• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Akhir. Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu. Pada Pemilihan Umum Tahun 2019 Panwaslih Provinsi Aceh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Akhir. Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu. Pada Pemilihan Umum Tahun 2019 Panwaslih Provinsi Aceh"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Akhir

Laporan Akhir

Laporan Akhir

Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

Pada Pemilihan Umum Tahun 2019 Panwaslih Provinsi Aceh

Pada Pemilihan Umum Tahun 2019 Panwaslih Provinsi Aceh

Pada Pemilihan Umum Tahun 2019 Panwaslih Provinsi Aceh

Laporan Akhir

Peny

elesaian Sengk

et

a Pr

oses Pemilu

Pada Pemilihan Umum T

ahun 20

1

9 Panw

aslih Pr

(2)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ... i KATA PENGANTAR ... ii A. PENDAHULUAN ... 1 B. DASAR HUKUM ... 2 C. LATAR BELAKANG ... 3

D. MAKSUD DAN TUJUAN ... 4

E. PELAKSANAAN KEGIATAN ... 5

1. Rekapitulasi Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum ... 5

a. Permohonan yang diajukan... 5

b. Permohonan tidak Diterima... 7

c Permohonan yang Diregister... 7

2. Putusan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum ... 17

a. Sepakat Mediasi ... 17

b. Gugur ... 17

c. Ditolak ... 18

d. Dikabulkan Sebagian ... 18

e. Dikabulkan Seluruhnya ... 19

3. Tindak Lanjut Pada PTUN ... 19

4. Penyelesaian Sengketa Acara Cepat ... 19

F. EVALUASI ... 20

1. Faktor Pendukung ... 20

2. Tantangan dan Hambatan ... 21

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadhirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunianya sehingga penyusunan Laporan Akhir Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum Tahun 2019 Panwaslih Aceh atas hasil penyelesaian sengketa proses Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2019 dapat diselesaikan dan disusun dengan baik.

Laporan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Kewenangan terhadap kewajiban yang telah diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Pertanggungjawaban atas pelaksanan Pencegahan, Pengawasan Penindakan pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu dalam pelaksanaan sarana kedaulatan rakyat untuk menyalurkan suaranya secara, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan berkeadilan atas pelaksananaan Pemilihan umum di Aceh.

Panwaslih Aceh beserta jajaran kabupaten/Kota telah menyelesaikan 43 (empat Puluh tiga) pengajuan Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu dalam masa tahapan proses pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 2019. Dalam perjalanannya terhimpun banyak tantangan dan hambatan dalam melaksanakan amanat atas kewajiban penyelesaian sengketa Proses pemilu. Disisi lain dalam pelaksanaan kewajiban ini didapati pula banyak pengetahuan dan pengalaman baru dalam menghadapi sengketa Proses Pemilu yang terjadi pada pelaksanaan pemilu tahun 2019.

(4)

LAPORAN AKHIR

PENYELESAIAN SENGKETA PROSES PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 PANWASLIH PROVINSI ACEH

A. Pendahuluan

Dalam kontruksi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD RI 1945), Pemilu merupakan sarana bagi perwujudan kedaulatan rakyat. Sebagai pelaksanaan sistem demokrasi, pemilu dijadikan sebagai parameter untuk mengukur demokratis tidaknya suatu negara. Untuk menghasilkan pemilu yang berkualitas di alam demokrasi ini, penyelenggara pemilu dituntut untuk menyelenggarakan pemilu berdasarkan prinsip-prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan pasal 22 UUD RI 1945.

Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, mendesain Bawaslu sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengawasan pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu, baik pengawasan yang bersifat preventif maupun pengawasan yang bersifat represif. Kewenangan dalam Sengketa Proses Pemilu, pelanggaran Administrasi Pemilu dan juga pidana Pemilu menjadikan bawaslu sebagai lembaga tumpuan untuk mencari keadilan dalam pelaksanaan proses pemilu.

Hadirnya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum telah meneguhkan eksistensi Bawaslu sebagai lembaga yang berwenang untuk menyelesaikan sengketa proses pemilu melalui mediasi dan adjudikasi. Perubahan kewenangan

(5)

Bawaslu tidak sekedar menjalankan fungsi pengawasan tetapi juga bertranformasi sebagai lembaga quasi peradilan.

Penambahan kewenangan Bawaslu dilakukan untuk memastikan hadirnya pemilu yang berkualitas. Adalah suatu hal yang mutlak dan tak terelakkan, guna memastikan terlaksananya proses pemilihan secara demokratis, sehingga Bawaslu dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pemilu secara independen dan imparsial.

B. Dasar Hukum

- Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

- Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 18 tahun 2017 tentang Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum.

- Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 18 tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 18 Tahun 2017 tentang Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum.

- Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor Nomor 27 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 18 Tahun 2017 tentang Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum.

- Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 5 tahun 2019 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 27 Tahun 2018 tentang Penyelesaian Sengketa proses Pemilihan Umum.

(6)

C. Latar Belakang

Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum mengatribusikan kelembagaan Bawaslu dalam menyelesaikan Sengketa Proses Pemilu. dalam ketentuan Pasal 468 Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum menyatakan bahwa;

1) Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota berwenang menyelesaikan sengketa Proses Pemilu.

2) Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota memeriksa dan memutus sengketa proses Pemilu paling lama 12 (Dua Belas) Hari sejak diterimanya permohonan. 3) Bawaslu, Bawaslu Provinsi, bawslu Kabupaten/Kota

melakukan penyelesaian sengketa proses Pemilu melalui tahapan;

a. Menerima dan mengkaji permohonan sengketa Proses Pemilu; dan

b. Mempertemukan pihak yang bersengketa untuk mencapai kesepakatan melalui mediasi atau musyawarah dan mufakat.

4) Dalam hal tidak tercapai kesepakatan antara pihak yang bersengketa sebagai mana dimaksud pada ayat (3) huruf b, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota menyelesaikan sengketa proses pemilu melalui adjudikasi. Terhadap kewenangan yang dimiliki Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota telah melaksanakan kewenangan penyelesaian sengketa dengan berkeadilan.

Panwaslih Aceh dalam pelaksanaan kewenangannya telah menyelesaikan sengeketa yang timbul dalam tahapan proses Pemilu di Aceh. Dalam pelaksanaan pengawasan

(7)

penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2019 di Aceh. Panwaslih Aceh telah menangani 5 (lima) permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum yang di ajukan oleh peserta pemilu. Kelima permohonan tersebut diajukan pada tahapan Penetapan Calon Semantara (DCS), para pemohon berasal dari Bakal Calon Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota DPD tahun 2019 serta Partai Politik Peserta Pemilu tahun 2019. Objek dari permohonan pemohon merupakan Surat Keputusan dan Berita Acara Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh. Kelima permohonan ini diregistrasi dalam buku register penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum dan atas kelima permohonan ini Panwaslih Aceh menyelesaikannya melalui sidang Adjudikasi.

D. Maksud dan Tujuan

- Laporan ini disusun sebagai bentuk pelaksanaan kewajiban penyampaian laporan hasil pengawasan kepada Bawaslu sesuai dengan tahapan pemilu secara periodik dan/atau berdasarkan kebutuhan.

- Laporan ini juga disusun sebagai bahan evaluasi terhadap proses penanganan sengketa yang terjadi dalam pelaksanaan tahapan proses pemilu.

- Laporan ini disusun sebagai uarain informasi uraian data terhadap jumlah penanganan sengketa yang telah dilakukan.

(8)

E. Pelaksanaan Kegiatan

1. Rekapitulasi Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum.

a. Permohonan yang Diajukan

Dalam pelaksanaan penyelesaian sengketa Proses penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2019 di Aceh. Panwaslih Aceh telah menangani 5 (lima) permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum yang di ajukan oleh peserta pemilu. Para pemohon berasal dari Bakal Calon Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota DPD tahun 2019 serta Partai Politik Peserta Pemilu tahun 2019. Pengajuan sengketa Proses Pemilu diajukan dalam tahapan Penetapan Calon Semantara (DCS), Objek dari permohonan pemohon merupakan Surat Keputusan dan Berita Acara Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh. Kelima permohonan ini diregistrasi dalam buku register penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum. atas kelima permohonan ini Panwaslih Aceh menyelesaikannya melalui sidang Adjudikasi. Permohonan yang diajukan meliputi:

1. Permohonan dengan nomor permohonan Istimewa oleh kuasa hukum Abdullah Puteh, Darwis, SH, Izwir Idris SH, Ona Handayani SH, dan Putra Aguswandi SHI.,MH. Semuanya merupakan Advokat/Penasehat Hukum dari Kantor Advokat/Penasehat Hukum “DARWIS SH & ASSOCIATES”. Yang diterima dengan nomor 001/PSPP.02/Bawaslu-Prov.Ac/VII/2018 pada tanggal 24 juli 2018 oleh petugas penerima dan

(9)

diregister dengan Nomor 001/PSPP.02/Bawaslu-Prov.Ac/VII/2018 pada tanggal 24 Juli 2018.

2. Permohonan dengan Nomor PAN/01/B/K-S/47/VIII/2018 yang diajukan oleh Dewan Pimpinan Wilayah Partai PAN Aceh yang deterima pada tanggal 10 Agustus 2018 oleh petugas penerima Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu. Mengunakan formulir Berita Acara Register Permohonan penyelesaian sengketa Proses Pemilu dengan Nomor Register Nomor 002/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/ 2018 pada tanggal 14 Agustus 2018.

3. Permohonan dengan Nomor 1/Istimewa/CalonDPDRI/Aceh yang diajukan oleh Murdani dan diterima pada tanggal 21 Agustus 2018 dengan nomor penerimaan 003/PSPP.02/Bawaslu-Prov.Ac/VII/2018. Dan permohonan diregister dengan Berita Acara Register Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu Nomor 003/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018 yang ditetapkan pada tanggal 26 Juli 2018.

4. Permohonan yang diajukan oleh Tgk. T. Abdul Muthalib dengan Nomor Permohonan Istimewa yang diterima pada oleh petugas penerima dan dituangkan dalam Formulir model PSPP 02 Tanda Terima Berkas. Dan diregister dengan Nomor 004/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018 pada tanggal 27 Agustus 2018.

(10)

5. Permohonan Nomor 010/Advokat/MA/VIII/2018 oleh kuasa hukum H. Raihan Iskandar.,LC. Melalui Muhammad Arfif S.H. dan Anhar Nasution,S.H.,M.H. semuanya merupakan penasehat Hukum dari Kantor “MUHAMMAD ARNIF S.H & REKAN” yang penerimanan permohonannya diterima dengan Tanda Terima Berkas Nomor 005/PSPP.02/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018 yang diterima pada tanggal 23 Agustus 2018. Kemudian berkas permohonan pemohon diregister dengan mengunakan formulir Berita Acara Register Permohonan penyelesaian sengketa Proses Pemilu dengan Nomor Register 005/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018 yang ditetapkan pada tanggal 27 Agustus 2018.

1) Permohonan yang Tidak Diregistrasi

Dalam pelaksanaan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu di Aceh, terhadap Permohonan Penyelesaian sengketa proses pemilu semua permohonan yang diajukan dapat diregister atau tidak ada permohonan yang tidak dapat diregister.

2) Permohonan yang Tidak Diterima

Dalam pelaksanaan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu di Provinsi Aceh tidak ada pengajuan sengketa proses yang tidak diterima, semua pengajuan dilengkapi syarat formil dan materil pengajuan sengketa proses pemilu.

(11)

3) Permohonan yang Diregistrasi.

Panwaslih Aceh dalam pelaksanaan penyelesaian sengketa Proses penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2019. Telah meregister 5 (Lima) permohonan penyelesaian sengketa Proses Pemilu. Kelima permohonan meliputi;

1. Nomor Registrasi 001/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VII/2018 atas permohonan yang diajukan oleh Abdulah Puteh, yang bersangkutan merupakan Bakal Calon Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Daerah tahun 2019.

2. Permohonan dengan nomor Register 002/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018 atas permohonan yang diajukan oleh Dewan Perwakilan Wilayah Partai PAN terkait Pengajuan Bakal Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh pada pemilu tahun 2019.

3. Permohonan dengan Nomor Register 003/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018 atas permohonan yang diajukan oleh Murdani yang bersangkutan merupakan Bakal Calon Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Daerah tahun 2019.

4. permohonan dengan nomor Registrasi 004/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018 atas permohonan yang diajukan oleh Tgk. T Abdul Muthalib yang bersangkutan merupakan Bakal

(12)

Calon Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Daerah tahun 2019. 5. Permohonan dengan Nomor Register

005/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018 atas permohonan yang diajukan oleh H. Raihan Iskandar LC. yang bersangkutan merupakan Bakal Calon Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Daerah tahun 2019.

(13)

Tabel.1.Data Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu Panwaslih Provinsi Aceh

NO PERMOHONAN TAHAPAN URAIAN SINGKAT PERMOHONAN

NOMOR PERMOHONAN

REGISTER

PUTUSAN UPAYA HUKUM

1 Penyelesaian sengketa proses atas di terbitkannya Keputusan KIP Aceh DCS

Pemohon mengajukan keberatan terhadap terbitnya keputusan KIP Aceh Nomor

152/PL.01.4-BA/11/Prov/VII/2018 tentang Hasil Verifikasi Keabsahan dokumen Syarat Bakal Calon Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota DPD tahun 2019.

001/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VII/2018

1. Mengabulkan Permohonan

Pemohon untuk seluruhnya. 2. Membatalkan Berita Acara KIP Aceh Nomor

:152/PL.01.4-BA/11/Prov/VII/2018 tentang Hasil Verifikasi Keabsahan Dokumen Syarat Bakal Calon Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota DPD Tahun 2019. 3. Menyatakan Formulir BB.1-DPD yang dibuat atas nama Pemohon sudah memenuhi syarat.

4.Memerintahkan kepada Komisi Independen Pemilihan Aceh, untuk melaksanakan putusan ini paling lambat

3 (tiga) hari kerja sejak

putusan ini dibacakan.

pemohon dalam hal ini dianggab tidak memenuhi syarat sebagai calon karena belum melengkapi berkas berupa Surat Keterangan telah selesai menjalani pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai keuatan hukum tetap. kemudian tanda bukti telah terdaftar sebagai pemilih yang ditandatangani asli/basah oleh ketua PPS serta dicap basah PPS atau surat keterangan dari KPU/KIP Kabupaten Kota. serta tanda bukti Laporan Hasil Kekayaan

Penyelenggaraan Negara kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia. oleh karenanya pemohon mengajukan penyelesaian Sengketa Proses Pemilu ke Panwaslih Provinsi Aceh.

(14)

2 Penyelesaian sengketa proses atas di terbitkannya Keputusan KIP Aceh DCS

Pemohon mengajukan keberatan terhadap diterbitkannya Berita Acara Nomor

:291/PL.01.4-BA/11/Prov/VIII/2018 tanggal 08 Agustus 2018, tentang Hasil Verifikasi Kelengkapan dan Keabsahan Perbaikan Dokumen Bakal Calon Anggota DPR Aceh Pada Pemilihan Umum Tahun 2019.

002/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018

Menolak Permohonan Pemohon Untuk seluruhnya

Pemohon Mengajukan Koreksi dan putusan Koreksi Menolak Permohonan Koreksi Pemohon pemohon dalam hal ini dianggab tidak

memenuhi syarat karena menurut KIP Aceh bahwa pemohon tidak memenuhi salah satu syarat ditetapkan sebagai calon Anggota DPR Aceh karena dianggap tidak mampu membaca Al-Qur'an. 3 Penyelesaian sengketa proses atas di terbitkannya Keputusan KIP Aceh DCS

Pemohon mengajukan keberatan terhadap terbitnya keputusan Komisi Independen Pemilihan Aceh

Nomor:309/PL.01.4-BA/11/Prov/VIII/2018, tentang Keputusan KIP Aceh dan Berita Acara Rekapitulasi Hasil Perbaikan

Perseorangan Calon Peserta Pemilu

Anggota DPD Provinsi Aceh.

003/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018

1. Mengabulkan Permohonan

Pemohon untuk sebagian. 2. Membatalkan Berita Acara

Rekapitulasi Hasil Perbaikan Perseorangan Calon Peserta Pemilu Anggota DPD Provinsi

Aceh. 3. Menyatakan Pemohon

Memenuhi Syarat sebagai Perseorangan Calon Peserta Pemilihan Umum Anggota pemohon dalam permohonannya

dianggab tidak dapat memenuhi dukungan KTP hanya memiliki dukungan sebesar 1,977 atau kekurangan dukungan sebanyak 23 lembar KTP dari 2000 Lembar KTP yang dijadikan syarat dukungan calon.

(15)

4 penyelesaian sengketa proses atas di terbitkannya Keputusan KIP Aceh DCS

Pemohon mengajukan keberatan terhadap terbitnya Keputusan KIP Aceh Nomor:

310/Pl.01.4-BA/11/Prov/VIII/2018 tentang Keputusan KIP Aceh dan Berita Acara Rekapitulasi Hasil Perbaikan

Perseorangan calon Peserta Pemilu Anggota DPD Provinsi Aceh.

004/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018

Menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya

Pemohon

mengajukan Koreksi dan Koresi pemohon diterima oleh majelis dengan Putusan. 1. Menerima Permohonan Koreksi Pemohon. 2. Memerintahkan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Aceh untuk menerbitkan

Putusan baru yang memperbaiki Putusan Panitia Pengawasan Pemilihan Umum Provinsi Aceh Nomor: 004/PS/Bawaslu-Prov/VIII/2018. 3. Memerintahkan Komisi Independen Pemilihan Provinsi Aceh membatalkan Berita Acara Nomor:309/P.L.01.4 -BA/11/Prov/VIII/20 18 tentang Berita Pemohon dalam permohonannya

dinyatakan tidak mencukupi perolehan dukungan KTP sebanyak 11 Lembar KTP dari 2000 KTP, yang dijadikan syarat dukungan sesuai dengan ketentuan Undang-undang Pemilu.

(16)

Perseorangan Calon Peserta Pemilu Anggota DPD Provinsi Aceh dan Berita Acara Hasil Akhir Verifikasi Faktual Perseorangan Calon Peserta Pemilu Anggota DPD Provinsi Aceh tanggal 18 Agustus 2018 sebatas sampai pada tahap Penetapan Daftar

Calon Sementara. 4. memerintahkan

KIP Aceh untuk menerbitkan keputusan yang mencantumkan Daftar Calon Sementara (DCS) atas nama Tgk. T. Abdul Muthalib. 5 penyelesaian sengketa proses atas di terbitkannya Keputusan KIP Aceh DCS

pemohon keberatan atas diterbitkannya keputusan KIP Aceh

Nomor:309/PL.01.4BA/11/Prov/VIII/2 018 tentang Rekapitulasi Hasil

Verifikasi Faktual Perbaikan

Perseorangan Calon Peserta Pemilu Anggota DPD Provinsi Aceh.

005/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018

Menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya

(17)

pemohon dalam keputusan KIP Aceh menyatakan Tidak memenuhi syarat dukungan calon berdasarkan hasil Verifikasi administrasi dan analisis dukungan ganda serta mengeliminasi sejumlah 309 dokumen dukungan perseorangan peserta pemilu anggota DPD sehingga syarat dukungan yang memenuhi syarat sebagai peserta pemilu anggota DPD tersisa 1.943 (Seribu sembilan ratus empat puluh tiga)

(18)

Dalam proses Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu terhadap sengketa dengan Nomor Register 001/PS/Bawaslu-Prov.AC/VII/2018 dalam prosesnya diawali dengan mediasi, yang disertai dengan pemangilan para pihak sampaidengan proses pelaksanaan mediasi. Akan tetapi dalam proses mediasi yang dilakukan para pihak tidak mencapai kesepakatan. Terhadap ketidaksepakatan ini dituangkan dalam Berita Acara Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum Tidak Mencapai Kesepakatan yang ditanda tangani oleh para pihak dan Mediator.

Atas ketidak tercapainya kesepakatan dalam proses mediasi, terhadap permohonan Nomor Register 001/PS/Bawaslu-Prov.AC/VII/2018 penyelesaiannya dilanjutkan dengan proses sidang Adjudikasi. Dalam Proses sidang adjudikasi yang dimulai pada hari Jum’at Tanggal 03 Agustus 2018 dengan agenda mendengarkan Pokok Permohonan Pemohon dan Jawaban Termohon. Kemudian pada hari Senin tanggal 06 Agustus 2018 sidang dilanjutkan dengan agenda Pembuktian Persidangan Adjudikasi Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu. kemudian sidang dilanjutkan pada hari Kamis 09 Agustus 2018 dengan agenda mendengarkan Putusan Persidangan Penyelesaian Sengketa Pemilu atas perkara Nomor 001/PS/Bawaslu-Prov/VII/2018.

Kemudian terhadap permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu Nomor 002/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018 dalam prosesnya Panwaslih Aceh telah melaksanakan proses mediasi antar para pihak, yang dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2018 dan dihadiri oleh para pihak. Namun dalam pelaksanaannya, proses mediasi yang dilakukan para pihak tidak mencapai kesepakatan. Atas ketidak tercapainya proses

(19)

mediasi antar para pihak Panwaslih Aceh menuangkan dalam berita Acara Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum Tidak Mencapai Kesepakatan dan berita acara ditanda tangani oleh para pihak dan Mediator.

Atas ketidak tercapainya kesepakatan dalam proses mediasi terhadap permohonan nomor 002/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018. Panwaslih Provinsi Aceh melanjutkan dalam Proses Adjudikasi, dalam proses adjudikasi yang dimulai pada hari Selasa 21 Agustus 2018 dengan agenda mendengarkan pokok permohonan dan jawaban pemohon. Kemudian sidang kedua dilanjutkan pada senin 27 Agustus 2018 dengan agenda pembuktian yang kemudian pada hari Rabu 28 Agustus 2018 dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dan pada hari Jum’at 31 Agustus 2018 sidang dilanjutkan dengan agenda Pembacaan Putusan dan dihadiri oleh para pihak.

Kemudian terhadap permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu nomor register 003/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018 dalam prosesnya Panwaslih Provinsi Aceh telah melaksanakan proses mediasi antar para pihak, yang dilaksanakan pada rabu 29 Agustus 2018 yang dihadiri oleh para pihak. Namun dalam proses mediasi tersebut tidak tercapainya kesepakatan antar para pihak dan kemudian Panwaslih Provinsi Aceh menuangkan kedalam Berita Acara Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum Tidak Mencapai Kesepakatan.

Atas tidak tercapainya kesepakatan antar para pihak dalam proses mediasi kemudian terhadap penyelesaiannya Panwaslih Provinsi Aceh melanjutkan dengan proses sidang

(20)

proses Adjudikasi. Sidang Proses Adjudikasi Pertama dilaksanakan pada hari jum’at 31 Agustus 2018 dengan agenda mendengarkan pokok permohonan pemohon dan jawaban termohon. Kemudian sidang dilanjutkan pada tanggal 3 September 2018 dengan agenda pembuktian dan sidang dilanjutkan dengan agenda pembacaan putusan pada tanggal 7 September 2018.

Kemudian terhadap permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu nomor 004/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VII/2018 dalam prosesnya Panwaslih Aceh telah melaksanakan proses mediasi antar para pihak, yang dilaksanakan pada Hari Rabu 29 Agustus 2018 dan hari Kamis tanggal 30 Agustus 2018 yang turut dihadiri para pihak. Dalam prosesnya Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu melalui proses mediasi yang dilakukan para pihak tidak mencapai kesepakatan. Panwaslih Provinsi Aceh kemudian menuangkannya dalam Berita Acara Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum Tidak Mencapai Kesepakatan.

Atas tidak tercapainya kesepakatan dalam proses mediasi, Panwaslih Aceh kemudian melanjutkan dengan Proses Penyelesaian Sengketa melalui Sidang Adjudikasi yang dilakukan pada hari Senin 03 September 2018 dengan agenda mendengarakan Pokok Permohonan Pemohon dan Jawaban Pemohon serta pembuktian. Kemudian sidang dilanjutkan pada Selasa 04 September 2018 dengan agenda mendengarkan keterangan saksi. Kemudian pada Rabu 05 September 2018 dengan agenda mendengarkan keterangan ahli dan pada tanggal 12 September 2018 sidang dilanjutkan dengan agenda Pembacaan Putusan.

(21)

Selanjutnya terhadap permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu nomor 005/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VII/2018 dalam prosesnya Panwaslih Aceh telah melaksanakan proses mediasi antar para pihak, yang dilaksanakan pada Hari Kamis 29 Agustus 2018 dan dihadiri oleh para pihak. Namun dalam proses mediasi yang dilakukan para pihak tidak mencapai kesepakatan. Maka atas dasar tidak tercapainya kesepakatan tersebut Panwaslih Provinsi Aceh menuangkan dalam Berita Acara Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum Tidak Mencapai Kesepakatan.

Panwaslih Provinsi Aceh kemudian melanjutkan penyelesaian Sengketa Proses ke tahapan Adjudikasi. Proses Adjudikasi dilaksanakan pada Kamis 03 September 2018 dengan agenda mendengarkan pokok permohonan pemohon dan jawaban termohon. Kemudian sidang adjudikasi dilaksanakan sampaidengan Rabu 12 September 2018 dengan agenda pembacaan Putusan.

2. Putusan penyelesaian sengketa Proses PemilihanUmum.

a. Sepakat Mediasi.

Terhadap kelima permohonan penyelesaian Sengketa Proses Pemilu yang diajukan ke Panwaslih Aceh. Tidak ada permohonan yang mencapai kesepakatan dalam proses Mediasi.

b. Gugur

Terhadap kelima permohonan penyelesaian Sengketa Proses Pemilu yang diajukan ke Panwaslih Provinsi Aceh. Tidak ada permohonan yang gugur dalam proses penyelesaian sengketa proses pemilu tahun 2019.

(22)

c. Ditolak.

Terhadap kelima permohonan penyelesaian Sengketa Proses Pemilu yang diajukan ke Panwaslih Provinsi Aceh, terdapat 3 (Tiga) Putusan yang di tolak dalam putusannya oleh majelis adjudikasi yang dimana ketiga putusan tersebut adalah:

- Permohonan Sengketa Proses Pemilu dengan nomor register 002/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018 yang diajukan oleh Dewan Pimpinan Wilayah Partai PAN Aceh.

- Permohonan Sengketa Proses Pemilu dengan nomor register 004/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018 yang diajukan oleh Murdani calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah Pemilu tahun 2019.

- Permohonan Sengketa Proses Pemilu dengan nomor register 005/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018 yang Adjudikasi oleh Kuasa Hukum H. Raihan Iskandar.,LC.

d. Dikabulkan Sebagian

Terhadap kelima permohonan penyelesaian Sengketa Proses Pemilu yang diajukan ke Panwaslih Provinsi Aceh. Hanya satu permohonan yang dalam putusan majelis menerima sebagian dengan Nomor Register 003/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018 atas permohonan yang diajukan oleh Murdani yang bersangkutan merupakan Bakal Calon Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Daerah tahun 2019.

(23)

e. Dikabulkan Seluruhnya

Terhadap kelima permohonan penyelesaian Sengketa Proses Pemilu yang diajukan ke Panwaslih Provinsi Aceh, hanya satu permohonan sengketa yang dalamputusannya mengabulkan seluruh pokok permohonan pemohon. Permohonan dengan Nomor Putusan 001/PS/Bawaslu-Prov.AC/VII/2018 yang di ajukan oleh Abdullah Puteh Calon Anggota DPD-RI. Sedangkan untuk putusan yang diterima sebagian merupakan putusan dengan Nomor Putusan 003/PS/Bawaslu-Prov.Ac/VIII/2018. Sedangkan terhadap tiga lainnya Panwaslih Aceh memutuskan menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya.

3. Tindak Lanjut Pada PTUN

Terhadap kelima Putusan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu yang diajukan ke Panwaslih Aceh, tidak ada putusan yang diajukan ke Peradilan Tata Usaha Negara sebagai upaya upaya hukum lainnya.

4. Penyelesaian Sengketa Acara Cepat

Dalam pelaksanaan penyelesaian sengketa proses yang dilakukan oleh Panwaslih Provinsi Aceh tidak menggunakan proses penyelesaian sengketa melalui penyelesaian sengketa acara cepat.

F. Evaluasi

1. Faktor Pendukung

Panwaslih pada sarana dan prasaran pendukung persidangan sudah terpenuhi dengan baik. Dukungan kesekretariatan dan juga dukungan sumberdaya staf sudah maksimal dalam

(24)

pelaksanaan penyelesaian sengketa Proses Pemilu yang terjadi di Aceh.

2. Tantangan dan Hambatan.

Pada aspek regulasi penyesuaian terhadap perubahan kebijakan menjadi tantangan tersendiri bagi Panwaslih Provinsi Aceh dalam melaksanakan setiap aturan. Persoalan hukum acara penyelesaian sengketa dan tenggang waktu penyelesaian sengketa menjadi tantangan yang harus mampu kami adaptasikan dengan berbagai proses. Akan tetapi pada keseluruhannya tidak didapati tantangan dan hambatan yang berarti, sehingga semua proses mampu dilalui dan semua sengketa yang diajukan juga mampu diputuskan dengan baik dan berdasarkan keadilan yang hidup dalam tatanan masyarakat.

G. Rekomendasi

Perlu adanya penambahan waktu dalam pelaksanaan penyelesaian sengketa proses pemilu demi menemukan kebenaran terhadap suatu sengketa yang diajukan, dengan tidak menghilangkan makna peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan.

Perlu adanya peningkatan kapasitas terhadap para anggota Panwaslih beserta jajarannya yang terlibat sebagai anggota majelis, perangkat mediasi dalam proses mediasi dan persidangan adjudikasi. Melalui kegiatan Pelatihan Mediator,

Referensi

Dokumen terkait

2. Penetapan rencana kegiatan penyelenggaraan pengawasan Pemilu. Tindak lanjut temuan laporan pelanggaran dan penyelesaian sengketa. Pengusulan calon kepala

Menimbang bahwa berdasarkan fakta, bukti dan dalil-dalil yang diajukan oleh Pemohon dan Termohon serta keterangan dari saksi-saksi di persidangan, Majelis

SOFTSKILL PUSTAKAWAN MENUNJANG LAYANAN PERPUSTAKAAN UNTUK LAYANAN PERPUSTAKAAN UNTUK PENDIDIKAN, PENGABDIAN MASYARAKAT DAN PROSES MASYARAKAT DAN PROSES PEMBELAJARAN

Jika harus menerapkan Action pada file image original, pastikan langkah “Save As” terdapat di dalam Action agar file image hasil olahan bisa disimpan dalam folder yang berbeda

Penulis yang akan menyerahkan naskah ke redaksi jurnal BACA harus memperhatikan persyaratan umum di bawah ini. 1) Naskah yang ditulis harus berkaitan dengan bidang

Dari analisis data ditemukan (1) terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik lebih tinggi

Antara kaedah yang terdapat dalam pengajaran sains adalah penyediaan meja atau sudut sains di dalam kelas, sediakan kotak sains mudah alih, merancang pembelajaran dalam

Fenomena yang dialami oleh Chevrolet dalam pasar otomotif Indonesia sehingga menyebabkan penjualannya dari tahun ke tahun semakin menurun hingga akhirnya mereka