• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Instrumen Audit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Instrumen Audit"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Bahan berikut ini merupakan pelengkap dari makalah berjudul “AMI dalam SPMI”, Elly Erawaty.

CONTOH ISI STANDAR (sebagai bahan untuk menyusun instrumen audit)

ISI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (STANDAR 1)

1.1. Kewajiban membuat

CP setiap prodi 1.1.1. Setiap prodi harus memiliki profil lulusan dan CP 1.1.2. CP prodi harus disusun berdasarkan profil

lulusan, visi dan misi prodi, KKNI, SNPT, hasil studi pelacakan lulusan, dan hasil survey kebutuhan pengguna lulusan. 1.1.3. CP prodi harus terdokumentasi.

1.2. Pembentukan tim

penyusun CP prodi 1.2.1. Dekan membentuk dan menetapkan Tim Penyusun Kurikulum. 1.2.2. Keanggotaan tim harus memenuhi syarat

tertentu.

1.2.3. Pembentukan tim disertai dengan uraian tugas dan jangka waktu kerja.

1.3. Prosedur atau langkah

penyusunan prodi 1.3.1. CP disusun berdasarkan prosedur atau langkah-langkah tertentu. 1.3.2. Ada keterlibatan perwakilan asosiasi

profesi dan/atau alumni serta pengguna lulusan.

1.3.3. Harus didahului survey pelacakan lulusan dan kebutuhan pengguna lulusan.

1.3.4. Harus melibatkan seluruh dosen tetap melalui rapat kerja.

1.3.5. Harus ada sosialisasiCP.

1.4. Penetapan atau

pengesahan CP prodi 1.4.1. CP prodi harus mendapat persetujuan Senat Fakultas. 1.4.2. CP prodi harus mendapat pengesahan

Dekan.

1.5. Evaluasi atau

pembaharuan CP prodi 1.5.1. CP prodi wajib dievaluasi atau dibaharui setiap 4 (empat) tahun sekali. 1.5.2. Kaprodi dan/atau Wakil Dekan Akademik

wajib memantau penerapan CP pada prodi. 1.5.3. Prosedur evaluasi CP sama seperti

prosedur penyusunan CP.

1.5.4. Proses evaluasi CP harus terdokumentasi.

DOKUMEN YANG HARUS TERSEDIA UNTUK STANDAR 1

D.1.1.3.1. Pernyataan profil lulusan dan CP prodi

D.1.1.3.3. Kuisioner survey pelacakan lulusan dan kebutuhan pengguna lulusan.

(2)

D.1.2.1.1. Surat Keputusan Dekan tentang Pembentukan Tim Penyusun. D.1.3.1.1. Prosedur operasional baku tentang penyusunan CP prodi. D.1.4.1.1. Surat Keputusan Pengesahan CP prodi.

D.1.5.4.1. Laporan hasil evaluasi CP prodi.

CONTOH PILIHAN MENYUSUN INSTRUMEN AUDIT

Alternatif 1.

Unit Penjaminan Mutu (UPM) menyusun Daftar Periksa (

Checklist

) untuk

menguji apakah

Auditee

benar-benar atau sungguh-sungguh:

 telah melaksanakan setiap isi Standar 1 di atas.

 telah memiliki setiap dokumen yang harus ada untuk Standar 1 di atas.

 telah memenuhi atau mencapai kriteria atau target yang ada dalam setiap isi Standar 1 di atas.

Pada bagian akhir dari lembar

Checklist

harus disediakan ruang bagi Auditor untuk menuliskan:

a.

temuan audit atau kelemahan

Auditee.

b.

praktik baik dari

Auditee.

c.

simpulan audit berupa

rekomendasi.

Alternatif ini menuntut UPM untuk menyiapkan instrumen audit yang bersifat “siap pakai” untuk Auditor, dan dapat dilengkapi dengan angka

penilaian untuk setiap pilihan jawaban dalam

Checklist.

Keuntungan:

1. Auditor lebih mudah dan cepat dalam menilai.

2. Lebih menjamin obyektivitas penilaian.

3. Lebih terukur dan seragam.

Kelemahan:

1.

Dapat menimbulkan kesan bahwa audit hanya sekedar mengisi

Checklist.

2.

Mungkin Auditor merasa bosan dan kurang bebas untuk

berekspresi.

3.

Pilihan jawaban dalam

Checklist

mungkin ada yang dinilai kurang fleksibel, atau sebaliknya multi-tafsir.

4.

Jumlah pertanyaan bisa jadi sangat banyak.

Alternatif 2.

Unit penjaminan Mutu tidak menyusun Daftar Periksa melainkan hanya

menyiapkan lembar Laporan Hasil Audit yang harus diisi sendiri oleh Auditor Internal dengan keterangan seperti misalnya:

a. bahwa

Auditee

telah benar melaksanakan isi setiap Standar 1 di atas;

b. bahwa

Auditee

melalaikan melaksanakan isi dari Standar 1 di atas (sebut standar yang nomor berapa);

c. bahwa

Auditee

gagal memenuhi kriteria atau target yang

Alternatif ini meringankan kerja UPM namun sebaliknya beban Auditor menjadi sangat besar karena Auditor seolah harus mencari dan

mengembangkan sendiri pertanyaan dan menggali data atau fakta yang sesuai dengan isi Standar 1, dari

Auditee

untuk kemudian dinilai.

Keuntungan:

1. Memberi ruang kreativitas bagi Auditor.

(3)

terdapat dalam isi Standar 1 di atas (sebut standar yang nomor berapa).

d. bahwa dokumen yang harus ada untuk Standar 1 tidak tersedia, atau tersedia tetapi salah, atau tidak lengkap, atau tidak sesuai, atau tidak layak.

e. bahwa ada praktik baik dari

Auditee

(sebutkan apa praktik baik tersebut dan untuk standar nomor berapa).

Kelemahan:

1. Auditor harus benar-benar dilatih intensif agar memiliki persepsi yang sama tentang setiap isu dalam isi setiap Standar 1. 2. Proses audit menjadi lebih lama

karena pengisian lembar Laporan Audit harus detil. 3. Subyektivitas auditor sukar

dihindari.

CONTOH INSTRUMEN AUDIT (dirancang berdasarkan contoh isi Standar Kompetensi di atas)

NAMA PERGURUAN TINGGI

Auditee Program Studi (tulis nama program studi) Auditor (tulis nama Auditor 1)

Periode Tahun Audit (isi kapan audit dilaksanakan)

STANDAR KURIKULUM & STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

 S = Selesai; B = Sedang Berlangsung; T= Tidak; AB = Ada Bukti; TB = Tanpa Bukti; M = Meragukan.

N

o Daftar Periksa S SB T M

1 Pembentukan Tim Kurikulum

1. Auditee membentuk Tim Kurikulum untuk menyusun dan/atau mengevaluasi kurikulum.

2 Penyusunan Kurikulum

1. Auditee melibatkan seluruh dosen, selain Tim

Kurikulum, dalam menyusun kurikulum, melalui antara lain rapat kerja, lokakarya.

2. Auditee melibatkan asosiasi profesi dan/atau perwakilan alumni dalam menyusun kurikulum.

3. Auditee melakukan sosialisasi Kurikulum kepada seluruh pemangku kepentingan internal dan eksternal.

N o

Daftar Periksa AB TB M

1 Keputusan Dekan (atau bahkan Rektor) tentang pengangkatan atau pembentukan Tim Kurikulum terbaru.

2 Dokumen berisi laporan hasil penyusunan dan/atau pembaharuan kurikulum terbaru.

Praktik Baik

(4)

Rekomendasi

TEMPAT, TANGGAL, dan TANDA TANGAN Nama Auditor Bandung, /2016

Nama Pimpinan Auditee Bandung, /2016

CONTOH LAPORAN AUDIT

NAMA & LOGO PERGURUAN TINGGI LAPORAN AUDIT TAHUN 2016/2017

Unit yang Diaudit

(

Auditee

) Program Studi Ilmu Hukum-Fakultas Hukum Hari/Tanggal Audit

Nama Auditor Internal Obyek/Bidang yang

Diaudit Akademik – Kompetensi Lulusan

Pelaksanaan Standar yang

Diaudit Standar Kompetensi Lulusan (Standar 1.1 – 1.5)

No No & Isi Standar

Uraian Temuan Bukti Temuan Kategori Temuan

Tidak melaksanakan survey pelacakan lulusan maupun pengguna lulusan dalam 3 tahun terakhir

Tidak ada kuisioner survey yang belum maupun yang telah terisi dengan data responden

Amat Serius CP dibatalkan atau

dibaharui sesuai prosedur baku No. 1.3.1 paling lambat akhir

semester genap 2016/2017

2 1.5. CP harus dievaluasi 4 tahun sekali

Telah memasuki tahun keempat tetapi belum ada rencana konkrit upaya evaluasi CP

Tidak ada dalam anggaran tahun berjalan biaya untuk evaluasi CP

(5)

berakhir.

Tanda tangan Auditor

(6)

NAMA & LOGO PERGURUAN TINGGI

FORMULIR REKAM JEJAK TEMUAN AUDIT & TINDAK LANJUT TAHUN 2016/2017

Standar KOMPETENSI LULUSAN (Standar 1.1 – 1.5) N

o Auditee TemuanUraian Kategori Temuan

Auditor Rekomend

asi Tanggal TindakStatus & Lanjut

1 PS Akuntans i

CP disahkan oleh Dekan tetapi tanpa melalui persetujuan Senat Fakultas

Serius Dr. Claudio Bravo, MSc. Dr. Ir. Messi P.

Cabut pengesahan CP, ajukan CP ke Senat untuk mendapat persetujuan

Rekomendasi dilaksanakan pada 15 Agustus 2016

Disusun oleh: Kepala Divisi Audit Unit Penjaminan Mutu Hari & Tanggal:

Referensi

Dokumen terkait

Standar pelaporan yang kedua mensyaratkan bahwa laporan auditor mengenai laporan keuangan, atau laporan terpisah yang diacu dalam laporan auditor itu, harus mencakup informasi yang

Standar pelaporan yang kedua mensyaratkan bahwa laporan auditor mengenai laporan keuangan, atau laporan terpisah yang diacu dalam laporan auditor itu, harus

Bolabasket Layak Tidak Standar Dari tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa ada empat prasarana di dalam gedung yang tersedia di SMA Negeri 4 Surabaya sebagai tempat pembelajaran

Skor 4 apabila semua dokumen ada, lengkap dan baik sesuai rambu-rambu Skor 3 apabila sebagian besar dokumen ada sesuai rambu-rambu. Skor 2 apabila sebagian kecil dokumen ada

b) Dalam kondisi resiko/risk, bahwa manajer mengetahui besarnya probabilitas kemungkinan hasil ,tetapi informasi yang lengkap tidak tersedia. c) Kondisi ke tidak

 Sampai pada tahap pengujian telah tersedia beberapa standar dan manual yang dapat digunakan sebagai acuan, tetapi sampai saat kini belum ada acuan standar

(Sumber: Soepartono, 2000: 14) Dalam meningkatkan kemampuan atau skill dari siswa perlu mendapat fasilitas yang layak dan lengkap sesuai standar cabang olahraga tersebut, akan

Permendikbud atau Lampiran Standar Proses saja 5.. Dokumen Standar Penilaian Permendikbud