• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Karakter Di Sekolah (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendidikan Karakter Di Sekolah (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pendidikan Karakter Di Sekolah

Setiap manusia pasti memiliki tugas yang diembannya di setiap tahapan perkembangan menuju kedewasaan. Apabila tugas ini bisa dilakukan dengan baik, maka bisa disebut individu tersebut telah melalui tahapan perkembangan ini yang dilaluinya dengan berhasil. Namun apabila tugas perkembangan tersebut kurang berhasil dicapai maka hal ini akan mempengaruhi perkembangan individu pada tahap selanjutnya. Semisal pada tahapan kanak-kanak prasekolah Kita mendapatkan tugas perkembangan berupa kemampuan berbicara dan mengenali berbagai macam benda di lingkungan sekitar Kita, bila Kita berhasil melakukan tugas tersebut maka Kita tidak akan kesulitan semisal Kita berinteraksi dengan teman-teman Kita di sekolah ataupun memahami pelajaran ketika pertama kali Kita memasuki sekolah dasar. Namun bila kita kurang optimal dalam kemampuan berbicara Kita akan mengalami beberapa gangguan perkembangan semisal gangguan bicara, gagap, gangguan belajar, dsb.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan selain keluarga dan lingkungan yang menjamin Kita untuk mampu melewati tahapan perkembangan Kita dengan lancar dan optimal. Kita akan terus menerus didukung apabila Kita memiliki kekurangan dan akan didorong untuk berkembang bila Kita memiliki potensi. Sekolah merupakan lembaga yang memperlakukan semua manusia yang berkekurangan maupun berkelebihan sebagai manusia yang sederajat. Ini yang menjadikan sekolah sebagai lembaga sosial yang tepat untuk mendampingi anak di setiap tahapan perkembangannya. Sekolah juga memberikan pembagian jenjang yang sesuai dengan tahapan perkembangan dan tujuan tahapan perkembangan. Ini menjadikan meskipun sekolah memberikan perlakuan yang setara, namun antara individu yang berbeda usia dan kebutuhan belajar akan dibedakan dengan adil. Perlakuan yang setara dan adil ini tidak akan ditemui di lembaga pendidikan lain seperti keluarga dan lingkungan.

Pendidikan di Sekolah

Ada banyak bentuk dari sekolah di era globalisasi ini, mulai dari long distance (via internet), homeschooling, hingga sekolah konvensional pada umumnya yang memiliki kelas dan biasanya dilakukan dalam satu gedung sekolah dan dibagi antara kelas satu dan kelas lainnya. Pendidikan tidak hanya dilaksanakan di sekolah karena bisa dilakukan di rumah terutama dalam lingkungan keluarga. Keluarga menyediakan pembentukan karakter anak hingga dewasa. Keluarga juga memiliki peran keluarga dalam pembentukan kepribadian, yang mana hal ini seringkali kurang mudah dibentuk di lingkungan sekolah. Pembelajaran anak terhadap macam-macam norma yang berlaku di rumah dipertanggung jawabkan oleh peran orang tua dalam mendidik anak.

(2)

Apapun bentuk dari pendidikan yang diambil oleh individu, selalu ada keyakinan bahwa untuk mendapatkan pendidikan yang terstandarisasi dengan baik harus melalui sekolah. Pendidikan ini sendiri bermakna usaha secara terencana dan sadar dalam mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik dalam suatu proses pembelajaran yang secara aktif dan interaktif antara pendidik dan peserta didik. Lembaga yang menyelenggarakan pendidikan secara kolektif dan memiliki jenjang serta panduan pengajaran disebut dengan nama sekolah. Berikut beberapa elemen yang terdapat dalam sekolah :

Peserta Didik

Indivdidu yang dibimbing untuk mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang terbagi menjadi jalur, jenjang, dan jenis pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan tempat Ia belajar.

Tenaga Kependidikan

Individu yang mengabdikan diri dan memiliki kewajiban untuk menunjang dan mendukung penyelenggaraan pembelajaran.

Pendidik

Tenaga kependidikan yang memiliki kemampuan secara spesifik sebagai guru, dosen, koneslor, pamong belajar, tutor, instruktur, widyaiswara, dan berbagai sebutan lain yang secara spesifik menggunakan keahlian yang dimilikinya sebagai tenaga ahli dalam menunjang pembelajaran.

Jalur Pendidikan

Suatu lingkungan yang dimasuki oleh peserta didik yang berbentuk wahan pendidikan yang digunakan untuk menguatkan potensi diri peserta didik dalam suatu proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

Jenjang Pendidikan

Tahapan pembelajaran yang ditetapkan berdasarkan tahapan perkembangan peerta didik, tujuan perkembangan serta potensi yang ingin dikembangkan.

Jenis Pendidikan

(3)

Satuan Pendidikan

Kelompok-kelompok pembelajaran yang dengan jenis pelaksanaan formal, nonformal, dan informal pada setiap tahapan dan jenis pembelajaran.

Sumber Daya Pendidikan

Segala sesuatu yang didayagunakan untuk pelaksanaan pembelajaran dalam lembaga pendidikan yang meliputi pengadaan sarana dan prasarana, tenaga kependidikan, masyarkat, serta pendanaan.

Kurikulum

Tujuan, isi serta bahan yang digunakan dalam pembelajaran yang tertuang dalam seperangkat rencana dan pengaturan. Kurikulum ini tidak hanya berisi seperangkat pengaturan saja tapi juga pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai sesuai dengan tugas perkembangan dari peserta didik di setiap tahapan perkembangan peserta didik.

Secara teknis keterkaitan dan hubungan yang bersifat timbal balik antara elemen-elemen di atas inilah yang membentuk sekolah sebagai lembaga pendidikan yang ideal bagi pelaksanaan pendidikan secara kolektif. Seperti Kita fahami bersama pendidikan di keluarga maupun di lingkungan meskipun memiliki wawasan yang lebih kaya pada beberapa aspek dibandingkan pendidikan di sekolah, namun pendidikan di sekolah memiliki sistem yang di dalamnya saling mendukung dan terkait satu sama lain.

Cara Kerja Sistem Pendidikan di Sekolah

Apabila terdapat salah satu elemen dari sistem ini tidak berjalan lancar maka akan terjadi hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Semisal bila pada struktur komite sekolah terdapat suatu hal yang menjadi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan wewenang di salah satu elemen, maka akan menghambat kinerja elemen yang lain. Semisal jika tugas dan fungsi kepala sekolah mengalami hambatan, maka struktur kinerja yang ada di bawahnya akan terkena dampak semisal pada fungsi guru bk di sekolah, fungsi wakasek, dsb. Ketika terjadi hambatan yang disebabkan penyalahgunaan wewenang, ataupun penyebab apapun kemudian langkah yang harus diambil ialah kerjasama dari organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat.

(4)

Integrasi antara Sekolah dan Pendidikan Karakter

Ancaman pada perkembangan moral anak senantiasa muncul dalam berbagai bentuk ancaman di masyarakat. Bahaya globalisasi dan modernisasi yang tidak disaring dengan nilai-nilai pancasila akan mengancam upaya menjaga keutuhan NKRI. Dibutuhkan penguatan moral generasi penerus untuk mengatasi tantangan-tantangan di era globalisasi melalui lembaga yang kompeten dan mampu secara kolektif mencetak individu yang berkarakter. Sekolah dengan seluruh sistem yang mendukung pembelajaran di dalamnya sambil terus menerus menerapkan sistem yang memiliki kemampuan evaluasi diri dan perbaikan dalam interaksi antar elemen-elemennya. Kemudian yang paling penting dari pelaksanaan sistem ini ialah pelaksanaan sistem ini juga harus menjiwai nilai-nilai pendidikan karakter dan memiliki integrasi dengan kuat antar kegiatan pembelajarannya dengan pendidikan karakter.

Kegiatan rutin sekolah

Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan siswa secara terjadwal dan berkelanjutan seperti mengucapkan “salam”, “assalamualaikum” dan memberi hormat bila bertemu dengan orang yang lebih tua, teman sebaya, kakak kelas di setiap waktu semisal awal pelaksanaan KBM, ketika murid memasuki gerbang utama di pagi hari, maupun di sore hari. Kegiatan rutin ini terbagi menjadi kegiatan di kelas, kegiatan sekolah dan kegiatan luar sekolah. Beberapa contoh implementasi dari kegiatan rutin ini ialah sebagai berikut.

Kegiatan di kelas : Memberi salam sebelum memulai pelajaran, berdoa setelah mengakhiri pelajaran, dan bertutur kata sopan dengan bahasa indonesia yang baik dan benar di kelas

Kegiatan sekolah : Pelaksanaan shalat idul adha berjamaah di sekolah, Perayaan ramadhan dengan diadakannya pondok ramadhan, penghormatan hari libur bagi agama-agama dan hari libur nasional.

Kegiatan luar sekolah : Pelaksanaan dharma wisata ke tempat bersejarah untuk mengenang jasa pahlawan dan tempat-tempat wisat budaya untuk memperkenalkan budaya bangsa indonesia dan kearifan lokalnya.

Kegiatan insidental

Merupakan kegiatan yang dilakukan tanpa direncanakan pada saat menjumpai suatu keadaan yang khusus. Kegiatan insidental ini semisal menghormati dengan berdoa bersama bila terjadi salah satu wali murid yang meninggal, memberikan penghargaan pada siswa yang memiliki prestasi akademik dan non akademik.

Keteladanan

(5)

teman sebaya. Semisal berpakaian dengan rapi dan bersih, dan membuang sampah pada tempatnya dengan tidak sekedar mengajarkan hal tersebut tapi juga memberikan contoh.

Pengkondisian

Bila ingin mendukung tindakan moral yang baik dan sesuai ahklak terpuji, maka keadaan sekolah itu sendiri harus mencerminkan hal tersebut pada aspek lingkungan fisik dan sosial nya. Ini bisa dilakukan dengan senantiasa menjaga kebersihan toilet, ketersediaan bak sampah, memperhatikan keadaan kelas, dan menjaga ketenangan kondusifnya KBM dengan meminimalisir adanya kegaduhan di kelas ataupun ruang kelas yang kotor.

Pengintegrasian dalam mata pelajaran

Butir-butir nilai pendidikan karakter sudah seharusnya terdapat di setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada di setiap bahan ajar yang diberikan. Pengintegrasian ini dimulai dari pencantuman nilai-nilai karakter di dalam silabus dan secara aktif mengajarkan nilai tersebut dalam proses pembelajaran. Ini dilakukan sambil secara interaktif berkomunikasi dengan siswa yang kesulitan merealisasikan butir-butir nilai pendidikan karakter yang diajarkan kepadanya.

Pada hakekatnya pendidikan merupakan proses pendewasaan manusia menjadi manusia seutuhnya. Manusia seutuhnya yang dimaksud meliputi keseluruhan dimensi kehidupan manusia, baik secara fisik, psikis, mental, spiritual dan religius. Pendidikan bisa berlangsung secara formal di sekolah, informal di lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan dan non formal di dalam keluarga. Pendidikan agama di sekolah menjadi salah satu upaya pendewasaan manusia pada dimensi spiritual-religius. Pelajaran agama di sekolah di satu pihak merupakan upaya pemenuhan hakekat manusia sebagai makhluk yang religius (homo religiousus). Agama dan hidup beriman adalah sesuatu yang objektif sehingga menjadi kebutuhan bagi setiap manusia.

Pelaksanaan pendidikan agama di sekolah selama ini sudah berjalan. Sekolah-sekolah di Indonesia pun telah memberlakukan pelajaran agama dalam kurikulum. Mata pelajaran pendidikan agama menjadi salah satu pelajaran wajib yang harus ada dan diterima oleh para siswa. Di Indonesia sendiri sekolah-sekolah swasta umum dengan ciri keagamaan tertentu yang menerapkan pelajaran agama sesuai dengan ciri khas keagamaannya masing-masing. Kenyataan di lapangan penerapan pendidikan agama di sekolah baik negeri maupun swasta memunculkan dialektika atau bahkan menimbulkan problematika.

(6)

Dalam riwayat dan data pendidikan di Indonesia, sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat, lembaga keagamaan, atau personal dan organisasi begitu banyak jumlahnya. Bahkan jumlah tersebut melebihi sekolah-sekolah negeri yang ada dan telah memberi kontribusi yang besar bagi perkembangan Indonesia. Maka dari itu pemerintah berkewajiban untuk memperhatikan keberadaan sekolah swasta sama dengan sekolah negeri termasuk mata pelajaran pendidikan agama. Bukan suatu yang mustahil jika di sekolah swasta umum dengan ciri khas keagamaan tertentu memberikan pelajaran agama untuk semua siswa yang sesuai dengan agamanya dan oleh guru agama yang seagama

Perlunya Pendidikan Agama di Sekolah

Salah satu nilai yang terkandung di dalam Pancasila menyebutkan bahwa warga Indonesia harus bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu pentingnya pendidikan Agama di sekolah sebagai salah satu cara penerapan dasar negara tersebut, sebaiknya di sekolah-sekolah di Indonesia tetap diberlakukan pendidikan agama.

Agama adalah pedoman yang bisa dipegang oleh peserta didik untuk tetap menjaga norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat. Pada artikel ini, kami akan membahas pentingnya pendidikan agama di Indonesia, pendidikan agama adalah upaya yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam membina dan mengarahkan siswa pada ajaran agama. Tidak hanya memahami materi agam yang disampaikan, tetapi peserta didik diharapkan dapat menerapkan ajaran tersebut dalam kehidupan. Misalnya dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan agama yang ada di Indonesia, serta menjalin kerukunan dengan seluruh umat beragama, baik di lingkungan sekolah, di lingkungan rumah, maupun di lingkungan bermasyarakat.

Pendidikan agama perlu dijadikan sebagai bahan untuk mendidik karena bertujuan untuk membentuk insan yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Manfaat Pendidikan Agama

1. Membentuk karakter peserta didik yang bertakwa dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Menciptakan karakter siswa yang mulia karena senantiasa memiliki pedoman, sesuai yang

diajarkan dalam agam masing-masing.

3. Siswa menjadi punya batasan dalam berperilaku karena adanya pedoman yang dipercaya. 4. Membentuk norma-norma kebaikan yang berlandaskan agama.

5. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

6. Memberikan materi keagamaan yang lebih mendalam, sehingga peserta didik bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang baru,selain pendidikan agama yang telah diajarkan oleh para orangtua.

7. Membentuk dan menyalurkan anak-anak sesuai bakat dan minat pada bidang keagamaan. 8. Sebagai pedoman hidup untuk menambah pahala untuk kepentingan dunia hingga akhirat

Penerapan yang dapat dilakukan di sekolah adalah dengan membuat kegiatan keagamaan secara rutin. Misal pada siswa beragam Islam bisa rutin dilakukan kegiatan pengajian setiap pekan atau mengadakan shalat Jum’at setiap hari Jum’at. Pada umat Krisitani Misa Ke Gereja Setiap Minggu Selain itu, aktivitas yang dapat dilakukan adalah dengan mempraktekkan ajaran agama pada kehidupan nyata.

(7)

Pendidikan moral adalah pendidikan untuk menjadikan anak manusia bermoral atau bermanusiawi. Artinya pendidikan moral adalah pendidikan yang bukan mengajarkan tentang akademik, namun non akademik khususnya tentang sikap dan bagaimana perilaku sehari-hari yang baik. Sayangnya saat ini, di Indonesia sudah minim sekali atau hampir tidak ada guru yang mengajarkan hal tersebut. Hal ini tentu saja menyebabkan kehancuran moral siswa atau siswi saat ini, dampak yang jelas sekali terlihat adalah bayaknya tawuran yang terjadi sekarang. Hal ini membuktikan bahwa tidak terkontrolnya emosi yang ada pada diri siswa, siswa sudah mulai mengikuti hawa nafsunya tanpa bisa mengendalikannya. Hal ini tentu saja merupakan salah satu tugas guru untuk mendidik siswa siswinya untuk menjadi manusia yang bermartabat yang bisa mengendalikan hawa nafsu siswa siswinya.

Saat ini pendidikan moral sudah dikalahkan oleh pendidikan yang lain seperti matematika, IPA, IPS dan lainnya. Waktu di sekolah habis untuk mengejar nilai akademik. Murid-murid dipaksa beajar mati-matian agar nilainya pada saat ujian nanti membaik dan bisa mengharumkan nama dimana dia bersekolah. Guru, pelajar, dan pemerintah seakan-akan lupa ada pelajaran yang lebih penting dari itu semua yaitu pendidikan moral. Pendidikan yang akan dibawa sampai akhir hayat, pendidikan yang aka menentukan bagaimana dia dipandang masyarakat lain kelak, pendidikan yang membuat dia menjadi manusia yang berguna, pendidikan yang akan membawa akan di surga atau neraka kah siswa siswinya kelak.

Tentu saja kita mengetahui bahwa kehancuran suatu negara dapat terjadi karena hancurnya moral beberapa warganya saja. Dari kalimat tersebut dapat diketahui bahwa kehacuran suatu bangsa bukan terjadi karena nilai akademik memburuk namun karena moral yang hancur. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan moral jauh lebih penting dari pada pendidikan akademik. Pendidikan moral yang akan menentukan kemana negara ini kelak akan berkembang.

Dampak ke masa depan yang akan terjadi jika di sekolah tidak diberikan pendidikan moral yaitu hancurnya moral siswa atau siswi , kejahatan dimana-mana, dan tentu saja korupsi semakin merajalela. Saat ini di Indonesa banyak sekali kejahatan yang dilakukan baik dari rakyat kecil maupun pemerintah atau orang penting. Hal ini mungkin saja salah satu faktornya yaitu kurangnya atau minimnya sikap baik yang idpunyai rakyat Indonesia. Mereka tidak memikirkan orang lain, mereka hanya memikirkan bagaimana cara agar mereka bahagia. Mereka hanya memikirkan bagaiman hawa nafsu mereka tersampaikan.

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis ungkapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan nikmat-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah

Kelemahan tersebut, seperti: (1) keharusan menulis identitas, sedangkan desain yang peruntukkan siswa awas yang hanya melingkari atau menghitamkan bulatan-bulatan utnuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe tanam jajar legowo 2:1 adalah terbaik bagi pertumbuhan dan hasil padi sawah yang ditunjukkan dengan jumlah anakan total sebesar 28,48

Rekomendasi untuk melindungi tenaga kerja Rekomendasi untuk melindungi tenaga kerja anak tentu akan lebih baik dengan memenuhi anak tentu akan lebih baik dengan memenuhi

; Sebuah industri pakan memiliki 2 buah PABRIK Sebuah industri pakan memiliki 2 buah PABRIK yang berlokasi di Pasuruan dan Malang, dengan yang berlokasi di Pasuruan dan

Data sekunder pada penelitian antara lain adalah Peta Penggunaan Lahan, Peta dan Data Kependudukan, Peta Administrasi, Peta Pola Sungai, Peta Jaringan Jalan, Peta Ket- inggian, Peta

Melalui bimbingan guru dari google meet, peserta didik dapat menyajikan data yang berkaitan dengan diri peserta didik atau lingkungan sekitar dalam bentuk daftar, tabel, diagram

Orangtua berpendapat bahwa mengelola emosi negatif merupakan masalah ilmu hidrolika; lepaskanlah emosi, maka masalahnya akan selesai Akibat dari penerapan pola asuh