• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA OR (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA OR (2)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI BAGIAN ASSEMBLY PADA PT.

EDS MANUFACTURING INDONESIA Oleh :

Rika Rosyana 11131476

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Manajemen Universitas Bina Bangsa

e-mail : Rikarosyana95@gmail.com

ABSTRAK

Sumber daya manusia merupakan faktor yang penting dalam aktivitas suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan suatu organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh X1 terhadap Y, X2 terhadap Y, VI terhadap Y, X1 melalui VI terhadap Y, X2 melalui VI terhadap Y, X1 dan X2 melalui VI terhadap Y.. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, yaitu mengambil seluruh populasi sebanyak 60 karyawan untuk dijadikan sebagai responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner dengan penilaian skala likert. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengumpulan data primer (metode angket/kuesioner, observasi awal) dan metode pengumpulan data sekunder (tinjauan pustaka). Data di peroleh dari penyebaran kuesioner sebanyak 60 (enam puluh) responden yang juga sebagai populasi penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening baik secara parsial maupun simultan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja.

Kata Kunci : gaya Kepemimpinan, budaya organisasi, kinerja karyawan, kepuasan kerja

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

(2)

kemampuan SDM atau karyawannya dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan. Dalam penelitian ini menggunakan variabel intervening dan kepuasan kerja sebagai variabel intervening karena kepuasan kerja mempengaruhi hubungan antara gaya kepemimpina dan budaya organisasi dan juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Prestasi manajemen dapat dilihat dengan menggunakan penilaian kinerja. Penilaian kinerja perusahaan dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin, berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai kinerja yang baik snagat ditentukan oleh seorang pemimpin, suatu perusahaan dalam melakukan aktifitas pada kinerja pegawainya diisyaratkan memiliki pemimpin yang handal dalam memprediksi masa depan perusahaan di masa-masa yang akan dating. Pemimpin yang handal akan menjabat, mengantisipasi masa depan organisasi dan memiliki peluang dari perubahan yang ada sehingga dapat mengarahkan organisasi untuk sampai pada tujuan perusahaan. Menurut Rivai dalam Ilyas Muhajir berpendapat bahwa Kepemimpinan tertentu saat mereka menyesuaikan diri dengan masalah-masalah eksternal dan intergrasi internal yang telah bekerja cukup baik serta dianggap berharga, dan karena diajarkan pada anggota baru sebagai cara yang benar untuk menyadari, berpikir dan merasakan hubungan dengan masalah tersebut.

Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa kepuasan kerja dapat dicapai apabila semua harapannya dapat terpenuhi dalam melaksanakan tugas pekerjaanya. Kepuasan kerja merupakan refleksi dari perasaan dari sikap individu terhadap pekerjaanya, yang merupakan interaksi antara yang bersangkutan dengan lingkungan kerjanya.

(3)

akan menyebabkan para karyawan terpacu untuk meningkatkan pencapaian kinerja yang lebih tinggi dan akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan.

PT. EDS Manufacturing Indonesia adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang distributor yang memproduksi wairing harnes. Wairing harnes

adalah proses pembungkusan circuit pada bagian final assy. Setelah dilakukannya observasi, didapati kendala diantaranya gaya kepemimpinan yang mengakibatkan kinerja menurun. Karena banyak pemimpin yang tidak bijaksana dalam bertugas, didapatkannya karyawan yang sudah bekerja melebihi batas kuantitas tetapi masih saja di haruskan untuk bekerja sedangkan kuantitas sudah over load. Gaya kepemimpinan ini akan menimbulkan kepuasan kerja yang tidak baik dan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan di PT. Eds Manufacturing Indonesia

2. Untuk mengetahui apakah budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan di PT. Eds Manufacturing Indonesia

3. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan di PT. Eds Manufacturing Indonesia

4. Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan melalui kepuasan kerja secara tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Eds Manufacturing Indonesia.

5. Untuk mengetahui apakah budaya organisasi melalui kepuasan kerja secara tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Eds Manufacturing Indonesia.

6. Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan dan budaya organisasi melalui kepuasan kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan PT. Eds Manufacturing Indonesia.

DESKRIPSI TEORITIK Kinerja Karyawan

Mangkunegara bahwa istilah kinerja karyawan dari kata job performance

atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas atau kuantitas yang di capai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya.

(4)

sebagai tingakat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus dicapai atau tugas yang harus di laksanakan dalam kurun waktu tertentu.

Menurut Mahsun dalam Heri Susanto, kinerja (Performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu atau kelompok.

Menurut Soeprihanto, mengartikan kinerjaa atau prestasi kerja adalah hasil kerja kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Moeheriono dalam Srie Wijaya Kusuma Dewi, kinerja merupakan gambaran mengenai pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Penilaian kinerja merupakan salah satu tugas penting bagi perusahaan untuk mengetahui level kinerja karyawan yang dimiliki. Namun demikian, pelaksaan penilaian kinerja yang obyektif bukanlah tugas dan proses yang sederhana , mengingat setiap metode yang digunakan dalam penilaian kinerja mengandung bias penilaian. Sedangkan disisi lain, perusahaan harus memperoleh informasi yang memadai terkait dengan kinerja karyawannya, sebagai bahan pertimbangan bagi keputusan-keputusan strategis, baik terkait dengan kebijakan umum perusahaan, maupun terkait dengan kebijakan pengembangan SDM.

Kepuasan Kerja

Menurut Suswanto, kepuasan kerja merupakan suatu kondisi psikologis yang menyenangkan atau perasaan karyawan yang sangat subjektif dan snagat tergantung pada individu yang bersangkutan dan lingkungan kerjanya, dan kepuasan kerja merupakan suatu konsep multificated (banyak dimensi), ia dapat memakai sikap secara menyeluruh atau mengacu pada bagian pekerjaan seseorang.

Kepuasan kerja (job satisfaction) dalam jurnal Win Susilo Hari Endris adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang pekerjaan mereka.

(5)

karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya supaya moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan karyawan meningkat.

Menurut Lodge dan Derek dalam Ilyas Muhajir, berpendapat bahwa orang akan merasa puas bila tidak ada perbedaan (discrepancy) antara yang diinginkan dengan persepsinya atas kenyataan. Meskipun terdapat perbedaan kalau perbedaan tersebut positif maka orang atau pegawai akan merasa puas, begitu juga sebaliknya pegawai akan merasa puas bila mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan. Kepuasan kerja adalah keadaan emosional seseorang terhadap pekerjaannya,apakah ia menyanyangi pekerjaan itu atau tidak. Robert Kreitner dan Angelo Konicki, mendefinisikan kepuasan kerja sebagai “suatu efektivitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan.”

Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran. Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi aktifitas kelompokmyang diatur untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan adalah suatu proses memberi arti pada kerjasama dan dihasilkan dnegan kemauan untuk memimpin dan mencapai tujuan (Jacob dan Jacques). Kepemimpinan adalah penggunaan pengaruh dalam perangkat atau situasi organisasi, yang menghasilkan sesuatu bermakna dan berdampak langsung pada tujuan-tujuan yang menantang (Ivancevich).

(6)

kebiasaan dan falsafah dasar pendirianya, yang terbentuk menjadi aturan yang digunakan sebagai pedoman dalam berfikir dan bertindak dalam mencapai tujuan organisasi. Sedangkan Budaya Organisasi dalam Win Susilo Hari Endrias merupakan sistem nilai yang diyakini, dipelajari, diterapkan, serta dikembangkan secara kesinambungan, dan dijadikan acuan perilaku oleh semua anggota organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Menurut Moeljono dalam Dewi Lina, menyatakan bahwa budaya organisasi adalah sitem nilai-nilai yang diyakini semua anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan serta dikembangkan secara kesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Soedjono dalam Ria Satyawati, budaya organisasi dapat menjadi sebuah instrumen keunggulan yang komperatif dan utama, bila budaya organisasi dapat mendukung strategi dari sebuah organisasi, dan bila budaya organisasi mampu menjawab serta mengatasi tantangan lingkungan secara tepat dan cepat. Selanjutnya menurut David menyatakan bahwa budaya organisasi adalah pola tingkah laku yang dikembangkan oleh suatu organisasi yang dipelajarinya ketika menghadapi masalah adaptasi eksternal dan intergrasi internal, yang telah terbukti cukup baik untuk disahkan dan diajarkan kepada anggota baru.

(7)

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian menjadi objek dalam penelitian ini adalah PT. EDS Manufacturing Indonesia berlokasi di Jl. Raya Serang Km. 24 Balaraja-Tanggerang 15610 P.O. Box. 229-Balaraja-Tanggerang Indonesia. Waktu yang diperlukan dalam penelitian adalah dimulai dari tanggal 13 November 2017 sampai tanggal 17 Februari 2018, yaitu berlangsung selama 4 (empat) bulan.

Metode Penelitian

Metode pengumpulan data dalam peneltian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

1. Library Reseach (studi pustaka), dalam melakukan penelitian penulis mempelajari dan memehami buku-buku literatur dan mengumpulkan dokumen-dokumen berupa arsip, catatan atau laporan dalam perusahaan.

2. Field Research (studi lapangan), penulis melakukan pengamatan langsung

ke lapangan.

a. Pengamatan (observation), penulis melakukan pengamatan dengan cara mengamati secara langsung terhadap objek penelitian untuk mencatat dan mengamati apa yang dilihat dan didengar tentang hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan yang diperlukan.

b. Wawancara (interview), Penulis melakukan Interview (wawancara) untuk mendapatkan penjelasan dari masalah-masalah yang sebelumnya kurang jelas dan untuk menyakinkan bahwa data yang diperoleh / dikumpulkan benar-benar akurat. Dimana penulis melakukan interview kepada pihak-pihak bagian produksi PT. EDS Manufacturing Indonesia.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di bagian Assembly pada PT. Eds Manufacturing Indonesia yang berjumlah 60 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh, artinya bahwa seluruh populasi karyawan di bagian Assembly pada PT. Eds Manufacturing Indonesia yang berjumlah 60 orang dijadikan sebagai responden.

Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti di lapangan dengan

melakukan pengamatan langsung pada lembaga yang bersangkutan, baik melalui observasi, penyebaran kuesioner kepada para karyawan, dan wawancara.

(8)

Metode Analisis Data Uji Instrumen Data

1. Uji validitas merupakan derajat kecepatan antara data sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.

2. Uji Reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda.

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk memperoleh hasil regresi linear yang baik serta tidak bias, maka digunakan uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji hetetoskedastisitas.

1. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas dan variabel terikat keduanya memiliki distribusi data normal atau tidak.

2. Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel indepedent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Uji multikolinearitas dalam penelitian ini dengan melihat nilai Inflation Factor

(VIF) dan Tolerance pada model regresi, jika nilai VIF kurang dari 10 dan

Tolerance lebih dari 0.1 maka model regresi bebas dari multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heterokedastisitas pada penelitian ini menggunakan metode Scatter plot yaitu dengan melihat pola titik-titik

scatterplot regresi. Jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di

atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas.

(9)

1. Analisis Koefisien Korelasi, Korelasi ganda (multiple corellation) merupakan angka yang menunjukan arah kuatnya hubungan antara gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja dan arah kuatnya hubungan gaya kepemimpinan dan budaya organisasi melalui kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.

2. Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa banyak pengaruh gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) terhadap kinerja (Y) melalui kepuasan kerja (VI) sebagai variabel intervening. 3. Analisis Regresi Linear, Analisis regresi linear berganda yaitu analisis

untuk mengetahui pengaruh Gaya kepemimpinan (X1) dan Budaya organisasi (X2) melalui Kepuasan kerja (VI) terhadap Kinerja Karyawan (Y), maka peneliti menggunakan korelasi product moment.

Uji Statistik

1. Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dengan membandingkan nilai T hitung dengan T tabel.

2. Priyatno, mengemukakan uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Korelasi (R) sebesar 0,358. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang rendah antara variabel gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) melalui kepuasan kerja (VI) terhadap kinerja karyawan (Y).

(10)

Tabel 3 Koefisien Determinasi Model Summary

Model R R Square Adjusted RSquare Std. Error of theEstimate

1 ,358a ,128 ,082 4,784

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai koefesien determinansi (R2) sebesar 0,358. Selanjutnya digunakan perhitungan koefesien determinasi (KD) untuk mengetahui besarnya sumbangan variable budaya organisasi dalam menerangkan variabel kepuasan kerja.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa kontribusi budaya organisasi(X2) melalui kepuasan kerja (VI) terhadap kinerja karyawan (Y) yaitu sebesar 12,8 %, sedangkan sisanya 87,2 % dipengaruhi variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model penelitian ini.

Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4 Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 32,052 12,641 2,536 ,014

Gaya

Kepemimpinan ,338 ,137 ,330 2,470 ,017

Budaya Organisasi ,123 ,155 ,115 ,793 ,431

Kepuasan Kerja ,028 ,180 ,024 ,155 ,877

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Analisis Pengaruh X1 dan X2 melalui VI terhadap Y :

Diketahui pengaruh langsung yang diberikan X1 Terhadap VI sebesar 0,334. Sedangkan pengaruh tidak langsung X1 melalui VI terhadap Y adalah perkalian antara nilai beta X1 terhadap VI dengan nilai beta VI terhadap Y adalah pengaruh langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu :

(11)

pengaruh total yang diberikan X2 terhadap Y adalah pengaruh langsung dita,bah pengaruh tidak langsung yaitu : 0,119 + 0,027 = 0,146.

Uji Parsial (Uji T)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 32,052 12,641 2,536 ,014

GAYA

KEPEMIMPINAN ,338 ,137 ,330 2,470 ,017

BUDAYA

ORGANISASI ,123 ,155 ,115 ,793 ,431

KEPUASAN

KERJA ,028 ,180 ,024 ,155 ,877

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Variabel gaya kepemimpinan nilai thitung > ttabel (2,470 > 1,672) dan nilai signifikansi > α (0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan uji signifikansi diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.

Variabel budaya organisasi nilai thitung > ttabel (0,793 < 1,672) dan nilai signifikansi > α (0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan uji signifikansi diperoleh bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

Variabel kepuasan kerja nilai thitung > ttabel (0,155 < 1,672) dan nilai signifikansi > α (0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan uji signifikansi diperoleh bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.

Uji Simultan (Uji F) Tabel 6 Uji Simultan ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 188,499 3 62,833 2,746 ,051b

Residual 1281,434 56 22,883

Total 1469,933 59

(12)

simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan budaya organisasi melalui kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.

Pembahasan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ilyas Muhajir pada PT. Dok & Pekapalan Kodja Bahari Cabang Semarang , yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dibutuhkan gaya kepemimpinan yang tinggi terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ilyas Muhajir pada PT. Dok & Pekapalan Kodja Bahari Cabang Semarang , yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif budaya organisasi terhadap kinerja karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dibutuhkan budaya organisasi etos kerja yang tinggi terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ria Satyawati dan Wayan Suartana pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kabupaten Bandung, yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dibutuhkan kepuasan kerja yang tinggi dari karyawan.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Melalui Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Heri Susanto dan Nuraini Aisiyah pada Kantor Petanahan Kabupaten Kebumen, yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif gaya kepemimpinan melalui kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dibutuhkan gaya kepemimpinan otodidak dan kepuasan kerja yang tinggi dari karyawan.

Pengaruh Budaya Organisasi Melalui Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

(13)

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Melalui Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Heri Susanto dan Nuraini Aisiyah pada Kantor Petanahan Kabupaten Kebumen , yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif antara gaya kepemimpinan dan budaya organisasi melalui kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karyawan semakin diberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya melalui : tugas belajar, mengikuti pendidikan dan latihan kepemimpinan maupun diklat teknis lainnya kepada karyawan yang memiliki perilaku baik akan dapat meningkatkan kinerja karyawan yang baik.

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu :

1. Hasil uji hipotesis secara parsial ditemukan bahwa variabel gaya kemepimpinan (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) di bagian Assembly pada PT. Eds Manufacturing Indonesia.

2. Hasil uji hipotesis secara parsial ditemukan bahwa variabel budaya organisasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) di bagian Assembly pada PT. Eds Manufacturing Indonesia.

3. Hasil uji hipotesis secara parsial ditemukan bahwa variabel kepuasan kerja (VI) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) di bagian Assembly pada PT. Eds Manufacturing Indonesia.

4. Hasil uji hipotesis secara parsial ditemukan bahwa variabel gaya kemepimpinan (X1) melalui kepuasan kerja (VI) secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) di bagian Assembly pada PT. Eds Manufacturing Indonesia.

5. Hasil uji hipotesis secara parsial ditemukan bahwa variabel budaya organisasi (X2) melalui kepuasan kerja (VI) secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) di bagian Assembly pada PT. Eds Manufacturing Indonesia.

6. Hasil uji hipotesis secara simultan ditemukan bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) melalui kepuasan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) di bagian Assembly pada PT. Eds Manufacturing Indonesia.

(14)

Hasil penelitian mengenai variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening ternyata mempunyai pengaruh yang signifikan antara ketujuh variabel tersebut. Penelitian ini menggunkan variabel intervening yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak diamati dan diukur, maka peneliti menjadikan kepuasan kerja sebagai variabel intervening karena kepuasan kerja mempengaruhi hubungan antara gaya kepemimpina dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi PT. Eds Manufacturing Indonesia dalam menentukan kebijakan agar kinerja karyawan meningkat. Gaya kepemimpinan dan budaya organisasi melalui kepuasan kerja memberikan kontribusi terhadap kinerja karyawan, akan terjadi peningkatan kinerja karyawan apabila gaya kepemimpinan dan budaya organisasi melalui kepuasan kerja ditingkatkan.

Saran

Saran yang diberikan dalam penelitian ini yaitu :

1. Diharapkan perusahaan mampu meningkatkan faktor gaya kepemimpinan dan budaya organisasi sebagai tolak ukur untuk kinerja yang lebih baik sehingga menghasilkan kepuasan kerja yang baik untuk perusahaan maupun untuk karyawan.

2. Diharapkan bagi Universitas Bina Bangsa hasil penelitian ini dapat memberikan referensi dan sebagai kontribusi ilmiah dalam bidang manajemen sumber daya manusia.

3. Diharapkan kepada perusahaan untuk meningkatkan kinerja melalui faktor-faktor dari gaya kepemimpinan dan budaya organisasi agar kepuasan kerja tercapai dengan baik.

4. Untuk penelitian berikutnya agar menambah variabel lain sehingga ada ketertarikan untuk melakukan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku :

Sugiyono. (2014). “Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA

Sutrisno, Edy. (2016). “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta : Kencana Prenada Media group

Triatna Cepi. (2015). ”Perilaku Organisasi dalam Pendidikan”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

(15)

Widodo, Suparno Eko. (2015). “Manajemen Pengembangan Sumber Daya

Manusia”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sumber Jurnal :

Ardansyah dan Wasilawati. (2014). Pengawasan, Disiplin Kerja, dan Kinerja

Pegawai Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah, Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan, September 2014, Vol. 16, No. 2 Dewi Srie Wijaya Kusuma et al. (2015). Telaah Hubungan Kompetensi, Motivasi dan Kinerja Karyawan, Jurnal Ekono Insentif Kopwil, Juli 2015, Volume 9.1, hal. 53.

Endrias, Win Susilo Hari, Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ruteng, Jurnal Mix, Februari 2014, Volume IV

Lina, Dewi. (2014). Analisis Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai dnegan Sistem Reward Sebagai Variabel

Moderating, Volume 14 nomor 1 Maret 2014

Merrel C Lomban. et al. (2015). Pengaruh Motivasi, Upah dan Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Catatan Sipil Manado. Jurnal

Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi, Maret 2015, Vol.3 No.1 Muhajir , Ilyas. (2014). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya

Organisasi terhadap Kepuasan Kerja untuk meningkatkan Kinerja

Karyawan PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Cabang Semarang,

Volume 13 No.3 Desember 2014

Satyawati Ria. (2014). Pengaruh Gaya Kepemimpinana dan budaya

Organisasi terhadap Kepuasan Kerja yang berdampak pada Kinerja

Keuangan, ISSN: 2302-8556,2014

Susanto, Heri dan Nuraeni Aisyah. (2010). Analisis Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Kerja dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening terhadap

Kinerja Karyawan di Kantor Pertanahan Kabupaten Kebumen, Magistra No.74

Desember 2010, ISSN 0215-9511

(16)

pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan studi pada Perwakilan BPKP

Provinsi Sulawesi Utara, Volume 1 nomor.3 September 2013.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

RIKA ROSYANA, lahir di Serang, 06 Agustus 1994, merupakan putri ke lima dari delapan bersaudara dari pasangan Bapak M. Kasim (alm.) dan Sukaesih. Beragama Islam, kewarganegaraan Indonesia, tinggal di Jl. Trip Jamaksari Link. Cinanggung RT/RW 06/03 Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Serang, Kota Serang.

Telah menyelesaikan Sekolah Dasar (SDN Cinanggung) tahun 2001 – 2007, Sekolah Menengah Pertama (SMPN 7 Kota Serang) tahun 2007 – 2010, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK Pasundan 1 Kota Serang) tahun 2010 – 2013. Pada tahun 2014 melanjutkan studi Strata-1 (S-1) jurusan Manajemen di STIE Bina Bangsa Banten.

Pengalaman Kerja : Bekerja di PT Indonesia Nippon Seiki tahun 2013- 2015. Bekerja di PT EDS Manufacturing Indonesia tahun 2015 –

tahun 2017.

(17)
(18)

Gambar

Gambar 1 Kerangka Berfikir
Tabel 1 Hasil Reliabilitas Data
Tabel 3 Koefisien Determinasi

Referensi

Dokumen terkait

Information for Tseng Chipset Users : linear memory base address (MemBase) issues Previous: general options in the XF86Config file. Next:

[r]

Gambar – baik dalam bentuk grafik maupun foto – diberi judul dengan penomoran gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah.. Judul gambar ditulis

Menginventarisasi upaya-upaya yang telah dilakukan selama ini berkenaan dengan pemeliharaan mesin/fasilitas produksi 5.. Menetapkan service level setiap mesin/fasilitas

Media buku pop up cerita bergambar karena dinilai lebih tepat digunakan sebagai media pembelajaran pendidikan multikultural dasar untuk anak usia dini “6-8” dibandingan

Artinya sebagai saran dari hasil penemuan pada penelitian ini, penulis mengharapkan sebagai rekomendasi baik kepada pemerintah atau pemegang regulasi untuk

Pendidikan dan agama pada Undang-Undang tersebut banyak memunculkan penafsiran secara parsial bahwa yang menjadi kewewenangan pemeritah daerah adalah pendidikan

(20) Diisi nomor urut dari Buku Rekening Barang Kena Cukai Minuman yang Mengandung Etil Alkohol dalam angka.. (21) Diisi kantor yang mengawasi pengusaha pabrik minuman yang