Pengaruh Pemberian Mitomycin-C Secara Topikal pada Meatus Media Penderita Rinosinusitis Kronis yang Menjalani Bedah Sinus Endoskopi
Fungsional Terhadap Terjadinya Sinekia dan Krusta
Tesis
Oleh:
Oleh :
HUMBERTHO HUTABARAT
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
DEPARTEMEN TELINGA HIDUNG TENGGOROK KEPALA DAN LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Medan, Mei 2016
Tesis dengan judul
Pengaruh Pemberian Mitomycin-C Secara Topikal pada Meatus Media Penderita Rinosinusitis Kronis yang Menjalani Bedah Sinus Endoskopi
Fungsional Terhadap Terjadinya Sinekia dan Krusta
Telah disetujui dan diterima baik oleh Komisi Pembimbing
Ketua
Anggota I Anggota II Prof. Dr. dr. Delfitri Munir, Sp.T.H.T.K.L. (K)
NIP: 195401261984031001
dr. Mangain Hasibuan, Sp.T.H.T.K.L.
Ketua Departemen Ketua Program Studi Dr.dr. T.Siti Hajar Haryuna, Sp.T.H.T.K.L.
NIP: 195401121982021002 NIP: 197906202002122003
Diketahui oleh
Prof.Dr.dr. Abdul Rachaman S,Sp.T.H.T.K.L(K)
Dekan Ketua TKP PPDS
Dr.dr.T.Siti Hajar Haryuna, Sp.T.H.T.K.L NIP: 194711301980031002 NIP: 197906202002122003
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera, saya sampaikan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa atas kasih setia, penyertaan dan karuniaNya saya dapat menyelesaikan tesis
ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan untuk memperoleh
gelar Spesialis dalam bidang Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala
Leher di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan. Saya menyadari
penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna, baik isi maupun bahasanya. Walaupun
demikian, mudah-mudahan tulisan ini dapat menambah perbendaharaan penelitian
tentang Pengaruh Pemberian Mitomycin-C Secara Topikal pada Meatus Media
Penderita Rinosinusitis Kronis yang Menjalani Bedah Sinus Endoskopi Fungsional Terhadap Terjadinya Sinekia dan Krusta.
Dengan telah selesainya tulisan ini, pada kesempatan ini dengan tulus hati
saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
Prof. Dr. dr. Delfitri Munir, Sp. T.H.T.K.L. (K) atas kesediaannya sebagai ketua
pembimbing penelitian ini, dr. Mangain Hasibuan, Sp. T.H.T.K.L. dan Dr. dr. T. Siti
Hajar Haryuna, Sp. T.H.T.K.L. sebagai anggota pembimbing serta Prof. Dr. Albiner
Siagian, Msi sebagai pembimbing ahli. Di tengah kesibukan beliau, dengan penuh
perhatian dan kesabaran, telah banyak memberi bantuan, bimbingan, saran dan
pengarahan yang sangat bermanfaat kepada saya dalam menyelesaikan tulisan ini.
Dengan telah berakhirnya masa pendidikan saya, pada kesempatan yang
berbahagia ini perkenankanlah saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
Yang terhormat Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis
di Departemen T.H.T.K.L. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Yang terhormat Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara atas
kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan
Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Yang terhormat Bapak Direktur RSUP H. Adam Malik Medan yang telah
dan telah memberikan kesempatan pada saya untuk menjalani masa pendidikan di
rumah sakit yang beliau pimpin.
Yang terhormat Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala Leher Fakultas Kedokteran USU Prof. Dr. dr. Abdul Rachman
Saragih, Sp. T.H.T.K.L. (K) dan Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan T.H.T.K.L.
Fakultas Kedokteran USU, Dr. dr. T. Siti Hajar Haryuna Sp. T.H.T.K.L., yang telah
memberikan izin, kesempatan dan ilmu kepada saya dalam mengikuti Program
Pendidikan Dokter Spesialis sampai selesai.
Yang terhormat supervisor di jajaran Departemen T.H.T.K.L. Fakultas
Kedokteran USU/RSUP H. Adam Malik Medan, Prof. dr. Ramsi Lutan, Sp. T.H.T.K.L.
(K), dr. Yuritna Haryono, Sp. T.H.T.K.L. (K), Prof. dr. Askaroellah Aboet, Sp.
T.H.T.K.L. (K), Prof. Dr. dr. Abdul Rachman Saragih, Sp. T.H.T.K.L. (K), dr.
Muzakkir Zamzam, Sp. T.H.T.K.L. (K), dr. Mangain Hasibuan, Sp. T.H.T.K.L., dr.
T.Sofia Hanum, T.H.T.K.L. (K), Prof. Dr. dr. Delfitri Munir, Sp. T.H.T.K.L. (K), dr.
Linda I. Adenin, Sp. T.H.T.K.L., almh dr. Hafni, Sp. T.H.T.K.L. (K), dr. Ida
Sjailandrawati Harahap, Sp. T.H.T.K.L., dr. Adlin Adnan, Sp. T.H.T.K.L. (K), dr.
Rizalina A. Asnir, Sp. T.H.T.K.L. (K), dr. Siti Nursiah, Sp. T.H.T.K.L. (K), dr. Andrina
Y.M. Rambe, Sp. T.H.T.K.L., dr. Harry Agustaf Asroel, M. Ked, Sp. T.H.T.K.L., Dr.
dr. Farhat, M. Ked (ORL-HNS), Sp. T.H.T.K.L. (K), Dr. dr. T. Siti Hajar Haryuna, Sp.
T.H.T.K.L., dr. Aliandri, Sp. T.H.T.K.L., dr. Asri Yudhistira, M. Ked (ORL-HNS), Sp.
T.H.T.K.L., Dr. dr. Devira Zahara, M. Ked (ORL-HNS), Sp. T.H.T.K.L. (K), Dr. dr.
H.R. Yusa Herwanto, M. Ked (ORL-HNS), Sp. T.H.T.K.L. (K), dr. M. Pahala Hanafi
Harahap, Sp. T.H.T.K.L., dr. Ferryan Sofyan, M.Kes, Sp. T.H.T.K.L., dr. Ramlan
Sitompul, Sp. T.H.T.K.L., dr. Indri Adriztina, M.Ked (ORL-HNS), Sp. T.H.T.K.L. dan
dr. Yuliani M. Lubis Sp. T.H.T.K.L.. Terima kasih atas segala ilmu, keterampilan dan
bimbingannya selama ini.
Yang tercinta teman-teman sejawat PPDS Ilmu Kesehatan T.H.T.K.L.
Fakultas Kedokteran USU, atas bantuan, nasehat, saran maupun kerjasamanya
selama masa pendidikan.
Yang mulia dan tercinta Ayahanda Ir. S.P. Hutabarat dan Ibunda H.S.R.
Sitanggang, ananda sampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tak terhingga
serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas kasih sayang yang telah diberikan
dan dilimpahkan kepada ananda sejak dalam kandungan, dilahirkan, dibesarkan dan
landasan yang kokoh dalam menghadapi kehidupan ini, dengan memanjatkan doa
kepada Tuhan agar dengan umur panjang, kesehatan dan kesejahteraan Engkau
memberkati kedua orang tua kami.
Yang tercinta Ayah mertua S.B Sipayung, SE dan Ibu mertua S. Pakpahan.
Ayah dan Ibu mertua yang selama ini telah memberikan dorongan dan restu untuk
selalu menuntut ilmu setinggi-tingginya.
Kepada istriku tercinta Fhytta Imelda Sipayung, SH, serta kedua buah hati
kami yang amat kusayang Keyshia Valerie Carlos Hutabarat dan Gwen Elisha
Carlos Hutabarat, tiada kata yang lebih indah yang dapat ayahanda ucapkan selain
ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya atas pengorbanan tiada tara, cinta dan
kasih sayang, kesabaran, ketabahan, pengertian dan dorongan semangat yang tiada
henti-hentinya dan doa kepada ayahanda sehingga dengan penyertaan Tuhan
akhirnya kita sampai pada saat yang berbahagia ini.
Kepada abang dan adik, Niko Hutabarat, Fernando Hutabarat, Romero
Hutabarat dan Valentino Hutabarat serta kakak dan adik ipar, penulis mengucapkan
terima kasih atas limpahan kasih sayang dan tak henti-hentinya memberikan
dorongan serta doa kepada penulis.
Kepada seluruh kerabat dan handai taulan yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu, yang telah memberikan bantuan kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Akhirnya izinkanlah saya mohon maaf yang setulus-tulusnya atas segala
kesalahan dan kekurangan saya selama mengikuti pendidikan ini, semoga segala
bantuan, dorongan, petunjuk yang diberikan kepada saya selama mengikuti
pendidikan kiranya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Tuhan, Yang Maha
Pemurah, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Amin.
Medan, Mei 2016
Penulis
PENGARUH PEMBERIAN MITOMYCIN-C SECARA TOPIKAL PADA MEATUS MEDIA PENDERITA RINOSINUSITIS KRONIS YANG MENJALANI
BEDAH SINUS ENDOSKOPI FUNGSIONAL TERHADAP TERJADINYA SINEKIA DAN KRUSTA
ABSTRAK
Pendahuluan : Bedah sinus endoskopi fungsional (BSEF) menjadi andalan dalam
penatalaksanaan rinosinusitis kronis. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan insidensi terjadinya sinekia setelah BSEF mencapai 11-36% dan yang memerlukan intervensi bedah 1-2%. Sampai saat ini, tindakan yang bertujuan untuk mengurangi kejadian sinekia memiliki keberhasilan yang terbatas.
Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian mitomycin-C secara topikal pada meatus
media penderita rinosinusitis kronis yang menjalani BSEF terhadap terjadinya sinekia dan krusta.
Metode : Penelitian bersifat analitik dengan rancangan eksperimental double-blind
randomized clinical trial. Setelah dilakukan BSEF, mitomycin-C 1ml (0,5 mg/ml)
dioleskan pada meatus media, rongga etmoid, dan sekeliling ostium sinus maksila pada salah satu sisi kavum nasi yang dipilih secara acak dan sisi kontralateral sebagai kontrol dengan 1 ml NaCl 0,9%. Evaluasi dengan endoskopi untuk menilai sinekia dan krusta pada minggu pertama dan kedua setelah operasi.
Hasil Penelitian : Sebanyak 20 penderita rinosinusitis kronis dengan polip maupun
tanpa polip yang menjalani BSEF diteliti. Dijumpai pengaruh mitomycin-C dan NaCl 0,9% terhadap terjadinya sinekia pada minggu I dan minggu II (p<0,05), sinekia lebih sedikit pada sisi kavum nasi yang mendapatkan mitomycin-C dibandingkan NaCl 0,9%. Tidak dijumpai pengaruh mitomycin-C dan NaCl 0,9% terhadap terjadinya krusta pada minggu I dan minggu II (p>0,05), krusta hampir sama pada sisi kavum nasi yang mendapatkan mitomycin-C dan NaCl 0,9%.
THE EFFECT OF TOPICAL MITOMYCIN-C ON MEATUS MEDIA AT PATIENTS WITH CHRONIC RHINOSINUSITIS WHO UNDERWENT FUNCTIONAL ENDOSCOPY SINUS SURGERY ON OCCURANCE OF SYNECHIA AND CRUSTS
ABSTRACT
Introduction: Fungtional endoscopy sinus surgery (FESS) become mainstay in
treatment of chronic rhinosinusitis. The previous research shows that the incidence of synechia after FESS reach 11-36% and requires surgical intervention 1-2%. Until now, the actions which aimed to reduce occurance of synechia had limited success.
Objective: To determine the effect of topical mitomycin-C administration on meatus
media at patients with chronic rhinosinusitis that underwent FESS before this on occurance of synechia and crusts.
Methods: An analytical research with experimental design of double-blind
randomized clinical trial. After FESS, mitomycin-C 1ml (0,5mg/ml) applied on meatus media, ethmoid cavity and around ostium maxillary sinus on one side of the cavity that were selected randomly and contralateral side as control with 1 ml NaCl 0,9%. Evaluation with endoscopy to determine synechia and crusts on first and second week after operation.
Result: Around 20 chronic rhinosinusitis patients with polip nor without polip that
underwent FESS before was investigated. Effect of mitomycin-C and NaCl 0,9% on occurance of synechia on first and second week was found (p<0,05), there are less synechia on side of nasal cavity that gets mitomycin-C compared to NaCl 0,9%. Effect of mitomycin-C and NaCl 0,9% on occurance of crusts on first and second week was not found ( p>0,05), crusts almost the same on nasal cavity that gets mitomycin-C and NaCl 0,9%.
DAFTAR ISI
1.2 Perumusan Masalah... 4
1.3 Tujuan Penelitian... 4
1.3.1 Tujuan umum... 4
1.3.2 Tujuan khusus... 4
1.4 Manfaat Penelitian... 5
1.4.1 Manfaat dalam bidang akademik ... 5
1.4.2 Manfaat dalam pelayanan masyarakat………. 5
1.4.3 Manfaat bagi pengembangan penelitian………... 5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA... 6
2.1 Bedah Sinus Endoskopik Fungsional... 6
2.1.1 Sejarah... 6
2.1.2 Definisi... 6
2.1.3 Anatomi endoskopi... 7
2.1.4 Indikasi………... 9
2.1.5 Kontraindikasi……… 10
2.1.6 Instrumen………... 10
2.1.7 Evaluasi pasien preoperatif……….... 11
2.1.8 Evaluasi computed tomography (CT) scan preoperatif………. 13
2.1.9 Teknik operasi………... 14
2.1.10 Perawatan setelah operasi………... 15
2.2 Rinosinusitis Kronis……… 15
2.2.1 Definisi……… 15
2.2.2 Epidemiologi……….. 16
2.2.3 Etiologi dan patofisiologi………. 17
2.2.4 Manifestasi klinis dan diagnosa………. 18
2.2.5 Penatalaksanaan rinosinusitis kronis……… 19
2.3 Mitomycin-C………... 21
2.4 Luka………... 23
2.4.1 Luka akut………... 24
2.4.2 Luka kronis……… 24
2.5 Proses Penyembuhan Luka……….. 25
2.5.1 Fase inflamasi………... 25
3.1 Desain Penelitian... 32
3.2 Tempat dan Waktu... 32
3.3 Populasi Penelitian... 32
3.3.1 Populasi... 32
3.3.2 Sampel.. ...32
3.3.3 Besar sampel………....………...32
3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi………...33
3.4.1 Kriteria inklusi………... .33
3.4.2 Kriteria eksklusi……….. ..33
3.5 Variabel Penelitian... 34
3.6 Definisi Operasional...34
3.7 Alat dan Bahan Penelitian... 35
3.8 Cara Kerja... 36
3.9 Rencana Pengolahan Data... 36
3.10 Kerangka Kerja... 37
BAB 4. HASIL PENELITIAN……….... 39
4.1 Proporsi Terjadinya Sinekia pada Pemberian Mitomycin-C dan NaCl 0,9%... 39
4.2 Distribusi Frekuensi Sinekia pada Pemberian Mitomycin-C dan NaCl 0,9%... 41
4.3 Proporsi Terjadinya Krusta pada Pemberian Mitomycin-C dan NaCl 0,9%... 43
4.4 Distribusi Frekuensi Krusta pada Pemberian Mitomycin-C dan NaCl 0,9%... 44
Bab 5. PEMBAHASAN... 46
Bab 6. KESIMPULAN DAN SARAN... 51
6.1 Kesimpulan... 51
6.2 Saran... 52
DAFTAR PUSTAKA... 53
PERSONALIA PENELITIAN... 58
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Dinding lateral hidung……… ………...8
Gambar 2.2. Tampilan endoskopik meatus media kiri normal…………... .8
Gambar 2.3. Kompleks Ostiomeatal... 9
Gambar 2.4. Gambaran skematis pemeriksaan endoskopik... 12
Gambar 2.5. Patofisiologi rinosinusitis kronis... 17
Gambar 2.6. Siklus sel... 22
Gambar 2.7. Sel-sel utama dan pengaruhnya terhadap penyembuhan luka... 27
Gambar 2.8. Ilustrasi yang menunjukkan berbagai jenis sinekia diklasifikasikan menurut letaknya... 28
Gambar 2.9. Sinekia di meatus media kanan... 29
Gambar 2.10. Krusta pada meatus media dan konka media... 29
Gambar 4.1. Sinekia tipe A... 42
Gambar 4.2. Sinekia tipe B... 42
Gambar 4.3. Sinekia tipe C... 42
Gambar 4.4. Krusta ringan... 45
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Proporsi terjadinya sinekia pada pemberian mitomycin-C dan NaCl 0,9%... 39
Tabel 4.2. Analisis terhadap number needed to treat (NNT)
pada minggu I... 40
Tabel 4.3. Analisis terhadap number needed to treat (NNT)
pada minggu II... 41
Tabel 4.4. Distribusi frekuensi sinekia pada pemberian mitomycin-C dan NaCl 0,9%... 42
Tabel 4.5. Proporsi terjadinya krusta pada pemberian mitomycin-C
dan NaCl 0,9%... 43
Tabel 4.6. Distribusi frekuensi krusta pada pemberian mitomycin-C
DAFTAR SKEMA
Skema 2.1. Penatalaksanaan rinosinusitis kronis……….19