Pertemuan 1:
Evolusi Manajemen
Sumber Daya Manusia
Aliansi
Program Pascasarjana Ilmu Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Fakultas Ekonomi
Pendahuluan
Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia
sebagai bagian dari ilmu manajemen
mengalami perkembangan dari masa ke masa
Perkembangan dinamika dan kompleksitas
Personnel Management
(Manajemen Personalia)
Dalam bahasa Indonesia: Bentuk awal dari
Manajemen Sumber Daya Manusia
Dinamika bisnis masih sederhana, dominasi
industri manufaktur
Personnel Management
Fokus pada kegiatan-kegiatan administratif
Terbatas pada staffing dan payroll saja
Peran pendukung, tidak ada kontribusi
penting terhadap performa organisasi
Dipandang sebagai beban biaya yang harus
Human Resources Management
(Manajemen Sumber Daya Manusia)
Perkembangan lebih lanjut dari Manajemen
Personalia
Dinamika bisnis semakin rumit, sektor jasa
mulai menyaingi industri manufaktur
Penekanan pada pemasaran, peran tenaga
Human Resources Management
Masih fokus pada kegiatan-kegiatan administratif
Mencakup rekrutmen, seleksi, staffing, kompensasi,
manajemen kinerja, training, pengembangan karir, hubungan industrial, dan lain-lain
Peran pendukung, tetapi kontribusi terhadap
performa organisasi mulai diakui
Strategic Human Resources Management
Dalam bahasa Indonesia: Manajemen Sumber
Daya Manusia Stratejik
Perkembangan lebih lanjut dari Manajemen
Sumber Daya Manusia
Dinamika bisnis semakin rumit, dominasi
sektor jasa
Sumber Daya Manusia sebagai keunggulan
Strategic Human Resources Management
Bertujuan menyelaraskan praktik dan
kebijakan SDM dengan misi dan sasaran organisasi
Konsep Human Capital atau Modal Manusia,
melihat pengeluaran untuk tenaga kerja
sebagai investasi, bukan sebagai beban (cost)
Aplikasi teknologi informasi untuk
Strategic Human Resources
Management
Fokus pada kegiatan stratejik dan investasi
pada modal manusia
Kecenderungan melakukan outsourcing
kegiatan-kegiatan administratif seperti payroll, training, seleksi, dsb.
Dituntut mampu menghasilkan pengembalian
(profit center) dalam hal peningkatan
Employee as Investor
Aliansi
Program Pascasarjana Ilmu Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Fakultas Ekonomi
Investasi pada Modal Manusia
Investasi pada modal manusia Investasi
pada mesin atau bangunan
Modal manusia tidak dimiliki oleh
perusahaan, tetapi oleh karyawan
Investasi perusahaan pada modal manusia
Karyawan sebagai Investor
Karyawan menginvestasikan modal manusia yang ia
miliki pada perusahaan dengan harapan mendapat imbal balik (return) finansial dan non-finansial
Perusahaan membutuhkan investasi modal manusia
dari karyawan untuk dapat beroperasi dan bersaing sehingga harus dapat menarik dan mempertahankan investor-investor dengan modal manusia yang besar
Umumnya, semakin besar modal manusia yang
Imbal Balik untuk Karyawan Investor
Imbal balik yang besar, penting untuk
menarik karyawan-investor dengan modal manusia yang besar
Seperti investasi saham, imbal balik tidak
hanya sekedar besar deviden (gaji) yang
ditawarkan, tetapi yang lebih penting adalah
gain atau kesempatan untuk mengembangkan
Imbal Balik untuk Karyawan Investor
(2)
Investor yang pintar bersedia menerima
deviden (gaji) yang lebih rendah untuk
mendapatkan kesempatan mengembangkan modal manusia yang lebih besar
Kesempatan pengembangan modal manusia
yang dapat ditawarkan, antara lain:
Imbal Balik untuk Karyawan Investor
(3)
Penting diingat bahwa setelah
Pertemuan 2:
Kerangka Kerja Konsep Modal
Manusia (Human Capital)
Aliansi
Program Pascasarjana Ilmu Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Fakultas Ekonomi
Kerangka Kerja Modal Manusia
Stratejik yangBerkelanjutan Efisiensi
Breakdown: 7 Pertanyaan Penting
Budaya dan Kapasitas
Karakteristik apa yang harus dimiliki karyawan secara kolektif dan individu? Aksi dan Interaksi Bagaimana individu harus berperilaku dan
bekerja sama? Organisasi dan
Bakat Peran dan struktur apa yang perlu diperbaiki? Sumber Daya dan
Proses
Apa saja yang perlu dibangun, dikerjakan dan dilindungi?
Keberhasilan Stratejik
Berkelanjutan
Bagaimana kita hendak bersaing dan bertahan dengan pesaing-pesaing kita?
Investasi Sumber daya apa yang perlu diperoleh dan bagaimana kita akan mengalokasikannya? Praktik dan
Kebijakan
Program dan aktivitas apa yang harus dilaksanakan?
Efisiensi Efektifitas
Dampak
Mengidentifikasi hubungan antara perbaikan
dalam pengelolaan modal manusia dengan keberhasilan stratejik berkelanjutan
Keberhasilan Stratejik Berkelanjutan Sumber Daya dan Proses
1. Keberhasilan Stratejik Berkelanjutan
Peran investasi pada modal manusia adalah
untuk mendukung strategi organisasi mencapai tujuan dan sasaran organisasi
Pertanyaan yang harus dijawab:
Apa strategi organisasi untuk bertahan, tumbuh
dan berkembang?
Apa yang membedakan organisasi dengan
2. Sumber Daya dan Proses
Bagaimana investasi modal manusia dapat
mendukung strategi perusahaan?
Dua elemen kunci:
Sumber Daya: Aset yang harus diperoleh,
dikembangkan, digunakan dan dilindungi
Proses: Transformasi yang harus dilakukan
3. Organisasi dan Bakat
Pertanyaan yang harus dijawab “Investasi
modal manusia pada siapa yang dapat
meningkatkan nilai stratejik lebih tinggi?”
Jabatan yang penting, belum tentu
memberikan imbal investasi modal manusia yang lebih besar
Investasi pada tukang sapu Disneyland
memberikan nilai imbal yang lebih tinggi
Efektivitas
Mengidentifikasi hubungan antara kinerja
pengelolaan modal manusia dengan praktik dan kebijakan pengelolaan modal manusia Aksi dan Interaksi
4. Aksi dan Interaksi
Peran apa yang dapat meningkatkan nilai stratejik
investasi pada modal manusia yang lebih besar?
Peran stratejik tukang sapu Disneyland, ternyata
bukan untuk menyapu tetapi membantu pengunjung (Lihat kasus Disneyland)
Investasi modal manusia pada tukang sapu
5. Budaya dan Kapasitas
Sikap dan perilaku seperti apa yang dapat
mendukung pencapaian strategi organisasi?
Perlunya panduan mengenai sikap dan
perilaku yang diharapkan atas karyawan
Pentingnya pemahaman karyawan bahwa
6. Praktik dan Kebijakan
Bagaimana praktik dan kebijakan dapat
mendorong dan mempertahankan sikap dan perilaku karyawan yang dapat mendukung pencapaian strategi organisasi?
Kompensasi
Efisiensi
Mengidentifikasi hubungan antara praktik dan
kebijakan pengelolaan modal manusia dengan
tingkat investasi, mengidentifikasi investasi mana yang memberikan manfaat lebih besar
Fokus berlebih pada efisiensi dapat mendorong
minimalisasi biaya yang belum tentu mendukung pencapaian strategi organisasi
Minimalisasi biaya dengan mengeliminasi investasi
7. Investasi
Mengalokasikan sumber daya yang dimiliki
organisasi (uang, waktu, dsb) untuk mendukung praktik dan kebijakan
pengelolaan modal manusia berdasarkan elemen-elemen kerangka kerja sebelumnya
Mengkaitkan investasi modal manusia dengan
Kesimpulan
Kerangka kerja modal manusia memberikan
panduan alur berpikir dalam perencanaan pengelolaan modal manusia yang stratejik
Organisasi yang berbeda dapat memiliki tujuan dan
strategi yang berbeda. Dengan demikian, diperlukan pengelolaan dan investasi modal manusia yang
berbeda pula
Hanya meniru program dan praktik perusahaan yang