• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI KOEFISIEN KORELASI KETERHUBUNGAN ANT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UJI KOEFISIEN KORELASI KETERHUBUNGAN ANT"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

UJI KOEFISIEN KORELASI

KETERHUBUNGAN ANTARA MANFAAT DARI EKONOMI, SOSIAL

DAN POLITIK TRANSPORTASI TERHADAP

PEMBANGUNAN WILAYAH DALAM TRANSPORTASI

Bunnaya Syifa Qolby¹

¹Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota,

Universitas Pasundan

b.syifaqolby@gmail.com

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota- Universitas Pasundan Bandung

Jl. Dr. Setiabudhi No.193, Bandung

1. Pendahuluan

Transportasi merupakan unsur vital dalam kehidupan bangsa dan dalam memupuk kesatuan dan persatuan bangsa. Pembangunan di bidang transportasi sebagai pendukung pembangunan

sektor lainnya dalam mewujudkan sasaran pembangunan nasional di seluruh wilayah baik di perkotaan maupun di perdesaan. Demikian disampaikan Kepala Badan Litbang Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti saat membuka acara Focus Group Discussion dengan Tema ‘Peran Angkutan Perdesaan di Dalam Sistem Transportasi Nasional’ dan Seleksi Regional Lomba Penelitian Transportasi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada Selasa (3/10).

Menurut Umiyatun transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat tak terkecuali di daerah perdesaan. Sistem transportasi yang ada dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan sumber daya lainnya yang dapat mendukung terjadinya pertumbuhan ekonomi dan sosial daerah perdesaan.

(2)

Menurutnya juga penyelesaian problem transportasi dan aksesibilitas perdesaan tidak akan diperoleh jika cara pandang terhadap problem transportasi masih terkotak-kotak dan pendekatannya masih case by case problem solving. Pembenahan sistem transportasi harus dilakukan melalui spektrum yang luas, menyeluruh, terkoordinasi dan tentu saja konsisten. Untuk itu diperlukan koordinasi yang baik dari setiap faktor penentu kebijakan yang langsung atau tidak langsung kebijakannya berpengaruh terhadap kinerja sistem transportasi dan aksesibilitas perdesaan.

Umiyatun juga mengatakan bahwa angkutan perdesaan memegang peranan penting dalam roda perekonomian dalam mensejahterakan masyarakat di perdesaan karena dalam fungsinya

transportasi perdesaan menyediakan sarana untuk memindahkan orang dan barang di dalam desa serta dari/ke desa lain untuk mendapatkan kebutuhan inti dan membangun kemampuan sosial ekonomi dari masyarakat perdesaan.

Dalam penjelasan Umiyatun dengan adanya transportasi harapannya dapat menghilangkan isolasi dan memberi stimulan ke arah perkembangan di semua bidang kehidupan, baik perdagangan, industri maupun sektor lainnya di daerah perdesaan.

Untuk mengetahui apakah manfaat dari ekonomi, sosial dan politik terhadap pembangunan dalam transportasi mempunyai keterhubungan yang kuat atau tidak secara signifikan antara variabel predictor (X) dengan variabel kriterium (Y), maka dari itu saya melakukan analisis uji koefisien korelasi dengan menghipotesiskan berupa:

= manfaat ekonomi transportasi

= manfaat sosial dan politik transportasi

= pembangunan wilayah dalam transportasi

2. Teori

A. Definisi Manfaat dari Ekonomi, Sosial dan Politik Transportasi

Dalam kegunaannya, transportasi dapat menciptakan guna tempat (place unility), yang memindahkan barang dan manusia ke tempat yang berbeda sehingga kegunaannya lebih besar, demikian pula menyangkut muatan dalam waktu yang lebih besar, demikian pula manfaat dan kemanfaatan (benefit) dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik.

 Manfaat ekonomi dari transportasi dapat disebut sebagai berikut:

a. Transportasi yang lancar didukung oleh tersedianya prasarana yang cukup, dapat

(3)

dipasarkan lebih banyak, hal ini akan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi produsen.

b. Transportasi yang lancar membantu terciptanya harga pasar yang stabil. Kekurangan barang-barang yang di pasarkan (exess demand) di suatu daerah dimana tingkat harga barang adalah tinggi (mahal) akan di atasi oleh pengiriman barang dari daerah lain yang berlebihan (exess supply), dimana tingkat harga barang lebih rendah (murah). Dengan masuknya banyak barang kesuatu daerah tersebut, maka persediaan barang menjadi lebih besar, menyebabkan tingkat harga barang

menurun. Sebaliknya di daerah lain, dengan demikian dikirimnya banyak barang keluar daerah, maka persediaan barang berkurang, mengakibatkan tingkat harga

barang meningkat. Dampak dari menurunnya harga suatu daerah dan meningkatnya harga didaerah lain, maka tingkat harga barang di kedua daerah tersebut (yaitu daerah yang kekurangan dan daerah yang berlebihan) menjadi relatif sama, atau dapat dikatakan tingkat harga menjadi stabil.

c. Transportasi yang lancer mendorong daerah-daerah yang memiliki potensi sumber daya ekonomi yang berbeda-beda akan melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang/komoditas unggulannya. Spesialisasi berarti memproduksi barang/komoditas unggulan tertentu dalam jumlah besar, maka biaya produksi per satuan unit adalah rendah, dengan demikian mampu memperoleh pesaing pasar yang memadai untuk menjamin kelangsungan spesialisasi produksi yang dilaksanakan.

d. Transportasi yang lancar meningkatkan keterhubungan dan kerjasama antar daerah/wilayah. Kondisi dan potensi sumber ekonomi daerah-daerah sangat bervariasi satu sama lainnya. Sehingga tidak semua barang-barang kebutuhan dapat diproduksi sendiri oleh masing-masing daerah/wilayah, oleh karena itu terjadi perdagangan antar daerah/wilayah dapat terlaksana secara efektif dan efisien, serta bersifat saling menguntungkan (mutual benefit), maka perlu dikembangkan kerjasama dalam bidang perdagangan, perekonomian, dan pembangunan antar

daerah/wilayah.  Manfaat Sosial

Pelayanan jasa transportasi memberikan manfaat sosial, terdiri dari:

(4)

menjangkau wilayah pelayanan yang merata ke seluruh wilayah, berbagai bagian wilayah dapat menikmati pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan. Hal ini sangat di butuhkan dalam upaya dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan mencerdaskan bangsa.

b. Transportasi yang lancar akan mampu memperluas transfer pengetahuan (transfer of knowledge) melalui pengiriman buku-buku pelajaran dan ilmu pengetahuan dari

Negara-negara maju kepada Negara-negara berkembang yang sangat membutuhkan, dengan demikian Negara-negara dengan cepat dan mudah

mengikuti perkembangan dan kemajuan Negara-negara maju, menyerap dan menerapkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi di Negara-negara

maju, sehingga di negara-negara berkembang akan berkembang dan mencapai kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan keberhasilan pembangunan secara lebih cepat, diharapkan dapat mengejar ketinggalan nya dari Negara maju, yang berarti akan memperkecil kesenjangan terhadap Negara-negara maju.

c. Transportasi yang lancar akan memperoleh persatuan dan kesatuan masyarakat dan bangsa melalui penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON), Pekan Olahraga Seni (PORSENI), Kongres Pemuda, Konferensi Mahasiswa (Universitas/Fakultas), dan berbagai kegiatan lainnya, yang dihadirkan oleh utusan dari berbagai daerah, yang diharapkan dapat mempererat tali silahturahmi antar merek, dan pada akhirnya berkontribusi terhadap terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.

d. Transportsi yang lancara dan berkapasitas dapat digunakan untuk mengirim bantuan (bahan makanan, pakaian, obat-obatan dan lainnya) kepada masyarakat didaerah yang terkena bencana alam atau diserang penyakit di lakukan menggunakan moda transportasi (darat, laut, dan udara), khususnya untuk daerah-daerah yang tidak dapat di jangkau pelayanan transportasi seperti daerah-daerah terpencil dan terisolasi, karena belum tersedia fasilitas transportasi, maka pengiriman barang-barang bantuan dilakukan melalui udara menggunakan pesawat udara atau

helicopter dengan cara menjatuhkan barang-barang bantuan dari udara.

 Manfaat Politik

(5)

a. Membantu menyelenggarakan administrasi dan manajemen kepemerintahan secara efektif, misalnya dalam (1) penerapan berlakunya hukum secara nasional sesuai perundang-undangan yang berlaku (kitab Undang-undang hukum pidana, kitab Undang-undang Hukum Perdata, serta perundang-undangan lainnya), dengan demikian penegakan hukum dalam dilaksanakan dalam upaya mewujudkan kepemerintahan yang baik (good government): (2) penggunaan mata uang secara nasional (rupiah) sebagai lata tukar resmi. Kekurangan jumlah uang yang dialami bank-bank umum di daerah daerah akan disuplai oleh bank Indonesia (pusat)

melalui Kantor-kantor Cabang Bank Indonesia menggunakan moda transportasi yang aman dan lancar.

b. Mewujudkan keamanan dan pertahanan Negara yang mantap terhadap gangguan dan ancaman yang terjadi di dalam negeri ataupun yang berasal dari luar negeri. Kekacauan, pergolakan, huru-hura, dan ancaman disentragi bangsa yang mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia, akan dapat segera diatasi, dipadamkan, dan ditumpas oleh aparat Kepolisian (POLRI) dan Tentara Nasional (TNI) yang didukung oleh transportasi yang lancar dan berkemampuan tinggi. Demikian pula terhadap ancaman dari luar negeri dalam wujud infiltrasi, penyeludupan, illegal fishing (penangkapan ikan secara illegal), dan bahkan agresi militer akan dapat dibasmi dan ditumpas oleh aparat keamanan dan pertahanan.

Dari uraian diatas, dapat diketahui secara jelas bahwa transportasi memiliki peranan yang sangat penting dan strategis terhadap keberhasilan kegiatan pembangunan di berbagai sektor dan di berbagai daerah/wilayah, sehingga dapat dikatakan bahwa transportasi itu berperan secara lintas sektoral dan lintas regional. Oleh karena itu sangat tepat apabila pengkajian transportasi dengan keberhasilan pembangunan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

B. Definisi Pembangunan Wilayah dalam Transportasi

Pembangunan memiliki arti ganda. Makna pertama adalah pembangunan yang lebih memberikan perhatian pada pertumbuhan ekonomi (economic growth/economic development), yang lebih memfokuskan pada jumlah/kuantitas produksi dan penggunaan sumber-sumber. Keberhasilan pembangunan dari perspektif ini dilihat dari tingginya angka Produk Domestik Bruto (PDB). Makna kedua adalah bahwa pembangunan itu lebih memusatkan perhatian kepada perubahan dalam distribusi barang-barang dalam esensi

(6)

melalui penghapusan diskriminasi, eksploitasi, dan penciptaan dan jaminan untuk memperoleh kesempatan yang sama dan distribusi yang adil dari manfaat pertumbuhan ekonomi diantara masyarakat. Prinsipnya adalah bahwa masyarakat harus diberi kesempatan untuk mengidentifikasi masalah mereka sendiri, merumuskan pemecahan masalah dan menerapkan solusi yang mereka pilih (Sudharto P. Hadi, 2001).

Terdapat tiga unsur dalam setiap usaha pembangunan, yaitu: manusia, sumberdaya alam dan energi, serta ilmu pengetahuan (iptek) dan lingkungan. Ketiga unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang mendukung terlaksanannya pembangunan. Demikian pula dengan usaha

serta upaya pengembangan. Disamping itu terdapat beberapa hal dalam melaksanakan pembangunan (termasuk pembangunan wilayah) yang harus diperhatikan yaitu:

a. Pengaruh lingkungan;

b. Pembangunan harus berorientasi ke masa depan, sebab pada dasarnya pembangunan/pengembangan wilayah adalah proses dimana lingkungan sebagai sumberdaya dipersiapkan untuk lebih ditingkatkan pemanfaatannya dan manfaatnya tidak saja untuk masa sekarang tetapi juga untuk masa-masa yang akan datang;

c. Pembangunan/pengembangan wilayah tidak dapat lepas dari arah pengembangan penghidupan dan nilai-nilai kehidupan masyarakat, oleh karena itu setiap usaha/upaya pembangunan/pengembangan wilayah idealnya selaras dengan cita-cita masyarakat dan seimbang dengan keadaan/kondisi lingkungan.

Dengan demikian pembangunan/pengembangan wilayah pada hakekatnya merupakan bagian dari cita-cita masyarakat yang sesuai dengan tujuan setiap tahap pembangunan, yaitu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Prinsip pembangunan meliputi:Ecological integrity, Cultural integrity, Memperhatikan sumberdaya/ potensi daerah/wilayah,Community participation, Pemerataan (equity), Keterpaduan (interdependency), Keseimbangan dan keserasian, serta Efisiensi (Aca Sugandy, et.al., 1987).

Transportasi diartikan sebagai kegiatan mengangkut dan memindahkan muatan (barang dan orang/manusia) dari suatu tempat (tempat asal) ke tempat lainnya (tempat tujuan). Perjalanan mengangkut muatan dari tempat asal (origin) ke tempat tujuan (destination) disebut Origin – Destination Travel.

(7)

kegiatan yang dikelompokkan dalam kegiatan produksi, transaksi, distribusi dan konsumsi. Kondisi perkonomian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu perekonomian tradisional, perekonomian yang transisi. Perkembangan perekonomian menurut tahapannya, mencerminkan kondisi transportasinya. Dalam tahap perekonomian modern, kondisi transportasinya mengalami perkembangan sangat maju. Kondisi perkembangan transportasi dan pembangunan wilayah memperlihatkan arah yang sama atau hubungan yang sangat positif. Sangat penting peranan terhadap keberhasilan pembangunan wilayah, menurut hasil penelitian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di nyatakan bahwa transportasi itu merupakan

kekuatan pembentuk keberhasilan pembangunan (the formative power of development). Pernyataan ini diperkuat oleh pernyataan seseorang administrator Inggris yang di tempatkan

pada tahap awal pembangunan Afrika, menyatakan bahwa pembangunan Afrika adalah transportasi (the development of Africa is “transportation). Bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan dalam transportasi adalah lebih cepat dibandingkan pertumbuhan perkembangan.

C. Uji Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi adalah nilai yang menunjukan kuat/tidaknya hubungan linier antar

dua variabel. Koefisien korelasi biasa dilambangkan dengan huruf r dimana nilai r dapat bervariasi dari -1 sampai +1. Nilai r yang mendekati -1 atau +1 menunjukan hubungan yang kuat antara dua variabel tersebut dan nilai r yang mendekati 0 mengindikasikan lemahnya hubungan antara dua variabel tersebut. Sedangkan tanda + (positif) dan – (negatif) memberikan informasi mengenai arah hubungan antara dua variabel tersebut. Jika bernilai + (positif) maka kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang searah. Dalam arti lain peningkatan X akan bersamaan dengan peningkatan Y dan begitu juga sebaliknya. Jika bernilai – (negatif) artinya korelasi antara kedua variabel tersebut bersifat berlawanan. Peningkatan nilai X akan dibarengi dengan penurunan Y.

Perlu diketahui bahwa hasil dari koefisien koefisien korelasi hanya bisa digunakan sebagai indikasi awal dalam analisa. Nilai dari koefisien korelasi tidak dapat menggambarkan hubungan sebab akibat antara variabel X dan Y. Untuk sampai pada adanya hubungnan sebab dan akibat diperlukan penelitian yang lebih intensif atau dapat didasarkan pada teori yang ada dimana X mempengaruhi Y atau Y yang mempengaruhi X.

Selain itu, dalam menganalisa hubungan antara X dan Y, tentunya harus didasarkan

(8)

mengukur koefisien korelasi antara dua variabel. Misalnya, variabel Y merupakan data mengenai banyaknya angka kecelakan yang terjadi di Jakarta pada tahun 2013 dan variabel X adalah jumlah kasus pencurian di Jakarta pada tahun 2013. Kemudian dihitung koefisien korelasi antara variabel X dan Y, diperoleh hubunganya yang kuat antara kedua variabel tersebut. Disini nilai koefisien korelasi yang didapat tentunya tidak akan memiliki makna meskipun didapat nilai korelasi yang kuat karena secara logis tingkat kecelakaan tidak memiliki hubungan dengan tingkat pencurian yang ada.

3. Aplikasi dalam SPSS

Pada pengujian kali ini saya menggunakan uji koefisien korelasi untuk membuktikan

apakah variabel yang saya tentukan mempunyai hubungan yang kuat atau tidak secara signifikan, dimana dalam pembahasannya:

A. Signifikansi :

1. Berkenaan dengan besaran angka, jika 0, maka artinya tidak ada korelasi sama sekali dan jika korelasi 1 berarti korelasi sempurna, hal ini berarti bahwa semakin mendekati 1 atau -1 maka hubungan dua variabel semakin kuat. Sebaliknya, jika r (koefisien korelasi) mendekati 0 maka hubungan dua variabel semakin lemah. Sebagai standarisasi, angka korelasi diatas 0,5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat, sedangkan dibawah 0,5 korelasi lemah.

2. Selain besarnya korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh pada penafsiran hasil. Tanda negatif (-) pada output menunjukkan adanya arahan yang berlawanan, sedangkan tanda positif (+) pada output menunjukkan adanya arahan yang sama.

B. Dasar Pengambilan Keputusan pada Uji Linearitas :

1. Berdasarkan nilai signifikansi : Jika nilai signifikansi > dari 0,05, maka kesimpulannya tidak terdapat korelasi, sedangkan jika < dari 0,05, maka terdapat korelasi.

2. Berdasarkan tanda bintang (*) yang diberikan SPSS. Jika terdapat tanda bintang pada pearson correlation maka antara variabel yang dianalisis terjadi

(9)

4. Hasil dan Pembahasan

Pada pengujian kali ini saya menggunakan 3 variabel yaitu manfaat ekonomi transportasi, manfaat sosial dan politik transportasi, dan pembangunan dalam transportasi Untuk membuktikan kedua variabel terdapat hubungan kuat atau lemah secara signifikan antara variabel predictor (X) dan variabel kriterium (Y), maka dilakukan pengujian seperti yang dijelaskan di bawah ini.

A. Tahapan Pengerjaan

Berikut merupakan langkah – langkah dalam menggunakan Uji Linearitas pada SPSS, diantaranya :

1. Buka SPSS

2. Klik Variabel View, kemudian pada bagian Name tulis saja Manfaat_Ekonomi, Manfaat_SosialPolitik kemudian di baris selanjutnya Pembangunan_Transportasi, pada kolom Type ubah menjadi Numeric. Kemudian pindahkan ke bagian Data View dan

(10)

3. Klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate, dan klik Bivariate

(11)
(12)

B. Kesimpulan

Dalam pengambilan keputusan, dapat dilihat dari nilai siginifikansi dan nilai Pearson pada Tabel Correlation. Maka dapat dilihat 2 pertimbangan :

a. Berdasarkan nilai signifikansi : dari output diatas, diketahui antara Manfaat Ekonomi Transportasi dengan Manfaat sosial dan politik transportasi, nilai signifikansi 0,027 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Selanjutnya antara manfaat ekonomi transportasi dengan pembangunan wilayah dalam transportasi, nilai signifikansinya 0,078 > 0,05 yang berarti tidak terdapat korelasi yang signifikan.

Terakhir antara manfaat sosial dan politik transportasi dengan pembangunan wilayah dalam transportasi nilai signifikan 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan.

b. Melihat nilai Pearson Correlation : dari output diatas, diketahui bahwa Nilai Pearson Correlation yang dihubungkan antara masing – masing variabel mempunyai tanda bintang, ini berarti terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.

Kedua variabel terdapat korelasi yang signifikan sehingga data yang diperoleh dikategorikan sebagai data yang baik karena data tersebut berhubungan kuat secara signifikan antara variabel Manfaat Ekonomi Transportasi dengan Manfaat sosial dan politik transportasi, dan manfaat sosial dan politik transportasi dengan pembangunan wilayah dalam transportasi

Satu variabel tidak terdapat korelasi yang signifikan sehingga data yang diperoleh dikategorikan sebagai data yang tidak baik karena data tersebut berhubungan lemah secara signifikan antara manfaat ekonomi transportasi dengan pembangunan wilayah dalam transportasi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa manfaat Ekonomi Transportasi dengan Manfaat sosial dan politik transportasi berhubungan terhadap pembangunan wilayah dalam transportasi. Walaupun manfaat ekonomi transportasi dengan pembangunan wilayah dalam transportasi dalam pengujian berhubungan lemah tetapi dalam eksisting nya manfaat Ekonomi Transportasi dengan Manfaat sosial dan politik transportasi berhubungan kuat terhadap pembangunan

(13)

5. Daftar Pustaka

Puspa, Balebat. 2018. Modul Praktikum Statistik Perencanaan. Modul SPSS untuk statistik perencanaan tahun 2018. Hal. 6.

Adisasmita, Sakti adji. 2012. Perencanaan infrastruktur Transportasi Wilayah. Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Rohjan, Jajan. 2018. Matakuliah Perencanaan Transportasi. Materi Pengertian Transportasi, Pengertian Perencanaan Transportasi, Komponen Makro Sistem Transportasi, dan Kaitan antara Transportasi dengan Pengembangan Wilayah.

Azzainuri. 2013. Koefisien Korelasi. Diambil dari

https://parameterd.wordpress.com/2013/09/01/koefisien-korelasi/ .(16 Maret 2018)

2017. Transportasi Sebagai Pendukung Sasaran Pembangunan Nasional. Biro Komunikasi dan Informasi Publik Diambil dari

http://www.dephub.go.id/post/read/transportasi-sebagai-pendukung-sasaran-pembangunan-nasional (16 Maret 2018)

Landoala, Tasrif. 2013. Pengertian Pembangunan . diambil dari

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa kedua hadis tersebut bertentangan sehingga dalam kajian mukhtalif al-h}adi&gt;th, jika terdapat dua hadis yang saling

Dalam rangka upaya pendayagunaan sumber daya manusia Penyuluh Kehutanan di Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat, maka peneliti memilih Bapak/Ibu untuk menjadi responden

Adapun kriteria, indikator, dan parameter yang digunakan untuk menilai/ memetakan kondisi eksisting kawasan permukiman di dalam kawasan perkotaan di Kota Kediri

Kesalahpahaman sering terjadi karena faktor komunikasi Apabila pelayanan yang diberikan buruk, pasien akan memberikan respon negatif berupa ketidakpuasan sehingga pasien tersebut

KAT TA A

(1996) telah berhasil mendapatkan tanaman jagung transgenik yang fertil. Tanaman jagung yang digunakan sebagai eksplan adalah genotipe A188 dan hasil persilangan A188 dengan

Dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa koefisien korelasi tersebut signifikan, dengan kata lain bahwa terdapat korelasi yang signifikan variabel bebas Pembelajaran daring

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap Manajemen Waktu Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Studi Komperasi