1
BAB l
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Etos kerja masyarakat Jepang secara etimologi istilah etos berasal dari bahasa yunani yang berarti "tempat hidup " . Mula-mula tempat hidup di maknai sebagai adat istiadat atau kebiasaan. Sejalan dengan waktu,kata etos berevolusi dan berubah makna menjadi semakin kompleks.Dari kata yang sama muncul pula istilah ethiko yang berarti "teori kehidupan ",yang kemudian menjadi "etika". Dalam bahasa indonesia kita dapat menerjemahkannya sebagai sifat dasar,ataudisposisi watak.Pengertian kerja adalah kegiatan umat manusia yang bersifat bersinambungan yang dilakukan demi mendapatkan imbalan (upah) untuk kelangsungan hidup.
2
tidak lahir dan terwujud dengan begitu saja. Budaya itu dipupuk dan dilatih selama berabad-abad, sehingga akhirnya mengakar dalam pemikiran dan jiwa mereka.
Di Jepang, setiap pekerja mengetahui tugas dan perannya di tempat kerja. Mereka tidak bekerja sebagai individu, tetapi dalam satu pasukan, sehingga tidak ada jurang yang tercipta di antara mereka. Mereka tidak bersaing, tetapi bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas. Di Jepang, semua pekerja tidak memandang pangkat dan berada pada kedudukan yang sama. Jabatan tinggi atau rendah tidak penting dalam etika dan pengelolaan kerja bangsa Jepang. Di tempat kerja, meja pegawai dan atasan diletakkan dalam suatu ruang terbuka tanpa pemisah. Tidak ada dinding pemisah.
3 1.1 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui bagaimana budaya kerja yang di terapkan dalam suatu perusahaan. 2. Mengetahui mengenal prinsip kerja di perusahaan Jepang.
3. Bagaimana hubungan kerja sama antara senpai dan kohai di dalam perusahaan.
1.3 Batasan Masalah
Dalam kertas karya ini penulis membahas mengenai , bagaimana budaya kerja yang diterapkan diperusahaan Jepang dan prinsip - prinsip kerja yang dilakukan di dalam suatu perusahaan.
1.4 Metode Penelitian