Dalam bab ini dipaparkan tentang: (a) deskripsi singkat MTs Sultan Agung Jabalsari; (b) penyajian data; (c) analisi data; (d) pembahasan hasil penelitian.
A. Deskripsi Singkat MTs Sultan Agung Jabalsari 1. Keadaan MTs Sultan Agung Jabalsari
Keadaan MTs Sultan Agung Jabalsari pada saat mengadakan penelitian merupakan sebuah MTs yang mempunyai badan hukum yang resmi dengan keadaan sarana prasarana yang cukup lengkap dengan siswa yang berjumlah 134 siswa, yang terbagi menjadi 3 kelas.
Berdasarkan wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Sultan Agung Jabalsari keadaan siswa di MTs Sultan Agung Jabalsari mayoritas berasal dari keluarga yang ekonominya menengah ke bawah atau dapat dikatakan mempunyai tingkat kemiskinan yang sedang bahkan tinggi, hal tersebut dapat dilihat dari pekerjaan para orang tua siswa yang banyak hanya berprofesi sebagai buruh tani atau wiraswasta (srabutan).
Dari hasil observasi di MTs Sultan Agung Jabalsari dapat dilihat keadaan siswa pada saat mengikuti proses belajar, banyak dari siswa yang alat belajarnya sangat minim bahkan dari seragam-seragam yang dipakai terlihat sangat sederhana atau bahkan kurang rapi.
Hal ini menunjukan bahwa siswa di MTs Sultan Agung Jabalsari banyak yang berasal dari keluarga yang mempunyai tingkat kemiskinan tinggi/sedang.
2. Keadaan Guru dan Karyawan MTs Sultan Agung Jabalsari
Keadaan guru dan karyawan yang dimaksud disini adalah para guru dan karyawan yang secara aktif turut serta membantu di MTs Sultan Agung Jabalsari. Pada saat mengadakan penelitian jumlah guru di MTs Sultan Agung Jabalsari adalah sejumlah 17 orang guru, sedangkan jumlah karyawan sejumlah 8 orang karyawan
Adapun daftar nama guru dan pegawai di MTs Sultan Agung Jabalsari dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Daftar Nama Guru dan Pegawai di MTs Sultan Agung
No Nama Tugas Mengajar Tugas Tambahan
1 2 3 4
1 Agus Zainudin, S.Pd. Bhs. Indonesia Kepala Madrasah 2 Drs. Nursalim Fiqih / Bhs. Jawa Wakamad Humas
3 Arif Rohman, S.Ag - Wakamad Sarana
4 Dra. Mujilah IPS Terpadu Wakamad Kurikulum
5 Umi Salamah, S.Ag Alqur’an Hadits/ Bhs. Inggris
Wali Kelas VII A
6 Minarsih, S.Ag Bhs. Indonesia Wali Kelas IX 7 Nikmatul Hidayah, S.Si Matematika Piket
8 Supriyadi, S.H.I TIK
-9 Ika Ismawati, S.Ag Kertakes/PPKn
-10 Sholekan, S.Ag SKI/PPKn
Lanjutan… 12 Hajar Rizzawati, S.Ag Bhs. Inggris Wali Kelas VIII
13 Endrik Aryaningsih,
S.Pd. IPA terpadu
-14 Agus Haryanto, S.Pd. IPA terpadu Wakamad Kesiswaan / Piket
15 Alwani, S.Pd.I Bhs. Arab
-16 M. Zainuri Penjaskes Piket
17 Nila Rahmawati, S.Pd.I Aqidah Akhlak
-18 Malik Saiful Rijal - KTU
19 Luluk Husna - Staff Administrasi/Keuangan
20 M. Zaenal Fuad - Ekstra Elektro
21 M. Hasan Fauzi - Piket/ Pembina Pramuka
22 Ruba’i - Pembina Istigotsah/ Tahlil
23 Kh. Amir Syarifudin - Pembina Kajian Kitab Kuning
24 Masruroh - Pembina Tilawatil Qur’an
25 Sururin - Kebersihan
3. Keadaan Siswa MTs Sultan Agung Jabalsari
Keadaan siswa yang dimaksud di sini adalah siswa-siswa yang secara resmi belajar di MTs Sultan Agung Jabalsari Sumbergempol Tulungagung dan terdaftar dalam buku induk sekolah. Pada saat mengadakan penelitian, jumlah siswa MTs Sultan Agung Jabalsari Sumbergempol Tulungagung adalah sejumlah 134 siswa, yang terbagi dalam tiga kelas dengan jumlah kelas 5 ruang kelas.
Tabel 4.2
Keadaan Siswa MTs Sultan Agung Jabalsari
Dari tabel keadaan siswa di atas yang perlu dijelaskan adalah bahwa masing-masing dari tingkat kelas terbagi menjadi kelas VII satu kelas, kelas VIII dua kelas dan kelas IX dua kelas.
B. Penyajian Data
Sebelum diuraikan tentang hasil pengelolaan data dan analisis data, maka terlebih dahulu perlu peneliti kemukakan kembali tentang masalah yang ingin dicari jawaban dengan analisis data kuantitatif yang akan peneliti uraikan nanti, yaitu: “Pengaruh Kemiskinan Terhadap Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sisi Datar Siswa Kelas VIII di MTs Sultan Agung Jabalsari
Sumbergempol Tulungagung”.
Jumlah interval R i =
tinggal mengisi dan memilih alternatif jawaban yang sudah tersedia dalam angket yang terkait dengan pengaruh kemiskinan.
Dalam angket tersebut terdapat 15 soal yang memiliki tiga alternatif jawaban, yaitu :
1. Jawaban a mempunyai nilai 3 2. Jawaban b memiliki nilai 2 3. Jawaban c memiliki nilai 1
Adapun hasil angket sebagai variabel X tentang kemiskinan dan juga daftar nilai mata pelajaran matematika materi bangun ruang sisi datar sebagai variabel Y tentang prestasi belajar sebagaimana terlampir.
Sebelum menganalisis data dengan statistik, maka peneliti perlu menjelaskan cara yang digunakan untuk menentukan klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah dari masing-masing subyek pada tiap variabel dengan menggunakan cara sebagai berikut:
1. Mencari range (R), dengan rumus
R = (H - L) + 1 Keterangan = R : Total Range
H : Highest score (Nilai tertinggi) L : Lowest score (Nilai terendah) 1 : Bilangan Konstan
2. Menentukan kelas interval
Selanjutnya untuk menentukan kategori tinggi, sedang, rendah pada masing-masing variabel dari setiap responden adalah:
1. Skor maksimal yang dicapai oleh responden untuk masing-masing variabel dibagi menjadi tiga.
2. Kategori skor yang diperoleh adalah sebagai berikut:
a. Skor sampai dengan 1/
3 nya termasuk kategori "rendah".
b. Skor lebih dari 1/
3 sampai 2/3 nya termasuk kategori "sedang".
c. Skor lebih dari 2/
3 sampai dengan maksimal termasuk kategori "tinggi".
Selanjutnya untuk menentukan klasifikasi dan kategori tinggi, sedang dan rendah dari hasil angket tentang kemiskinan serta hasil belajar siswa mata pelajaran matematika sebagai prestasi belajar siswa kelas VIII MTs Sultan Agung Jabalsari, Sumbergempol, Tulungagung tahun ajaran 2011/2012adalah:
1. Pada variabel X yakni kemiskinan, skor diperoleh dari jumlah skor hasil angket dan diperoleh skor tertinggi 35 dan terendah 24, sehingga klasifikasinya sebagai berikut:
a. Menentukan range (R) R = (H - L) + 1
i = 4 3 12 i =
i = 23 3 69 i =
b. Dalam hal ini jumlah interval kelas dibagi menjadi tiga kelas
2. Pada variabel Y yakni prestasi belajar matematika siswa, skor diperoleh dari nilai hasil belajar berupa nilai ujian pelajaran matematika materi bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII dan diperoleh skor tertinggi 97 dan terendah 29, sehingga klasifikasinya sebagai berikut:
a. Menentukan range (R) R = (H - L) + 1
= (97 - 29 ) + 1 = 69
b. Dalam hal ini jumlah interval kelas dibagi menjadi tiga kelas
Tabel 4.3
Kriteria Predikat Skor X dan Y
Kemiskinan (X) Prestasi Belajar Siswa (Y)
No. Skor Kriteria No. Skor Kriteria
1. 34 – 38 Tinggi (T) 1. 77 – 100 Tinggi (T) 2. 29 – 33 Sedang (S) 2. 53 – 76 Sedang (S) 3. 24 – 28 Rendah (R) 3. 29 – 52 Rendah (R)
Berikut ini peneliti sajikan data-data hasil angket dan klasifikasi tinggi, sedang dan rendah tentang pengaruh kemiskinan terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII mata pelajaran matematika di MTs Sultan Agung Jabalsari, Sumbergempol, Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012, dalam bentuk tabel, sebagai berikut:
Tabel 4.4
Lanjutan…
penghitungan db serta diakhiri dengan mengsubstitusikan hasil nilai chi-square dan db ke dalam tabel nilai-nilai chi-square untuk menentukan kesimpulan dari hasil analisis data.
Adapun analisis dari variabel dapat peneliti kemukakan sebagai berikut: 1. Analisis pengaruh kemiskinanterhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran
matematika materi bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII di MTs Sultan Agung Jabalsari, Sumbergempol, Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012 (X-Y)
a. Perhitungan
Tabel 4.5
Xt dengan fe:
Untuk mempermudah pengolahan data pada teknik chi-square ini maka akan disajikan pada bentuk tabel berikut ini:
Tabel 4.6
5 10 24 x 1434 9,882 0,118 0,014 0,001
6 8 24 x 934 6,353 1,647 2,713 0,427
7 1 3 x 11 0,970 0,030 0,001 0,001
34
8 1 3 x 14 1,235 0,235 0,055 0,045
34
9 1 3 x 9 0,794 0.206 0,042 0,053
34
34 34 0 x 2 =
4,116
Menentukan db dengan rumus: db = (c-1) (r-1)
= (3-1) (3-1) = 4
Berdasarkan perhitungan-perhitungan pada tabel di atas dapar ditemukan nilai chi-square ( x 2) sebesar 4,116 serta didapat nilai db
sebesar 4
Untuk menentukan taraf signifikansi nilai chi-square tersebut maka peneliti harus menyesuaikan nilai db = 4 pada tabel chi-square.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasar kesimpulan di atas dapat dikemukakan secara lebih rinci mengenai hasil-hasil penelitian ini, yaitu bahwa secara umum tingkat kemiskinan siswa yang menghasilkan prestasi belajar yang tinggi sebesar 11 orang atau 32%, 14 orang atau 41% untuk prestasi belajar yang sedang dan 9 orang atau 27% untuk prestasi belajar yang rendah.
Berdasar uraian di atas, menjadi semakin jelas bahwa hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kemiskinan terhadap prestasi belajar matematika materi bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII di MTs Sultan Agung Jabalsari, Sumbergempol, Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012 diterima dan hipotesis satu ditolak.
Pada dasarnya mata pelajaran matematika tidak begitu memerlukan biaya yang banyak untuk mempelajarinya, hal ini dapat dilakukan dengan banyak membaca buku dan berlatih mengerjakan soal. Dalam hal ini seperti buku, modul sudah disediakan oleh pihak sekolah sehingga hal ini tidak memberatkan siswa dalam proses belajar, serta tidak jarang sekolah yang mengadakan bimbingan belajar yang gratis yang kegiatan ini dapat memudahkan siswa dalam mempelajari pelajaran yang sulit. selain itu semangat siswa adalah hal yang utama dalam belajar. Pengertian orang tua juga menjadi faktor yang penting dalam belajar karena anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua, jika anak mengalami lemah semangat maka orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah.1
Jika hal ini dilihat dari segi kemiskinan, kemiskinan memiliki beberapa fungsi antara lain menyediakan tenaga kerja, menambah atau memperpanjang nilai guna barang dan jasa, menyediakan lapangan kerja.2 Dari beberapa