• Tidak ada hasil yang ditemukan

d adpen 0706006 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "d adpen 0706006 chapter5"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

145 Bab 5

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berangkat dari pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, pada bab ini penulis akan mengutarakan kesimpulan dan rekomendasi yang bersifat sintetik. Hal-hal tersebut akan diuraikan secara terinci sebagai berikut.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian pada bab empat, penulis dapat merumuskan simpulan sebagai berikut.

1) Sistem penilaian kinerja guru Madrasah Aliyah di Kabupaten Sumedang termasuk kategori rendah, yakni hanya 69,82% dari skor idealnya.

2) Kompetensi manajerial kepala sekolah Madrasah Aliyah di Kabupaten Sumedang termasuk kategori sedang, yakni 72,27% dari skor idealnya.

3) Kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah di Kabupaten Sumedang berada pada kategori sedang, yakni 71,62% dari skor idealnya.

4) Terdapat korelasi yang positif antara sistem penilaian kinerja guru, kompetensi manajerial kepala sekolah dan kinerja mengajar guru. Hal tersebut terlihat dari koefesien korelasinya sebagai berikut.

a. Koefisien korelasi sistem penilaian kinerja guru dengan kompetensi manajerial kepala sekolah adalah 0,680 pada tingkat signifikan 0,00. b. Koefisien korelasi sistem penilaian kinerja guru dengan kinerja mengajar

(2)

146

c. Koefisien korelasi kompetensi manajerial kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru adalah 0,768 pada tingkat signifikan 0,00.

5) Terdapat kontribusi yang signifikan dari sistem penilaian kinerja guru terhadap kinerja mengajar guru sebesar 56,6%, ditunjukkan dengan persamaan regresi linier Y = 95,198 + 0,885 X1. Hal ini berarti kinerja mengajar guru dipengaruhi 56,6% oleh sistem penilaian kinerja guru, dan sisanya 43,4% dipengaruhi hal lain di luar sistem penilaian kinerja guru. Manakala sistem penilaian kinerja guru ditingkatkan satu poin, maka serta merta kinerja mengajar guru akan meningkat sebesar 0,885 poin.

6) Terdapat kontribusi yang signifikan dari kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru sebesar 58,9%, serta memiliki persamaan regresi linier Y = 60,220 + 0,746 X2. Hal ini berarti bahwa kinerja mengajar guru dipengaruhi 58,9% oleh kompetensi manajerial kepala sekolah, dan sisanya 41,1% dipengaruhi faktor lain di luar kompetensi manajerial kepala sekolah. Jika nilai kompetensi manajerial kepala sekolah ditingkatkan satu poin, maka kinerja mengajar guru akan serta merta meningkat sebesar 0,746 poin.

(3)

147

dan sisanya 31,2% dipengaruhi faktor lain di luar sistem penilaian kinerja guru dan kompetensi manajerial kepala sekolah.

Berdasarkan temuan di lapangan, dapat disimpulkan secara umum bahwa kinerja mengajar guru bisa ditingkatkan dengan cara mengoptimalkan sistem penilaian kinerja guru dan memaksimalkan kompetensi manajerial kepala sekolah.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis merumuskan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait demi penilangkatan kinerja mengajar guru sebagai berikut.

1. Untuk Kepala Sekolah

Menindaklanjuti hasil analisis data penelitian, terbukti bahwa sistem penilaian kinerja guru dan kompetensi manajerial kepala sekolah berkontribusi signifikan terhadap kinerja mengajar guru. Sedangkan deskripsi sistem penilaian kinerja di Madrasah Aliyah belum menunjukkan angka optimal, baru 69,89% dari skor ideal. Kenyataan tersebut perlu disikapi dengan arif, artinya perlu dicarikan solusi untuk meningkatkan sistem penilaian kinerja guru tersebut, dengan harapan agar terdapat peningkatan kinerja guru, yang pada gilirannya bisa meningkatkan kualitas madrasah.

(4)

148

penting dalam melaksanakan manajerial kepemimpinan kepala sekolah dalam upaya mencapai tujuan sekolah.

Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang evaluator, baik kepala sekolah atau pengawas sekolah, terlebih dahulu harus menyusun prosedur spesifik dan menetapkan standar evaluasi. Penetapan standar hendaknya dikaitkan dengan : (1) keterampilan-keterampilan dalam mengajar; (2) bersifat seobyektif mungkin; (3) komunikasi secara jelas dengan guru sebelum penilaian dilaksanakan dan ditinjau ulang setelah selesai dievaluasi, dan (4) dikaitkan dengan pengembangan profesional guru.

Hal lain yang masih menunjukkan belum optimalnya kompetensi manajerial kepala sekolah adalah perencanaan. Berdasarkan data di lapangan perencanaan dalam kompetensi manajerial kepala sekolah baru 69,50% dari skor ideal. Kiranya perlu peningkatan kegiatan perencanaan yang diawali dengan merumuskan visi, misi, arah, dan tujuan sekolah secara bersama-sama dengan stakeholder pendidikan di sekolah.

Pengembangan perencanaan atau rencana kegiatan, perlu memperhatikan prinsip-prinsip menajemen yang lama dan dirumuskan dengan POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling) dalam manajemen yang modern sudah

berubah di mana sebelum membuat perencanaan sebaiknya didahului dengan mengkaji informasi-informasi yang relevan. Kalau mungkin dilakukan penelitian dan hasilnya dijadikan salah satu data pendukung rencana yang akan dibuat.

(5)

149

terhadap mutu pelayanan yang bisa diberikan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan mutu pembelajaran.

Potensi guru senantiasa dipantau agar potensi tersebut bisa dikembangkan bagi kepentingan madrasah, yang dilihat dari guru bukan dari sudut kekurangan, tetapi dari segi kelebihannya. Untuk itu, sebagai manajer senantiasa dapat mengenal kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh para tenaga kependidikan. Kalaupun ada kekurangan harus menjadi tantangan untuk dapat diatasi. Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengembangkan tenaga pendidik, antara lain dengan memberi tugas-tugas yang cocok dan cukup menantang, memberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan, serta memberi penghargaan pada tenaga kependidikan yang berprestasi dalam pekerjaannya.

Untuk memotivasi guru meningkatkan kinerja mengajarnya, alangkah lebih baik jika guru dimotivasi dan difasilitasi untuk menambah wawasan pengetahuannya dengan melengkapi media informasi dan komunikasi yang modern seperti infocus dan jaringan internet di sekolah.

2. Untuk Guru

(6)

150

Hal utama yang harus dipenuhi oleh tenaga pendidik adalah bahwa peserta didik harus dapat belajar dengan optimal. Proses belajar harus menjadi perhatian utama dari tenaga pendidik di madrasah, segala fasilitas yang ada harus diarahkan pada kegiatan belajar peserta didik, agar peserta didik mendapat pelayanan yang baik. Pelayanan yang prima harus diberikan pada peserta didik bukan hanya pada peserta didik yang normal, tetapi kepada yang bermasalah seperti peserta didik yang lambat belajar (slow leaner), yang perlu diberikan pelajaran yang agak berbeda.

Perhatian pada peserta didik juga termasuk bagaimana memperhatikan motivasi belajar mereka. Peserta didik yang belajarnya masih memerlukan motivasi dibimbing dengan menugaskan guru BP.

3. Untuk peneliti selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil wawancara yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa strategi guru agama dalam perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

Jadi metode dakwah merupakan sebuah jalan atau cara yang digunakan atau dilakukan dalam melaksanakan aktifitas mengajak manusia kepada jalan yang lurus, yang mana

Artinya: “Seorang suami yang menulis lafazd talak kepada istrinya, baik secara sarîh maupun kinayah sebagaimana di dalam kitab ar-raudhah dan asalnya dan berniat

Namun, sejalan dengan perubahan pengertian tentang sejarah yang hanya menonjolkan ”orang-orang besar, raja- raja, penguasa dan pahlawan”, maka kini disadari pula

(6) Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 kependidikan dan S1/D4

Dalam hal ini Majelis Hakim Tingkat Pertama Mahkamah Syar’iyah Sigli dalam pertimbangannya hanya mempertimbangkan masalah dari mana objek itu berasal tidak

1) Pendiri organisasi. Budaya organisasi dapat ditelusuri, paling tidak sebagian, para pendiri organisasi. Pendiri-pendiri ini seringkali memiliki kepribadian yang

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “HUBUNGAN ANTARA SISWI