BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hospitalisasi dapat menyebabkan kejadian yang traumatik dan stres yang
dialami oleh anak dan orang tua, dimana anak harus tinggal di rumah sakit untuk
mendapatkan terapi dan perawatan sampai dapat kembali ke rumah (Supartini,
2004). Hospitalisasi sering menjadi krisis utama yang harus dihadapi anak,
dimana anak akan mengalami stresor akibat perubahan dari keadaan sehat ke sakit
dan jumlah mekanisme koping yang terbatas seperti perpisahan, kehilangan
kendali, cedera tubuh, dan nyeri. Reaksi anak tersebut dipengaruhi oleh usia
perkembangan mereka, pengalaman mereka sebelumnya dengan penyakit,
keterampilan koping, keparahan diagnosa dan sistem pendukung yang ada (Wong,
2008). Hal tersebut dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak sehingga
diperlukan perawatan yang lebih kompeten dan sensitif untuk meminimalkan efek
negatif dari hospitalisasi dan mengembangkan efek positifnya (Nursalam,
Susilaningrum & Utami, 2005).
Reaksi hospitalisasi pada anak dapat diminimalkan dengan keadaan
lingkungan terapeutik (Solikhah, 2013). Lingkungan terapeutik dapat di
diciptakan untuk membantu proses penyembuhan. Lingkungan terapeutik
dipengaruhi oleh faktor internal seperti: keselamatan, warna atau desain ruangan,
karya seni, terapi musik dan sikap perawat dalam melakukan asuhan keperawatan,
dan faktor eksternal seperti: peran alam dan penciptaan terapi bermain di taman
rumah sakit itu sendiri (Ghazali & Abbas, 2011).
Solikhah (2013) mengemukakan bahwa dengan menciptakan lingkungan
terapeutik yang efektif akan meminimalkan reaksi hospitalisasi pada anak. Dalam
penelitiannya, reaksi hospitalisasi negatif meliputi kecemasan, ketidak
kooperatifan, respon terhadap orang lain, mood dan penerimaan pada petugas
akan minimal jika ada dukungan penuh terhadap perlakuan untuk menciptakan
lingkungan yang terapeutik pada pelayanan keperawatan anak di ruang rawat
anak. Perlakuan yang dilaksanakan meliputi komunikasi terapeutik saat
melakukan tindakan, permainan terapeutik, pencitraan lingkungan tempat tidur
(memasang stiker bergambar di kamar, sprei bergambar, penggunaan infus
bergambar dan pemakaian rompi bergambar saat melakukan tindakan
keperawatan). Kombinasi musik dan seni juga dapat diterapkan.
Reaksi hospitalisasi pada anak sangat dipengaruhi oleh perilaku perawat,
dalam hal ini perawat harus dapat memberikan pelayanan keperawatan dan
mampu menfasilitasi keluarga dalam berbagai bentuk pelayanan kesehatan baik
kebutuhan psikologis berupa dukungan atau motivasi maka perawat sebagai
konselor, dapat memberikan konseling keperawatan ketika anak dan orang tuanya
membutuhkan, dengan cara mendengarkan segala keluhan, melakukan sentuhan,
dan hadir secara fisik, perawat dapat saling bertukar pikiran dan pendapat dengan
orang tua anak tentang masalah anak dan keluarganya, dan membantu mencari
alternatif pemecahannya (Supartini, 2004).
Survey awal yang telah dilakukan khususnya di ruang rawat anak Hijir
Ismail Rumah Sakit Umum Haji Medan, untuk desain ruangan sudah melingkupi
lingkungan yang terapeutik seperti adanya lukisan ditiap ruangan, sprei yang
bergambar, serta adanya perpustakaan buku. Hanya saja setelah berbicara dengan
anak dan orang tua mereka mengatakan bahwa kurangnya pendekatan selama
anak dirawat. Hal tersebut didukung setelah mendapat informasi dari kepala
ruangan bahwa perawat pelaksana yang ada di ruang rawat anak Hijir Ismail tidak
pernah mendapatkan pelatihan khususnya dalam meminimalkan reaksi
hospitalisasi pada anak di rumah sakit, sehingga perawat belum dapat
memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan
penelitian tentang penerapan lingkungan terapeutik oleh perawat untuk
meminimalkan reaksi hospitalisasi negatif pada anak di ruang rawat anak Hijir
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah yaitu:
Bagaimana penerapan lingkungan terapeutik oleh perawat untuk meminimalkan
reaksi hospitalisasi negatif pada anak di ruang rawat anak Hijir Ismail Rumah
Sakit Umum Haji Medan.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
Mengetahui penerapan lingkungan terapeutik oleh perawat untuk
meminimalkan reaksi hospitalisasi negatif pada anak di ruang rawat anak Hijir
Ismail Rumah Sakit Umum Haji Medan.
1.4. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1.4.1. Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan yang
berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan di bagian keperawatan anak.
1.4.2. Praktik Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi
tambahan pada perawat khususnya yang ada di Ruang Rawat Anak Hijir Ismail
Rumah Sakit Umum Haji Medan mengenai penerapan lingkungan terapeutik oleh
perawat untuk meminimalkan reaksi hospitalisasi negatif pada anak di ruang
1.4.3. Penelitian Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi evidence dan data dasar