• Tidak ada hasil yang ditemukan

this PDF file PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PERILAKU AKADEMIK SISWA KELAS XI AKUTANSI SMK DWIJENDRA DENPASAR | SUJANA | Widya Accarya 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "this PDF file PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PERILAKU AKADEMIK SISWA KELAS XI AKUTANSI SMK DWIJENDRA DENPASAR | SUJANA | Widya Accarya 1 SM"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Oktober

2017

1

PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PERILAKU

AKADEMIK SISWA KELAS XI AKUTANSI

SMK DWIJENDRA DENPASAR

Drs. I Gede Sujana, MH. E-mail: dalungsujana@gmail.com

Abstract

The purpose of this study is to determine the application of character education in SMK

Dwijendra Denpasar. In addition, the purpose of this study was to determine the effect of character

education on the academic behavior of students of class XI Accounting SMK Dwijendra Denpasar.

With the formulation of the problem proposed how the influence of the application of character

education to the academic behavior of the students of class XI Akutansi SMK Dwijendra

Denpasar? The type of this research is expost pacto research using mixed methods. The subjects of

the study were students of class XI Akutansi SMK Dwijendra Denpasar which amounted to 47

people, while the research place was done at SMK Dwijendra Denpasar Lesson Year 2017/2018.

Data collection techniques used are methods of observation, recording documents and interviews.

Data analysis used include quantitative and qualitative data analysis. Analysis to test the hypothesis

used t-test that previously conducted the test data normality, homogeneity and linearity. Qualitative

analysis includes data collection, data reduction, data presentation and data verification. Based on

the results obtained from the qualitative analysis, that there is influence of the application of

character education to students' academic behavior. The amount of influence that occurs from the

application of character education conducted by the school is equal to 39.7%. The results obtained

are supported by qualitative data that can be concluded that the application of character education

has pangaruh on the development of academic behavior of students. The influence that occurs is a

positive influence, so that students' academic behavior becomes more character. The conclusion is

evident from the many indicators achieved from the application of character education. Thus, based

on the conclusions of qualitative and quantitative data, the results of the application of character

education in SMK Dwijendra Denpasar quite good.

Keywords: Character Education,

academic behavior

Abstrak

(2)

didukung dengan data kualitatif yang dapat disimpulkan bahwa penerapan pendidikan karakter

memiliki pangaruh terhadap perkembangan perilaku akademik siswa. Pengaruh yang terjadi

merupakan pengaruh yang positif, sehingga perilaku akademik siswa menjadi lebih berkarakter.

Simpulan tersebut terbukti dari banyaknya indikator yang tercapai dari penerapan pendidikan

karakter. Dengan demikian, berdasarkan simpulan data kualitatif dan kuantitatif, maka hasil

penerapan pendidikan karakter di SMK Dwijendra Denpasar tergolong baik.

Kata kunci : Pendidikan Karakter, Perilaku akademik

I.

PENDAHULUAN

Pendidikan karakter merupakan salah

satu cara dalam mengupayakan kehidupan

yang damai, aman dan tenteram serta

membangun keberadaban bangsa. Usaha

yang dilakukan dalam pendidikan adalah

mengembangkan potensi peserta didik terkait

dengan

softskill

dan

hardskill

untuk

keperluan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara. Karakter merupakan bagian dari

softskill yang lebih banyak ditekankan dalam

pengertian pendidikan di atas. Kenyatannya,

pendidikan lebih banyak menekankan proses

pembelajaran teori, sehingga pengembangan

nilai karakter kurang diperhatikan.

Akhir-akhir ini banyak media cetak, media

elektronik, media sosial melansir tingkat

kenakalan renaja di negara kita khususnya di

Bali sudah cukup parah.SMK Dwijendra

Denpasar berupaya meminimalisir tindakan

peserta

didik

yang

tidak

berkarakter.

Pendidikan karakter dikembangkan dan

diintergasikan dalam kurikulum oleh pihak

SMK

Dwijendra

Denpasar.

Dugaan

sementara,

pendidikan

karakter

yang

diterapkan di SMK Dwijendra Denpasar

memiliki

pengaruh

terhadap

perilaku

akademik. Kepala sekolah memberikan

keterangan

bahwa

hingga

saat

ini

pengintergasian

pendidikan

karakter

di

kurikulum telah dilakukan.

Berdasarkan latar belakang masalah

di

atas,

maka

dapat

diideitifikasi

permasalahan

sebagai

berikut

.

1)Pengembangan pendidikan karakter dalam

dunia pendidikan menjadi bahasan utama

dalam konteks pendidikan nasional tentang

character building, 2). Proses pembelajaran

lebih banyak menekankan pada aspek

hardskill, padahal seharusnya aspek softskill

harus juga dikembangkan, 3). Peristiwa

tindak kriminal dan kasus kejahatan pelajar

menunjukkan adanya indikasi kemerosotan

karakter pelajar, 4). Berdasarkan dugaan para

ahli, terindikasi adanya pengaruh penerapan

pendidikan

karakter

terhadap

perilaku

pelajar, dan 5). Berdasarkan dugaan Kepala

Sekolah

SMK

Dwijendra

Denpasar,

terindikasi

adanya pengaruh penerapan

pendidikan karakter di sekolah terhadap

perilaku akademik siswa.

2. .LANDASAN TEORI

Pendidikan Karakter

Pendidikan

karakter

adalah

usaha

menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik

( habituation ) sehingga peserta didik mampu

bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai

yang

telah

menjadi

kepribadiannya

(Kemendiknas, 2011). Perilaku akademik

adalah tingkah laku yang terjadi pada saat

kegiatan belajar mengajar atau saat proses

pembelajaran berlangsung. Nilai-nilai yang

terkandung dalam pendidikan karakter antara

lain nilai agama, Pancasila, budaya dan

tujuan

pendidikan

nasional.

Tujuan

pendidikan karakter dapat dijelaskan sebagai

berikut.

1)

Mengembangkan

potensi

kalbu/nurani/afektif peserta didik

sebagai manusia dan warganegara

yang

memiliki

nilai-nilai

dan

karakter bangsa

2)

Mengembangkan

kebiasaan

dan

perilaku peserta didik yang terpuji

dan

sejalan

dengan

nilai-nilai

universal dan tradisi budaya bangsa

yang religius

3)

Menanamkan jiwa kepemimpinan

dan tanggung jawab peserta didik

sebagai generasi penerus bangsa

4)

Mengembangkan

kemampuan

peserta didik menjadi manusia yang

mandiri,

kreatif,

berwawasan

(3)

5)

Mengembangkan

lingkungan

kehidupan

sekolah

sebagai

lingkungan belajar yang aman, jujur,

penuh kreativitas dan persahabatan,

serta dengan rasa kebangsaan yang

tinggi dan penuh kekuatan (dignity)

Faktor-faktor

Yang

Mempengaruhi

Pendidikan Karakter

Adapun

faktor-faktor

yang

mempengaruhi pendidikan karakter adalah

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal yaitu faktor yang berasal dari dalam

diri individu itu sendiri baik yang bersifat

fisik maupun psikis. Faktor internal yang

berpengaruh terhadap perilaku yaitu harga

diri (self esteem) dan faktor kepandaian atau

kecerdasan (intelligence). Faktor internal

meliputi :

1)

Kematangan,

yang

merupakan

perkembangan susunan syaraf sehingga

misalnya fungsi fungsi indera menjadi

lebih sempurna

2)

Pengalaman, yaitu hubungan timbal balik

dengan lingkungan

3)

Transmisi sosial, yaitu hubungan timbal

balik dengan lingkungan sosial, antara lain

melalui pengasuhan dan pendidikan orang

lain

4)

Ekuilibrasi, yaitu sistem pengaturan

dalam diri anak itu sendiri yang mampu

mempertahankan

keseimbangan

dan

penyesuaian diri terhadap lingkungan

Sedangkan faktor eksternal meliputi tiga

hal yakni di rumah, di sekolah, dan

lingkungan masyarakat. Ketiga hal tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut.

1). Faktor di rumah

Keluarga merupakan lingkungan primer

atau lazim disebut lingkungan pertama dan

utama hampir setiap individu, sejak lahir

sampai tiba saatnya meninggalkan rumah

untuk membentuk keluarga sendiri. Perilaku

dan sikap anak mencerminkan perlakuan

yang diterima di rumah. Sikap dan kebiasaan

orang tua memegang peranan penting dalam

perkembangan anak.

2). Faktor di sekolah

Sekolah merupakan tempat seseorang

menuntut

berbagai

macam

ilmu.

Pelajaran

yang

diperoleh

memiliki

pengaruh besar terhadap perkembangan

siswa. Faktor yang sering mempengaruhi

diantaranya adalah faktor teman sebaya,

tenaga kependidikan, materi, sarana dan

prasarana serta standar kependidikan

yang

lain.Interaksi

sosial,

kegiatan

akademik, kebebasan akademik, otonomi

keilmuan dan forum akademik banyak

mempengaruhi karakter seseorang.

3). Faktor di lingkungan masyarakat

Manusia

merupakan

mahluk

sosial yang tidak bisa terlepas dari

bantuan

orang

lain.Lingkungan

masyarakat

merupakan

tempat

berkembangnya seseorang selain di

rumah dan sekolah. Pengaruh perilaku

tetangga serta apapun yang dilihat,

didengar dan dialami di lingkungan

masyarakat dapat membentuk karakter

tertentu dalam diri seseorang.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian

ex post facto yaitu suatu penelitian yang

untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi

dan kemudian merunut ke belakang untuk

mengetahui

faktor-faktor

yang

dapat

menyebabkan timbulnya kejadian tersebut.

Pendekatan yang digunakan untuk analisa

merupakan

pendekatan

kuantitatif

dan

kualitatif atau mixed methods. Variabel yang

dianalisa meliputi variabel independent (

variabel yang mempengaruhi ) dan variabel

dependent ( variabel yang dipengaruhi ).

Variabelindependent dalam penelitian ini

adalah pendidikan karakter ( X ) dan variabel

dependent adalah perilaku akademik siswa (

Y ). Berdasarkan sumber datanya, penelitian

ini termasuk studi kasus karena ruang

lingkup yang diteliti hanya 1 (satu) kelas,

yakni kelas XI Akutansi di SMK Dwijendra

Denpasar.

Jenis

penelitian

ini

adalah

(4)

3. HASIL PENELITIAN

Hasil analisis statistik deskriptif

variabel penerapan pendidikan karakter dapat

dilihat bahwa frekuensi variabel penerapan

pendidikan karakter tidak baik sebanyak 0

siswa (0%), kurang baik sebanyak 0 siswa

(0%), baik sebanyak 28 siswa (60%), dan

frekuensi kemampuan bersosialisasi belajar

pada kategori sangat baik sebanyak 19 siswa

(40%). Hasil analisis menunjukkan bahwa

penerapan pendidikan karakter di sekolah

pada kategori baik karena dari hasil analisis

menunjukkan harga rerata (mean) sebesar

128,18.

Tabel 1. Hasil Distribusi

Data Penerapan Pendidikan Karakter

Kriter

ia

Renta

ng

Skor

Juml

ah

Skor

Prosent

ase

Sangat

Baik

131-160

19

40%

Baik

101-130

28

60%

Kuran

g Baik

71-100

0

0%

Tidak

Baik

41-70

0

0%

Hasil

distribusi

data

mengenai

perilaku akademik siswa, diperoleh 0 siswa (

0% ) tidak pernah berperilaku mencerminkan

karakter baik dalam dirinya, 3 orang siswa (

6% ) jarang berperilaku yang mencerminkan

karakter baik dalam dirinya, 24 orang siswa (

51% ) sering berperilaku yang mencerminkan

karakter baik dalam dirinya, dan 20 orang

siswa ( 43% ) selalu berperilaku yang

mencerminkan karakter baik dalam dirinya.

Lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel

berikut.

Tabel 2. Hasil Distribusi Data Perilaku

AkademikSiswa

Kriteri

a

Rentan

g Skor

Jumla

h Skor

Prosentas

e

Selalu

189-232

20

43%

Sering

145-188

24

51%

Jarang

101-144

3

6%

Tidak

Pernah

57-100

0

0%

Data tersebut ditunjang dengan

menggunakan lembar assesment dari guru.

Assesment

yang

dilakukan

tersebut

menunjukkan perbedaan antara minggu

awal-awal kegiatan pembelajaran dan tiga bulan

setelahnya.

Pada

awal-awal

kegiatan

akademik dimulai, sebanyak 60 % siswa

menunjukkan

perilaku

akademik

yang

mencerminkan nilai-nilai dalam pendidikan

karakter.

Minggu-minggu

terakhir

menunjukkan adanya peningkatan yakni

sebanyak 71% siswa menerapkan perilaku

yang mencerminkan nilai-nilai karakter

disetiap

kegiatan

akademik.

Berikut

merupakan

diagram

awal

dan

akhir

assesment pengaruh penerapan pendidikan

karakter.

Gambar 1. Diagram hasil assesment guru selama 3 (tiga) bulan

Hasil uji prasyarat analisis terdiri

dari

uji

normalitas,

linieritas

dan

(5)

bernilai

0,203

dan

variabel

perilaku

akademik bernilai 0,137. Dasar pengambilan

keputusan bila harga KS lebih besar dari 0,05

maka distribusi data normal, sehingga

kesimpulan distribusi data dalam penelitian

ini adalah normal. Uji linieritas bertujuan

untuk

mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linier atau tidak.

Dua

variabel

dikatakan

mempunyai

hubungan linier bila signifikansi (linierity)

kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil uji

linearitas, diketahui bahwa nilai signifikansi

adalah 0,000 untuk variabel penelitian. Ini

berarti terdapat hubungan yang linear antara

penerapan pendidikan karakter dan perilaku

akademik.

Sedangkan

uji

homogenitas

dilakukan untuk mengetahui apakah variansi

antara kelompok yang diuji berbeda atau

tidak, variansinya homogen atai heterogen.

Kriteria data homogen jika nilai signifikansi

yang diperoleh le bih besar dari 0,05 dan

tidak homogen jika nilai signifansi kurang

dari 0,05. Berdasarkan hasil uji homogenitas,

diketahui bahwa nilai signifikansi adalah

0,171 untuk variabel penelitian. Terdapat

variansi kelompok yang diuji, memiliki data

homogen.

Hipotesis

pertama

menyatakan

bahwa “ada pengaruh penerapan pendidikan

karakter terhadap perilaku akademik siswa

kelas XI Akutansi di SMK Dwijendra

Denpasar. Berdasarkan perhitungan maka

diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 3. Hasil uji regresi lenear X

terhadap Y.

Variabel

Koefisien

a

41, 647

b

1,104

Rxy

0,730

R

2

xy

0,497

t

hitung

4,966

t

tabel

2,142

Berdasarkan

Tabel

2,

tersebut

diperoleh besarnya konstanta (a) = 41,647

dan nilai koefisien regresi (b) = 1,103,

sehingga

persamaan

regresi

linear

sederhananya sebagai berikut.

Y = 41,647 +

1,104 X

Angka-angka pada persamaan di atas

dapat diartikan bahwa jika variabel X

mengalami kenaikan 1, maka variabel Y

akan naik sebesar 1,104. Berdasarkan hasil

analisis data pada tabel di atas diperoleh

koefisien korelasi (R

xy

) sebesar 0,630 dan

koefisien determinasi (R

2

xy

) sebesar 0,497.

Ini berarti perilaku akademik siswa kelas XI

Program

Keahlian

Akutansi

di

SMK

Dwijendra Denpasar ditentukan oleh 49,7%

variabel penerapan pendidikan karakter oleh

pihak sekolah. Pengujian hipotesis pertama

menunjukkan pengaruh positif antara

penerapan pendidikan karakter di sekolah

terhadap perilaku akademik siswa dengan

besar nilai pengaruh sebesar 49,7% dan

sisanya dipengaruhi oleh variabel-variabel

yang lain. Analisis kualitatif yang bersifat

induktif. Sumber data kualitatif digunakan

metode triangulasi teknik yakni terdiri dari

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil dari triangulasi tersebut masih bersifat

umum dan banyak, sehingga perlu dilakukan

inferensi. Berikut ini merupakananalisis data

yang dilakukan pra penelitian dan selama

penelitian.

1.

Analisis sebelum di lapangan

Data yang dikumpulkan dapat berupa

data berdasarkan observasi sebelum di

lapangan.

Bentuk

observasi

berupa

pengamatan situasi dan kondisi responden

sebelum

dilakukan

penelitian,

serta

wawancara singkat terhadap guru dan kepala

sekolah

terkait

dengan

tujuan

penelitian.Wawancara

yang

dilakukan

meliputi

studi

pendahuluan

untuk

menentukan

fokus

penelitian.

Studi

pendahuluan yang diperoleh berdasarkan

hasil wawancara dan observasi singkat akan

menjadi

fokus

penelitian

selanjutnya.

Observasi

singkat

yang

dilakukan

menunjukkan adanya indikasi perilaku siswa

yang sebagian kecil tidak mencerminkan

pendidikan karakter yang diterapkan pihak

sekolah.

Berdasarkan

hasil

wawancara

singkat dengan pihak kepala sekolah,

menunjukkan bahwa pihak sekolah telah

berupaya menerapkan pendidikan karakter

sebaik mungkin. Pihak sekolah setuju untuk

dilakukan

penelitian

berkaitan

dengan

(6)

pendidikan

karakter

tersebut

terhadap

perilaku akademik siswa.

Berdasarkan permohonan pihak sekolah,

maka fokus penelitian adalah perilaku siswa

yang berkaitan dengan pendidikan karekater

yang meliputi religius, jujur, toleransi,

disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,

demokratis, rasa ingin tahu, semangat

kebangsaan, cinta tanah air, menghargai

prestasi,

bersahabat/komunikatif,

cinta

damai, gemar membaca, peduli lingkungan,

peduli sosial dan tanggung jawab. Analisis

sebelum penelitian yang juga terkait dengan

tinjauan kepustakaan.

Berbagai macam

berita, wacana, isu dan hal-hal yang berkaitan

dengan pendidikan karakter dikumpulkan

untuk dianalisis. Artikel dan berita tersebut

berasal dari berbagai sumber, baik dari media

cetak, elektronik dengan ebrbagai instansi

yang menerbitkan seperti Kemendiknas,

sputar berita harian, dan sebagainya. Analisa

yang diperoleh, menunjukkan pentingnya

penerapan pendidikan karakter di sekolah.

Hal tersebut didasarkan pada kenyataan

perilaku siswa yang beragam, sehingga

diperlukan upaya untuk melakukan tindakan

pembentukan karakter ke arah yang lebih

baik. Analog dengan hal tersebut, kemudian

ada pertanyaan yang dituliskan oleh beberapa

ahli mengenai dugaan apakah pendidikan

karakter memiliki pengaruh terhadap perilaku

siswa? Berawal dari pertanyaan tersebut,

maka perlu dilakukan penelitian untuk

membuktikan dugaan tersebut.

2.

Analisis selama di lapangan.

Di bawah ini merupakan inferensi dari

data observasi yang diperoleh.

Rutinitas kegiatan yang mencerminkan

sifat religius siswa meliputi ucapan salam

dan berdoa sebelum dan sesudah proses

pembelajaran. Sifat jujur ditunjukkan dalam

kegiatan ujian mandiri. Toleransi ditunjukkan

dalam pergaulan sehari-hari. Sikap disiplin

ditunjukkan dalam penggunaan seragam dan

kedatangan disetiap kegatan di sekolah.

Karakter yang mencerminkan kerja keras

ditunjukkan dengan tugas sekolah yang

diberikan oleh guru dan keaktifan siswa

disetiap kegiatan sekolah. Wujud karakter

mandiri dapat dilihat dengan kegiatan siswa

yang dengan inisiatif sendiri tanpa menunggu

perintah guru. Sikap demokratis dilihat dari

inisiatif siswa dalam kegiatan pramuka dan

dalam memberikan masukan, usul saran.

Karakter rasa ingin tahu dilihat dari

banyaknya siswa yang bertanya berkaitan

dengan kegiatan akademik dan inisiatif

dalam praktikum. Semangat kebangsaan

dilihat dari percakapan siswa yang berkaitan

dengan Negara Indonesia. Karakter cinta

tanah air dilihat dari kegiatan upacara

bendera dan penggunaan bahasa Indonesia.

Sikap menghargai prestasi ditinjau dari

kegiatan yang aktif dalam setiap kegiatan dan

selalu

berkompetisi.

Karakter

barsahabat/komunikatif

dilihat

dari

pergaulan, kerja kelompok dan sikap ramah

tamah disetiap kegiatan akademik. Terkait

dengan karakter cinta damai ditunjukkan dari

aktivitas siswa seperti tidak ikut dalam

kegiatan yang menimbulkan kerusuhan.

Pendidikan karakter terkait dengan sikap

peduli lingkungan ditunjukkan pada perilaku

siswa dalam kegiatan piket kebersihan

ruangan akademik maupun non akademik,

membuang sampah pada tempatnya dan ikut

melestarikan lingkungan yang hijau. Karakter

peduli sosial nampak pada perilaku tolong

menolong. Tanggung jawab diyunjukkkan

pada perilaku siswa ketika melakukan

kegiatan praktek.

Berdasarkan hasil wawancara dengan 4

orang guru di jurusan akutansi dan kepala

sekolah, diperoleh data yang cukup memadai.

Keseluruhan data berkaitan dengan perilaku

akademik siswa yang mencerminkan perilaku

akademik yang diterapkan oleh guru. Berikut

ini

merupakan

inferensi

data

dari

pengumpulan data wawancara berdasarkan

respon atau tanggapan 4 guru yang

diwawancarai.

Pelaksanaan pendidikan karakter di

sekolah

telah

berjalan

sesuai

dengan

kementerian pendidikan dan telah terintegrasi

dalam kurikulum. Sehingga perilaku yang

diterapkan

oleh

pihak

sekolah

selalu

diupayakan untuk mengarah pada pendidikan

karakter yang baik. Kepala sekolah dan para

guru

telah

memiliki

strategi

dalam

pengembangan karakter siswa. Perilaku

akademik siswa menunjukkan perilaku yang

berkarakter. Berdasarkan keterangan kepala

sekolah dan guru, ada pengaruh penerapan

pendidikan

karakter

dengan

perilaku

akademik siswa. Kepala sekolah dan para

guru mengatakan bahwa pendidikan karakter

sangat

vital

untuk

diterapkan

dan

dikembangkan.

(7)

dengan menggunakan mixed method atau

metode

campuran

yakni

menggunakan

analisis

kuantitatif

dan

kualitatif

menunjukkan data yang sama yakni adanya

pengaruh

antara

penerapan

pendidikan

karakter terhadap perilaku akademik siswa.

Teori yang dapat

dikembangkan dari

penelitian ini adalah pengaruh yang terjadi

antara

pengaruh

penerapan

pendidikan

karakter terhadap perilaku akademik siswa

menuju ke arah positif. Pengembangan teori

tersebut

mestinya

mampu

menemukan

strategi

yang

tepat

untuk

menambah

pengaruh yang lebih kuat lagi. Pengaruh

tersebut bisa lebih baik, apabila pihak

sekolah berupaya untuk membuat peserta

didiknya nyaman di sekolah. Kenyamanan di

sekolah meliputi sarana dan prasarana yang

memadai, ruang belajar yang menyenangkan,

interaksi sosial antar warga sekolah yang

baik, banyak kegiatan yang digemari siswa

seperti

ekstrakurikuler

dan

organisasi-organisasi lain. Kenyamanan siswa akan

dapat menimbulkan rasa senang dan cinta

sekolah, sehingga karakter yang dibangun di

sekolah tertanam dengan baik. Pengaruh

tersebut dapat juga menjadi buruk bilamana

pihak sekolah sudah merasa puas dengan apa

yang dicapai sekarang. Karakter merupakan

sifat atau watak yang bisa terus berubah.

Puas dengan yang dicapai saat ini bukanlah

hal yang baik untuk perkembangan sekolah.

Banyak faktor yang menjadi ancaman bagi

usaha

penerapan

pendidikan

karakter

tersebut. Faktor yang sering mempenagruhi

adalah faktor internal dan faktor eksternal.

Salah satu pengaruh terbesar dalam didi

seseorang terdiri dari keluarga, lingkungan

masyarakat

dan

lingkungan

sekolah.

Pencapaian terbaik adalah apabila pihak

sekolah mampu menerapkan pendidikan

karakter disetiap kegiatan secara optimal.

Seluruh kegiatan di sekolah diperbanyak

dengan membuat program-program yang

disenangi oleh siswa. Kehidupan siswa pun

akan tumbuh dan berkembang lebih banyak

di

sekolah,

sehingga

pengaruh

dari

lingkungan

luar

dapat

diminimalisir.

Meminimalisir pengaruh lingkungan dari luar

sangat diperlukan karena pengaruh yang

terjadi tidak dapat dikontrol baik maupun

buruknya. Faktor internasl yang menjadi

salah satu penyebab pengaruh lingkungan

luar tidak dapat dikontrol oleh pihak lain.

Faktor internal meliputi kesadaran diri, sudut

pandang, cara berfikir dan hati nurani

masing-masing individu. Sehingga proses

penanaman

pendidikan

karakter

bukan

tanggung jawab sekolah saja. Sekolah

merupakan lingkungan yang berpeluang

besar dapat mengubah karakter seseorang.

Penerapan pendidikan karakter di lingkungan

sekolah merupakan wujud tanggung jawab

dunia pendidikan.

SIMPULAN

Berdasarkan analisis data dari penelitian

tentang pengaruh penerapan pendidikan

karakter tarhadap perilaku akademik siswa

kelas XI Akutansi di SMK Dwijendra

Denpasar, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut.

1).

Pendidikan

karakter

yang

diterapkan oleh pihak sekolah berdasarkan

keterangan kepala sekolah, guru dan hasil

observasi sudah sesuai dengan yang tertuang

dalam

kurikulum

dan

dikembangkan

menurut kapasitas masing-masing komite

sekolah. Penerapan pendidikan karakter

yang

dilaksanakan

berdasarkan

data

kuantitatif dan kualitatif tergolong baik.

Hasil yang diperoleh berdasarkan data

kuantitatif menunjukkan nilai terbesar

berada pada interval 101-130 dengan

kategori baik yaknisebanyak 28 orang siswa

atau 60% dari total siswa. Berdasarkan data

kualitatif

diketahui

bahwa

penerapan

pendidikan karakter memiliki pengaruh

terhadap perkembangan perilaku akademik

siswa. Pengaruh yang terjadi merupakan

pengaruh

positif

sehingga

perilaku

akademik siswa menjadi lebih berkarakter.

Hal tersebut terbukti dari banyaknya

indikator yang tercapai dari penerapan

pendidikan karakter. Bardasarkan pengaruh

yang

terjadi,

maka

hasil

penerapan

pendidikan karakter di SMK Dwijendra

Denpasar tergolong baik.

(8)

menyatakan signifikan, dengan koefisien

determinasi

sebesar

0,497

yang

menunjukkan prosentase sebesar 49,7%.

Pengaruh yang terjadi antara penerapan

pendidikan karakter dan perilaku akademik

siswa kelas XI Akutansi di SMK Dwijendra

Denpasar tergolong baik dan menuju ke

arah positif.

DAFTAR PUSTAKA

Aunilah,

Nurla

Isna,

2011,

Panduan

Penerapan Pendidikan Karakter di

Sekolah, Jogjakarta : Laksana

Kemendiknas, 2010, Panduan Penerapan

Pendidikan Karakter, Jakarta : Pusat

Kurikulum

---,

2011,

Pedoman

Pelaksanaan

Pendidikan Karakter, Jakarta : Pusat

Kurikulum dan Perbukuan.

Majelis,

2012,

Kualitas

Pendidikan

Nasional, Jakarta : Bagian Penerbitan

dan Hubungan Antar lembaga, Biro

Hubungan Masyarakat, Setjen MPR

RI

Megawangi, Ratna, 2007, Semua Berawal

Pada Karakter, Jakarta : Lembaga

Penerbit FE UI.

Mulyasa, H.E, 2011, Manajemen Pendidikan

Karakter, Jakarta : PT. Bumi Aksara

Muslich Masnur, 2011, Pendidikan Karakter

(Menjawab

Tantangan

Krisis

Multidimensional, Jakarta : PT. Bumi

Aksara

Zubaedi, 2011, Desain Pendidikan Karakter

(Konsepsi dan Aplikasinya Dalam

Lembaga

Pendidikan, Jakarta :

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan pendekatan historis metode iniciri khasnya yakni periode nilai, kemajuan bahkan kemunduran, dilihat dan dikaji dalam konteks waktu untuk

Pemetaan permasalahan digunakan untuk mengetahui kategori aktivitas SO pada masing- masing permasalahan. Pemetaan dimulai dengan mengisikan data PIC, Nama Layanan

Adapun sistem program yang dibuat adalah software profile matching yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses matching antara profil jabatan (soft

Model model pengembangan kurikulum merupakan model yang digunakan untuk mengembangkan suatu kurikulum, dimana pengembangan kurikulum dibutuhkan untuk memperbaiki atau

Dari data pada Tabel 1 terlihat bahwa derajat deasetilasi yang diperoleh dari kitosan cangkang kepiting bakau (Scylla serrata) dengan konsentrasi NaOH 50% yaitu

Faktor yang mempengaruhi keberanian dalam mengambil keputusan dan keberanian menanggung risiko usahatani padi terdiri dari faktor individu petani dan faktor lingkungan

Musik yang berasal dan berkembang di suatu

Berdasarkan data nilai tes dapat diketahui bahwa indikator pembelajaran pada konsep kesetimbangan kimia dapat tercapai dengan menggunakan modul kimia berbasis unity