• Tidak ada hasil yang ditemukan

Image Watermarking Menggunakan Dual Tree Complex Wavelet (DT-CWT) dengan Singular Value Decomposition (SVD)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Image Watermarking Menggunakan Dual Tree Complex Wavelet (DT-CWT) dengan Singular Value Decomposition (SVD)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

(DT-CWT) DENGAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)

Tessar Febri Guntoro¹, Adiwijawa², Ema Rachmawati³

¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

Abstrak

Watermarking adalah penggabungan kriptografi dan steganografi yang memanfaatkan

kekurangan-kekurangan sistem indera manusia. Hal ini bertujuan untuk melindungi kepemilikian atas suatu file dengan melakukan penyisipan sesuatu yang dapat menjadi bukti siapa pemilik file tersebut.

Tugas akhir ini mengimplementasikan dan menganalisis perbandingan Watermarking Menggunakan Dual Tree Complex Wavelet Transform (DT-CWT) dengan Singular Value

Decomposition (SVD) yang diterapkan pada Watermark Image. Tugas akhir ini menganalisis nilai PSNR antara citra watermark dengan hasil ekstrasi citra ter-watermark.

Nilai PSNR antara citra host dan citra ter-watermark yang dihasilkan DT-CWT memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan DWT karena DT-CWT bagus dalam shift invariance, bagus dalam directional selectivity, memiliki redudansi yang sangat sedikit, dan algoritma perhitungan yang sedikit.

Kata Kunci : watermarking image, Dual Tree – Complex Wavelet Transform, Discrete Wavelet Transform, Singular Value Decomposition

Abstract

Watermarking is the incorporation of cryptography and steganography that make use of the deficiencies of the human sensory system. It aims to protect the ownership of a file by inserting something that could be evidence of who owns the file.

The final task is to implement and analyze the comparison of watermarking on grayscale images with a binary image of Dual Tree - Complex Wavelet Transform (DT-CWT) - Singular Value

Decomposition (SVD) with the Discrete Wavelet Transform (DWT) - Singular Value Decomposition (SVD). The final task is to analyze the correlation between the results of extraction of the

watermark image was watermarked image.

PSNR values between host image and watermark image was generated DT-CWT has higher value than the DWT since DT-CWT has good shift invariance, good directional selectivity, has very little redundancy, and a little calculation algorithm.

Keywords : watermarking image, Dual Tree – Complex Wavelet Transform, Discrete Wavelet Transform, Singular Value Decomposition

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(2)

1

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar belakang masalah

Sejak internet muncul, internet menjadi salah satu faktor paling penting dalam teknologi informasi sehingga komunikasi menginginkan adanya keamanan informasi. Oleh karena itu, kini internet telah menjadi bagian yang sangat penting bagi infrastruktur komunikasi di dunia, sehingga banyak aplikasi berbasis internet dimana setiap orang menginginkan jaminan adanya sebuah keamanan di dalamnya. Hal ini terjadi karena pertukaran informasi melalui internet memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan media komunikasi lainnya, terutama dari segi kecepatannya. Sebuah hak milik seseorang harus diberi perlindungan agar tidak diakui sebagai hak milik orang lain, sehingga aplikasi penting dari jaringan komunikasi masa mendatang terhadap penerbitan elektronik dan perpustakaan digital harus memberikan perlindungan terhadap hak cipta.

Salah satu teknik yang dapat menjaga agar file seseorang tidak dengan

mudah diakui sebagai milik orang lain adalah watermarking. Watermarking

adalah proses memasukan sinyal digital atau pola (yang menunjukkan pemilik

content) ke dalam bentuk digital. Dengan begini, pemilik file dapat membuktikan

bahwa ia adalah pemiliknya dengan proses digital yang disebut watermarking ini.

10 tahun terakhir (dari tahun 2002) pembahasan tentang digital watermarking

sangat menarik karena sebagian besar berkaitan dengan pembajakan ilegal atas

konten hak milik seseorang. Maka, watermarking dapat meminimalisir adanya

pelanggaran terhadap hak milik seseorang yang diakui sebagai hak milik orang

lain. Skema digital watermarking ini telah menjadi metode yang diterima dengan

baik untuk menyembunyikan data ke dalam file utamanya dan dapat diaplikasikan

ke dalam teks, gambar, suara, video, dan perangkat lunak. Perlindungan hak cipta dan pembuktian isi digital telah menjadi hal penting di masa sekarang dengan menggunakan komunikasi yang canggih seperti internet.

Metode yang akan dibandingkan pada tugas akhir ini adalah dengan metode

Discrete Wavelet Transform (DWT) dengan Dual Tree Complex Wavelet

Transform (DT-CWT) yang diterapkan dengan menggunakan gambar digital, S. Mabtoul, E. Ibn-Elhaj, dan D. Aboutajdie membuktikan pengubahan gambar (median filter attack, scaling attack, remove line attack, JPEG compression

attack, rotation attack) pada gambar watermarking yang menggunakan DC-CWT

menghasilkan nilai PSNR yang stabil dan tinggi dari DWT. Kelebihan dari

DC-CWT adalah approximate shift invariance, reknstruksi yang sempurna

menggunakan short linear-phase filters, redudansi yang terbatas (2:1 pada 1-D

dan 4:1 pada 2-D), dan komputasi yang kecil. Pada proses Watermark Embedding,

digunakan Singular Value Decomposition (SVD). SVD mampu

mempresentasikan sifat aljabar intrinsic pada suati gambar dengan efisien, di mana nilai tunggal sesuai dengan kecerahan dari gambar dan vector singluar

mencerminkan karakteristik geometri pada gambar. Watermark image adalah

gambar yang akan disisipi ke dalam gambar utama dan berkarakteristik grey

scale. Penggabungan gambar utama yang telah mengalami proses DWT dan

(3)

2

CWT dengan Watermark image yang diproses terlebih dahulu dengan SVD akan

menghasilkan Watermarked Image.

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka permasalahan yang dijabarkan dan diteliti antara lain:

1. Bagaimana menerapkan metode DT-CWT – SVD untuk watermarking.

2. Bagaimana nilai PSNR antara citra watermark yang asli dan citra watermark

hasil ekstraksi.

3. Bagaimana perbandingan ketahanan terhadap pengolahan citra yang telah

di-watermark antara metode DWT – SVD dengan DT-CWT – SVD.

Adapun batasan masalah Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Citra utama yang digunakan adalah bersifat grayscale dengan ukuran MxM

2. Citra watermark yang digunakan adalah bersifat biner dengan ukuran NxN

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Membangun watermarking citra digital dengan metode Dual Tree Complex

Wavelet Transform (DT-CWT) – Singular Value Decomposition (SVD)

2. Menganalisa nilai PSNR antara citra waterrmark dan watermark citra hasil

extraksi

3. Membandingkan ketahanan terhadap pengolahan citra yang telah

di-watermark antara metode DWT – SVD dengan DT-CWT – SVD

1.4 Metodologi penyelesaian masalah

Metodologi yang digunakan dalam memecahkan masalah di atas adalah dengan menggunakan langkah-langkah berikut:

1. Studi Literatur

Mencari dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan file

gambar, watermarking, Discrete Wavelet Transform (DWT), Dual Tree

Complex Wavelet Transform (DT-CWT), dan Singular Value Decomposition

(SVD) dari buku, jurnal, artikel ilmiah, maupun website.

2. Analisa Masalah

- Melakukan analisa terhadap karakteristik file gambar yang bersifat

grayscale dan biner

- Melakukan analisa terhadap algoritma Discrete Wavelet Transform

(DWT), Dual Tree Complex Wavelet Transform (DT-CWT) dan Singular

Value Decomposition (SVD)

- Mengidentifikasi dan menganalisa penerapam algoritma metode Discrete

Wavelet Transform (DWT) – Singular Value Decomposition (SVD) dan

Dual Tree Complex Wavelet Transform (DT-CWT) – Singular Value Decomposition (SVD) terhadap watermarking citra digital

- Melakukan analisa terhadap Watermark Embedding

- Melakukan analisa terhadap Watermark Detection

(4)

3

3. Perancangan Perangkat Lunak

Melakukan analisa perancangan metode Discrete Wavelet Transform (DWT) –

Singular Value Decomposition (SVD) dan Dual Tree Complex Wavelet

Transform (DT-CWT) – Singular Value Decomposition (SVD) terhadap

perangkat lunak yang akan dibangun dengan menentukan bahasa pemrograman yang dibuat, arsitektur, fungsionalitas, dan antarmuka sistem yang dibutuhkan.

4. Implementasi dan Pembangunan Perangkat Lunak

Mengimplementasikan algoritma dan metode Discrete Wavelet Transform

(DWT) – Singular Value Decomposition (SVD) dan Dual Tree Complex

Wavelet Transform (DT-CWT) – Singular Value Decomposition (SVD) ke

dalam perangkat lunak yang akan dibuat dan membuat interface yang dapat

memudahkan pengguna menggunakan perangkat lunak ini.

5. Testing dan Analisis

Pengujian perangkat lunak yang dilakukan adalah menganalisis:

 Pemilihian level DWT dan DT-CWT yang baik untuk proses penyisipan

pada watermarking.

 Pemilihan nilai a yang baik ke dalam proses penyisipan watermarking.

 Ketahanan citra watermark setelah dilakukan pengolahan citra (rotasi,

blur, dan scalling) terhadap hasil penggabungan gambar utama dan

gambar watermarking.

6. Pengambilan Kesimpulan dan Penyusunan laporan Tugas Akhir

Menyusun laporan tertulis berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan membuat kesimpulan mengenai hasil penelitian yang dilakukan, serta pemberian saran untuk pengembangan perangkat lunak selanjutnya.

1.5 Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi pemaparan mengenai latar belakang permasalahan, tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini, perumusan masalah, batasan masalah, metodologi tugas akhir, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi uraian mengenai landasan teori yang akan digunakan, meliputi

teori tentang algoritma slope one dan teori-teori lain yang berkaitan

dengan penelitian tugas akhir ini

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Berisi tentang analisa dan perancangan terhadap recommender system

yang akan dibangun.

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN SISTEM

Berisi implementasi dari hasil analisa dan perancangan sistem yang dibuat, serta pengujian sistem.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut terhadap hasil penelitian ini.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(5)

50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji coba dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan Tugas Akhir adalah sebagai berikut:

1. Nilai PSNR citra watermark dari ekstraksi citra ter-watermark dengan

DT-CWT lebih baik daripada dengan DWT.

2. Nilai a yang diterapkan pada DC-CWT mengubah nilai PSNR dan

menentukan tingkat ketahanan dengan ketetapan semakin besar nilai a PSNR semakin keci.

3. Ekstraksi setelah dilakukan pengolahan citra memberikan hasil yang lebih

baik dengan menggunakan DC-CWT daripada DWT dengan melihat nilai PSNR yang lebih tinggi.

5.2 Saran

Setelah Tugas Akhir ini selesai dilakukan dan telah dilakukan analisis, penulis memiliki beberapa saran sebagai berikut:

1. Citra host seharusnya memiliki ukuran piksel yang berbeda-beda, tidak harus

sama antara kolom dan baris.

2. Citra host yang digunakan bersifat warna, bukan grayscale.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(6)

51

Daftar Pustaka

[1] Arnold, Michael, Stephen D. Wolthusen, Martin Schmucker. 2003.

Techniques and Applications of Digital Watermarking and Content Protection. Artech House Publishers.

[2] Baker, Kirk. 2005. Singular Value Decomposition Turtorial.

http://www.scribd.com/doc/57572565/Singular-Value-Decomposition-Tutorial

[3] Cox, Ingemar J, dan Matt L. Miller. 2002. The First 50 Years of Electronic

Watermarking. Journal of Applied Signal Processing, 2002, 2, 126-132.

[4] Devapriya, M dan K. Ramar. 2010. Non-Blind Image Watermarking Scheme

Using DWT-SVD Domain. International Journal of Computer Science and Information Security, Vol. 8, No. 1.

[5] Edward, Tim. 1991. Discrete Wavelet Transforms: Theory and

Implementation. Stanford University.

[6] Jalil, Zunera, Anwar M. Mirza, dan Maria Sabir. 2010. Content Based

Zero-Watermarking Algorithm for Authentication of Text Documents. International Journal of Computer Science and Information Security, Vol. 7, No. 2.

[7] Kundur, Deepa dan Dimitrios Hatzinakos. A Robust Digital Image

Watermarking Method using Wavelet-Based Fusion.

[8] Low, S. H., N. F. Maxemchuk, dan A. N. Lapone. 1998. Document

Identification for Copyright Protection Using Centroid Detection. IEEE Transactions on Communications, vol. 46, no.3, pp 372-381.

[9] Mansori, A., A. Mahmoudi Aznaveh, dan F. Torkamani Azar. 2009.

SVD-based Digital Image Watermarking Using Complex Wavelet Transform. Sadhana, Vol. 34, pp. 393-406.

[10] Mabtoul, S., E. Ibn-Elhaj, dan D. Aboutajdine. 2009. Robust Semi-blind

Digita Image Watermarking Technique in DT-CWT Domain. International Journal of Computer Science.

[11] Mabtoul, S., E. Ibn-Elhaj, dan D. Aboutajdine. 2010. A Blind Image

Watermarking Algorithm Based on Dual Tree Complex Wavelet Transform.

[12] Morkel, T, J. H. P. Eloff, dan M. S. Olivier. 2005. An Overview Of Image

Steganography, Information and Computer Security Architecture (ICSA) Research Group Department of Computer Science.

[13] P. Honeyman, N. Provos. 2003. Hide and Seek: An Introduction to

Steganography, IEEE Security & Privacy.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam penelitian ini akan dibuat web suplemen berupa blogspot berbasis proprofs yang kegunaannya membantu mahasiswa dalam memahami materi , latihan soal dan mengetahui

Teknologi pengendalian lalat kacang yang efektif dan efisien adalah cara kimiawi dengan menggunakan insektisida yang bersifat sistemik (monokrotofos), diaplikasikan pada pagi hari

Pencahayaan adalah suatu penerangan yang digunakan untuk menerangi bangunan maupun ruangan. Pencahayaan merupakan faktor yang pokok dalam perencanaan suatu bangunan,

Dari 61 data penerima beasiswa dapat diurutkan dari peringkat tinggi ke rendah berdasarkan nilai yang telah dihitung pada sistem yang dapat dilihat di

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan. © Susi

Kehancuran itu juga mendorong agar etika profesi akuntan menjadi bagian integral dari pendidikan untuk membangkitkan kesadaran calon akuntan akan apa yang baik

Tahap persetujuan yang tinggi ini menunjukkan responden bersetuju bahawa setiap item yang diajukan merupakan masalah yang dihadapi oleh mereka dalam memberi pendidikan rohani kepada