• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Proyeksi Kebutuhan Listrik Sektor Rumah Tangga Menggunakan Bottom Up Model (Studi Kasus : Kota Yogyakarta) | Nurrachman | Teknofisika 5803 9925 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Proyeksi Kebutuhan Listrik Sektor Rumah Tangga Menggunakan Bottom Up Model (Studi Kasus : Kota Yogyakarta) | Nurrachman | Teknofisika 5803 9925 1 PB"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNOFISIKA, Vol 1. No. 1 Edisi Mei 2012, ISSN 2089-7154

| 47

Analisis Proyeksi Kebutuhan Listrik Sektor Rumah

Tangga Menggunakan

Bottom Up Model

(Studi Kasus : Kota Yogyakarta)

Adyta Pradana Nurrachman

1

, Ahmad Agus Setiawan

2

, M. Kholid Ridwan

3

1,2,3

Jurusan Teknik Fisika FT UGM

Jln. Grafika 2 Yogyakarta 55281 INDONESIA

1

aditpradana.tf07@gmail.com 2

ahmadagus_s@yahoo.com 3

kholid@gmail.com

Intisari

Menurut Undang-Undang No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan diatur bahwa Pemerintah Daerah termasuk Kabupaten/Kota memiliki wewenang dalam dalam perencanaan dan pengelolaan energi listrik daerah. Namun, perencanaan energi khususnya di bidang ketenagalistrikan yang dituangkan dalam Dokumen Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) masih bersifat makro pada tataran sektoral pengguna listrik, khususnya sektor rumah tangga. Data BPS tahun 2009 menunjukkan bahwa baik secara komposisi sektor pelanggan maupun satuan energi listrik yang terjual, sektor rumah tangga menempati urutan teratas dengan persentase masing-masing 87,99% dan 43,90% dibandingkan dengan sektor pelanggan listrik lainnya di Kota Yogyakarta. Oleh karena itu, penelitian ini akan difokuskan pada kajian kebutuhan energi listrik pada sektor rumah tangga dalam sudut pandang mikro dengan mempertimbangkan penggunaan teknologi peralatan listrik. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak LEAP (Long-range Energy Alternative Planning) untuk memprediksi tingkat konsumsi listrik rumah tangga dari tahun 2010 hingga 2025. Selain itu, penelitian ini menggunakan skenario Demand Side Management untuk mengurangi permintaan energi listrik melalui penghematan pada peralatan listrik rumah tangga, antara lain : (1) penghematan lampu penerangan, (2) penghematan peralatan listrik melaui standby power, (3) gabungan antara dua skenario penghematan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan energi listrik rumah tangga pada akhir tahun 2025 pada skenario dasar adalah sebesar 289.67 GWh. Sementara, permintaan energi listrik pada skenario penghematan lampu, penghematan melalui standby power, dan skenario gabungan, masing-masing turun sebesar 1,86%, 1,1%, dan 2,96%. Untuk mengurangi permintaan listrik tersebut dibutuhkan langkah nyata dan kerja sama yang komprehensif baik dari pemerintah, masyarakat dan produsen alat elektronik agar tercipta tatanan masyarakat yang hemat listrik.

Kata kunci— Rumah Tangga, LEAP, Demand Side Management, Standby Power

I.

P

ENDAHULUAN

Menurut UU No. 30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan

diatur bahwa pemerintah daerah termasuk kabupaten/kota

memiliki wewenang dalam pengembangan dan perencanaan

energi listrik di wilayahnya.

Namun, perencanaan energi khususnya di bidang

ketenagalistrikan yang dituangkan dalam dokumen Rencana

Umum Ketenagalistrikan Daerah masih bersifat makro pada

tatanan sektoral pengguna energi listrik, khususnya sektor

rumah tangga dan belum menyentuh pada lingkup sensitivitas

mikro pengguna energi listrik dari masing-masing sektor.

Sehingga, analisis dan upaya kebijakan energi listrik yang

dilakukan oleh pemerintah selama ini kurang efektif.

Sebagai ilustrasi, Gambar 1 menunjukkan persentase

komposisi pelanggan listrik di wilayah kota Yogyakarta pada

tahun 2009 untuk masing-masing sektor. Terlihat bahwa

sektor rumah tangga merupakan sektor yang mempunyai

pelanggan terbanyak yaitu sekitar 87,99% dari seluruh

pelanggan listrik di wilayah kota Yogyakarta .

Dominasi sektor ini tidak hanya secara komposisi

pelanggan tetapi juga dapat dilihat dari persentase energi

listrik yang terjual, seperti yang terlihat di Gambar 2. Energi

listrik yang terjual di sektor rumah tangga di kota Yogyakarta

pada tahun 2009 mencapai 43,90% dari seluruh energi listrik

yang terjual [1].

Gambar 1. Komposisi pelanggan listrik per sektor di kota Yogyakarta tahun 2009

Gambar

Gambar 1. Komposisi pelanggan listrik per sektor di kota Yogyakarta tahun 2009

Referensi

Dokumen terkait

Setelah data dan konsep dari video dokumenter ditentukan, maka dilanjutkan ke tahapan produksi dimana peneliti akan melakukan proses produksi video dokumenter yang menceritakan

Hasil Kolmogrov-Smirnov (K-S) untuk variabel independen Z-Score dan variable depernden return saham pada tabel diatas menunjukkan bahwa data terdistribusi normal

dan rincian obyek pembiayaan pada rancangan Perkada, untuk menilai capaian realisasi dibandingkan anggaran. pastikan apakah pengeluaran pembiayaan.. yang sesuai ketentuan

Hasil uji hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa abnormal return emiten properti di Indonesia sebelum pengumuman pergantian presiden Amerika Serikat 2016

fuzzy , seperti: usia, temperatur, permintaan, dan sebagainya. Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variabel

Hasil penelitian menyatakan bahwa pengelolaan dana peserta yang ada di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Sidoarjo dalam pengelolaannya dibagi menjadi dua

Penulis memfokuskan pokok pembahasan berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan yaitu data laporan keuangan perusahaan berupa neraca dan laporan laba rugi

Untuk mengetahui pengaruh pemberian latihan hatha yoga terhadap skala nyeri pada lansia dengan osteoarthritis di PSTW Jara Mara Pati. Mengidentifikasi skala nyeri lansia