• Tidak ada hasil yang ditemukan

PATTANGAN (Studi Etnografi Mengenai Kepercayaan Marga Besar pada Masyarakat Simalungun di Saribudolok terhadap Hewan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PATTANGAN (Studi Etnografi Mengenai Kepercayaan Marga Besar pada Masyarakat Simalungun di Saribudolok terhadap Hewan)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

19 BAB II

MASYARAKAT DI SARIBUDOLOK

2.1. Sejarah Singkat Saribudolok

Saribudolok berasal dari kata saribu artinya seribu dan dolok artinya bukit. Jadi Saribudolok dapat diartikan sebagai suatu daerah yang terdiri dari seribu bukit. Wilayah Saribudolok terbentuk sekitar tahun 1928 yang dipimpin oleh Marga Girsang. Lokasi yang pertama sekali ditempati oleh Sipungka Huta (pembuka kampung) disebut dengan Sardolok Atas. Dikatakan Sardolok Atas karena letaknya berada ditempat yang paling tinggi.

Akibat pertumbuhan penduduk dan adanya orang-orang yang datang merantau, dengan pertambahan penduduk yang banyak mengakibatkan penduduk memperluas areal pemukiman yang akhirnya perluasan areal pemukiman ini menyebabkan nama baru yaitu disebut dengan Kampung Kristen karena yang menempati lokasi tersebut terdiri dari keluarga-keluarga pendeta.

(2)

20 bekerja sebagai Haroan (orang upahan yang bekerja khususnya di bidang pertanian).

Seiring dengan perjalanan waktu maka jumlah penduduk di Kampung Toba semakin bertambah dimana sampai saat ini sudah mencapai jumlah 437 jiwa. Jumlah ini hanya yang terdata di kelurahan Saribudolok, sementara pendatang lainnya yang tidak menetap tidak dicatatkan di kantor kelurahan karena biasanya mereka datang dan pergi tanpa ada waktu yang pasti. Mereka yang memilih untuk hidup menetap di Kelurahan Saribudolok ini memiliki alasan bahwa mereka berharap bisa mendapatkan kehidupan yang layak dengan kesuburan tanah yang ada dan dapat mereka kelola.

(3)

21 2.1.1. Letak dan Keadaan Wilayah

2.1.1.1.Kondisi Iklim dan Letak Geografis

Ditinjau dari letak geografisnya, Kelurahan Saribudolok diapit oleh dua pegunungan, yaitu sebelah utara pegunungan Sipiso-piso dan sebelah barat pegunungan Singgalang. Oleh sebab itu Kelurahan Saribudolok terletak di dataran tinggi derngan ketinggian tempat dari permukaan laut 1400 meter. Dimana 59,99% (1440,25 Ha) keadaan topografinya merupakan daratan dan 39,99% (960,17 Ha) merupakan perbukitan/pegunungan. Rata-rata suhunya sekitar 26-28 0C dan keadaan curah hujan 1.150 mm/tahun.

2.1.1.2. Batas Wilayah dan Luas Wilayah

Adapun batas-batas Kelurahan Saribudolok adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Dolok Silau

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Karo

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Purba

(4)

22 Tabel 1

Luas Wilayah Menurut Nagori/Kelurahaan di Kecamatan Silimakuta Tahun 2006

No. Nagori/Kelurahan Luas (Km)

Sumber: Kantor Kelurahan Saribudolok, 2014

(5)

23 2.2. Keadaan Penduduk

2.2.1. Keadaan Penduduk Berdasarkan Suku

Mayoritas penduduk Kelurahan Saribudolok adalah Suku Simalungun. Hal ini dikeranakan yang pertama-tama menempati daerah ini adalah Suku Simalungun (penduduk Asli). Akan tetapi pada masa sekarang selain penduduk asli banyak juiga suku perantauan yang datang seperti: Suku Karo, Batak Toba, Jawa, dan Etnis Cina. Untuk lebih jelasnya perbandingan daripada jumlah penduduk berdasarkan suku dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2

Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku

No. Suku Jumlah Jiwa Presentase

1 Simalungun 6.006 orang 78,0 %

2 Karo 914 orang 12,0 %

3 Toba 473 orang 6,0 %

4 Jawa 278 orang 3,5 %

5 China 21 orang 0,5 %

Jumlah 7692 orang 100 %

Sumber: Kantor Kelurahan Saribudolok, 2014

(6)

24 paling dominan adalah Suku Karo sekitar 12 % dibandingkan dengan suku battak toba yang hanya 6 % saja.

Satu hal yang perlu di ketahui, diantara suku Batak Toba dan Karo tidak ingin disebutkan sebagai pendatang. Hal ini dikarenakan mereksa sudah menjadi bagian dari warga Saribudolok. Adapun yang menjadi alasannya adalah karena mereka sudah turun temurun tinggal di daerah Saribudolok atau dengan kata lain sudah lahir di Kelurahan Saribudolok.

2.2.2. Keadaan Penduduk Berdasarkan Umur

Dengan memperhatikan data yang diperoleh peneliti dari data statistic dari lapangan (Kantor Kelurahan Saribudolok) maka komposisi penduduk terdidi dari beberapa klasifikasi menurut umur dan kelompok tenaga kerja. Berdasarkan jumlah penduduk yang sebanyak 7.692 jiwa, maka jumlah laki-laki adalah sebesar 3.659 jiwa dan perempuan 4.033 jiwa. Berdasarkan jumlah ini jelas terlihat jumlah perbandingan antara penduduk laki-laki dengan perempuan. Dimana jumlah yang paling banyak itu adalah perempuan.

(7)

25 Pada umumnya penduduk Saribudolok yang masih berusia 14 tahun sudah melanjutkan pendidikan di luar daerah sampai bekerja. Tidak jarang juga dari antara mereka yang tidak kembali kekampung halaman dan menetap di kota. Sementara yang berumur 50 tahun ke atas mereka biasanya menghabiskan masa tua mereka di Saribudolok.

Tabel 3

Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Kelompok Tenaga Kerja No. Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

1 0 – 12 bulan 65 72 137

2 1 – 4 tahun 102 115 217

3 5 – 6 tahun 205 211 416

4 7 – 12 tahun 354 365 719

5 13 – 15 tahun 537 606 1.133

6 16 – 18 tahun 429 503 932

7 19 – 25 tahun 328 375 703

8 26 – 35 tahun 496 536 1.032

9 36 – 45 tahun 457 496 953

10 46 – 50 tahun 312 378 690

11 51 – 60 tahun 247 246 493

12 61 – 75 tahun 103 98 201

13 76 tahun ke atas 45 51 96

(8)

26 2.2.3. Keadaan Penduduk Berdasarkaan Pendidikan

Masyarakat Saribudodlok sebenarnya adalah masyarakat yang sangat peduli dengan pendidikan. Akan tetapi banyak sekali anak-anak sekolah yang putus sekolah hanya samapi jenjang pendidikan SMA sederajat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: keadaan ekonomi dan kurangnya minat belajar pemuda setempat untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Untuk lebih jelasnya melihat keadaan penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4

Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Tidah/belum sekolah 760

2 Tidak tamat SD 1.031

(9)

27 studi diluar daerah Saribudolok bukan karena tidak adanya Gedung Sekolah akan tetapi pemikiran orang tua yang menginginkan anaknya lebih baik daripada pendidikan mereka terdahulu dan didukung juga orang keinginan anak yang ingin bersekolah ke luar daerah Simalungun.

2.2.4. Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama

Kelurahan Saribudolok merupakan daerah yang penduduknya mayoritas suku Simalungun. Sejak jaman dahulu suku bangsa Simalungun adalah suku bangsa yang mayoritasnya menganut Agama Kristen dan Islam. Sama halnya dengan Suku Simalungun yang ada di Kelurahan Saribudolok, penduduknya menganut berbagai aliran kepercayaan baik itu agama Kristen Protestan, Kristen Katolik, dan Islam. Tetapi berdasarkan hasil penelitian maka penduduk adalah mayoritas menganut agama Kristen Protestan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5

Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama

No. Agama Jumlah Presentase

1 Katolik 3.030 39,0 %

2 Protestan 4.052 52,0 %

3 Islam 589 7,6 %

4 Budha 21 0,4 %

5 Hindu - -

(10)

28 Dari tabel di atas dapat disimpulakn bahwa keadaan penduduk berdasarkan agama di Kelurahan Saribudolok didomunasi oleh agama Kristen Protestan, yakni sebanyak 4.052 % jiwa atau sekira 52 %. Berdasarkan data tersebut di atas dapat dinyatakan bahwa yang menganut agama Kristen didominasi oleh suku Batak Toba, Karo, dan Simalungun.

Sementara untuk agama Islam sebanyakan dianut oleh etnis Jawa sedangkan untuk agama Budha dianut oleh etnis China. Dari data ini juga dapat kita lihat bahwa utnuk agama Budha 100 % dianut oleh etnis China dimana hal ini dapat dilihat dari data penduduk. Artinya dari 21 jiwa penduduk Cina, semuanya menganut agama Budha.

2.2.5. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

(11)

29 Dengan perbedaan temperature anatara siang dan malam mencapai 27 – 29 0C, lahan pertanian sangat subur untuk ditanami hortikultura dana tanaman lainnya. Tanaman yang ada di daerah ini berbagai jenis diantaranya ada tanaman keras dan tanaman muda, akan tetapi tanaman muda adalah pilihan utama bagi penduduk.

Alasan tanaman muda dijadikan pilihan utama dalam pertanian adalah karena pengurusannya lebih mudah dan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil lebih cepat dan yang paling mendukung adalah tanahnya yang subur untuk tanaman capcay (tanaman muda seperti sayur-mayur). Tanah di Kelurahan Saribudolok ini dapat dikatakan sebagai tanah yang tergolong subur.

(12)

30 Tabel 6

Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian No. Mata Pencaharian Jumlah Presentase (%)

1 PNS 471 6,0

Sumber: Data Kelurahan Saribudolok, 2014

Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar penduduk di Kelurahan Saribudolok hidup dari sektor pertanian yaitu sekitar 49 %. Akan tetapi perlu diketahui walaupun sebagian lagi penduduknya hidup di sektor jasa, pegawai, dan sebagainya, mereka tetap merangkap sebagai petani. Hal ini terbukti pada dasarnya atau setiap penduduk yang ada di Kelurahan Saribudolok rata-rata memiliki juma (ladang) untuk digarap sebagai lahan pertaian. Oleh sebab itu, Saribudolok dikenal sebagai daerah pertanian tanaman hortikultura.

2.3. Potensi Alam

(13)

31 kedua Sumatera Utara setelah Kabupaten Deli Serdang. Terletak pada ketinggian 369 meter di atas permukaan laut, Simalungun mampu menarik perhatian masyarakat luar daerah sejak zaman kolonial.

Kehadiran pemerintahan kolonial memberi arti penting bagi perkembangan pertanian. Irigasi yang bersumber dari bendungan, salah satu bentuk pembangunan zaman kolonial, dimanfaatkan petani untuk mengairi sawah. Lahan sawah, termasuk ladang, tersebar merata di setiap kecamatan.

Tahun 2001 misalnya, petani Simalungun memproduksi beras 293.179 ton, 190 persen dari kebutuhan lokal. Simalungun setiap tahun surplus beras yang disalurkan ke daerah sekitarnya melalui Dolog maupun pasar tradisional. Swasembada pangan Simalungun teruji puluhan tahun dan masih akan terus berlangsung. Dalam beberapa kesempatan, niat petani menanam padi tidak begitu kuat. Tahun 1995, petani bersemangat menanam kelapa sawit sehingga tidak sedikit lahan sawah beralih fungsi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit. Alih fungsi lahan ini tidak mengganggu Simalungun sebagai penghasil beras. Produksi beras Simalungun tahun 1995 surplus 149.255 ton.

(14)

32 dengan Kabupaten Karo di barat menjadi penyedia tenaga kerja pertanian tanaman pangan terbesar (83,4 persen).

Sementara Kecamatan Tapian Dolok yang berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang menjadi daerah dengan sebaran penduduk merata dalam lapangan pekerjaan: pertanian tanaman pangan, perkebunan, pertanian lainnya, industri pengolahan, serta jasa. Potensi perkebunan semakin memantapkan pertanian sebagai sektor unggulan. Kegiatan ekonomi daerah tahun 2001 Rp 4,2 triliun, 62 persen disumbang oleh pertanian. Di sektor pertanian, hampir 50 persen ditunjang hasil perkebunan. Kelapa sawit menjadi komoditas utama. Tahun 2001 tak kurang 489.335 ton dihasilkan dari areal 24.787 hektar. Kelapa sawit merupakan produksi perkebunan rakyat terbesar kedua di Sumut setelah Kabupaten Labuhan Batu.

Perkebunan besar dengan lahan hampir 70.000 hektar kelapa sawit memproduksi sekitar satu juta ton tahun 2001. Karet dan cokelat menjadi pendukung kontribusi perkebunan. Saat ini ada dua badan usaha besar yang dikelola pemerintah dan swasta. Jumlah tenaga kerja perkebunan tidak merata di setiap kecamatan. Ada tiga kecamatan dengan tenaga kerja setidaknya 20 persen, yakni Dolok Batu Nanggar, Jorlang Hataran, dan yang terbesar Sidamanik (28,5 persen) berbatasan langsung dengan Danau Toba. Fluktuasi produksi karet dialami oleh perkebunan yang dikelola pemerintah lima tahun terakhir.

(15)

33 tajam juga terjadi pada komoditas cokelat. Tahun 2000 perkebunan hanya memproduksi 2.076 ton kakao. Setahun berikutnya naik menjadi 13.630 ton.

Namun, ini masih di bawah produksi tahun 1999 yang mencapai 16.032 ton.Tanaman yang membuat prihatin adalah teh. Produksi teh yang terpusat di Kecamatan Raya dan Sidamanik ini mulai anjlok. Penurunan produksi secara tajam dimulai tahun 2000, dari 100.498 ton tahun sebelumnya menjadi 75.796 ton, dan tinggal 15.340 ton tahun 2001.

Dalam menjual hasil panen, petani Simalungun sangat bergantung pada pedagang dan tengkulak, yang sebagian besar dari luar daerah. Kehadiran industri besar, seperti PT Good Year Sumatra Plantations yang didirikan tahun 1970, cukup membantu petani memasarkan hasil panen mereka. Meskipun memiliki perkebunan sendiri, perusahaan pengolahan karet ini mampu menampung karet hasil perkebunan rakyat. Setelah diolah menjadi bahan setengah jadi, produknya dijual ke luar daerah dan ekspor. Melihat produksi pertanian yang melimpah, sepantasnya Pemerintah Kabupaten Simalungun memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan industri pengolahan.

(16)

34 Perpaduan pengembangan antara pertanian sebagai sumber bahan baku, industri sebagai wahana pemberi nilai tambah, dan perdagangan akan menjadikan Simalungun sebagai daerah agroindustri, agrobisnis, dan juga agrowisata.

2.4. Sarana dan Prasarana 2.4.1. Sarana Kesehatan

Jika dilihat dari tingkat kesehatannya, maka Kelurahan Saribudolok dapat disebut sebagai masyarakat yang peduli akan tingkat kesehatan. Ini dapat peneliti lihat dari sarana kesehatan yang tersedia. Demikian juga masyarakatnya yang sudah berfikir logis mengenai kesehatan. Hal ini terbukti dari jumlah bidan desa. Selain itu juga apabila masyarakat terserang penyakit, langsung datang ke dokter untuk memeriksadan meminta resep obat. Begitu juga dengan kaum ibu yang sedang mengandung sudah mau mengkonsultasikan kandungannyake bidan-bidan yang ada.

(17)

35 Tabel 7

Sarana Kesehatan

No. Sarana Kesehatan Jumlah

1 Rumah Sakit 1

2.4.2. Sarana Pendidikan

Sebagai daerah kelurahan dan merupakan Ibukota Kecamatan Silimakuta, maka Saribudolok mempunyai sarana yang sudah cukup lengkap karena mulai dari Sekolah Tingkat Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas sudah tersedia. Untuk lebih jelasnya akan disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 8

Sarana Pendidikan di Kelurahan Saribudolok No. Jenis Sekolah Jumlah

1 Sekolah Dasar (SD) 5

2 Sekolah Menengah Pertama (SMP)

3

(18)

36 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jumlah sekolah yang paling banyak adalah Sekolah Dasar (SD). Untuk gedung sekolah masih dapat dibagi dalam beberapa kelompok. Untuk SD ada 5 gedung sekolah, yaitu: 2 SD Swasta ( SD Khatolik dan SD GKPS) dan 3 SD Negeri. Untuk SMP ada 3 gedung sekolah, yaitu: SMP Khatolik Bunda Mulia, SMP Negeri 1, dan SMP Negeri 2. Sedangkan untuk SMA ada 2 gedung sekolah, yaitu: SMA Swasta Khatolik Duynhoven dan SMA Negeri 1.

2.4.3. Sarana Ibadah

(19)

37 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah sara ibadah untuk agama Kristen lebih banyak di bandingkan dengan sarana ibadah untuk agama Muslim. Hal ini dikarenakan Kristen masih dapat dikelompokkan lagi menjadi dua agama yaitu agama Kristen Khatolik yang memiliki 2 rumah ibadah dan agama Kriten Protestan yang memiliki 5 rumah ibadah.

Untuk Kristen Protestan gedung gereja lebih banyak dibandingkan dengan Kristen Khatolik, karena agama Kristen Protestan terbagi lagi menjadi beberapa aliran, seperti aliran gereja suku (GKPS) dan Gereja Sekte seperti: Imanuel, GBI, GKII dan Pentakosta yang masing-masing memiliki gedung ibadah.

2.4.4. Sarana Transportasi

Kelurahan Saribudolok mempunyai letak yang strategis, terletak di antara Pematang Siantar, Kabupaten Karo dan juga Sidikalang. Hal ini pastinya akan membuat wilayah Saribudolok sebagai jalur lintas untuk Sidikalang, Kabupaten Karo dan juga Pematang Siantar. Oleh sebab itu, untuk sarana angkutan umum menuju daerah lain, sarana angkutan yang ada sudah lebih dari cukup. Sedangkan sarana angkutan untuk masyarakat setempat atau antar nagori yang dimanfaatkan adalah kendaraan becak motor dan angkot. Khusus untuk kendaraan becak motor di Saribudolok sekarang ini sudah cukup menjamur dan lebih efisien bagi masyarakat setempat.

(20)

Gambar

Tabel 1
Tabel 2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku
Tabel 3
Tabel 4 Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
+5

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Daerah Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Barat melaksanakan Pelelangan Pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawas pekerjaan renovasi

Kelengkapan yang trarus dibawa pada saat pembuktian kualifikasi adalah o'Eiffk&s Asli" seluruh. file Dokumen Penawaran yang telah dimasukan/diunggah melalui

For information about using scripts to start an instance of WebLogic Server, see "Starting an Administration Server with a Startup Script" and "Starting Managed

Proyeksi anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk lima tahun kedepan. Pendapatan pajak daerah. Hasil retribusi daerah. Hasil pengelolaan kekayaan. daerah yang dipisahkan.

According to the proposed method, system based on embedded architecture is then designed: using FPGA, ARM+DSP and other embedded computing technology to build specialized

Bab IV ini disusun dengan maksud menguraikan seluruh aspek yang terkait dengan upaya penyusunan naskah RPJM Kabupaten Maros 2010–2015 ini, dengan memberikan perhatian pada

Program dari setiap urusan untuk melaksanakan strategi dan kebijakan guna mencapai sasaran pada misi ke VIII sebagai berikut:.. Peningkatan kualitas hidup dan