• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Jumlah Pendistribusian Bahan Bakar Minyak di Kota Pematang Siantar Tahun 2015-2017 Dengan Metode Eksponensial Smoothing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peramalan Jumlah Pendistribusian Bahan Bakar Minyak di Kota Pematang Siantar Tahun 2015-2017 Dengan Metode Eksponensial Smoothing"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan Bakar Minyak merupakan hal yang penting di suatu negara, terutama dalam

bidang ekonomi. Bahan Bakar Minyak dijadikan alat operasional pada

industri-industri yang ada di Indonesia, karena Bahan Bakar Minyak dapat dimanfaatkan

untuk berbagai macam keperluan operasional perusahaan. Misalnya penggunaan

minyak sebagai bahan bakar mesin, sebagai instrumen biaya transportasi dan masih

banyak lainnya. Distribusi Bahan Bakar Minyak di Indonesia khususnya di kota

Pematang Siantar semakin besar dan berkembang pesat seiring perkembangan

penduduk dan juga arus globalisasi, sehingga stasiun pengisian bahan bakar umum

sebagai agen resmi penyalur BBM juga kian berkembang pesat.

Melihat keadaan yang sudah banyak terjadi, distribusi yang dipasokkan kepada

masyarakat sangatlah tidak memadai dengan kebutuhan konsumsi, dan pengertian

dari distribusi itu sendiri.

Distribusi artinya proses yang menunjukkan penyaluran barang dari produsen sampai

ke tangan masyarakat konsumen. Produsen artinya orang yang melakukan kegiatan

produksi. Distribusi merupakan kegiatan ekonomi menjembatani kegiatan produksi

dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen.

Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat

dikonsumsi.

Dari berbagai pendapat tentang pengertian dari distribusi, dapat menyangkut

dengan adanya daya beli pada masyarakat, dan daya beli masyarakat akan menurun

drastis, terlebih saat ini masih dalam proses pemulihan ekonomi. Jika daya beli

menurun ekonomi tidak berjalan maksimal. Ini bisa berpengaruh terhadap

peningkatan inflasi.

(2)

2

Berdasarkan data statistik yang ada dapat dilihat bahwa Bahan Bakar Minyak sangat

dibutuhkan oleh masyarakat di Kota Pematang Siantar maupun di Indonesia. Oleh

karena itu salah satu persyaratan yang sangat diperlukan untuk mengoptimalkan

tersebut adalah dengan cara meningkatkan jumlah pendistribusian Bahan Bakar

Minyak di Kota Pematang Siantar. Maka penulis memaparkan ke dalam tugas akhir

yang berjudul “PERAMALAN JUMLAH PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI KOTA PEMATANG SIANTAR PADA TAHUN 2015-2017 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL

SMOOTHING”.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa

besar tingkat pendistrbusian Bahan Bakar Minyak di Kota Pematang Siantar pada

tahun 2015-2017 yang akan datang.

1.3 BATASAN MASALAH

Agar penelitian ini semakin jelas dan terarah perlu dilakukan pembatasan masalah.

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Jenis Bahan Bakar Minyak yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah minyak

premium dan minyak solar.

2. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Badan Pusat Statistika yaitu data

jumlah Pendistribusian Bahan Bakar Minyak di Kota Pematang Siantar tahun

2005-2014.

1.4 MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

jumlah pendistribusian Bahan Bakar Minyak di Kota Pematang Siantar pada tahun

2015-2017.

(3)

3

1.5 KAJIAN PUSTAKA

Teori penunjang yang akan digunakan untuk mewujudkan tulisan ini dikutip dari

buku Metode Aplikasi Edisi ke II oleh spyros Makridakis dan buku Teknik dan

Meode Peramalan Sofjan Assauari tahun 1084. Bentuk umum yang digunakan dalam

penyusunan suatu peramalan didalam Eksponensial Smoothing tunggal yaitu:

= + ( )

Sedangkan didalam Eksponensial Smoothing yang linier atau yang dikenal dengan

“Brown’s One Parameter Linier Eksponensial Smoothing”. Formula yang digunakan

adalah:

+ = +

= + ( )

" = + ( ) " = + ( " ) = "

= ( " )

Keterangan:

m = Jumlah periode didepan yang diramalkan.

= Nilai Eksponensial Smoothing Tunggal.

= Nilai Eksponensial Ganda.

= Parameter pemulusan eksponensial.

, = Konstanta pemulusan.

= Hasil peramalan untuk m periode kedepan yang akan diramalkan.

1.6 METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Studi kepustakaan (Studi literatur)

(4)

4

Studi kepustakaan yaitu studi pengumpulan data untuk memperoleh data dan

informasi dari perpustakaan dengan cara membaca buku-buku referensi dan

bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan tugas akhir.

2. Metode pengumpulan data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini dilakukan dengan menggunakan data

sekunder yang diperoleh langsung Badan Pusat Statistika Sumatera Utara.

3. Melakukan Analisis Data

Pengolahan data pendistribusian Bahan Bakar Minyak dari tahun 2005-2014 di

Badan Pusat Statistik dengan menggunakan Metode Eksponensial Smoothing

yaitu Metode Linier Satu Parameter dari Brown.

1.7 Lokasi Penelitian

Penelitian atau pengumpulan data mengenai Peramalan Jumlah Pendistribusian

Bahan Bakar Minyak di Kota Pematang Siantar pada tahun 2015-2017 dengan

menggunakan Metode Eksponensial Smoothing berdasarkan data tahun 2005-2014

diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, Jl. Asrama No.179

Medan.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Change Statistics Durbin-Watson..

Apabila derajat setiap simpul adalah r , maka graf tersebut disebut sebagai graf teratur. derajat

dan keterampilan menulis puisi peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menulis Puisi melalui Penggunaan Media

“Ekonomi Uang, Perbankan, Pasar Keuangan 2”.Penerbit Salemba Empat.. Mulyono,

iii Perlu pengawasan dan kewaspadaan dalam 24 jam pertama pasca pelayanan iv Masuk ICU dan pemantauan dengan

Dengan R 2 masing-masing sebesar 0,9725 dan 0,9591; diprediksi bahwa penambahan proporsi minyak biji nyamplung pada bio-flux oil yang lebih dari 28% akan semakin menurunkan

Hal ini sejalan dengan apa yang penulis lihat terhadap beberapa hal pada kerjasama yang terjalin antara BEM FISIP dengan aliansi melawan asap, hal pertama seperti bidang dari