• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Container Dalam Perjanjian Kerja Pada Pengangkutan Barang Melalui Angkutan Laut (Studi Pada PT. Samudera Indonesia Cabang Belawan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Container Dalam Perjanjian Kerja Pada Pengangkutan Barang Melalui Angkutan Laut (Studi Pada PT. Samudera Indonesia Cabang Belawan)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengangkutan sebagai alat fisik merupakan bidang yang sangat vital dalam kehidupan masyarakat. Dikatakan sangat vital karena keduanya saling mempengaruhi, dan menentukan dalam kehidupan sehari-hari. Pengangkutan atau sistem transportasi itu sendiri mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar arus barang dan lalulintas orang yang timbul sejalan dengan perkembangan masyarakat dan semakin tingginya mobilitas, sehingga menjadikan pengangkutan itu sendiri sebagai suatu kebutuhan bagi masyarakat.

(2)

2

pembangunan di berbagai sektor ke seluruh pelosok tanah air, misal sektor industri, perdagangan, pariwisata dan pendidikan.

Berdasarkan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (selanjutnya disebut UUD 1945) Alinea ke IV di atas, dapat diketahui bahwa salah satu tujuan nasional didirikannya Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum bagi setiap orang. Salah satu sektor yang dapat memajukan perekonomian nasional di Indonesia adalah perdagangan. Sektor perdagangan ini tidak hanya dapat dilakukan melalui darat dan udara, melainkan juga dapat melalui laut.

Kegiatan pengangkutan melalui laut ini dapat dilakukan dengan menggunakan sistem containerisasi. Sistem ini dianggap lebih tepat dan efisien dari segi biaya, jumlah muatan serta dapat meminimalisir kerusakan barang muatan. Ditambah lagi belakangan ini pemerintahan yang baru juga berfokus pada pengembangan sistem tol laut, sehingga kedepannya pengiriman pengangkutan barang berfokus pada pengangkutan laut.

(3)

3

Pengangkut sebagai pihak penyelenggaraan pengangkutan dan sebagai alat yang digunakan untuk menyelenggarakan pengangkutan. Sedangkan pengirim adalah pihak yang mengikatkan diri untuk membayar biaya pengangkutan. Pengirim dalam bahasa Inggris disebut “consigner”, tetapi khususnya untuk pengangkutan laut disebut ”shipper”. Pemilik barang dapat berupa manusia pribadi, atau perusahaan perseorangan, atau perusahaan persekutuan badan hukum, dan bukan badan hukum, atau perusahaan umum (Perum).2) Untuk menjamin barang yang dikirim maka diperlukan suatu perjanjian yang dapat mengikat para pihak sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

Kegiatan pengangkutan laut tidak dapat terlepas dari peran petikemas (container). Petikemas merupakan satu kemasan yang dirancang secara khusus dengan ukuran tertentu, dapat dipakai berulang kali, dipergunakan untuk menyimpan dan sekaligus mengangkut muatan yang ada di dalamnya.

Pengangkutan berasal dari kata angkut yang berarti mengangkat dan membawa, memuat atau mengirimkan. Pengangkutan artinya usaha membawa, mengantar atau memindahkan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat yang lain.

(4)

4

Pengangkutan barang didalam pelaksanaanya didahului dengan adanya kesepakatan antara pihak-pihak yang ingin mengadakan pengangkutan barang. Kesepakatan tersebut tertuang dalam bentuk perjanjian pengangkutan yang akan menimbulkan hak dan kewajiban serta tanggung jawab yang berbeda dari masing-masing pihak

Petikemas dapat membungkus atau membawa muatan dalam peti-peti yang sama dan membuat semua kendaraan dapat mengangkutnya sebagai satu kesatuan, baik kendaraan itu berupa kapal laut, keretea api, truk, atau angkutan lainnya, dan dapat membawanya secara cepat, aman dan efisien atau bila mungkin, dari pintu ke pintu.

Petikemas (container) bermula pada tahun 1950-an. Banyak perusahaan pelayaran di negara-negara maju yang menyadari bahwa kegiatan bongkar-muat kargo dari kapal harus dilakukan se-efisien dan se-ekonomis mungkin. Kemudian pada 1957 dimulai perubahan secara besar-besaran dari break bulk menuju containerized oleh perusahaan Pan Atlantic Streamship Co. Sejak itulah sejarah containerized yang kita kenal sekarang ini dimulai. Alasan lain yang mendorong terjadinya containerized adalah seringnya terjadi pemogokan buruh di pelabuhan, sehingga menyebabkan kerugian yang sangat besar yang dialami oleh pemilik kapal.

(5)

5

sampainya barang dalam jumlah yang tidak sesuai, kesalahan dalam pemilihan jenis container, keterlambatan barang tiba di tujuan, dan lain-lain.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengangkatnya menjadi suatu karya ilmiah yang telah penulis pilih untuk dijadikan skripsi dengan judul

“PERANAN CONTAINER DALAM PERJANJIAN KERJA PADA

PENGANGKUTAN BARANG MELALUI ANGKUTAN LAUT (Studi pada

PT. Samudera Indonesia Cabang Belawan)”. Untuk lebih jelasnya penulis akan

menguraikan dan membahasnya lebih lanjut pada BAB-BAB berikutnya.

B. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur pelaksanaan perjanjian kerja dalam pengangkutan barang dengan menggunakan kapal container?

2. Bagaimana peranan container dalam perjanjian kerja penyelenggaraan pengangkutan barang dengan menggunakan kapal container?

3. Bagaimana tanggung jawab para pihak dalam perjanjian kerja pengangkutan dengan kapal container?

C. Tujuan Penulisan

(6)

6

a. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan perjanjian kerja dalam pengangkutan barang dengan menggunakan kapal container.

b. Untuk mengetahui peranan container dalam perjanjian kerja penyelenggaraan pengangkutan barang dengan menggunakan kapal container.

c. Untuk mengetahui tanggung jawab para pihak dalam perjanjian kerja pelaksanaan pengangkutan dengan kapal container.

D. Manfaat Penulisan

Adapun yang menjadi manfaat penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Dari penelitian ini diharapkan dapat membantu atau memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan pada ilmu pengetahuan hukum pengangkutan laut yang khususnya mengenai peranan container dalam perjanjian kerja pengangkutan laut.

2. Secara Praktis

(7)

7

pengangkutan melalui laut khususnya mengenai peranan container dalam perjanjian kerja pengangkutan laut.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri atas: 1. Sifat penelitian

Sifat penelitian yang dipergunakan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah deskriptif analisis yang mengarah penelitian hukum yuridis empiris, yaitu wujud atau penuangan hasil penelitian mengenai hukum yang berlaku di masyarakat1 2. Sumber data

.

Sumber data penelitian ini didapatkan melalui data primer dan sekunder. Sumber data primer didapatkan melalui penelitian lapangan pada PT. Samudera Indonesia. Sumber data sekunder yang terdiri dari:

a. Bahan hukum primer, dalam penelitian ini dipakai adalah KUH Perdata, KUH Dagang.

b. Bahan hukum sekunder, berupa bacaan yang relevan dengan materi yang diteliti.

c. Bahan hukum tertier, yaitu dengan menggunakan kamus hukum maupun kamus umum dan website internet baik itu melalui Google maupun Yahoo. 3. Teknik pengumpulan data

(8)

8

Samudera Indonesia, studi dokumen dengan penelusuran kepustakaan. 4. Analisis data

Untuk mengolah data yang didapatkan dari penelusuran kepustakaan, studi dokumen, dan

studi lapangan maka hasil penelitian ini menggunakan analisa kualitatif. Analisis kualitatif ini pada

dasarnya merupakan pemaparan tentang teori-teori yang dikemukakan, sehingga dari teori-teori

tersebut dapat ditarik beberapa hal yang dapat dijadikan kesimpulan dan pembahasan skripsi ini.

F. Keaslian Penelitian

Penulisan skripsi ini diajukan untuk melengkapi tugas guna memenuhi syarat dalam mencapai Gelar Sarjana Hukum. Penulis dalam membuat dan memilih judul skripsi ini berdasarkan hasil penelitian sendiri. Keaslian penulisan skripsi ini merupakan hasil pemikiran sendiri dengan mengambil dari buku-buku sebagai sumber referensi. Telah dilakukan pengecekan dan penelusuran di Perpustakaan USU. Adapun judul skripsi penulis adalah “PERANAN CONTAINER DALAM PERJANJIAN KERJA PADA PENGANGKUTAN

BARANG MELALUI ANGKUTAN LAUT (Studi pada PT. Samudera

Indonesia Cabang Belawan)”. Tidak ada judul yang sama baik permasalahan,

tujuan maupun metodenya. Beberapa judul yang hampir sama dengan judul penulis antara lain yaitu:

1. Peranan container dalam pengangkutan barang melalui laut. (Susanto/ 970200121)

(9)

9

2. Perjanjian kerjasama operasi (KSO) pemanfaatan lahan untuk depo Container di pelabuhan (studi terhadap kerja sama oprasi antara PT.

Sarana Agro Nusantara dan PT. Bintika Bangunusa). (Masuriy Karim/ 040200018)

3. Tinjauan yuridis tentang pengangkutan peti kemas dengan menggunakan kenderaan khusus (riset pada PT. Samudra Perdana Jakarta). (Sekinderwati P/ 920200214)

Selain dengan mengambil dari buku-buku yang berhubungan dengan judul penulisan dan ketentuan peraturan perundang-undangan, penulis juga melakukan riset atau penelitian langsung ke PT. Samudera Indonesia cabang Belawan, Medan. Sehingga dengan demikian judul skripsi ini asli berasal dari hasil pemikiran penulis sendiri

G. Sistematika Penulisan

Tujuan penyajian sistematika ini adalah untuk memudahkan para pembaca memahami dan memperoleh gambaran apa yang akan disajikan. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN

(10)

10

BAB II PERJANJIAN KERJA DALAM PENGANGKUTAN BARANG

Pada bab ini memuat tentang pengangkutan dan perjanjian pengangkutan, pihak-pihak dalam perjanjian kerja dan pengaturan hukumnya, serta pelaksanaan perjanjian kerja dalam penyelenggaraan pengangkutan barang melalui angkutan laut dengan menggunakan container.

BAB III PENYELENGGARAAN PENGANGKUTAN BARANG MELALUI ANGKUTAN LAUT MENGGUNAKAN CONTAINER

Pada bab ini memuat tentang pembahasan mengenai gambaran umum PT. Samudera Indonesia, jenis-jenis barang yang dapat diangkut dan peranan container dalam angkutan laut, pengaturan hukum tentang penggunaan container dalam penyelenggaraan pengangkutan barang melalui laut.

BAB IV PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA DALAM

PENYELENGGARAAN PENGANGKUTAN BARANG MELAUI LAUT DENGAN MENGGUNAKAN

CONTAINER DI PT. SAMUDERA INDONESIA

(11)

11

container melalui laut, peran container dalam penyelenggaraan pengangkutan barang melalui laut, tanggung jawab para pihak dalam perjanjian kerja penyelenggaraan pengangkutan barang dengan menggunakan kapal container.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 2.5.5.4 Hasil Penjualan Dalam Negeri Kayu Bundar Jati Melalui Penjualan

20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm KeuDa, Perangkat Daerah, Kepegawaian Organisasi :

Ketika sahabat melihat sejauh mana (salla Allahu alihi wa sallam) luka Nabi mereka menjadi sangat bingung dan berseru, "Kalau saja Anda akan berdoa untuk kutukan

dengan tujuan agar masyarakat lebih mudah untuk menjual dan membeli mobil yang mereka inginkan, juga memudahkan untuk pemasangan iklan mobil hanya dengan registrasi secara online

Apabila terjadi selisih terhadap barang, maka mengecek kembali catatan mutasi barang yang ada pada kartu stok gudang untuk menelusuri

Aplikasi ini dapat digunakan siswa untuk media pembelajaran dan tolak ukur dalam memahami program linier, karena dalam aplikasi ini disediakan materi dan soal-soal latihan yang

Dalam lingkungan keluarga diharapkan antara lain: orang tua menjadi masyarakat belajar atau pembaca, orang tua menemani anaknya belajar, bukan sekadar menyuruh

[r]