• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Kepala Keluarga Terhadap Pemeriksaan Medical Check Up Usia 50 Tahun Keatas Di Kelurahan Helvetia Tengah Medan Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perilaku Kepala Keluarga Terhadap Pemeriksaan Medical Check Up Usia 50 Tahun Keatas Di Kelurahan Helvetia Tengah Medan Tahun 2013"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan harta paling berharga dalam kehidupan setiap manusia. Kesehatan tidak dapat diukur dengan nilai, sibuknya aktivitas sehari-hari, janganlah kita lupa untuk memeriksakan kesehatan kita karena perubahan pola hidup dan faktor lingkungan yang kurang seimbang berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang, sebagai bentuk kepedulian dalam menjaga dan mendeteksi dini kondisi kesehatan sebaiknya dengan melakukan pemeriksaan medical check up (Rumah Sakit Awal Bros Batam, 2013).

Medical Check Up adalah salah satu pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi penyakit atau skrining. Jika ditinjau dari sudut lansia yang melakukan medical check up, maka dapat diartikan sebagai kesadaran untuk menjaga kesehatan(Pramantie, 2013).

Turist medis sangat berbeda dari model yang tradisional tentang perjalanan medis internasional dimana pasien yang biasanya bepergian dari negara-negara terbelakang kepusat medis yang utama di dalam negara-negara yang sudah sangat maju untuk perawatan medis yang adalah tidak tersedia masyarakat mereka sendiri.Sektor Turisme india medis diharapkan untuk mengalami suatu laju pertumbuhan 30% (Wikipedia, 2013).

(2)

pengobatan masalah medis tertentu yang tidak memerlukan perawatan darurat segera (Artikel, 2013).

Pemerintah Orang India membawa langkah-langkah untuk menunjuk isu infrastruktur yang merintangi pertumbuhan negeri di dalam tourism.Sektor pariwisata medis India diperkirakan akan mengalami tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 30%,

sehingga industri sekitar $ 2 miliar pada 2015. Seperti biaya perawatan medis di

balon negara maju. Dengan Amerika Serikat memimpin jalan - lebih banyak orang

barat yang menemukan prospek Internasional untuk perawatan medis kian menarik.

Diperkirakan 150.000 dari perjalanan ini ke India untuk prosedur kesehatan murah

setiap tahun. Konfederasi Industri India melaporkan bahwa 150.000 wisatawan medis

datang ke India pada tahun 2005, berdasarkan umpan balik dari rumah sakit anggota

organisasi. Jumlah tersebut meningkat menjadi 200.000 pada tahun 2008. Sebuah

studi terpisah oleh ASSOCHAM melaporkan bahwa tahun 2011 melihat 850.000

wisatawan medis di India dan diproyeksikan bahwa pada tahun 2015 angka ini akan

meningkat menjadi 3.200.000.

Keuntungan untuk perawatan medis di India termasuk mengurangi biaya,

ketersediaan teknologi medis terbaru, dan kepatuhan yang tumbuh pada standar

kualitas internasional, serta fakta bahwa orang asing cenderung menghadapi kendala

bahasa di India (Wikipedia, 2013).

(3)

ini berada di setara dengan yang ada di Amerika Serikat, Inggris dan Eropa. India kaleng bersaing dengan beberapa rumah sakit terbaik dan pusat pengobatan di dunia, dan karena itu membuat tujuan menguntungkan (Medical Tourist, 2013).

WHO memprediksikan di Indonesia akan terjadi peningkatan jumlah pasien dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta pada tahun 2030 prevalensi penyakit kardiovaskuler adalah 14% dan usia 65 tahun sebanyak 33%. Prevalensi diabetes militus pada orang dewasa diseluruh dunia kira-kira sebanyak 40% pada tahun 1995, dan diperkirakan akan naik sampai 5.4% pada tahun 2025 (Bradley, 2005).

Di Indonesia memiliki fasilitas dalam pemeriksaan medical check up yang memadai dan memiliki prodia sebagai tempat untuk memeriksakan kesehatan disetiap kota. Kualitas yang terlihat pada rumah sakit memiliki alat pemeriksaan yang mahal sehingga biaya dalam pemeriksaan kesehatan sangatlah mahal. Sehingga masyarakat yang minim dalam ekonomi tidaklah sanggup untuk memeriksakan kesehatan terutama pemeriksaan medical check up dan masyarakat melakukan pemeriksaan tersebut setelah menderita yang stadium 2 dan harus dilaksanakan untuk mendeteksi penyakit sebenarnya. Maka, Statistik dapat bervariasi besar di negara lainnya. Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah sehat, seperti kurang 2013).

(4)

mengalami masalah pada gusi. Sehingga pada usia 50 tahun keatas tersebut perlulah melakukan pemeriksaan medical check up(Bararah, 2010).

Biaya dalam pemeriksaan kesehatan tentu lebih murah dibandingkan dengan pengobatan. Namun masih ada juga beberapa orangtua yang engganmeskipun ekonomi keluarga yang mampu untuk mau memeriksakan kesehatan diri agar mengetahui adanya risiko penyakit.Sikap dan tindakan kepala keluarga sangat berpengaruh didalam suatu keluarga terutama dalam mengambil keputusan. Perilaku kepala keluarga yang membiasakan memberikan perhatian terhadap kesehatan keluarga tentunya akan menggunakan pemeriksaan medical check up sebagai alat untuk menuju sehat (Dhamayanti, 2013).

(5)

Dari fenomena diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Perilaku Kepala Keluarga Terhadap PemeriksaanMedical Check Up Usia 50 tahun keatasdi Kelurahan Helvetia Tengah Medan tahun 2013.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Perilaku Kepala Keluarga Terhadap Pemeriksaan Medical Check Up Usia 50 keatas Tahun Di Kelurahan Helvetia Tengah Medan Tahun 2013.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik perilaku kepala keluarga terhadap pemeriksaan medical check up usia 50 tahun keatasDi Kelurahan Helvetia Tengah Medan Tahun 2013.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui karakteristik kepala keluarga terhadap pemeriksaan medical check up usia 50 tahun keatas di Kelurahan Helvetia Tengah Medan tahun 2013.

2. Untuk mengetahui Pengetahuan kepala keluarga terhadap pemeriksaan medical check up usia 50 keatas tahun Di Kelurahan Helvetia Tengah Medan tahun 2013.

(6)

4. Untuk mengetahui tindakan kepala keluarga terhadap pemeriksaan medical check up usia 50 tahun keatas di Kelurahan Helvetia Tengah Medan tahun 2013.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Puskesmas Helvetia Medan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi Puskesmas Helvetia Medankhususnya di Kelurahan Helvetia Tengah Medan tentang pentingnya perilaku kepala keluarga terhadap pemeriksaan medical check up usia 50 tahun keatas.

1.4.2 Bagi Peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Umumnya, pamong belajar berpendapat bahwa ciri-ciri orang yang literat adalah orang yang tahu perkembangan mutakhir, berwawasan luas, cepat tanggap, tahu cara akses

In the constitution-making process in states with territorially based societal conflict, it is preferable to have articles in the constitution which regulate the possibility

Budaya sekolah dapat digambarkan melalui sikap saling mendukung ( supportive ), tingkat persahabatan ( collegial ). Makin profesional seorang guru maka makin berkualitas pula

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi peran kader jumantik dalam upaya peningkatan angka bebas jentik di wilayah kerja Puskesmas

Preskripsi tugas belajar dan desain pesan yang dimuat dalam media pembelajaran materi norma-norma memuat tujuan atau sub tujuan yang akan dicapai dan tugas belajar

Dari pelaksanaan program sosialisasi bahaya narkoba dan minuman keras serta dampak hukum bagi penggunanya di dusun Pencil diperoleh kesimpulan bahwa warga dukuh

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN SPRACHBAUKASTEN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGKONJUGASIKAN VERBA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Untuk perlakuan 20% sebanyak 1 orang panelis ahli menyatakan produk sangat berasa wortel, 2 orang panelis ahli menyatakan produk berasa wortel, 1 orang