4 BAB II
GAMBARAN UMUM TENTANG PENDIDIKAN DI JEPANG
2.1 Pengertian Pendidikan Secara Umum
Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan seseorang dapat di pandang terhormat,memiliki karir yang baik serta dapat bertingkah sesuai norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis,sistematis,internasional dan kreatif dimana peserta didik mengembangkan potensi diri, kecerdasan,pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di masyarakat.
Perkembangan di dunia pendidikan ikut berubah seiring dengan perkembangan jaman dimana pola pikir pendidik berubah dari konservatif menjadi lebih modern .Hal ini memiliki implikasi terhadap metode pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal ini, para pakar pendidik memberi kritisi dengan acara menjelaskan teori pendidikan yang mengungkapkan teori pendidikan yang sesungguhnya.
Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara merupakan proses pembudayaan yakni suatu usaha memberikan nilai-nilai luhur kepada generasi baru dalam masyarakat yang tidak hanya bersifat pemeliharaan tetapi juga dengan maksud memajukan serta memperkembangkan kebudayaan menuju ke arah keluhuran hidup kemanusiaan.
5
tempat yang oleh beliau diberi nama Tri Sentra Pendidikan, yaitu: 1. Alam keluarga.
2. Alam perguruan.
3. Alam pergerakan pemuda.
4. Bidang Pengajaran.
Pengajaran merupakan salah satu jalan pendidikan yaitu suatu usaha memberi ilmu pengetahuan serta kepandaian dengan latihan-latihannya yang perlu dengan maksud memajukan kecerdasan fikiran (intelek) serta berkembangnya budi pekerti.
Ki Hajar Dewantara di bidang pengajaran meletakkan konsep-konsep dasar pengajaran meliputi:
1. Teori dasar-ajar 2. Trisakti jiwa 3. Sistem among.
Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS no.20 tahun 2003 adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya memiliki pengendalian diri,kecerdasan,keterampilan dalam bermasyarakat,kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia.
6
Berikut beberapa pengertian pendidikan menurut ahli-ahli lainnya:
1. Gunning dan Kohnstamm
Pedidikan adalah prosese pembentukan hati nurani.sebuah pembentukan dan penentuan diri secara etis yang sesuai dengan hati nurani.
2. Carter.V.Good
Proses perkembangan kecakapan individu dalam sikap dan perilaku bermasyarakat.Proses sosial dimana seseorang di pengaruhi oleh suatu lingkungan yang terorganisir,seperti rumah atau sekolah ,sehingga dapat mencapai perkembangan diri dan percakapan sosial.
3. John Dewey
Pendidikan sinergis dengan pertumbuhan dan tidak memiliki akhir selain dirinya sendiri.
4. Theodore Bramed
Pendidikan memiliki fungsi yang luas yaitu sebagai pengayom dan pengubah kehidupan suatu masyarakat jadi lebih baik dan membimbing masyarakat yang baru supaya mengenal tanggung jawab bersama dalam masyarakat. Jadi pendidik adalah sebuah proses yang lebih luas dari sekedar periode pendidikan di sekolah.
5. H.H.Horne
Dalam spektrum yang luas,pendidikan adalah alat dimana kelompok sosial melanjutkan keberadaannya dalam mempengaruhi diri sendiri serta menjaga idealismenya.
7
Pengertian pendidikan adalah kombinasi pertumbuhan,perkembangan diri dan warisan sosial.
7. Martinus Jan Langeveld
Pendidikan adalah upaya menolong anak untuk dapat melakukan tugas hidupnya secara mandiri supaya dapat bertanggung jawab secara susila.Pendidikan merupakan usaha manusia dewasa dalam membimbing manusia yang belum dewasa menuju kedewasaan.
8. Encyclopedia Americana 1978
Pendidikan adalah proses yang digunakan setiap individu untuk mendapatkan pengetahuan wawasan serta mengembangkan sikap dan keterampilan.
Dari beberapa pengertian pendidikan di atas dapat di simpulkan bahwa pendidikan merupakan salah satu bentuk pertolongan atau bimbingan yang diberikan orang yang mampu ,dewasa dan memiliki ilmu terhadap perkembangan orang lain untuk mencapai kedewasaan dengan tujuan supaya pribadi yang di didik memiliki kecakapan yang cukup dan melaksanakan segala kebutuhan hidupnya secara mandiri.
2.2 Sistem Pendidikan Di Jepang
8
kelahiran serta berbagai fasilitas penduduknya melalui peningkatan kualitas pengasuhan dan pendidikan anak usia dini di seluruh Jepang.
Secara umum,pendidikan anak usia dini di Jepang terbagi menjadi dua,yaitu:
1. Youchien ( di Indonesia kita menyebutnya sebagai Taman Kanak-kanak atau TK).
Lembaga ini berada dibawah kementrian Pendidikan,Budaya,Olahraga,Sains,dan teknologi (Monbukagakushou atau Ministry Of Education, Culture, Sport, Science, and Technology, disingkat MEXT)
2. Hoikuen (di Indonesia disebut Taman Penitipan Anak/TPA).
Pendidikan di Jepang dipegang tiga lembaga pengelolaan yaitu :
1. Pemerintah Pusat 2. Pemerintah Daerah 3. Swasta.
Dengan sistem admistrasi pendidikan dibangun atas empat tingkatan yaitu :
1. Sistem administrasi pusat
2. Sistem administrasi prefectural (Provinsi dan Kabupaten) 3. Sistem administrasi municipal (Kabupaten dan Kecamatan) 4. Sistem administrasi sekolah.
9
antara pemerintah, kepala sekolah, guru, murid dan orang tua sehingga dukungan terhadap perkembangan dan kemajuan pendidikan berlangsung dengan baik.
Sistem pendidikan negara Jepang memiliki 4 tahap secara umum yaitu 6-3-3-4 artinya siswa harus melewati 6 tahun untuk tahap pendidikan dasar, 3 tahun Sekolah Menengah Pertama, 3 tahun Sekolah Menengah Atas, 4 tahun Perguruan Tinggi.Di negara Jepangpendidikan lebih difokuskan pada pengembangan watak kepribadian dalam kaitannya terhadap kehidupan sehari-hari dan penilaian ditentukan oleh guru/dosen kelas dengan melihat kinerja belajar siswa sehari-hari sebagai penentu kelulusan.Sistem pendidikan Jepang dibangun atas dasar prinsip-prinsip berikut:
1. Legalisme: Pendidikan di Jepang tetap mengendepankan aturan hukum dan melegalkan hak setiap individu untuk memperoleh pendidikan tanpa mendiskriminasikan siapapun, suku, agama, ras, dan antar golongan berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
2. Adminstrasi yang Demokratis: Negara memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk memperoleh pendidikan dengan biaya yang masih terjangkau oleh masyarakatnya. Biaya pendidikan Jepang di usahakan untuk bisa dijangkau sesuai keuangan masyarakatnya, memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi ataupun kurang mampu.
3. Netralitas: Pendidikan Jepang diberikan kepada setiap siswa dengan tingkat pendidikan masing-masing dengan mengedepankan pandangan persamaan derajat setiap siswanya tanpa membeda-bedakan latar belakang materil, asal-usul keluarga, jenis kelamin, status sosial, posisi ekonomi, suku, agama, ras, dan antar golongan. 4. Penyesuaian dan penetapan kondisi pendidikan: Dalam proses pengajaran
10
5. Desentralisasi: Penyebaran kebijakan-kebijakan pendidikan dari pemerintah pusat secara merata kepada seluruh sekolah yang ada dinegara tersebut sehingga perkembangan dan kemajuan sistem pendidikan sehingga dapat diikuti dengan baik.
Tujuan-tujuan yang menjadi target yang ingin dicapai pendidikan Jepang yaitu :
1. Mengembangkan kepribadian setiap individu secara utuh.
2. Berusaha keras mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik pikiran maupun jasmani.
3. Mengajarkan kepada setiap siswa agar senantiasa memelihara keadilan dan kebenaran.
4. Setiap siswa dididik untuk selalu menjaga keharmonisan dan menghargai terhadap lingkungan sosialnya.
5. Setiap siswa dituntut untuk disiplin, menghargai waktu, dan memiliki etos kerja. 6. Pengembangan sikap bertanggungjawab terhadap setiap pembebanan pelajaran
dan tugas yang diberikan kepada siswa sesuai dnegan tingkat pendidikannya masing-masing.