• Tidak ada hasil yang ditemukan

Batuk dan Sesak pada Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Batuk dan Sesak pada Anak"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Batuk dan Sesak pada Anak

SKENARIO

Seorang anak 3 thn diantar ibunya ke RS dengan demam yang tinggi, anak rewel dan tidak pernah tidur sejak semalam. Menurut ibunya dalam 3 bulan terakhir ini sudah berkali-kali ia membawa anaknya ke dokter dengan keluhan beringus dan batuk yang hilang timbul, terutama malam hari dan hampir satu bulan terakhir ini batuk dan beringus anaknya tidak berhenti yang kadang disertai sesak. Pada saat penimbangan di posyandu bulan lalu BB anaknya 10 kg. Anaknya anak ke 3, kedua anaknya juga sering mengalami keluhan yang sama, hanya saja tidak separah anaknya yang ketiga ini.

KATA/ KALIMAT KUNCI :

1. Anak umur 3 thn

2. Demam tinggi

3. Batuk, beringus yang hilang timbul

4. Disertai sesak

5. BB 10 kg

6. Kedua kakaknya juga mengalami hal yang sama tapi tidak separah anaknya yang ketiga

PERTANYAAN :

1. Jelaskan bagaimana patomekanisme batuk !

2. Jelaskan penyakit-penyakit sistem pernapasan yang berhubungan dengan skenario !

3. Bagaimana epidemiologi dari penyakit-penyakit sistem pernapasan yang berhubungan dengan skenario !

(2)

5. Bagaimana penatalaksanaan dari penyakit-penyakit sistem pernapasan yang berhubungan dengan skenario !

6.Bagaimana komplikasi dari penyakit-penyakit sistem pernapasan yang berhubungan dengan skenario !

7.Bagaimana prognosis dari penyakit- penyakit sistem pernapasan secara keseluruhan ! JAWABAN PERTANYAAN :

1.Patomekanisme batuk

Batuk dimulai ketika suatu zat atau benda asing mencapai salah satu reseptor batuk di hidung, tenggorokan, atau dada. Reseptor tersebut kemudian menyampaikan pesan ke pusat batuk di otak yang memeberi perintah untuk batuk. Lalu hidung menghirup napas, epiglotis dan pita suara menutup rapat sehingga udara dalam paru-paru terjebak. Otot perut dan dada akan berkontraksi dengan kuat sambil menekan sekat rongga tubuh. Akhirnya epiglottis akan memebuka dengan tiba-tiba, dan udara yang terjebak tadi mendadak keluar, terjadilah batuk.

2. Penyakit- penyakit sistem pernapasan yang sesuai dengan skenario  Pneumonia pada anak

Ialah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam- macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing. Mekanisme daya tahan traktus respiratorius bagian bawah sangat efisien untuk mencegah infeksi dan terdiri dari :

- Susunan anatomis rongga hidung

- Jaringan tifoid di naso-oro farings

- Silia

- Refleks batuk

- Refleks epiglottis mencegah terjadinya aspirasi sekret yang terinfeksi

- Drainase sistem limfatik

- Fagositosis

TBC anak

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan Mycobacterium bovis ( namun sangat jarang ). Penularannya biasanya melalui udara, hingga sebagian besar fokus primer tb terdapat dalam paru.

Asma

(3)

3.Epidemiologi dari penyakit-penyakit sistem pernapasan yang berhubungan dengan skenario!  Pneumonia pada anak

Pneumococcus merupakan penyebab utama pneumonia. Angka kejadian tertinggi ditemukan pada usia kurang dari 4 thn dan mengurang seiring dengan meningkatnya umur.

TBC anak

Uji tuberkulin pada 50 % penduduk menunjukkan hasil positif dengan perincian berdasarkan golongan umur yakni 1-6 tahun sekitar 35%.

Asma

Kira-kira 2-20% populasi anak dilaporkan pernah menderita asma. Belum ada penyelidikan secara pasti mengenai angka kejadian asma pada anak di Indonesia, namun diperkirakan berkisar 5-10%.

4. Pemeriksaan dari penyakit-penyakit sistem pernapasan yang berhubungan dengan skenario!  Pneumonia pada anak

5.Pemeriksaan laboratorium

Gambaran darah menunjukkan leukositosis, biasanya 15.000-40.000/mm3 dengan pergeseran ke kiri. Kuman penyebab dapat dibiak dari dari usapan tenggorokan dan 30 % dari darah. Urin biasanya berwarna merah tua, mungkin terdapat albuminuria ringan karena suhu yang naik dan sedikit torakhialin.

TBC Anak

A. Uji tuberkulin

Pemeriksaan ini merupakan alat diagnosis yang penting dalam menegakkan diagnosis tuberkulosis. Uji tuberkulin lebih penting lagi artinya pada anak kecil bila diketahui adanya konversi dari negatif. Pada anak di bawah umur 5 tahun dengan uji tuberkulin positif, proses tuberkulosis biasanya masih aktif meskipun tidak menunjukkan kelainan klinis dan radiologis, demikian pula kalau terdapat konversi uji tuberkulin. Uji tuberkulin dilakukan berdasarkan timbulnya hipersensitivitas terhadap tuberkuloprotein karena adanya infeksi.

Ada beberapa cara melakukan uji tuberkulin yaitu cara Moro dengan salep, dengan goresan disebut patch test cara von Pirquet, cara Mantoux dengan penyuntikan intrakutan dan “ multiple puncture methode “ dengan 4-6 jarum berdasarakan cara Heaf dan Tine. Sampai sekarang cara Mantoux masih dianggap sebagai cara yang paling dapat dipertanggungjawabkan karena jumlah tuberkulin yang dimasukkan dapat diketahui banyaknya.

(4)

 Eritema karena vasodilatasi primer

 Edema karena reaksi antara antigen yang disuntikkan dengan antibodi

 Indurasi yang dibentuk oleh sel mononukleus

Pembacaan uji tuberkulin dilakukan 48-72 jam setelah penyuntikan dan diukur diameter melintang dari indurasi yang terjadi. Uji tuberkulin akan menjadi negatif untuk sementara pada penderita tuberkulosis ( anergi ) dengan :

 Malnutrisi energi protein

 Tuberkulosis berat

 Morbili varisela

 Vaksin virus

 Penyakit ganas

A. Pemeriksaan radiologis

Gambaran radiologis paru yang biasanya dijumpai pada tuberkulosis paru ialah :  Komplek primer dengan atau tanpa perkapuran

 Pembesaran kelenjar paratrakeal

 Penyebaran milier

 Penyebaran bronkogen

 Atelektasis

 Pleuritis dengan efusi

Pemerikasaan radiologis paru saja tidak dapat digunakan untuk membuat diagnosis tuberkulosis, tetapi harus disertai data klinis lainnya.

B. Pemeriksaan bakteriologis

Penemuan basil tuberkulosis memastikan diagnosis tuberkulosis, tetapi tidak ditemukannya basil tuberkulosis bukan berarti tidak menderita tuberkulosis. Bahan- bahan yang digunakan untuk pemeriksaan bakteriologis ialah :

 Bilasan lambung

 Sekret bronkus

 Sputum pada anak besar

 Cairan pleura

 Likuor serebrospinal

 Cairan asites

Asma

A. Pemeriksaan fisik

- Pada inspeksi : terlihat pernapasan yang cepat dan sukar, disertai batuk-batuk paroksismal,

(5)

- Pada perkusi : terdengar hipersonor seluruh thorax, terutama bagian bawah posterir. Daerah

pekak jantung dan hati mengecil.

- Pada auskultasi : mula-mula bunyi nafas kasar/mengeras, tapi pada stadium lanjut suara napas

melemah atau hampir tidak terdengar karena aliran udara sangat lemah.

B. Uji faal paru

Pemeriksaan ini sangat berguna untuk menilai asma meliputi diagnosis dan pengelolaannya. Uji faal paru dikerjakan untuk menilai derajat obstruksi, menilai hasil provokasi bronkus, menilai hasil pengobatan dan mengikuti perjalanan penyakit. Uji faal tidak selalu mudah dilakukan, terutama pada anak dibawah umur 5-6 tahun. “ Peak flow meter “ adalah alat yang paling sederhana, sedangkan dengan spirometer memberikan data yang lebih lengkap.

C. Foto rontgen thorax

Pemeriksaan ini perlu dilakukan dan pada foto akan tampak corakan paru yang meningkat. Hiperinflasi terdapat pada serangan akut dan pada asma kronik.

D. Pemeriksaan darah

Eosinofil dapat ditemukan pada darah tepi, sekret hidung dan sputum. Dalam sputum dapat ditemukan kristal Charcot-Leyden dan spiral Curshman. Bila ada infeksi mungkin akan didapatkan pula lekositosis polimorfonukleus.

6. Penatalaksanaan dari penyakit-penyakit sistem respirasi yang berkaitan dengan skenario !  TBC anak

Regimen dasar pengobatan TB adalah kombinasi INH dan RIF selama 6 bulan dengan PZA pada 2 bulan pertama. Pada TB berat dan ekstrapulmonal biasanya pengobatan dimulai dengan kombinasi 4-5 obat selama 2 bulan

o Pemberian obat tuberculostatikum mencegah penyebaran lebih lanjut basil tb dn menyembuhkan

bronkopneumonia tb, tetapi obat tuberculostatikum tdk mmpunyai efek terhadp lesi did lm bronkus. Anti biotika yg mmpunyai spectrum luas perlu ditambahkn klo ada infeksi nonspesifik yg sering terjadi berulang-ulang pada endibronkitis. Juga perlu di berikn kortikosteroid.

o Penderita TB dan pengobatanya harus adekuat,pengobatan TB memakan waktu minimal 6 bulan.

o Terdapat du TB alternative terapi pada paru, yaitu :

-Terapi jangka panjang (terapi tanpa rifampsin)

(6)

Terapi ini menggunakan regimen rifampisin dan isoniazid dalam jangka waktu minimal 6 Bulan.

PENCEGAHAN

o Kemoprofilaksis : sbg kemoprofilaksis bias ax dipakai INH dgn dosis 10 mg/kgbb hr slma 1thn

o Vaksinasi BCG pada bayi / anak

o Terapi pencegahan

o Pengobatan TB paru BTA positif untuk mencegah penularan

o Terapipencegahan

Kemoprofilaksis pada Penderita HIV/AIDS  INH dosis 5 mg/ kg BB ( tdk lebih 300 mg) sehari selama minimal 6 bulan.

Pneumonia pada anak

o Penisilin diberikan 50.000 U/kgbb/hari dan ditambah dengan kloramfenikol 50-75 mg/kgbb/hari

atau diberikan antibiotika yang mempunyai spectrum luas seperti ampisilin. o Pengobatan diteruskan sampai anak bebas panas selama 4-5 hari.

o Anak yang sangat sesak nafasnya memerlukan pemberian cairan itravena dan oksigen.

PENCEGAHAN

 Menghindarkan bayi (anak) dari paparan asap rokok, polusi udara dan tempat keramaian yang

berpotensi penularan.

 Menghindarkan bayi (anak) dari kontak dengan penderita ISPA.

 Membiasakan pemberian ASI.

 Segera berobat jika mendapati anak kita mengalami panas, batuk, pilek. Terlebih jika disertai

suara serak, sesak napas dan adanya tarikan pada otot diantara rusuk (retraksi).

 Periksakan kembali jika dalam 2 hari belum menampakkan perbaikan. Dan segera ke RS jika

kondisi anak memburuk.

 Imunisasi Hib (untuk memberikan kekebalan terhadap Haemophilus influenzae, vaksin

Pneumokokal Heptavalen (mencegah IPD= invasive pneumococcal diseases) dan vaksinasi influenzae pada anak resiko tinggi, terutama usia 6-23 bulan. Sayang vaksin ini belum dapat dinikmati oleh semua anak karena harganya yang cukup mahal.

(7)

 Bronkodilator simpatomimetik seperti juga bronkodilator lainnya, disamping dipakai untuk

mengobati serangan asma juga dipakai sebagai obat untuk mencegah serangan asma.  Penggunaan jangka panjang, misalnya pada asma kronik atau persisten.

 Bronkodilator yang bekerja sebagai penstimulasi reseptor beta adrenergic di jalan napas.obat ini

diberikan dalam bentuk sirup. PENCEGAHAN

 Pengindaran factor-faktor pencetus

 Obat-obat dan terapi imunologik

6. Komplikasi dari penyakit-penyakit sistem pernapasan yang berhubungan dengan skenario!

Pneumonia pada anak

Dengan penggunaan antibiotik, komplikasi hampir tidak pernah dijumpai. Komplikasi yang dapat dijumpai ialah : empiema, otitis media akut. Komplikasi lain seperti meningitis, perikarditis, osteomielitis, peritonitis lebih jarang dilihat.

TBC anak

Konjungtivitis fliktenularis dapat juga dijumpai pada anak dengan tuberkulosis, terutama tuberkulosis tonsil, adenoid dan telingah tengah. Flikten pada mata diduga sebagai gejala hipersensitivitas dan dalam flikten tidak terdapat basil tuberkulosis. Selama tuberkulosis atau fokus tuberkulosismasih ada, flikten sering tetap hilang timbul.

Asma

Bila serangan asma sering terjadi dan telah berlangsung lama,maka akan terjadi emfisema dan mengakibatkan perubahan bentuk thoraks yaitu thoraks membungkuk ke depan dan memanjang.

7. Prognosis dari penyakit-penyakit sistem pernapasan secara keseluruhan !

Dipengaruhi oleh banyak faktor seperti umur anak, berapa lama telah mendapat infeksi, luasnya lesi, keadaan gizi,keadaan sosial ekonomi keluarga, serta diagnosis dini dan penanganan dini dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.

Daftar Pustaka

Ilmu Kesehatan Anak FK UI.

 Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. ECG.

Buku Saku Ilmu Penyakit Paru.

(8)

Sepuluh Jenis Batuk pada Anak

Batuk merupakan salah satu gejala yang paling sering ditemukan pada anak, dan merupakan keluhan yang seringkali menyebabkan orang tua membawa anak mereka ke dokter.

Batuk merupakan gejala dari sebagian besar infeksi pernapasan. Infeksi pernapasan meliputi:

 Infeksi pernapasan atas, seperti pilek (dikenal juga sebagai common colds, hidung beringus, nasofaringitis akut atau faringorinitis akut.)

 Infeksi pernapasan bawah, seperti pneumonia, bronkitis, bronkiolitis.

Pada dasarnya batuk tidak terlalu berbahaya karena seperti sudah dijelaskan di atas batuk adalah mekanisme untuk mengeluarkan sesuatu seperti lendir. Batuk pada anak perlu diwaspadai jika disertai :

 demam tinggi sampai 39°C dan lebih dari 3 hari,

 lesu dan bernapas cepat,

 dadanya sesak, bibir wajah dan lidah kebiruan,

 berdarah.

(9)

Jenis-jenis batuk pada anak, antara lain:

1. Batuk "Menggonggong" atau Menyalak

Batuk seperti ini biasanya disebabkan oleh croup, yaitu suatu peradangan pada larings dan trakea yang dicetuskan oleh alergi, perubahan suhu di malam hari, atau yang paling sering adalah infeksi pernapasan atas akibat virus. Pada anak kecil, saluran napas yang kecil akan semakin menyempit ketika mengalami peradangan. Pita suara pun akan membengkak sehingga anak mengalami

kesulitan bernapas.

Anak usia kurang dari 3 tahun paling sering menderita croup. Croup dapat muncul mendadak di tengah malam, sehingga orang tua pun khawatir. Walaupun kebanyakan kasus dapat ditangani di rumah, apabila anak dicurigai mengalami croup, hubungilah dokter untuk mendiskusikan kondisinya.

Batuk ini disebabkan oleh alergi, perubahan suhu udara dan juga infeksi saluran pernapasan bagian atas. Batuk ini bisa menyerang anak tiba-tiba, khususnya pada malam hari dan menjelang

subuh saat anak tidur.

2. Batuk Rejan (Whooping Cough)

Batuk yang kerap diakhiri dengan suara seperti ingin muntah ketika kita mengambil nafas. Batuk seperti ini disebabkan oleh bakteri pertussis, yang dapat menular melalui percikan cairan dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi, yang dapat keluar karena bersin, batuk, atau tertawa.

Bunyi "whoop" adalah bunyi yang terjadi setelah batuk, yaitu pada saat anak tersebut berusaha menarik napas dalam setelah batuk terus-menerus selama berberapa kali. Jika anak mengeluarkan bunyi "whoop" (yang terdengar seperti "hoop") setelah batuk terus-menerus sebanyak beberapa kali, kemungkinan besar ada gejala pertusis (batuk rejan) -terutama jika anak anda belum menerima vaksinasi difteri/tetanus/pertusis (DTP/DTaP).

Di lain pihak, bayi yang menderita pertusis biasanya tidak mengeluarkan bunyi "whoop" setelah episode batuk yang panjang, tetapi bayi seperti ini dapat kekurangan oksigen atau bahkan berhenti napas karena penyakit ini. Pada bayi dan anak yang masih sangat kecil, pertusis dapat

mematikan. Oleh karena itu, segera hubungi dokter.

3. Batuk dengan Mengi

(10)

4. Stridor

Berbeda dengan mengi, stridor merupakan suara napas yang berisik dan kasar yang terdengar pada saat anak menghirup napas. Jika terdengar stridor, segera hubungi dokter.

Stridor, paling sering disebabkan oleh pembengkakan di jalan napas atas, biasanya akibat croup karena virus. Namun, kadang-kadang dapat juga timbul akibat adanya benda asing yang menyumbat jalan napas atau akibat infeksi yang lebih berat yaitu epiglotitis. Epiglotitis rnerupakan keadaan yang mengancam jiwa, dimana epiglotis mengalami pembengkakan dan menutupi aliran udara ke paru. Penyebab pembengkakan epiglotis yang paling sering adalah adalah infeksi bakteri Haemophilus influenzae tipe B (Hib). Namun, epiglotitis dapat juga timbul karena penyebab lain seperti luka bakar karena air panas, cedera di tenggorokan, dan berbagai

infeksi virus dan bakteri.

5. Batuk Mendadak

jika anak batuk secara tiba-tiba, mungkin anak tersedak makanan atau minuman masuk "jalur yang salah" yaitu ke saluran napas atau ada sesuatu (misalnya potongan makanan, muntahan, atau mungkin mainan atau uang logam) yang tersangkut di tenggorokannya atau jalan napasnya. Batuk membantu membersihkan dan membebaskan jalan napas dari sumbatan tersebut.

Batuk dapat berlangsung hingga semenit atau hanya sebentar saja diakibatkan tenggorokan atau jalan napasnya teriritasi. Akan tetapi, jika batuk tidak kinjung reda atau justru menjadi sulit bernapas, hubungi dokter. Jangan coba-coba membersihkan tenggorokannya dengan jari anda karena tindakan ini justru dapat mendorong sumbatan yang ada semakin jauh ke bawah ke pipa udara.

6. Batuk Malam Hari

Banyak batuk yang memburuk pada malam hari. Hal ini karena pada saat anak berbaring di tempat tidur, sumbatan pada hidung dan sinus mengalir ke tenggorokan dan menimbulkan iritasi. Keadaan ini umumnya tidak mengkhawatirkan kecuali bila sampai mengganggu tidur si anak.

Asma juga dapat mencetuskan batuk malam hari karena jalan napas kita cenderung lebih sensitif

dan menjadi lebih mudah teriritasi pada malam hari.

7. Batuk Siang Hari

Biasanya ditimbulkan oleh alergi, asma, pilek (colds), flu, dan infeksi pernapasan lainnya. Udara dingin atau aktivitas dapat memperberat batuk, dan batuk ini seringkali membaik pada malam hari atau pada saat anak beristirahat. Pada keadaan ini, sebaiknya AC tidak dinyalakan, tidak ada binatang piaraan atau asap, yang menyebabkan anak batuk.

(11)

Kebanyakan pilek (colds) disertai dengan batuk. Oleh karena itu, dapat dimengerti jika saat anak anda pilek, ia juga mengalami batuk (kering atau berdahak). Batuk ini biasanya berlangsung selama 1 minggu ketika gejala pilek (colds) lainnya telah mereda.

9. Batuk dengan Demam

Jika anak batuk, dengan demam yang tidak tinggi dan hidung beringus, kemungkinannya adalah ia menderita pilek (colds) biasa. Di lain pihak, batuk yang disertai 39 derajat Celcius atau lebih tinggi dimana anak tampak lesu dan napasnya cepat, pikirkan kemungkinan pneumonia. Pada

kasus ini, hubungi dokter sesegera mungkin.

10. Batuk dengan Muntah

Batuk yang berat pada anak seringkali merangsang refleks muntah. Biasanya, hal ini tidak membahayakan kecuali jika muntah berkelanjutan. Anak yang batuk dengan pilek (colds)/ flu atau asma, bisa muntah apabila lendir mengalir ke lambung dan menyebabkan mual. Perlu diingat, keadaan ini dapat merupakan hal yang biasa dan tidak berbahaya.

Penanganan di rumah

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah untuk membuat anak lebih nyaman saat ia sedang batuk. Namun, konsultasi ke dokter tetap diperlukan pada keadaan-keadaan seperti yang telah dijelaskan di atas.

 Jika anak menderita asma, pastikan bahwa anda telah menerima petunjuk penanganan asma dari dokter anak. Pantau perkembangan anak dengan seksama selama serangan asma dan berikan obat-obat asma sesuai petunjuk dokter.

 Jika anak -hidungnya tersumbat, bersihkan hidungnya sebelum memberikan makanannya.

 Jika anak anda mengalami colds, beristirahatlah di rumah. Hal ini akan membantu penyembuhannya dan menghindarkan penularan pada orang lain. Ingat, cuci tangan merupakan hal yang penting untuk mencegah penularan.

 Jika anak terbangun pada malam hari dengan batuk seperti menggonggong", bawa anak ke kamar mandi, tutup pintu, dan putar keran shower air hangat selama beberapa menit hingga memenuhi bathtub. Jika tidak ada shower air hangat, anda dapat memasukkan air panas ke dalam ember dan biarkan ruangan menjadi penuh uap. Duduklah bersama anak di lantai kamar mandi selama sekitar 20 menit. Uap air akan membantu anak bernapas lebih mudah. Bacakanlah buku cerita supaya anak merasa nyaman.

 Jaga agar lingkungan tetap lembab (AC justru membuat ruangan menjadi kering).

(12)

minuman asam karena dapat merangsang saluran cerna.

 Jangan berikan anak (terutama bayi dan anak kecil) obat-obat batuk yang dijual bebas tanpa petunjuk khusus dari dokter.

Most Read Articles

 Gangguan yang sering terjadi pada Sistem Ekskresi

 Khasiat Buah Mahkota Dewa

 Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernafasan Manusia

 Manfaat Kunyit untuk Pengobatan

 Khasiat Buah Jambu Biji

 Khasiat Pisang untuk Pengobatan

 Manfaat dan Bahaya Seks Ketika Hamil

 Manfaat Pepaya untuk Obat

 5 Macam Penyakit Akibat Pencemaran Partikel Debu di Udara

 Diet bagi Penderita Hipertensi

Random Artikel

 Benarkah Pria Gemuk Memiliki Otak Lebih Kecil Tapi Lebih Kuat Bercinta?

 How to create a Google-friendly site?

 Fruktosa meningkatkan faktor risiko penyakit jantung dan berat badan

 Sembilan Mitos Tentang Osteoporosis

(13)

 Khasiat Tanaman Kecubung

 Ikan, Murah dan Menyehatkan

 Teh Hitam Penyembuh Lever

 Khasiat Buah Apel

 Tahapan-tahapan Penyakit Menular

 Sayur Mentah Tangkal Kanker

 Beberapa Defisiensi Nutrisi pada Orang Vegetarian

 Budidaya Bunga Sedap Malam Roro Anteng

 Pengolahan Pangan dengan Fermentasi

 DealKeren, Cara Baru Berburu Diskon

Main Menu

 Home

 Anak-anak

 Arthritis

(14)

 Diabetes

 Jantung

 Kanker

 Komputer

 Kulit

 Lanjut Usia

 Osteoporosis

 Makanan dan Gizi

 Peluang Usaha

 Yang Unik & Berkhasiat

 Seksualitas

 Artikel Lainnya

 Download Resep Masakan

Pencarian

Artikel Terbaru

 Kesalahan Diagnosa Pada Penyakit Demam Berdarah

 Toksisitas Zat Kimia Terhadap Sistem Reproduksi

 Sembilan Unsur Pencemaran Udara

 Penyakit pernapasan akibat zat kimia

 Kerusakan Hati Akibat Zat Kimia

 Tips Memutus Rantai Penyebaran Pilek

(15)

 Bahan Kimia Beracun dan Bahayanya Bagi Kesehatan

 Gejala Infeksi HIV / AIDS pada Anak

 Pemberian Antibiotik pada Anak Diare

Referensi

Dokumen terkait

Alergi terhadap produk NRL sering terjadi di klinik gigi yang menimbulkan berbagai manifestasi klinis seperti dermatitis kontak iritan, disebabkan oleh iritasi kulit oleh

Karya tulis ini mengangkat gagasan berupa alternatif untuk mengobati penyakit batuk, terutama untuk batuk berdahak yang disebabkan oleh polusi udara serta untuk menjernihkan

Etiologi sesak napas pada pasien tumor paru disebabkan oleh mekanisme yang kompleks bukan saja akibat kecemasan, yang mendasari penurunan nilai skala Borg dimodifikasi

Kejang demam adalah bangkitan kejang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38° c) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Kejang demam sering juga

sering terjadi pada kasus infeksi jamur positif adalah batuk kronis yang berdahak. dan

Perbedaan Pengaruh Latihan Batuk Efektif dan Postural Drainage pada Intervensi Nebulizer terhadap Penurunan Frekuensi Sesak Nafas pada Asma Bronchial .Hasil uji

Meningitis bakteri adalah peradangan pada selaput otak (menings), yang disebabkan oleh bakteri.. Bakteri yang paling sering adalah H influenza, Diplocooccus

Radang akut telinga tengah yang biasanya disebabkan oleh infeksi saluran nafas atas sering disebabkan oleh infeksi saluran nafas atas sering pada anak-anak sampai 3