• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bulletin Warta NTT 20

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bulletin Warta NTT 20"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

TRIWULAN IV/TAHUN 2014

20

Gubernur, Ajak Umat Muslim

Jalani Hidup Sederhana

Oleh: PENULIS?

G

ubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Frans Lebu Raya, mengajak seluruh umat muslim di NTT untuk menjalani kehidupan secara sederhana, saling membantu satu sama lain dan berkurban demi kepentingan banyak orang. Perayaan Idul Adha atau Idul Kurban, dimaksudkan untuk meneguhkan komitmen semua pihak untuk saling berbagi dengan sesama atau dengan umat yang lain.“Melalui perayaan Lebaran Haji ini saya ajak semua umat muslim di NTT untuk menjalani hidup sederhana, memiliki rasa simpati dan prihatin terhadap sesama. Hal ini penting karena sebagai wujud adanya rasa persaudaraan dan kekeluargaan diantara sesama umat dalam membangun NTT tercinta”, kata Gubernur Frans Lebu Raya, ketika menyerahkan hewan kurban berupa satu ekor

sapi kepada Ketua Yayasan Masjid Raya Nurussa’adah, Kupang, Minggu (5/10).

Hadir pada kesempatan itu antara lain, anggota DPRD NTT, H. Anwar Pua Geno,SH dan Ir. Mohammad Ansor, Kaban Ketahanan Pangan NTT, Drs. Haji Husein, Karo Kesra Setda NTT, Drs. Barthol Badar dan dari pihak Masjid Raya Nurussa’adah, masing-masing, Ketua Yayasan, Drs. H. Mohammad Djafar, Ustad Sanu Bajuri, Ustad Mohammad Hidayat dan Ustad Muhidin Dahlan.

Atas nama Pemerintah dan masyarakat Nusa Tenggara Timur, Gubernur Frans Lebu Raya, menyampaikan selamat merayakan hari raya Idul Adha kepada seluruh umat muslim dan kirannya melalui perayaan Idul Adha, dapat meneguhkan komitmen merajut rasa persaudaraan dan kekeluargaan antar sesama umat dalam membangun NTT menjadi

lebih maju lagi.Menurut Lebu Raya, Idul Adha tidak sekedar momentum tahunan tetapi lewat perayaan kali ini dapat mengingatkan setiap umat untuk saling berbagi dengan sesama dan meringankan beban yang lain. “Kita tidak ditakdirkan untuk hidup miskin tapi dianjurkan untuk hidup sederhana. Sederhana itu bukan artinya miskin. Jika kita memiliki sesuatu maka mari kita berkurban untk kepentingan banyak orang”, tambah Gubernur Lebu Raya.

Imam sekaligus Ketua Yayasan Masjid Raya Nurussa’adah, Kupang, Drs. H. Mohammad Djafar, mengatakan perlu ada kebersamaan dalam membangun daerah NTT tercinta. Melalui perayaan Idul Kurban berarti mendekatkan diri kepada Tuhan. Hal ini penting dan selalu disampaikan kepada jema’ah. Mohammad Djafar, mengajak umat muslim untuk terus memelihara kebersamaan dan kedamaian antar sesama umat beragama untuk terus membangun NTT. Pada kesempatan itu, Imam Mohammad Djafar, menyampaikan rencana untuk mengusulkan kepada Gubernur Frans Lebu Raya, terkait dengan Masjid Raya Nurusa’adah untuk dijadikan sebagai Masjid pemerintah provinsi NTT dan akan disampaikan melalui DPRD NTT.

Referensi

Dokumen terkait

burnetii pada organ hati dan paru hewan kurban sapi yang dikoleksi pada perayaan Idul Adha tahun 2012 di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, dengan menggunakan

Dalam kunjungannya di Provinsi NTT, tutur Laurens Bahang Dama, selain melihat langsung berbagai sarana infrastruktur juga memantau sejumlah lokasi di NTT yang telah diusul ke

Dalam perayaan syukur yang dimeriahkan oleh Koor Gabungan Ngada sejabodetabek itu, Frans Lebu Raya berharap agar pelaksanaan acara ini dapat terus diselenggarakan

Gubernur Frans Lebu Raya menyampaikan bahwa, pengembangan populasi ternak sapi, selain berkaitan dengan tekad pemerintah provinsi menjadikan NTT sebagai provinsi ternak juga

Yosafat Koli ketika sedang menjelaskan Materinya dengan judul Informasi Pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 di NTT, Aula Rapat KPUD Provinsi NTT

dimaksudkan sebagai upaya pengawasan dan pengendalian terhadap BBM bersubsidi sehubungan dengan adanya penetapan DPR RI terkait kuota jenis BBM tertentu yang semula sesuai

“Sehati sesuara wujudkan damai yang berkeadilan dalam persaudaraan, membangun kebersamaan, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan serta toleransi.. antar sesama warga Nusa

Tradisi unik yang dilaksanakan 6 hari setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri itu disebut sebagai Perayaan Lebaran Ketupat atau Lebaran Topat.. Agama Islam mengajarkan bahwa ada