A. Sejarah Perusahaan
Berdirinya PT. Pertamina awalnya dikarenakan perbutan kembali
lapangan minyak Sumatera Utara oleh para pejuang dari pihak Jepang pada bulan
September 1985.
Perebutan itu menyebabkan seluruh tambang minyak yang berada di
Pangkalan Berandan maupun yang ada di Rantau, Kuala Simpang, Aceh Timur,
dikuasai oleh Indonesia. Kemudian dalam waktu yang hampir bersamaan,
didirikanlah perusahaan minyak nasional pertama yang diberi nama Perusahaan
Tambang Minyak Negara Republik Indonesia (PTMNRI)
Segara sesudah terjadinya serah-terima, karyawan-karyawan perminyakan
ditempat itu segera melakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan produksi
yang sempat turun. Tetapi tidak berapa lama pada tanggal 13 Agustus 1947, tiga
minggu setelah Belanda melancarkan agresinya yang pertama tempat tersebut
dibumi hanguskan. Pada tanggal 22 Juli 1957, pemerintah memutuskan untuk
menyerahkan lapangan minyak Sumatera Utara kepada Kepala Staf Angkatan
Darat (KASAD) yang pengusahannya diserahkan kepada PT. Eksploitasi
Tambang Minyak Sumatera Utara (PT ETMSU). Penyerahan penguasaan bulan
Juli 1957 tersebut menjadi lengkap setelah Menteri Perdagangan dan Industri
mengeluarkan keputusan tanggal 15 Oktober 1957 yang mengesyahkan
pembentukan PT ETMSU.
Untuk menegaskan bahwa minyak adalah milik nasional dan bahwa
kedaerahan, maka diadakan pergantian nama. Maka sejak tanggal 10 Desember
1957, PT. Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera Utara dirubah menjadi PT
Perusahaan Milik Nasional (PT Permina) yang kemudian diubah lagi menjadi PN
Permina dalam tahun 1957 itu adalah lapangan minyak tempat Shell memulai
usahanya lebih kurang 70 tahun sebelumnya, lapangan dan fasilitas perminyakan
yang telah dihancurkan oleh sekutu selama perang dunia kedua. Tahun 1961,
terdapat perusahaan minyak dan gas milik negara: PN PERMINA (ex PT
PERMINA), PN PERTAMIN, dan PN PERMIGAN.
Diantara puing-puing dan reruntuhan yang menjadi modal permulaan
usaha perminyakan nasional itu ialah kilang minyak di Pangkalan Berandan, yang
dibangun oleh perusahaan Belanda pada tahun 1982, terletak + 83 km di barat
laut Medan, fasilitas pengkapalan di pangkalan susu + 25 km di sebelah utara
Pangkalan Berandan, lapangan minyak Rantau di daerah Aceh + 55 km dari
pangkalan berandan yang diproduksi untuk pertama kalinya pada tahun 1929 dan
beberapa lapangan lainnya di dekat Rantau. Tahun 1966 PN PERMIGAN
dilikuidasi. Tahun 1968 PN PERMINA & PN PERTAMIN dilebur menjadi PN
PERTAMINA
Pada Maret 1966, menteri migas menetapkan lima daerah eksplorasi dan
produkasi PN Permina, yaitu :
a. Unit I meliputi daerah Sumatera Utara dan Aceh dengan kantor pusat
di Pangkalan Berandan.
b. Unit II meliputi daerah Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan dan
Jambi dengan kantor pusat di Plaju.
c. Unit III meliputi daerah Jawa dan Madura dengan kantor pusat di
d. Unit IV meliputi daerah Kalimantan, termasuk Tarakam, dan Bunyu
dengan kantor pusat di Balik papan.
e. Unit V meliputi daerah Irian Jaya, Sulawesi, Maluku dan Nusa
Tenggara dengan kantor pusat di Sorong.
Daerah eksplorasi dan produksi tersebut kemudian bertambah lagi dengan
Unit VI yang meliputi Sumatera Tengah. Sejalan dengan perkembangan dan
tuntutan kebutuhan organisasi yang menyangkut kegiatan operasi perminyakan
dipisahkan antara kegiatan hulu dan hilir. Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1971 PN
PERTAMINA berubah menjadi PERTAMINA (Perusahaan Pertambangan
Minyak dan Gas Bumi Negara)
Tahun 1995 melalui Surat Keputusan Direktur Utama Pertamina nimor
kpts-Perusahaan nomor 1589/Cooooo/1995-So tanggal 28 Desember 1995
pemasaran untuk wilayah propinsi NAD-Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat
dan Riau dilkasanakan oleh Unit Pembekalan dan Pemasaran Dalam Negeri I
(UPPDN I) yang berkedudukan di Medan. Berdasarkan UU MIGAS No. 22
Tahun 2001 PERTAMINA berubah menjadi PT. Pertamina (Persero) pada 17
September 2003.
Dan melalui Surat Keputusan Direksi nomor Kpts-P076/Cooooo/2001-So
tanggal 25 Juni 2001sebutan UPPDN I diubah menjadi Unit Pemasaran I
(Upms-I). Sehingga sebutan lengkapnya adalah PT. Pertamina (Persero) Upms-I Medan
atau PT. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran-I. Pada 10 Desember 2005
PERTAMINA dengan logo baru dan semangat baru yang “Selalu Hadir
G
am
ba
r
2.
1
C. Uraian
Jika perusahaan ingin melakukan pengawasan yang baik maka diperlukan
adanya struktur organisasi yang memisahkan serta jelas fungsi operasional,
pencatatan dan penyimpangan demi untuk tercapainya tujuan perusahaan.
Struktur organisasi perusahaan dapat diartikan sebagai salah satu susunan dan
hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian pada posisi dalam suatu
perusahaan. Keadaan ini sesuai dengan pengertian dari struktur organisasi itu
sendiri, yaitu : “Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menunjukkan
hubungan diantara pejabat-pejabat maupun bidang-bidang kerja satu sama lain
sehingga jelas kedudukannya, wewenang dan tanggung jawab dalam suatu
kebulatan yang teratur.”
Struktur organisasi mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi,
koordinasi, sentralisasi atau disentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran
suatu pekerjaan. Dan juga struktur organisasi merinci pembagian kerja dan
menunjukkan hirarki organisasi dan struktur wewenang serta memperlihatkan
hubungan pelapornya. Struktur memberikan stabilitas dan aktifitas yang
memungkinkan organisasi tetap hidup serta mengkoordinasi hubungan
lingkungan.
Agar tercapainya keberhasilan tujuan perusahaan dimana setiap individu
dalam perusahaan melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana yang
telah digariskan dan membantu individu berinisiatif dan berdedikasi tinggi dalam
melakukan pekerjaan di bidangnya, maka PT. Pertamina (Persero) MOR-I Medan
menyusun suatu struktur organisasi.
Struktur organisasi PT. Pertamina (Persero) MOR-I Medan sebenarnya
diterapkan secara sederhana namun menunjukkan susunan fungsi-fungsi ataupun
posisi organisasi dan menunjukkan hubungan-hubungan diantarannya. Berikut ini
penulis akan menguraikan secara garis besar tugas, sebutan jabatan, fungsi dan
tugas pokok dari setiap bagian :
1. General Manager
Berfungsi sebagai pengkordinasian penyelenggaraan kegiatan pembekalan
dan pemasaran bahan bakar minyak dan gas bumi, di wilayah kerja Pertamina
Unit Pemasaran-I yang meliputi :
Propinsi Sumatera Utara, daerah Istimewa Aceh, Sumatera Barat dan Propinsi
Riau.
Tugas utama dari General Manager adalah :
1. Mengkoordinasikan kegiatan pemasaran bahan bakar minyak dan gas
bumi di wilayah kerja Pertamina Marketing Operation Regional-I.
2. Mengkoordinasikan kegiatan pemasaran yang meliputi pengadaan,
penjualan, pengangkutan, penimbunan, penyaluran dan menjaga mutu
produk yang di jual.
3. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan operasi di
wilayah kerja Pertamina Marketing Operation Regional-I.
4. Mengkoordinasikan kegiatan administrasi penunjang serta pembinaan
Sumber Daya Manusia sehubungan dengan kegiatan Pemasaran BBM agar
terwujud suatu sistem kerja yang produktif, efektif dan efesien.
5. Mengkoordinasikan hubungan kerja secara terpadu dengan pihak luar
sehubungan dengan operasi wilayah kerja Pertamina Marketing Operation
6. Mengkoordinasikan penyusunan laporan mengenai kegiatan Perusahaan
Wilayah kerja Pertamina Marketing Operation Regional-I.
2. Penjualan
Berfungsi sebagai pengkoordinasian kegiatan penjualan dan pengawasan
hasil-hasil minyak gas bumi, produk-produk petrokimia dan produk-produk
lainnya di wilayah kerja Marketing Operation Regional-I yang meliputi :
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Daerah Istimewa Aceh.
Tugas utama dari penjualan adalah :
1. Mengkoordnir perencanaan, pengawasan pelaksanaan/penjualan BBM dan
Non BBM, dan pembinaan terhadap semua sarana penjualan serta
pengendalian pasar.
2. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan penjualan BBM
dan pengawasan mutu BBM.
3. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan penjualan dan
pemasaran di Marketing Operation Regional-I
4. Mengkoordinir kegiatan penyelenggara Administrasi Penjualan BBM dan
produk-produk petrokimia dan produk-produk lainnya.
3. Teknik
Berfungsi sebagai penyelenggara koordinasi pelaksanaan teknik yang
meliputi perencanaan, pemeliharaan, pengawasan dan administrasi terhadap
sarana pembekalan dan pemasaran dan seluruh wilayah kerja Pertamina
Tugas utama dari Teknik adalah :
1. Menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan pembangunan baru dan
pemeliharaan seluruh sarana pembekalan dan pemasaran di Pertamina
Marketing Operation Regional-I.
2. Menyelenggarakan pelaksanaan koordinasi terhadap kegiatan
pemeliharaan sarana pembekalan dan pemasaran di Pertamina Marketing
Operation Regional-I.
3. Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan administrasi teknis.
4. Lingkungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Berfungsi sebagai pengelaran kegiatan perencanaan, pencegahan,
pencemaran lingkungan serta penanggulangan kecelakaan kerja maupun
kebakaran.
Tugas utama dari Lingkungan Keselamatan dan Kesehatan adalah :
1. Menyelenggarakan perencanaan, pengawasan, evaluasi dan penyuluhan
dalam bidang pencemaran lingkungan kerja.
2. Menyelenggarakan perencanaan, pengembangan dan evaluasi sarana dan
fasilitas Depot dan DPPU yang berkaitan dengan LK3.
3. Menyelenggarakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
4. Menyelenggarakan pengarahan dan penyuluhan pencegahan terhadap
bahaya kebakaran kerja.
5. Perkapalan, Kebandaraan dan Komunkasi
Berfungsi sebagai penyelenggara kegiatan operasi perkapalan, kebakaran
dan pelayanan komunikasi dan elektronika di wilayah kerja Pertamina Marketing
Tugas utama dari Perkapalan, Kebandaraan dan Komunikasi adalah :
1. Menyelenggarakan kegiatan perkapalan untuk pengakuan BBM dan Non
BBM.
2. Menyelenggarakan pengoperasian dan pemeliharaan pelabuhan khusus.
3. Menyelenggarakan kegiatan Telekomunikasi Elektronik baik intern
maupun extern.
4. Menyelenggarakan pengendalian dan penanggulangan pencemaran
lingkungan perairan di Pelabuhan Khusus.
5. Melaksanakan koordiansi kegiatan perkapalan, kebandaraan dan
komunikasi di Wilayah Kerja Pertamina Marketing Operation Regional-I.
6. Keuangan
Berfungsi sebagai pengkoordinasian dan pengendalian aspek keuangan
yang meliputi kegiatan Rencana Kerja/Anggaran, Akuntansi dan Pembendaharaan
di Pertamina Marketing Operation Regional-I.
Tugas utama dari Keuangan adalah :
1.Menyelenggarakan penyusunan dan pengawasan pemakaian anggaran
Pertamina Marketing Operation Regional-I.
2.Menyelenggarakan kegiatan pembendaharaan Pertamina Marketing
Operation Regional-I.
3.Menyelenggarakan kegiatan akuntansi Pertamina Marketing Operation
Regional-I.
4.Menyelenggarakan pengendalian keuangan Pertamina Marketing Operation
7. Bagian Umum
Berfungsi sebagai pengkoordinasian kegiatan pembinaan dan perawatan
sumber daya manusia, kesehatan, pelayanan jasa manajemen, dan informasi,
hukum dan pertahanan, kebutuhan peralatan kantor dan rumah serta pembinaan
hubungan dengan pemerintahan dan masyarakat.
Tugas utama dari Bagian Umum adalah :
1. Mengkoordinir kegiatan pembinaan dan perawatan sumber daya manusia,
penelitian dan usul perbaikan norma-norma dan syarat-syarat kerja serta
mengadakan material untuk kebutuhan kantor di rumah tangga.
2. Mengkoordinir kegiatan pelayanan jasa perawatan kesehatan pekerja dan
pengaturan fasilitas pekerja dan keluarganya.
3. Mengkoordinir kegiatan jasa konsultan manajemen antara lain mengenai
sistem dan tata kerja, organisasi dan evaluasi jabatan maupun tata
laksananya.
4. Mengkoordinir pelayanan jasa informasi manajemen dan pengolahan data,
jasa pertimbangan hukum dan pertahanan serta pembinaan hubungan
pemerintah dan masyarakat.
8. Cabang Banda Aceh
Berfungsi sebagai penyelenggaraan kegiatan perencanaan, penyusunan,
pengawasan dan evaluasi sehubungan dengan pemasaran BBM serta sarana
penunjang di wilayah Daerah Istimewa Aceh.
Tugas utama Cabang Banda Aceh adalah :
1. Mengkoordinir perencanaan, pengaturan, pengawasan dan evaluasi
maupun pemeliharaan sarana untuk memenuhi kebutuhan konsumen di
Daerah Istimewa Aceh.
2. Mengkordinir kegiatan penunjang lainnya seperti administrasi penjualan,
administrasi keuangan, adminitrasi personalia, kesehatan dan PUUK untuk
kelancaran operasi Pemasaran BBM di wilayah kerja Cabang Banda Aceh.
3. Mengkoordinir pemeliharaan sarana peralatan pemasaran BBM di Wilayah
kerja Cabang Banda Aceh.
9. Cabang Padang
Berfungsi sebagai penyelenggara kegiatan penyusunan, pengawasan dan
evaluasi sehubungan dengan pemasaran BBM serta sarana penunjang di wilayah
kerja Cabang Padang.
Tugas utama Cabang Padang adalah :
1. Mengkoordinir perencanaan, pengaturan, pengawasan dan evaluasi
kegiatan penyediaan dan pelayanan BBM serta perencanaan maupun
pemeliharaan sarana untuk memenuhi kebutuhan konsumen di wilayah
kerja Cabang Padang.
2. Mengkoordinir kegiatan penunjang lainnya seperti administrasi penjualan,
administrasi keuangan, administrasi personalia, kesehatan dan PUKK
untuk kelancaran operasi Pemasaran BBM di wilayah kerja Cabang
Padang.
3. Mengkoordinasi pemeliharaan sarana peralatan pemasaran di wilayah
10.Batam Terminal
Berfungsi sebagai penyelanggaran, perancanaan, pengaturan dan
pengawasan kegiatan penerimaan, penimbunan dan penyaluran BBM.
Tugas utama Batam Terminal adalah :
1. Menyelenggarakan perencanaan, pengaturan dan pengawasan kegiatan
penerimaan, penimbunan dan penyaluran BBM.
2. Menyelenggarakan evaluasi kegiatan sehubungan dengan realisasi
penerimaan, penimbunan dan penyaluran BBM.
3. Menyelenggarakan pemeriksaan dan pengawasan sarana dan fasilitas yang
di alokasikan untuk operasi Batam Terminal.
4. Mengkoordinasi kegiatan operasi, pembinaan sumber daya manusia,
Batam Terminal dan pengendalian aspek administrasi keuangan meliputi
Kegiatan perencanaan kerja/anggaran, akuntansi dan pembendaharaan di
wilayah kerja Batam Terminal.
11.Poliknik Swadana
Berfungsi sebagai penyelenggaraan upaya kegiatan layanan kesehatan
promotif, preventif, dan reabilitas bagi pekerja dan pihak ketiga secara efesien
serta mendapatkan keuntungan.
Tugas utama Poliklinik Swadana adalah :
1. Mengkordinir kegiatan Poliklinik Swadana secara optimal yang
berorientasi kepada kepuasan pelanggan.
2. Menyelenggarkan upaya layanan kesehatan pekerja dan pihak ketiga
3. Mengkoordinir perencanaan pengawasan pelaksanaan pengadaan
4. Mengkoordinir penyelenggaran kegiatan administrasi dan keuangan
Poliknik Swadana.
5. Menyiapkan kegiatan Poliklinik Swadana menuju Poliklinik Mandiri.
Visi dan Misi PT. Pertamina
Visi : Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
Misi : Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan
secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
Tata Nilai Pertamina adalah :
1. Focus, yaitu menggunakan secara optimum berbagai kompetensi
perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan.
2. Integrity, yaitu mampu mewujudkan komitmen ke dalam tindakan nyata.
3. Visionaty (berwawasan jauh kedepan), yaitu mengantisipasi lingkungan
usaha yang berkembang saat ini maupun yang akan datang untuk dapat
tumbuh dan berkembang.
4. Excellence (unggul), yaitu menampilkan yang terbaik dalam semua
pengelolaan usaha.
Dalam 15 tahun kedepan, aspirasi Pertamina adalah menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia
Gambar 2.2
D. Kinerja Terkini
1. ROPER EMAS. Area Kamojang berhasil tiga kali berturut-turut
mempertahankan peringkat emas dalam Program Penilaian Kinerja
Perusahaan (PROPER) Periode 2011, 2012 dan 2013 dari Kementerian
Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
2. Penghargaan Energi Pratama dari Kementrian Energi dan Sumber Daya
Mineral Republik Indonesia untuk Area Kamojang yang telah berhasil
3. Juara Umum dalam ajang Upstream Improvement and Innovation (UII)
Award di Bandung. Empat kategori berhasil diraih yang ditampilkan oleh
GKM Lokomotif, SS Panas Bumi, SS Motor Winch, serta booth terbaik
kedua.
4. Penghargaan Indonesia Sustainability Reporting Award 2012 sebagai
Winner Best Sustainability Report 2011 Group B kategori “Natural
Resources”.
5. Direktorat Keuangan PGE berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2008 dari
badan sertifikasi PT TUV Rheinland Indonesia yang menyatakan telah
memenuhi persyaratan Sistem Manajemen Mutu dalam bidang Keuangan.
6. Area Lahendong berhasil meraih ISO 14001:2004 dari badan sertifikasi
PT TUV Rheinland Indonesia atas keberhasilan menerapkan Sistem
Manajemen Lingkungan.
7. Best Completion of Audited Financial Statement Award 2011 pada ajang
Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA) 2012, PT Pertamina
(Persero).
8. Nominasi untuk Best Community Involvement and Development
Implementation 2011 pada ajang Annual Pertamina Subsidiary Award
(APSA) 2012, PT Pertamina (Persero).
9. Nominasi untuk Best Annual Report 2011 pada ajang Annual Pertamina
Subsidiary Award (APSA) 2012, PT Pertamina (Persero).
10.GKM IMTAQ dan SS Husni Mubarok meraih Predikat 3-Stars dan 2-Stars
dalam International Convention on Quality Control Circle (ICQCC) di
11.Annual Pertamina Quality Award PGE meraih 2 medali Gold untuk
GKM Lokomotif dan SS Motorwinch dan 3 medali Silver untuk GKM
Piranha Imut, GKM Superman dan SS Panasbumi.
12.Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XVI dan
International Quality and Productivity Convention, PGE meraih predikat
Platinum melalui SS Motorwinch dan meraih 2 Gold melalui GKM
Lokomotif dan GKM Superman.
13.Sertifikasi ISO 9001:2008 Lean Warehouse Gudang Logistik untuk Area
Kamojang dan Lahendong.
14.Keberhasilan Area Kamojang dalam melakukan Resertifikasi Integrasi 3
sistem manajemen ISO 9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001 dari Badan
Sertifikasi PT TUV Rheinland Indonesia.
15.Area Geothermal Kamojang sebagai Department of The Year 2012 hasil
Survey Internal Customer Satisfaction (ICS).
16.Penghargaan K3 dan Lingkungan Panas Bumi, Area Kamojang meraih
peringkat Aditama bidang K3 dan Aditama bidang Lingkungan tahun