• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Low Cost Green Car (LCGC) Pada Konsumen Toyota Agya di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Low Cost Green Car (LCGC) Pada Konsumen Toyota Agya di Kota Medan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Perekonomian Indonesia terus mengalami peningkatan baik dari sektor produksi, distribusi, maupun konsumsi sehingga membutuhkan pentingnya peranan pemasaran yang strategis untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen atas produk yang dihasilkan sebuah perusahaan.Pemasaran yang tepat dapat membantu perusahaan untuk menguasai pasar dalam kondisi seperti ini, Pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus penyerahan barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Sedangkan menurut W.J Stanton, pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial. Dalam kegiatan pemasaran terdapat empat kegiatan utama yaitu :product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Sedangkan menurutSangadjiEt All (2013) Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran. Pemecahan masalah konsumen sebenarnyan merupakan suatu aliran tindakan timbal balik yang berkesinambungan di antara faktor lingkungan, proses kognitif dan afektif, serta tindakan perilaku.

(2)

menciptakan sebuah strategi pemasaran mengikuti permintaan konsumen dan perkembangan mode dalam dunia pemasaran serta berbagai isu yang dapat diangkat untuk dijadikan topik dalam pemasaran. Penciptaan nilai perusahaan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan perusahaan di abad 21 ini sehingga dapat mengikuti atau menguasai pasar.

Penciptaan nilai perusahaan terkonsep dalam marketing 3.0 yaitu strategi pemasaran yang tidak memperlakukan orang semata-mata sebagai konsumen, namun melakukan pendekatan dengan memandang mereka sebagai manusia seutuhnya, lengkap dengan pikiran, hati, dan spirit. Dalam dunia yang penuh dengan kebingungan, konsumen mencari perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan terdalam mereka dalam bidang sosial, ekonomi, dan keadilan lingkungan pada misi, visi, dan nilai-nilainya.Dalam produk dan jasa yang dipilihnya, konsumen tidak hanya mencari pemenuhan fungsional dan emosional namun juga pemenuhan spirit. Perusahaan yang mempraktikkan marketing3.0 memiliki misi, visi, dan nilai-nilai yang lebih besar untuk dikontribusikan pada dunia; perusahaan berusaha memberikan solusi untuk menangani masalah di masyarakat. Marketing 3.0 mengangkat konsep marketing ke dalam arena aspirasi, nilai-nilai, danhuman spirit. Penerapan konsep pemasaran yang tepat melalui marketing 3.0 memiliki hubungan yang erat dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk.

(3)

ini, isu yang sedang berkembang adalah isu kerusakan lingkungan hidup yang menimbulkan bencana alam, polusi, berbagai macam penyakit, serta kelangkaan sumber daya alam.Salah satu penyebab dari masalah ini adalah kegiatan operasional perusahaan, baik pada saat produk diproduksi maupun pada saat produk tersebut di distribusikan dan di konsumsi oleh konsumen.

Seiring dengan kesadaran akan kelestarian lingkungan hidup, berbagai lapisan dan kelompok masyarakat mulai mengkritisi untuk menjaga dan memperbaiki keseimbangan lingkungan. Masyarakat kini semakin kritis pada praktik bisnis yang berdampak pada alam dan sebaliknya semakin terbuka memberikan apresiasi kepada industri hijau. Konsumen hijau adalah konsumen yang menghindari produk berbahaya bagi kesehatan dirinya dan orang lain yaitu produk yang proses produksinya menyebabkan bahaya bagi lingkungan, produk yang diproduksi dengan menggunakan energi yang tidak proporsional, produk yang menghasilkan limbah yang tidak dapat terurai, dan produk dengan penggunaan bahan baku yang berasal dari binatang atau tumbuhan yang hampir punah. Gerakan konsumen hijau di seluruh dunia belakangan ini memang terasa sekali, bukan cuma produsen makanan dan minuman yang mungkin akan hilang dari pasar bila kurang peka terhadap gerakan ini, melainkan juga para produsen barang-barang industri seperti produksi alat-alat berat, otomotif, produksi kertas, produksi alat-alat listik dan penerangan, produksi alat-alat kesehatan, produksi alat-alat eletronik dan jasa-jasa modern seperti perbankan, asuransi, dan investasi.

(4)

marketing didefinisikan sebagai respon pemasaran terhadap pengaruh lingkungan

yang berasal dari perancangan, produksi, pengemasan, pelabelan, penggunaan, dan pembuangan barang atau jasa, Lampe dan Gazda (Setyaningrum et all 2015:309). Istilah green marketing tumbuh dan berkembang dalam beberapa tahap, tahap pertama dimulai pada dekade akhir tahun 1980-an ketika konsep green marketing pertama kali diperkenalkan dan didiskusikan dalam bidang

industri. Meskipun masalah lingkungan diangkat sebagai salah satu isu yang menjadi perhatian utama masyarakat saat itu, pertumbuhan pasar untuk produk hijau tidak seperti yang diharapkan pemasar.

(5)

regulasi dan insentif pemerintah, serta pemeriksaan lebih dekat dari berbagai organisasi lingkungan dan media.

Green marketing terealisasi dalam produk, harga, tempat dan promosi.

Produk yang ramah lingkungan yang mengambil konsep reduce, reuse, dan recycle, menyediakan produk yang lebih hijau dan kemasan yang lebih baik bagi

lingkungan. Harga sebuah produk hijau yang terkenal lebih mahal akibat pemakaian teknologi yang lebih tinggi dan promosi yang mengusung komunikasi untuk memotivasi masyarakat menjaga lingkungan.

Green marketing saat ini sudah diterapkan oleh berbagai sektor usaha

sehingga bisa mendapat perhatian dari konsumen, salah satu sektor usaha yang menerapkan green marketing dalam pemasaran produknya adalah industri otomotif. Fenomena green marketing yang diterapkan oleh industri otomotif adalah dengan menghadirkan mobil murah ramah lingkungan atau lebih dikenal dengan istilah low cost green car.Low Cost Green Car (LCGC) adalah jenis mobil murah yang ramah lingkungan dengan dukungan spesifikasi yang tak murahan dengan kapasitas mesin yang kecil agar semakin irit dengan emisi gas buang yang lebih baik dari mobil lainnya. Mobil low cost green car (LCGC) berada di bawah payung hukum low carbon emission, mobil listrik dan hybrid biodiesel. Syarat sebuah mobil

LCGC yaitu hemat energi, mesin 1000 – 1200 cc, konsumsi minimal 22 km/liter

(6)

kelima 80%. harga terjangkau, menggunakan tambahan merek Indonesia, serta model dan logo yang mencerminkan Indonesia.

Mobil LCGC memilki keunggulan sebagai berikut: memiliki harga yang murah, irit bahan bakar, ramah lingkungan, memiliki ukuran body yang lebih kecil sehingga memudahkan pengendara dalam menggunaknnya. Sedangkan kelemahan dari mobil LCGC adalah sebagian besar mobil-mobil LCGC memiliki tenaga yang rendah karena hanya dibekali dengan mesin berkapasitas antara 1000-1200 cc, Mobil LCGC hanya dibuat dengan daya tampung maksimal 5 orang,Mobil LCGC biasanya berbobot ringan. Hal ini bisa membuat mobil akanterasa oleng bila dikendarai dengan kecepatan tinggi atau saat sedang berpapasan dengan kendaraan besar seperti bus maupun truk, Tak seperti mobil-mobil pada umumnya, keberadaan fitur keselamatan pada mobil LCGC bukanlah suatu keharusan.

(7)

Tabel 1.1

Kontribusi Penjualan Mobil LCGC Terhadap Keseluruhan Penjualan Awal Tahun 2017

APM LCGC Total Penjualan Persen PT Toyota Astra Motor 9.057 31.233 29 Persen PT Astra Daihatsu Motor 5.775 14.426 40 Persen PT Nissan Motor Indonesia 803 1.955 41 Persen Sumber :Data diolah oleh peneliti ((2017)

(8)

Tabel 1.2

Data Penjualan Januari – Juni 2016

No Merek Mobil LCGC Penjualan (Unit)

Sumber : Data diolah peneliti (2017)

Berdasarkan data di atas, Toyota Agya masih menjadi primadona penjualan mobil LCGC di Indonesia yang di ikuti oelh pesaingnya Daihatsu Ayla dengan perbedaan penjualan sebesar 1.934 unit, tingginya angka penjualan ini salah satu disebabkan oleh merek Toyota yang menguasai pasar mobil hampir di setiap kota besar di Indonesia. Medan adalah salah satu dari lima kota besar di Indonesia yang memiliki tingkat konsumsi terhadap produk otomotif yang tinggi, salah satu mobil yang menjadi kesukaan konsumen adalah mobil LCGC.

Walaupun mencatatkan tingkat penjualan yang tinggi, program LGLC sendiri sempat banyak disorot oleh berbagai lapisan dan kelompok masyarakat karena dituding sebagai biang pemicu kemacetan dan pemborosan bahan bakar minyak (BBM) yang masih mendapatkan subsidi yang sangat besar dari pemerintah.

(9)

Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Low Cost Green Car (LCGC) Pada Konsumen Toyota Agya Di Kota Medan”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh greenmarketing terhadap keputusan pembelian mobil low cost green car pada konsumen Toyota agya di kota Medan?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh greenmarketing terhadap keputusan pembelian mobil low cost green car pada konsumen Toyota agya di kota Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: a. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan, sekaligus dapat melatih dalam menerapkan teori-teori dan konsep yang berkaitan dengan strategi pemasaran yang diperoleh dari perkuliahan ke dalam penelitian ini, khususnya mengenai green marketing, dan keputusan pembelian.

b. Bagi Civitas Akademika

(10)

c. Bagi perusahaan

Gambar

Tabel 1.2 Data Penjualan Januari – Juni 2016

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti Pengaruh Sikap Terhadap Iklan, Sikap Terhadap Produk, Dan Karakteristik Komsumen Pada Minat Beli Mobil LCGC (Low Cost

Hasil penelitian kuantitatif dari sisi atribut mobil LCGC, konsumen mempersepsikan bahwa yang memiliki Kualitas dan Fitur Produk paling baik adalah Sigra dan yang

Keberhasilan hidup Anda sepenuhnya ada dalam tanggung jawab Anda.. Keberhasilan hidup Anda sepenuhnya ada dalam tanggung

akhir yang berjudul “Persepsi Konsumen Pengguna Mobil LCGC (Low Cost Green Car) Toyota Agya Pada PT TAG (Tunas Auto Graha) Palembang”... 1.2

Oleh karena itu, penting bagi suatu perusahaan untuk mengetahui seberapa jauh aspek tangible yang paling tepat, yaitu masih memberikan impresi yang positif terhadap

Hasil penelitian kuantitatif dari sisi atribut mobil LCGC, konsumen mempersepsikan bahwa yang memiliki Kualitas dan Fitur Produk paling baik adalah Sigra dan yang

Penelit ian Ra madhani(2015) menyatakan bahwa faktor produk dan harga dari bauran pemasaran ditambah dengan citra mere k dan minat beli me rupakan faktor yang

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian adalah bahwa perilaku konsumen yang terdiri dari faktor