ANALISIS KORELASI DAN REGRESI
Perusahaan kecap asli mempunyai data penjualan kecap selama 5 Tahun sbb:
jumlah 10 760 30 1.620 116.550
Misal : X = Penjualan Biskuit Susu (variabel bebas) Y = Penjualan Susu (variabel terikat)
= 132 + 50 = 182
jadi perusahaan kecap meramalkan penjualannya untuk tahun 1996 dengan ketentuan penjualan biskuit susu (X) sebanyak 5 buah dan penjualan susu (Y) sebanyak 152 kaleng.
Koeffisien Korelasi
Rumus: r =
2 2 2 2
)y(
)y
(n}{
)x(
)X
(n{
)}y
(x{
)}xy
(n{
= {5(30){5((101.620)2}{)}5(116{10.550(760) )}577.600}
= 810050(5.1507600)
=
500 . 275
500
= 507500,5
= 0,98
Karena nilai koeffisien korelasi sama dengan 0,98 (mendekati 1), berarti ada hubungan antara variabel bebas dan terikat yang kuat dan positif. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan tingkat permintaan biskuit susu memiliki hubungan yang positif terhadap penjualan susu.
Koeffisien Penentu (Koeffisien Determinasi) Rumus : KP = r2
Dengan demikian maka penjualan susu ditentukan oleh besarnya permintaan biskuit susu sebesar 96 %, selebihnya 4% ditentukan variabel lain.