, dimana

seluruh areal danau tersebut banyak terdapat berbagai jenis ikan,

dimana hasil produksi ikan budidaya lebih produktif dari pada

penangkapan ikan melalui perairan umum. Hal ini terlihat pada

produksi ikan selama tahun 2016 yang terdiri dari hasil perairan

umum sebesar 747,7 ton, sementara hasil budidaya sebesar 4.994,9

ton.

Tempat pariwisata yang terkenal adalah Danau Ranau yang

terletak di kecamatan banding agung, yang memiliki luas sekitar 128

km², dimana 85,33 km² dan sisanya berada dalam wilayah Propinsi

Lampung. Selain Danau Ranau ada beberapa danau lainya yang

cukup potensial yaitu Danau Rakihan (di Kec. Pulau Beringin), Danau

Halim (di Kec. Buay Rawan), Danau Asmara (di Kec. Simpang).Selain

itu juga terdapat beberapa sumber air panas yang sudah banyak

dikunjungi wisatawan, yaitu : Kaki Gunung Seminung (Banding

Agung), Daerah Bayur (Muaradua Kisam), Daerah Ulu Danau

(Sindang Danau).

Potensi pertambangan yang cukup besar dan beragam namun

jumlahnya terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Hal

(22)

diproduksi kerikil sebanyak sebanyak 4.634,0192 M3, tanah urug

22.392,9532 M3, batu kali 23.007,5054 M3, dan pasir 6.708,6152 M3.

C.1.6 Adat Istiadat dan Penduduk

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan didiami oleh beberapa

suku yang berbeda adat istiadatnya. Secara garis besar, suku-suku

tersebut antara lain suku Daya, Haji, Semende, Ranau, dan Kisam.

Jumlah terbaru Penduduk Kabupaten OKU Selatan Tahun

2016 berdasarkan data agregat Kependudukan perkecamatan sampai

dengan akhir bulan Desember 2015 mencapai 344.074 orang, dengan

komposisi laki-laki sebanyak 180.608 jiwa dan perempuan sebanyak

163.466 jiwa yang tersebar di 19 wilayah kecamatan, sebagaimana

table I-4 dibawah ini:

Tabel I-1 Jumlah Penduduk OKU Selatan Tahun 2016

No Kode Wilayah

Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 16.09.01 Muaradua 22.991 22.257 45.248

2 16.09.02 Pulau Beringin 12649 11725 24374

(23)

C.1.7 Administrasi Pemerintahan

Pada awal pembentukannya, Kabupaten Ogan Komering Ulu

Selatan hanya terdiri dari 10 kecamatan. Dalam perkembangannya

guna memenuhi tuntutan pembangunan mengalami pemekaran

menjadi 19 kecamatan 7 kelurahan, 252 desa dan 1095 dusun.

pemekaran ini diharapkan akan mempercepat pelayanan kepada

masyarakat selain mempercepat pembangunan dan pembukaan akses

ke wilayah-wilayah yang masih terisolir. Dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel I. 2

Jumlah Kecamatan, Desa, / Kelurahan/ Dusun Kebupaten Ogan Komering Ulu Selatan

No Kecamat an Desa Kelurahan Dusun Luas Daerah ( Km2 )

15. Muaradua Kisam 18 - 56 17. 119

16. Kisam Ilir 9 - 31 15. 741

17. Pulau Beringin 13 - 56 41. 700

18. Sindang Danau 7 - 37 21. 980

19. Sungai Are 9 - 51 13. 602

Jumlah 252 7 1095 549. 394

(24)

C.1.8 Perekonomian Daerah

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

keberhasilan pembangunan yang telah dicapai dan dilaksanakan,

khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan

rata-rata dari pertumbuhan di setiap sektor ekonomi. Pertumbuhan

yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian,

sebaliknya apabila negatif menunjukan terjadinya penurunan

indikator ekonomi.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah tujuan dari

pembangunan ekonomi, hal ini tercermin dari meningkatnya taraf

hidup masyarakat, tersedianya lapangan kerja yang memadai,

pembagian pendapatan masyarakat yang merata dan meningkatnya

hubungan ekonomi regional. Dengan perkataan lain, arah dari

pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan

masyarakat naik secara mantap dan dengan tingkat pemerataan yang

sebaik mungkin.

Pertumbuhan sektor ekonomi yang menonjol disuatu daerah

akan mempengaruhi besarnya pertumbuhan ekonomi didaerah

tersebut. Pertumbuhan menurut harga konstan merupakan

pertumbuhan riil yang dinilai harga konstan (tahun 2000) yang sudah

(25)

Salah satu data statistik yang banyak digunakan sebagai dasar

perencanaan dalam evaluasi pembangunan ekonomi Kabupaten Ogan

Komering Ulu Selatan adalah Product Domestic Regional Bruto (PDRB).

Hingga saat ini PDRB masih dijadikan sebagai referensi untuk

keakuratan perencanaan pembangunan daerah. Besaran PDRB pada

suatu waktu tertentu dapat digunakan sebagai cerminan kinerja

perekonomian dan sebagai gambaran struktur ekonomi Kabupaten

Ogan Komering Ulu Selatan Tahun Anggaran 2016, sedangkan

perbandingan PDRB antar waktu bisa digunakan sebagai indikator

kemajuan pembangunan ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ulu

Selatan dari waktu ke waktu. Dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel I.3

PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Menurut Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2016 (Juta Rupiah)

Sektor Jumlah PDRB

2015 2016*

Pertanian 2.199.759,7 2.299.759,7

Pertambangan dan Penggalian 122.978,0 222.978,0

Industri Pengolahan 448.697,4 548.697,4

Listrik, Gas dan Air Bersih 3.713,4 3.913,4

Konstruksi 1.064.361,2 1.070.361,2

Perdagangan 2.218,6 2.418,6

Transportasi 52.237,3 54.237,3

Keuangan 62.925,4 64.925,4

Jasa-jasa lainya 46.021,0 47.021,0

(26)

C.1.9 Sosial Budaya

a. Pendidikan

Pada era globalisasi saat ini keberhasilan suatu bangsa di ajang

internasional tidak lagi ditentukan oleh keunggulan komparatif

seperti kekayaan sumber daya alam yang dimiliki, akan tetapi akan

lebih ditentukan oleh keunggulan kompetitif, yang dalam hal ini

akan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya.

Karenanya pendidikan sebagai suatu upaya untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi instrumen yang

sangat penting. Peningkatan kualitas SDM bertitik tolak pada

upaya pembangunan bidang pendidikan. Melalui pendidikan

diharapkan akan terbentuk SDM yang berkualitas dan berdaya

guna bagi pembangunan.

Bagi pemerintah keuntungan yang akan diperoleh dari investasi

di bidang pendidikan antara lain bahwa pendidikan merupakan

salah satu cara dalam rangka memerangi kemiskinan, mengurangi

ketimpangan pendapatan dan meningkatkan produktivitas tenaga

kerja. Sedangkan bagi masyarakat, pendidikan yang semakin baik

merupakan modal dalam memperebutkan kesempatan kerja,

sehingga pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan mereka.

Untuk mengetahui sampai sejauh mana perkembangan

pembangunan pendidikan di Kabupaten OKU Selatan akan

(27)

OKU Selatan melalui pendekatan indikator turunan dari IPM.

Secara umum, jumlah sarana dan fasilitas pendidikan di

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan berdasarkan data OKU

Selatan dalam angka tahun 2016, memiliki 419 sekolah terdiri dari

294 Sekolah Dasar (SD), 90 SLTP, 33 SMA. Untuk SD 3492 tenaga

pengajar dan 43.824 murid. Untuk SLTP 16.788 orang murid dan

1.536 orang guru. Untuk SMA, murid berjumlah 8.791 orang dan

tenaga pengajar berjumlah 812 orang.

b. Kesehatan

Salah satu aspek terpenting kesejahteraan adalah kualitas

fisik penduduk yang dapat dilihat dari derajat kesehatan

penduduk. Indikator yang digunakan untuk melihat derajat

kesehatan penduduk adalah harapan hidup. Sementara untuk

melihat gambaraan tentang kemajuan upaya peningkatan dan

status kesehatan masyarakat dapat dilihat dari penolong

persalinaan bayi, ketersediaan sarana kesehatan dan jenis

pengobatan yang dilakukan. Oleh karena itu usaha untuk

meningkatkan dan memelihara mutu pelayanan kesehatan melalui

pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dan

sarana prasarana dalam bidang medis termasuk ketersediaan obat

yang dapat dijangkau oleh masyarakat perlu mendapat perhatian

(28)

Status kesehatan penduduk memberikan gambaran

mengenai kondisi kesehatan penduduk dan biasanya dapat dilihat

melalui indikator angka kesakitan, yaitu persentase penduduk

yang mengalami gangguan kesehatan selama sebulan sebelum

pencacahan hingga mengganggu aktifitas sehari-hari. Ketersediaan

sarana kesehatan berupa rumah sakit, puskesmas dan sarana

kesehatan lainnya merupakan hal yang mutlak guna mewujudkan

derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Selain sarana fisik

berupa bangunan dan prasarana lain, tentu saja dukungan sumber

daya manusia di bidang kesehatan yang berkualitas dan dalam

jumlah yang memadai menjadi faktor yang menentukan bagi upaya

penyehatan masyarakat.

Secara umum, pelayanan kesehatan masyarakat diarahkan

pada:

 Pelayanan kesehatan penduduk

 Pelayanan kesehatan untuk tenaga produktif

 Usaha preventif untuk kesehatan dan sebagainya

Pemerintah telah melakukan upaya-upaya pelayanan

kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama

masyarakat pedesaan golongan ekonomi lemah, sehingga

diharapkan mereka dapat menikmati pelayanan kesehatan yang

(29)

Berdasarkan data OKU Selatan Tahun 2016, di Kabupaten

Ogan Komering Ulu Selatan terdapat sebanyak 246 sarana

pelayanan kesehatan, yang terdiri dari 19 buah puskesmas, 38

buah puskesmas pembantu, 189 POSKESDES. Walaupun

demikian, jumlah tersebut masih sangat kurang bila dibandingkan

dengan jumlah masyarakat yang harus dilayani serta luasnya

wilayah kabupaten.

c. Keluarga Berencana

Salah satu strategi Pemerintah dalam upaya menanggulangi

pesatnya pertumbuhan penduduk adalah melalui program keluarga

berencana, yang kini telah menjadi gerakan nasional dan telah

berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk. Keberhasilan

tersebut tentu tidak lepas dari dukungan luas masyarakat yang

dengan sadar dan sukarela telah berperan aktif dalam

(30)

Hingga tahun 2014, telah tercatat sebanyak 60,54 persen

pasangan usia subur yang menjadi akseptor KB aktif di Kabupaten

Ogan Komering Ulu Selatan. Selain itu, juga ada 43.512 akseptor

KB aktif. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat dari

tahun ke tahun seiring dengan semakin meningkatnya tingkat

kesadaran masyarakat untuk ber-KB.

e. Agama

Secara umum, pergaulan hidup antar umat beragama di

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan berjalan damai dan saling

menghargai, sehingga tercipta kerukunan antarumat beragama.

Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan didominasi oleh

umat muslim. Dari total penduduk, sekitar 99,58 % memeluk

agama Islam.

C.1.10 Infrastruktur

Data Eksisting tahun 2016 Panjang jalan berdasarkan Status

kondisi jalan yang berada di Kabupaten OKU Selatan sbb :

1. Berdasarkan SK Menteri Pekerjaan Umum No. 631/ KPTS / M /

2009 tanggal 31 Desember 2009 tentang Status Jalan Nasional di

(31)

2. Berdasarkan SK Gubernur Sumatra Selatan No. 590/ KPTS / IV /

2005 tanggal 25 Oktober 2005 Tentang Penetapan Status

Ruas-ruas Jalan Sebagai Jalan Provinsi:

Tabel I.4 Tabel Jalan berstatus Jalan Provinsi SK Tahun 2005

3. Berdasarkan SK Gubernur Sumatra Selatan No. 553/ KPTS / V /

2010 tanggal 09 Agustus 2010 Tentang Penetapan Status

Ruas-ruas Jalan Sebagai Jalan Provinsi :

Tabel I.5 Tabel Jalan berstatus Jalan Provinsi SK Tahun 2010

NO

Bengkulu 39,23

43 047 Simpang Campang – Lubuk Dalam 14,64

44 048 Simpang Haji – Lubuk Dalam 32, 75

45 049 Lubuk Dalam – Bayur 12,07

(32)

4. Berdasarkan SK Bupati Ogan Komering Ulu Selatan No. 072/ KPTS /

PU / 2006 tanggal 24 April 2006 Tentang Penetapan Ruas Jaringan

Jalan dan Jembatan dalam Wilayah Kabupaten OKU Selatan yang

berstatus jalan Kabupaten sebagai berikut :

Tabel I. 6 Tabel Jal an berst at us Jalan Kabupat en SK Tahun 2006

No 

RUAS  NAMA PANGKAL  RUAS  NAMA UJUNG RUAS 

PANJANG 

  Sp. Sipatuhu  Sipatuhu    

  Bd. Agu g  Pulau duku    

  Sp. Kota Way Karet jaya .    

  Karet jaya  Tj. Duria    

  Dk. Sp. Martapura Sp. Martapura    

(33)

  Sp. Lu uk Liku Bu ga Mas .    

  Sp. Perka tora Perka tora .    

  Dala  Kota  Bela a ga    

  Dala  Kota  Kisa  Ti ggi    

  Sp. Pe ah Pi gga Ta ah Pilih    

  Sp. Pulau Ke ili g Siri g ala    

  Sp. Pe ah Pi gga Gu tu g Jaya    

Dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2016, ada penambahan

pembangunan dan pelimpahan status jalan provinsi menjadi

berstatus jalan Kabupaten sebagai berikut:

Tabel I.7 Tabel Jalan berstatus Jalan Kabupaten

No 

RUAS  NAMA PANGKAL  RUAS  NAMA UJUNG RUAS  RUAS  KM  PANJANG  RUAS  M  LEBAR 

1 Rant au Panj ang Sp. Gunung Pasir 3. 1 7

2 Jagaraga Pemkab OKU

Selat an 14. 6 4. 5

3 Kot a Way Talang Sekapak 11 4. 5

4 Gemiyung Talang Sekapak 8. 5 4. 5

5 Sukaj aya Bumi Jaya 6. 2 4. 5

6 Simpang Haj i Sp. Lubuk Dalam 34 5

7 Sp. Lubuk Dalam Bayur 12 5

8 Sp. Campang Lubuk Dalam 14. 6 5

(34)

Data Eksisting tahun 2016 jumlah dan panjang Jembatan

berdasarkan Status kondisi jembatan yang berada di Kabupaten OKU

Selatan sbb :

1. Berdasarkan data jembatan Provinsi Sumatera Selatan yang berada

di Kabupaten OKU Selatan sebagai berikut:

Tabel I.8 Tabel Jembatan Provinsi Sumatera Selatan

yang berada di OKU Sel at an

Sumber: infrastruktur, 2016

NO LINK NAMA JEMBATAN LOKASI PANJANG (M) LEBAR (M) DIBANGUN TAHUN

1

064

A. CELAU DS. KARANG AGUNG 14.90 6.40 1991

2 A. TALANG SABAH DS. TALANG SABAH 14.70 6.20 1985

3 A. HINSU DS. TANJUNG SARI 32.30 6.30 1996

4 A. LUBAR DS. LUBAR 16.70 6.30 1983

5 A. PANA DS. DAMAR PURA 23.10 6.25 1985

6 A. LANGGAR DS. TANJUNG BERINGIN 14.10 6.00 1985

7 A. JELUTUNG DS. TANJUNG BERINGIN 24.20 6.30 1984

8 A. KEMILING DS. TANJUNG BERINGIN 20.90 6.40 1991

9 A. KEJANTUR DS. TEKANA 24.70 6.35 1985

10 A. TEKANA BESAR DS. TEKANA 45.50 6.00

11 A. TEKANA KECIL DS. TEKANA 14.70 6.20 1986

12 A. SULITAN DS. PELITA JAYA 26.20 6.00 1985

13 A. TENAM DS. PELITA JAYA 20.90 6.35 1991

(35)

NO

065

NAMA

JEMBATAN LOKASI PANJANG (M) LEBAR (M) DIBANGUNTAHUN

1 A. KOMERING DS. BUMI AGUNG 123.40 7.10 1989

2 A. RUOS DS. BUMI AGUNG 25.60 6.10 1998

3 A. KAYU MULU DS. SP. SENDER 36.30 4.40 1920

4 A. RELAI DS. SUKA MARGA 6.80 6.10 1984

5 A. PILLA DS. PILLA 12.80 6.10 1983

6 A. DUA RATUS DS. MUARA DUA 5.40 4.00 1973

7 A. MEJIN DS. TANJUNG JATI 15.00 6.10 -

8 A. WARKUK DS. KOTA BATU 40.40 6.00 -

1

067

A. MARKUNG DS. SUKARAMI 4.60 5.80 1975

2 A. SENTERING DS. SUKARAMI 13.00 5.80 1975

3 A. KEDAMAIAN DS. SUKARAMI 7.80 7.10 1982

4 A. LIMAU DS. SUKARAMI 7.20 6.10 1975

5 A. NGALIH I DS. SUKARAMI 3.45 5.50 1975

6 A. NGALIH II DS. SUKARAMI 6.60 7.40 1975

7 A. PANCOR RAYA I DS. TANJUNG RAYA 8.00 6.05 1975

8 A. PANCOR RAYA II DS. TANJUNG RAYA 3.45 5.45 1975

9 A. PANCOR RAYA III DS. TANJUNG RAYA 3.40 6.00 1976

10 A. SINGAU DS. TJ. MENANG ILIR 30.80 6.00 1998

11 A. SEKUPAI DS. TJ. MENANG ULU 13.20 5.80 1971

12 A. NEGERI CAHAYA DS. NEGERI CAHAYA 2.45 6.15 -

13 A. SUKA RAJA DS. SUKARAJA 9.05 6.05 1977

(36)

NO

068

NAMA JEMBATAN LOKASI PANJANG (M) LEBAR (M) DIBANGUN TAHUN

1 A.KUNING DS.ANUGRAH 45.40 6.00 1997

2 A. SAUNG DS. ANUGRAH 4.60 5.90 1975

3 A. KARET DS. KEMU 7.70 6.00 -

4 A. RINGKIH DS. KEMU 11.00 6.00 1975

5 A. NAPALAN DS. KEMU ULU 10.60 6.20 -

6 A. ARO DS. KEMU ULU 4.05 8.00 1975

7 A. BALAM DS. KEMU ULU 3.30 5.50 1975

8 A. TUNGGANG PANCUR DS. SIMPANG 6.00 6.00 1975

9 A. GENTING NANING PANCUR DS. SIMPANG 5.10 6.10 1975

10 A. RENCONG PANCUR DS. SIMPANG 2.50 6.00 1975

11 A. PANCUR TINGGI PANCUR DS. SIMPANG 8.80 6.00 1975

12 A. HITAM KARI DS. TANJUNG 7.80 6.00 1975

13 A. CURUP ENDAP AROMANTAI DS. 9.05 6.05 1975

14 A. AROMANTAI AROMANTAI DS. 13.25 6.00 1975

15 A. KEPAHYANG AROMANTAI DS. 4.70 6.05 -

16 A. MEKAKAU BERINGIN DS. PULAU 9.05 6.10 1975

17 A. SEGATAL BERINGIN DS. PL.

UTARA 7.20 8.20 1975

18 A. BINGKIL BULAN DS. TANJUNG 2.75 7.20 1975

19 A. MATANG TEBAT BULAN DS. TANJUNG 2.90 6.25 1975

20 A. LEMPAUNG I BULAN ULU DS. TANJUNG 5.50 5.35 1975

21 A. LEMPAUNG II BULAN ULU DS. TANJUNG 4.10 5.60 1975

22 A. LEMPAUNG III BULAN ULU DS. TANJUNG 4.80 6.10 1975

23 A. SUBAN I SINDANG ILIR DS. MUARA 6.00 6.30 -

(37)

25 A. UNJI SINDANG ILIR DS. MUARA 7.30 5.95 1975

26 A. BUNGIN PUTIH PUTIH DS. BUNGIN 7.20 5.25 1975

27 A. BUNGIN PUTIH II DS. BUNGIN PUTIH 2.60 5.70 -

28 A. UJAN MAS DS. UJAN MAS 30.50 4.00 1974

1 066 A.SAKA PENDAGAN DS. SIMPANG 60.50 6.00 1997

Sumber : Buku Inf r ast r ukt ur OKU Sel at an, 2016

C.2 Struktur Organisasi Dan Tupoksinya

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016

tentang Organisasi Perangkat Daerah, ditetapkanlah:

1. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Nomor 6

Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah

(Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun

2016 Nomor 6);

Rincian perangkat pemerintah Kabupaten OKU Selatan tahun 2013

sebagai berikut:

1. Sekretariat Daerah, terdiri dari 3 Asisten, 9 Bagian

2. Sekretariat Dewan

3. Dinas Pendidikan

4. Dinas Kesehatan

5. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

6. Dinas Perhubungan

(38)

8. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

9. Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

10. Dinas Kepemudaan dan Olahraga

11. Dinas Sosial

12. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

13. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

14. Dinas Ketahanan Pangan

15. Dinas Perikanan dan Peternakan

16. Dinas Pertanian

17. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

18. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

19. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu

20. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak

21. Dinas Lingkungan Hidup

22. Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran

23. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan

Pengembangan

24. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

25. Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah

26. Badan Pengelola Keuangan dan Aset daerah

(39)

28. Inspektorat kabupaten

29. Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat

30. Sekretariat Korpr

31. 19 Kecamatan

32. 7 Kelurahan

(40)

Gambar I-1

St rukt ur Organisasi Perangkat Daerah Kabupat en Ogan Komering Ulu Selat an

Keterangan :

Garis Komando

Garis Pertanggungjawaban Garis Koordinasi

SEKRETARIS DAERAH

SET DPRD

(Unsur Pelayanan)

INSPEKTORAT

( Unsur Pengawas)

BAPPEDA LITBANG

( Unsur Perencana)

KECAMATAN LEMBAGA LAIN

(Pelaks. Per.UU)

DINAS DAERAH

(Unsur Pelaksana)

LTD (BADAN,

RSD) BUPATI

WAKIL

BUPATI DPRD

STAF AHLI

(41)

Berdasarkan hasil pemilihan umum legislatif tahun 2014, jumlah

anggota DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan periode

2014-2019 adalah 40 orang, dengan komposisi 36 orang laki-laki dan 4 orang

perempuan. Seluruh anggota DPRD tersebut tergabung dalam 6 (enam)

fraksi.

Pada tahun 2016, terdapat 5.943 orang PNS di lingkungan

Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, yang

tersebar di 27 unit organisasi di bawah Pemerintah Daerah (Pemda).

Berdasarkan klasifikasinya, jumlah PNS terbanyak adalah golongan

II, Persentasenya sekitar 49 % dari jumlah seluruh PNS.

D. Maksud Dan Tujuan SAKIP

Laporan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tahun 2016 disusun

berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 1914 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Perpres ini memberikan

tuntunan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan

Laporan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai

bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang

dikerangkakan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Maksud dan tujuan penyusunan SAKIP untuk menilai sejauh mana

(42)

diperoleh. Pada setiap akhir periode pelaksanaan program/kegiatan,

capaian kinerja yang berhasil diperoleh itu dikomunikasikan kepada

stakeholder dalam wujud Laporan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP).

E. Sistematika Penyusunan SAKIP Tahun 2016

Sistematika penyusunan SAKIP Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Tahun 2016 berdasarkan Lampiran II Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor: 53

Tahun 2014 sebagai berikut:

BAB 1. PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang Gambaran Umum, Struktur

Organisasi, Maksud dan Tujuan SAKIP, serta Sistematika

Penyusunan SAKIP Tahun 2016.

BAB 2. PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA

KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN

Pada bab ini diuraikan tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Kabupaten OKU Selatan 2016-2021 dan

Perjanjian Kinerja Tahun 2016.

BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA

Bab ini menguraikan tentang Metodologi Pengukuran

(43)

Sasaran Strategis Tahun 2016, serta Analisis Capaian

Keuangan Tahun 2016.

BAB 4. PENUTUP

Kesimpulan dan Pemecahan Masalah.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 Formulir Perjanjian Kinerja Tahun 2016.

(44)

Hal aman II-1

BAB II

PERENCANAAN STRATEGIS DAN

PERJANJIAN KINERJA

A. Perencanaan Strategis

A.1. VISI

Visi adalah suatu kondisi yang dicita – citakan untuk

diwujudkan. Secara ontologis Visi merupakan das sollen, yaitu

apa yang sebenarnya menjadi keinginan yang disepakati oleh

semua fihak dan terkristalisasi sebagai jati diri. Visi

Pembangunan merupakan kondisi daerah yang dikehendaki

dalam periode tertentu. Melalui sistem perencanaan

pembangunan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25

tahun 2004, Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan

yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Dalam RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

tahun 2016 – 2021 ditetapkan dengan Peraturan Daerah

Kabupaten OKU Selatan Nomor 4 tanggal 16 Agustus 2016

ditetapkan Visi sebagai berikut :

“ Terwujudnya OKU Selatan yang Bermartabat, Religius,

(45)

Bermartabat, Suatu Kondisi masyarakat OKU Selatan yang

memiliki Jati diri, kepribadian luhur, dan berahlak mulia

berdasarkan moral dan norma-norma yang hidup, serta

mengedepankan kebersamaan dan persaudaraan.

Religius, Suatu kondisi masyrakat OKU Selatan yang

memahami, mengamalkan dan menghayati ajaran agamanya

dalam kehidupan sehari-hari, dan berdampak positif bagi tiap

individu bersangkutan dan lingkungan social (masyarakat).

Sejahtera, Keadaan dimana semua lapisan Masyarakat OKU

Selatan secara menyeluruh dapat terpenuhi hak-hak dasarnya di

bidang social, Ekonomi, Politik, dan Budaya, terutama pangan,

sandang, dan papan secara merata, serta memiliki rasa aman

dan kepercayaan yang tinggi kepada pemerintah sehingga

menikmati kehidupan yang lebih bermutu dan maju, serta

memiliki pilihan yang luas dalam keseluruhan kehidupanya.

Aman, Suatu kondisi masyarakat OKU Selatan yang tentram,

bebas dari rasa takut akan gangguan tindakan kejahatan dan

gangguan social lainya, serta bebas dari perlakuan

sewenang-wenang dengan jaminan adanya kepastian hukum.

Maju, adalah suatu kondisi masayarakat OKU Selatan yang

berkualitas, mempunyai pola pikirnya rasional, professional,

dan perilaku kehidupan secara Rasional, Profesional,

(46)

Hal aman II-3

dengan penggunaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang

memadai.

Adil, Suatu Kondisi Masyarakat OKU Selatan yang trrjamin

hak-haknya sebagai warga Negara, serta tidak ada diskriminasi

dalam Pembangunan dan Penegakan Hukum, baik antar

wilayahnya, individu, Golongan / Kelompok , Strata / Status

Sosial masyarakat OKU Selatan akan merasa mendapatkan

keadilan yang berdimensi social, politik, dan budaya, serta

terbebas dari perlakuan yang sewenang-wenang.

A.2. Misi

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya

yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

Untuk mewujudkan Visi Kabupaten OKU Selatan

2016-2021, dijabarkan dalam 8 (delapan) Misi Pembangunan yang

disebut “Asta Karya Pembangunan”, sebagai berikut:

1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik

2. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama

3. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang

kreatif, sehat, produktif, dan inovatif

4. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Daerah

5. Memacu pertmbuhan ekonomi kerakyatan melalui

(47)

6. Mengembangkan Pertanian untuk meningkatkan nilai

tambah petani

7. Mengoptimalkan Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber

Daya Alam (SDA) dengan tetap memperhatikan kelestarian

lingkungan dan keselarasan social-budaya masyarakat

8. Menggali dan Mengembangkan Khazanah budaya daerah

yang berakar pada nilai-nilai luhur daerah

A.3 Tujuan Dan Sasaran Strategis

Dalam mencapai visi dan misi ditetapkan tujuan dan sasaran.

A.3.1 Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran visi dan misi dalam jangka

waktu 5 (lima) tahun. Tujuan Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 -2021 adalah

sebagai berikut:

1. Mewujudkan kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa

2. Meningkatkan iman dan taqwa

3. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

4. Meningkatan infrastruktur Daerah

5. Meningkatkan daya saing perekonomian daerah

6. Meningkatkan kesejahteraan petani

7. Meningkatkan keselarasan pembangunan berkelanjutan.

(48)

Hal aman II-5 A.3.2 Sasaran

Sasaran merupakan sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka

waktu 1 (satu) tahun. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan.

Hubungan antara tujuan dan sasaran dapat digambarkan dengan

tabel II.1 dibawah ini:

Tabel II.1

Hubungan antara tujuan dan sasaran

No Tujuan Sasaran

1 Mewujudkan

kepemerintahan yang

baik, bersih dan

berwibawa

Meningkatnya tata kelola

penyelenggaraan pemerintahan yang

transparan dan akuntabel

2 Meningkatkan iman

dan taqwa

Meningkatnya dukungan Pemerintah

Daerah dalam mewujudkan iman dan

taqwa

3 Meningkatkan

Kualitas Sumber

Daya Manusia

Meningkatnya kualitas layanan

pendidikan

Meningkatnya kualitas dan cakupan

pelayanan kesehatan

Menurunya angka kemiskinan

4 Meningkatan

infrastruktur Daerah

Meningkatnya sarana dan prasarana

Meningkatnya kualitas dan kuantitas

infrastruktur

5 Meningkatkan daya

saing perekonomian

daerah

Meningkatnya kualitas dan kuantitas

koperasi dan UMKM

Meningkatnya pembangunan dan

pengembangan pariwisata

6 Meningkatkan

kesejahteraan petani

Meningkatnya produksi pertanian dan

perikanan

(49)

pertanian

7 Meningkatkan

keselarasan

pembangunan

berkelanjutan

Terwujudnya kesesuaian dan

keterpaduan pembangunan yang

berwawasan lingkungan

Terwujudnya pembangunan

berkelanjutan berdasarkan Rencama

Tata Ruang

8 Mengembangkan seni

dan budaya

Meningkatnya Khazanah budaya

tradisional

Meningkatnya Khazanah seni dan

budaya

A.3.3 Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

Cara mencapai tujuan dan sasaran disebut strategi. Strategi Kabupaten

OKU Selatan terdiri dari Kebijakan dan Program.

A.3.3.1 Kebijakan

Kebijakan merupakan ketentuan- ketentuan operasional

yang diterbitkan oleh Bupati Kabupaten OKU Selatan dalam

operasional pelaksanaan pemerintahan baik dalam bentuk

Peraturan Bupati, Keputusan Bupati maupun Intruksi Bupati.

Dalam upaya mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Pembangunan menuju Terwujudnya OKU Selatan Yang

Bermartabat, Religius, sejahtera, Aman, Maju dn Adil “

perlu Perencanaan yang terarah dan terukur. Oleh karenanya

Strategi yang diterapkan Pemerintah Kabupaten OKU Selatan

(50)

Hal aman II-7

adalah : Kebersamaan dan Pemerataan melalui Koordinasi,

Intergrasi, Singkronisasi, Sinergi ( SAMA – RATA Melalui

KISS ).

Kebersamaan : adalah mengedapankan dan menghidupkan

budaya Gotong Royong masyarakat dalam Perancanaan dan

Pelaksanaan Serta Pengawasan Pembangunan ( Partispatif

Develovment Approach ).

Pemerataan adalah : bahwa Dalam Pelaksanakan

Pembangunan menerapkan Sistem Perimbangan Pelaksanakan

Pembangunan antar Wilayah Kecamatan / Desa sesuai dengan

kebutuhan dan Potensi Wilayah.

Secara Operasional dilaksanakan melalui suatu Gerakan

Bersama dalam melaksanakan Pembangunan, baik dibidang

Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Pemeliharaan

Pembangunan melalui Gerakan Bersama Rakyat Membangun

Masyarakat OKU Selatan yang Sehat, Rasional, Santun,

Sejatera, Aman, Terdepan dan Mandiri yang disingkat ”

GERBANG SERASAN SEANDANAN ”.

Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten OKU Selatan

(51)

1. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan “Misi 1”

Dalam upaya mewujudkan Misi 1: Menciptakan tata kelola

pemerintahan yang baik. Strategi Pembangunan yang

ditempuh adalah :

1. Penataan system kelembagaan yang tepat fungsi

2. Meningkatkan system pengawasan dalam penyusunan

LKIP, LPPD, RKA PD dan laporan keuangan yang

transparan dan akuntabel

3. Meningkatkan SDM aparatur yang berintegritas, kompeten,

capable, profesiona, berkinerja tinggi dan sejahtera

4. Meningkatkan ketersediaan produk hokum yang

implementatif

5. Meningkatkan komunikasi dan sinkronisasi antara

pemerintah daerah, DPRD dan masyarakat

6. Meningkatkan fasilitas pengadaan barang dan jasa

pemerintah daerah secara elektronik

7. Mengembangkan system pengangkatan, penempatan dan

pemberhentian sesuai dengan kompetensi

8. Peningkatan Peran ASN

9. Mewujudkan perencanaan yang berkualitas dan akuntabel

10. Mewujudkan integrasi/konektivitas data melalui

pengelolaan satu data pembangunan

(52)

Hal aman II-9 12. Penyiapan data statistic daerah

13. Pengembangan dan pengelolaan system dan manajemen

inovasi daerah yang produktif dan modern

14. Melaksankan E-Budgeting tepat waktu

15. Meningkatkan sumber-sumber pendapatan baru

16. Melaksanakan penerimaan secara online melalui sismiop

dan simpada

17. Peningkatan pengelolaan kominfo terpadu

18. Peningkatan kualitas pelayanan administrasi

kependudukan dan pencatatan sipil

19. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

desa

20. Peningkatan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat

desa

21. Penguatan perekonomian desa melalui BUMDes dan

lembaga ekonomi desa

22. Peningkatan kapasitas, kualitas, kuantitas sdm sarana

prasarana Satpol-PP

23. Peningkatan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat

dalam memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban

umum

24. Peningkatan Kualitas SDM dan sarana prasrana unit

(53)

25. Meningkatkan peran partai politik dan organisasi

kemayarakatan dalam kehidupan berdemokrasi

Arah kebijakannya adalah:

a. Peningkatan system pengawasan dan pengendalian internal

yang efektif

b. Meningkatkan teknologi informasi (TI) dalam manajemen

pemerintahan (e-government)

c. Memantapkan system pengawasan internal

d. Meningkatkan kapasitas aparatur pemerintahan daerah

melalui pendidikan dan pelatihan, serta peningkatan

jenjang fungsional pegawai

e. Penataan regulasi daerah dan produk hukum daerah

f. Menyediakan sarana dan prasarana sesuai standar

Lembaga Kebijakan Barang/jasa Pemerintah (LKPP)

g. Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur

h. Meningkatkan kualitas manajemen SDM Aparatur

i. Membentuk korps profesi ASN yang lebih professional

j. Mengembangkan perencranaan pembangunan daerah

berbasis elektronik (e-planning)

k. Meningkatkan koordinasi, integrasi, sinergi, sinkronisasi

(kiss)

l. Peningkatan pengendalian dan evaluasi pembangunan serta

(54)

Hal aman II-11

m.Mewujudkan pengelolaan data yang akurat, relevan dan

terkini dengan membangun koneksi data SKPD untuk

mendukung proses perencanaan pembangunan

n. Peningkatan kualitas pengelolaan kerjasama melalui aliansi

strategi multi pihak dalam dan luar negeri

o. Peningkatan ketersediaan data statistic daerah

p. Mengembangkan krangka umum inovasi daerah yang

kondusif bagi pengembangan usaha dan penanaman modal

q. Meningkatkan sarana dan prasarana inovasi

r. Meningkatkan kapasitas lembaga penelitian dan

pengembangan daerah

s. Memantapkan pengelolaan keuangan dan asset daerah

t. Melaksanakan pendataan ulang objek pajak baru

u. Pemutahitan zona nilai tanah

v. Penataan ulang kode blok

w. Pemberian reward dan punishman pada wajib pajak

x. Membangun sarana dan prasarana pelayanan pajak secara

online

y. Membina dan mengawasi penggunaan kominfo

z. Mengembangkan system pemeliharaan data kependudukan

dan pencatatan sipil

aa.Menambah ketersediaan sarana prasarana pelayanan

(55)

bb.Meningkatkan kesadaran masyarakat akn Keluran

pentingnya dokumen kependudukan dan pencatatan sipil

cc.Meningkatkan Sumber Daya Aparatur Desa dan Kelurahan

dd.Meningkatkan kesadaran masyarakat desa untuk

membangun desa

ee.Meningkatkan peran perempuan

ff. Meningkatkan peran dan fungsi lembaga ekonomi

perdesaan

gg.Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat

desa

hh.Meningkatkan kasitas, kualitas, kuantitas SDM aparatur

POL PP dan sarana prasarana POL PP

ii. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap peraturan

daerah dan keputusan kepala daerah yang berlaku

jj. Meningkatkan kualitas dan kuantitas unit pelayanan

pemadam kebakaran

kk.Peningkatan kesadaran politik dan berdemokrasi bagi

masyarakat

2. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan “Misi 2”

Dalam upaya mewujudkan Misi 2: Meningkatkan Kualitas

Kehidupan beragama , Strategi Pembangunan yang ditempuh

(56)

Hal aman II-13

1. Meningkatkan peran serta tokoh agama dan tokoh

masyarakat

Arah kebijakannya adalah:

a. Pemberdayaan tokoh agama dan tokoh masyarakat

26. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan “Misi 3”

Dalam upaya mewujudkan Misi 3: Meningkatkan Kualitas

Sumberdaya Manusia (SDM) yang kreatif, sehat, produktif dan

inovatif, Strategi pembangunan yang ditempuh adalah :

1. Peningkatan akses layanan pendidikan bagi seluruh anak

usia sekolah

2. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan

3. Peningkatan kualitas dan kapasitas perpustakaan

4. Peningkatan kualitas dan kapasitas kearsipan

5. Peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan social

6. Peningkatan prestasi pemuda dan olahraga

7. Peningkatan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam

pembangunan

8. Pengendalian Pertumbuhan penduduk tumbuh seimbang

9. Penguatan perlindungan terhadap perempuan dan anak

10. Peningkatan akses terhadap pelayanan dasar dan

(57)

Arah kebijakannya adalah:

a. Peningkatan layanan pendidikan anak usia dini

b. Peningkatan layanan pendidikan dasar

c. Peningkatan layanan pendidikan menengah

d. Peningkatan layanan pendidikan non formal

e. Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga pendidik

f . Peningkatan kualitas manajemen pendidikan

g. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan

h. Meningkatkan kompetensi aparatur kesehatan

i. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam berprilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS)

j . Meningkatkan pengawasan terhadap keamanan bahan

pangan, obat-obatan dan makanan

k. Penyusunan capaian standar pelayanan minimal (SPM)

kesehatan

l . Penyusunan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)

RSUD Muaradua

m. Meningkatkan pencapaian kemitraan dan jaminan pelayanan

kesehatan

n. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi pelayanan

kesehatan

o. Meningkatkan jumlah dan koleksi buku perpustakaan

(58)

Hal aman II-15

masyarakat

p. Meningkatkan pelayanan maksimal kearsipan

q. Meningkatkan penangan terhadap PMKS

r. Meningkatkan pelayanan dan rehabilitasi korban bencana

serta pendampingan korban tindak kekerasan

s. Membangun sarana dan prasarana olahraga

t . Meningkatkan pembinaan olahraga prestasi dan olahraga

rekreasi

u. Membina pemuda dan organisasi kepemudaan

v. Meningkatkan pembinaan dan pemasyarakatan olahraga

w. Meningkatakan pembinaan pembinaan keluarga sejahtera

x. Meningkatkan pembinaan kepersertaan dan kemandirian ber

KB

y. Membina dan pemberdayaan organisasi perempuan

z. Mencegah dan menanggulangi segala bentuk kekerasan

terhadap perempuan dan anak

aa.Meningkatkan komunikasi, informasi, edukasi (KIE)tentang

pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak

(59)

27. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan “Misi 4”

Dalam upaya mewujudkan Misi 4: Meningkatkan

pembangunan Infrastruktur Daerah, Strategi Pembangunan

yang ditempuh adalah:

1. Meningkatkan pembangunan, pemeliharaan jalan dan

jembatan

2. Peningkatan ketersediaan, sarana dan prasarana

kebinamargaan

3. Meningkatkan kualitas pelayanan jasa konstruksi daerah

4. Meningkatkan pembangunan dan pengembangan

perumahan, pemukiman, gedung, dan air bersih, serta

tempat pemakaman umum (TPU)

5. Meningkatkan penataan drasine perkotaan dan perdesaan

6. Meningkatkan ketersediaan sarana sanitasi komunal

7. Meningkatkan kuantitas dan kualitas ruang terbuka hijau

dikawasan perkotaan

8. Peningkatan cakupan pelayanan air bersih

9. Mengoptimalkan fungsi jaringan irigasi, rawa dan jaringan

pengairan lainya untuk keberlanjutan dan ketersediaan air

irigasi

10.Mengembangkan dan mengelola konservasi sumber daya

air

(60)

Hal aman II-17

12.Peningkatan kualitas prasarana penunjang transportasi

13.Peningkatan sarana penunjang keamanan dan keselamatan

pengguna jalan

14.Peningkatan prasarana dan sarana penunjang uji KIR

kendaraan

15.Peningkatan kemudahan aksessabilitas pengguna

transpotasi umum

16.Penyusunan data dan informasi dalam rangka identifikasi

daerah potensi bencana

17.Meningkatkan kapasitas manajemen penanggulangan

bencana (mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat,

rehabilitasi dan rekonstruksi)

Arah kebijakannya adalah:

a. Melaksanakan pembangunan, pemeliharaan , peningkatan

jalan dan jembatan

b. Menyediakan system informasi data base jalan dan jembatan

c. Menyediakan sarana dan prasarana kebinamargaan

d. Membina dan mengawasi penyedia jasa kontruksi

e. Peningkatan dan pemeliharaan sarana dan parasarana

dilingkungan pemukiman serta penataan perumahan

f. Menata dan memlihara drainase perkotaan dan perdesaan

g. Menyediakan MCK komunal

(61)

i. Mengeploitasi dan mengeksplorasi air bersih dan memelihara

sambungan distribusi

j. Peningkatan, normalisasi, rehabiltasi dan pembangunan

sarana dan prasaran jaringan irigasi

k. Pengelolaan sumber daya air dan penataan kelembagaan

l. Peningkatan perencanaan, pengendalian, dan pengawasan

dan pemanfaatan sumber daya air (SDA)

m.Mengembangkan angkutan missal antar kecamatan

n. Menyediakan prasarana trnsportasi yang layak

o. Memasang fasilitas dan rambu jalan pada ruas jalan

kabupaten

p. Menata dan menertibkan sempadan jalan yang digunakan

untuk parkir

q. Merehabilitasi dan memelihara prasarana dan sarana uji KIR

kendaraan

r. Menyelenggarakan manajemen transportasi

s. Mengembangkan transportasi umum missal yang

berkelanjutan

t. Mengidentifikasi daerah potensi rawan bencana

u. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan SDM

penanggulangan bencana serta perkuatan kelembagaan dan

(62)

Hal aman II-19 28. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan “Misi 5”

Dalam upaya mewujudkan Misi 5: Memacu pertumbuhan

ekonomi kerakyatan melalui pengembangan potensi dan

Sumber Daya Lokal, Strategi pembangunan yang ditempuh

adalah:

 Meningkatkan iklim kelembagaanUMKM yang kompetetif

 Meningkatkan kualitas kelembagaan, sarana prasarana dan

permodalan koperasi

 Memantapkan ketahanan pangan

 Mewujudkan sarana dan prasarana produksi untuk sentra

industry mikro dan makro

 Meningkatkan pola kemitraan

 Meningkatkan elektrifikasi

 Meningkatkan investasi didaerah

 Mengoptimalkan kinerja pelayanan perijinan investasi

 Revitalisasi kepariwisataan

 Meningkatkan promosi pariwisata

 Memntapkan pengelolaan transimigrasi sebagai daya saing

daerah

Gambar

Tabel I-1 Jumlah Penduduk OKU Selatan Tahun 2016
Tabel I.2 Jumlah Kecamatan, Desa,/Kelurahan/Dusun
Tabel I.3 PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Menurut Sektor Atas
Tabel I.4  Tabel Jalan berstatus Jalan Provinsi SK Tahun 2005
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya kami meminta kepada Saudara-saudara untuk mengambil / mendownload Adendum Dokumen Pengadaan dimaksud untuk keperluan Penyampaian Ulang Dokumen Penawaran

• If you want to end a line or scribbled path, let go of the mouse button. 5) To make the path mimic an exit efect, set an efect option ater the motion path to fade the item (select

Sabak Barat Kabupat en Tanj ung Jabung Timur Tahun Anggaran 2013, unt uk Paket Pekerj aan t ersebut diat as t el ah dil aksanakan Pembukaan Penawaran pada Tanggal 13 Mei 2013,

Demikian surat pernyataan ini dibuat dan apabila dikemudian hari surat pernyataan ini tidak benar yang mengakibatkan kerugian terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka

- Tahap evaluasi penawaran sebanyak 7 Peserta lulus dan 1 peserta dinyatakan gugur karena tidak memasukan surat penawaran dalam dokumen penawarannya, peserta yang

Consider a source of self help and self improvement practices that gives a wide enough choice to find what´s right for you?. Here are some of the benefits you can enjoy with the

Mengingat pentingnya acara ini, diharapkan kehadiran Direktur Perusahaan dan/atau Wakil yang ditunjuk sesuai persyaratan Dokumen Kualifikasi paket ini. Demikian penyampaian

Well, since money and fame are not the answers, then the best solution is to be smart in how you manage your fears.. Here are some ways in how to manage your persistent fears