• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Hukum pada Perjanjian Kontrak Kerja Antara Karyawan dengan Perusahaan (Studi Kasus PT. Feedmell Indonesia Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Hukum pada Perjanjian Kontrak Kerja Antara Karyawan dengan Perusahaan (Studi Kasus PT. Feedmell Indonesia Medan)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Perjanjian kerja diatur dalam Bab IX Undang-Undang Ketenagakerjaan tahun

2003. Dalam pasal 1 Angka 14 Undang-Undang Ketenagakerjaan 2003 disebutkan

bahwa perjanjian kerja adalah perjanjian antara karyawan dengan pengusaha atau

pemberi yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. Kemudian

dalam pasal nomor 15 Undang-Undang Ketenagakerjaan 2003 disebutkan bahwa

Hubungan Kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan karyawan berdasarkan

perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah1.

Prof. Imam Supomo,SH mengemukakan bahwa Perjanjian kerja adalah “suatu

perjanjian, dimana pihak satu (buruh) menggikatkan diri untuk bekerja dengan

menerima upah pada pihak lain (majikan) yang mengikat dirinya untuk

mempekerjakan buruh itu dengan membayar upah”.2

Peristiwa hukum perjanjian merupakan tindakan yang dilakukan oleh

karyawan dan pengusaha/pemberi kerja untuk saling mengikatkan diri dalam suatu

hubungan yang bersifat normativ atau saling mengikat. Dalam berbagai teori ilmu

hukum perikatan, perjanjian merupakan bentuk dari perikatan dimana 2 (dua) pihak

mengikatkan diri untuk berbuat, memberikan sesuatu, atau untuk tidak berbuat

sesuatu yang dituangkan dalam suatu perjanjian baik secara lisan maupun secara

1

F.X. Djuamialdi S.H., M. Hum ARTI PERJANJIAN KERJA Hlm 7

2

(2)

tertulis. Perjanjian selalu menimbulkan hak dan kewajiban bagi para pelaku yang

telibat didalamnya. Konsekuensinya dari tidak terpenuhinya hak dan kewajiban

tersebut dapat berupa batal atau kebatalan terhadap perjanjian tersebut bahkan

memungkinkan menimbulkan kosekuensi pengantian kerugian atas segala bentuk

kerugian yang timbul akibat tidak terpenuhinya prestasi yang diperjanjikan.

Perjanjian kerja mengakibatkan hubungan kerja antara karyawan dengan

pengusaha/pemberi kerja, terjadi setelah diadakan perjanjian oleh buruh dengan

majikan, dimana buruh menyatakan kesanggupannya untuk bekerja pada majikan

dengan menerima upah dan majikan menyatakan kesanggupannya untuk

memperkerjakan buruh dengan membayar upah. Diatur dalam Undang-Undang No 3

tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasal 50 menyatakan bahwa. ”hubungan kerja

terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan karyawan”. Dengan

demikian tidak ada keterkaitan apapun yang menyangkut pekerjaan antara

pekerja/atau buruh dan pengusaha tertentu apabila sebelumnya tidak ada perjanjian

yang mengikat keduanya. Berdasarkan pasal 1320 KUH perdata, untuk sahnya suatu

perjanjian diperlukan empat syarat yaitu:

1. Adanya kesepakatan bagi mereka yang mengikat diri.

2. Adanya kecakapan untuk membuat perikatan

3. Menyangkut hal yang tertentu.

4. Ada suatu sebab yang halal

Syarat 1 dan 2 merupakan syarat subyektif, syarat yang menyangkut

(3)

perjanjian dapat dibatalkan (Venieteg baarheid) yang artinya untuk batalnya

perjanjian tersebut harus dimintakan pembatalan dari pengadilan. Syarat 3 dan 4

merupakan syarat objektif maka perjanjian akan batal (Nieteg baarheid) artinya

perjanjian tersebut tidak berlaku sejak dibuatnya,perjanjian yang tidak pernah ada

perjanjian antara pihak-pihak tersebut. Pada prinsipnya perjanjian kerja dapat dibuat

secara tertulis maupun lisan namun perjanjian kerja sebaiknya dibuat secara tertulis,

karena perjanjian kerja merupakan sebagai bukti otentik. Pasal 54 Undang-Undang

No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyebutkan; indentitas pekerja dan

perusahaan, biaya upah dan cara pembayaran, hak dan kewajiban perusahaan dan

pekerja, mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja yang dibuat dan tanda

tangan para pihak dalam perjanjian kerja.

Untuk membuat perjanjian kerja, maka ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata harus

dipenuhi, baik yang berkaitan dengan sepakat mereka yang mengikatkan diri,

kecakapan untuk membuat perjanjian, suatu hal tertentu, dan suatu sebab yang halal.

Secara normatif, ketentuan tentang syarat sahnya perjanjian yang ada dalam pasal

1320 KUHPerdata diadopsi sepenuhnya oleh Pasal 52 Ayat (1) UU Nomor 13 Tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan. Hanya saja, karena keempat syarat sahnya perjanjian

yang ada dalam Pasal 1320 KUHPerdata memiliki keterkaitan dengan asas-asas

hukum perdata lainnya, maka pembahasan tentang syarat sahnya penyusunan

perjanjian kerja mengacu kepada KUHPerdata dan UU Nomor 13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan.

(4)

1. Perjanjian Kerja untuk waktu tertentu, yaitu perjanjian kerja antara karyawan

dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau

untuk pekerjaan tertentu. Selanjutnya disebut dengan PKWT. Perjanjian Kerja

untuk waktu tertentu dapat dibuat:

a. Berdasarkan jangka waktu.

b. Berdasarkan selesainya suatu pekerjaan tertentu.

Perjanjian kerja waktu tertentu terjadi karena perjanjian kerja antara karyawan

dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau

untuk pekerja tertentu. Perjanjian kerja waktu tertentu terdapat hak-hak pekerja dan

perlindungan tenaga kerja, hak dan perlindungan tenaga kerja diperlukan oleh pihak

yang melakukan pekerjaan agar pekerja dapat menikmati penghasilan secara layak

dalam memenuhi kebutuhan hidup baik bagi dirinya sendiri maupun keluarganya.

Pasal 56 ayat (2) dan pasal 59 ayat (2) Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan yang memungkinkan PKWT dengan tidak berdasarkan jenis, sifat

atau kegiatan yang bersifat sementara dapat dilaksanakan. Akibatnya perlindungan

terhadap pekerja menjadi lemah, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikasi,

diantaranya pekerja tidak berhak atas sejumlah tunjangan (jamsostek, asuransi

kecelakaan dan pensiun), uang pesangon di saat pemutusan kerja atau PHK, upah

yang lebih rendah, tidak ada jaminan kerja adanya PHK, dan penggantian status

pekerja oleh perusahaan dari PKWT menjadi PKWTT.

2. Perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu, yaitu perjanjian kerja antara

(5)

disebut sebagai PKWTT. Perjanjian Kerja Untuk waktu tidak tertentu terjadi karena

hal-hal sebagai berikut:

a. Perjanjian Kerja untuk waktu tertentu tidak dibuat dalam bahasa Indonesia

dan huruf latin.

b. Perjanjian Kerja waktu tertentu tidak dibuat untuk pekerjaan yang menurut

jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu,

yaitu :

1. Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatny;.

2. Pekerjaan yang diperkirakan dapat diselesaikan dalam waktu yang tidak

terlalu lama, paling lama 3 (tiga) Tahun;.

3. Pekerjaan yang bersifat musiman;.

4. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau

produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan.

c. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu diadakan untuk pekerjaan yang bersifat

tetap.

d. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu

tertentu diadakan untuk lebih dari 2 ( dua ) tahun dan diperpanjang lebih dari

1 ( satu ) tahun.

e. Pengusaha yang bermaksud memperpanjang perjanjian kerja waktu tertentu,

paling lama 7 ( tujuh ) hari sebelum perjanjian kerja untuk waktu tertentu

tersebut berakhir tidak memberikan maksudnya secara tertulis kepada

(6)

f. Pembaruan perjanjian kerja waktu tertentu diadakan tidak melebihi masa

tenggang waktu 30 ( tiga puluh ) hari berakhirnya perjanjian kerja waktu

tertentu yang lama. Pembaruan perjanjian kerja untuk waktu teretentu ini

diadakan lebih dari 1 ( satu ) kali dan lebih dari 2 ( dua ) tahun.

Tenaga kerja sangat mempengaruhi pada kemajuan perusahaan, kedudukan

tenaga kerja sebagai pelaku pembangunan mempunyai peranan dalam peningkatan

produktifitas serta kesejahteraan perusahaan harus diberdayakan sehingga satu

perusahaan mampu bersaing dalam era global, dalam pembagunan nasional tenaga

kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dalam

tujuan pembagunan.

Perselisihan antara pengusaha dan karyawan kerap terjadi dalam dunia

ketenagakerjaan tanah air, salah satu faktor penyebabnya adalah masih banyaknya

pihak yang belum mengerti tentang hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang mereka

miliki dalam suatu perjanjian kerja yang notabene adalah suatu perikatan hukum. Di

satu sisi, pihak pengusaha masih melihat pihak karyawan sebagai pihak yang lemah

tanpa posisi tawar sementara itu, pihak karyawan sendiri kurang mengetahui apa-apa

saja yang menjadi hak dan kewajiban pihak karyawan tersebut. Dengan kata lain,

Pihak karyawan turut saja terhadap peraturan yang diberikan oleh pihak pengusaha

dan karyawan masing-masing saling membutuhkan.

Berdasarkan latar belakang diatas, skripsi disusun dan ditulis dengan judul:

(7)

KONTRAK KERJA ANTARA KARYAWAN DENGAN PERUSAHAAN ( STUDI KASUS PT. FEEDMILL INDONESIA MEDAN ).

B. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini antara lain sebagai

berikut:

D. Bagaimana Pelaksanaan perjanjian kerja waktu tertentu pada

perusahaan PT. Feedmill Indonesia Medan?

E. Bagaimana Bentuk Perlindungan terhadap Pelaksanaan Kontrak Kerja

Pada Perusahaan PT. Feedmill Indonesia Medan?

F. Upaya-upaya apa yang ditempuh para pihak antara Perusahaan

dengan karyawan agar terhindar dari wanprestasi ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan skripsi ini antara lain sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Pelaksanaan perjanjian kerja waktu tertentu pada

perusahaan PT. Feedmill Indonesia Medan ?

2. Untuk mengetahui Bagaimana Bentuk Perlindungan terhadap

Pelaksanaan Kontrak Kerja Pada Perusahaan PT. Feedmill Indonesia

Medan?

3. Untuk mengetahui upaya-upaya apa yang ditempuh para pihak antara

(8)

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu hukum

pada umumnya dan hukum perdata pada khususnya. Bagi penulis,

dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh selama masa perkuliahan,

serta memperluas wawasan dan analisis peneliti khususnya mengenai

perjanjian kontrak kerja pada perusahaan PT. Fedmill Indonesia

Medan.

b. Dapat dimanfaatkan sebagai referensi yang dapat menjadi bahan

perbandingan dalam melakukan penelitian selanjutnya di masa yang

akan datang.

2. Manfaat Praktis

Bagi masyarakat umum atau pelaku bisnis lainnya agar lebih mengetahui

dan memahami mengenai perjanjian kerjasama antara karyawan dengan

perusahaan PT. Fedmill Indonesia Medan, sehingga bisa menjadi perbandingan

atau pun referensi bagi semua pihak yang berkepentingan, sehingga bisa

memberikan jawaban terhadap permasalahan yang sama.

E. Metode Penelitian

Untuk membantu penulis memperoleh data dalam menyelesaikan skripsi ini,

maka penulis menggunakan metode sebagai berikut:

(9)

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis artinya dari data penelitian yang

dianalisis dapat menggambarkan fakta dan pelaksanaan Kontrak Kerja sama

antara PT Feedmill Indonesia Medan dengan karyawan, Dalam penulisan

skripsi ini, jenis penelitian yang diterapkan adalah memakai pendekatan

gabungan antara Penelitian Hukum Normatif dilakukan melalui kajian terhadap

Peraturan Perundang-Undang dan buku-buku hukum yang berhubungan

dengan skripsi ini. Sedangkan penelitian hukum empiris adalah metode

penelitian yang dilakukan untuk mendapat data primer, yang diperoleh dari

lapangan melalui wawancara dengan pihak tertentu yang berkaitan dengan

Perjanjian Kontrak Kerja antara karyawan dengan perusahaan PT. Feedmill

Indonesia Medan.

2. Data

Data yang dikumpulkan oleh Penulis dalam penyusunan skripsi ini

diperoleh, melalui pengumpulan bahan hukum yaitu bahan hukum primer dan

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan

menggunakan metode penelitian hukum empiris, dimana data yang diperoleh

berupa data primer dan data sekunder.

a. Bahan Hukum Primer yaitu Peraturan Perundang-Undangan.

b. Bahan Hukum Sekunder yaitu buku-buku yang memberikan penjelasan

tentang bahan hukum primer seperti buku tentang perjanjian dan

penelitian lapangan.

(10)

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian lapangan yaitu jenis penelitian yang dilakukan melalui

kepustakaan dengan membaca literature, buku-buku ilmiah, Undang-Undang,

buku hukum dan tulisan lain yang ada kaitannya dengan topik yang dibahas

dalam skripsi ini yang bersifat teoritis.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan obervasi ke

lapangan dengan mengambil beberapa laporan penelitian dari PT. Feedmill

Indonesia Medan . yang menjadi objek penelitian dan menganalisa laporan

penelitian tersebut. Dalam hal ini Penulis melakukan penelitian di dengan

melaukan wawancara langsung kepada pihak Pengusaha atau HRD PT

FEDDMILL INDONESIA MEDAN, yaitu Bapak RIRI ALFADJRI, SH.

F. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi yang berjudul Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan

Hukum Pada Perjanjian Kontrak Kerja antara Karyawan Dengan Perusahaan (Studi

kasus PT. FEEDMILL INDONESIA Medan) yang diajukan dalam rangka memenuhi

tugas-tugas dan syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum ini merupakan

hasil pemikiran sendiri. Skripsi ini belum pernah ada yang membuat. Jikalau ada,

penulis yakin substansi pembahasannya berbeda. Dengan demikian keaslian

penulisan skripsi ini dapat dipertanggung jawabkan penulis, terutama secara ilmiah

atau secara akademik.

(11)

Sistematika penulisan dalam penulisan skripsi ini dibagi dalam suatu tahap

yang disebut Bab. Dimana masing-masing bab diuraikan masalahnya sendiri.

Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN.

Bab ini menjelaskan secara umum mengenai latar belakang, identifikasi masalah,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta urutan

sistematika penulisan. Bab I merupakan dasar penelitian yang mengantar pada

pembahasan bab-bab berikutnya.

BAB II : LANDASAN TEORITIS PERJANJIAN.

Pada Bab ini berisi landasan teoritis “Perjanjian”. Bab ini menjelaskan bagaimana

proses perjanjian yang ditinjau secara hukum merupakan bingkai aturan main bagi

perusahaan PT Feedmill Indonesia Medan terhadap pengusaha/pemberi kerja.

Menuangkan hak dan kewajiban dalam melakukan kesepakatan oleh pihak-pihak

yang melakukan negoisasi kerjasama serta mengikuti hukum yang telah ditetapkan

merupakan suatu kewajiban.

BAB III : HAK DAN KEWAJIBAN MASING-MASING PIHAK.

Bab ini berisi tentang “ Hak dan Kewajiban Masing-Masing Pihak” yang

menerangkan tentang bagaimana terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak dalam

terlaksananya perjanjian kerja sama oleh PT Feedmill Indonesia Medan dengan

karyawan. Selain itu, sebagai dasar keterikatan kontraktual, maka keabsahan kontrak

(12)

BAB IV :PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA PT. FEEDMILL

INDONESIA MEDAN DENGAN KARYAWAN

Pada bab ini Pelaksanaan Perjanjian PT. Feedmill Indonesia Medan dengan

karyawan membahas tentang bagaimana penerapan perjanjian pembuatan kontrak

kerja yang telah dituangkan dari hasil kesepakatan dan membahas sejauh mana

kontrak kerja menjadi pelindung di dalam pelaksanaan perjanjian kerja antara “PT.

Feedmill Indonesia Medan dengan karyawan”

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN.

Bab ini merupakan penutup dari hasil penelitian yang dituangkan di dalam skripsi.

Berupa berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan berupa inti sari dari pembahasan

yang telah dilakukan oleh penulis dan saran sebagai bahan kritik dari pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Data utama dalam analisis ini adalah novel DD: Elegi Seorang Penyanyi Dangdut, dan sebagai objek dibaca secara intensif dan berulang-ulang kemudian dicatat data-

[r]

Memperhatikan diri sendiri dan orang lain adalah penting untuk membangun hubungan yang baik antar pribadi dengan orang lain di dalam kelompok kerja kita.. Perhatian adalah proses

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka kami dalam menjalankan usaha ini akan selalu memberikan pelayanan dan kualitas produk yang terbaik kepada semua konsumen kami.. Kualitas

[r]

Sebagian besar penelitian yang membandingkan fiksasi interna dengan arthroplasty, lebih banyak yang hasilnya memilih arthroplasty untuk penanganan fraktur collum

“ Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Discovery Learning pada Siswa Kelas V SDN Madyogondo 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun

Untuk menentukan besarnya kandungan bahan organik digunakan beberapa teknik pengujian seperti BOD, COD dan TOM.Uji BOD merupakan parameter yang sering digunakan